Di Susun Oleh:
1. Attina Rigil W (2308024)
2. Chintami Wiji R (2308026)
3. Dwi Apriliyani (2308036)
4. Intan Yunianna (2308061)
5. Istyana Dyah M (2308063)
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.I
Umur : 31 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Pemalang
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : tidak bekerja (bekerja terakhir 2011)
Identitas penanggung jawab
Nama : Ny.S
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Pemalang
Hubungan dengan pasien : Ibu
Identitas rumah sakit
Tanggal masuk : 17 September 2023
Ruang : Dewaruci
Diagnose medis : Schizoprenia
No RM : 0001852XX
7) Klienmengatakanmempunyaipengalamanyangtidakmenyenangkan yaitu
perundungan dan mengalami kekerasan fisik pemukulan oleh bos nya.
b. Faktorpresipitasi
1) Klien sering melamun mata kosong ,menyendiri, klienpernah mencoba untuk
bunuh diri 2 tahun yang lalu dengan menggunakan pisau di tangan
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan, Resiko Bunuh Diri,
Resiko Halusinasi
2.Ukur TB :163 cm BB : 74 kg
3.Keluhan Fisik -
Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki – Laki
: Klien
: Tinggal Serumah
Ket :
- Klien anak kedua dari tiga bersaudara, serumah dengan bapak dan ibunya
juga
- Jika ada anggota keluarga yang sakit penyakit keputusan diambil oleh
Ibunya
2) Konsep Diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan malu dengan giginya yang tidak bersih dan jelek
b. Identitas diri
Klien menerima dirinya sebagai perempuan anak ke-2 usia 31 tahun, tidak
bekerja (pernah bekerja) pendidikan SMA
c. Peran
d. Ideal diri
Klien menagtakan ingin segera pulang dan ingin bekerja lagi di tempat kerja yang
baru
e. Harga diri
Klien mengatakan tidak suka dan terkadang kesulitan berinteraksi dengan orang
lain.
d. Spiritual
2) Kegiatan ibadah
1) Penampilan
Klien mengenakan baju yang diberikan oleh rumah sakit, rambut klien dikuncir, klien
mandi 2x sehari, badab klien tidak bau
2) Pembicaraan
3) Aktivitas motorik
Klien tampak gelisah dan bingung saat diajak duduk berbincang- bincang. Klien
mengatakan melihat bayangan pocong, genderuwo, tuyul, dan kuntulanak. Klien
kadang menyendiri dan melamun.
4) Alam perasaaan
Klien merasa sedih saat menceritakan pernah di pukuli oleh bosnya. Klien segera
ingin pulang, klien terlihat suka melamun
5) Afek
Saat ditanya- tanya perawat klien tampak mengekspresikan diri labil (emosi berubah-
ubah)
Klien tampak tatapan mata identik dengan gelisah tidak dapat dipertahankan, bicara
berbelit- belit, namun tetap menjawab dengan baik. Klien tampak gelisah dan
bingung.
7) Persepsi/ Halusinasi
Klien mengatakan memiliki indra ke-6 dan dapat melihat dan berbicara dengan
pocong, kuntilanak, wewegombel, tuyul.
Durasi : 5 menit
Klien berbicara berbelit- belit, namun masih bias menjawab dengan baik
9) Isi pikir
Klien tampak bingung, namun klien mengatakan sedang berada di RSJ, tahu bahwa
pagi hari, dan tau orang yang mengajak mengobrol suster.
11) Memori
Klien mampu mengingat kegiatan pagi tadi sehabis makan dan minum obat
Klien mampu memutuskan pilihan sederhana. Seperti contoh dengan stimulus perawat
klien mampu memutuskan untuk ngobrol selanjutnya di taman luar.
Durasi : 5 menit
DO:
Klien tampak bingung,
bicara sendiri, gelisah
Selasa, 26 2. DS: Isolasi Sosial
Septembe
Klien mengatakan sedih
r 2023
kalau ingat pernah
dipukul oleh bosnya di
tempat dulu bekerja
DO :
klien menyendiri karena
tidak mampu memulai
pembicaraan.
27 September Data: S:
2023 DS: - Saya memiliki indra ke-6
Klien mengatakan memiliki - Saya dapat melihat dan
indra ke-6 dan dapat melihat berbicara dengan pocong,
dan berbicara dengan pocong, kuntilanak, wewegombel,
kuntilanak, wewegombel, tuyul. tuyul.
Jenis : klien melihat bayangan - Biasanya 1-2 kali dalam sehari
Isi : klien melihat bayangan - Saya dapat melihat selama 5
pocong, tuyul, kuntilanak, menit lalu bayangan itu
wewegombel, genderuwo menghilang
Frekuensi : 1-2 kali - Saya melihat bayangan itu
Durasi : 5 menit ketika sendiri dan pada pukul
Situasi : di jam 12 malam dan 00.00 WIB
saat klien sendiri O:
Respon: tidak bisa tidur , - Kontak mata tidak dapat
gelisah, takut dipertahankan
DO: - Ekspresi ketakutan
- Nada suara tinggi
Klien tampak bingung, bicara
sendiri, gelisah - Klien masih menolak untuk
melakukan SP1 (mengontrol
Diagnosa Keperawatan: halusinasi dengan menghardik)
Halusinasi Penglihatan
A: Halusinasi Penglihatan
Tindakan keperawatan:
Sp 1 P:
- Melatih pasien mengontrol
Melakukan BHSP halusinasi dengan cara
menghardik sebanyak 3 kali
Mengucapkan salam,
yang dilaksanakan pada pukul
memperkenalkan diri,
09.00, 12.00 dan 14.00
menanyakan nama lengkap
klien dan nama panggilan - Melakukan kontrak waktu
kesukaan klien, menanyakan kepada pasien di hari
alamat dan keadaan klien. berikutnya jam 10.00 WIB di
Mendiskusikan dengan klien tempat yang sama
mengenai isi, waktu terjadi,
situasi pencetus, dan respon
terhadap halusinasi.
Kelompok
Mendiskusikan dengan klien
cara mengontrol halusinasi
Mengajarkan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
Mengajak pasien untuk
memasukan kedalam
jadwal harian.
Kelompok
30 September Data: S:
2023 DS: klien menjelaskan kegiatan yang
klien mengatakan masih malu dilakukan klien dari mulai bangun
saat berkenalan dan belum tidur hingga malam
berani memulai pembicaraan klien mengatakan kegiatan yang
“saya malu buat beerkenalan paling disukai adalah menonton tv
mba ”
DO: O:
klien tampak diam menonton tv Klien tampak koperatif
dan melamun klien tampak menjelaskan kegiatan
yang dilakukan klien mulai
Diagnosa Keperawatan: bangun tidur hingga malam
Halusinasi penglihatan
A: Halusinasi Penglihatan
Tindakan keperawatan:
SP 3 P:
Mengontrol halusinasi - Melatih pasien mengontrol
dengan cara bercakap - halusinasi dengan cara
cakap menghardik sebanyak 3 kali
Evaluasi kegiatan yang yang dilaksanakan pada pukul
lalu (SP 1, SP 2), beri 09.00, 12.00 dan 14.00
pujian. - Melatih pasien mengontrol
Latih pasien halusinasi dengan obat –
mengendalikan obatan menggunakan prinsip
halusinasi dengan 5 benar
melakukan kegiatan - Benar Pasien : Menjelaskan
(kegiatan yang biasa bahwa obat yang diberikan
dilakukkan pasien). sesuai dengan nama pasien
Susun jadwal minum - Benar Obat : Menjelaskan
obat secara teraturdan bahwa obat yang didapatkan
masukkan dalam jadwal oleh pasien terdapat 3 jenis
harian pasien obat
Rencana Tindak Lanjut: - Benar dosis : Menjelaskan
Ulagi SP1 dan SP2 bahwa obat yang didapatkan
Sp 3 oleh pasien terdapat 3 jenis
Mengontrol halusinasi dengan obat dikonsumsi 2 kali dalam
bercakap-cakap dengan orang sehari yaitu setiap pagi dan
lain malam
- Benar waktu pemberian:
menjelaskan bahwa obat
diminum 2 kali dalam sehari
yaitu setiap pagi dan malam
- Benar Pemberian:
menjelaskan bahwa obat yang
diberikan harus diminum (per
oral) setelah makan
- Melakukan kontrak waktu
kepada pasien di hari
berikutnya jam 10.00 WIB di
tempat yang sama
- Melatih kembali cara
mengontrol halusinasi
penglihatan klien dengan
bercakap – cakap.
Kelompok