Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEBAKARAN HUTAN

Disusun oleh:
AFIANA BERLIN
NIM.23012068

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
GASAL 2023/2024

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebakaran hutan bencana yang kerap kali ada di negara Indonesia,
apalagi pada musim kering atau kemarau (Arisanty,.D, 2016). Kebakaran ini
tentunya akan berakibat pada beberapa sektor kesehatan, ekologi, ekonomi
dan sosial. Dari fakta tersebut pula kebakaran ini mengakibatkan kasus asap
yang berlebih dan tentunya sangat membahayakan dan merugikan bagi
masyarakat. Dari kebakaran ini terjadi tentunya ada dua pemicu yang utama
dan ini dipicu oleh alamnya itu sendiri dan juga aktivitas dari manusianya
sendiri. Pelaku yang tidak mau mengaku dan tanggung jawab dari apa yang
diperbuatnya dalam melakukan pembakaran lahan dalam membuka
kawasan akan berakibat yang besar. Mereka melakukan hal demikian karena
alasan biaya, waktu dan mudah dalam melakukannya (Septianingrum, 2018)
Pada tahun 1997 dan 1998 mengalami kebakaran yang parah dan itu
berakibat sangat buruk baik bagi Indonesia maupun internasional. Kebakaran
yang terjadi ini akan menarik bagi internasional dalam hal lingkungan dan
ekonomi. Karena terjadinya dampak yang global yang mengalami
pencemaran udara yang hebat dan sangat menghambat aktivitas dan
kesehatan masyarakat. Tidak hanya Indonesia namun negara yang
berdekatan seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan lainnya
yang terkena imbasnya juga terancam atas mengganggunya masyarakat
mereka karena terhambatnya transportasi udara antar negara (Rasyid,
2019).
Berbagai kebijakan pun dilakukan dalam upaya menanggulangi
kebakaran tersebut. Namun tentunya sangat sulit dilakukan secara signifikan.
Kebakaran pun sudah sering terjadi namun kurang sadarnya dari masyarakat
pun masih saja ada. Oleh sebab itu perlu adanya kerjasama yang dilakukan
baik itu dari pemerintah dan juga masyarakatnya agar hal demikian teratasi
dan tidak terjadi lagi (Septianingrum, 2018). Hal demikian tentunya sangat
merugikan pemerintah dan masyarakat yang ada.Dari penjelasan di atas

1
maka penulis dalam makalah ini ingin memaparkan terkait pengertian,
penyebab, karakteristik, cara penyelamatan serta masalah kesehatan terkait
kebakaran hutan dan insidensi kebakaran hutan yang terjadi dalam lingkup
nasional dan internasional.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebakaran hutan?
2. Apa penyebab kebakaran hutan?
3. Bagaimana karakteristik kebakaran hutan?
4. Bagaimana cara penyelamatan diri dari kebakaran hutan?
5. Apa saja masalah kesehatan terkait kebakaran hutan?
6. Apa saja insiden kebakaran hutan yang pernah terjadi baik dalam lingkup
nasional maupun internasional?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi kebakaran hutan


2. Mengetahui penyebab kebakaran hutan
3. Mengetahui karakteristik kebakaran hutan
4. Mengetahui cara penyelamatan diri dari kebakaran hutan
5. Mengetahui masalah kesehatan terkait dari kebakaran hutan
6. Mengetahui insidensi kebakaran hutan yang pernah terjadi dalam lingkup
nasional dan internasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kebakaran Hutan

Definisi Kebakaran Hutan menurut SK. Menhut. No. 195/Kpts-II/1996


yaitu suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga mengakibatkan
kerusakan hutan dan hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomi dan
lingkungannya. Kebakaran hutan merupakan salah satu dampak dari semakin
tingginya tingkat tekanan terhadap sumber daya hutan. Dampak yang berkaitan
dengan kebakaran hutan atau lahan adalah terjadinya kerusakan dan
pencemaran lingkungan hidup, seperti terjadinya kerusakan flora dan fauna,
tanah, dan air. Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia terjadi hampir setiap
tahun walaupun frekuensi, intensitas, dan luas arealnya berbeda.
Kebakaran hutan dibedakan dengan kebakaran lahan. Kebakaran hutan
yaitu kebakaran yang terjadi di dalam kawasan hutan, sedangkan kebakaran
lahan adalah kebakaran yang terjadi di luar kawasan hutan dan keduanya bisa
terjadi baik disengaja maupun tanpa sengaja (Hatta, 2018).
Kebakaran hutan ialah terbakarnya sesuatu yang menimbulkan bahaya
atau mendatangkan bencana. Kebakaran dapat terjadi karena pembakaran
yang tidak dikendalikan, karena proses spontan alami, atau karena
kesengajaan. Proses alami sebagai contohnya kilat yang menyambar pohon
atau bangunan, letusan gunung api yang menebarkan bongkahan bara api, dan
gesekan antara ranting tumbuhan kering yang mengandung minyak karena
goyangan angin yang menimbulkan panas atau percikan api (Notohadinegoro,
2006). Kebakaran yang terjadinya akibat kesengajaan manusia dikarenakan
oleh beberapa kegiatan, seperti kegiatan ladang, perkebunan (PIR), Hutan
Tanaman Industri (HTI), penyiapan lahan untuk ternak sapi, dan sebagainya
(Hatta, 2008).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan,
luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia sebesar 204.894
hektare sepanjang tahun 2022. Terdapat penurunan akumulasi luas karhutla
sebesar 42,9% atau setara 153.973 ha dibandingkan tahun sebelumnya.

3
2.2. Penyebab Kebakaran Hutan
Setiap tahun kebakaran hutan terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan
yang sering terjadi sebagian besar diakibatkan oleh faktor kelalaian ataupun
kesengajaan manusia dalam rangka pembukaan lahan secara besar besaran
yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan dan kehutanan secara ilegal, baik
untuk usaha pertanian, kehutanan maupun perkebunan dan hanya sebagian
kecil saja yang disebabkan oleh alam (petir atau lava gunung berapi)
(Qodriyatun, 2014).
Kebakaran hutan terjadi akibat adanya pembersihan lahan (land
clearing) dan konservasi hutan menjadi perkebunan dengan cara membakar
seresah, daun dan sisa tumbuhan. Metode pembakaran ini merupakan metode
yang paling murah, mudah dan efisien. Namun akibat tidak terkendalinya
pembakaran tersebut, api merambat kemana-mana dan menimbulkan
kebakaran (Nugroho, 2020).
Faktor cuaca juga merupakan faktor penting yang menyebabkan
kebakaran hutan, meliputi: angin, suhu, curah hujan, keadaan air tanah dan
kelembaban relatif. Waktu juga mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan,
karena waktu sangat terkait dengan kondisi cuaca yang menyertainya. Waktu
dipisahkan atas waktu siang dan malam hari. Terdapat hubungan antara waktu
dengan kondisi kebakaran hutan dan lahan. Faktor topografi yang
mempengaruhi kebakaran hutan dan lahan mencakup tiga hal yaitu kemiringan,
arah lereng dan medan. Masing- masing faktor tersebut sangat mempengaruhi
perilaku api kebakaran hutan dan lahan (Hatta, 2018).
2.3. Karakteristik Tsunami

Kebakaran hutan memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Tutupan lahan memiliki karakteristik savanna atau hutan kering


2. Memiliki kemiringan lereng > 35%
3. Suhu permukaan mencapai > 350C

Kajian bahaya kebakaran hutan meliputi:

4
1. Monitoring titik api serta menetapkan daerah rawan kebakaran hutan dan
lahan.
2. Prediksi cuaca untuk mengetahui datangnya musim kering/kemarau.
3. Pemetaan daerah rawan bahaya kebakaran berdasarkan kejadian masa lalu
dan meningkatnya aktivitas manusia untuk mengetahui tingkat kerawanan
suatu kawasan.
4. Pemetaan daerah tutupan lahan serta jenis tanaman sebagai bahan bakaran.
5. Pemetaan tata guna lahan.
2.4. Cara Penyelamatan diri dari Kebakaran Hutan

Sehingga beberapa cara yang dapat diimplementasikan guna


penyelamatan diri dari kebakaran hutan adalah sebagai berikut:
1. Kebakaran hutan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu angina serta kondisi
medan. Ketika melakukan penyelamatan diri dari kebakaran hutan jangan
mengikuti arah angina berhembus. Hal ini dikarenakan api akan lebih cepat
merambat mengikuti arah angin.
2. Berjalan turun, hal ini dikarenakan massa udara panas yang dihasilkan
kebakaran hutan cenderung bergerak naik. Sehingga kebakaran hutan
merambat ke atas.
3. Jika sudah menentukan arah evakuasi, mencari area yang memiliki
penghalang api serta area yang memiliki material mudah terbakar. Area ini
berupa bebatuan, sungai, danau atau area dengan tingkat kebasahan tinggi.
4. Jika tidak menemukan area dengan penghalang api, maka hindari area
terbuka dengan rerumputan dan semak yang kering

2.5. Masalah Kesehatan terkait Kebakaran Hutan

Kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran menimbulkan dampak yang


serius. Asap yang disebabkan akan mengganggu sistem pernapasan manusia.
Asap dari kebakaran ini akan menimbulkan gangguan pada masyarakat yang
miskin, anak-anak dan ibu hamil seperti terjadinya infeksi saluran pernapasan,
bronchitis, asma bronkial, iritasi mata, iritasi kulit dan pneumonia
(Septianingrum, 2019). Apalagi kegiatan manusia yang dilakukan diluar
ruangan. Selain itu juga kabut ini akan membuat jarak pandang seseorang akan

5
terbatas dan kecelakaan akan mungkin saja terjadi. Dampak dari kabut ini juga
mengakibatkan jalur lalu lintas penerbangan mengalami gangguan bahkan
sampai tidak melakukan penerbangan (Septianingrum, 2018).
2.6. Insidensi Kebakaran Hutan dalam Lingkup Nasional dan Internasional

Insidensi Kebakaran Hutan dalam Lingkup Nasional meliputi :

1. Kebakaran Hutan di Gunung Ceremai Jawa Barat (2023)


2. Kebakaran hutan di Savana Bromo Jawa Timur (2023)
3. Kebakaran Hutan di Gunung Merapi (2019)
4. Kebakaran hutan di Riau (1997)
5. Kebakaran hutan di Kalimantan (1997)

Insidensi Kebakaran Hutan dalam Lingkup Internasional meliputi :

1. Kebakaran hutan di California (2022)


2. Kebakaran hutan di Hawaii (2023)
3. Kebakaran hutan di Kanada (2023)
4. Kebakaran hutan di Australia (2020)

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kebakaran hutan bencana yang kerap kali ada di negara Indonesia,


apalagi pada musim kering atau kemarau. Kebakaran hutan merupakan suatu
keadaan dimana hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan
dan hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomi dan lingkungannya.
Dampak kebakaran hutan bagi kesehatan masyarakat meliputi gangguan sistem
pernapasan yang ditandai dengan batuk, pilek, bersin, nafas lebih pendek.
Masyarakat perlu mengetahui terkait cara penyelamatan diri serta karakteristik
terjadinya kebakaran hutan agar dapat mengantisipasi kejadian kebakaran
hutan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kumalawati, R., Anjarini, D., & Elisabeth. (2019). Penyebab kebakaran hutan dan
lahan gambut di kabupaten barito kuala provinsi kalimantan selatan. Prosiding
Seminar Nasional Diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP, 263–275.

Rahimah. (2010). Kebakaran Hutan Indonesia dan Penanggulangannya. 1–14.

Rasyid, F. (2014). Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan. 4, 47–59.

Syaufina, L., & Fitriana, S. (2021). Faktor Penyebab dan Upaya Pengendalian
Kebakaran Hutan di KPH Majalengka. Journal of Tropical Silviculture, 12(3),
164–171. https://doi.org/10.29244/j-siltrop.12.3.164-171

Tohir, Ri. K., & Pramatana, F. (2020). Pemetaan Ancaman Dan Karakteristik
Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) Provinsi Lampung. Wahana Forestra:
Jurnal Kehutanan, 15(2), 12–27. https://doi.org/10.31849/forestra.v15i2.4705

Anda mungkin juga menyukai