Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

I DENGAN MASALAH UTAMA


HALUSINASI PENGLIHATAN

DI RUANG DEWA RUCI RSJD Dr.AMINO GONDOHUTOMO


PROVINSI JAWA TENGAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Praktek Profesi


Keperawatan Jiwa (PPKJ)

Dosen Pembimbing : Ns. Sri Puji Lestari, M.Kep, Sp.Kep.J

Di Susun Oleh:
1. Attina Rigil W (2308024)
2. Chintami Wiji R (2308026)
3. Dwi Apriliyani (2308036)
4. Intan Yunianna (2308061)
5. Istyana Dyah M (2308063)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS UNIVERSITAS KARYA HUSADA


SEMARANG
2023
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.I
Umur : 31 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Pemalang
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : tidak bekerja (bekerja terakhir 2011)
Identitas penanggung jawab
Nama : Ny.S
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Pemalang
Hubungan dengan pasien : Ibu
Identitas rumah sakit
Tanggal masuk : 17 September 2023
Ruang : Dewaruci
Diagnose medis : Schizoprenia
No RM : 0001852XX

II. ALASAN MASUK/ KELUHAN UTAMA

Keluarga mengatakan klien di rumah mengamuk dan marah- marah. Oleh


keluarga klien dibawa ke RSJD Gondohutomo dan di opname di ruang dewa
ruci.

III. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI

1) KlienmengatakanpernahdibawakeRSJ dan di opnam 2x

2) Pengobatan kurang berhasil terakhir 3bulan yang lalu klien mengatakan


minum obat

3) Klien bingung, kurang tidur, gelisah bicara senidiri


4) Ada perundungan/ bully sejak SD sehingga klien tidak mau bersekolah

5) Ada kekerasan penganiayaan fisik oleh bosnya di tempat kerja

6) Keluarga klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengalami


gangguan jiwa.

7) Klienmengatakanmempunyaipengalamanyangtidakmenyenangkan yaitu
perundungan dan mengalami kekerasan fisik pemukulan oleh bos nya.

b. Faktorpresipitasi
1) Klien sering melamun mata kosong ,menyendiri, klienpernah mencoba untuk
bunuh diri 2 tahun yang lalu dengan menggunakan pisau di tangan
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan, Resiko Bunuh Diri,
Resiko Halusinasi

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1.Tanda- tanda vital TD : 120/70 mmhg Nadi: 80 x/menit


V. PSIKOSOSIAL
1) S : 36,5oC RR : 20 x/menit

2.Ukur TB :163 cm BB : 74 kg

3.Keluhan Fisik -

Genogram

Keterangan :

: Perempuan
: Laki – Laki
: Klien
: Tinggal Serumah

Klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, memiliki 2 adik perempuan


yang telah menikah. Klien tinggal bersama dengan orang tuanya.

Ket :

- Klien anak kedua dari tiga bersaudara, serumah dengan bapak dan ibunya
juga

- Hub antara keluarga / humoris

- Jika ada masalah klien terbuka

- Jika ada anggota keluarga yang sakit penyakit keputusan diambil oleh
Ibunya

2) Konsep Diri

a. Gambaran diri

Klien mengatakan malu dengan giginya yang tidak bersih dan jelek

b. Identitas diri

Klien menerima dirinya sebagai perempuan anak ke-2 usia 31 tahun, tidak
bekerja (pernah bekerja) pendidikan SMA

c. Peran

Klien mengatakn tidak kerja hanya membantu ibunya dirumah, mencucim


menyapu, dan bersih- bersih lainnya

d. Ideal diri

Klien menagtakan ingin segera pulang dan ingin bekerja lagi di tempat kerja yang
baru

e. Harga diri

Klien kadang merasa tidak berharga oernah dipukuli oleh bosnya

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


3) Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti

Klien mengatakan orang yang paling dekat adalah ibu klien

b. Peran serta kegiatan kelompok masyarakat

Dimasyarakat klien tidak ikut kegiatan kelompok/ masyarakat, hanya dirumah

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan tidak suka dan terkadang kesulitan berinteraksi dengan orang
lain.

