PENDAHULUAN
LINGKUNGAN HIDUP
1.1 Latar Belakang
Adapun latar belakang penulis mengangkat masalah dari tema Lingkungan Hidup
yang berjudul Penebangan Hutan secara liar, dan Menurut Spurr (1973), hutan dianggap
sebagai persekutuan antara tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis. penebangan
hutan secara liar kini kian marak dan dapat merusak hutan tanpa memperhatikan dampak
negative yang ditimbulkan. Karena masalah penebangan hutan yang terjadi di KalBar
makin bertambah luas dan tentu masalah ini menjadi masalah serius dan perlu adanya
perhatian khusus dari pemerintah.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin di capai yaitu :
1. Memenuhi tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan oleh Drs.H. Mukhlis, M.Si.
2. Karena masalah penebangan hutan ini menjadi prioritas utama dalam kehidupan
masyarakat.
1.3. Pendekatan
Adapun pendekatan yang dilakukan dalam memenuhi tugas kelompok ini melalui
pendekatan kuantitatif yakni dengan melakukan observasi lapangan, wawancara dan studi
pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Lingkungan Hidup
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan
alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar.
Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan hidup, sering disebut
sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak
hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa
campur tangan manusia yang berlebihan. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Dan lingkungan hidup terutama
Penebangan hutan merupakan usaha menebang atau memotong kayu yang ada di dalam
kawasan hutan, baik yang dilakukan oleh orang perorang maupun oleh badan usaha.
Penebangan hutan ini bisa dibenarkan apabila pelaku pebangan hutan mempunyai ijin
menebang pohon di hutan.
Banyak perusahaan HPH yang melanggar pola-pola tradisional hak kepemilikan atau hak
penggunaan lahan. Kurangnya pengawasan dan akuntabilitas perusahaan berarti
pengawasan terhadap pengelolaan hutan sangat lemah dan, lama kelamaan, banyak hutan
produksi yang telah dieksploitasi secara berlebihan. Menurut klasifikasi pemerintah, pada
saat ini hampir 30 persen dari konsesi HPH yang telah disurvei, masuk dalam kategori
"sudah terdegradasi".
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas tidaklah heran negara kita tidak dapat terlepas dari
bencana banjir di berbagai wilayah di Indonesia. Semakin banyaknya penebangan hutan
liar, maka akar – akar pepohonan yang memiliki fungsi utama untuk menahan air – air
hujan yang deras tentu saja akan terhambat dan akan tentu saja sangat berpotensi
menimbulkan banjir di wilayah – wilayah yang lebih mementingkan perumahan industri
daripada pepohonan alami.
1.2. Saran
Hutan yang kita miliki harus dilestarikan sehingga anak cucu kita bisa menikmati
hutan yang kita miliki. Kita tidak boleh memanfaatkan hutan secara sembarangan, kalau
hutan yang kita miliki habis maka akan terancam bencana. Agar hutan kita tetap lestari
maka kita harus melestarikannya.