Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FISIKA

MANAJEMEN PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN


GUNA MENGURANGI DAMPAK PEMANASAN
GLOBAL

Nama: Dian Wahyu Aryanti


Nomor: 07
Kelas: XI MIPA 3

SMA NEGERI 4 KOTA MAGELANG


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Manajemen Penanganan Kebakaran Hutan Guna
Mengurangi Dampak Pemanasan Global”. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman dan guru yang telah berkontribusi dalam mendukung pembuatan karya
ilmiah ini.

Karya ilmiah ini memaparkan bagaimana cara menanggulangi dan menangani berbagai
permasalahan kebakaran hutan dan lahan khususnya yang ada di wilayah Indonesia dalam
rangka mengurangi efek dan akibat dari pemanasan global. Selain itu, di dalamnya terdapat
berbagai hal yang akan terjadi jika permasalahan ini terus terjadi tanpa adanya penanganan
dari manusia.

Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga karya
ilmiah ini mampu memberikan informasi yang berguna untuk evaluasi kedepannya.

Magelang, 23 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN

A. latar Belakang

Kebakaran hutan sering terjadi di Indonesia yang disebabkan oleh beberapa faktor
seperti, pembersihan hutan, pembukaan lahan perkebunan baru, ataupun yang
disebabkan faktor ketidaksengajaan. Kebakaran lahan yang sifatnya masih ringan
ataupun dalam lingkup kecil tidak berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Namun,
jika kebakaran sudah mencapai lingkup yang luas akan sangat mempengaruhi kualitas
kesehatan lingkungan. Akhir-akhir ini terutama di provinsi Kalimantan dan Riau
terjadi kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap yang tebal. Untuk itu perlu
adanya perhatian dan penanganan yang serius dari berbagai pihak.

Penulis mengambil topik ini dilatarbelakangi oleh keadaan hutan di Indonesia yang
memprihatinkan. Indonesia mendapat julukan sebagai negara paru-paru dunia karena
keberadaan hutan di Indonesia yang menjaga keasrian dan kelangsungan kehidupan
manusia seluruh dunia. Oleh sebab itu, semua hutan di dunia khususnya di Indonesia
perlu dijaga dari berbagai efek negatif, salah satunya adanya pemanasan global.
Untuk bisa meminimalisir bahkan mencegah terjadinya kebakaran hutan secara luas,
hendaknya kita mengetahui secara dini mengenai penyebab terjadinya kebakaran
hutan tersebut, dan kemudian menemukan solusi atas permasalahannya.

B. Tujuan

Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami fenomena kebakaran hutan yang sering
terjadi di Indonesia dan mencari alternatif penanggulangannya baik berupa
pencegahan maupun pengendaliannya. Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk memperoleh data, informasi, dan pengetahuan tentang dampak kebakaran hutan
serta dampaknya yakni pemanasan global.

Selain itu, tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menumbuhkan
kesadaran bagi semua yang membacanya agar senantiasa menjaga keasrian hutan kita,
serta hal-hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir kejadian kebakaran hutan di
Indonesia. Mengingat fungsi dan peranan hutan yang besar bagi bumi kita, hendaknya
kita menjaga dan mencegah terjadinya kerusakan untuk kelangsungan hidup kita.

C. Rumusan Masalah
1. Apa indikator penyebab kebakaran hutan?
2. Bagaimana cara menangani kebakaran hutan dengan skala ringan sampai skala
besar?
3. Apa kaitan kebakaran hutan dengan pemanasan global, serta dampaknya bagi
lingkungan sekitar
4. Bagaimana langkah yang tepat guna mencegah terjadinya kebakaran hutan?

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca mengenai kebakaran hutan mulai
dari penyebabnya, cara menangani, dan cara mencegah supaya tidak terjadi
kebakaran hutan.
2. Dapat digunakan untuk refleksi diri sendiri, apakah diri kita sudah berperilaku
baik pada alam, atau malah sebaliknya.
3. Dapat digunakan sebagai bahan ajar mengenai edukasi dalam pelestarian
hutan serta penanganan kebakaran hutan.

BAB II: HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Indikator Penyebab Kebakaran Hutan


Sebelum membahas mengenai penyebab kebakaran hutan, kita mengetahui definisi
dari kebakaran hutan itu sendiri. Kebakaran hutan adalah kebakaran pemukaan
dimana api membakar bahan bakar seperti puing-puing, pohon, semak, dan lain-lain
duatas permukaan, kemudian api menyebar secara tidak beraturan. Dalam
perkembangannya, api menyebar baik secara vertikal maupun horizontal dalam
bentuk kantung-kantung asap, menyala dengan hanya terlihat asap putih di atas
permukaan. Api akan sangat sulit dipadamkan, mengingat api mulai di bawah tanah
dan hanya asap yang naik ke permukaan.

Sebelumnya Indonesia pernah mengalami kebakaran hutan dengan volume terbesar,


kebakaran tersebut terjadi pada tahun 1982, 1983, 1991, 1994, 1997, 1998, 2006, dan
2015. Kebakaran pada tahun 2015 membuat 80% wilayah Sumatera tertutup oleh asap
pekat dari kebakaran. Dampak dari kebakaran hutan ini tentunya merugikan berbagai
pihak, mulai dari ekonomi, kesehatan, dan juga sosial masyarakat karena asapnya juga
mengganggu negara tetangga. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan serius
terkait bencana ini dan menganalisis penyebab terjadinya.

Penyebab kebakaran hutan tentu memiliki berbagai hal yaitu dari alam dan juga
manusia. Salah satu penyebab alaminya yaitu kemarau berkepanjangan. Musim
kemarau yang terlalu panjang menjadi penyebab kebakaran hutan karena alam yang
sulit dikendalikan. Kebakaran ini sering dimulai dengan gesekkan pohon atau daun
kering. Gesekan yang terjadi secara alami dapat menyebabkan kebakaran hutan.
Kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang sering terjadi di lereng gunung.

Penyebab alami lainnya adalah karena sambaran petir. Secara umum, sambaran petir
lebih besar pengaruhnya pada musim kemarau. Jika tanah dengan vegetasi kering dan
mudah terbakar. Terkadang petir menyebabkan kebakaran di medan yang kasar dan
sulit dijangkau.

Penyebab alami selanjutnya adalah karena letusan gunung berapi. Kebakaran hutan
ini menjadi lebih intens di musim kemarau yang panjang. Risiko terbesar adalah
bahwa area vegetasi akan terbakar oleh material vulkanik yang dikeluarkan selama
letusan. Kebakaran hutan di daerah pegunungan sulit dikendalikan dan tidak terlihat.
Biasanya, hanya awan asap putih yang terlihat dari kejauhan.

Penyebab kebakaran yang dilakukan manusia contohnya penebangan hutan


sembarangan. Hal ini merupakan salah satu penyebab kebakaran hutan yang tidak
boleh dianggap remeh. Apalagi jika orang sembarangan melakukan penebangan.
Mesin penebang hutan merupakan penyebab bahaya kebakaran, terutama di musim
kemarau karena mesin tersebut mengeluarkan percikan api. Yang kedua karena
membuang rokok sembarangan. Risikonya bahkan lebih besar ketika vegetasi
mengering karena musim kemarau panjang. Belum lagi batang rokok dan daun kering
bisa terbakar jika bergesekan satu sama lain.

Penyebab karena manusia yang ketiga adalah perburuan satwa liar. Perburuan satwa
liar juga secara tidak langsung menyebabkan kebakaran hutan. Apalagi jika para
pemburu berburu menggunakan senjata api yang bisa menimbulkan percikan api.
Penyebab selanjutnya adalah pembukaan lahan. Sebagian besar tindakan manusia
adalah penyebab kebakaran hutan. Contohnya pada daerah Sumatera, Riau, dan
Kalimantan. Kebakaran hutan berkobar sata lahan baru dibuka untuk pohon kelapa
sawit. Bahkan kebakaran hutan yang terjadi mempengaruhi habitat di masyarakat
pedesaan dan perkotaan.

2. Kaitan kebakaran hutan dengan pemanasan global serta


dampaknya bagi lingkungan sekitarnya

Jika ditinjau dari segi kelestarian lingkungan hidup, dapat dikatakan tidak ada satupun
hal positif yang dihasilkan dari kebakaran hutan. Kemusnahan massal akibat hutan
yang terbakar akan memberikan dampak berkepanjangan, baik untuk flora, fauna,
maupun ekosistem di sekitarnya. Dampak lainnya dari asap yang ditimbulkan dapat
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas, asma, penyekit paru obstruktif
kronik, penyakit jantung serta iritasi pada mata. Kabut asap dari kebakaran hutan juga
dapat mengganggu bidang transportasi, khususnya transportasi penerbangan.

Tersebarnya asap dan emisi gas karbondioksida dan gas-gas lain ke udara juga akan
berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim. Kebakaran hutan
mengakibatkan hutan menjadi gundul, sehingga tidak mampu lagi menampung
cadangan air di saat musim hujan, hal ini dapat menyebabkan tanah longsor ataupun
banjir. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan juga mengakibatkan berkurangnya
sumber air bersih dan bencana kekeringan.