Dirumah sakit : klien menyendiri karena tidak mampu memulai pembicaraan.


Klien mengatakan sedih kalau ingat pernah dipukul oleh bosnya di tempat dulu
bekerja

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

d. Spiritual

1) Nilai dan keyakinan

Klien beragama islam, klien mengatakan hanya percaya dengan Allah

2) Kegiatan ibadah

Klien mengatakan selama dirawat klien sholat tidak teratur


VI. STATUS MENTAL

1) Penampilan

Klien mengenakan baju yang diberikan oleh rumah sakit, rambut klien dikuncir, klien
mandi 2x sehari, badab klien tidak bau

2) Pembicaraan

Sirkumstansiaaliti, saat berinteraksi dengan perawat bicara klien nyambung kadang


berbelit- belit namun tetap menjawab pertanyaan dengan baik

Masalah Keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal

3) Aktivitas motorik

Klien tampak gelisah dan bingung saat diajak duduk berbincang- bincang. Klien
mengatakan melihat bayangan pocong, genderuwo, tuyul, dan kuntulanak. Klien
kadang menyendiri dan melamun.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan, Isolasi Sosial

4) Alam perasaaan

Klien merasa sedih saat menceritakan pernah di pukuli oleh bosnya. Klien segera
ingin pulang, klien terlihat suka melamun

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

5) Afek

Saat ditanya- tanya perawat klien tampak mengekspresikan diri labil (emosi berubah-
ubah)

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

6) Interaksi selama wawancara

Klien tampak tatapan mata identik dengan gelisah tidak dapat dipertahankan, bicara
berbelit- belit, namun tetap menjawab dengan baik. Klien tampak gelisah dan
bingung.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

7) Persepsi/ Halusinasi

Klien mengatakan memiliki indra ke-6 dan dapat melihat dan berbicara dengan
pocong, kuntilanak, wewegombel, tuyul.

Jenis : klien melihat bayangan

Isi : klien melihat bayangan pocong, tuyul, kuntilanak, wewegombel,


genderuwo

Frekuensi : 1-2 kali

Durasi : 5 menit

Situasi : di jam 12 malam dan saat klien sendiri

Respon : tidak bisa tidur , gelisah, takut

Masalah Keperawatan : Halusinasi Penglihatan


8) Proses pikir

Klien berbicara berbelit- belit, namun masih bias menjawab dengan baik

Masalah Keperawatan : Perubahan Proses Pikir

9) Isi pikir

Klien mengatakan ingin menjadi polisi thailand, klien mengatakan mempunyai


pacar orang thailand.

Masalah Keperawatan : Perubahan Proses Pikir (Obsesif)

10) Tingkat kesadaran

Klien tampak bingung, namun klien mengatakan sedang berada di RSJ, tahu bahwa
pagi hari, dan tau orang yang mengajak mengobrol suster.

11) Memori

Klien mampu mengingat kegiatan pagi tadi sehabis makan dan minum obat

12) Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien saat diajak ngobrol tidak fokus pada pembicaraan

13) Kemampuan penilaian

Klien mampu memutuskan pilihan sederhana. Seperti contoh dengan stimulus perawat
klien mampu memutuskan untuk ngobrol selanjutnya di taman luar.

14) Daya tilik diri

Klien mengatakan sedang berada di RSJ.Klien mengatakan klien sekarang sedang


sakit dan klien mau meminum obat dengan teratur.
VII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a) Makan
Klien mampu makan secara mandiri, menyiapkan makanandan merapikan alat makan
kembali dan sikat gigi pagi setelahmakan pagi.Klien makan 3x sehari setengah porsi
habis dengan nasi,lauk pauk dan sayur, klien tidak menyendiri saat makan.
b) Eliminasi
Klien BAK 3x dan BAB sehari 1x,mandiri
c) Mandi
Klien mandi 2x sehari, mandiri
d) Berpakaian/ berhias
Klien mampu berpakaian sendiri dengan rapi, memakai sandal,mandiri
e) Istirahat tidur
Klien tidurnya tidak nyenyak sering terbangun pada jam 12 malam
f) Penggunaan obat
Klien teratur minum obat dengan bantuan perawat sesuai dosis yang diberikan oleh
dokter
g) Pemeliharaan kesehatan
Klien berobat di psikiatri di rumah minum obat rutin
h) Kegiatan dirumah
Klien dirumah bantu ibu nyuci piring nyapu dll
i) Kegiatan diluar rumah
Klien diluar rumah sebelum sakit pernah bekerja jadi cleaning service di rumah sakit
VIII. MEKANISME KOPING
a. Adaptif
Klien mampu bebiccara dan tanya jawab dengan orang lain
b. Maladaptif
Klien jika mengingat keluarganya sering melamun sendirian
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien tampak tatapan mata identik dengan gelisah tidak dapat dipertahankan, bicara
berbelit- belit namun tetap menjawab dengan baik, klien tampak gelisah.
X. PENGETAHUAN TENTNAG KOPING
Klien mengetahui bahwa ia sedang sakit, hanya tahu jika sekarang ini berada di
rumah sakit jiwa
XI. ASPEK MEDIS
Terapi medis
1. Clozapin 2x2 mg
2. Risperidone 2x2mg
3. Trihexyphenidyl 2x2mg
XII. ANALISA DATA
Hari/ NO DATA FOKUS MASALAH
Tanggal KEPERAWATAN
Selasa,26 1. DS: Halusinasi Penglihatan
Septembe
Klien mengatakan
r 2023
memiliki indra ke-6 dan
dapat melihat dan
berbicara dengan
pocong, kuntilanak,
wewegombel, tuyul.

Jenis : klien melihat


bayangan

Isi : klien melihat


bayangan pocong, tuyul,
kuntilanak,
wewegombel, genderuwo

Frekuensi : 1-2 kali

Durasi : 5 menit

Situasi : di jam 12 malam


dan saat klien sendiri

Respon: tidak bisa tidur ,


gelisah, takut

DO:
Klien tampak bingung,
bicara sendiri, gelisah
Selasa, 26 2. DS: Isolasi Sosial
Septembe
Klien mengatakan sedih
r 2023
kalau ingat pernah
dipukul oleh bosnya di
tempat dulu bekerja
DO :
klien menyendiri karena
tidak mampu memulai
pembicaraan.

XIII. DAFTAR MASALAH


1. Perilaku kekerasan
2. Resiko bunuh diri
3. Halusinasi penglihatan
4. Harga diri rendah
5. Isolasi sosial
6. Resiko perilaku kekerasan
7. Kerusakan komunikasi verbal
8. Perubahan proses pikir

