STASE KEPERAWATAN
JIWA
PADA PASIEN I DENGAN SKIZOFRENIA PARANOID
Disusun oleh:
SILVIA FENIKASARI
20204030012
1. Identitas Pasien
1. Nama : Tn. I
2. Umur : 19 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Bantul
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMA
7. Pekerjaan : Buruh serabutan
8. Tgl. Dirawat : 21/07/2021
9. Tgl. Pengkajian : 28/07/2021
10. Ruang rawat : Bangsal
Bratasena 11. No. CM 334802
12. Dx. Medis : Skizofrenia paranoid
13. Penanggung jawab : Keluarga
2. Alasan masuk:
Pasien mengatakan lupa mengapa dia dibawa ke tempat ini, yang dia ingat hanya pasien
ingin motor sport namun saat pasien meminta motor sport tidak diberikan oleh orang tuanya.
Lalu pasien merasa jengkel dan merasa bahwa keluarganya tidak menyayangi dirinya,
padahal pasien merasa keluarganya sebelumnya selalu memberikan kebebasan kepada
pasien. Berdasarkan data dari rekam medis, pasien dibawa ke rumah sakit karena memukul
tetangga, membanting HP orang tuanya dan marah-marah tanpa sebab
Masalah Keperawatan : Risiko perilaku kekerasan
Masalah Keperawatan : -
Gejala :-
Riwayat pengobatan :-
Tidak ada
Masalah Keperawatan : -
Masalah Keperawatan : -
b. Psikososial
1. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Pasien memiliki pengalaman tidak menyenangkan saat mengetahui bahwa pacarnya hamil 6
bulan dan pasien merasa kebingungan karena dengan pendidikan terakhir hanya kelas 2
SMA dan tidak memiliki pekerjaan tetap
Masalah Keperawatan: -
2. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan = Pasien
Jelaskan: Pasien I berusia 19 tahun, dikeluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
gangguan jiwa. Pasien masih tinggal bersama kedua orangtua dan 4 orang kakaknya. Di
dalam keluarga komunikasi pasien dengan anggota keluarga yang lain terbilang lancar dan
segala keputusan ditentukan oleh orang tua
3. Konsep diri
a. Citra /gambaran tubuh : Pasien merasa percaya diri karena tinggi badan pasien yang
cukup serta merasa memiliki wajah yang ganteng
b. Identitas diri : Pasien I berusia 19 tahun, merupakan anak laki-laki dari kedua
orang tuanya, pendidikan terakhir pasien hanya kelas 2 SMA dan tidak memiliki
pekerjaan tetap
c. Peran : Pasien merasa malu karena sebagai seorang laki-laki dia
berpenghasilan rendah dibandingkan saudara-saudaranya
d. Ideal diri : Pasien berharap memiliki motor sport dan punya penghasilan tinggi
e. Harga diri : Pasien merasa malu karena dia berpenghasilan rendah dibandingkan
saudara-saudaranya
c. Sosial Budaya
1. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Pasien merasa tidak memiliki teman dekat
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat : Tidak terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang orang lain : Berdasarkan data rekam medis,
sebelumnya pasien dikenal sebagai seorang yang gampang bersosialisasi dan terbuka
terhadap orang lain tetapi hal itu berubah 180 derajat sejak pasien sakit
2. Spiritual
a) Nilai dan keyakinan : Pasien sebelumnya dikenal sebagai seorang yang beriman
namun sejak pasien sakit hal itu berubah 180 derajat
b) Kegiatan ibadah : Tidak terkaji
2. Pembicaraan
a. Cepat
b. Keras
c. Gagap
d. Inkoheren
e. Apatis
f. Lambat
g. Membisu
h. Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan: Ketika berbicara, pasien selalu mendominasi serta pembicaraannya tidak
nyambung
Masalah Keperawatan: -
3. Aktifitas motorik
Lesu
Tegang
Gelisah
Agitasi
Tic
Grimace
Tremor
Kompulsive
Jelaskan: Saat berkomunikasi, pasien tampak gelisah meskipun pasien mau ketika diajak
berkomunikasi
Masalah Keperawatan: -
4. Alam perasaan
Sedih
Takut
Putus asa
Khawatir
Euphoria
Jelaskan: Pasien mengatakan bahwa dirinya saat ini sedih karena dibawa ke suatu tempat
yang menurut dia itu tidak sesuai dengan kebutuhannya
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan: Kondisi saat ini pasien masih labil, gelisah, dan banyak bicara meskipun sudah
hari perawatan ke-8
Masalah Keperawatan: -
7. Persepsi
Halusinasi:
Pendengaran
Penglihatan
Peraban
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan: Pasien mengatakan bahwa dirinya mendengarkan petuah seorang kyai yang
setiap malam dan pagi hari selalu menasehati dirinya dan seringkali petuah tersebut
berisi ancaman-ancaman yang membuat pasien merasa ketakutan. Di rumah sakit pasien
masih sering komat-kamit sendiri ketawa-ketawa sendiri dan terkadang perilakunya
seperti orang yang mengikuti arahan yang tidak jelas sumbernya. Saat diajak
berkomunikasi, pasien tidak pernah fokus ke orang yang berkomunikasi dengannya,
matanya selalu melihat ke luar dan pasien mengatakan bahwa ada orang yang menguping
pembicaraannya
9. Arus pikir
a. Sirkumtansial
b. Tangensial
c. Kehilangan asosiasi
d. Flight of idea
e. Blocking
f. Pengulangan pembicaraan
Jelaskan: Ketika berbicara pasien selalu berubah-ubah dalam topik pembicaraannya dan
tidak ada hubungannya
Masalah Keperawatan: -
Masalah Keperawatan: -
11. Memori
a. Gangguan daya ingat jangka panjang
b. Gangguan daya ingat jangka pendek
c. Gangguan daya ingat saat ini
d. Konfabulasi
Jelaskan: Pasien mengatakan lupa mengapa dia dibawa ke tempat ini, yang dia ingat
hanya pasien ingin motor sport namun saat pasien meminta motor sport tidak diberikan
oleh orang tuanya. Lalu pasien merasa jengkel dan merasa bahwa keluarganya tidak
menyayangi dirinya
Masalah Keperawatan: -
Masalah Keperawatan: -
Masalah Keperawatan: -
1. Makan - - -
- - -
2. BAB/BAK
3. Mandi - - -
4. Berpakaian/berhias - - -
5. Penggunaan obat - - -
Kegiatan Ya Tidak
1. Pemeliharaan
kesehatan -
• Perawatan lanjutan
• Perawatan -
pendukung
2. Kegiatan di
dalamrumah
• Mempersiapkan
makanan
• Menjaga kerapihan
rumah
• Mencuci pakaian - -
• Pengaturan
keuangan
3. Kegiatan di luar rumah
Belanja
Transportasi
4. Lain-lain
Jelaskan: -
Masalah Keperawatan: -
f. Mekanisme Koping
1. Adaptif:
Membicarakan masalah dengan orang lain
Mampu menyelesaikan masalah
Menggunakan tehnik relaksasi
Aktivitas konstruktif
Distraksi
Lain-lain
2. Maladaptif:
Reaksi berlebihan
Mengkonsumsi alkohol
Bekerja berlebihan
Menghindar
Mencederai diri
Lain-lain
Jelaskan: Pasien secara rutin merokok sampai 5 bungkus dalam satu hari dan mulai
merokok sejak SD kelas 6. Pasien juga sering mengkonsumsi narkoba terutama ganja, ciu
bahkan menggunakan sabu-sabu sejak SMP kelas 2. Sebelum sakit pasien terbuka
terhadap orang lain tetapi hal itu berubah 180 derajat sejak pasien sakit
Masalah Keperawatan: -
i. Aspek Medis
Diagnosa Medis : Skizofrenia paranoid
Terapi Medis : Terapi psikofarmaka yaitu obat Trihexyphenidyl 1x20 mg, Risperidone 3x25
mg dan Depakote ER 1x250 mg
ANALISA DATA
1. Ketidakpatuhan b.d. ketidakadekuatan pemahaman d.d. pasien tidak minum obat karena merasa
bosan
2. Gangguan persepsi sensori b.d. gangguan pendengaran, gangguan penglihatan d.d. pasien
mendengarkan petuah seorang kyai, mata pasien selalu melihat ke luar dan mengatakan bahwa
ada orang yang menguping pembicaraannya
3. Risiko perilaku kekerasan d.d. pemikiran waham/delusi, curiga pada orang lain, halusinasi,
riwayat atau ancaman terhadap orang lain atau destruksi properti orang lain
1. Gangguan persepsi sensori b.d. gangguan pendengaran, gangguan penglihatan d.d. pasien
mendengarkan petuah seorang kyai, mata pasien selalu melihat ke luar dan mengatakan bahwa
ada orang yang menguping pembicaraannya
2. Risiko perilaku kekerasan d.d. pemikiran waham/delusi, curiga pada orang lain, halusinasi,
riwayat atau ancaman terhadap orang lain atau destruksi properti orang lain
3. Ketidakpatuhan b.d. ketidakadekuatan pemahaman d.d. pasien tidak minum obat karena merasa
bosan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
P:
Planning untuk perawat :
- Monitor isi halusinasi, perilaku dan
respons terhadap halusinasi
- Anjurkan bicara pada orang yang
dipercaya/pada perawat untuk
memberikan umpan balik korektif
terhadap halusinasi
- Ajarkan pasien cara mengontrol
halusinasi (menghardik)
Planning untuk pasien:
- Validasi halusinasi
- Hardik saat halusinasi muncul
- Berbicara dengan perawat
26/07/2021 S:
08.30 - Memonitor perilaku yang - Pasien mengatakan tadi pagi
mengidentifikasi halusinasi mendengar suara bisik-bisik
08.30 - Memonitor isi halusinasi, perilaku - Pasien mengatakan bisikannya
dan respons terhadap halusinasi biasanya muncul saat pagi dan malam
- Menganjurkan bicara pada orang hari kalau di rumah
yang dipercaya/pada perawat untuk - Pasien mengatakan tidak menanggapi
08.35 umpan balik korektif terhadap jika terdengar suarabisikan
halusinasi
08.40 O:
- Pasien tampak komat kamit
- Pasien mudah beralih saat diajak
mengobrol
12.00
- Ekspresi pasien tidak sesuai dengan apa
yang sedang diceritakan
-
- Kontak mata pasien kurang
P:
Planning untuk perawat :
- Monitor isi halusinasi, perilaku dan
respons terhadap halusinasi
- Anjurkan bicara pada orang yang
dipercaya/pada perawat untuk
memberikan umpan balik korektif
terhadap halusinasi
- Evaluasi kemampuan pasien cara
mengontrol halusinasi (menghardik)
- Ajarkan pasien cara mengontrol
halusinasi lainnya (berdiskusi tentang
obat-obatan yang diminum)
Planning untuk pasien:
- Validasi halusinasi
- Hardik saat halusinasi muncul
- Berbicara dengan perawat
O:
- Pasien mampu mengulangi kembali
cara menghardik halusinasi yang sudah
diajarkan
09.10 -
A: Gangguan persepsi sensori belum teratasi
09.25
P:
Planning untuk perawat :
- Monitor isi halusinasi, perilaku dan
respons terhadap halusinasi
- Anjurkan bicara pada orang yang
dipercaya/pada perawat untuk
memberikan umpan balik korektif
terhadap halusinasi
- Evaluasi kemampuan pasien cara
mengontrol halusinasi (menghardik)
- Ajarkan pasien cara mengontrol
halusinasi lainnya (berdiskusi tentang
obat-obatan yang diminum)
Planning untuk pasien:
- Validasi halusinasi
- Hardik saat halusinasi muncul
Berbicara dengan perawat
22/07/2021 S:
09.00 - Memonitor adanya benda yang
berpotensi membahayakan (mis. - Pasien mengatakan tidak ada perasaan ingin
benda tajam, tali) marah-marah saat ini
09.00 - Melatih mengurangi kemarahan secara
verbal dan non verbal (relaksasi napas O:
dalam) - Suara pasien masih agak keras saat menjawab
09.10 pertanyaan
- Pasien mampu mempraktikan relaksasi tarik
09.25 napas dalam
- Ekspresi tegang berkurang
-kontak mata kurang
3 21/07/2021
08.00
08.00
08.10
22/07/2021
08.00 -
08.00
08.10