3. Penanganan Kebakaran Hutan dalam Berbagai Skala


Saat kebakaran hutan telah terjadi, sebaiknya jangan biarkan kondisi ini meluas dan
semakin buruk. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai tindakan
penanggulangan awal atas kebakaran yang sedang terjadi, yaitu:
● Segera laporkan kepada pihak yang berwenang. Laporan kebakaran dapat
ditujukan kepada polisi kehutanan dna juga pihak pemadam kebakaran
● Segera meninggalkan lokasi, terutama saat angin sedang bertiup kencang.
Sebab, kebakaran akan sangat cepat menyebar apabila tertiup angin.
● Mencari sumber air terdekat untuk membantu memadamkan api
● Menggunakan helikopter pemadam dan mencoba menyemprotkan air dari atas
Dengan melakukan beberapa tindakan tersebut, diharapkan kebakaran hutan tidak
semakin meluas dan dapat dipadamkan dalam waktu yang singkat. Tujuannya adalah
mengurangi dampak yang akan ditimbulkan .Namun perlu diingat, bahwa
menyelamatkan diri dan keluarga merupakan prioritas yang paling utama pada saat
kebakaran hutan terjadi. Terutama, apabila di lokasi sekitar terjadinya kebakaran tidak
tersedia sumber air dan peralatan penyelamatan yang lengkap

4. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah terjadinya


kebakaran hutan
Selain melakukan tindakan reaktif pada saat kebakaran terlanjur terjadi, ada baiknya
tindakan pencegahan tetap dilakukan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tentu, hal ini bertujuan agar potensi hutan terbakar dapat dihindari.

Beberapa tindakan pencegahan bisa dilakukan demi menjaga hutan dan juga
penduduk sekitar tetap aman. Tindakan pencegahan dan penanggulangan hutan
terbakar yang dapat dilakukan, yaitu:

● Mengawasi dan memantau titik-titik rawan hutan terbakar.


● Menindak tegas siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran atau diduga
akan melakukan tindakan pembakaran hutan.
● Memperketat penjagaan hutan.
● Menyiapkan pos-pos yang tersebar di dalam hutan guna mengawasi titik-titik
rawan.
● Membangun infrastruktur terkait pemadaman api di sekitar area hutan.
● Ikut menjaga dan melestarikan hutan dengan tidak membuat api unggun atau
membuang puntung rokok secara sembarangan.
● Menghitung dan membuat rencana strategis yang bisa diterapkan ketika terjadi
kebakaran hutan.
● Memperketat ijin pembukaan lahan dengan cara tebang bakar.
● Memperketat regulasi terkait usaha yang sekiranya membutuhkan pembukaan
lahan di dalam hutan.
Dengan menerapkan tindakan-tindakan di atas, diharapkan ancaman kebakaran pada
hutan dapat ditekan. Selain itu ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mengembalikan kelestarian hutan yang terbakar, diantaranya:

● Melakukan reboisasi atau penanaman kembali bibit-bibit tanaman pada area


yang masih subur.
● Memberlakukan sistem tebang tanam, yaitu menggantikan pohon yang
ditebang dengan bibit pohon baru.
● Memberlakukan sistem tebang pilih, yaitu hanya memilih pohon yang sudah
memasuki usia tebang.

Jika tindakan-tindakan di atas dilakukan, tentu akan memperbaiki kondisi hutan yang
rusak akibat kebakaran yang terjadi. Melakukan tindakan pemulihan akan
memperbaiki kondisi ekosistem, baik flora maupun fauna yang ada di area hutan.
Sehingga fungsi hutan kembali seperti semula.

BAB III: Penutup

1. Kesimpulan
Dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa
keberadaan hutan sangat penting bagi manusia. Selain sebagai penghasil oksigen,
hutan sebagai gudang penyimpanan karbon yang besar, hutan memiliki kekuatan
untuk mempengaruhi iklim. itulah sebabnya mengapa perlindungan dan perluasan
hutan merupakan bagian terpenting yang bertujuan menurunkan emisi gas rumah kaca
dan mencegah dampak buruk dari pemanasan global.

2. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat bermanfaat sebagai acuan dalam kegiatan
mencegah pemanasan global dengan mencegah maraknya kebakaran hutan adalah
sebagai berikut:
a. Jika penyebabnya secara alami misalnya karena musim kemarau. maka yang
dapat kita lakukan adalah memulihkannya, contohnya dengan tindakan
reboisasi, menerapkan sistem tebang tanam dan tebang pilih.
b. Jika penyebabnya merupakan ulah manusia, sebaiknya hal ini perlu dianggap
kasus serius dan pelaku dapat dikenai hukuman sesuai dengan perbuatannya.
Oleh karena itu, sebagai manusia yang arif, sebaiknya kita menghindari
berbeagai hal yang dapat menyebabkan kebakarna hutan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/penyebab-dan-dampak-terjadinya-kebakaran-hutan/,
Diakses pada 30/04/2022

https://www.indonesiabaik.id/infografis/waspada-dampak-kebakaran-hutan-dan-
lahan#:~:text=Kabut%20asap%20dari%20kebakaran%20hutan,pemanasan%20global%20dan
%20perubahan%20iklim, Diakses pada 30/04/2022

https://rimbakita.com/kebakaran-hutan/, Diakses pada 30/04/2022

Anda mungkin juga menyukai