Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

DEMAM TYPHOID

P E M BIM B IN G
D R . C A R L A W U W U N GA N

D IS U S U N O L EH :
ELZA WAHYUNI
( 20 1 0 7 3 0 0 3 2 )
Identitas Pasien

Nama : Ny. Kusmiati


Usia : 34 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
No. RM : 79/iv/ranap/2014
Alamat : Kmp. Sungai Begog RT
06/03 NO.82
Masuk Puskesmas : 27 April 2014
Autoanamnesis
KU:
Demam sejak 5 hari sebelum masuk Puskesmas.

Riwayat Penyakit Sekarang:

Os datang ke Puskesmas Cilincing dengan keluhan demam sejak 5


hari , demam awalnya dirasakan tidak terlalu tinggi, kemudian
semakin meningkat, terutama dirasakan pada malam hari (21.00 WIB)
dan menurun pada pagi harinya (08.00 WIB) Diberi obat penurun
panas membaik, namun naik kembali. Sejak demam, pasien BAB
mencret selama 2 hari dengan frekuensi 4 kali sehari konsistensi
lembek tanpa lendir dan darah, namun 3 hari belakangan ini pasien
tidak dapat BAB. Os mengeluh perutnya terasa nyeri sebelah kanan,
nyeri ulu hati, mual dan muntah jika minum dan makan dengan
frekuensi >3x, nafsu makan pasien menurun, BB menurun dan badan
lemah .
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga
Di keluarga tidak ada
Pasien belum pernah
yang menderita keluhan
mengalami keluhan
yang sama.
yang sama
sebelumnya.
Riwayat Pengobatan

Pasien hanya diberi obat penurun panas


Pasien berobat ke Puskesmas Cilincing, kemudian
disarankan di Rawat Inap.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda Vital
 Suhu : 38,20 C
 Nadi : 78 kali/menit
 Pernapasan : 20 kali/menit
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Pemeriksaan Fisik

Kepala • Bersih dan tidak rontok

Mata • CA -/-, SI -/-, reflek pupil (+/+), pupil isokor

Hidung • Sekret (-), deviasi septum (-)

Telinga • Normotia, sekret (-)

Mulut • Mukosa bibir tampak kering, lidah kotor (+),


lidah tremor (-).

Leher • pembesaran KGB (-), Thyroid (-), kaku kuduk


(-)
Pemeriksaan Fisik- Thorax

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi


Vocal
fremitu Vesikuler +/+,
Simetris Sonor Ronchi (-/-),
s
+/+ Wheezing (-/-)
simetris
Retraksi +/+
dinding
dada (-)
Pemeriksaan Fisik- Abdomen

Auskultasi Inspeksi Palpasi Perkusi

Nyeri Tymphani
datar tekan(+) pada
Bising
Usus (+) kuadran seluruh
normal bawah kuadran
abdomen
Hepar dan
Lien tidak
teraba
membesar
Pemeriksaan Fisik- Ekstremitas

Superior
• Teraba hangat
• Edema (-)
• Sianosis (-)
• CRT <2 detik

Inferior
• Teraba hangat.
• Edema (-)
• Sianosis (-)
• CRT <2 detik
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Darah Rutin :


 Hb 13,0 (12-16)g %
 Ht 43 (37-43) %
Trombosit 29.000 (150-450)103 /L
 Leukosit 3.700 (5-10)103 /L
 Eritrosit 4,9 (4,6-6,2)jt/mm³
 Widal STO = I/320
STH = 1/40
Diagnosa

Diagnosa Kerja
 Typhoid Fever

Diagnosis Banding:
 DHF
Terapi yang diberikan

Infus Ringer Laktat 500 cc/4 jam


Paracetamol 3x500 mg
Antasid 3x1
OMZ 2x20 mg pc
Injeksi Ranitidine 2x1 ampul
Domperidon 3x1

Anjuran : Banyak minum, Berikan makanan rendah


serat dan makanan lunak
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi

Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang


disebabkan infeksi kuman Salmonella typhi yang
hanya menyerang manusia secara klinis ditandai
oleh badan panas, obstipasi atau diare, sakit kepala,
hepatomegali, splenomegali.
Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan
terutama di negara berkembang karena
berhubungan erat dengan keadaan higiene dan
sanitasi .
Epidemiologi
Tidak bergantung iklim,
Negara berkembang, tropis  sanitasi buruk
Indonesia  sepanjang tahun
Pria = wanita
Anak-anak >>>
Etiologi

Salmonella typhii
Salmonella paratyphii A, B, C
Famili Enterobacteriaceae
Bersifat invasive
Batang gram negative
Flagel (+), kapsul (-), spora (-) dan motil.
Aerob dan anaerob
Fermentasi glukosa, mereduksi nitrat  nitrit
S.typhii  antigen O, H dan K; endotoksin
Dapat hidup beberapa minggu dalam kotoran, makanan
kering, tetapi mati pada pemanasan 54,4 o C selama 1
hari atau 60o C selama 15 menit.
Patogenesis

DEMAM
Perjalanan Penyakit Demam Tifoid

Masa inkubasi Fase invasif Fase tifoid Penyembuhan


Asimtomatik Demam intermiten Demam menetap Karier
Nyeri kepala Bradikardi Relaps
Lesu,lelah Hepatomegali
Tidak enak di perut Splenomegali
Diare Konstipasi
Diare
Rose spot
Komplikasi
400C
370C

Hari -15 Hari 0 Hari 7 Hari 21

Mulai demam
Bakteri makanan
masuk melalui mulut Enterotoksin

Iritasi Inflamasi di
mukosa Infeksi
usus
usus di Lamina Makanan
propria
Mediator
Nyeri Radang IL- Proses
Makanan tidak
Perut Akut 11 absorpsi
dicerna
terganggu

Demam Cairan banyak Menarik cairan


Motilitas usus di dinding usus
di lumen usus

Gerakan
peristaltik usus Mencret
Iritasi abdomen Antiperistaltik

Duodenum
meregang
Faktor pencetus
muntah

Kontraksi pada
duodenum & lambung

Relaksasi M. Sfingter
esofagus lambung

Penutupan Epiglotis dan Relaksasi


uvula terangkat sfingter
faringoesofagus
MUNTAH
Gejala klinis
Gejala klinis tidak khas
Demam ≥ 7 hari
Gejala gastrointestinal
 muntah,
 diare/ obstipasi,
 Kembung
 dehidrasi,
 lidah tifoid,
 hepatomegali, splenomegali
Delirium, kesadaran menurun
Diagnosis

 Anamnesa
Panas >7 hari
Batuk
Malaise, letargi, anoreksia, berat badan menurun
Nyeri otot/kepala/perut
Mencret/obstipasi, muntah, perut kembung
Penurunan kesadaran
Dapat timbul kejang, ikterus dan epistaksis
Diagnosis

 Pemeriksaan Fisik
Adanya lidah typhoid
Nyeri spontan/tekan di daerah McBurney

 Pemeriksaan Laboratorium
Leukopenia
Trombositopenia
Serologi (Widal) titer O (4x atau > 1/160)

 Biakan Salmonella dari darah/ sumsum


Penatalaksanaan

Non Medicamentosa
1. Istirahat
Tirah baring di tempat tidur sampai min 7 hari
apireksi
2. Diet
- tinggi kalori, cukup protein
- makan lunak dan sesuai selera penderita
- diberi nasi/makanan padat lainnya asal
rendah serat
Medicamentosa
1. Kloramfenikol 3 x 500 mg sampai 7-10 hari apireksi
2. Kotrimoksazol 2 x 2 tablet/hari
3. Ampisilin / amoksisilin 3 x 0,5-1 mg/hari
4. Kuinolon (peflacin) 400 mg/hari
5. Seftriakson 2 x 1 gr/hari selama 3-5 hari
PENCEGAHAN

 Pencegahan rantai penularan


 kebersihan pribadi
 sanitasi lingkungan
 Upaya me daya tahan tubuh  imunisasi aktif
3 macam vaksin
 S.typhi, S.paratyphi A & B yang dimatikan (TAB Vaccine)
sc daya kekebalan terbatas
 Kuman hidup yang dilemahkan (Ty-21a) po 3x selang
sehari
 daya perlindungan 6 tahun
 diberikan pada anak > 2 tahun
 Komponen Vi dari S. Typhi, im
 perlindungan 60-70% selama 3 tahun.
PROGNOSIS

Tergantung umur, KU, derajat


kekebalan tubuh, jumlah dan
virulensi Salmonella, serta cepat dan
tepatnya pengobatan
Dapat terjadi relaps berulang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai