Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


ISOLASI SOSIAL DAN DEFISIT PERAWATAN DIRI”

Program Studi : Program Sarjana Terapan dan Program Studi


Pendidikan Profesi Ners Program Profesi

Keperawatan Jiwa I
Mata Kuliah :
Penempatan : Semester 4 T.A. 2020/2021
Kelas : 2B

Dosen Pengampu : Omi Haryati, S.Kep. MKM.

Dosen Penanggung : Endang Banon, M.Kep,Ns.Sp.Kep.J.


Jawab

Disusun oleh:

Kelompok 1

Ainina Ayu Ramadani NIM P3.73.20.2.19.041

Alfa Levia NIM P3.73.20.2.19.042

Alfiena Efrizon NIM P3.73.20.2.19.043

Alifia Nurvian Haqi NIM P3.73.20.2.19.044

Anisya Virotika Zhahira NIM P3.73.20.2.19.045

Atqiya Mustandhifa NIM P3.73.20.2.19.046

Cristina Oktavia NIM P3.73.20.2.19.048

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

TAHUN 2021
Kasus Defisit Perawatan Diri (Melibatkan Keluarga)

Seorang perempuan Ny.K umur 35 tahun masuk Rumah Sakit Jiwa Astra pada hari
Selasa, 16 Juni 2020 dengan keluhan semenjak bapaknya meninggal dunia, pasien sering
melamun, sulit tidur, bicara sendiri, bicara tidak nyambung, suka keluyuran. tidak mau
makan dan mandi, dan sudah sekitar 3 bulan tidak minum obat. Pasien nampak tidak mampu
menjaga kebersihan diri terlihat dari penampilan pasien yang kurang rapi. Berdasarkan
pemeriksaan TTV didapat TD : 120/80 mmHg; N :80x / menit; S : 36°C; RR : 17x/menit;TB:
156 cm BB: 50 kg (IMT : 22,2 normal)

A. PENGKAJIAN
Hari, tanggal : Selasa, 16 juni 2020
Oleh : Ns. Aa
Ruang : Mentari

1. Identitas
Identitas klien :

Nama : Ny. K

Usia : 35 th

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Tangerang

Tanggal Masuk : Selasa, 16 Juni 2020

No.RM. : 061405

Identitas Penanggungjawab :

Nama : Tn. Y

Usia : 40 th

Alamat : Tangerang

Hubungan dengan pasien : Kakak pasien


2. Alasan Masuk
Pasien dibawa keluarga ke RSJ Astra dengan keluhan semenjak ditinggal bapaknya,
pasien sering melamun, sulit tidur, bicara sendiri, bicara tidak nyambung, suka
keluyuran. tidak mau makan dan mandi, sekitar 3 bulan tidak minum obat.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri

3. Faktor Predisposisi

Pasien sebelumnya pernah dirawat di RSJ 1x, sudah 3 bulan tidak pernah minum obat,
dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Sejak Bapakya
meniggal dunia pasien terlihat sering melamun, murung, tidak mau makan dan mandi,
mandi harus disuruh, Pasien tidak pernah mengalami aniaya fisik maupun kejadian
yang tidak menyenangkan.

4. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda Vital

 TD: 120/80 mmHg

 N :80x / menit

 S : 36°C

 RR : 17x/menit

b. Ukuran : TB: 156 cm BB: 50 kg


c. Keluhan Fisik: Pasien tidak memiliki keluhan fisik

5. Psikososial

1) Genogram
2) Konsep Diri

a. Gambaran Diri : Pasien mengatakan menyukai anggota tubuh pada bagian


hidung dan tidak menyukai bagian gigi karena giginya ompong.

b. Identitas : Pasien mengatakan puas menjadi anak perempuan karena pasien


selalu membantu ibunya membersihkan rumah dan bisa merawat ayahnya
yang sedang sakit.

c. Peran ; Pasien mengatakan puas menjadi anak ke-2 dari 4 bersaudara. Karena
pasien merasa bisa membimbing adiknya untuk merawat ayahnya yang
sedang sakit dan membantu ibunya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah,

d. Ideal Diri ; Pasien mengatakan waktu kecil tempunyai cita-cita ingin mejadi
guru dan setelah besar pasien ingin membahagiakan orang tuanya dan
berbakti kepada orang tuanya.

e. Harga Diri ; Selama dirumah pasien merasa minder, tidak percaya diri untuk
bergaul karena sering dihina oleh tetangganya dan sering menyediri di
rumah, tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak berguna.. Masalah
Keperawatan : Harga diri rendah

3) Hubungan Sosial

a. Orang dekat : orang yang dekat dengan pasien yaitu alm. bapak dan Ibunya,
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : pasien selama sakit tidak
ikut kegiatan bermasyarakat.

c. Hambatan dalam berhubungan : di rumah sakit pasien jarang berkomunikasi


dengan temannya dan perawat, pasien tidak kooperatif suka diam dan
menyediri

Masalah Keperawatan : isolasi sosial : menarik diri

4) Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : pasien berkeyakinan/ beragama islam.

b. Kegiatan ibadah : pasien selama di rumah sakit jiwa tidak pernah melakukan
ibadah

5) Status Mental

a. Pasien terlihat tidak rapi : tidak berhias. tidak memotong kuku, dan jarang
menggosok gigi harus disuruh, makan dan mandi harus disuruh. pakaian
kusut. rambut tidak disisir, rambut berketombe,
b. Pembicaraan : Pasien masih kacau dan kadang tidak nyambung, tidak fokus
dan pelan.
c. Aktivitas Motorik : Pasien tampak lesu, dapat bergerak dan berjalan dengan
bebas namun gerakan pelan-pelan. untuk melakukan aktivitas sehari-hari
seperti mandi, menggosok gigi, keramas, makan dan mengikuti senam pasien
harus di motivasi oleh perawat,
d. Alam Perasaan : Pasien mengatakan perasaannya pada hari ini senang
e. Afek : Afek pasien datar saat diajak berbicara tentang cerita sedih dan senang
tidak ada perubahan ekspresi muka, ada respon saat diwawancara, pandangan
tidak mau melihat yang mengajak berbicara, pandangan kosong
f. Interaksi selama Wawancara : pasien mau diajak komunikasi. kontak mata
kurang fokus / tidak fokus pada lawan bicara. Pasien tidak mampu diajak
bicara terlalu lama dan biasanya pasien minta untuk menghindar atau
megakhiri percakapan.
g. Persepsi : Tidak terdapat kelaianan dalam persepsi seperti halusinasi dll
h. Proses pikir : Pada saat wawancara pasien mampu menjawab apa yang
ditanyakan perawat namun sesekali pertanyaan yang di berikan harus di
ulangi.
i. Isi Pikir ; Tidak terjadi gangguan isi pikir seperti obsesi dan waham.
j. Tingkat Kesadaran :Pasien terkadang tampak bingung, menjawab pertanya
tidak konsisten
k. Memori :Pasien mampu mengingat-ingat kegiatan yang dilakukan dirumah.
Orang orang terdekat dan pada saat diantar ke RSJ
l. Tingkat Konsentrasi dan berhitung :Kemampuan berhitung Pasien cukup
baik, dapat berkonsentrasi dan mampu berhitung sederhana. Contoh
menghitung 1--10
m. Kemampuan penilaian ; Pasien mampu mengambil keputusan diantara dua
hal. yaitu saat ditanya mau ibadah apa mandi dulu?.Klien mengatakan mandi
dulu agar ketika ibadah klien dalam keadaan bersih baru makan.
n. Daya tilik Diri : Pasien mengingkari kalau dirinya sakit jiwa.

6) Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan : Pasien mengatakan makan 3x sehari sesuai porsi yang disediakan


RSJ. Nafsu makan baik. makan habis 1 porsi.
b. BAB/ BAK : Pasien mengatakan biasanya BAB Ix sehari, BAK 4–-3x sehari.
tidak ada keluhan dalam pola BAB dan BAK.
c. Mandi : Pasien mengatakan mandi 2x sehari di RSJ, pagi puku 06.00 dan
sore pukul 16.00WIB.
d. Bepakaian : Pasien tampak bersih, menggunakan pakaian yang disediakan
oleh RSJ dan mampu berhias seperti bersisir dan memotong kuku.
e. Kebersihan Diri : Pasien tampak bersih dan berpenampilan rapi.
f. Istirahat dan Tidur : Pasien mengatakan pada malam hari tidur 7-8 jam, siang
hari sekitar 1-2 jam tidur nyenyak
g. Penggunaan Obat : Pasien minum obat 2x perhari.
h. Pemeliharaan Kesehatan : Pasien mengatakan apabila keluar dari RSJ klien
selalu kontrol dan minum obat teratur agar penyakitnya tidak kembali lagi,
ingin kembali berkumpul dengan orang tuanya
i. Kegiatan di dalam rumah : Pasien mengatakan dirumah biasanya hanya
menyapu rumah
j. Kegiatan di luar rumah : Pasien jarang melakukan kegiatan diluar rumah

7) Mekanisme Koping

a. Masalah dengan dukungan kelompok : Pasien tidak dapat bersosialisasi


dengan pasien lain. keluarga maupun perawat.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Pasien jarang bergaul dan haya
memiliki sedikit teman, lebih suka berdiam di dalam rumah.
c. Masalah dengan pendidikan : Pasien mengatakan bahwa dirinya kecewa
hanya sempat sekolah sampai SMP dan tidak dapat melanjutkan sekolah lagi
karena masalah biaya.
d. Masalah dengan pekerjaan : dulu pernah bekerja di toko tetapi klien keluar
karena tidak betah dengan tempat kerjanya dan suka dihina teman-temanya.
e. Masalah dengan perumahan :Klien menganggap tetangganya tidak
menyukainya dan meyepelekan dirinya dan menghina klien jelek.
f. Masalah dengan ekonomi :Pasien mengatakan dan menyadari bahwa
keluarganya adalah keluarga tidak mampu.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan :Pasien tidak mempunyai masalah
dengan pelayanan kesehatan.

8) Pengetahuan

Pasien tidak mengetahui tentang cara mengatasi masalah yang dihadapi


masalah defisit perawatan diri berhias memotong kuku) tidak mengetahui bila
setelah mandi akan terasa nyaman dan segar namun merasa malas untuk melakuan
perawatan diri."Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

9) Aspek Medis : Diagnosa Medis Skizofrenia

Terapi medis

1 Triheksifenidil = 3x2 mg

2. Ziozapin = 2x 12,5 mg

3. Kaksefin 1x20 g

10) Masalah Keperawatan


a. Defisit Perawatan Diri
b. Harga Diri Rendah
c. Isolasi Sosial
d. Koping Indvidu Tidak Efektif

11) Pohon Masalah :

Kurangnya dukungan keluarga -->defisit perawatan diri-->isolasi sosial

B. ANALISA DATA

Data Fokus Masalah Etiologi

Data Subjektif : Defisit Gangguan


Perawatan psikologis dan
1. Pasien megatakan jika mau mandi harus disuruh oleh
Diri penurunan
perawat
(D.0109) motivasi/minat
2. Pasien mengatakan jika ingin makan harus disuruh
terlebih dahulu

Data Objektif :

1. Pakaian kusut
2. rambut tidak disisir
3. kuku panjang dan
4. jarang berhias

Data Subjektif : Isolasi Perubahan


Sosial status mental
1. Pasien mengatakan di rumah sakit jarang
berkomunikasi dengan teman dan perawat, (D.0121)
2. pasien lebih suka diam menyendiri dikamar

Data Objektif :

1. Afek datar saat diajak bercerita tentang sedih dan


senang,
2. Pandangan tidak fokus,
3. Tidak mau melihat orang yang mengajak berbicara
4. Pasien tidak dapat bersosialisasi dengan pasien
lainnya

C. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Nama perawat


. ditemukan

1. Defisit perawatan diri berhubungan dengan Selasa, Na. Alfiena


gangguan psikologis dan penurunan 16/06/2020
motivasi/minat ditandai dengan pasien
megatakan jika mau mandi dan makan harus
disuruh oleh perawat , pakaian kusut, rambut
tidak disisir, kuku panjang dan jarang berhias
(D. 0109)

2. Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan Selasa, Na. Alfiena


status mental ditandai dengan pasien 16/06/2020
mengatakan di rumah sakit jarang
berkomunikasi dengan teman dan perawat,
pasien lebih suka diam menyendiri dikamar,
afek datar saat diajak bercerita tentang sedih
dan senang, dan pandangan tidak fokus
(D.0121)
D. RENCANA KEPERAWATAN

N Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Nama jelas


O Keperawatan perawat

1. Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai Ns. Alfiena
diri berhubungan keperawatan 2x24 jam usia
dengan gangguan diharapkan defisit perawatan diri Rasional:Meningkatkan keefektifan perawatan diri
psikologis dan akan berkurang atau teratasi, 2. Menyediakan lingkungan yang terapeutik dengan
penurunan dengan kriteria hasil: memastikan hangat, santai, pengalaman pribadi, dan
motivasi/minat 1. Minat melakukan perawatan personal
ditandai dengan diri meningkat Rasional:Meningkatkan kenyamanan dan ketertarikan
pasien megatakan 2. Kemampuan mandi pasien
jika mau mandi dan meningkat 3. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu
makan harus 3. Kemampuan makan melakukan perawatan diri
disuruh oleh meningkat Rasional: Meningkatkan kemampuan pasien dalam
perawat , pakaian 4. Kemampuan mengenakan perawatan diri
kusut, rambut tidak pakaian meningkat 4. Fasilitasi mengenakan pakaian, jika perlu
disisir, kuku 5. Verbalisasi keinginan Rasional : Mempermudah dalam pemenuhan
panjang dan jarang melakukan perawatan diri perawatan diri berpakaian pasien
berhias meningkat 5. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama
6. Minat melakukan perawatan waktu makan
diri meningkat Rasional: Meningkatkan kemauan, ketertarikan, dan
7. Mempertahankan kebersihan nafsu makan pasien
diri meningkat 6. Sediakan makanan dan minuman yang disukai
Rasional: Mempermudah pasien untuk makan

2. Isolasi sosial Setelah dilakukan tindakan 1. Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas Ns. Alfiena
berhubungan keperawatan 2x24 jam yang konsisten sesuai kemampuan fisik, psikologis dan
dengan perubahan diharapkan Isolasi Sosial akan sosial
status mental berkurang atau teratasi, dengan Rasional: Meningkatkan kemauan dan semangat pasien
ditandai dengan kriteria hasil: 2. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi,
pasien mengatakan 1. Perasaan mudah menerima jika sesuai
di rumah sakit atau mengomunikasikan Rasional: Menambah tingkat bersosialisasi pasien
jarang perasaan meningkat 3. Fasilitasi mengembangkan motivasi diri dan penguatan
berkomunikasi 2. Ekspresi wajah responsive diri
dengan teman dan meningkat Rasional: mengembangkan ide-ide pasien
perawat, pasien 3. Kontak mata meningkat 4. Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual dan
lebih suka diam 4. Responsif terhadap orang kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehatan
menyendiri lain meningkat Rasional:Membantu pasien dalam menghadapi segala
dikamar, afek datar 5. Minat melakukan kontak permasalahan
saat diajak bercerita emosi meningkat 5. Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
tentang sedih dan Rasional : keberhasilan dan kesembuhan pasien juga
senang, dan bergantung pada peran keluarga yang suportif
pandangan tidak 6. Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif
fokus atas partisipasi dalam aktivitas
Rasional : Dukunganpenuh keluarga dapat
mempercepat kesembuhan pasien
E. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. K
Umur : 35 tahun
Ruang : Mentari
No. RM :061405

Tgl Pukul No. Tindakan Keperawatan Respon Pasien Nama Jelas


Diagnos Perawat
a

16 Juni 08.00 1 Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas S: Ns. Alfiena


2020 WIB perawatan diri sesuai usia a. Nama saya Ny. K suka dipanggil k saja.
b. Pasien mengatakan sudah mengerti
begitu pentingnya kebersihan pada dirinya.
c. Pasien mengatakan akan selalu menjaga
kebersihan dirinya dan akan mandi.
d. Klien mengatakan senang bisa dibantu
dalam kebersihan tubuhnya.
O: Klien menjawab dengan suara pelan.

16 Juni 08.15 1 Menyediakan lingkungan yang S : Pasien mengatakan lebih suka mandi Ns. Alfiena
2020 WIB terapeutik dengan memastikan hangat, dengan pintu ditutup dan beganti pakaian
santai, pengalaman pribadi, dan
personal di dalam kamar mandi
O : Pasien terlihat mengerti saat perawat
meminta pasien untuk mandi pagi

16 Juni 08. 30 1 Memfasilitasi kemandirian, bantu jika S : Pasien berkata merasa mampu untuk Ns. Alfiena
2020 WIB tidak mampu melakukan perawatan diri mandi sendiri di kamar mandi
O : Pasien mau mengikuti langkah-langkah
mandi yang perwat anjurkan

16 Juni 09.00 1 Memfasilitasi mengenakan pakaian, S : Pasien mengatakan dapat mengganti Ns. Alfiena
2020 WIB jika perlu pakaian sendiri
O : Pakaian pasien terlihat rapi namun
masih harus dibantu untuk diingatkan
menyisir rambut

16 Juni 10.00 1 Menciptakan lingkungan yang S : keluarga mengatakan sebelum dan Ns. Alfiena
2020 WIB menyenangkan selama waktu makan sesudah makan pasien tidak mau cuci
tangan
O : Pasien tampak makan berserakan dan
tidak mencuci tangan setelah makan

16 Juni 10.15 1 Menyediakan makanan dan minuman S : Pasien mengatakan menyukai masakan Ns. Alfiena
2020 WIB yang disukai padang
O : Pasien memakan makanannya dengan
lahap dan terlihat berantakan

16 Juni 15.00 2 Memfasilitasi memilih aktivitas dan S : Pasien mengatakan dahulu ia sering Ns. Alfiena
2020 WIB tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten bermain voli tiap sore bersama tetangga
sesuai kemampuan fisik, psikologis dan O : Pasien terlihat senang dan mau
sosial mengikuti arahan perawat untuk
menyalurkan hobinya kembali yaitu
bermain voli bersama pasien lainnya

16 Juni 16.00 2 Menganjurkan terlibat dalam aktivitas S : Pasien bertanya-tanya kapan lagi ia Ns. Alfiena
2020 WIB kelompok atau terapi, jika sesuai akan bermain voli kembali
O : Pasien mulai bisa berinteraksi dengan
pasien lain saat permainan voli
berlangsung

16 Juni 17.00 2 Memfasilitasi mengembangkan S : Pasien mengatakan rindu akan sosok Ns. Alfiena
2020 WIB motivasi diri dan penguatan diri ayahnya dkiarenakan ayahnya merupakan
panutannya
O : Pasien terlihat murung dan sedih
apabila teringat ayahnya

16 Juni 16.30 2 Menganjurkan melakukan aktivitas S : Pasien merasa satu-satunya hal Ns. Alfiena
2020 WIB fisik, sosial, spiritual dan kognitif membuat ia merasa dekat dengan ayahnya
dalam menjaga fungsi dan kesehatan adalah dengan salat dan berdoa
O : Pasien mulai rajin beribadah dan mau
saat diajak salat oleh perawat dan keluarga

16 Juni 15.15 2 Meliibatkan keluarga dalam aktivitas, S : Pasien mengatakan keluarganya sangat Ns. Alfiena
2020 WIB jika perlu suportif dan merasa beruntung bmemiliki
keluarganya
O : keluarga pasien tampak selalu
mendukung pasien dan membantu pasien

16 Juni 17.30 2 Menganjurkan keluarga untuk memberi S : keluarga pasien merasa yakin apabila Ns. Alfiena
2020 WIB penguatan positif atas partisipasi dalam Ny. K bisa sembuh
aktivitas O : keluarga pasien terlihat saling
bergantian membantu pasien apabila
pasien mengalami kesulitan

17 Juni 08.00 1 Memfasilitasi kemandirian, bantu jika S : Pasien berkata merasa mampu untuk Ns. Alfiena
2020 WIB tidak mampu melakukan perawatan diri mandi sendiri di kamar mandi
O : Pasien mau mengikuti langkah-langkah
mandi yang perwat anjurkan

17 Juni 08.15 1 Memfasilitasi mengenakan pakaian, S : Pasien mengatakan dapat mengganti Ns. Alfiena
2020 WIB jika perlu pakaian sendiri
O : Pakaian pasien terlihat rapi dan dapat
menyisir rambut sendiri

17 Juni 09.00 1 Menciptakan lingkungan yang S : keluarga mengatakan sebelum dan Ns. Alfiena
2020 WIB menyenangkan selama waktu makan sesudah makan pasien mulai mau cuci
tangan
O : Pasien tampak makan dengan rapi dan
mencuci tangan setelah makan

17 Juni 09.15 1 Menyediakan makanan dan minuman S : Pasien mengatakan menyukai masakan Ns. Alfiena
2020 WIB yang disukai padang
O : Pasien memakan makanannya dengan
lahap dan rapi

17 Juni 10.00 2 Memfasilitasi memilih aktivitas dan S : Pasien mengatakan dahulu ia selain Ns. Alfiena
2020 WIB tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sering bermain voli tiap sore bersama
sesuai kemampuan fisik, psikologis dan tetangga juga senang melukis
sosial O : Pasien terlihat senang dan mau
mengikuti arahan perawat untuk
menyalurkan hobinya kembali yaitu
melukis

17 Juni 11.00 2 Memfasilitasi mengembangkan S : Pasien mengatakan rindu akan sosok Ns. Alfiena
2020 WIB motivasi diri dan penguatan diri ayahnya namun ia sudah ikhlas akan
kepergian sang ayah
O : Pasien terlihat mulai menerima
kepergian ayahnya

17 Juni 13.00 2 Menganjurkan melakukan aktivitas S : Keluarga pasien meengatakan dahulu Ns. Alfiena
2020 WIB fisik, sosial, spiritual dan kognitif pasien suka membaca buku
dalam menjaga fungsi dan kesehatan O : Pasien mulai kembali membaca buku
saat keluarga memberi judul buku
kesukaan pasien

17 Juni 14.30 2 Menganjurkan keluarga untuk memberi S : keluarga pasien merasa yakin apabila Ns. Alfiena
2020 WIB penguatan positif atas partisipasi dalam Ny. K bisa sembuh
aktivitas O : keluarga pasien terlihat saling
bergantian membantu pasien apabila
pasien mengalami kesulitan
F. EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl Pukul No. Evaluasi Nama jelas


Diagnosa (Subjektif, Objektif, Assessment,Planing) perawat

16 Juni 12.00 1 S: Ns. Alfiena


2020 1. Pasein mengatakan senang bisa
dibantu dalam kebersihan tubuhnya.
2. Pasien berkata merasa mampu untuk
mandi sendiri di kamar mandi
3. keluarga mengatakan sebelum dan
sesudah makan pasien tidak mau cuci
tangan
4. Pasien mengatakan menyukai
masakan padang

O:

1. Klien menjawab dengan suara pelan.


2. Pasien tampak makan berserakan dan
tidak mencuci tangan setelah makan
3. Pasien memakan makanannya dengan
lahap dan terlihat berantakan

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan dengan

1. Memfasilitasi kemandirian, bantu jika


tidak mampu melakukan perawatan
diri
2. Menyediakan makanan dan minuman
yang disukai
3. Memfasilitasi mengenakan pakaian,
jika perlu
4. Menciptakan lingkungan yang
menyenangkan selama waktu makan
16 Juni 18.00 2 S: Ns. Alfiena
2020 1. Pasien mengatakan dahulu ia sering
bermain voli tiap sore bersama
tetangga
2. Pasien mengatakan rindu akan sosok
ayahnya dikarenakan ayahnya
merupakan panutannya

O:

1. Pasien terlihat senang dan mau


mengikuti arahan perawat untuk
menyalurkan hobinya kembali yaitu
bermain voli bersama pasien lainnya
2. Pasien mulai bisa berinteraksi dengan
pasien lain saat permainan voli
berlangsung
3. Pasien terlihat murung dan sedih
apabila teringat ayahnya
4. Pasien bertanya-tanya kapan lagi ia
akan bermain voli kembai

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan dengan

1. Memfasilitasi memilih aktivitas dan


tetapkan tujuan aktivitas yang
konsisten sesuai kemampuan fisik,
psikologis dan sosial
2. Memfasilitasi mengembangkan
motivasi diri dan penguatan diri
3. Menganjurkan melakukan aktivitas
fisik, sosial, spiritual dan kognitif
dalam menjaga fungsi dan kesehatan
4. Menganjurkan keluarga untuk
memberi penguatan positif atas
partisipasi dalam aktivitas
17 Juni 12.00 1 S: Ns. Alfiena
2020
1. Pasien berkata merasa mampu untuk
mandi sendiri di kamar mandi
2. Pasien mengatakan dapat mengganti
pakaian sendiri
3. keluarga mengatakan sebelum dan
sesudah makan pasienmulai mau cuci
tangan
4. Pasien mengatakan menyukai
masakan padang

O:

1. Pasien mau mengikuti langkah-


langkah mandi yang perwat anjurkan
2. Pakaian pasien terlihat rapi dan dapat
menyisir rambut sendiri
3. Pasien tampak makan dengan rapi dan
mencuci tangan setelah makan
4. Pasien memakan makanannya dengan
lahap dan rapi

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
17 Juni 18.00 2 S: Ns. Alfiena
2020
1. Pasien mengatakan dahulu ia selain
sering bermain voli tiap sore bersama
tetangga juga senang melukis.
2. Pasien mengatakan rindu akan sosok
ayahnya namun ia sudah ikhlas akan
kepergian sang ayah.
3. Keluarga pasien meengatakan dahulu
pasien suka membaca buku
O:

1. Pasien terlihat senang dan mau


mengikuti arahan perawat untuk
menyalurkan hobinya kembali yaitu
melukis
2. Pasien terlihat mulai menerima
kepergian ayahnya
3. Pasien mulai kembali membaca buku
saat keluarga memberi judul buku
kesukaan pasien

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai