PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan sel-sel darah yang ditandai oleh tidak aktifnya sumsum tulang
tidak adanya faktor pembentukan sel-sel darah dalam sumsum tulang sehingga
dan muncul kembali setelah usia 65 sampai 69 tahun. Wanita lebih jarang
dan digunakan dalam pembuatan bahan kimia, obat-obatan, pewarna, dan bahan
peledak. Risiko paparan tertinggi diduga terjadi pada pekerja karet dan kulit
dalam industri sepatu yang terpapar benzena dengan konsentrasi tinggi dan
durasi yang lama. Pada industri petroleum, konsentrasi benzena relatif rendah.
Banyak obat kemoterapi yang memiliki penekanan sumsum tulang sebagai efek
dan beberapa antibiotik. Efeknya tergantung pada dosis dan biasanya terjadi
pada semua penerima obat ini. Obat-obat lainnya seperti kloramfenikol terbukti
insektisida yang juga dikaitkan dengan kasus anemia aplastik. Kasus terjadi
aplastik.
hipoplasia sumsum tulang. Pada beberapa kasus kehamilan dapat terjadi anemia
aplastik tetapi mekanisme dan penyebab pastinya masih belum jelas, diduga
produksi sel darah merah. Saat anemia aplastik terjadi sebelum konsepsi,
dengan anemia fanconi memiliki risiko tinggi untuk terjadi aplasia, leukemia
mieloid akut dan sindrom mielodisplasia. Jika pada pasien tidak diketahui
semakin besar.
25% dari pasien meninggal dalam waktu 4 bulan dan 50% meninggal dalam
tulang, hanya sekitar 69% yang bertahan selama 15 tahun dan pada 227 pasien
tahun. Angka kematian setelah dua tahun dengan perawatan suportif saja untuk
pasien anemia aplastik berat atau sangat berat dapat mencapai 80% dengan
infeksi jamur dan sepsis bakterial merupakan penyebab kematian paling utama.
Melihat ringkasan kasus diatas, penulis tertarik untuk melakukan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Anemia Aplastik
D. Manfaat Penulisan
dengan diagnosa medis Anemia Aplastik di ruang Golek RSUD Indramayu agar
dapat dilakukan intervensi yang tepat sesuai dengan keadaan /kondisi pasien.
yang tepat.
mengembangkan keilmuan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
sampai dibawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia adalah
istilah yang menunjukkan hitungan sel darah merah dan kadar hematokrit
akibat dari berbagai proses patologi yang mendasari (Wijaya & Putri, 2013).
bisitopenia pada darah tepi yang disebabkan oleh kelainan primer pada sumsum
tulang dalam bentuk aplasia atau hypoplasia tanpa adanya infiltrasi, supresi atau
disebabkan oleh keadaan sitopenia dengan akibat anemia dan gejala yang
menghasilkan sel darah. Sumsum tulang tidak dapat memproduksi salah satu
atau seluruh sel darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan platelet, hal
B. Etiologi
Berikut ini adalah berbagai faktor yang menjadi etiologi anemia aplastik :
a. Faktor genetik
Anemia aplastik dapat terjadi atas dasar hipersensitivitas atau dosis obat
c. Infeksi
i. Sementara
1) Mononucleosis infeksiosa
2) Tuberculosis
3) Influenza
4) Bruselosis
5) Dengue
ii. Permanen
Penyebab yang terkenal ialah virus hepatitis tipe non – A dan non – B.
d. Radiasi
e. Kelainan imunologi
menyebabkan aplastik.
f. Idopatik
g. Penyakit lain
pansitopenia.
C. Patofisiologi
bahan kimia, obat, radiasi, faktor individu, infeksi, idiopatik. Apabila pajanan
dilanjutkan setelah tanda hypoplasia muncul, maka depresi sum- sum tulang
pada klien yang mendapat pengobatan atau terpajan secara teratur pada bahan
kimia yang dapat menyebabkan anemia aplastik. (Brunner and Suddarth, 2010).
sum- sum tulang sering hanya menghasilkan bebereapa tetes darah.Maka perlu
normal dan pergantian oleh lemak. Abnormalitas mungkin terjadi pada sel stem,
Pansitopenia adalah menurunnya sel darah merah, sel darah putih, dan
sel darah putih ini akan menyebabkan agranulositosis dan akhirnya menekan
respon inflamasi. Respon inflamasi yang tertekan akan menyebabkan infeksi
dan penurunan sistem imunitas fisik mekanik dimana dapat menyerang pada
selaput lendir, kulit, silia, saluran nafas sehingga bila selaput lendirnya yang
terkena makan akan mengakibatkan ulserasi dan nyeri pada mulut serta faring,
saluran kemih, perdarahan susunan saraf dan perdarahan saluran cerna. Gejala
dari perdarhan saluran cerna adalah anoreksia, nausea, konstipasi, atau diare
dan stomatitis (sariawan pada lidah dan mulut) perdarahan saluran cerna dapat
2010).
D. Manifestasi klinis
dispnoe d’effort, palpitasi cordis, takikardi, pucat dan lain – lain. Pengurangan
gejala infeksi baik bersifat local sehingga mengakibatkan keluhan dan gejala
infeksi baik bersifat local maupun bersifat sistemik. Trombositopenia tentu dapat
organ lain.
1. Sindrom anemia
wanita. Perdarahan organ dalam lebih jarang dijumpai, namun jika terjadi
E. Komplikasi
a. Infeksi parah
berbahaya
b. Perdarahan
penyakit ketika kadar zat besi di dalam tubuh terlalu berlebihan. Apabila
tidak ditangani, zat besi akan menumpuk di dalam organ tubuh dan memicu
d. Kanker darah
Kanker darah atau blood cancer adalah kondisi ketika sel darah berubah
menjadi abnormal atau ganas. Sebagian besar kanker ini bermula di sumsum
tulang tempat sel darah diproduksi. Kanker darah terbagi menjadi tiga, yaitu
oleh sel darah putih yang berubah menjadi ganas. Sel darah putih tersebut
memperbanyak diri dengan tidak terkendali pada kelenjar getah bening atau di
F. Penatalaksanaan medis
1. Terapi kausal
sering hal ini sulit dilakukan karena etiologinya yang tidak jelas atau
2. Terapi supportif
- Hygiene mulut
dan adekuat. Sebelum ada hasil tes sensitivitas, antibiotik yang biasa diberikan
kuman gram negative, dengan neutropenia berat yang tidak memberikan respon
Transfusi PRC (packed red cell) jika Hb < 7 gdL atau ada tanda payah
100 mg/hari, jika dalam 4 minggu tidak ada perbaikan makapemakaian barus
jumlah netrofil.
4. Terapi definitive
(ALG) atau anti thymocyte globuline (ATG). Pemberian ALG merupakan pilihan
G. Pengkajian
1. Identitas klien
cepat lelah, penurunankadar hemoglobin dalam darah, kepala terasa pusing, lesu,
menurun.
yang sama dengan klien atau apakah ada penyakit yang sifatnya keturunan
a. Pola nutrisi
frekuensi jumlah makan dan minum dalam sehari. Pada klien anemia aplastik
b. Pola eliminasi
warna feses dan urine. Apakah ada masalah yang berhubungan dengan pola
eliminasi atau tidak. Pola eliminasi pada klien dengan anemia aplastik biasanya
tidak terganggu.
c. Pola istirahat tidur
Kaji kebiasaan tidur, berapa lama tidur siang dan malam, apakah ada
masalah yang berhubungan dengan pola istirahat tidur. Pola istirahat tidur pada
klien anemia aplastik biasanya suah tidur dan sering terjaga dimalam hari
(insomnia).
d. Personal hygiene
Kaji kebersihan diri klien seperti mandi, gosok gigi, cuci rambut, dan
memotong kuku. Pada klien dengan anemia aplastik akan terjadi penurunan
e. Aktivitas
Apakah klien mandiri atau masih bergantung dengan orang lain. Pada klien
anemia aplastik aktivitas klien akan terbatas karena terjadi kelemahan otot.
5. Pemeriksaan fisik
Pada klien dengan anemia aplastik akan didapatkan gejala pucat, kepala
kondisifluktuatif.
1) Sistem Pernafasan
Pada klien anemia aplastik akan ditemukan pernafasan nafas pendek pada
istirahat dan aktivitas.
3) Sistem Pencernaan
4) Sistem Perkemihan
aplastik.
(keunguan), ekimosis (luka memar) pada kulit, turgor kulit kurang, kulit kering.
Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang
menunjukkan keletihan.
keseimbangan buruk.
H. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
tidak dijumpai sel muda dalam darah tepi. Trombositopenia, yang bervariasi dari
b. MRI
gambaran yang khas yaitu ketidakhadiran elemen seluler dan digantikan oleh
jaringan lemak
I. ANALISA DATA
DS DAN DO KEPERAWATAN
Perifer
akibat mekanisme
kompensasi terhadap
anemia
efektif
DS DAN DO
Ds : - Abnormalitas pada sel
stem,prekusor Defisit nutrisi
Do : granulosit,eritrosit,dan
-porsi makan tidak habis trombosit
-berat badan menurun
-diare pansintopenia
-membran mukosa
pucat trombositopenia
-membran mukosa (platelet<100.000/mm3)
pucat
-sariawan Gangguan dalam
pembekuan darah
Perdarahan : -
ekinosis,epistaksis
perdarahan
ssp,perdarahan seluruh
kemih,
Nusea,anoreksia,stomati
s
Defisit nutrisi
DATA SENJANG ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS DAN DO
Pajanan dilanjutkan
Do :
-leukoponia
pansitopenia
leukopenia
(leukosit<4500-
10.000/mm3)
Ds : Anemia
(HB<12-16gr/dl)
-mengeluh lelah
-dispnea saat/setelah
aktivitas Sirkulasi oksigen yang
-merasa lemah dikirim kejaringan
menurun
Intoleransi aktivitas
Do :
Kelemahan,kelelahan
-frekuensi jantung
meningkat >20% dari
Intoleransi aktivitas
kondisi istirahat
-tekanan darah berubah
>20% dari kondisi
istirahat
-gambaran EKG
menunjukan iskemia
-sianosis
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT PRIORITAS
K. INTERVENSI KEPERAWATAN
O Keperawatan
O Keperawatan
Edukasi
-anjurkan posisi duduk
jika mampu
-anjurkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
-kolaborasi dengan ahli
giziuntuk menentukan
jumlah kalori
N Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Rencana tindakan Tujuan
O Keperawatan
Edukasi
-jelaskan tanda dan gejala
infeksi
-anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian
imunisasi jika perlu
N Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Rencana tindakan Tujuan
O Keperawatan
Kolaborasi
-kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
DAFTAR PUSTAKA