XIV. POHON MASALAH


Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Akibat

Core Problem Halusinasi Penglihatan

Penyebab Isolasi sosial : menarik diri


XV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Halusinasi Penglihatan
2. Isolasi Sosial
XVI. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Perencanaan
. Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Gangguan persepsi Secara kognitif diharapkan Bina hubungan saling
sensori : halusinasi pasien dapat: percaya dengan
penglihatan menggunakan prinsip
1. Menyebutkan
komunikasi terapeutik:
penyebab halusinasi
(Beri salam atau panggil
2. Menyebutkan nama, perkenalkan diri
karakteristik dengan sopan, jelaskan
halusinasi yang maksud dan tujuan
dirasakan seperti interaksi, jelaskan kontrak
jenis, isi, frekuensi, yang akan dibuat)
durasi, waktu, situasi
SP 1
yang menyebabkan
halusinasi dan respon 1. Identifikasi
terhadap halusinasi halusinasi pasien
(jenis, waktu,
3. Menyebutkan akibat
frekuensi, isi,
yang ditimbulkan
durasi, situasi dan
dari halusinasi
respon)
4. Menyebutkan cara
2. Ajarkan mengontrol
yang selama ini
halusinasi dengan
digunakan untuk
cara menghardik
mengendalikan
halusinasi 3. Anjurkan pasien
untuk mencatat
5. Menyebutkan cara
tindakan yang telah
mengendalikan
diberikan
halusinasi yang tepat.
Secara psikomotor
diharapkan pasien dapat:
1. Melawan halusinasi
dengan menghardik.
2. Mengabaikan
halusinasi dengan
bersikap cuek
Secara afektif diharapkan
pasien dapat:
1. Merasakan manfaat
cara - cara mengatasi
halusinasi.
2. Membedakan
perasaan sebelum
dan sesudah latihan
Secara kognitif diharapkan Bina hubungan saling
pasien dapat: percaya dengan
menggunakan prinsip
1. Menyebutkan cara
komunikasi terapeutik:
mengendalikan
(Beri salam atau panggil
halusinasi yang tepat
nama, perkenalkan diri
Secara psikomotor
dengan sopan, jelaskan
diharapkan pasien dapat:
maksud dan tujuan
1. Mengalihkan interaksi, jelaskan kontrak
halusinasi dengan yang akan dibuat)
cara distraksi yaitu SP 2
bercakap-cakap 1. Evaluasi jadwal
dengan orang lain. kegiatan harian
Secara afektif diharapkan pasien
pasien dapat:
2. Latih pasien
1. Merasakan manfaat mengendalikan
caracara mengatasi halusinasi dengan
halusinasi. cara bercakap-
cakap dengan orang
2. Membedakan
lain
perasaan sebelum
dan sesudah latihan 3. Anjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan
sehari-hari
Secara kognitif diharapkan Bina hubungan saling
pasien dapat: percaya dengan
menggunakan prinsip
1. Menyebutkan cara
komunikasi terapeutik:
mengendalikan
(Beri salam atau panggil
halusinasi yang tepat
nama, perkenalkan diri
Secara psikomotor
dengan sopan, jelaskan
diharapkan pasien dapat:
maksud dan tujuan
1. Mengalihkan interaksi, jelaskan kontrak
halusinasi dengan yang akan dibuat)
cara distraksi yaitu SP 3
melakukan aktivitas
1. Evaluasi jadwal
terjadwal
kegiatan harian
Secara afektif diharapkan
pasien
pasien dapat:
2. Latih pasien
1. Merasakan manfaat
mengendalikan
caracara mengatasi
halusinasi dengan
halusinasi.
melakukan kegiatan
2. Membedakan (kegiatan yang
perasaan sebelum biasa dilakukkan
dan sesudah latihan pasien).
3. Anjurkan pasien
memasukkan dalam
kegiatan sehari-hari
Secara kognitif diharapkan Bina hubungan saling
pasien dapat: percaya dengan
menggunakan prinsip
1. Menyebutkan
komunikasi terapeutik:
pengobatan yang
(Beri salam atau panggil
telah diberikan.
nama, perkenalkan diri
Secara psikomotor
dengan sopan, jelaskan
diharapkan pasien dapat:
maksud dan tujuan
1. Minum obat dengan interaksi, jelaskan kontrak
prinsip 8 benar yaitu yang akan dibuat)
benar nama klien, SP 4
benar manfaat obat,
1. Tanyakan
benar dosis obat,
pengobatan
benar frekuensi obat,
sebelumnya
benar cara, benar
tanggal kadaluarsa, 2. Jelaskan tentang
dan benar pengobatan
dokumentasi.
3. Latih pasien minum
Secara afektif diharapkan
obat secara teratur
pasien dapat:
4. Masukkan ke
1. Merasakan manfaat
jadwal keseharian
caracara mengatasi
pasien
halusinasi.
2. Membedakan
perasaan sebelum
dan sesudah latihan.
XVII. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Implementasi Evaluasi
26 September Data: S:
2023 DS: - Saya memiliki indra ke-6
Klien mengatakan memiliki - Saya dapat melihat dan
indra ke-6 dan dapat melihat berbicara dengan pocong,
dan berbicara dengan pocong, kuntilanak, wewegombel,
kuntilanak, wewegombel, tuyul. tuyul.
Jenis : klien melihat bayangan - Biasanya 1-2 kali dalam sehari
Isi : klien melihat bayangan - Saya dapat melihat selama 5
pocong, tuyul, kuntilanak, menit lalu bayangan itu
wewegombel, genderuwo menghilang
Frekuensi : 1-2 kali - Saya melihat bayangan itu
Durasi : 5 menit ketika sendiri dan pada pukul
Situasi : di jam 12 malam dan 00.00 WIB
saat klien sendiri O:
Respon: tidak bisa tidur , - Kontak mata tidak dapat
gelisah, takut dipertahankan
DO: - Ekspresi ketakutan
- Nada suara tinggi
Klien tampak bingung, bicara
sendiri, gelisah - Klien masih menolak untuk
melakukan SP1 (mengontrol
Diagnosa Keperawatan: halusinasi dengan menghardik)
Halusinasi Penglihatan
A: Halusinasi Penglihatan
Tindakan keperawatan:
Sp 1 P:
 Melakukan BHSP - Melatih pasien mengontrol
halusinasi dengan cara
 Mengucapkan salam,
menghardik sebanyak 3 kali
memperkenalkan diri,
yang dilaksanakan pada pukul
menanyakan nama lengkap
09.00, 12.00 dan 14.00
klien dan nama panggilan
kesukaan klien, menanyakan - Melakukan kontrak waktu
alamat dan keadaan klien. kepada pasien di hari
berikutnya jam 10.00 WIB di
 Mendiskusikan dengan klien
tempat yang sama
mengenai isi, waktu terjadi,
situasi pencetus, dan respon
terhadap halusinasi.
 Mendiskusikan dengan klien
cara mengontrol halusinasi Kelompok
 Mengajarkan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
 Mengajak pasien untuk
memasukan kedalam
jadwal harian.

Rencana Tindak Lanjut:


Latih pasien mengontrol
halusinasi dengan menghardik
Ulangi SP1

27 September Data: S:
2023 DS: - Saya memiliki indra ke-6
Klien mengatakan memiliki - Saya dapat melihat dan
indra ke-6 dan dapat melihat berbicara dengan pocong,
dan berbicara dengan pocong, kuntilanak, wewegombel,
kuntilanak, wewegombel, tuyul. tuyul.
Jenis : klien melihat bayangan - Biasanya 1-2 kali dalam sehari
Isi : klien melihat bayangan - Saya dapat melihat selama 5
pocong, tuyul, kuntilanak, menit lalu bayangan itu
wewegombel, genderuwo menghilang
Frekuensi : 1-2 kali - Saya melihat bayangan itu
Durasi : 5 menit ketika sendiri dan pada pukul
Situasi : di jam 12 malam dan 00.00 WIB
saat klien sendiri O:
Respon: tidak bisa tidur , - Kontak mata tidak dapat
gelisah, takut dipertahankan
DO: - Ekspresi ketakutan
- Nada suara tinggi
Klien tampak bingung, bicara
sendiri, gelisah - Klien masih menolak untuk
melakukan SP1 (mengontrol
Diagnosa Keperawatan: halusinasi dengan menghardik)
Halusinasi Penglihatan
A: Halusinasi Penglihatan
Tindakan keperawatan:
Sp 1 P:
- Melatih pasien mengontrol
 Melakukan BHSP halusinasi dengan cara
menghardik sebanyak 3 kali
 Mengucapkan salam,
yang dilaksanakan pada pukul
memperkenalkan diri,
09.00, 12.00 dan 14.00
menanyakan nama lengkap
klien dan nama panggilan - Melakukan kontrak waktu
kesukaan klien, menanyakan kepada pasien di hari
alamat dan keadaan klien. berikutnya jam 10.00 WIB di
 Mendiskusikan dengan klien tempat yang sama
mengenai isi, waktu terjadi,
situasi pencetus, dan respon
terhadap halusinasi.
Kelompok
 Mendiskusikan dengan klien
cara mengontrol halusinasi
 Mengajarkan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
 Mengajak pasien untuk
memasukan kedalam
jadwal harian.

Rencana Tindak Lanjut:


Latih pasien mengontrol
halusinasi dengan menghardik
Ulangi SP1
28 September Data: S:
2023 DS: - Saya memiliki indra ke-6
Klien mengatakan memiliki - Saya dapat melihat dan
indra ke-6 dan dapat melihat berbicara dengan pocong,
dan berbicara dengan pocong, kuntilanak, wewegombel,
kuntilanak, wewegombel, tuyul. tuyul.
Jenis : klien melihat bayangan - Biasanya 1-2 kali dalam sehari
Isi : klien melihat bayangan - Saya dapat melihat selama 5
pocong, tuyul, kuntilanak, menit lalu bayangan itu
wewegombel, genderuwo menghilang
Frekuensi : 1-2 kali - Saya melihat bayangan itu
Durasi : 5 menit ketika sendiri dan pada pukul
Situasi : di jam 12 malam dan 00.00 WIB
saat klien sendiri - Ketika saya melihat bayangan
Respon: tidak bisa tidur , hantu saya mulai mengontrol
gelisah, takut dengan cara menghardik
DO: O:
- Kontak mata tidak dapat
Klien tampak bingung, bicara
dipertahankan
sendiri, gelisah
- Ekspresi ketakutan
Diagnosa Keperawatan: - Nada suara tinggi
Halusinasi Penglihatan -
A: Halusinasi Penglihatan
Tindakan keperawatan:
Sp 1 P:
- Melatih pasien mengontrol
 Melakukan BHSP halusinasi dengan cara
 Mengucapkan salam, menghardik sebanyak 3 kali
memperkenalkan diri, yang dilaksanakan pada pukul
menanyakan nama lengkap 09.00, 12.00 dan 14.00
klien dan nama panggilan - Melakukan kontrak waktu
kesukaan klien, menanyakan kepada pasien di hari
alamat dan keadaan klien. berikutnya jam 10.00 WIB di
 Mendiskusikan dengan klien tempat yang sama
mengenai isi, waktu terjadi,
situasi pencetus, dan respon
terhadap halusinasi.
 Mendiskusikan dengan klien
cara mengontrol halusinasi
Kelompok
 Mengajarkan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
 Mengajak pasien untuk
memasukan kedalam
jadwal harian.

Rencana Tindak Lanjut:


Latih pasien mengontrol
halusinasi dengan menghardik
Ulangi SP1
Latih pasien mengontrol
halusinasi dengan minum obat
dengan menerapkan 5 benar
prinsip minum obat
29 September Data: S:
2023 DS: klien mengatakan obat 2x pagi dan
klien mengatakan malu saat malam hari. Klien mendapatkan 3
berkenalan. butir obat yang harus diminum
“saya malu buat beerkenalan
mba ” O:
DO: Klien tampak koperatif
klien tampak diam menonton tv klien tampak memperhatikan saat
dan melamun di jelaskan obat yang di konsumsi.
klien tampak meminum obat
Diagnosa Keperawatan: secara teratur setelah makan.
Halusinasi penglihatan
A: Halusinasi Penglihatan
Tindakan keperawatan: P:
Sp 2 - Melatih pasien mengontrol
Mengontrol halusinasi halusinasi dengan cara
dengan cara meminum obat menghardik sebanyak 3 kali
teratur yang dilaksanakan pada pukul
 Evaluasi kegiatan yang 09.00, 12.00 dan 14.00
lalu (SP 1, SP 2),beri - Melatih pasien mengontrol
pujian. halusinasi dengan obat –
 Latih dan ajarkan pasien obatan menggunakan prinsip
minum obat secara 5 benar
teratur dengan prinsip 5 - Benar Pasien : Menjelaskan
benar bahwa obat yang diberikan
1. Benar pasien sesuai dengan nama pasien
2. Benar obat - Benar Obat : Menjelaskan
3. Benar dosis bahwa obat yang didapatkan
4. Benar cara oleh pasien terdapat 3 jenis
5. Benar waktu obat
6. Benar pemberian - Benar dosis : Menjelaskan
 Ajarkan cara minum bahwa obat yang didapatkan
obat oleh pasien terdapat 3 jenis
pagi: 3 jenis obat obat dikonsumsi 2 kali dalam
malam: 3 jenis obat sehari yaitu setiap pagi dan
 Susun jadwal minum malam
obat secara teraturdan - Benar waktu pemberian:
masukkan dalam jadwal menjelaskan bahwa obat
harian pasien diminum 2 kali dalam sehari
Rencana Tindak Lanjut: yaitu setiap pagi dan malam
Ulagi SP1 dan SP2 - Benar Pemberian:
Sp 3 menjelaskan bahwa obat yang
Mengontrol halusinasi diberikan harus diminum (per
dengan bercakap-cakap oral) setelah makan
dengan orang lain - Melakukan kontrak waktu
kepada pasien di hari
berikutnya jam 10.00 WIB di
tempat yang sama
- Lanjutkan intervensi dengan
SP3 mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap – cakap

Kelompok
30 September Data: S:
2023 DS: klien menjelaskan kegiatan yang
klien mengatakan masih malu dilakukan klien dari mulai bangun
saat berkenalan dan belum tidur hingga malam
berani memulai pembicaraan klien mengatakan kegiatan yang
“saya malu buat beerkenalan paling disukai adalah menonton tv
mba ”
DO: O:
klien tampak diam menonton tv Klien tampak koperatif
dan melamun klien tampak menjelaskan kegiatan
yang dilakukan klien mulai
Diagnosa Keperawatan: bangun tidur hingga malam
Halusinasi penglihatan
A: Halusinasi Penglihatan
Tindakan keperawatan:
SP 3 P:
Mengontrol halusinasi - Melatih pasien mengontrol
dengan cara bercakap - halusinasi dengan cara
cakap menghardik sebanyak 3 kali
 Evaluasi kegiatan yang yang dilaksanakan pada pukul
lalu (SP 1, SP 2), beri 09.00, 12.00 dan 14.00
pujian. - Melatih pasien mengontrol
 Latih pasien halusinasi dengan obat –
mengendalikan obatan menggunakan prinsip
halusinasi dengan 5 benar
melakukan kegiatan - Benar Pasien : Menjelaskan
(kegiatan yang biasa bahwa obat yang diberikan
dilakukkan pasien). sesuai dengan nama pasien
 Susun jadwal minum - Benar Obat : Menjelaskan
obat secara teraturdan bahwa obat yang didapatkan
masukkan dalam jadwal oleh pasien terdapat 3 jenis
harian pasien obat
Rencana Tindak Lanjut: - Benar dosis : Menjelaskan
Ulagi SP1 dan SP2 bahwa obat yang didapatkan
Sp 3 oleh pasien terdapat 3 jenis
Mengontrol halusinasi dengan obat dikonsumsi 2 kali dalam
bercakap-cakap dengan orang sehari yaitu setiap pagi dan
lain malam
- Benar waktu pemberian:
menjelaskan bahwa obat
diminum 2 kali dalam sehari
yaitu setiap pagi dan malam
- Benar Pemberian:
menjelaskan bahwa obat yang
diberikan harus diminum (per
oral) setelah makan
- Melakukan kontrak waktu
kepada pasien di hari
berikutnya jam 10.00 WIB di
tempat yang sama
- Melatih kembali cara
mengontrol halusinasi
penglihatan klien dengan
bercakap – cakap.

Kelompok

Anda mungkin juga menyukai