Anda di halaman 1dari 5

Contoh Artikel Tentang Lingkungan Hidup

Penyebab Kebakaran Hutan di Indonesia

Penyebab kebakaran hutan di Indonesia pada dasarnya memiliki dua penyebab yaitu kebakaran
yang disebabkan oleh faktor alam dan juga faktor manusia. Namun sebagian besar kebakaran
hutan yang terjadi di Indonesia belakangan ini disebabkan karena ulah dari manusianya sendiri.
Hal ini tentunya sangat memprihatinkan jika mengingat Indonesia dahulu merupakan paru-paru
dunia karena sebagian besar hutan dunia ada di Indonesia. Sedangkan dampak dari kebakaran
hutan sendiri bukan hanya merugikan Indonesia, akan tetapi negara-negara tetangga pun ikut
dirugikan akibat tercemarnya udara.

Penyebab kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam dipicu oleh berbagai hal salah
satunya adalah sambaran petir. Sambaran petir dapat menimbulkan percikan api yang dapat
menyammbar ranting dan dedaunan. Cuaca ekstrim juga dapat menimbulkan kebakaran hutan
misalnya musim kemarau berkepanjangan yang dapat membuat hutan kehabisan stok air dan
pohon-pohon pun mengering dan lambat laun akan terbakar karena panas yang berkepanjangan.

Sedangkan Menurut Syaufina (2008), kebakaran hutan di Indonesia 99% diakibatkan karena ulah
oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Oleh sebab itu tak heran kebakaran hutan di
Indonesia terjadi di setiap tahun. Berbagai aktifitas manusia yang dapat menimbulkan kebakaran
hutan seperti membuka lahan dengan cara membakar hutan, ilegal loging dan tak ada perhatian
terhadap lingkungan hutan di Indonesia baik dari pemerintah maupun masyarakat. Tentunya jika
hal ini dibiarkan tanpa adanya perhatian dari berbagai pihak maka Indonesia dalam beberapa
tahun ke depan bukan lagi negeri yang kaya akan flora dan faunanya karena jelas semuanya akan
mati dilahap si jago merah.

Kebakaran hutan yang diakibatkan oleh ulah manusia bukann hanya dapat terjadi karena faktor
kesengajaan akan tetapi faktor ketidak sengajaan pun dapat memicu kebakaran hutan. Beberapa
hal yang tidak disengaja tetapi dapat menimbulkan kebakaran seperti membuang putung rokok
sembarangan, membiarkan api unggun tetap hidup saat ditinggalkan, membakar sampah. Hal ini
perlu diperhatikan bagi para penggiat aktifitas outdoor dan juga pecinta alam serta masyarakat
sekitar hutan agar dapat menjaga kelestarian hutan dengan cara meminimalisir aktifitas yang
dapat menimbulkan kebakaran hutan. Beberapa hutan telah menjadi korban akibat keteledoran
manusia misalnya saja Gunung Muria dan Gunung Sindoro.

Penyebab kebakaran hutan juga bisa terjadi karena adanya kebakaran yang terjadi di bawah
tanah atau yang biasa disebut ground fire. Ground fire dapat terjadi pada lahan gambut dan uap
panas yang ditimbulkan bisa menyebabkan vegetasi diatas tanah juga ikut terbakar. Kebakaran
jenis ini dapat terjadi hanya pada musim kemarau panjang.

Penanggulangan bencana kebakaran memang sudah seharusnya di awali dengan mengetahui


penyebab-penyebab utamanya. Selanjutnya hanya perlu tindakan dari pihak yang berwajib untuk
memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap berhati-hati agar hutan tetap terjaga. Hal
tersebut juga harus dibarengi dengan tindakan tegas dari kepolisian agar tidak sungkan-sungkan
menghukum oknum-oknum yang dapat menyebabkan kebakaran. Hal ini harus dilakukan agar
pelaku jera dalam melakukan tindakannya.
Contoh Artikel kesehatan

Tips menyambut Malam Lailatul Qodar bagi penderita Diabetes Mellitus.


Sepertiga akhir Ramadhan adalah waktu yang sangat mulia bagi Muslimin. Pada waktu tersebut,
Muslimin bersiap menyambut Lailatul Qodar yang nilai kebaikannya melebihi 1000 bulan.
Segala ibadah ditingkatkan , namun akan sangat bijaksana bila persiapan fisik utamanya bagi
penderita Diabetes Mellitus dalam menjalankan ibadah.
Sangat baik untuk berkonsultasi dengan dokter keluarga mengenai keadaan Diabetes Mellitus
anda. Hal ini mencakup melakukan cek kadar gula darah serta konsultasi ahli gizi untuk
menghitung jumlah kebutuhan kalori dalam sehari, sesuai kondisi penyakit Anda sehingga anda
tetap bisa berkonsentrasi beribadah menyembut malam Lailatul Qodar.
Diabetes Melitus (DM) atau yang juga dikenal sebagai kencing manis disebabkan karena
gangguan produksi atau kualitas insulin yang berakibat pada meningkatnya kadar gula darah
(glukosa). Gejala klasik yang dapat ditemui pada penderita DM adalah rasa haus yang
berlebihan, sering kencing terutama pada malam hari, berat badan turun drastis, cepat merasa
lapar, dan tubuh terasa lemah. Pada kondisi tertentu, penderita juga mengalami kesemutan pada
jari tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan kabur, luka atau bisul yang sukar sembuh, dan
keputihan.
Meraih pahala berlipat di malam Lailatul Qodar juga bukan halangan bagi penderita diabetes
melitus dengan memperhatikan hal berikut ini :
1. Jika perlu obat pengatur atau pengontrol kadar gula darah, minumlah sebelum makan saat
berbuka dan menjelang sahur atau sesuai petunjuk dokter.
2. Bila seorang penderita DM memerlukan suntikan insulin, segeralah berkonsultasi dengan
dokter mengenai tata cara dan jadwal pemberian insulin .
3. Yang perlu diwaspadai adalah bila gejala gula darah mulai turun, jangan paksakan diri.
Segera hentikan puasa Anda. Segera minum air gula dan konsumsi makanan berkadar
karbohidrat tinggi, seperti kurma.
Contoh Artikel Lingkungan Hidup
Pentingnya Hutan Mangrove bagi Lingkungan Hidup

Hutan magrove merupakan sekumpulan pepohonan yang tumbuh di area sekitar garis pantai
yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut serta berada pada tempat yang mengalami
akumulasi bahan organik dan pelumpuran. Hutan mangrove yang juga biasa dikenal dengan
sebutan hutan bakau ini merupakan sebuah ekosistem yang bersifat khas karena adanya aktivitas
daur penggenangan oleh pasang surut air laut. Pada habitat ini hanya pohon mangrove / bakau
yang mampu bertahan hidup dikarenakan proses evolusi serta adaptasi yang telah dilewati oleh
tumbuhan mangrove.
Baca Juga: 3 Contoh Berita Bencana Alam dalam Bahasa Inggris

Hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup kita diantarnya yakni
1) sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, dengan
kata lain tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis
pantai. 2) Sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, mangrove juga memiliki fungsi sebagai
penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). 3) Hutan mangrove memiliki
peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung
dan mencari makan. Selain binatang laut, bagi hutan mangrove yang ruag lingkupnya cukup
besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung.

Dari beberapa fungsi hutan bakau yang telah dipaparkan di atas, tentunya hal yang paling
esensial bagi kelangsungan hidup kita adalah fungsi hutan mangrove sebagai penghasil oksigen
(O2) dan penyerap gas karbondioksida serta sebagai pencegahan abrasi. Rusaknya hutan
mangrove dapat mengakibatkan hilangnya fungsi-fungsi di tersebut. Bayangkan jika hutan rusak,
tak ada lagi sesuatu yang mampu menghasilkan oksigen (O2) untuk kita bernapas, tidak adalagi
sesuatu yang dapat menyerap gas (CO2) yang merupakan gas racun dab berbahaya bagi tubuh
manusia, serta tak ada lagi suatu pertahanan kokoh yang mampu menahan laju abrasi.
Baca Juga: 6 Contoh Pantun Nasehat yang Lucu
Saat ini keadaan hutan mangrove di sepanjang pesisir pantai Indonesia begitu memperihatinkan.
Sebagian besar rusak dan diantaranya habis akibat aktivitas penebangan dan lain-lain. Hal ini
tentu akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan hidup kita.

Mengingat begitu pentingnya hutan mangrove bagi kelangsungan lingkungan hidup kita, perlu
adanya solusi untuk penanggulangan masalah yang selama ini terjadi pada hutan mangrove.
Solusi yang dapat kita lakukan diantaranya yakni ; 1) perlu adanya lahan konservasi terhadap
hutan mangrove dalam rangka penjagaan dan pelestarian hutan agar fungsi-fungsi mangrove
dapat dioptimalkan sebaik mungkin. 2) melakukan reboisasi atau penanaman kembali terhadap
hutan mangrove yang telah rusak. Dalam hal ini perlu adanya keterlibatan antara pemerintah dan
warga secara teknis dalam pelaksanaan reboisasi. 3) Perlu adanya manajemen tata ruang yang
baik terhadap wilayah pesisir pantai berhutan mangrove, sehingga dapat berpotensi ekonomis
dalam hal pariwisata. Provit yang diperoleh dari wisata alam ini dapat digunakan untuk
keterbutuhan pelestarian mangrove. 4) perlu adanya penyuluhan dalam rangka memahamkan
masyarakat terhadap pentingnya kelestarian hutan mangrove bagi lingkungan hidup. 5) Sanksi
hukum yang tegas terhadap siapapun yang merusak kelestarian hutan mangrove.
Baca Juga: Dialog Bahasa Inggris 2 Orang Tentang Perkenalan

Kelestarian lingkungan hidup amatlah penting bagi kita. Menjaga mangrove merupakan bagian
dari tindakan nyata atas kepedulian kita terhadap lestarinya alam dan kehidupan. Mulai dari diri
sendiri, marilah jaga lingkungan demi hidup dan kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai