Anda di halaman 1dari 9

Kondisi Hutan Indonesia Terkini

Ada soal kebakaran hutan dan lahan, deforestasi juga penegakan hukum. Kebijakan alokasi lahan
untuk masyarakat lewat reforma agraria dan perhutanan sosial juga ada di situ. Itulah antara
lain isi buku State of Indonesia’s Forest 2018 atau Kondisi Hutan Indonesia, yang rilis baru-baru
ini

Ancaman kebakaran belum usai. Meskipun titik api, sempat mereda, dan beberapa wilayah
hujan, tetapi karhutla mesti tetap diwaspadai, terutama di Kalbar dan Papua. Foto: KLHK

Salah satu titik hutan di Taman Nasional Lore Lindu, Sigi, Sulawesi Tengah. Ia juga bagian dari
hutan adat Marena. Masyarakat adat bisa mengambil hasil hutan bukan kayu, dengan tetap
menjaga kelestarian. Foto: Sapariah Saturi/ Mongabay Indonesia

Hutan di Aceh, Indonesia, terbabat jadi sawit. Foto: Janaidi hanafiah/ Mongabay Indonesia
11 Cara Menjaga Kelestarian Hutan
Hutan merupakan tanaman yang sangat familiar di muka bumi ini. Dengan adanya hutan, dapat
mencegah hal-hal atau bencana yang tidak diinginkan oleh makhluk hidup, seperti longsor dan
penyebab banjir. Dengan adanya hutan pula, dapat di gunakan sebagai tempat tinggal bagi
makhluk hidup dan sumber daya alam yang sangat berguna. Selain itu hutan juga merupakan
paru-paru dunia yang dapat menyerap karbondioksida dan menyediakan oksigen bagi
kehidupan dimuka bumi ini.
Hutan sendiri memiliiki beberapa macam yang ada di bumi ini. Contohnya hutan heterogen yang
merupakan hutan yang terdiri ata berbagai jenis tumbuhan seperti hutan hujan tropis yang
terdapat di pulau sumatera, kalimantan, sulawesi dan papua. Selain hutan heterogen adapula
hutan homogen, yakni hutan yang terdiri atas satu jenis pohon saja, seperti hutan jati, hutan
bambu, hutan karet, dan hutan pohon pinus.

Kelebihan hutan 
Makhluk hidup di dunia ini sangatlah bergantung kepada hutan karena sangat banyak fungsi
hutan bagi makhluk hidup itu sendiri. Beberapa fungsi hutan yang dapat di rasakan yakni
sebagai paru paru dunia karena dapat menyerap gas karbondioksida yang berbahaya bagi
manusia dan menghasilkan gas oksigen yang sangat di perlukan bagi manusia. Hutan juga dapat
menjadi salah satu sumber ekonomi bagi manusia, sebab dengan hutan, dapat di hasilkan dari
pohon-pohon yang dimiliki hutan tersebut.
Selain itu, hutan juga berfungsi sebagai habitat bagi flora dan fauna  karena dengan adanya hutan
flora dan fauna yang ada di dunia ini dapat hidup dan mengembangbiakkan habitat mereka.
Hutan juga berfungsi ntuk mencegah terjadinya bencana-bencana yang dialami masyarakat saat
ini. Seperti bencana  penyebab banjir dan tanah longsor yang mana hutan akan menyerap air-air
yang melimpah, bencana longsor yang akan di alami oleh masyarakat yang bertimpat tinggal d
tebing-tebing yang mana hutan akan menjaga keteraturan permukaan tanah pada bagian tebing
tersebut.
Dengan itu, maka diperlukannya cara melestarikan hutan tersebut. berikut beberapa cara
melestarikan hutan :
1.  Melakukan reboisasi
Reboisasi adalah salah satu alternatif untuk melestarikan hutan. Reboisasi itu sendiri adalah
menanam kembali hutan-hutan yang sudah rusak yang merupakan cara mencegah hutan gundul,
yang di kira tidak layak lagi untuk di tempati dan digunakan oleh makhluk hidup, sehingga hutan
akan tetap terjaga keberadaannya dan tetap bisa di gunakan oleh manusia dalam ruang publik
kehidupan. Dengan adanya reboisasi tersebut, hutan akan semakin tetap hidup. Selain itu,
dengan adnaya reboisasi, hutan akan kembali menghijau dan terus menghijau dan akan menjadi
lestari dan bersih.
2. Menerapkan sistem tebang pilih
Seperti yang sudah di jelaskan, bahwasanya salah satu manfaat hutan bagi manusia adalah
sumber ekonomi yakni dari pohon-pohon hutan tersebut. namun, meskipun begitu, banyak
manusia yang sembarangan menebang demi faktor ekonomi mereka, sehingga tidak adanya
sistem tebang pilih. Dengan adanya sistem tebang pilih ini, akan dapat mengurangi dampak
penebangan hutan secara liar dan dalam jumlah besar-besaran. Selain itu system ini juga
berguna untuk masyarakat agar tidak sembarang dalam melakukan penebangan hutan.
3. Menerapkan sistem tebang-tanam
Sistem ini sangatlah berguna bagi pelestarian hutan yang harus dijalankan. Sistem penebangan
hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang agar hutan tetap
terjaga keberadaannya. Seperti halnya sebuah tanggungjawab di mana setelah dilakukannya
penebangan hutan, di tanamnya lagi pohon-pohon agar ada ganti dari proses penebangan
tersebut. dengan menanam kembali pula atas apa yang sudah di tebang, maka hutan akan tidak
menjadi gundul dan hutan akan tetap terjaga kelestariannya dan akan terhindar dari penyebab
pemanasan global.
4. Melakukan penebangan secara konservatif
Melakukan Penebangan secara konservatif adalah penebangan dengan cara menebang pohon
yang sudah tidak berproduktif lagi di hutan tersebut, sehingga tidak terjadinya kesalahan
penebangan di mana ada pohon yang masih muda atau pohon yang masih bias berproduktif dan
di gunakan di potong secara sembarangan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi manusia itu
sendiri. Menebang pohon yang suda tidak berproduktif lagi juga akan memberikan lahan untuk
menanam kembali pohon-pohon dalam proses penghijauan serta dapat melestarikan hutan
tersebut.
5. Memberikan sangsi bagi penebang yang melakukan penebangan sembarangan
Memberikan sanksi di sini dengan maksud agar penebang yang melakukan penebangan secara
sembarangan jera terhadap apa yang sudah dilakukannya. Selain masyarakat yang harus
menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus ikut terlibat dalam pelestarian hutan.
Pemerintah harus ikut turun tangan dalam pelestarian hutan. Sebaiknya, pemerintah juga
memberikan sanksi yang berat bagi para pelakunya, yang bisa membuat mereka jera dan tidak
melakukan kesalahan mereka lagi.
6. Tidak membuang sampah sembarangan di hutan
Contoh kecil dan nyata yang seringkali manusia lakukan adalah dengan tanpa atau dengan
sengaja membuang sampah sembaranagn di hutan. Bahkan putung rokok pun di buang
sembarangan. Hal ini sangat rawan sekali terjadinya bencana yang tidak dinginkan. Seperti
kebakaran hutan yang seringkali di alami oleh negara Indonesia saat ini. Dengan adanya
kebakaran hutan, akan sangat berdampak pada fungsi lingkungan hidup bagi manusia itu sendiri
seperti halnya kabut asap yang dapat menggangu aktivitas sehari hari.
7. Melindungi dan menjaga habitat yang ada di hutan
Keberadaan mahkluk hidup di hutan sangatlah di pentingkan dan perlu juga untuk dilindungi.
Hal ini di perlukan karena keberadaan mahluk hidup ini perlu di jaga agar tidak mengalami
kepunahan yang di sebabkan kebakaran hutan maupun penebangan hutan secara sembarangan
yang telah banyak di lakukan oleh manusia demi kepentingan pribadi mereka. Kepedulian harus
di terapkan oleh manusia saat ini, karena sudah banyak flora dan dauna di dunia ini yang
semakin punah dan terganggu lingkungan dan keberadaanya akibat dari ulah manusia sehingga
kita haru memiliki cara melestarikan flora dan fauna.
8. Tidak mencoret-coret pohon yang ada di hutan
Banyak sekali para remaja atau dewasa yang jika ada suatu kunjungan atau mendatangi hutan-
hutan yang ada di pegunungan banyak sekali hal hal yang sudah di lakukan. Seperti
meninggalkan jejak mereka dengan cara mengukir suatu tulisan di batang pohon yang ada di
hutan tersebut, atau mencoret-coretnya dengan sesuatu yang membuat kelestarian hutan
menjadi berkurang. Hal ini sangat perlu untuk di cegah agar pohon-pohon tersebut menjadi
terjaga dan bersih.
9. Mengurangi penggunaan kertas berlebih
Kertas yang dibuat di pabrik-pabirk sangat perlu di perhatikan dalam jumlah yang di perlukan
dan tidak dihambur-hamburkan atau berlebih karena akan mempercepat proses terjadinya efek
rumah kaca. Dengan menekan produksi penggunaan kertas yang berasal dari pepohonan hutan,
hutan akan menjadi tetap terjaga kelestariaannya dan menekan pula proses penebangan hutan
secara berlebih.
10. Mengidentifikasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan
Belakangan ini, negara Indonesia maupun negara tetangga lainnya sangat merasakan dampak
dari terjadinya kebakaran hutan yang di alami oleh indonesia saat ini. Dampak tersebut yakni
bencana kabut asap. Kabut asap yang terjadi di Indonesia saat ini terjadi karena adnya
kebakaran hutan yang terjadi dimana-mana. Maka dari itu, pemerintah sangat perlu
mengindentifikasi apa apa yang menyebabkan kebakakaran tersebut terjadi. Selain itu
diperlukan juga untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan yang akan akan merambat dant
erus merambat yang emgakibatkan kabut asap dan merugikan berbagai sektor dalam negara
seperti sektor pendidikan dan sektor perekonomian negara.
11. Melakukan seminar pelestarian hutan
Dengan melakukan seminar untuk menjaga pelestarian hutan, di harapkan bagi masyarakat
betapa pentingnya melakukan pelestarian hutan. Selain itu, diberikan pula apa manfaat hutan
bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya serta fungsi-fungsi yang dapat di ambil untuk
kepentingan-kepentingan positif. Dan juga, tidak hanya manfaat manfaat saja, akan tetapi
dampak yang akan terjadi jika manusia itu sendri tidak melakukan pelestarian terhadap hutan.
Seperti akan terjadinya bencana yang akan di alami oleh manusia yakni kabut asap, banjir yang
akan terjadi dimana mana sebab tidak ada penampungan bagi air yang meluap, tanah longsor
bagi manusia yang bertempat tinggal di tebing-tebing.
Maka dari itu, sangat di harapkan sekali masyarakat untuk mengetahui cara-cara melestarikan
hutan yang sebenarnya untuk menjaga hutana agar lebih bersih, indah dan nyaman. Namun,
tidak hanya untuk mengetahui saja, akan tetapi, di perlukan juga aksi atau tindak lanjut yang
dilakukan untuk melestarikan hutan dan jenis jenis sumber daya alam alam lainnya. Hal ini
bukan hanya untuk menyadari masyarakat saja, akan tetapi bagi pemerintah yang sedang
berleha-leha di singgasana mereka. Pemerintah harus memperdulikan keberadaan masyarakat
saat ini akibat bencana yang dialami di mana-mana. Pemerintah juga haus ikut turun tangan
dalam melestarikan hutan yang ada di negara ini. Akibat bencana yang terjadi pula, bukan hanya
dari masyarakt saja, namun dari pemerintah juga yang melakukan hal pribadi dan kepentingan
mereka untuk ranah dalam sektor ekonomi tanpa berfikir dampak yang akan terjdi akibat
tingkah laku pemerintah saat ini.

Eksploitasi Berlebihan pada Ekosistem Darat dan Laut

BAB I
PENDAHULUAN
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat mencakup seluruh bioma yang terdapat di daratan. Bioma yang ada di seluruh
belahan bumi, yaitu hutan, padang rumput, taiga, tundra, gurun, dan sebagainya. Eksploitasi
berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terjadi pada ekosistem hutan. Ekosistem hutan,
khususnya ekosistem hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman organisme yang tinggi.
Didalamnya, terdapat berbagai macam organisme yang masing-masing memiliki peran penting
bagi keseimbangan ekosistem.
Selain itu, di dalam ekosistem hutan terdapat berbagai macam potensi yang bermanfaat bagi
kesejahteraan manusia, contohnya beberapa tanaman obat yang bermanfaat bagi kesehatan
terdapat di alam hutan. Salah satu peran penting keberadaan hutan bagi organisme di bumi,
yaitu keberadaan pohon-pohon dan tumbuhan lain yang dapat menyediakan gas oksigen bagi
organisme di dunia. Sejalan dengan banyaknya manfaat yang dihasilkan dari ekosistem hutan,
maka semakin banyak juga manusia yang menggunakan sumber daya hutan untuk kesejahteraan
hidupnya.
Penggunaan atau pemanfaatan sumber daya hutan yang berlebihan sehingga menimbulkan
dampak negatif bagi ekosistem tersebut dinamakan over eksploitasi hutan. Saat ini, semakin
banyak manusia yang memanfaatkan sumber daya hutan secara berlebihan dan tidak
memperhatikan keseimbangan ekosistem. Penebangan hutan secara acak dalam jumlah besar
untuk industri furniture atau industri kertas, dan pembakaran hutan untuk area persawahan
secara terus- menerus menyebabkan dampak negatif bagi keseimbangan Iingkungan baik secara
regional maupun global. Hutan, terutama hutan hujan tropis, merupakan pengkonsumsi karbon
dioksida terbesar karena vegetasinya membutuhkan karbon dioksida untuk melakukan
fotosintesis. Ketika banyak wilayah hutan hilang, ditambah dengan tingginya buangan gas
karbon dioksida dari berbagai aktivitas manusia, maka gas karbon dioksida akan terakumulasi di
atmosfer. Adanya karbon dioksida dalam jumlah berlebih di atmosfer dapat menimbulkan
terjadinya kenaikan suhu udara secara global sehingga dapat mengubah pola iklim bumi.
Salah satu efek dari peningkatan suhu global adalah mencairnya es di kutub. Bila es mencair,
maka permukaan air laut akan naik yang dapat memengaruhi keseimbangan ekologis di seluruh
bumi. Kebakaran hutan dan penebangan pohon secara dalam jumlah besar menyebabkan
hilangnya  habitat makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Akibatnya banyak organisme yang
mati karena tidak adanya tempat untuk bereproduksi dan hilangnya sumber makanan. Dampak
lain yang dapat ditimbulkan dari eksploitasi ekosistem hutan secara berlebihan adalah hilangnya
daerah resapan air.
Hutan merupakan daerah resapan air hujan yang paling besar karena akar pohon-pohon dan
tumbuhan hutan lainnya mampu menyerap dan menyimpan air. Hilangnya populasi tumbuhan
di hutan dan daratan lainnya menyebabkan air hujan yang jatuh ke tanah tidak terserap, tetapi
ikut terbawa bersama tanah menuju perairan atau disebut dengan peristiwa erosi. Sebagai
akibatnya, tanah menjadi tandus dan kering. Tidak hanya itu dengan eksploitasi yang berlebihan
di daerah bukit atau pegunungan dapat membawa bencana bagi manusia seperti bencana tanah
longsor sebagai akibat illegal logging.
2. Ekosistem Akuatik
Ekosistem akuatik adalah ekosistem yang lingkungan hidup eksternalnya dikuasai dan diungguli
oleh air (air tawar, laut, payau) yang merupakan bagian esensial dan terbesar dari protoplasma,
oleh karena itu dapat dikatakan bahwa semua jenis kehidupan sebenarnya bersifat akuatik. Air
mempunyai nilai kepentingan, baik kuantitatif maupun kualitatif bagi organisme hidup.
Kepentingan kualitatif terutama muncul disebabkan oleh kenyataan bahwa air memiliki
kombinasi sifat-sifat yang luar biasa dan bersifat termal yang unik. Sifat-sifat termal yang unik
adalah :
 Panas jenis yang tinggi
 Panas pelelehan dan penguapan yang tinggi
 Berat jenis air maksimal pada 4o C
Keunikan sifat-sifat air ini, merupakan faktor penting bagi kehadiran organisme hidup di
permukaan bumi. Bahkan dapat pula dikatakan bahwa air memiliki kombinasi fungsi yang paling
luar biasa bagi kehidupan organisme hidup dibandingkan dengan zat cair manapun.
Berbicara tentang ekosistem akuatik tidak bisa lepas dari meninjau masalah kelestarian air itu  
sebagai komponen lingkungan hidup yang utama. Air yang terdapat dalam sistem akuatik ini
merupakan air permukaan (ada juga air tanah bagi sumber air untuk manusia) yang bisa
digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan :
 Air minum
 Mandi, cuci, kakus (MCK) yang biasa disebut juga sebagai kebutuhan domestic.
 Pertanian
 Perikanan
 Pembangkit tenaga listrik
 Navigasi dan rekreasi
Tidak hanya ekosistem darat yang dapat mengalami eksploitasi berlebihan. Ekosistem akuatik
seperti laut, sungai, danau, dan perairan lainnya dapat mengalami hal yang serupa. Eksploitasi
sumber daya akuatik dapat berupa penangkapan organisme laut secara berlebihan.
Penangkapan organisme laut, seperti ikan konsumsi maupun ikan hias, dan pengambilan
terumbu karang dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan lingkungan di ekosistem laut.
Organisme yang beragam hidup di terumbu karang. Namun, terumbu karang demikian rapuh
terhadap kerusakan karena pertumbuhannya lambat, mudah terganggu, dan hanya hidup pada
perairan yang dangkal, hangat, dan bersih. Terumbu karang hanya dapat hidup pada perairan
dengan suhu 18-30°C. Kenaikan suhu sebesar 1°C dari batas maksimum dapat menyebabkan
kerusakan terumbu karang. Rusaknya terumbu karang akan menyebabkan hilangnya tempat
tinggal bagi organisme yang ada pada ekosistem terumbu karang.
 Ancaman lain yang dapat mengganggu ekosistem perairan adalah penggunaan ekosistem
perairan sebagai daerah wisata. Penetapan daerah wisata perairan dapat dikatakan sebagai
eksploitasi karena apabila  daerah wisata tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan
mengganggu keberadaan organisme yang ada di ekosistem tersebut. Sebagai contoh, daerah
wisata pantai di Bali atau wilayah Jakarta bagian utara yang ekosistem alaminya telah terganggu
oleh aktivitas manusia yang berlebihan. Kedua pantai tersebut telah tercemar oleh sampah yang
dibuang pengunjung tempat wisata tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Eksploitasi berlebihan pada ekosistem darat dan akuatik
Di era sekarang , ekosistem darat maupun ekosistem akuatik sangat rentan terhadap eksploitasi
yang berlebihan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Berikut beberapa contoh
eksploitasi yang sering dilakukan oleh manusia yang membahayakan tidak hanya bagi ekosistem
tetapi juga terhadap manusia.
1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Perhatikan alat-alat rumah tangga yang ada di rumahmu. Apakah ada yang berasal dari kayu?
Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti,
kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan
hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat
hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi
langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan
penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya
pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup berbagai
jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan
bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewan-
hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak
hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka.
Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan
dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan
tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari
makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak
keseimbangan ekosistem.
2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Apakah fungsi hewan bagi manusia? Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan
ekosistem misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat
menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan
kecil yang merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkapan ikan dengan kapal-kapal
pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau
ikan kecil akan ikut terjaring.

Penggunaan pukat harimau salah satu bentuk eksploitasi berlebihan terhadap ekosistem laut
Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau
dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan
hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan,
atau pakaian.
3. Penggunaan Pupuk yang Berlebih
Apa yang dilakukan petani untuk meningkatkan hasil pertaniannya? Para petani biasanya
melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang
dilakukan oleh para petani itu, di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama.
Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk
buatan
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan
atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk
kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh
pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Tahukah kamu, bagaimana cara penggunaan pupuk
tersebut? Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat
mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan
terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara
sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan subur sampai menutupi
permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut akan
berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau danau.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh
penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu,
jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan
pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain,
seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman. Apakah menurutmu bahan
pemberantas hama dapat menempel pada sayuran dan buah-buahan? Berbahayakah itu?
Bagaimana caranya agar tidak termakan oleh kita?
Apakah yang terjadi jika petani tidak melakukan penyemprotan insektisida pada tanaman?
Banyak sekali hama tanaman yang mengganggu pertumbuhan tanaman tersebut seperti lalat,
jamur, belalang, bakteri, dan yang lainnya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Kerusakan hutan yang disebabkan oleh manusia yaitu penebangan hutan terus-menerus.
2. Perburuan hewan yang terus-menerus dapat memusnahkan hewan.
3. Penangkapan ikan di laut dengan bahan peledak dapat merusak terumbu karang.
4. Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menimbulkan tumbuhnya gulma dengan cepat.
5. Manusia sering menggunakan kayu dari tumbuhan untuk kebutuhan hidupnya,
contohnya rumah, kursi, dan meja.
6. Manusia sering menggunakan bagian tubuh hewan untuk obat dan hiasan.
7. Perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti penebangan liar dapat
menimbulkan kerusakan hutan. Selain itu, tumbuhan dan hewan jadi langka.
8. Manusia harus melestarikan hewan dan tumbuhan.
 
DAFTAR PUSTAKA
http://matapelajarankita.blogspot.com/2013/01/eksploitasi-berlebihan-pada-ekosistem.html
(diakses 13 Mei 2015 )
http://boys-gilamusik.blogspot.com/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html (diakses 13 Mei
2015 )
PENTINGNYA KESEIMBANGAN ALAM DAN KELESTARIAN SDA
Fakta yang terjadi Penjelasan Langkah-langkah
Bagian dari hutan yang dieksploitasi Penanggulangan untuk menjaga kelestarian
Kondisi hutan di Indonesia saat ini
Hewan atau tumbuhan hutan

Anda mungkin juga menyukai