S
DENGAN GANGGUAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG 12 MADRIM
RSJD DR AMINO GONDHOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
Disusun oleh:
1. Ahmad Munawar S. (1908002)
2. Desi Lestari (1908020)
3. Dwi Novita Sari (1908026)
4. Eka Putri Agesti (1908029)
5. Fitria Agustina (1908039)
A. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Khatolik
Pendidikan : SMP
Tangal Pengkajian : 01 November 2019
Tangal Dirawat : 24 Oktober 2019
Ruang Rawat : 12 Madrim
No. Cm : 00043230
Dx.Medis : Skizofrenia tak terinci
Alamat : banyumanik
Penaggung Jawab
Nama : Tn. F
Alamat : Banyumanik
Pekerjaan : Swasta
Hubungan : Ayah
B. Alasan masuk
Kuranng lebih 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien teriak-teriak mengamuk, banting
lemari-lemari, kipas angin, ngomong kasar, ngomong sendiri, ketawa sendiri, kluyuran,
tidur cukup, makan banyak, mandi lebih 2x karena panas, suka menghabiskan uang,
tidak dikasih marah-marah.
C. Faktor Predisposisi
1. Pasien pernah menggalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Pasien mengatakan Sudah di rawat inap 2 kali pada bulan agustus 2019 lalu dirawat
kembali dengan permasalahan yang sama yaitu mengamuk ketika tidak dituruti
kemauannya dan suka berbicara sendiri dan ketawa sendiri.
2. Pengobatan Sebelumnya : keluarga pasien mengatakan terakhir minum obat pada
bulan September lalu, kemudian pasien sudah tidak mau minum obatnya dan selalu
marah kalau tidak diberi uang.
3. Trauma: Pasien mengatakan tidak ada trauma dalam dirinya
4. Adakah anggota kelurga yang gaguan jiwa: Pasien mengatakan tidak ada anggota
kelurga yang mengalami gaguan jiwa
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan: pasien mengatakan kalau dia tidak
mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan
MK : berduka disfungsional
D. Aspek Fisik/Biologis
Pemeriksaan Head to toe:
1. Kepala
Bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, rambut lurus pendek, bentuk
mesocephal
2. Mata
Konjungtiva anemis, sckelera tidak ikterik
3. Hidung
Simetris, tidak ada polip, tidak ada gangguan fungsi penciuman
4. Telinga
Tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid, tidak ada serume, tidak ada gangguan
fungsi pendengaran (tuli)
5. Mulut
Bibir lembab, tidak ada pembengkakan gusi, tidak ada stomatitis
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening
7. Dada/ Thorak
a) Pemeriksaan paru
Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada otot bantu
pernafasan
Palpasi : pengembangan paru kanan dan kiri sama, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
b) Pemeriksaan jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : terdengar bunyi jantung I dan II tetapi tidak ada bunyi tambahan
jantung
8. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : tidak ada jejas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di ke empat kwadran
Perkusi : tympani
Auskultasi :-
9. Pemeriksaan ektremitas/musculoskeletal
Ekstremitas atas tidak ada yang luka atau edema, rentang gerak tidak mengalami
gangguan
Ekstremitas bawah tidak ada yang luka atau edema, rentang gerak tidak mengalami
gangguan
10. Pemeriksaan kulit atau integument
a) Integument
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak ada lesi atau jejas.
Palpasi : turgor kulit elastis, teraba hangat
b) Pemeriksaan rambut
Inspeksi : warna rambut hitam, lurus pendek
Palpasi : tidak berminyak
c) Pemeriksaan kuku
Inspeksi : tidak sianosis
Palpasi : CPR < 3 detik
Masalah keperawatan : tidak ada keluhan fisik
a. Tanda Vital :
TD: 120/80 mmHg
N: 88 x/menit
S: 36,5 oC
P: 20 x/menit
b. Ukuran: BB : 101 kg, TB: 160 cm
c. Keluhan Fisik : Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik
E. Aspek Psikologis
1. Genogram
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: pasien
: Tinggal dalam satu rumah
Pasien tinggal satu rumah dengan orang tuanya dan kakaknya. Hubungan dengan
keluarga sedikit bermasalah, pasien mengalami kesulitan untuk terbuka tentang
masalahnya kepada keluarganya.
a. Pola komunikasi: orang yang terdekat sekarang adalah ibunya, namun tidak
selalu menceritakan masalahnya kepada orang terdekat.
b. Pengambilan keputusan : didalam keluarga pengambilan keputusan adalah
keluarga.
MK : Koping Keluarga tidak efektif (Kompromi)
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya bersyukur dengan kondisi
yang dimiliki,bentuk tubuh pasien tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
pendek,rambut hitam dan beruban, kulit bersih dan pasien bersyukur tidak ada
satupun dari tubuhnya yang mengalami kehilangan dan penurunan fungsi, pasien
berharap pasien tetap sehat.
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 31 Tahun,Pendidikan terakhir SMP. Pasien
merupakan anak terakhir atau ke 3 dari 2 bersaudara, klien belum menikah dan
masih tinggal bersama orang tua dan kakaknya
c. Peran
Pasien mengatakan bahwa dirinya belum bekerja, yang memenuhi kebutuhan
pasien sehari-hari yaitu orangtuanya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin sembuh dari sakit yang diderita saat ini, Pasien tampak
yakin dengan keinginanya,ingin cepat sembuh karena ingin berkumpul dengan
keluarganya dan pasien mengatakan berkeinginan untuk mempunyai pekerjaan
dan mempunyai uang sendiri.
e. Harga diri
Pasien mengatakan merasa malu karena masih meminta uang dari orangtuanya.
MK : Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berati
Pasien mengatakan orang yang berati dalam hidupnya adalah orangtuanya, karena
merekalah yang memenuhi kebutuhan dan memotivasi pasien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Pasien mengatakan selama dirumah pasien selalau dirumah, dan suka menyendiri
dikamar, jarang berbicara dengan orang lain kecuali kalau perlu. Tn. S lebih suka
berbicara dengan suara suara yang di anggapnya teman.
c. Hambatan hubungan dengan orang lain
Pasien sering di ejek sama tetangganya dan pasien cenderung diam dengan orang
yang baru dikenalnya, maka dari itu pasien tidak mau keluar rumah karena sering
diejek oleh tetangganya.
MK : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien beragama Khatolik, tetapi klien jarang ke gereja dikarenakan takut jika di
anggap aneh oleh orang lain.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum sakit selalu pergi ke gereja setiap minggu untuk
beribadah tetapi setelah sakit klien jarang ke gereja setiap minggu karena tidak
boleh keluar.
MK : Distress Spiritual
F. Status Mental
1. Penampilan
Pasien mengatakan mandi hanya 2 x sehari. Pakaian yang digunakan pakaiannya
sendiri, mandi 2x sehari, rambut terlihat rapi.
2. Pembicaraan
Lancar, terkadang diam, Saat diajak bicara kontak mata kurang, menjawab dengan
cepat tetapi tidak sesuai dengan pertanyaan, mampu memulai pembicaraan.
MK : kerusakan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik
Pasien tampak lesu, aktivitsa harus dimotivasai
MK : Defisit Aktifitas
4. Alam perasaan
Klien mengatakan sedih dan khawatir karena pasien ingin pulang tetapi tidak pulang
– pulang karena sudah merasa sehat dan sudah tidak perlu dirawat lagi.
MK : Ketidakberdayaan
5. Afek
Pasien berespon tumpul jika diajak ngobrol. Dan tampak berbicara sendiri
MK : Kerusakan Komunikasi Sosial
6. Interaksi selama wawancara
Saat dilakukan wawancara klien sedikit kooperatif, bicara nglantur, kontak mata
kurang.
MK : Kerusakan Interaksi Sosial
7. Persepsi
Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan seperti ada yang mengajak
mengobrol, setiao pasien sedang sendiri terutama pada malam hari. Frekuensi sering,
terakhir mendengan suara-suara kemarin sore, saaat mengalami halusinasi pasien
merespon halusinasi tersebut dengan cara berbicara sendiri dan mondarmandir seperti
kebingungan.
Masalah keperawatan: gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
8. Proses pikir
Sirkumstansial, berbelit – belit tetapi sampai pada tujuan pembicaraan, yaitu
misalnya ketika ditanya bagaiman perasaan saudara saat ini? Tn. S menjawab “ya
begini, disini saya pengen bebas dan kondisi saya sudah sehat”
Masalah keperawatan :perubahan proses pikir
9. Isi pikir
Obsesi, pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkannya,
tetapi klien belum mampu berpikir dengan jernih karena pikirannya dipenuhi dengan
bisikan yang menyuruhnya ke jepang dan bertemu dengan teman khayalannya.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
10. Tingkat kesadaran
Pasien sadar penuh, klien mampu mengorientasikan orang, waktu dan tempat dengan
baik.
11. Memori
Klien mampu mengingat memori jangka panjang dengan baik seperti setiap natal
sering kerumah budenya untuk mengikuti acara natalan bersama keluarga. Klien
mengingat memori jangka pendek dengan baik seperti mendengar suara yang
mengajak ngobrol dan menyuruhnya ke jepang, dan mengingat memori saat ini klien
mampu mengingat orang yang diajak ngobrol dengan perawatnya.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonstrasi dengan baik yang ditujukan ketika Tn. S ditanya 2 + 2 x 5
dan klien dapat menjawab dengan benar 20.
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengingat kejadian masa lalu seperti teman waktu sekolah SD. Dan
klien mampu mengingat jangka pendek seperti tadi makan apa
14. Daya tilik diri
Klien megingkari penyakit yang di deritanya, yaitu dia mersa sudah sehat jasmani
dan rohanidengan kondisi sekarang ini.( pasien masih mengalami halusinasi
pendengaran dan isolasi sosial)
H. Mekanisme Koping
Klien mengatakan ketika dirinya memiliki masalah selalu diam dan tidak mau cerita.
(maladaptif)
,Masalah keperawatan : isolasi social
J. Pengetahuan
Klien kurang begitu mengerti tentang koping mekanisme yang baik, sistem pendukung,
penyakit fisik dan obat-obatan.
MK : Kurang pengetahuan tentang koping dan kesehatan jiwa
K. Aspek Medik
1. Diagnosa medik : Skizofrenia tak terinci
2. Hasil Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL UNIT NILAI
NORMAL
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Lekosit 9.26 103/Ul 4.80 – 10.80
Eritrosit 5.19 10^6/uL 4.20 – 5.40
Hemoglobin 14.0 g/dL 14.0 – 18.0
Hematokrit 41.7 % 42.0 – 52.0
MCV 80.3 fL 79.0 – 99.0
MCH 27.0 Pg 27.0 – 31.0
Trombosit 257 103/uL 150 – 450
MPV 10.0 fL 7.2 – 11.1
PDW 11.0 fL 9.0 – 13.0
PCT 0.260 % 0.108 – 0.282
Hitung jenis
Neutrofil 68.9 % 50 – 70
Limfosit 22.8 % 25 – 40
Monosit 6.9 % 2.0 – 8.0
Eosinofil 1.3 % 2.0 – 4.0
Basofil 0.1 % 0.0 - 1.0
Kimia klinik
Fungsi hati
SGOT 36.2 u/L 0 - 37
ALT(SGPT) 25.7 u/L 0- 14
Fungsi ginjal
Ureum 26.3 mg/dL 10.0 - 50.0
Kreatinin 1.39 mg/dL 0.90 - 1.30
Elektrolit
Kalium 3.85 mmol/L 3.5 – 5.0
Natrium 147.5 mmol/L 135 - 145
Klorida 110.6 mmol/L 98 – 108
GDS 120 mg/dL 80 - 120
3. Terapi medik :
clorpromazin 2x50 gr
Trihexyphenidyl 2x2mg
Risperidon 2x2 mg
Inj. Zyprexa 1 amp
1 ANALISA DATA
No Data Masalah TTD
1 Ds : Perubahan TIM
- Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan persepsi
seperti ada yang mengajak mengobrol, setiao pasien sensori:
sedang sendiri terutama pada malam hari. Frekuensi Halusinasi
sering, terakhir mendengan suara-suara kemarin sore, Pendengaran
saaat mengalami halusinasi pasien merespon halusinasi
tersebut dengan cara berbicara sendiri dan mondar-mandir
seperti kebingungan.
Do :
- Pasien tampak kebingungan dan berbicara sendiri
2 Ds : Resiko TIM
- Keluarga pasien mengatakan pasien teriak-teriak mengamuk, mencederai diri:
banting lemari-lemari, kipas angin, ngomong kasar, ngomong orang lain dan
sendiri, ketawa sendiri, kluyuran, tidur cukup, makan banyak, lingkungan
mandi lebih 2x karena panas, suka menghabiskan uang, tidak
dikasih marah-marah.
Do :
- Pasien tampak bicara dengan nada tinggi
- Pasien tampak marah-marah
3 Ds : Isolasi sosial TIM
- Pasien mengatakan sering di ejek sama tetangganya dan
pasien cenderung diam dengan orang yang baru
dikenalnya,
Do:
- Pasien cenderung sendirian
3 PATWAYS
4 DIAGNOSA
1. Resiko mencederai diri: orang lain dan lingkungan
2. Perubahan persepsi sensori Halusinasi pendengaran
3. Isolasi sosial : Menarik diri
IMPLEMENTASI EVALUASI
Data : S : pasien mengatakan “ pergi pergi kamu tidak
mendengan suara-suara tadi pagi, saaat P : motivasi pasien untuk bercakap-cakap dengan
Diagnosa Keperawatan
Halusinasi Pendengaran
Tindakan keperawatan
1. Melatih cara bercakap-cakap saat
halusinais muncul
2. Membimbing dan memasukan jadwal
harian
RTL
Ulangi SP 1, SP 2 dan SP 3
Lanjutkan SP 4