PENGETAUHAN LINGKUNGAN
(KERUSAKAN HUTAN)
KELOMPOK 2
2021/2022
A. Judul : KERUSAKAN HUTAN
B. Tujuan:
Penulisan laporan ini bertujuan untuk seluruh lapisan masyarakat utamanya penulis
sendiri yang menyadari arti penting dari eksistensi hutan didunia, dan menerapkan
berbagai cara penanggulangan kerusakan hutan.
C. Manfaat:
Agar Seluruh masyarakat dapat mengetahui cara penanggulangan kerusakan hutan
dan menjaganya untuk tetap lestari
D. Pembahasan:
1. Hakikat Hutan
Pada eksistensinya hutan merupakan subekosistem global yang menempati
posisi penting sebagai paru-paru dunia. Senada dengan itu, Radon
menjelaskan hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan pepohonan
dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini tetrdapat di wilayah-
wilayah yang luas di dunia dan bekerja sebagai penampung karbon dioksida,
habitat hewan, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfera
Bumi yang paling penting. Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa hutan
merupakan bentuk kehidupan yang tersebar diseluruh dunia. Kita dapat
menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah dingin, di dataran
rendah maupun dipegunungan, dipulau kecil maupun di benua besar. Orang
awam mungkin memandang hutan sebagai pohon kehijauan dengan berbagai
jenis satwa dan tumbuhan pembohong yang terkesan gelap, tak beraturan, dan
jauh dari pusat peradaban dan menganggapnya sebagai sesuatu yang
menakutkan. Namun, jika kita mengikuti pengertian hutan secara
konsepsional yuridis dirumuskan dalam Pasal 1 Ayat (1) Undang-undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Menurut Undang-undang tersebut,
hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa bentang lahan berisi sumber
daya alam yang didominasi dalam alam lingkungan, yang satu dengan yang
lainnya tidak dapat dipisahkan. Selain itu, jika ditinjau dari sisi ilmu
kehutanan, hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan, terutama pepohonan
atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. Pohon
sendiri adalah tumbuhan yang cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-
tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup
semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang
pokok tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun)
yang jelas. Suatu kumpulan menganggap hutan jika mampu menciptakan
iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda dari daerah
diluarnya.
2. Peran Hutan Terhadap Lingkungan.
Hutan merupakan warisan nenek moyang, yang harus dilestarikan. Jika
terjadi bencana, maka dipastikan, biaya pemulihan‟ yang jauh lebih
sebaliknya besar melakukan pencegahan secara dini. Begitu pentingnya fungsi
hutan sehingga pada 21 Januari 2004 Presiden Megawati merasa perlu
mencanangkan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL)
yaitu gerakan moral yang melibatkan semua komponen masyarakat bangsa
untuk perbaiki kondisi hutan dan lahan kritis. Dengan harapan, agar lahan
kritis itu dapat bekerja secara optimal, yang juga bermanfaat bagi masyarakat
sendiri. Tujuan melibatkan komponen masyarakat, tentu saja, agar mereka
menyadari bahwa hutan dan lingkungan itu sangat penting untuk dijaga
kelestariannya. Hutan memiliki fungsi yang pentingbagi kehidupan manusia
diantaranya sebagaiberikut:
1. Nutfah Plasma PelestarianKacang plasma merupakan bahan baku yang
penting untuk pembangunan di masadepan, terutama di bidang pangan,
sandang, papan, obat-obatan dan industri.Penguasaannya merupakan
keuntungan komparatif yang besar bagi Indonesia dimasa depan. Oleh
karena itu, plasma nutfah perlu terus dilestarikan dandikembangkan
bersama untuk mempertahankan keanekaragaman hayati.
2. Penahan dan Peny aring Partikel Padat dari udara udara alami yang bersih
sering dikotori oleh debu, baik yang dihasilkan oleh kegiatan alam
maupun kegiatan manusia. Dengan adanya hutan, partikel padat yang
tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk
pohon melalui proses jerapan dan serapan. Partikel yang melayang-layang
di permukaan bumi sebagian akan terjerap pada permukaan daun,
khususnya daun yang adminstratif dan yang memiliki permukaan yang
kasar dan sebagian lagi terserap masuk kedalam ruang stomata daun. Ada
juga partikel yang menempel pada kulit pohon cabang dan mengomel.
Dengan demikian hutan menyaring udara menjadi lebih bersihdan sehat.
3. Penyerap Partikel Timbal dan Debu Semen Kendaraan merupakan sumber
utama timbal balik yang udara didaerah perkotaan Diperkirakan sekitar
60-70 % dari partikel timbal di udara perkotaan berasal dari kendaraan
bermotor. Hutan dengan kanekararagaman tumbuhan yang ada di
dalamnya dapat menurunkan kandungan timbal dari udara.Debu semen
merupakan debu yang sangat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat
mengakibatkan penyakit sementosis. Oleh karena itu debu semen yang
terdapat di udara bebas harus diturunkan kadarnya.
4. Peredam Kebisingan Pohon dapat dianggap sebagai suara dan
pengambilan sampai 95% dengan cara mengabsorpsi gelombang suara
oleh daun, cabang dan mengomel. Jenis tumbuhan yang paling efektif
untuk dianggap sebagai suara yang memiliki tajuk yang tebal dengan daun
yang rindang. Berbagai jenis tanaman dengan berbagai strata yang cukup
rapat dan tinggi akan dapat mengurangi, khususnya dari yang sumbernya
berasal dari bawah. Mengurangi Bahaya Hujan Asam Pohon dapat
membantu dalam mengatasi dampak negatif hujan asam melalui proses
fisiologis tanaman yang disebut proses gutasi. Proses gutasi akan
memberikan beberapa hal antara lain: Ca, Na, Mg, K dan bahan
organikseperti glumatin dan gula.
3. Penyebab Kerusakan Hutan
a) Kebakaran hutan
Penyebab kebakaran hutan sampai saat ini masih menjadi topic
perdebatan, apakah karena alami atau karena kegiatan manusia. Namun
berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab
utama kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari kegiatan
atau permasalahan sebagai berikut:
b) Saran.
Peranan pemerintah untuk menjaga kelestarian dan pemanfaatan hutan
dengan baik sangat penting. Pemerintah harus memiliki sikap mental
yang positif terhadap kelestarian hutan, bukan untuk kepentingan
pribadi atau golongan. Berdisiplin ya ng tinggi dan memiliki dedikasi
yang tinggi terhadap tugas yang dibebankan kepadanya. Selain
pemerintah masyarakat juga harus ikut berpartisipasi menjaga
keletarian dan pemanfaatan hutan dengan cara mendukung dan
melaksanakan berbagai kebijakan pemerintah untuk kelestarian hutan.