Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Aulia Faturrohman NIM R210415012
2. Ayu Nurmandini NIM R210415013
3. Dina Santika NIM R210415017
4. Endah Ayu Lestari NIM R210415022
5. Fazrin Prawiradinata NIM R210415026
6. Iip Taip NIM R210415031
Bismillahhirohmanirrohim,
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Seminar Kasus Asuhan Keperawatan pada By.U dengan
Sepsis Neonatorum di Ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD
Kabupaten Indramayu”
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini memiliki kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, diperlukan kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan dalam rangka perbaikan dan kesempurnaan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini, tidak lepas
dari dorongan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Drs. H. Turmin, B.Sc, selaku Ketua Pengurus Yayasan Indra Husada
Indramayu.
2. Muhammad Saefulloh, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua STIKes
Indramayu.
3. Wiwin Nur Aeni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Profesi Ners
STIKes Indramayu.
4. Seluruh dosen dan staff karyawan STIKes Indramayu.
5. Pembimbing klinik/Clinical Instrukture (CI) RSUD Indramayu
6. Rekan – rekan seperjuangan program studi profesi ners angkatan XV
Makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi “Tugas Praktik Belajar
Klinik (PBK) Mata Kuliah Keperawatan Anak”. Dengan harapan dapat
menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca sehingga Insya Allah dapat
bermanfaat bagi kita semua.
A. Latar Belakang
Sepsis neonatorum adalah infeksi sistemik oleh sebab masuknya kuman
kedalam tubuh disertai manifestasi klinis yang terjadi pada neonatus. Sepsis
neonatorum merupakan salah satu penyebab tersering pada neonatus untuk
dirawat di rumah sakit dan kematian neonatus baik di negara berkembang maupun
negara maju. Sepsis dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme
seperti bakteri Gram positif maupun negatif, virus, parasit dan jamur. Sepsis
neonatorum dapat dibedakan atas sepsis neonatorum awitan dini pada neonatus
berusia <72 jam, dan awitan lambat pada neonatus berusia >72 jam (Salendu,
2013)
Sepsis neonatorum adalah sindroma klinis dari penyakit sistemik akibat
infeksi selama satu bulan pertama kehidupan yang terjadi pada bayi dalam 28 hari
pertama setelah kelahiran yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan
protozoa (Mochtar, 2011). World Health Organization (WHO) tahun 2015
memperkirakan bahwa 4,5 juta bayi baru lahir dan 1,2 juta anak menderita sepsis
secara global setiap tahun dan 45% kematian neonatus terjadi karena sepsis
neonatorum. Tiga dari sepuluh kematian akibat sepsis neonatal dianggap
disebabkan oleh patogen yang resisten.
Penurunan angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu target dari
MDGs. Kejadian tertinggi di wilayah Afrika yaitu sebesar 60 per 1000 kelahiran
hidup (KH), lima kali lebih tinggi dari kawasan Eropa yaitu 11 per 1000 KH.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian bayi secara nasional sebesar 32 per 1000 KH dan di Provinsi Bali
sebesar 29 per 1000 KH. Angka ini masih lebih tinggi dari target Millenium
Development Goals (MDGs) tahun 2015 sebesar 23 per 1000 KH. Sebesar 42%
kematian neonatus di negara berkembang disebabkan oleh infeksi termasuk sepsis
neonatorum. Insiden sepsis neonatorum masih tinggi di negara berkembang yaitu
1,8-18 per 1000 KH. Insiden di rumah sakit rujukan di Indonesia 1,5%-3,7%
dengan angka kematian sebesar 37,1%-80% (Widayati et al., 2016). Angka
kematian neonatus berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2017 sebanyak 15 per 1000 kelahiran. Didapatkan bahwa sepsis
menempati urutan ke tiga dalam penyebab kematian neonatal dini setelah asfiksia
neonatorum (37%) dan Berat Bayi Baru Lahir dan prematuritas (34%) (Kemenkes
RI, 2017)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam kasus ini adalah sebagai berikut : Bagaimana Asuhan Keperawatan
Neonatus Pada By. U dengan Diagnosa Sepsis Neonatorum di ruang NICU RSUD
Indramayu?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien sepsis neonatorum
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan sepsis
neonatorum
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas
masalah pada pasien dengan sepsis neonatorum
c. Mampu merumusan perencanaan secara tepat pada pasien dengan sepsis
neonatorum
d. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien Plasenta
sepsis neonatorum
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Bagi Penulis
Diharapkan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien sepsis
neonatorum agar dapat dilakukan intervensi yang tepat sesuai dengan
keadaan/kondisi pasien.
2. Manfaat Bagi Ilmu Keperawatan
Diharapkan dengan adanya asuhan keperawatan pada pasien sepsis
neonatorum dapat menjadi referensi tambahan dalam mengembangkan keilmuan,
serta sebagai acuan untuk melakukan penelitian dalam penegakkan diagnosa dan
intervensi yang tepat.
3. Manfaat Bagi Institusi
Diharapkan dengan adanyaasuhan keperawatan pada pasien sepsis
neonatorum dapat menjadi informasi tambahan dalam ilmu keperawatan bagi
akademisi dalam mengembangkan keilmuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Transmisi antibody-
plasenta terganggu SEPSIS Septikemia & Viremia
NEONATORUM
Peningkatan
Penurunan immunitas permeabilitas Perubahan set point pada
pada neonatus pembuluh darah hipotalamus bagian
anterior
L. Analisa Data
Data senjang Masalah
Etiologi
(Ds dan Do) Keperawatan
DS : Etiologi sepsis (hambatan Perfusi Perifer
- Parastesia penarikan plasenta pada bayi, Tidak Efektif
- Nyeri ekstremitas kontak langsung selama kelahiran (D.0009)
pada jalan lahir, aliran darah dari
DO : maternal ke neonatus,
- Pengisian kapiler >3 kontaminasi)
detik
Sepsis neonatorum
- Nadi perifer
menurun Proses inflamasi
- Akral teraba dingin
- Warna kuit pucat Pelepasan meditasi kimia
- Turgor kulit
menurun Vasodilatasi pembuluh darah
- Edema
- Penyembuhan luka Peningkatan permeabilitas
pembuluh darah
lambat
- Bruit femoral Peningkatan vuktal plasma
Data senjang Masalah
Etiologi
(Ds dan Do) Keperawatan
Penurunan penurunan sirkulasi
Penurunan perfusi jaringan
Dx. Perfusi perifer tidak efektif
DS : Etiologi sepsis (hambatan
- Dyspnea penarikan plasenta pada bayi,
- Pusing kontak langsung selama kelahiran
- Penglihatan kabur pada jalan lahir, aliran darah dari
maternal ke neonatus,
kontaminasi)
DO :
- PCO2
Sepsis neonatorum
meningkat/menurun
- PO2 menurun Proses inflamasi
- Takikardia
- pH arteri meningkat/ Pelepasan mediator kimia
menurun Gangguan
Pertukaran Gas
- Bunyi nafas Vasodilatasi pembuluh darah
(D.0003)
tambahan
- Sianosis Peningkatan permeabilitas
pembuluh darah
Peningkatan sirkulasi plasma
Penurunan fungsi jaringa
Perubahan membrane alveolar-
kapiler
Dx. Gangguan pertukaran gas
DS : - Etiologi sepsis (Hambatan Hipertermia
penarikan plasenta pada bayi, (D.0130)
DO : kontak langsung selama kelahiran
- Suhu tubuh diatas pada jalan lahir, aliran darah dari
nilai normal maternal ke neonatus,
- Kulit merah kontaminasi)
- Kejang
Sepsis neonatorum
- Takipnea
- Takikardia Septikemia dan viremia
- Kulit tampak hangat
Melepaskan interlekuin 1 dan
Data senjang Masalah
Etiologi
(Ds dan Do) Keperawatan
prostaglandin 2
Perubahan set point pada
hipotalamus bagian anterior
Peningkatan suhu tubuh
Dx. Hipertermia
DS : Etiologi sepsis (hambatan
- Merasa lemah penarikan plasenta pada bayi,
- Mengeluh haus kontak langsung selama kelahiran
DO : pada jalan lahir, aliran darah dari
- Frekuensi nadi maternal ke neonatus,
kontaminasi)
meningkat
- Nadi teraba lemah
Sepsis neonatorum
- Tekanan darah
menurun Melepaskan sirkulasi dan
- Tekanan nadi prostaglandin
menyempit Hipovolemia
- Turgor kulit Perubahan set point pada (D.0033)
menurun hipotalamus bagian anterior
- Membrane mukosa
Pengingkatan suhu tubuh
kering
- Hematokrit Evaporasi meningkat
meningkat
- Pengisian vena Dehidrasi / kehilangan cairan
menurun
- Konstruksi urin Dx. Defisit volume cairan /
meningkat Hipovolemi
- BB turun
DS : Etiologi sepsis (hambatan Kesiapan
- Anggota keluarga penarikan plasenta pada bayi, Peningkatan
menetapkan tujuan kontak langsung selama kelahiran Koping Keluarga
untuk meningkatkan pada jalan lahir, aliran darah dari (D.0090)
maternal ke neonatus,
gaya hidup sehat
kontaminasi)
- Anggota keluarga
menetapkan sasaran Sepsis neonatorum
untuk meningkatkan
kesehatan Septikemia dan viremia
- Anggota keluarga
Data senjang Masalah
Etiologi
(Ds dan Do) Keperawatan
mengidentifikasi Melepaskan interlekuin 1 dan
pengalaman yang prostaglandin 2
mengoptimalkan
kesejahteraan Perubahan set point pada
hipotalamus bagian anterior
- Anggota keluarga
berupaya Peningkatan suhu tubuh
menjelaskan dampak
krisis terhadap Hipertermia
perkembangan
- Anggota keluarga Perubahan status kesehatan
mengungkapkan
minat dalam Anak hospitalisasi
membuat kontak
Dx. Kesiapan peningkatan koping
dengan oranglain keluarga
yang mengalami
situasi yang sama
DO : -
Faktor resiko : Etiologi sepsis (Hambatan
- Penyakit kronis penarikan plasenta pada bayi,
- Efek prosedur kontak langsung selama kelahiran
invasif pada jalan lahir, aliran darah dari
maternal ke neonatus,
- Malnutrisi
kontaminasi)
- Peningkatan paparan
organisme patogen Sepsis neonatorum
lingkungan Resiko Infeksi
- Ketidakadekuatan Transisi antibody plasenta (D.0142)
pertahanan tubuh terganggu
primer dan sekunder
Ig A dan Ig M tidak dapat
ditransfer ke neonates
Penurunan imunitas pada neonates
Dx. Resiko infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Mondal, S.K., Nag, D.R., Bandyopadhyay, R., Chakraborty, D., Sinha., 2012.
Neonatal sepsis; Role of a battery of immunohematological tests in early
diagnosis. Int. J. Appl. Basic Med. Res. 2, doi:10.4103/2229516X.96808.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) 2016. Definisi dan Indikator
Diagnostik Edisi 1. PPNI. Jakarta selatan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) 2019. Definisi dan Kriteria
Keperawatan Edisi 1 Cetakan II. PPNI. Jakarta Selatan.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SLKI) 2018. Definisi dan Tindakan
Keperawatan Edisi 1 Cetakan II. PPNI. Jakarta Selatan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS ORANG TUA
Ayah Ibu
Nomor RM : 153396
Nama : By. U
Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 8 Oktober 2021
Jenis Kelamin : L/P
Alamat : Karanganyar, Pasekan
Tanggal Masuk RS : 8 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 18 Oktober 2021 Jam : 17.30
Hipertermia
Bayi lahir tanggal 08 Oktober 2021 pukul 08.00, bayi lahir di rumah (kejebolan), saat lahir bayi tidak
menangis, usia kehamilan 30 minggu dengan berat lahir 1800 gram. Pada tanggal 18 Oktober 2021 dilakukan
pengkajian pasien mengalami hipertermia (suhu 38 ℃), RR 48 x/menit, SPO 2 99% dan HR 147x/menit.
Pasien memiliki riwayat kejang, saat ini pasien sering terkejut, pasien tampak lemah, pucat, sianosis pada
bibir, sklera ikterik dan banyak lebam kebiruan pada tangan dan kaki.
Frekuensi Jantung £ Tidak ada £ kurang dari 100 £ lebih dari 100 1 menit pertama :…...
Usaha napas £ Tidak ada £ Lambat £ Menangis kuat
Tonus otot 5 menit pertama :…...
£ Lumpuh £ Ekstremitas fleksi sedikit £ Gerakan aktif
Refleks 10 menit pertama :…...
Warna £ Tidak bereaksi £ Gerakan sedikit £ Reaksi melawan
£ Biru atau pucat £ Tubuh kemerahan, tangan £ Kemerahan 15 menit pertama :…...
dan kaki biru
Jenis diet:
Kebutuhan kalori sesuai BB sekarang = 110 - 140 Kkal/KgBB/hari x 1,8 Kg = 198/24 kkal/hari = 8,25
kkal/jam
Jenis nutrisi
ASI Susu formula Kombinasi ASI dan susu formula HMF Nasi
TIM Bubur
Cara pemberian nutrisi
Menyusui langsung OGT/NGT Gelas/cup feeder Botol
Masalah pemberian makan
…………………………………………………………………………………………
Status Cairan
2. Status Eliminasi
Buang Air Besar
melalui anus melalui stoma; Frekuensi……………………..kali
Karakteristik feses
Warna : Hijau Konsistensi: Lembek Darah Lendir Dempul Lain-Lain
Buang Air Kecil
Spontan Kateter Cytostomi ; Warna urine…………………….
IWL
ml/kgBB/hari
Diuresis
Total Output
Balance cairan
± intake : 229,8 – 125 (output) = ±101,8
Keluhan BAK
Tidak ada
4. Abdomen 1. Inpeksi
Tali Pusat: Basah Kering Berbau Warna Keluaran Cairan
Distensi Abdomen : Ya Tidak
Bentuk: simetris
Hepatomegali Ya Tidak Spelenomegali Ya Tidak, Lainnya
2. Auskultasi : Bising usus = 13 x/menit
3. Palpasi
Supel Ya Tidak
Hepatomegali : Ya Tidak; Spleenomegali : Ya Tidak
Teraba Masa : Ya Tidak Turgor Kulit : Lambat Cepat
4. Perkusi: Tympani Hypertimpani
5. Ekstremitas dan Pergerakan: Bebas Terbatas ;
Muskuloskeletal Kelainan tulang Ya Tidak, Jika kelainan, sebutkan.......
Spina bifida Normal Abnormal, sebutkan
Tonus otot: 5
Kekuatan otot: 5
Luka
Beri tanda (arsir) pada lokasi luka Karakteristik luka: Tidak ada luka
Tidak ada
Penilaian Ikterus
Neonatorum dengan Kramer
Derajat Ikterik:
5/5
Kebersihan Diri
Mandi Frekuensi : ..........x/hari, Mandiri : _____ Dibantu : _____ (tidak mandi)
Sikat Gigi Frekuensi : ..........x/hari, Mandiri : _____ Dibantu : _____ (tidak sikat gigi)
Keramas Frekuensi : ..........x/hari, Mandiri : _____ Dibantu : _____ (tidak keramas)
2. Dampak Hospitalisasi
Anak: Cemas Takut Sedih
Orangtua: : Cemas Takut Sedih Merasa bersalah
3. Perkembangan Personal:
1. Pengasuh
Ayah Ibu Nenek Orang Lain Pengasuh lain
2. Hubungan dengan pengasuh
Dukungan
Harmonis Tidak harmonis
Sibling Keluarga Lain Teman sebaya
3. Keterlibatan Orangtua Saat Anak Dirawat
Lingkungan Internal
Riwayat Kehamilan Ibu
1. Prenatal
Usia Ibu saaat hamil : < 20 tahun 20-35 tahun >35 tahun
(tidak terkaji)
Persepsi kehamilan : Kehamilan direncanakan Kehamilan tidak direncanakan
Antenatal Care : Tidak Ya, apabila Ya, jumlah kunjungan.........................
Kenaikan BB selama Kehamilan: .....................................Kg
Konsumsi obat selama kehamilan:......................................
Riwayat injury selama kehamilan: Tidak Jatuh Kecelakaan Lainnya.........
Komplikasi selama kehamilan: Tidak Ya
Riwayat hospitalisasi : Tidak Ya
Pemeriksaan penunjang kehamilan: Tidak Ya: ( Rubella Hepatitis CMV GO
Herpes HIV Lainnya)
Hari pertama haid terakhir ........................................... Taksiran Partus ....................................
Penyakit-penyakit selama hamil £ Anemia £ Penyakit jantung
£ Hipertensi £ Tuberkulosis
£ Diabetes £ Sifilis
£ Lain-lain .............................
2. Intranatal
Riwayat kehamilan: Spontan SC Dengan alat bantu...................................
Usia kelahiran: 30 minggu Penolong Persalinan: bidan
Komplikasi: tidak terkaji
3. Postnatal
Pertumbuhan bayi saat lahir: BBL 1800 .gram, PB: 41.cm, LK: 27 .cm, LP: 28 .cm, LD:8 .cm
APGAR Score.......................
Balard Score.........................
Kebutuhan alat bantu: Inkubator Oksigen Suction Vetilator
LainnyKelainan Kongenital:
RIWAYAT KELAHIRAN YANG LALU
Tanggal/ Riwayat Obsetri sebelumnya (Tidak terkaji)
Jenis Riwayat Penyakit Komplikasi
Terdahulu Lain –
N Tahun Penyakit Jenis
1. Penyakito.yang Kela
pernah dialami BBL Keadaan Bayi
Tidak Kehamilan/
Ya…………………………… Lain
Kelahira Waktu Hamil Persalinan
min
Penatalaksanaan nyang dilakukan Persalinan
…………………………………………….....
2. Riwayat Hospitalisasi Tidak Ya,
…………………………………………………………………
Ekst Forceps
Ekst Vacum
Anak Hidup
Perdarahan
3. Riwayat Operasi Tidak Ya,
Lahir mati
Hipertensi
Sungsang
Eklampsi
Lain-lain
Lain-lain
Lain-lain
Diabetes
Spontan
Abortus
Jantung
28 Hari
Infeksi
1 Hari
Sifilis
KPD
CPD
…………………………………………………………………
SC
4. Riwayat Penggunaan obat Tidak Ya, Jika ya:
Jenis obat……………………………………..
Respon terhadap pengobatan…………………
5. Riwayat Injury/kecelakaan Tidak Ya……………………………
……
6. Riwayat1Alergi Tidak
Ya, Jika
ya:
gr
Makanan Obat Udara Debu Lainnya………………
…….
2
.gr
Down Score: …….
3
Nilai 0 .g 1 2 skor
Frekuensi < 60 …….
4 x/menit 60
– 80
x/menit-
80 x/menit
1
.gr
nafas …….
5
Retraksi Tidak ada.g Retraksi ringan - Retraksi berat 1
Sianosis Tidak ada Hilang dengan Menetap dengan 1
O2- O2
Air entry Ada - Menurun Tidak terdengar 1
(udara masuk)
Merintih Tidak ada Terdengar dengan Terdengar tanpa 1
stetoskop- alat bantu
Total skor 6
Skor < 4 : gangguan pernapasan ringan
Skor 4-5 : gangguan pernapasan sedang
Skor ≥ 6 : gangguan pernapasan berat (peme
iksaan AGD harus dilakukan)
Riwayat Imunisasi
BCG Lainnya :……………………………….
DPT1 DPT2 DPT3
Hepatitis1 Hep2 Hep3 Hep4
Polio1 Polio2 Polio3 Polio4
Campak
Mekonium: Ya Tidak
Operasional
1. Kebersihan lingkungan
Baik
2. Jarak antar incubator/ tempat tidur
2. Pemeriksaan Laboratorium
Darah rutin
- Leukosit : 7.700/µ (Normal)
- Eritrosit : 5.6 10^6/µ (Normal)
- Haemoglobin : 18.1 g/dl (Normal)
- Hematokrit : 54.2% (Normal)
- Trombosit : 66.000 (Menurun)
- MCU : 97 Fl (Normal)
- MCH : 12,2 pg (Normal)
- MCHC : 33.4 g/dl (Normal)
- RDW : 12,5% ( Menurun)
Fungsi hati
- Albumin : 3.28 g/d (Normal)
- Bilirubin total : 7.35 (Normal)
- Dilirubin direct : 3.69 ,g/dl (Meningkat)
- Bilirubin indirect : 3.66 mg/dl (Meningkat)
1. Nyeri
Skala nyeri :
Penilaian nyeri
……………………
Instrumen Neonatal Infant Pain Scale (NIPS)
Ekspresi wajah
Lokasi :
0 : Otot relaks Wajah tenang, ekspresi netral () ………………………...
1 : Meringis Otot wajah tegang, alis berkerut (ekspresi wajah negative) Frekuensi :
Tangisan …………………….
Interpretasi skor skala nyeri NIPS
0 : Tidak menangis Tenang, tidak menangis Durasi
: :
1 : Merengek Mengerang lemah, intermiten () ………………………...
- Skor 0 Tidak perlu intervensi
2 : Menangis keras Menangis kencang, melengking terus menerus - Skor 1-3 Intervensi non-
(catatan : menangis tanpa suara diberi skor bila bayi diintubasi) farmakologis
Pola napas - Skor 4-5 Terapi analgetik non-
0 : Relaks Bernapas biasa
1 : Perubahan napas Tarikan ireguler, lebih cepat dibanding biasa, menahan napas,
tersedak ()
Tungkai
0 : Relaks Tidak ada kekuatan otot, gerakan tungkai biasa ()
1 :Fleksi/ekstensi Tegang kaku
LenganV
0 : Relaks Tidak ada kekuatan otot, gerakan tungkai biasa
1 : Fleksi/ekstensi Tegang kaku
Tingkat kesadaran
0 : Tidur/bangun Tenang tidur lelap atau bangun ()
1 : Gelisah Sadarataugelisah
Keterangan:
1-2: Tidak nyeri sampai nyeri
ringan
2-3: Nyeri ringan sampai sedang
>4: nyeri berat
Refleks
Tanggal,................................................
Pukul ........................
Perawat Yang Mengkaji
(................kelompok 2...........)
Nama Perawat + Tanda Tangan
B. Analisa Data
Tgl, Jam Data Penyebab / Masalah TTD & Nama
Etiologi
Senjang Keperawatan jelas
(DS dan
DO)
18/10/ DS : - Etiologi sepsis Bersihan Jalan Kelompok 2
(hambatan Nafas
2021 DO :
penarikan (D.0001)
- Pasien tampak plasenta pada
bayi, kontak
sesak nafas
langsung selama
- RR 48x/menit, kelahiran pada
jalan lahir, aliran
SPO2 99%,
darah dari
HR maternal ke
neonatus,
147x/menit
kontaminasi
- Terdapat
Sepsis
retraksi
neonatorum
dinding dada
- Terdengar Proses inflamasi
suara ronkhi Proses peradangan
Tgl, Jam Data Penyebab / Masalah TTD & Nama
Etiologi
Senjang Keperawatan jelas
(DS dan
DO)
- Bibir sianosis,
Akumulasi sekret
kulit pucat,
pasien gelisah Bersihan jalan
- Pola nafas nafas
abnormal
(apneu
periodik)
- Terpasang
CPAP PEEP 7
FiO2 50%
18/10/ DS : - Etiologi sepsis Hipertermia Kelompok 2
2021 (Hambatan (D.0130)
DO :
penarikan
- Kulit pasien plasenta pada
bayi, kontak
teraba hangat
langsung selama
- Suhu tubuh kelahiran pada
jalan lahir, aliran
38,0℃
darah dari
- Suhu maternal ke
neonatus,
inkubator
kontaminasi
29,5℃
Sepsis
- Pasien
neonatorum
memiliki
riwayat kejang Seplikemia dan
viremia
(neonatal
seizure)) Melepaskan
interlekuin 1 dan
prostaglandin 2
Perubahan set
point pada
Tgl, Jam Data Penyebab / Masalah TTD & Nama
Etiologi
Senjang Keperawatan jelas
(DS dan
DO)
hipotalamus
bagian anterior
Peningkatan suhu
tubuh
Hipertermia
18/10/ DS : - Etiologi sepsis Perfusi perifer Kelompok 2
2021 (Hambatan tidak efektif
DO :
penarikan (D.0009)
- CRT 4 detik plasenta pada
bayi, kontak
- Akral teraba
langsung selama
dingin kelahiran pada
jalan lahir, aliran
- Warna kulit
darah dari
pucat, bibir maternal ke
neonatus,
sianosis
kontaminasi
- Turgor kulit
Sepsis
menurun
neonatorum
(tidak
elastis) Proses inflamasi
- Banyak Pelepasan
kebiruan di mediator kimia
daerah Vasodilatasi
tangan dan pembuluh darah
kaki (bekas Peningkatan
infus) permeabilitas
pembuluh darah
Peningkatan
volume plasma
dan sirkulasi
Tgl, Jam Data Penyebab / Masalah TTD & Nama
Etiologi
Senjang Keperawatan jelas
(DS dan
DO)
Penurunan perfusi
jaringan
Perfusi perifer
tidak efektif
18/10/ 2021 DS : - Etiologi sepsis Ikterik neonatus Kelompok 2
(Hambatan (D.0024)
DO :
penarikan
- Sklera tampak plasenta pada
bayi, kontak
ikterik
langsung selama
- Kulit tubuh kelahiran pada
jalan lahir, aliran
bagian tangan
darah dari
dan kaki maternal ke
neonatus,
tampak
kontaminasi
ikterik/kuning
Sepsis
- Penilaian
neonatorum
ikterus
neonatorum Transmisi
antibody plasenta
dengan kramer terganggu
2/5
Ig A dan Ig M
- Nilai hasil lab tidak dapat
bilirubin direct ditransfer ke
neonatus
3, 69
(meningkat) Penurunan
imunitas pada
dan bilirubin neonatus
indirect 3,66
Ikterik neonatus
21.00 WIB S : -
– 07.00 O : Pasien tampak lemas, pola nafas abnormal kadang apneu (apneu
WIB periodik), bibir tampak sianosis, terdengar suara ronkhi, TTV : RR
41x/menit, SPO2 96%, nadi 170 xmenit, suhu 37,8℃
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
I:
- Memonitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
R : Pasien tampak sesak, terdapat retraksi dinding dada, pola
nafas abnormal kadang apneu (apneu periodik), bibir sianosis,
terdengar ronkhi, RR 41x/menit, SPO2 96%
- Mengkolaborasikan pemeriksaan GDS
R: GDS = 117 mg/dl
- Mengkolaborasikan pemberian suction
R: Sekretnya keluar
E:
- S:-
- O : Pasien tampak masih sesak, usaha nafas menurun
- A : Masalah belum teratasi
- P : Pertahankan intervensi
R:-
2 19/10/2021 S : -
Perfusi Perifer 15.15 WIB O : CRT > 3 detik, akral teraba dingin, kulit pucat, bibir sianosis
Tidak Efektif A : Masalah belum teratasi
(D.0009) P : Pertahankan intervensi
I:
- Memeriksa sirkulasi (nadi perifer, CRT, akral, warna, suhu)
R : Akral dingin, kulit pucat, bibir sianosis, CRT > 3 detik
Kelompok 2
E:
- S:-
- O : CRT > 3 detik, akral teraba dingin, kulit pucat, bibir sianosis,
suhu tubuh pasien masih hangat 37,8℃
- A : Masalah belum teratasi
- P : Pertahankan intervensi
R:-
3 19/10/2021 S : - Kelompok 2
Hipertermia 15.30 WIB O : Kulit teraba hangat, suhu tubuh 37,8℃
(D.0130) A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
I:
- Memonitor suhu tubuh
R : Suhu tubuh masih meningkat, 37.8℃
- Mengkolaborasikan pemberian cairan intravena dan obat
antipiretik
R : Pasien terpasang infus dan diberi obat paracetamol
E:
- S:-
- O : Suhu tubuh 37,8℃, pasien teraba hangat
- A : Masalah belum teratasi
- P : Pertahankan intervensi
K:-
4 21/10/2021 S : -
Ikterik 03.45 WIB O : Sklera tampak kuning/ikterik, wajah; tangan; kaki tampak ikterik
Neonatus A : Masalah belum teratasi
(D.0024) P : Pertahankan intervensi
I:
- Memonitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
R : Sklera tampak kuning/ikterik, wajah; tangan; kaki tampak
ikterik Kelompok 2
E:
- S:-
- O : Sklera tampak ikterik, kulit ikterik pada area wajah, tangan,
kaki
- A : Masalah belum teratasi
- P : Hentikan intervensi
R:-
F. Catatan Perkembangan
Hari ke 1 tanggal 19 Oktober 2021
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran