Anda di halaman 1dari 7

Nama : Paula Maulidinah

NIM : 1802050231

PENCEMARAN UDARA AKIBAT ASAP ROKOK

A. Pengertian
a) Pencemaran

Pencemaran dapat diartikan bentuk “Environmental Impaiment”


yakni adanya gangguan perubahan atau perusakan lingkungan. (James J.H.
dkk., 2020)

b) Udara

Udara adalah campuran gas yang terdapat pada lapisan yang


mengelilingi bumi. Komponen dan kosentarsinya bervariasi yaitu uap air
dan CO2, kegiatan yang berpotensi menaikkan kosentrasi CO2 seperti
pembusukkan sampah tanaman, pembakaran atau sekumpulan massa
manusia di dalam satu ruang terbatas yaitu karena proses pernafasan.
(Victor Trismanjaya dkk., 2020)

Udara merupakan campuran mekanis dari berbagai macam-macam


gas. Komposisi normal udara terdiri atas gas nitrogen 78,1%, oksigen
20,93%, dan karbondioksida 0,03%. Sementara selebihnya berupa gas
argon, neon, krypton, xenon, dan helium. Udara juga mengandung uap air,
debu, bakteri, spora, dan sisa tumbuh-tumbuhan. (Budiman Chandra,
2007)

c) Pencemaran udara

Polusi atau pencemaran udara merupakan dimasukkanya


komponen lain ke dalam udara, baik oleh kegiatan manusia secara
langsung atau tidak langsung maupun akibat proses alam sehingga kualitas
udara turun ketingkatan tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukanya. Setiap subtansi
yang bukan merupakan bagian dari komposisi udara normal disebut
sebagai polutan. (Budiman Chandra, 2007)

d) Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran Panjang 70 hingga 120


mm (bervariasi) dengan diameter sekitar 10 mm. di dalamnya terdapat
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Untuk menikmatinya, salah satu
ujungnya dibakar dan dibiarkan membara agar asapnya bisa dihirup lewat
mulut pada ujungnya yang lain. (Ratih Andriani, 2011)

B. Penyebab

Penyebab pencemaran udara dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu:

1. Pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam. Contohnya:


kebakaran hutan, kegiatan gunung berapi, dan lainya.
2. Pencemaran buatan manusia (berasal dari kegiatan manusia)
Contoh:
a) Sisa pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor
berupa gas CO, CO2, NO, karbon, hidrokarbon, aldehyde, dan Pb.
b) Limbah industry: Kimia, metalurgi, tambang, pupuk, dan minyak
bumi.
c) Sisa pembakaran gas alam, batu bara, dan minyak, seperti asap, debu,
dan sulfurdioksida.
d) Lain-lain seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah, rokok,
dan limbah reactor nuklir. (Budiman Chandra, 2007)
C. Dampak
a) Dampak secara Umum pencemaran udara:
1. Meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada manusia, flora,
dan fauna.
2. Mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar matahari yang sampai ke
permukaan bumi dan mempengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
3. Mempengaruhi dan mengubah iklim akibat terjadinya peningkatan
kadar CO2 di udara. Kondisi ini cenderung menahan panas tetap
berada di lapisan bawah atmosfer sehingga terjadinya efek rumah
kaca.
4. Pencemaran udara dapat merusak cat, karet, dan bersifat korosif
terhadap benda yang terbuat dari logam.
5. Meningkatkan biaya perawatan bangunan, monument, jembatan, dan
lainnya.
6. Mengganggu pengelihatan dan dapat meningkatkan angka kasus
kecelakaan lalu lintas di darat, sungai maupun udara.
7. Menyebabkan warna kain dan pakaian menjadi cepat buram dan
bernoda. (Budiman Chandra, 2007)
b) Dampak pencemaran udara akibat asap rokok

Salah satu gas yang dihasilkan oleh asap rokok adalah gas karbon
monoksida (CO). gas berbahaya ini, jika terhirup oleh manusia dan dibawa
oleh sel darah merah dapat merusak lapisan pembuluh darah dan
menaikkan kadar lemak pada dinding pembuluh darah. Hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah. (Mega dkk.,
2019)

c) Dampak pencemaran udara terhadap Kesehatan:


1. Efek cepat

Hasil studi Epidemologi menunjukkan bahwa peningkatan


mendadak kasus pencemaran udara juga akan meningkatkan angka
kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit saluran pernapasan.
Pada situasi tertentu, gas CO dapat menyebabkan kematian mendadak
karena daya afinitas gas CO terhadap hemoglobin darah yang lebih
kuat dibandingkan afinitas O2 sehingga terjadi kekurangan gas
oksigen di dalam tubuh. (Budiman Chandra, 2007)

2. Efek Lambat
Pencemaran udara diduga sebagai salah satu penyabab
terjadinya bronchitis kronis dan kanker paru primer. Penyebab yang
disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain, emfisema paru, black
lung disease, asbestosis, silikonis, bisinosis, dan pada anak-anak
penyakit asma dan eksema. (Budiman Chandra, 2007)

D. Solusi
a) Solusi mengatasi pencemaran udara di Indonesia
1. Jangka Pendek
 Sosialisasi melalui media cetak dan elektronik berkaitan dengan
pencemaran udara bagi kelangsungan hidup manusia dan
perubahan ekosistem pada alam semesta.
 Relokasi Kawasan industri yang berada di tenga kotake daerah
pinggiran kota dan pengembangan suatu daerah hijau (green
belt) yang mengitari Kawasan industri yang akan dibangun.
 Penyelenggaraan analisis dampak lingkungan (Amdal) secara
rutin di pabrik-pabrik yang berada di tenga kota atau didekat
lokasi pemukiman penduduk.
 Penyelenggaraan uji emisi gas buangan dari kendaraan bermotor
secara berkala dan pembentukan sistem pemantauan pencemaran
udara di setiap sudut kota.
 Perbaikan sarana transportasi darat terutama armada angkutan
kota agar lebih manusiawi (aman, nyaman, dan murah) sehingga
dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
 Penerapan program 3 in 1 pada kendaraan pribadi selama jam-
jam sibuk, terutama di jalan-jalan protokol di pusat kota.
 Pengawasan dan pelarangan pembakaran hutan terutama saat
musim kemarau yang pada kenyataanya terjadi hamper setiap
tahun. (Budiman Chandra, 2007)
2. Jangka Panjang
 Perencanaan tata ruang kota yang mengacu pada wawasan
Kesehatan lingkungan.
 Mengganti bahan bakar untuk industri dan kendaraan bermotor
dengan bahan bakar yang ramah lingkungan, misalnya: bahan
bakar gas dan biosolar yang berasal dari kelapa sawit.
 Membangun sarana transportasi perkotaan dengan
mempergunakan kereta api bawah tanah (subway station).
 Melakukan penghijauan atau membuat taman disetiap sudut kota.
 Mempersiapkan suatu undang-undang tentang Kesehatan
lingkungan untuk menjamin terpeliharanya kualitas lingkungan.
(Budiman Chandra, 2007)
b) Solusi mengatasi pencemaran udara akibat asap rokok
 Membuat ruangan khusus merokok di berbagai tempat. Dengan cara
ini, orang lain (perokok pasif) aman dari asap rokok yang berasal
dari perokok aktif.
 Jika anda berhenti merokok, bersihkan rumah dan mobil secara
menyeluruh untuk menghilangkan residu yang mungkin tertinggal.
 Penyegar udara hanya menyamarkan asap rokok. Tidak
menghilangkanya.
 Bukalah semua candela agar udara segar bisa masuk. Buanglah
semua sampah, dan singkirkan furniture yang rusak akibat asap.
 Gantilah filter udara di mobil jika anda merokok di dalam mobil.
Filter akan menyimpan residu asap, dan bau akan menjadi lebih
buruk saat anda menyalakan AC.
 Cobalah pahami bahwa bagi perokok. Kebiasaan mereka itu
merupakan hal yang sensitif. Bersikaplah sabar dan pengertian saat
mendiskusikan masalah rokok di depan perokok. Walau anda tidak
setuju terhadap perilaku merokok. (KEMENKES RI., 2019)
E. Gambar

Gambar 1. Asap Rokok di Tempat Umum

Gambar 2. Bahaya Asap Rokok


DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, Ratih. 2011. Bahaya Merokok. Jakarta: PT. Sarana Bangun Pustaka.

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Tips Mengurangi Dampak


Rokok Di Lingkungan. P2PTM Kemenkes RI.

Marindrawati, Mega R., A. Awaliyah Anwar, Suci Rahmadhani. 2019. Kawasan


Tanpa Rokok Di Fasilitas Umum. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Paulus, James J. H. Natalie D. C. Dkk. 2020. Pencemaran Laut. Yogyakarta: CV


Budi Utama.

Trismanjaya, Victor H., Tasnim, Samsider Sitorus, Dkk. 2020. Kesehatan


Lingkungan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai