Tentang
KEBAKARAN HUTAN
DISUSUN OLEH :
NAMA
: ARMA YUNINGSIH
NIM
: C1L014014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah -Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Kebakaran Hutan tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Perlindungan dan
Kesehatan Hutan. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW yang telah memberikan syafaat bagi kita membimbing dari zaman
kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Penulis sadar dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik
dan saran selalu penulis tunggu guna kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Mataram,
Maret 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebakaran hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api yang
mengakibatkan kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Kebakaran
hutan sering terjadi di Negara yang berhutan tropis yaitu di Negara Brazil, Zaire, dan
Indonesia. Kebakaran hutan biasa terjadi saat musim kemarau. Kebakaran Hutan
menyebabkan kerugian kekayaan alam yang sangat besar.
Indonesia merupakan salah satu Negara tropis yang memiliki wilayah hutan terluas
di dunia setelah Brazil dan Zaire. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa
Indonesia, karena dilihat dari manfaatnya sebagai paru-paru dunia, pengatur aliran air,
pencegah erosi dan banjir serta dapat menjaga kesuburan tanah. Hutan yang seharusnya
dijaga dan dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan aspek kelestarian kini telah
mengalami degradasi dan deforestasi. faktanya Indonesia mendapatkan rekor dunia guiness
yang dirilis oleh Greenpeace sebagai negara yang mempunyai tingkat laju deforestasi
tahunan tercepat di dunia, Sebanyak 72 persen dari hutan asli Indonesia telah musnah
dengan 1.8 juta hektar hutan dirusakan per tahun antara tahun 2000 hingga 2005, sebuah
tingkat kerusakan hutan sebesar 2% setiap tahunnya.
Hal ini dikarenakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan selama ini tidak
memperhatikan manfaat yang akan diperoleh dari keberadaan hutan tersebut, sehingga
kelestarian lingkungan hidup menjadi terganggu. Penyebab utama kerusakan hutan adalah
kebakaran hutan. Kebakaran hutan terjadi karena manusia yang menggunakan api dalam
upaya pembukaan hutan untuk Hutan Tanaman Industri (HTI), perkebunan, dan pertanian.
selain itu, kebakaran didukung oleh pemanasan global, kemarau ekstrim yang seringkali
dikaitkan dengan pengaruh iklim memberikan kondisi ideal untuk terjadinya kebakaran
hutan.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Factor alam
3.
4.
5.
6.
7.
8.
sipenderita.
Menyebabkan kekeringan pada saat musim kemarau.
proses peradilan bagi pihak-pihak yang diduga terkait dengan kebakaran hutan (secara
sengaja), dan lain-lain.
Sementara itu, penanganan yang bersifat preventif adalah setiap usaha, tindakan atau
kegiatan yang dilakukan dalam rangka menghindarkan atau mengurangi kemungkinan
terjadinya kebakaran hutan. Jadi penanganan yang bersifat preventif ini ada dan
dilaksanakan sebelum kebakaran terjadi. Selama ini, penanganan yang dilakukan pemerintah
dalam kasus kebakaran hutan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja, lebih banyak
didominasi oleh penanganan yang sifatnya represif. Berdasarkan data yang ada, penanganan
yang sifatnya represif ini tidak efektif dalam mengatasi kebakaran hutan di Indonesia.
Menurut UU No 45 Tahun 2004, pencegahan kebakaran hutan perlu dilakukan secara
terpadu dari tingkat pusat, provinsi, daerah, sampai unit kesatuan pengelolaan hutan. Ada
kesamaan bentuk pencegahan yang dilakukan diberbagai tingkat itu, yaitu penanggungjawab
di setiap tingkat harus mengupayakan terbentuknya fungsi-fungsi berikut ini :
1. Mapping : pembuatan peta kerawanan hutan di wilayah teritorialnya masing-masing.
Fungsi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun yang lazim digunakan adalah 3
cara berikut:
pemetaan daerah rawan yang dibuat berdasarkan hasil olah data dari masa lalu
maupun hasil prediksi.
pemetaan daerah rawan yang dibuat seiring dengan adanya survai desa (Partisipatory
Rural Appraisal)
pemetaan daerah rawan dengan menggunakan Global Positioning System atau citra
satelit
3.
mengenai
bahaya
dan
dampak,
serta
peran
aktivitas
manusia
yang
5.
Metode pelaporan
Peralatan
organisasi
penyelenggara
Pencegahan
Kebakaran
Hutan
Pencegahan Kebakaran Hutan perlu dilakukan secara terpadu antar sektor, tingkatan
dan daerah. Peran serta masyarakat menjadi kunci dari keberhasilan upaya pencegahan
ini. Sementara itu, aparatur pemerintah, militer dan kepolisian, serta kalangan swasta
Langit di atas pelabuhan kota Sydney berubah menjadi memerah pada Kamis kemarin
akibat kebakaran hutan di sebagian besar area di negara bagian New South Wales (NSW),
Australia. Menurut laporan petugas pemadam kebakaran, terdapat hampir 100 titik api
yang ada di Australia bagian tenggara itu.
Kantor berita BBC, Kamis 17 Oktober 2013, melansir, sebanyak 200 rumah diperkirakan
ikut terbakar dalam insiden tersebut. Jumlah itu masih dapat terus bertambah, karena
petugas pemadam kebakaran hingga kini masih menghitung. Akibat kebakaran tersebut,
satu orang dilaporkan tewas saat sedang berusaha melindungi rumahnya di Danau
Munmorah di Central Coast agar tidak ikut terbakar. Korban tewas adalah pria berusia 63
tahun dan meregang nyawa akibat serangan jantung pada Kamis sore waktu setempat.
Tiga pemadam kebakaran terluka. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan suhu udara
yang sangat panas dan angin kencang. Kendati suhu udara dan kecepatan angin sudah
mulai menurun, namun kebakaran masih terus terjadi di pinggiran kota Sydney.
Menurut laporan BBC, sekitar dua ribu petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke
seluruh negara bagian untuk mengendalikan si jago merah. Namun, masih banyak titik
api yang di luar kendali mereka. Wakil Kepala Layanan Pemadam Kebakaran Pedesaan
NSW, Rob Rogers, mengatakan ini merupakan kondisi kebakaran terparah yang pernah
dia lihat dalam satu dekade terakhir. Hal serupa turut diperkuat kesaksian petugas
pemadam kebakaran lainnya yang menyebut ketinggian api mencapai 20 hingga 30 meter.
Untuk sementara ini, api memang dapat dikendalikan, namun suhu panas diprediksi akan
kembali melanda NSW mulai pekan depan. Menurut laporan Dailymail, kebakaran hutan
kerap terjadi di Negeri Kangguru saat suhu udara tinggi.
Aksi kebakaran terparah lainnya pernah terjadi di tahun 2009 silam yang menyebabkan
173 orang tewas dan melalap dua ribu rumah di Negara Bagian Victoria.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan pembahasan dari bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan
yaitu:
1. Penulis dapat mengetahui pengertian dari kebakaran dan jenis-jenis kebakaran hutan.
2. Dapat mengetahui sejarah kebakaran hutan di Indonesia.
3. Dapat mengetahui apa saja penyebab kebakaran hutan.
4. Penulis dapat mengetahui akibat yang ditimbulkandari kebakaran hutan.
5. Dapat mengetahui cara pencegahan kebakaran hutan di Indonesia.
6. Dapat mengetahui beberapa kasus kebakaran hutan di dunia.
3.2 Saran
Saran penulis tentang pencegahan terjadinya Kebakaran hutan antara lain :
1. Masyarakat sekitar diharapkan tidak melakukan penebangan pohon secara liar karena itu
salah sat penyebab Kebakaran hutan.
2. Minta petunjuk kepada dinas kehutanan setempat tentang cara pembukaan lahan tanpa
bakar.
DAFTAR PUSTAKA