Anda di halaman 1dari 8

K.D. 4.

3 Menalar Dampak Pembakaran Senyawa Hidrokarbon Terhadap


Lingkungan Dan Kesehatan Serta Mengajukan Gagasan Cara
mengatasinya

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

 AMELIA ASHRI PUTRI


 APRILI DAYANA
 APRILIA DAYINI
 DINDA AULIA PUTRI
 SELVINAPUTRI
Pengertian Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur


 atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon
memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan
juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon
dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. 
Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana)
yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah
ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon:
C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya
(CnH2·n+2).
Dampak Pencemaran Hidrokarbon
Pencemaran udara oleh hidrokarbon (HC) dapat berasal
dari HC yang berupa gas, cair, dan padat. Apabila HC berupa gas
maka akan tercampur bersama bahan pencemar lainnya.
Apabila HC berupa cairan maka HC tersebut akan membentuk
kabut minyak(droplet) yang keberadaannya di udara akan
sangat mengganggu lingkungan. Sedangkan bahan pencemar
HC yang berupa padatan maka udara akan tampak seperti asap
hitam.
Jika pencemaran udara oleh HC juga disertai dengan bahan
pencemar NOx maka dengan oksigen bebas yang ada di udara
akan membentuk Peroxy Acetyl Nirates (PAN). Selanjutnya PAN
ini bersama-sama dengan CO, Ozon akan membentuk kabut
foto kimia yang dapat merusak tanaman.
Hidrokarbon dalam jumlah sedikit tidak begitu membahayakan kesehatan
manusia, meskipun HC juga bersifat toksik. Namun, jika HC berada di udara
dalam jumlah banyak dan tercampur dengan bahan pencemar lain maka sifat
toksiknya akan meningkat. Sifat toksik HC akan lebih tinggi jika berupa bahan
pencemar gas, cairan, dan padatan. Hal ini dikarenakan padatan dan cairan
akan membentuk ikatan-ikatan baru dengan bahan pencemar lainnya. Ikatan
baru ini sering disebut dengan Polycyclic Aromatic Hydrocarbonyang disingkat
PAH. Pada umumnya PAH ini merangsang terbentuknya sel-sel kanker apabila
terhisap masuk ke dalam paru-paru. PAH yang bersifat karsinogenik ini banyak
terdapat di daerah industri dan daerah yang padat lalu-lintasnya. Sumber
timbulnya PAH adalah gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil.
Toksisitas HC tergantung pada senyawa penyusun HC tersebut. Pada
umumnya senyawa aromatik seperti benzena dan toluena, lebih beracun dari
pada HC alifatik maupun HC alisiklik. Dalam keadaan gas, HC dapat
menyebabkan iritasi pada membran mukosa. Apabila terhisap ke dalam paru-
paru dapat menimulkan luka dibagian dalam dan menimbulkan infeksi.
 
CONTOH GAMBAR DAMPAK DARI PENCEMARAN SENYAWA HIDROKARBON TERHADAP
LINGKUNGAN
2.4 Pengendalian Hidrokarbon
2.4.1. Mitigasi Dampak Hidrokarbon
• Terdapat empat strategi dalam mitigasi dampak hidrokarbon :
• 1. Kontrol emisi kendaraan bermotor, hal ini dapat dilakukan secara
periodik. Jakarta mulai memberlakukan sistem kontrol emisi gas buang
kendaraan bermotor per Januari 2006. Diharapkan stiker lulus uji emisi
ini akan menjadi syarat pengurusan STNK. Pengujian emisi itu dilakukan
dengan cara memasukkan selang pada lubang knalpot dan alat akan
mencetak hasil pengukuran. Sementara agar sebuah kendaraan dapat
lulus uji emisi dikeluarkan standar baku mutu. Untuk bahan bakar
bensin dengan sistem karburator dan sistem injeksi, zat yang akan diukur
adalah kadar karbonmonoksida dan hidro karbon. Sedangkan bahan
bakar solar berdasarkan persentase opasitas.
• 2. Kontrol emisi sumber stasioner seperti kilang minyak, petrokimia
dengan menggunakan metode kondensasi, evaporasi, insenerasi,
absorpsi dan subsitusi
• 3. Penghindaran reseptor dari daerah yang tercemar.
• 4. Kontrol lingkungan (Controlled environment). Ada beberapa macam
teknik yang telah digunakan untuk mengontrol emisi hidrokarbon dari
sumbernya, yaitu insinerasi, adsorbsi, absorbsi dan kondensasi. Dua macam
alat insinerasi telah digunakan. Yang pertama menggunakan api untuk
osdiasi lengkap hidrokarbon menjadi CO2 dan air, dimana efisiensi
penghilangan hidrokarabon sangat tinggi. Alat yang kedua menggunakan
katalis sehingga oksidasi hidrokarbon lengkap dapat terjadi pada suhu
rendah daripada dalam alat pertama. Tetapi masalah yang mungkin timbul
adalah keracunan katalis. Metode adsorbsi, gas buangan dilalukan pada bed
yang terdiri dari adsorber granula terbuat dari karbon aktif. Pada metode
absorbsi cara yang dilakukan hampir sama dengan metode adsorbsi, hanya
bedanya gas-gas buangan mengalami kontak dengan cairan dimana
hidrokarbon akan larut atau tersuspensi. Metode kondensasi dilakukan
dengan prinsip pada suhu yang rendah gas hidrokarbaon akan mengalami
kondensasi menjadi cairan. Gas-gas dilalukan melewati permukaan bersuhu
rendah, dan cairan hidrokarbon yang terkondensasi tetap tertinggal dan
dapat dikumpulkan.

Anda mungkin juga menyukai