Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pembimbing
kepada penulis untuk dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin.

Adapun judul dari makalah ini adalah “Perubahan Lingkungan dan Pelestarian
Lingkungan Hidup”. Melalui makalah ini, penulis berharap agar kita dapat lebih memahami
dan mengerti besarnya perubahan lingkungan karena obsesi dan eksploitasi manusia yang
sangat besar terhadap pembangunan, tanpa diimbangi oleh olah limbah dan rekonstruksi
bumi.

Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman serta
pembimbing yang dengan setia mendampingi, memberi semangat dan arahan kepada penulis
untuk menyusun makalah ini.

Penulis juga sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis harapkan dari
para pembaca, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih banyak kepada para pembaca.

Airpura, Mei 2022

Penyusun
I. KESEIMBANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan hidup merupakan ruang yang ditempati makhluk hidup bersama faktor
biotik dan abiotik. Suatu lingkungan dikatakan seimbang apabila dinamika dalam ekosistem
yang meliputi rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan tiap-tiap organisme pada tingkat
trofi berperan sesuai dengan fungsinya masing- masing. bahan antara bahan makanan yang
terbentuk dan bahan makanan yang digunakan, serta keseimbangan antara komponen biotik
dan komponen abiotik. Dengan demikian, tidak ada satu pun makhluk hidup yang
berkembang lebih cepat dan mendominasi organisme lainnya.

A. Perubahan Lingkungan

Terjadinya perubahan lingkungan akan mempengaruhi keberadaan atau kelangsungan


makhluk hidup yang ada di dalamnya. Makhluk hidup pada suatu lingkungan selalu
tergantung antara satu dengan yang lain.Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
perubahan atau kerusakan lingkungan adalah sebagai berikut. 

1. Faktor Alam
2. Faktor Manusia

Sumber daya alam yang ada di lingkungan alam sekitar kita bisa berupa pangan,
sandang, papan, transportasi, berbagai macam peralatan, dan mesin-mesin industri.

1. Penyebaran Bahan Pencemar


Sumber-Sumber Pencemaran.
a. Pencemaran Fisik
b. Pencemaran Kimiawi
c. Pencemaran Biologis

Macam-Macam Pencemaran.
a. Pencemaran Udara
1. Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2)2)
2. Gas SO dan SO23)
3. Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC)

b. Pencemaran Air  :Bahan-Bahan Pencemar Air


1. Limbah Rumah Tangga
2. Limbah Industri
3. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

2. Pengukuran Bahan Pencemar Air


a. Pengukuran Pencemaran Air secara Biologis
b. Pengukuran Pencemaran Air secara Kimia, yaitu:
1) Pengukuran Kadar CO2(2)
2) Pengukuran pH Air(3)
3) Pengukuran Biological Oxygen Demand (BOD)
4) Pencemaran Tanahd. Pencemaran Suara (Kebisingan)

B. Dampak Pencemaran
1. Keracunan dan Penyakit
2. Punah dan Tak Terkendalinya Perkembangan Speciesc.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungand.
4. Pemekatan Hayati
5. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca

C. Pengurangan Limbah (Sampah)

Prinsip ekologi yang dikenal istilah 4R yaitu sebagai berikut.

1. Recycle (Pendaurulangan)
Proses recycle misalnya untuk sampah yang dapat terurai dijadikan kompos. Kompos
ini dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah sehingga dapat diperoleh hasil yang
baik. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah dan kompos digunakan untuk pupuk.

2. Reuse (Penggunaan Ulang)Proses reuse dilakukan untuk sampah yang tidak dapat
terurai dan dapat dimanfaatkan ulang, misalnya botol bekas sirup digunakan lagi
untuk menyimpan air minum sirup lagi.

3. Reduce
Reduce adalah melakukan pengurangan bahan/penghematan. Contoh- nya jika akan
berbelanja ke pasar atau supermarket sebaiknya dari rumah membawa tas. Janganlah
meminta tas plastik dari toko atau supermarket kalau hanya dibuang saja.
4. Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan. Contohnya membuang sampah tidak
sembarangan.Dengan prinsip 4R tersebut diharapkan masalah limbah/sampah dapat
berkurang dan teratasi.

a. Pendaurulangan Sampah OrganikSampah organik pada umumnya berasal dari


limbah rumah tangga, hotel, restoran, perkantoran, dan limbah pertanian. Jenis
sampah tersebut sebetulnya masih banyak mengandung air, serat, dan senyawa
organik kompleks.

b. Pendaurulangan Sampah Anorganik


Sampah anorganik adalah sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup.
Sampah ini bisa berasal dari bahan yang bisa diperbarui dan bahan yang
berbahaya serta beracun. Di antara jenis sampah ini yang bisa didaur ulang atau
recycle adalah pemanfaatan kembali sampah-sampah yang masih dapat diolah
kembali, seperti plastik, besi, dan aluminium. Coba carilah informasi tentang
pemanfaatan limbah berbahan plastik, besi, atau alumu- nium. Carilah sumber
informasi dari koran, majalah, atau bisa juga dari internet.

D. Etika Lingkungan

Istilah etika berasal dari kata etis yang berarti pantas atau sopan santun.
Etika lingkungan berpedoman pada hal-hal berikut :
1. Manusia bukanlah pendominasi lingkungan, tetapi merupakan bagian dari
lingkungan,
2. Lingkungan tidak hanya disediakan untuk manusia, tetapi juga disediakan untuk
makhluk hidup lain, sehingga manusia harus menjaga kelestariannya.
3. Sumber daya alam yang terbatas digunakan untuk semua jenis kehidupan, bukan
hanya disediakan untuk kepentingan manusia, maka manusia harus memelihara
dan merawat dengan baik.
4. Manusia harus memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas dan menghemat
pemakaiannya.
5. Manusia harus menjaga keseimbangan, kelestarian, dan keindahan lingkungan
untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

II. PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP

A. Pengertian Pencemaran Lingkungan Hidup


Seperti yang dikutip dari The Environment Dictionary karya David Kemp,
pencemaran lingkungan hidup adalah kontaminasi komponen fisik dan biologis dari sistem
bumi atau atmosfer sedemikian rupa yang membuat proses lingkungan terganggu.

Sementara menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Miguel Angel Santos dari Harvard University dalam bukunya The Environmental
Crisis menyebut terdapat tiga karakteristik umum dari pencemaran lingkungan yakni
pencemaran tidak mengenal perbatasan. "Pencemaran itu lintas batas."

Kemudian menurut Santos mayoritas pencemaran tidak dapat dihilangkan oleh


organisme hidup dan karena itu pencemaran ini akan bertahan di alam selama bertahun-
tahun. "Pencemaran itu menghancurkan makhluk hidup dalam suatu daerah dan habitatnya,"
tulis Santos.
B. Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan Hidup
1. Pencemaran tanah
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran air
Berikut penjabaran jenis pencemaran lingkungan hidup

1. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah merupakan kondisi dimana bahan atau zat kimia buatan manusia
masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Dampak pencemaran tanah yakni tanah yang terkontaminasi membahayakan bagi makhluk
hidup, mulai dari segi kesehatan hingga lingkungan. Pencemaran tanah bisa saja
menimbulkan kanker kalau tanah tercemar logam berat.
Selain itu kesuburan tanah bisa menurun karena hilangnya biota-biota atau mikroflora tanah.

Penyebab pencemaran tanah:


a) Aktivitas pertambangan yang menggunakan bahan-bahan beracun.
b) Aktivitas manusia yang menggunakan bahan yang tidak dapat didaur ulang seperti
plastik dan kemudian dibuang ke tanah.
c) Penggunaan pembasmi hama dan pupuk yang terbuat dari bahan kimia dalam
aktivitas pertanian secara berlebihan.

2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah pelepasan berbagai gas ke atmosfer melebihi kapasitas
alami lingkungan untuk menghilangkan atau menyerapnya. Jenis gas yang yang berperan
dalam pencemaran udara yakni karbon monoksida (CO), Nitrogen oksida, sulfur dioksida,
dan ozon.
Dampak pencemaran udara secara langsung pada manusia bisa memicu terjadinya
gangguan pernapasan seperti asma, infeksi saluran pernapasan atas, dan bahkan kanker paru-
paru.
Penyebabnya pencemaran udara:
1. Emisi atau gas buang dari kendaraan bermotor
2. Emisi dari pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi fosil baik itu batu
bara dan diesel.
3. Emisi dari pabriK
4. Penyebab alami seperti gunung meletu

3. Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi ketika zat berbahaya masuk dalam air tanah di bawah
permukaan atau ke danau, aliran, sungai, muara dan lautan ke titik di mana zat itu
menurunkan kualitas air.
Dampak pencemaran air sangat besar. Mulai dari rusaknya ekosistem hingga
menipisnya ketersediaan air bersih untuk konsumsi.
Penyebab pencemaran air:
1. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, dan padatan. Tanpa diolah limbah ini dibuang lagi ke
aliran air atau sungai.
2. Penggunaan zat kimia secara berlebihan dalam pertanian juga dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan hidup di air, baik itu untuk pembasmi hama maupun pupuk.
Pencemaran lingkungan hidup secara langsung maupun tidak akan berdampak pula
pada manusia. Hal ini bisa dihindari dengan mengurangi aktivitas memakai bahan kimia
berlebihan. Industri pun harus mengolah kembali limbahnya sebelum dilepas ke alam.

III. AKUMULASI BAHAN PENCEMAR DALAM RANTAI MAKANAN

Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai di lingkungan dapat masuk
kedalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui rantai
makanan dan jaring-jaring makanan. contohnya, bahan pencemar DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) yang digunakan oleh petani sebagai insektisida. DDT sulit terurai sehingga
residunya tetap berada di air atau tanah, yang kemudian terserap oleh ganggang atau tumbuh-
tumbuhan. DDT juga tidak dapat terurai oleh reaksi di dalam tubuh makhluk hidup. Jika
ganggang atau tumbuh-tumbuhan tersebut dimakan oleh herbivor, DDT akan berpindah ke
tubuh herbivor, karnivor, dan seterusnya hingga ke konsumen pada tingkat trofik tertinggi.
Pada setiap tingkatan trofik, akan terjadi peningkatan akumulasi DDT. Akumulasi terbanyak
terjadi pada tingkatan trofik paling tinggi. Proses peningkatan akumulasi bahan pencemaran
pada tingkat trofik melalui rantai makanan disebut Biomagnifikasi. Akumulasi DDT di dalam
tubuh organisme dapat menyebabkan terjadinya gangguan fisiologi tubuh dan mutasi genetik
(gen atau kromosom). Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per
million), yaitu perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagai contoh, bila
konsentrasi DDT di dalam tubuh ikan besar dua ppm, berarti terdapat dua mg DDT dalam
satu kg massa tubuh ikan besar.

IV. PENANGANAN LIMBAH

Memahami konsep penanganan limbah, Limbah (waste) adalah buangan yang


dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di
mana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah,
ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik
lainnya (grey water). Jika ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
senyawa organik dan senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan
yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Terkadang penanganan limbah (waste) kurang mendapatkan perhatian yang serius,


kesadaran akan pentingnya lingkungan pun masih terbilang rendah, sehingga pencemaran
lingkungan mulai terjadi dan membawa dampak yang buruk bagi berbagai sistem kehidupan
termasuk manusia. Tujuan adanya penanganan limbah adalah untuk menghasilkan limbah
sekali pakai tanpa menimbulkan kerugian atau masalah kepada masyarakat dan mencegah
terjadinya polusi. Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah yaitu volume limbah,
kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini
diperlukan pengolahan dan penanganan limbah.

Pada dasarnya pengolahan limbah (waste) ini dapat dibedakan menjadi, yaitu :

1. Pengolahan menurut tingkatan perlakuan.

2. Pengolahan menurut karakteristik limbah.

Untuk mengatasi berbagai limbah dan air tanah limpasan hujan, maka suatu kawasan
permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi lingkungan. Layanan sanitasi
lingkungan ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak
lain. Ada juga layanan sanitasi lingkungan yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat,
khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti halnya kakus.

1. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah air


kakus..

2. Kakus yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung ke
unit penanganan air kakus yang benar. Apabila kakus pribadi tidak ada, maka
masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama.

3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan penempatan sampah dan


pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau
truk sampah. Layanan persampahan juga harus dilengkapi dengan tempat
pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas
pengolahan sampah lainnya. Di beberapa wilayah pemukiman, layanan untuk
mengatasi sampah sudah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa
ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya
pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.

4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan


saluran drainase (penyaluran air) yang akan menampung limpasan air tersebut dan
mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar
supaya dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya.
Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.

5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu disediakan secara


berkelanjutan dalam jumlah yang cukup, karena air bersih memang sangat berguna
dalam masyarakat.

V. ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN LINGKUNGAN


Lingkungan hidup merupakan tempat tinggal manusia beserta makhluk hidup lainnya.
Sayangnya, keseimbangan dan harmonisasi dalam lingkungan hidup ini terganggu akibat
tingkah laku manusia itu sendiri. Padahal, sudah seharusnya manusia menjaga dan merawat
lingkungan hidup demi kelestarian dan keutuhannya. Ini dilakukan pula demi mitigasi
perubahan lingkungan.

Pengabaian terhadap kapasitas daya dukung alamiah lingkungan dalam mentolerir


akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi manusia terhadap lingkungan,
dikarenakan adanya motivasi berupa peningkatan kesejahteraan umat manusia yang dilandasi
pada pertumbuhan ekonomi. Akibatnya perubahan lingkungan tersebut dapat mempengaruhi
kehidupan manusia dan memicu bencana alam, maka perlu adanya adaptasi dan mitigasi
perubahan lingkungan.

Perubahan lingkungan yang paling banyak ditemui adalah adanya kerusakan


lingkungan hidup, dimana ditandai dengan berkurangnya atau hilangnya sumber daya air,
tanah, udara, kerusakan ekosistem serta punahnya flora dan fauna. Contoh nyata yang ada di
sekitar kita ialah banjir dan tanah longsor ketika musim hujan tiba karena masyarakat
membuang sampah di aliran sungai atau selokan.

Oleh karena itu, kita saat ini perlu adaptasi dalam perubahan lingkungan. Begitupun
dengan pemerintah, melalui Undang-undang (UU) No. 24 tahun 2007 dan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 21 tahun 2008 telah melakukan langkah-langkah dalam penanggulangan
bencana alam yang dikenal dengan mitigasi ataupun adaptasi bencana alam.

A. Adaptasi
Adaptasi merupakan segala upaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
mengarah ada peningkatan daya tahan terhadap perubahan lingkungan. Tujuannya
adalah untuk memperkecil risiko perubahan lingkungan yang terjadi. Beberapa tipe
adaptasi bencana yang dilakukan, antara lain :

1. Adaptasi pertanian, hal ini dilakukan dengan mempersiapkan varietas tanaman


yang cocok ditanam saat musim hujan, kemarau, dan iklim ekstrim.
2. Adaptasi ketersediaan air, hal ini dilakukan dengan cara mengelola sumber air
dan perbaikan infrastruktur.
3. Adaptasi kesehatan, hal ini dilakukan dengan menambah unit dan fasilitas
kesehatan.
4. Adaptasi wilayah perkotaan, hal ini dilakukan dengan penambahan area
penghijauan atau biopori untuk membantu penyerapan air hujan.

B. Mitigasi
Mitigasi merupakan segala upata untuk mengurangi risiko bencana. Pasalnya, kita
semua tahu dampak lingkungan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dan
merupakan bagian dari gejala alam. Jika tidak dilakukan mitigasi perubahan
lingkungan, maka bisa saja bencana alam terjadi. Adapun beberapa kegiatan mitigasi
bencana alam yang bisa dilakukan antara lain :

1. Membuat peta wilayah rawan bencana


2. Memasang rambu-rambu peringatan bencana
3. Membangun bangunan tahan gempan
4. Melakukan reboisasi
5. Memberikan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama di
wilayah rawan bencana.

PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Lingkungan hidup merupakan ruang yang ditempati makhluk hidup bersama faktor
biotik dan abiotik
2. pencemaran lingkungan hidup adalah kontaminasi komponen fisik dan biologis dari
sistem bumi atau atmosfer sedemikian rupa yang membuat proses lingkungan
terganggu.
3. Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai di lingkungan dapat masuk
kedalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain
melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4. Tujuan adanya penanganan limbah adalah untuk menghasilkan limbah sekali pakai
tanpa menimbulkan kerugian atau masalah kepada masyarakat dan mencegah
terjadinya polusi.
5. Adaptasi merupakan segala upaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
mengarah ada peningkatan daya tahan terhadap perubahan lingkungan. Mitigasi
merupakan segala upata untuk mengurangi risiko bencana.

B. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

MAKALAH BIOLOGI
“TENTANG PERUBAHAN DAN PELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP”

DISUSUN OLEH :
ANSEN YAN SAPUTRA

KELAS X IPA 2

GURU PEMBIMBING
II EKA PUTRI, S.Pd, M.A

MAN 4 PESISIR SELATAN


KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHHUN PELAJARAN 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai