Anda di halaman 1dari 14

ILMU GIZI

Dosen Pembimbing : Dr. Aripin Ahmad, S.Si.T, M.Kes


Kelompok 2
(Riboflavin)Vitamin B2

Rahmi Humairah Pasaribu (P07131220 067)


Aja Nilam Cahya (P07131220 042)
Ifan Nurchadi (P07131220 056)

FLAS
H
MILK
Kata Vitamin berasal dari bahasa Latin, yaitu gabungan dari kata
“vital” artinya “hidup” dan amina (amin) yang mengacu pada
suatu gugus organic yang memiliki atom nitrogen (N).

Vitamin merupakan zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh,


senyawa organic yang mengandung karbon yang berikatan
dengan hydrogen dan dibutuhkan dalam jumlah kecil dari
makanan.

Vitamin Vitamin tidak dapat menghasilkan energi, tetapi berperan penting


dalam membantu proses pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan jaringan tubuh (ByrdBredbenner,dkk,2007).

Vitamin merupakan ikatan organic yang berfungsi sebagai zat


pengatur yang dibutuhkan dari makanan karena manusia tidak
dapat menyintesinya sehingga termasuk zat esensial, bahkan
karena zat tersebut harus diperoleh dari makanan.
Jenis Klasifikasi Vitamin
Vitamin Larut Lemak
Vitamin larut lemak lebih dominan bersifat aromatic
dan alifatik serta larut dalam pelarut non-polar.
Memiliki ciri sebagai berikut:
1. Penyimpanannya dalam tubuh disimpan di hati
dan jaringan lemak
Terdapat 13 Jenis atau kelompok gizi 2. Dapat bertahan lama di dalam tubuh
yang diakui sebagai vitamin. 3. Vitamin larut lemak diserap melalui usus kecil
bersama lemak-lemak makanan dan dieksresikan
perlahan
4. Dapat menyebabkan toksisitas. Umumnya gejala
toksisitas terjadi akibat suplemen vitamin
(dosis( tinggi.

Vitamin larut air


Vitamin larut air akan diserap ke dalam
Vitamin A,D,E, dan K adalah empat pembuluh darah portal, dan tidak dapat
jenis vitamin bersifat larut dalam dipertahankan dalam jangka waktu yang
lama, kecuali vit B12. Penyimpanan vitamin
lemak. larut air terjadi dari hasil ikatannya dengan
Vitamin B dan C adalah dua jenis enzim dan transpor protein.
vitamin larut dalam air. Vitamin larut air akan dibuang/dikeluarkan
melalui urine.
Vitamin B

Berdasarkan fungsinya, vitamin B


dapat diklasifikasikan menjadi 3
kelompok.
1. Vitamin B yang berfungsi membantu proses
pembentukan energy, antara lain tiamin (B1), riboflavin
(B2), niasin (B3), asam pantotenat,biotin, dan Vitamin B6.
2. Vitamin B yang berfungsi dalam hematopoetik, yaitu
folat, vitamin B12, vitamin B6, dan asam pentotenat.
3. Vitamin B yang berfungsi mengatur aktivitas lain dalam
tubuh, yaitu vitamin (B6), tiamin (B1), folat, dan niasin
(B3)
Vitamin B2
(Riboflavin)
Riboflavin, dikenal juga sebagai vitamin B₂, adalah mikronutrisi
yang mudah dicerna, bersifat larut dalam air, dan memiliki peranan
kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan.

• Vitamin yang diperlukan ko-enzim flovin mononukleotida (FMN)


dan flavin adenine dinukleotida (FAD)
• Terutama terlibat dalam berbagai reaksi oksidasi reduksi
metabolisme peralihan
• Merupakan Kristal berwarna kuning orange yang larut dalam air
dan berfluor esensi kuning kehijauan
• Tidak mudah teroksidasi
• Stabil pada pemanasan dan asam, tetapi peka terhadap sinar
UV, harus dikemas dalam botol atau dus
• Di alam didapati sebagi pigmen bebas riboflavin fosfat atau
sebagai penyusun flavoprotein.
Vitamin B2

Rumus Molekul
Vitamin B2 (Riboflavin)
Sumber Vitamin B2 Fungsi Vitamin B2
Sumber vitamin B2 • Ko-enzim dalam reaksi oksidasi
• Hati dan daging ayam dan reduksi dari asam lemak
• Daging unggas dan siklus tricarboxylic acid
• Ikan salmon (TCA)

$1.99 • Telur $1.99 • Group protetik dari flavoprotein


• Produk Susu • Metabolisme energy: mengubah
• Kacang-kacangan energy, protein dan lemak
• Sayuran hijau menjadi energy.
• Kacang kedelai • Metabolisme lemak, protein dan
• Jamur karbohidrat.
• Rumput Laut • Bersama mikronutrien lain lebih
• Gandum utuh efektif disbanding hanya dengan
• Ubi jalar Fe saja dalam menurunkan
• Kismis kejadian anemia pada ibu hamil
Pencernaan dan Penyerapan
Pencernaan
Absorpsi

1 Semua Vitamin
(Absorpsi) penyerapan vitamin
Proses pencernaan di lambung,
vitamin dicerna dari makanan. dipengaruhi oleh struktur kimia dan sifat
fisik vitamin. Penyerapan vitamin B dan
C yang larut air tidak tergantung pada
lemak. Absorpsi vitamin larut air diserap
Semua Vitamin
2 Produksi enzim pencernaan oleh langsung di usus halus dan langsung
pancreas membantu menghasilkan masuk ke pembuluh darah. Kemampuan
vitamin dari makanan. optimal penyerapan berkisar antara 90-
100%.

Untuk vitamin larut air,


Hanya Vitamin Larut Lemak pengangkutannya berbeda dengan
Produksi asam empedu di hati (dan
3 disimpan di kandung empedu) membantu
vitamin larut lemak. Setelah diserap di
penyerapan vitamin larut lemak. usus halus, vitamin larut air langsung
masuk ke pembulu darah dan dikirim ke
Hanya Vitamin Larut Air seluruh tubuh.
Vitamin larut air diserap di usus halus dan Hanya Vitamin K
Vitamin Larut Lemak
langsung masuk ke dalam pembuluh darah. Vitamin K dapat dihasilkan oleh bakteri
4A Vitamin larut lemak diserap di usus halus,
bersamaan dengan lemak dan diangkut oleh di ileum usus halus dan usus besar
kilomikron ke dalam sirkulasi limfatik. dalam jumlah kecil.
4B
5
Ekskresi dan Metabolisme

Metabolisme
Ekskresi

Pengeluaran (ekskresi) vitamin larut air Setelah diabsorbsi dalam mukosa usus , riboflavin
umumnya dieksresikan melalui urine, mengalami fosforilasi (oleh enzim flavokinase )
baik dalam bentuk utuh, yaitu riboflavin menjadi: riboflavin fosfat atau riboflavin
dan asam pantotenat, maupun sebagai mononukleotida. Walaupun penimbunan relatif
hasil metabolit (vitamin C, tiamin, niasin, terbatas, riboflavin didapati dalam hati dan ginjal dalam
riboflavin, piridoksin, biotin, folat, dan jumlah yang lebih banyak Riboflavin adalah komponen
Vitamin B12. dari koenzim: FMN (Flavin Mono Nukleotida): yang
dibentuk dengan reaksi fosforilasi riboflavin dan
Bentuk Ekskresi Vitamin B2 memerlukan ATP rantai respirasi FAD (Flavin Di
Nukleotida): yang dibentuk dari FMN ditambah bagian
Melalui Urine Riboflavin,7- and 8-
hidroksimetrilriboflavin, 8β- AMP dari molekul ATP lain reaksi pada asam-asam
sulfonilriboflavin, riboflavin peptide amino, asam lemak dan karbohidrat. Diekskresi
ester, 10-hidroksietilflavin, lumiflavin, melalui faeces (terutama) dan melalui urine. tidak
10-formilmetilflavin, 10- terjadi keracunan riboflavin. Riboflavin bebas tidak
karboksimetilflavin, lumikroma.
dapat melewati plasenta tetapi pada hewan yang hamil
estrogen menginduksi pembentukan protein
pengemban riboflavin dan akan mentransport riboflavin
menembus placenta, masuk peredaran darah bayi
Kebutuhan Vitamin B2
Kebutuhan vitamin B2 harian di Indonesia
Kebutuhan akan riboflavin per hari akan berbeda-beda pada setiap orang.
Berikut kebutuhan harian tubuh terhadap vitamin B2 di Indonesia
berdasarkan kelompok usia.

0-5 bulan: 0,3 miligram


6-11 bulan: 0,4 miligram
1-3 tahun: 0,5 miligram
4-6 tahun: 0,6 miligram
7-9 tahun: 0,9 miligram
Pria usia 10 sampai lansia: 1,3 miligram
Wanita usia 10-18 tahun: 1 miligram
Wanita usia 19 tahun sampai lansia: 1,1 miligram
Ibu hamil: ditambah 0,3 miligram dari kebutuhan normal sesuai usianya
Ibu menyusui: ditambah 0,5 miligram dari kebutuhan normal sesuai usianya
Isu Kesehatan
dan Penyakit yang berhubungan dengan Vitamin B2

Gangguan akibat defisiensi Kekurangan Vitamin


vitamin B2 Berpengaruh terhadap pertumbuhan,
Ariboflavinosis, cheilosis, glositis, perkembangan, dan gangguan fungsi
hyperemia, edema faring dan mukosa fisiologis dalam tubuh sehingga
membrane mulut, angular stomatitis, memengaruhi kelangsungan hidup.
photophobia, Sebhorhoic dermatitis. Serta meningkatnya resiko terkena
penyakit kronis, gangguan produktivitas,
Defisiensi Vitamin B2 meningkatkan risiko komplikasi
kehamilan, dan kekurangan gizi.
Defisiensi vitamin b2
• Fisura pada sudut mulut (cheilosis),
pada lipatan telinga dan hidung, lidah
bengkak dan merah (glossitis)
Kekurangan Vitamin B2
• perlukaan-perlukaan kulit • Penyakit usus difus
• vaskularisasi kornea, fotofobi, mata • Alkoholisme kronik
kering dan merah • Pemakai obat psikotropika
• Penyakit kronik disertai muntah dan
nafsu makan turun
Kesimpulan
Vitamin merupakan zat gizi dengan senyawa yang berbeda dengan zat gizi lainnya
(karbohidrat, protein, dan lemak). Vitamin dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi
memiliki peranan yang sangat penting dalam memelihara kesehatan tubuh dan
mengatur proses metabolisme. Kekurangan vitamin menjadi permasalahan global
terutama di Negara-Negara berkembang.
Untuk dapat digunakan oleh tubuh, vitamin harus melalui proses pencernaan.
Penyerapan vitamin larut air diserap di usus halus, kemudian langsung menuju
pembuluh darah. Setelah diserap, vitamin diangkut oleh berbagai media. Vitamin
larut air umunya tidak dapat disimpan di dalam tubuh; jika terjadi kelebihan, akan
dibuang bersama urine, kecuali vitamin B 12 dan B6 dapat disimpan sedikit lebih
besar dari vitamin larut air lainnya.
Vitamin memiliki fungsi spesifik sesuai dengan jenis vitamin untuk mencegah
terjadinya gangguan kesehatan, antara lain menjaga kesehatan mata,
pertumbuhan dan perkembangan fisik dan otak, mencegah infeksi, memingkatkan
imunitas, menjaga keseimbangan kalsium dan fungsi spesifik lainnya.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai