I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. Y
Umur : 18 tahun
Alamat : Banjarsari
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status : belum kawin
Pekerjaan :-
No Reg :
II. KELUHAN UTAMA
Keluhan utama saat ini pasien mengatakan sering marah-marah dan mengamuk karena putus cinta.
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien dibawa oleh keluarga ke Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta pada tanggal 04
Februari 2023. Keluarga mengatakan pasien suka marah-marah dan ingin memukul orang. Pasien
mengatakan melihat sosok wanita yang mengajaknya mengobrol. Keadaan umum pasien baik,
kesadaran composmentis.
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Pernah mengalami keluhan terkait pikiran, perasaan dan perilaku di masa lalu ?
3 bulan yang lalu selama tiga hari pasien bingung, marah, menangis dan ingin mengakhiri hidupnya
karena putus cinta. Pasien juga mengatkan kecewa dengan ayahnya karena pernah melihat ayahnya
berselingkuh. Keluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
2. Faktor penyebab/pendukung :
a. Riwayat trauma
Pasien pernah mengalami aniaya dan kekerasan fisik pada umur 13 tahun.
Diagnosa keperawatan: sindrom pasca trauma.
b. Pernah melakukan uaha/ percobaan bunuh diri
Pasien pernah melakukan upaya bunuh diri karena putus asa.
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pernah merassa kehilangan karena putus cinta
Diagnosa keperawatan: resiko bunuh diri
d. Pernah mengalami penyakit fisik
Pasien tidak pernah memiliki penyakit fisik
e. Riwayat penggunaan NAPZA
Pasien tidak pernah memiliki riwayat penggunaan NAPZA.
3. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi terkait kondisi diatas dan hasilnya :
Keluarga mengajak pasien untuk berobat ke Puskesmas dan menenangkan pasien dengan
mengobrol.
4. Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan
: laki-laki
: laki-laki meninggal
: pasien
: perempuan
: cerai
: garis kerabat
garis kerabat
Penjelasan:
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, pasien memiliki 1 adik laki-laki dan 1adik
perempuan. Pasien belum menikah.
2. Konsep diri
a. Citra diri : pasien menyukai seluruh tubuhnya terutama rambutnya
b. Identitas : pasien berumur 18, lulusan SD dan tidak bekerja
c. Peran : pasien anak pertama dari tiga bersaudara, di masyarakat pasien mengikuti
kegiatan kerja bakti dan membersihkan mushola.
d. Ideal diri : pasien ingin segera sembuh dan pulang.
e. Harga diri : pasien merasa malu, dan minder karena broken home.
Masalah keperawatan: gangguan konsep diri: harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat/paling nyaman untuk bercerita bagi pasien adalah Ibu
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial: pasien mengikuti kegiatan kerja
bakti dan membersihkan mushola.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: tidak ada hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain.
Masalah keperawatan : -
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: pasien beragama islam, dan yakin dengan agamanya
b. Kegiatan Ibadah: pasien rajin melalukan kegiatan ibadah selama dirawat
Masalah keperawatan: -
7. Kesadaran
Pasien tidak mengalami gangguan orientasi, pasien mampu mengenali waktu, tempat dan orang.
8. Memori
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang dan peristiwa terdekat sederhana.
9. Tingkat konsetrasi dan berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi dalam perhitungan sederhana tanpa bantuan orang lain.
Masalah keperawatan:-
Masalah keperawatan: -
4. System pendukung
Sistem pendukung bagi pasien adalah keluarganya, dan yang paling dekat dengan pasien adalah ibu.
IX. MEKANISME KOPING
Destruktif: ketika mendapatkan stressor, pasien mudah tersinggung dan marah-marah, pasien bisa
merugikan diri sendiri dan orang lain.
ATURAN
NO NAMA OBAT DOSIS SEDIAAN
MINUM
ANALISA DATA
SP 3:
1. Evaluasi kegiatan
latihan fisik dan obat.
beri pujian
2. Latih cara
mengontrol PK
secara verbal (3 cara
yaitu:
mengungkapkan,
meminta, menolak
dengan benar)
3. Masukkan dalam
jadwal kegiatan
untuk latihan fisik,
minum obat, dan
verbal.
SP 4:
2. Latih cara
mengkontrol spiritual
(2 kegiatan)
3. Masukkan dalam
jadwal kegiatan untuk
latihan fisik, minum
obat,verbal dan
spiritual.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/ No.
Implementasi Evaluasi Ttd
Tanggal Dx
18 Februari 1 DS: S:
2023 Pasein mengatakan merasa kesal dan Pasien mengatakan masih
ingin marah marah dan tidak bisa
DO: mengontrol emosinya
- Pasien berbicara dengan suara yang O:
keras 1. Pasien mampu
mengidentifikasi marah
- Pasien tampak tidak kooperatif
2. Pasien mampu
- Verbal kacau jika terlalu lama
mempraktikan Tarik napas
Tindakan SP 1: dalam dan pukul bantal
1. Mengidentifikasi Penyebab, Tanda
A: resiko perilaku kekerasan
Dan Gejala, PK yang dilakukan,
masih ada
akibat PK
P:
2. Menjelaskan cara mengontrol
PK :fisik,obat,verbal,spiritual. Anjurkan pasien pukul bantal
dan Tarik napas jam 07.00
3. Melatihan mengkontrol PK secara
pagi dan siang jam 13.00
fisik:tarik nafas dalam dan pukul
kasur dan bantal.
21 februari 1 DS: S:
2023 Pasien mengatakan masih marah tapi Pasien mengatakan saat mau
klien berusaha mengontrol marahnya marah melakukan Tarik napas
DO: dalam
Pasien kurang kooperatif O:
Tindakan SP 2: 1. Pasien mampu melakukan
1. Mengvaluasi kegiatan latihan fisik relaksasi Tarik napas
beri pujian dalam
3.
22 Februari 1 DS: S:
2023 Pasien masih marah namun sudah dapat 1. Pasien mengatakan bisa
mengontrol marahnya mengontrol emosinya
DO:
2. Pasien selalu mengikuti
Pasien tampak kooperatif
instruksi dari perawat
Tindakan SP 3
O:
1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik Pasien mampu melalukan
dan obat. beri pujian komunikasi verbal dengan
23 Februari 1 DS: S:
2023 Pasien mengatakan sudah bisa 1. Pasien mengatakan jika
mengontrol marahnya terasa mau marah pasien
DO: Tarik napas dalam dan
Pasien tampak kooperatif pukul bantal
2. Pasien mengatakan
mencoba belajar
Tindakan
berkomunikasi dengan
SP 4
baik seperti mengucapkan
1. Evaluasi kegiatan fisik dan obat
marah dan menolak
verbal. beri pujian
dengan baik.
2. Latih cara mengkontrol spiritual (2
O:
kegiatan)
Pasien mampu mengontrol
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan
perilaku kekerasannya dengan
untuk latihan fisik, minum obat,
beristigfar dan beribadah
verbal dan spiritual.
A:
RTL:
Resiko Perilaku sebagian
1. Mengevaluari SP 1, 2, 3
teratasi
2. Melatih kembali pasien cara
P:
mengontrol marah dengan berbicara
dengan baik Anjurkan klien teknik relaksasi
Tarik napas dalam dan pukul
bantal, minum obat secara
teratur dengan prinsip 6 benar
minum obat, dan spiritual