Anda di halaman 1dari 24

PENATALAKSANAAN DIET

PADA Saluran Pernafasan

Rahmatika Nur Aini

1
Overview Pulmonary System
Enables the body to obtain the oxygen
An Optimal
needed to meet its cellular metabolic
Pulmonary
demands
System

Enables to remove metabolic by-products

Permits the proper growth and development of


Optimal the respiratory anatomy
Nutrition
Supporting structures of the skeleton and
muscles; and related nervous, circulatory, and
immunologic system
2
Fungsi Sistem Paru-paru
Pertukaran gas
Menyaring, menghangatkan
& melembabkan udara
Mengatur keseimbangan
asam dan basa tubuh
Sintesis Asam arakidonat
Mengubah angiotesnsin 1
menjadi angitensin 2

3
Nutrition & Pulmonary System
Macronutrient
Protein
• Hb carrying O2 levels
• Pulmonary edema
• Surfactant
• Immune system

Micronutrient
• Ca, Mg, P, K ~ respiratory muscle
function
• Vit C ~ collagen formation 4

• Water, electrolytes ~ mucus subtances


Adverse Effects of Lung Disease on
Nutrition status

5
ISPA
Infeksi saluran pernafasan yang berlangsung selama 14 hari. Saluran nafas
yang dimaksud adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli paru beserta
organ adneksanya seperti sinus, ruang telinga tengah, dan pleura (Habeahan,
2009).
Penyakit ISPA merupakan suatu penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang
mengandung tiga unsur yaitu infeksi, saluran pernafasan dan infeksi akut
(Depkes RI 2007).
Penyakit ISPA adalah beberapa golongan besar kuman yang jumlahnya dari 300
virus dan bakteri. Virus penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus
(termasuk didalamnya virus influenza dan campak) adenovirus, koronavirus,
mikoplasma, herpesvirus dan lain-lain).

6
PATOFISIOLOGI

7
Gejala ISPA
Ringan Sedang Berat
a. Batuk a. Pernapasan >50kali/menit pada a. Bibir atau kulit membiru
b. Serak (bersuara parau pada (<1th) atau >40kali/menit pada b. Lubang hidup kembang
waktu mengeluarkan suara) (<1th). kempis pada waktu
c. Pilek (mengeluarkan lendir b. Suhu lebih dari 39°C bernapas
atau ingus dari hidung) c. Tenggorokan berwarna merah c. Pernapasan berbunyi
d. Panas atau deman, suhu d. Timbul bercak-bercak pada kulit mengorok dan tampak
badan lebih dari 37°C menyerupai bercak campak gelisah
e. Telinga sakit atau mengeluarkan d. Pernapasan menciut
nanah dari lubang telinga e. Sela iga tertarik ke dalam
f. Pernapasan berbunyi seperti pada waktu bernapas
mendengkur f. Nadi cepat lebih dari 60
g. Pernapasan berbunyi seperti kali/menit atau tidak
mencuit-cuit teraba
g. Tenggorokan berwarna
merah

8
Tanda dan Gejala
Pernafasan yang sulit dan Anoreksia
menyakitkan Rasa tidak enak
Sesak napas Distensi perut
Takipnea Kegelisahan
Panas dingin Takikardia
Demam Kegelisahan
Batuk tak henti-hentinya
dan menyakitkan
Nutritional Assessment

Dietary
- Diet history
Clinical - Food intake
- Temperature
Biochemical (fever, chills)
- WBC - RR, BP
Anthropometry - pCO2, pO2 - Bronchoscopy
- Height - Na,K, Ca, Mg - Productive
- Weight - Albumin cough
- BMI - Transthyretin
- CRP
- serum Fe
- BUN,
creatinine
TUJUAN INTERVENSI
1. Mencegah atau memperbaiki dehidrasi.
2. Meringankan kesulitan bernafas dan tidak nyaman, Oxygenate
semua jaringan.
3. Mencegah penurunan berat badan dari keadaan
hipermetabolik.
4. Mendukung diet dengan antioksidan yang cukup dan makanan
padat nutrisi.
5. Menghindari infeksi tambahan; mencegah sepsis dan sindrom
disfungsi organ.
6. Menghindari sembelit, pada tahap pemulihan.
11
INTERVENSI GIZI
1. Peningkatan Energi: 25-50%
2. Protein: 1,5-2 g / kgBB (15-20% TE)
3. Lemak: 30-45%
4. Karbohidrat: 40-45%
5. Vit A & C membantu meningkatkan WBC
6. Vit A meningkatkan imunokompetensi, anti-inflamasi, epitelisasi
7. Vit C mensintesis kolagen, imunokompetensi
8. Zink & Se menetralisir radikal bebas
9. Na dibatasi (edema)
10. Frekuensi makan: 5-6 x / hari + camilan
12
Tubercolosis (TB)

Disebabkan oleh basil tuberkel ( Mycobacterium


tuberculosis )

invading the lungs and setting up an inflammatory process

Sign&Symptom
loss appetite, constant fatigue, tissue wasting, exhaustion,
cough lasting 3 weeks or longer with occasional blood-tinged
sputum, fever or chills, profuse night sweats and weight loss
TUBERCOLOSIS
1. Disebabkan oleh Basil Tuberkel (Mycobacterium tuberculosis).
2. Bakteri tersebut menyerang paru-paru dan menimbulkan proses inflamasi.
3. Tanda dan gejala :
a. Kehilangan nafsu makan
b. Kelelahan
c. Batuk berlangsung 3 minggu lebih (terkadang disertai dahak dan darah)
d. Demam/ kedinginan
e. Keluar keringat dimalam hari
f. Penurunan BB

14
Nutritional Assessment
Anthropometry
• Height, Weight, BMI

Biochemical
• Albumin, transthyretin, CRP, RBP, Fe serum, N Balance,
Na, K, Ca, Mg, BUN, creatinine, liver function
Clinic
• BP, TB skin test (mantoux), chest x-rays, temperature,
fever, sputum test
Dietary
• Dietary history, food intake
Tujuan Intervensi
Memepertahankan BB/ mengurangi penurunan BB
Mengurangi demam
Menormalkan kadar kalsum dalam serum
Mengganti kehilangan nutrisi dari perdarahan paru-paru
Membantu penyembuhan rongga
Mencegah terjadinya neurutu dari Terapi Isoniazid (INH)
Merangsang nafsu makan
Mencegah dehidrasi
Mencegah radang paru-paru, infeksi dan komplikasi
Intervensi Gizi
Energi: 35-45 kkal / kg BB (jika penurunan berat badan signifikan)
Protein: 2,0-2,5 g / kg BB
Lemak: 20-25% TE
Karbohidrat: 55-65% TE
Tambahkan lebih banyak omega 3 FA
(tingkatkan asupan makanan, kembalikan pola makan normal, cegah
penurunan berat badan)
Cairan: 35 cc / kgBB atau 2 L setiap hari
Zat besi dan vit C
(untuk pembentukan Hb yang tepat dan penyembuhan luka)
INH dapat menyebabkan neuritis dengan menipiskan vit B6.
Niasin, Ca, vit B12 juga habis mual, muntah, kram perut, mulut
kering suplemen vit B16, niasin, Ca, B12
Asthma

Suatu penyakit hiper-responsif bronkial dan


peradangan kronis saluran napas (masalah utama
yang dimediasi oleh Ig-E), yang menyebabkan
obstruksi aliran udara

Interaksi yang kompleks antara faktor genetik,


Etiologi
imunologis, dan lingkungan (pemicu alergi)

Sign/ • Pernafasan mulut yang persisten


Symptom • Penyumbatan dan gangguan aliran udara
karena: Meningkatnya sekresi lendir, dan
mengecil otot polos
• Peradangan
Asthma Triggers
Sign & Symptom

Terdengar bunyi
Pernafasan yang Decrease breath
menciut-ciut Tachycardi
susah sounds
atau mendesah

Anxiety Pulmonary
Cyanosis Hypotension
(kegelisahan) edema

Hard and dry Distended neck


Dehidration
cough veins
Nutritional Assessment
Dietary
- Diet history
Clinical - Food intake
- Blood pressure
Biochemical - Temperature
- Glucose - spyrometry test
Anthropometry - Albumin
- Height - Hb
- Weight - HMT
- BMI - Serum Fe
- Transferrin
- Serum lipids
- Uric acid
- Bilirubin
- Ca
- Mg
- CRP
Tujuan Intervensi

Mencegah distensi lambung dari makanan, yang mengakibatkan kesusahan dan


mungkin memperburuk asma.
Mencegah infeksi dan peradangan paru-paru.
Membantu peningkatan resistensi terhadap infeksi.
(Pola makan mempengaruhi patofisiologi asma dengan mengubah aktivitas
imun atau antioksidan dengan efek yang berakibat pada peradangan saluran
napas).
Mengoptimalkan Ststus gizi
Mendorong program pemeliharaan kesehatan, termasuk aktivitas fisik
Untuk asma alergi, identifikasi dan kontrol alergen di lingkungan
Intervensi Gizi
Memberikan makanan seimbang yang padat nutrisi dengan porsi kecil tapi sering,
untuk mengurangi risiko infeksi dan kondisi kesehatan yang buruk.
Memberikan cairan ekstra kecuali dikontraindikasikan. Theobromine dalam kakao
cenderung meningkatkan aliran darah ke otak dan mengurangi batuk.
Menggunakan lebih sedikit natrium.
Berikan makanan tinggi vitamin A dan C, magnesium, seng, dan quercetin
Menghindari makanan yang memicu alergi
Meningkatkan konsumsi Asam lemak N-3 dan n-6 (mengurangi produksi leukotrin
bronkokonstriktif)
Memperbanyak antioksidan: melindungi jaringan saluran napas dari stres oksidatif
Vitamin D: nutrisi anti-infeksi molekuler
Magnesium: relaksan otot polos dan agen antiinflamasi
Koreksi energi atau kekurangan nutrisi yang didiagnosis
Pemantauan sering dilakukan untuk mempertahankan status paru yang sehat.
23
Jazakallaah...

24

Anda mungkin juga menyukai