Anda di halaman 1dari 20

DEMAM

TIFOID

Oleh:
Salmaa Noor Almas
120810049
Pembimbing:
dr. Irma Febrina, Sp. PD., FINASIM

KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD WALED
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
2021
PENDAHULUAN
• Dalam 4 dekade terakhir demam tifoid menjadi masalah kesehatan
global bagi dunia. Terutama Indonesia yang merupakan wilayah
daerah endemic demam tifoid dengan mayoritas angka insiden terjadi
pada kelompok usia 3-19 tahun
• Insidens di Jawa Timur (puskesmas dan beberapa rumah sakit)
masing-masing 4000 dan 1000 kasus per bulan, dengan angka
kematian 0,8%.
• Penyakit endemis ini ada di beberapa kota besar di Indonesia, untuk
itu perlu penanganan yang cepat dan tepat.(
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik

bersifat akut yang di sebabkan oleh Salmonella typhi.


B. PATOFISIOLOGI 

Salmonella thypi

Saluran pencernaan

Diserap oleh usus hslus

Bakteri masuk ke peredaran darah sistemik

Kelenjar limfoid Hati Limpa Endokrin

usus halus Hepatomegali Splenomegali Demam

Tukak Nyeri perabaan

Mual tidak nafsu makan


Perdarahan dan
Perforasi Peribahan nutrisi

Resiko kurang volume cairan


GEJALA KLINIS Pemeriksaan penunjang

Demam tinggi, Malaise, 1. isolasi kuman penyebab


Letargi, Anoreksia, nyeri 2. uji serologi
kepala, nyeri perut, diare atau 3. Pemeriksaan lacak DNA
konstipasi, muntah, serta
penurunan kesadaran (deman
tifoid berat).
TATALAKSANA
1. Antibiotik 2. Kortikosteroid
•kloramfenikol 50-100 mg/kg/hari, • Diberikan pada kasus
oral atau iv, dibagi dalam 4 dosis berat dengan gangguan
selama 10-14 haro kesadaran
•Amoksisilin 100 mg/kg/hari oral atau • Deksametason 1-3
iv selama 10 hari
mg/kg/hari i.v dibagi dlm
•Seftriakson 80mg/kg/hari IV atau IM
3 dosis hingga
sekali 1 hari selama 5 hari
ksadaran mmembaik.
•Sefiksim 10mg/kg/hari, oral dibagi
dlm 2dosis,selama 10 hari.
SUPORTIF INDIKASI RAWAT
• Demam tifoid ringan • Semua demam tifoid
berat harus di rawat di
dapat di rawat di rumah rumah sakit untuk:
• Tirah baring • Memenuhi kebutuhan
• Isolasi memadai cairan dan kalori
• Kebutuhan cairan dan
• Pemberian antipiretik
bila demam >39˚C
kalori cukup • Pemberian diit yang
tepat
• Tranfusi darah bila
diperlukan pada
komplikasi perdarahan
saluran cerna.
PENCEGAHAN
a. Pengawasan hygiene dan sanitasi lungkungan hidup

b. Pengawasan hygiene makanan dan miniuman

c. Hygiene perorangan

d. Pemberian vaksin

e. Kesadaran untuk tidak menularkan


LAPORAN KASUS DEMAM
TIFOID
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS

• Nama : An. Arya Ardyan • KELUHAN UTAMA :


• Usia : 9 tahun Demam tinggi hari ke 6
• Berat badan : 19 kg • KELUHAN TAMBAHAN:
• Alamat : Bau-bau Batuk, mual & muntah,
• Tanggal masuk : 14 April 2015 perdarahan gusi,
konstipasi, nyeri perut
• Tanggal keluar : 19 April 2015
LAPORAN KASUS DEMAM
TIFOID
Riwayat penyakit sekarang Riwayat pengobatan :
Berobat ke bidan dan di beri
Panas sejak 6 hari, meninggi obat penurun panas.
pada malam hari, panas naik
turun, turun jika minum obat Riwayat penyakit dahulu
penurun panas, namun panas Belum pernah sakit seperti ini
naik lagi tetelah beberapa jam sebelumnya
minum obat, pusing dan nyeri
kepala, batuk berdahak sudah Riwayat penyakit keluarga
3 hari, tidak pilek tidak sesak, Tidak ada saudara maupun
muntah 1 kali gusi berdarah tetangga yang sakit seperti ini
1x tadi pagi, sudah 4 hari
tidak BAB, nyeri perut bagian
atas, BAK seperti biasa, nafsu
makan dan minum menurun
LAPORAN KASUS DEMAM
TIFOID
Riwayat tumbuh kembang
usia 9 tahun
BB: 19 kg
Sekarang kelas 4 SD

Riwayat imunisasi
Ibu pasien mengatakan
dulu tidak pernah di
imunisasi sama sekali
LAPORAN KASUS DEMAM
TIFOID
Pemeriksaan Kepala
Rambut : Hitam Lebat
Keadaan umum : Nampak
Ubun-ubun : datar menutup
sakit ringan
Mata : simetris, ikterik (-) ,
Kesadaran : composmentis konjungtiva tidak anemis
Hidung : discharge (-), dipsneu (-)
Mulut : mukosa bibir kering,
Vital sign sianosis (-)
Tensi : 90/70 mmHg
RR : 24 x/menit Leher : Pembesaran KGB (-), kaku
kuduk (-)
Nadi : 96 x/menit
Suhu : 37.2 ˚C (axila)
LAPORAN KASUS DEMAM
TIFOID
Thorak paru Jantung
Inspeksi: Simetris, tidak ada Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
retraksi dinding dada, Palpasi : Ictus cordis terba kuat
jejas (-) angkat
Palpasi : Fremitus suara dan Perkusi : Batas atas ICS II Linea
raba simetris, nyeri parasternal sinistra, Batas
tekan (-)
kiri bawah ICS V medial
Linea midclavicular
Perkusi : Sonor sinistra, Batas kanan
Auskultasi : vesikuler bawah ICS IV Linea
sternalis dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II
reguler, bising (-)
LAPORAN KASUS DEMAM
TIFOID
Abdomen • Pinggang : Dalam batas normal

• Alat kelamin : Tidak ada keluhan


Inspeksi : permukaan datar
Pelpasi : teraba supel, nyeri • Ekstrimitas Superior : Akral Kering Hangat

tekan hipocondrium Merah, nyeri sendi (-)


kanan dan epigastrium
• Ekstrimitas Inferior : Akral kering Hangat
Perkusi : timpani seluruh region
merah, nyeri sendi (-)
abdomen
• Kulit : berwarna sawo matang, teraba hangat,
Auskultasi : bising usus + Normal
tidak ada gatal-gatal, CRT < 2 detik ptekie (-)
• Neurologi : normal tidak ada keluhan
Hasil Lab
DARAH LENGKAP

WBC 4.5 3.8-10.6 WIDAL


LYM 2.8 1.0-4.4
S typhi H positif titer1/80
MID 0.6 0.0-1.5
GRA 1.2 1.8-7.7 para typhi O positif, titer 1/160
RBC 4.90 4.40-5.90 para typhi AO positif, titer 1/160
HGB 13.3 13.2-17.9
para typhi BO positif, titer 1/320
HCT 41.7 40.0-52.0
 
MCHC 31.9 32.0-36.0
RDW 13.3 11.5-14.5
PLT 240 150-450
MPV 7.5 0.0-0.0
 
PEMBAHASAN
• Anak laki2 9 tahun,
• Panas sejak 6 hari naik turun, meninggi pada malm hari
• Batuk sidah 3 hari
• Mual dan Muntah 1x
• Nyeri kepala
• Nyeri perut bagiana atas
• Gusi berdarah 1 x
• Tidak bab sudah 4 hari
• Penurunan nafsu makan

• Vital sign: Tensi : 90/70 mmHg RR : 24 x/menit


Nadi : 96 x/menit Suhu : 37.2 ˚C (axila)

• Widal : S typhi H positif titer 1/80


S typhi O positif, titer 1/160
S.P thypi positif titer 1/320
DIAGNOSA Prognosis
Demam tifoid
• Prognosis demam tifoid tergantung ketepatan
Tata laksana terapi, usia, keadaan kesehatan sebelumnya,
dan ada tidaknya komplikasi. Dinegara maju,\
1.Infus D5 20 tts/mnit
dengan terapi antibiotik yang adekuat, angka
2.Terfacef 2 x 750 mg mortalitas < 1%.
• Munculnya komplikasi seperti
3.Norages 1cc (k/p)
perforasi gastrointestinal atau perdarahan

4.Rantin 2 x 1 ampul hebat, meningitis, endokarditis


dan pneumonia, mengakibatkan morbiditas
Monitoring : monitoring tanda avital, dan mortalitas meningkat

gejala, asupan obat, tanda dehidrasi


KESIMPULAN
• Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik
bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Yanhg penularanya melalui makanan / minuman.

• Walaupun gejala demam tifoid pada anak lebih


bervariasi, secara garis besar gejala-gejala yang
timbul adalah :
• Demam satu minggu atau lebih.
• Gangguan saluran pencernaan.
• Gangguan kesadaran
KESIMPULAN (lanjutan)
• Antibiotik Kloramfenikol
• Pemeriksaan laboratorium
atau Sefalosporin
untuk menegakkan generasi ke tiga
digunakan sebagai obat
diagnosis demam tifoid pilihan pada kasus demam
dibagi dalam tiga tifoid
• Pencegahannya adalah
kelompok, yaitu: higiene pribadi yang baik
• Isolasi kuman penyebab
dan Imunisasi serta
vaksinasi aktif dapat
demam tifoid membantu menekan
• Uji serologi. angka kejadian demam
tifoid.
• Pemeriksaan melacak DNA
kuman S.typhi
THANK YOU
Sumber:
SMF-Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Syamrabu
Rato Ebuhbangkalan, Fakultas Kedokteran
Uniersitas Wijaya Kusuma Surabaya, 2015

Anda mungkin juga menyukai