Anda di halaman 1dari 35

PENATALAKSANAAN DIET

PADA Pasien Gangguan


Saluran Cerna Bawah (SCB)

Rahmatika Nur Aini

1
Pendahuluan
Intervensi gizi untuk banyak penyakit saluran cerna bawah terutama
ditujukan untuk mengurangi gejala dan mengoreksi defisiensi gizi.
Hal ini berkaitan dengan fungsi utama dari saluran cerna bawah adalah
absorpsi.
Asesmen gizi yang komprehensif perlu dilakukan untuk menentukan sifat dan
keparahan masalah saluran cerna. Informasi yang penting dikumpulkan
termasuk riwayat perubahan berat badan, penggunaan obat (termasuk
suplemen), gejala-gejala yang mempengaruhi asupan oral dan kehilangan
cairan, dan tanda gejala potensial defisiensi zat gizi mikro.

2
Struktur Saluran
Cerna
Bawah (SCB)

3
Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum dan ileum.
Anatomi Usus halus memproduksi sekresi dan menerima sekskresi dari organ
pencernaan lain yaitu pankreas dan kandung empedu.
Sekresi tersebut termasuk hormon, enzim pencernaan, bikarbonat dan
empedu.
Saluran cerna bagian
Cairan pankreas menyediakan enzim pencernaan utama di usus halus,
bawah dapat dibagi
yaitu tripsinogen, kimotripsinogen, prokarboksilase dan elastase.
menjadi:
Amilase pankreatik merupakan enzim utama untuk pencernaan zat pati
1. Usus halus atau karbohidrat.

2. Usus besar. Lipase pankreatik dan kolase untuk pencernaan lemak.


Untuk tempat penyerapan atau absorpsi zat gizi pada usus halus dan usus
besar dapat dilihat pada gambar berikut.

4
FUNGSI USUS HALUS
1 2 3
MOTILITAS : DIGESTI :
a. motilitas usus halus a.Kelenjar pankreas sangat ABSORBSI :
dikontrol oleh sistem berperan : a.Absorbsi zat gizi terjadi
syaraf dan dipengaruhi - Enzim pencerna protein melalui sistem pompa Na+ /
oleh berbagai hormon - Amilase pankreas (KH) K+
b. Saat chyme masuk usus - Lipase pankras (Lipid) b.Glukosa, galaktosa, asam
halus akan mensimulasi b. Enzim pada brush border : amino menggunakan sistem
chyme bercampur - lactase, malatase, ini menuju aliran darah
dengan sekresi glucosida mencerna KH c.Fruktosa menggunakan
pencernaan dan - Enterokinasi mekanisme transpor aktif
kontraksi ini terjadi mengaktifkan menuju aliran daeah
setiap 9 mnt dan selesai triosinogen utk d.Absorbsi lemak lebih rumit
seluruh proses dalam 3 – mencerna protein melalui sistem limphatiz
5 jam dengan jumlah menjadi dipeptida dan
cairan +/- 1,5 liter asam amino bebas
Anatomi
Saluran cerna bagian bawah
dapat dibagi menjadi:

1. Usus halus
2. Usus besar.

Sumber: Gropper, Smith dan Groff.


2009. Advanced Nutrition and Human
Metabolism. 5ed. hal. 51
6

Sites of nutrient absorption in the gastrointestinal tract.


ABSORBSI KARBOHIDRAT
GLUKOSA,GALAKTOSA FRUKTOSA

GLUTAMIN

Glucose, galactose
CAIRAN INTERSITSIAL or fructose

PEMBULUH DARAH
Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat

1. Makanan/diet pati polisakarida dan glikogen dikonversi menjadi


maltosa disakarida melalui aktivitas ludah dan amilase pankreas.
2. Maltosa dan makanan disakarida laktosa dan sukrosa dikonversi
menjadi monosakaridanya masing-masing oleh disaccharidases
(maltase, laktase, dan sukrase) yang terletak di membran brush
border dari sel epitel usus halus.
3. Monosakarida glukosa dan galaktosa diserap kedalam sel epitel oleh
Na+ dan transport aktif sekunder yang bergantung energi (melalui
symporter SGLT) yang terletak pada membran luminal
4. Monosakarida fruktosa memasuki sel dengan difusi pasif yang
difasilitasi melalui GLUT-5
5. Glukosa, galaktosa, dan fruktosa keluar dari cell pada membran
basal dengan difusi pasif yang difasilitasi melalui GLUT-2
6. Monosakarida tersebut memasuki darah dengan difusi sederhana
ABSORBSI PROTEIN
ASAM AMINO PEPTIDA

PEPTIDA

ASAM AMINO

ASAM AMINO
CAIRAN INTERSITSIAL

PEMBULUH DARAH
Pencernaan dan Penyerapan Protein
1. Protein diet dan endogen dihidrolisis menjadi asam amino penyusunnya dan
beberapa fragmen peptida kecil oleh pepsin lambung dan enzim proteolitik
pankreas.
2. Sebagian besar dari peptida kecil dikonversi menjadi asam amino
penyusunnya masing-masing oleh aminopeptidases yang terletak di
membran brush border dari sel epitel usus halus.
3. Asam amino diserap kedalam sel epitel oleh Na+ dan transport aktif
sekunder yang bergantung energi melalui symporter. Berbagai macam asam
amino ditranspor dengan pengangkut yang spesifik untuk tiap macamnya.
4. Sebagian dari peptida kecil diserap oleh tipe symporter yang berbeda
didorong oleh H+, Na+ dan transport aktif tertier yang bergantung energi
5. Banyak dari peptida kecil yang terserap dipecah menjadi asam aminonya oleh
peptidase intraseluler
6. Asam amino keluar dari sel pada membran basal dengan berbagai macam
pengankut
7. Asam amino memasuki darah dengan difusi sederhana (dalam persentasi yang
kecil, di- dan tripepsida juga masuk ke dalam darah secara utuh)
Pencernaan dan Penyerapan Lipid

1. Lemak dalam bentuk tetesan/gelembung lemak besar yang terdiri dari trigliserida diemulsi oleh
aksi membersihkan dari garam empedu menjadi suspensi tetesan lemak yang lebih kecil. Emulsi
lipid ini mencegah tetesan lemak dari penggabungan sehingga meningkatkan luas permukaan
yang tersedia untuk serangan lipase pankreas.
2. Lipase menghidrolisis trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebas
3. Produk tidak larut dalam air ini dibawa ke permukaan luminal sel-sel epitel usus kecil yang
berada di dalam misel, produk larut dalam air yang dibentuk oleh garam empedu dan
konstituen empedu lainnya.
4. Saat misel mendekati permukaan epitel yang bersifat absorptif, monoglicerida dan asam lemak
keluar dari misel dan berdifusi secara pasif melalui lipid bilayer dari membran luminal.
5. Monoglicerida dan asam lemak bebas dipersatukan kembali menjadi trigliserida didalam sel-sel
epitel
6. Trigliserida ini bertambah dan dilapisi dengan lapisan lipoprotein dari retikulum endoplasma
untuk membentuk kilomikron yang larut dalam air
7. Kilomikron dikeluarkan melalui membran basal sel oleh eksositosi
8. Kilomikron tidak dapat melintasi membran basal kapiler, oleh karena itu mereka memasuki
pembuluh limfatik, lakteal pusat
Kolon (usus besar) meliputi area dari caecum (tempat menempel
Anatomi usus buntu/appendiks), kolon asenden, kolon transversum, kolon
desenden, sigmoid, rektum, dan anus.
Mukosa usus besar tiga lekukan lurus, tidak seperti usus halus yang
Saluran cerna bagian bawah berbentuk lekukan atau lipatan melingkar.
dapat dibagi menjadi: Lekukan usus besar terdiri dari ascending, transverve dan
descending.
1. Usus halus
Bagian akhir kolon disebut sigmoid karena berbentuk huruf S.
2. Usus besar Ujung sigmoid kolon adalah rektum sebagai anal sphincter yang
mengontrol pelepasasn isi intentin secara voluntary.
Kolon juga tidak mempunyai vili atau mikoivili seperti usus halus
yang merupakan permukaan penyerapan zat gizi.
Sedikit memproduksi sekresi, Sel Goblet memproduksi mukus yang
melindungi epitelium dan membantu dalam pembentukan feses.
Kalium dan bikarbonat yang dilepaskasn oleh usus besar berperan
dalam penyerapan elektrolit.
Fungsi utama usus besar adalah meyediakan tempat untuk
reabsorpsi air, elektrolit, dan beberapa vitamin.
12
Anatomi
Saluran cerna bagian bawah
dapat dibagi menjadi:
1. Usus halus

2. Usus besar

13
FUNGSI USUS BESAR
1 2
DIGESTI & ABSORBSI:
a.Tidak terjadi proses digesti di usus besar
SEKRESI b.Fungsi utama usus besar adalah menyediakan reabsorbsi
a.Sedikit sekali sekresi cairan, ekeltrolit dan beberapa vitamin
enzim pada usus besar c.Pada kondisi usus halus bermasalah, maka kemampuan
yaitu sel goblet yang absrobsi colon akan meningkat 3 – 5 kali lipat dari kondisi
melindungi epithelium normal
dan membantu dalam d.Jika tidak terjadi digesti dan absorbsi yg baik di usus halus,
pembentukan feses maka zat gizi akan hilang (terbuang di colon) kecuali substrat
b.Potasium dan spt serat dan bbrp pati yang difermentasi menjadi asam
Bikarbonat dilepas utk lemak rantai pendek.
berperan dalam e.Ada +/- 400 jenis bakteri yg hidup di colon, yang
penyerapan cairan memfermentasi serta, pati dan gula alkohol menjadi asam
dan elektrolit lemak rantai pendek dan laktat (dua zat ini akan diabsobsi di
colon utk digunakan bagian tubuh lain)
f.Probiotik berfungsi meningkatkan keseimbangan mikroba
colon, normalisasi waktu transit, menyediakan faktor imune
untuk colon
g.Biotin diproduksi oleh flora usus halus dan diabsorbsi di
colon, dan vitamin K disintesa oleh
Penyakit Pada Volume gas intestinal manusia sehari-hari sekitar 200 ml proses
SCB fisiologis kompleks (menelan udara (aerophagia) dan fermentasi bakteri
oleh saluran cerna).
1. Gas Intestinal dan Gas-gas ini dikeluarkan melalui sendawa (eructation) atau melalui rectal
Flatulen (flatus).
Gas yang termasuk gas intestinal adalah carbon dioxide (CO2), oxygen
2. Konstipasi (O2), nitrogen (N2), hydrogen (H2), dan kadang methane (CH4).
3. Diare Ketika pasien mengeluh flatulens, ini dapat diterjemahkan sebagai
peningkatan volume atau frekuensi sendawa atau gas di rektal. Pasien
4. Penyakit Inflamasi Usus juga mungkin mengeluhkan distensi abdomen, kram berhubungan
(Inflammatory Bowel dengan akumulasi gas pada SCA & SCB.
Diseases) Penyebabknya Jumlah udara yg tertelan meningkat dengan makan atau
5. Penyakit Divertikular minum terlalu cepat, merokok, makan permen karet, menyedot permen
keras, menggunakan sedotan, minum minuman berkarbonat, atau
6. Penyakit Celiac
memakai gigi palsu yang longgar.
Makanan yang memproduksi gas dapat berbeda pada individu yang
berbeda, tergantung pada mikroorganisme kolon individu tersebut.
15
Penyakit Pada
SCB Konstipasi: kesulitan defekasi dimana terjadi penurunan pergerakan
kolon atau disertai dyschezia (nyeri, keras, atau tidak tuntas).
1. Gas Intestinal dan Frekuensi normal defekasi antara 3 kali per hari sampai dengan 3
Flatulen kali per minggu (Cresci and Escuro, 2017).
2. Konstipasi Konstipasi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor sistemik
dan gangguan gastrointestinal.
3. Diare Penyebab konstipasi sistemik: konstipasi efek samping obat (seperti
4. Penyakit Inflamasi Usus narkotika), abnormalitas metabolik endokrin (seperti hipotiroidism,
(Inflammatory Bowel uremia dan hiperkalsemia), kurang berolahraga/aktifitas,
Diseases) mengabaikan keinginan defekasi, penyakit vaskular dari usus besar,
penyakit systemic neuromuscular yang menyebabkan defisiensi
5. Penyakit Divertikular voluntary muscles, diet rendah serat, dan kehamilan.
6. Penyakit Celiac Konstipasi juga dapat terjadi karena adanya gangguan pada
gastrointestinal, meliputi penyakit seliak, ulkus peptikum, kanker
lambung, penyakit usus besar, irritable bowel syndrome,
hemorrhoid, dan penggunaan laksatif yang salah.
16
ASUHAN GIZI
Penyakit Pada a. Asesmen
Fokus pada data riwayat gizi tentang asupan cairan dan minuman,
SCB asupan serat makanan, asupan substansi bioaktif, kepercayaan dan sikap
terhadap makanan, serta penyalahgunaan obat (spt. Laxatives).
1. Gas Intestinal dan b. Diagnosis
Flatulen Masalah gizi yg umum pada konstipasi:
1) Asupan cairan inadekuat.
2. Konstipasi 2) Asupan serat inadekuat.
3. Diare 3) Perubahan fungsi saluran cerna.
4) Tidak siap untuk diet/merubah perilaku.
4. Penyakit Inflamasi Usus 5) Pemilihan makanan yang salah.
(Inflammatory Bowel c. Intervensi
Diseases) Tujuan intervensi: untuk membantu memperlancar proses defekasi yang
terganggu karena konstipasi. Strategi yang dapat dilakukan:
5. Penyakit Divertikular
1) Meningkatkan aktifitas fisik jika memungkinkan.
6. Penyakit Celiac 2) Merespon keinginan defekasi, jangan ditunda atau diabaikan.
3) Berikan diet tinggi serat (25g sehari) atau diet tinggi sisa.
4) Berikan cairan yang cukup, sekitar 2 liter per hari.
5) Penggunaan laksatif dan pelembut feses secara baik dapat membantu
mengatasi konstipasi.
d. Monitoring & Evaluasi 17

Asupan serat dan cairan serta apakah defekasi sudah berkurang.


Terapi Nutrisi Tinggi Serat
Tips untuk Menambahkan Serat pada Rencana Makan
Anda
• Makan gandum utuh dan sereal. Pilih yang
mengandung 100% gandum utuh, gandum hitam, oat
atau dedak sebagai bahan utama atau sekundernya
• Makan nasi coklat atau liar sebagai pengganti nasi
putih atau kentang
• Nikmati berbagai macam gandum. Barley, oat, farro,
kamut, dan quinoa termasuk pilihan yang baik
• Nikmati kacang panggang lebih sering. Tambahkan
kacang kering dan kacang polong pada sup dan
casserole
• Pilih buah dan sayur segar sebagai pengganti jus
Terapi Nutrisi Tinggi Serat

Tips : Menambahkan Serat pada Rencana Makan Anda


• Makan buah dan sayur beserta kulitnya
• Bandingkan label-label makanan serupa dan pilih yang
memiliki serat lebih tinggi. Makanan kemasan memiliki
jumlah s.erat per porsi pada label Nutrition Facts
• Minum banyak cairan. Tetapkan target setidaknya 8 cangkir
per hari. Anda mungkin membutuhkan lebih dengan jumlah
serat yang lebih tinggi. Cairan membantu tubuh anda
memproses serat tanpa gangguan.
• Jika anda memakan suplemen kalsium atau zat besi,
periksa dengan dokter atau ahli gizi anda. Anda mungkin
dapat memakannya dalam jumlah yang lebih sedikit per
harinya.
Penyakit Pada
SCB
1. Gas Intestinal dan
Buang air besar encer lebih dari lebih dari 3 kali per hari
Flatulen
yang dengan/tanpa disertai lendir dan darah.
2. Konstipasi Menggambarkan produksi feses yang abnormal yaitu > 200
gram per hari utk orang dewasa dan > 20 gram untuk anak-
3. Diare anak.
4. Penyakit Inflamasi Usus Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 25 hari.
(Inflammatory Bowel Sedangkan diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih
Diseases) dari 15 hari.
Diare terjadi ketika isi intestin mengalami percepatan
5. Penyakit Divertikular
melewati usus halus, penurunan pencernaan makanan oleh
6. Penyakit Celiac enzim serta penurunan absorpsi cairan dan zat-zat gizi.
Diare berhubungan dengan penyakit peradangan, infeksi
fungal, bakteri, atau virus, obat-obatan, konsumsi gula atau
substansi osmotik lain yang berlebih, respon alergi terhadap
makanan, atau kerusakan area absorpsi 20 dari mukosa.
ASUHAN GIZI
Penyakit Pada a. Asesmen
Fokus pengumpulan data riwayat gizi mengenai asupan cairan dan
SCB minuman, asupan energi dan mineral, penggunaan obat dan suplemen
herbal dan perubahan berat badan. Data biokimia mengaji status hidrasi.
1. Gas Intestinal dan Data Nutrition-focused findings cari data yg berhubungan dengan
Flatulen sistem pencernaan dan kulit. Data riwayat personal ditanyakan tentang
riwayat pembedahan yang pernah dilakukan terdahulu.
2. Konstipasi b. Diagnosis
Masalah gizi yg umum pada diare: asupan energi inadekuat, asupan oral
3. Diare inadekuat, asupan cairan inadekuat, perubahan fungsi saluran cerna dan
4. Penyakit Inflamasi Usus penurunan berat badan yang tidak diharapkan.
(Inflammatory Bowel c. Intervensi
Tujuan intervensi: mencegah dehidrasi serta ketidakseimbangan cairan
Diseases)
dan elektrolit. Strategi yang dapat dilakukan:
5. Penyakit Divertikular 1) Mengganti kehilangan cairan & elektrolit (larutan oral glucose
electrolyte atau larutan gula garam atau oralit).
6. Penyakit Celiac 2) Berikan diet rendah sisa (25g sehari) atau diet tinggi sisa.
3) Hindari gula dan alkohol berlebih
4) Dapat diberikan prebiotik dalam jumlah moderat, termasuk pektin,
oligosakarida, inulin, oat.
5) Dapat diberikan probiotik, kultur makanan dan 21
suplemen yang
merupakan sumber beneficial gut flora.
d. Monitoring & Evaluasi: status cairannya
Terapi Nutrisi untuk Diare
Kelompok Makanan yang Direkomendasikan Catatan
Makanan

Susu dan Buttermilk, susu (evaporated, skim dan rendah lemak), susu Jika anda memiliki intoleransi laktosa, meminum produk
Produk Susu kedelai, yogurt dengan kultur/bakteri hidup dan aktif, susu susu dapat memperburuk diare. Gunakan produk bebas
bubuk, keju, es krim rendah lemak, serbet laktosa. Hindari yogurt dengan kacang atau buah kering

Daging dan Daging lembut dan matang, unggas, ikan, telur, atau
Sumber Protein makanan kedelai tanpa lemak tambahan, selai kacang halus

Gandum Tepung Putih; Roti, bagel, rol, kraker, atau pasta yang dibuat Pilih makanan gandum dengan serat kurang dari 2 gram
dari tepung putih atau halus; sereal panas atau dingin yang per porsi. (Untuk mengetahui berapa banyak serat dalam
dibuat dari tepung putih atau halus seporsi makanan kemasan, lihat pada label Nutrition Facts)

Sayur-Sayuran Sebagian besar sayur matang tanpa biji atau kulit, kentang Lihat bagan Makanan yang Tidak Direkomendasikan untuk
tanpa kulit, selada, jus sayur tersaring sayur yang dihindari

Buah-Buahan Jus buah tanpa bulir (kecuali jus prun), pisang yang Lihat bagan Makanan yang Tidak Direkomendasikan untuk
matang, melon, buah lembut kalengan buah yang dihindari
Lemak Lemak meliputi minyak, mentega, krim, krim keju, Batasi lemak hingga kurang dari 8 sendok teh per hari
margarin, dam mayonaise
Minuman Kopi tanpa kafein, teh bebas kafein, soft drink tanpa Orang sehat membutuhkan 8 hingga 10 cangkir cairan
kafein, minuman rehidrasi setiap hari. Anda mungkin butuh meminum lebih untuk
menggantikan cairan yang hilang karena diare
Penyakit Pada
SCB Peradangan terutama pada ileum dan usus besar, dengan gejala diare,
1. Gas Intestinal dan disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan berkurang, nafsu
Flatulen makan berkurang, demam, dan kemungkinan terjadi steatorea (adanya
2. Konstipasi lemak dalam feses).
Penyakit ini dapat berupa :
3. Diare 1. kolitis ulseratif
4. Penyakit Inflamasi 2. penyakit Crohn’s
Usus (Inflammatory
Bowel Diseases)
5. Penyakit Divertikular
6. Penyakit Celiac

23
Ulseratif Kolitis
Penyakit Pada Faktor Infeksi : Infeksi virus, bakteri atau parasit dari makanan,
minuman atau tangan yang kotor, umumnya : Shigella, E. Coli,
SCB Salmonella dan Campylobacter. Amuba juga dapat menyebabkan
1. Gas Intestinal dan kolitis (menyebabkan diare berdarah, demam dan dehidrasi) dan
Flatulen Parasit : Giardia.
2. Konstipasi Faktor imunologik memberikan manifestasi ekstraintestinal,
seperti : artritis.
3. Diare
Faktor psikologi, stres psikologi mayor (misal: kehilangan anggota
4. Penyakit Inflamasi keluarga), rentan terhadap stres emosi yang dapat merangsang
Usus (Inflammatory penyakit kolitis.
Penyakit ulseratif kolitif hanya melibatkan kolon dan memanjang
Bowel Diseases)
sampai rektum.
5. Penyakit Divertikular Mukosa kolon mengalami radang dan bisa menjadi ulkus ringan
6. Penyakit Celiac atau striktur. Pada penyakit ini sering terjadi pendarahan rektum
dan diare berdarah. Jika sudah semua are terkena, sering kali
kolon akan diangkat/dipotong.
Penyakit ini memberikan tanda dan gejala meliputi diare berdarah,
nyeri abdomen (nyeri bertambah saat diare, demam menggigil &
tanda infeksi lain (sesuai penyebab kolitisnya), kembung &
peningkatan udara usus. Pada kasus yang 24berat penurunan berat
badan.
Penyakit Pada
SCB
1. Gas Intestinal dan
Flatulen Penyakit Crohn’s
Penyakit Crohn’s melibatkan lebih banyak bagian saluran cerna,
2. Konstipasi yaitu dari mulut sampai anus.
3. Diare Secara tipikal melibatkan usus halus dan usus besar secara
segmental dan mengenai seluruh lapisan mukosa.
4. Penyakit Inflamasi Mukosa tersebut dapat mengalami inflamasi, ulkus, abses, fistula,
Usus (Inflammatory fibrosis, penebalan submukosa dan luka parut yang dapat
Bowel Diseases) menyebabkan penyempitan atau obstruksi sebagian bahkan
seluruhnya.
5. Penyakit Divertikular Dengan kondisi yang demikian pembedahan multipel umum terjadi
6. Penyakit Celiac dengan reseksi intestin.
Penyakit ini menyebabkan malabsorpsi cairan dan zat gizi,
sehingga mungkin membutuhkan dukungan gizi parenteral untuk
mempertahankan asupan gizi yang adekuat dan untuk hidrasi.
25
ASUHAN GIZI
Penyakit Pada a. Asesmen
Karena komplikasi, pengkajian gizi dilakukan secara
SCB komprehensif.
b. Diagnosis
1. Gas Intestinal dan
Masalah gizi yg umum pada konstipasi: Malnutrisi, Asupan energi
Flatulen inadekuat, Asupan oral inadekuat, Peningkatan kebutuhan gizi, Asupan
2. Konstipasi vitamin/mineral inadekuat, Utilisasi zat gizi terganggu, Perubahan nilai
lab terkait gizi.
3. Diare c. Intervensi
4. Penyakit Inflamasi Tujuan intervensi: memperbaiki ketidakseimbangan cairan & elektrolit,
mengganti kehilangan zat gizi & memperbaiki status gizi, mencegah
Usus (Inflammatory iritasi & inflasmasi, mengistirahatkan usus pada masa akut. Strategi
Bowel Diseases) yang dapat dilakukan:
1) Fase akut, dipuasakan & beri makanan parenteral. Jika teratasi beri
5. Penyakit Divertikular makanan secara bertahap hingga makanan rendah serat rendah sisa.
6. Penyakit Celiac 2) Beri makanan Tinggi Energi & Protein, vitamin A, C, D, asam folat,
vitamin B12, kalsium, zat besi, magnesium, dan seng, cukup cairan &
elektrolit.
3) Berikan makanan enteral rendah/ bebas laktosa & mengandung aam
lemak rantai sedang (MCT).
26
4) Menghindari Makanan Bergas.
Penyakit Pada
SCB Penyakit Divertikular
Penyakit divertikular terdiri dari penyakit divertikulosis dan divertikulitis.
1. Gas Intestinal dan
Penyakit divertikular yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk
Flatulen pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi
2. Konstipasi pada konstipasi kronik. Hal ini terjadi pada usia lanjut yang makannya
rendah serat.
3. Diare Penyakit divertikular terjadi bila penumpukan sisa makanan pada
4. Penyakit Inflamasi Usus divertikular menyebabkan peradangan.
Gejala dari penyakit ini meliputi kram pada bagian kiri bawah perut,
(Inflammatory Bowel
mual, kembung, muntah, konstipasi atau diare, menggigil, dan demam.
Diseases) Gambar 3.9. memperlihatkan kolon yang normal dan kolon dengan
5. Penyakit kantungkantung
divertikulosis.
Divertikular
6. Penyakit Celiac

27
Penyakit Pada
SCB Penyakit Divertikular

1. Gas Intestinal dan


Flatulen
2. Konstipasi
3. Diare
4. Penyakit Inflamasi Usus
(Inflammatory Bowel
Diseases)
5. Penyakit
Divertikular
6. Penyakit Celiac

28
ASUHAN GIZI
Penyakit Pada a. Asesmen
Melakukan survei konsumsi untuk mengevaluasi asupan serat makanan,
SCB mengkaji pengetahuan pasien tentang penyakitnya.
b. Diagnosis
1. Gas Intestinal dan Masalah gizi yg umum pada pasien penyakit divertikular adalah
Flatulen perubahan fungsi saluran cerna dan asupan serat inadekuat.
2. Konstipasi c. Intervensi
Tujuan intervensi divertikulosis: meningkatkan volume & konsistensi
3. Diare feses, menurunkan tekanan intra luminal, mencegah infeksi.
Strategi yang dapat dilakukan: memberikan kebutuhan energi & xat gizi
4. Penyakit Inflamasi Usus
lain secara normal, cairan tinggi (2-2.5 liter perhari), serat tiggi.
(Inflammatory Bowel Tujuan intervensi divertikulitis: mengistirahatkan usus untuk mencegah
Diseases) perforasi dan mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.
strategi intervensi yang dapat dilakukan: Asupan energi & zat gizi cukup,
5. Penyakit
beri Makanan Cair Jernih (bila perdarahan), Makanan diberikan secara
Divertikular bertahap (mulai dari Diet Sisa Rendah I ke Diet Sisa Rendah II dengan
konsistensi yang disesuaikan), hindari makanan yang banyak
6. Penyakit Celiac mengandung biji kecil, bila perlu diberikan Makanan Enteral Rendah
atau Bebas Laktosa, untuk mencegah konstipasi, minum minimal 8 gelas
sehari.
29
Penyakit Pada Definisi PC : sebuah penyakit komplek yang etiologinya berasal dari
genetik, lingkungan, dan faktor autoimune yang dipicu oleh rekasi
SCB tubuh yang abnormal terhadap gluten
Pada penyakit ini, terpaparnya gliadin pada komponen gluten
1. Gas Intestinal dan menghasilkan respon inflamasi yang merusak mukosa usus halus.
Flatulen Etiologi : terjadi ketika usus halus terekspose oleh fraksi prolamin ~
α ~gliadin dan komponen protein dari gluten. Gluten terdapat pada
2. Konstipasi
gandum, malt, barley serta jumlah sedikit pada havermut.
3. Diare PC sering dibarengi dengan gangguan sistem autoimune seperti DM
tipe I, penyakit tyroid, lupus eritomatus dan defisiensi IgA
4. Penyakit Inflamasi Usus Pasien dengan PC harus diperhatikan karena dapat berisiko
(Inflammatory Bowel terjadinya limphoma, osteoporosis sama halnya komplikasi dari
Diseases) malnutrisi
Manifestasi klinis : diare, sakit dan kram perut serta kembung dan
5. Penyakit Divertikular
gejala yang menyertai pada gangguan pencernaan adalah sakit
6. Penyakit Celiac tulang, kram otot, lelah, skin rash dan sariawan mulut.
Krieria skrining ada pasien PC adalah adanya riwayat keluarga,
kelelahan yang kronik, anemia, fungsi liver yang abnormal,
gangguan autoimune, infertilitas dsb.

30
Penyakit Pada Terapi Nutrisi yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kerusakan
pada mukosa usus dan derajat malabsorbsinya.
SCB Preskripsi Nutrisi nya adalah Bebas laktosa dan Bebas Gluten.
Kondisi penyerta pada Penyakit Celiac adalah intoleranasi laktosa
1. Gas Intestinal dan karena defisiensi Laktase akibat adanya gangguan pada sekresi
Flatulen enzim dan kerusakan vili usus.
Jika vili usus sdh diregenerasi dan kemampuan absorbsi sudah pulih
2. Konstipasi
kembali maka laktosa dapat diberikan secara bertahap dan tidak
3. Diare diperlukan pembatasan laktosa untuk selanjutnya.
Sebaliknya bebas gluten merupakan preskripsi nutrisi seumur hidup
4. Penyakit Inflamasi Usus bagi pasien penyakit Celiac
(Inflammatory Bowel Tujuan intervensi gizi difokuskan pada gejala dan respon pasien
Diseases) terhadap makanan pemicunya yang spesifik, termasuk makanan
yang tidak dapat ditoleransi sebagai penyebab rekasi alergi.
5. Penyakit Divertikular
Sedangkan edukasi difokuskan pada pola diet yang normal,
6. Penyakit Celiac memastikan asupan nutrisi terpenuhi, serta membatasi makanan
pemicu gejala dan mengambil langkah yang diperlukan untuk
mengurangi produksi gas dan motilitas usus yang abnormal
Menghindari makanan yang tidak dapat dicerna dengan baik dan
berkontribusi dalam proses fermentasi (lihat tabel)
31
Penyakit Pada Terapi Nutrisi :
SCB Hindari makan makanan dalam porsi besar
Kurangi laktosa : susu, ice cream dan yoghurt
1. Gas Intestinal dan Kurangi lemak menjadi tidak lebih dari 40 – 50
Flatulen
gram per hari
2. Konstipasi Kurangi : sorbitol, manitol, xylitol
3. Diare Kurangi fruktosa dalam berbagai bentuk
4. Penyakit Inflamasi Usus termasuk sirup jagung dan madu serta buah
(Inflammatory Bowel yang mengandung fruktosa tinggi seperti
Diseases) kurma, jeruk, ceri, apel dan pir
5. Penyakit Divertikular Kurangi makanan yang memproduksi gas :
6. Penyakit Celiac kacang-kacangan, brokoli, kol

32
Studi Kasus
Tn. M seorang manager perusahaan IT, lajang berusia 28 tahun, datang ke poli gizi dengan
keluhan sudah tiga hari tidak bisa BAB, perut terasa penuh, kembung dan merasa tidak
nyaman pada daerah sekitar perut. Kondisi ini sudah beberapa kali dialami Tn M dalam
satu bulan terakhir. Tn M sudah memeriksakan ke dokter dan diberi obat pencahar, namun
karena sudah beberapa kali mengalami kondisi yang sama, dokter merujuk Tn M ke Ahli
Gizi. Tn M memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur karena kesibukannya. Hidangan
yang sering dikonsumsi adalah ‘fast food’ karena keterbatasan waktu untuk makan,
terutama makan siang. Sekitar tempat kerja Tn. M banyak terdapat rumah makan;
seperti KFC, Mc Donald, Pizza Hut, Solaria, Rumah Makan Padang dan Rumah Makan
Sunda. Namun, Tn M lebih sering memesan makanan dari KFC dan Pizza Hut karena cepat
dan bisa ‘delivery order’ dan hanya sesekali memesan masakan Padang dan Sunda. Tn M
hanya mengkonsumsi buah jika makan malam di rumah, dan ini sangat jarang karena Tn
M lebih sering makan malam di luar. Sebagai seorang manager, Tn M lebih sering bekerja
dengan komputer dan sering minum kopi (2-3 cangkir sehari). Selain itu, Tn M juga jarang
berolahraga. Berat badan saat ini 72 kg dengan tinggi badan 171 cm.
Buat asuhan gizi bagi Tn M menggunakan langkah-langkah proses asuhan gizi terstandar!.
33
Ketentuan pengumpulan tugas

1. Tugas dikumpulkan Maksimal hari Jumat pukul 07.00 WIB.


2. NIM genap kerjakan dengan format PAGT (pada kuliah sebelumnya) dan NIM ganjil
kerjakan dengan format SOAP (sama seperti saat menyelesaikan kasus GDDK).
3. Format: Nama file untuk masing-masing mahasiswa NIM_NAMA.
4. File masing-masing mahasiwa dikumpulkan ke PJ.
5. PJ mengkoordinir tugas dan dijadikan 1 folder dengan nama folder NAMA MATA
KULIAH_TOPIK_KELAS.
6. Folder dikirimkan oleh PJ ke email rahmatikanuraini26@gmail.com maksimal
dikumpulkan jam 08.00 WIB (Jumat).

Jika ada yg mengumpulkan terlambat silahkan ditinggal & tugas tidak akan dikoreksi.
Jazakallaah...

35

Anda mungkin juga menyukai