Anda di halaman 1dari 34

case report

GASTROENTERITIS AKUT
dengan DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. Zhildan


Jenis : Laki – laki
Usia : 8 bulan
Alamat : Denpasar
Tanggal masuk : 03 Februari 2019
•Mencret sejak 3
Keluhan hari SMRS
utama

•Demam
Keluhan
tambahan
Riwayat Penyakit Sekarang
3 hari • BAB cair, lebih dari 8x kali, berwarna kuning, sebanyak setengah gelas aqua, ampas dan
lendir ada, darah tidak ada.
• Ibu os mengeluh, os terasa demam, naik turun, namun tidak disertai menggigil
SMRS • Ibu os membawa os ke klinik terdeka

2 hari • BAB 10x pada hari ke dua,


• Demam masih dirasakan oleh pasien
SMRS • Batuk pilek

1 hari • ibu os mengaku os BAB mulai cair kembali, BAB cair 5 kali dalam sehari.
SMRS
• BAB cair 5 kali sebelum datang ke RS
MRS • Ibu os mengaku, os sangat rewel dan menangis terus, tetapi masih mau meminum susu
• BAK dirasakan jarang.
Ibu os mengaku, os belum pernah sakit seperti ini sebelumnya
RPD
Di keluarga tidak ada yang sakit seperti ini
RPO
ANC rutin ke bidan
R. Kehamilan
Lahir spontan dibantu bidan, lahir tunggal, langsung menangis, cukup
R. Persalinan bulan 38 minggu, tidak ada cacat kongenital, BBL 3500 gram PBL 50
cm.
Asi eksklusif selama 6 bulan, mulai bulan ke 7 sudah mulai makan nasi
Pola Makan tim

Riwayat imunisasi lengkap, tinggal imunisasi terakhir yaitu campak.


R. Imunisasi
Os mulai tengkurap pada usia 4 bulan, sekarang os sudah mulai
R. Tumbuh belajar duduk, dan sudah mulai mengoceh pada usia 7 bulan.
kembang Kesan : Riwayat tumbuh Kembang sesuai umur
Riwayat alergi disangkal
R. Alergi
Ibu os mengaku os tidak mengkonsumsi dan jajan apapun sebelum
R. Psikososial sakit, lingkungan rumah bersih.
KEADAAN UMUM : Pasien tampak sakit sedang
KESADARAN : Compos Mentis

TANDA – TANDA VITAL :


- Suhu : 36,5
- Nadi : 100 x
- Nafas : 16 x/menit

ANTOPOMETRI
- BB : 7,2 kg
- TB : 74 cm
- Lingkar Kepala : 43 cm

STATUS GIZI
BB/U = 7,2/8,9x 100% = 80,8% (gizi baik)
TB/U = 74/71 x 100% = 104% (tinggi normal)
BB/TB = 7,2/9,8x 100% = 73.6% (Gizi Kurang)
(Status Gizi kurang)
STATUS GENERALIS
Kepala :
Normochepal, ubun – ubun kecil sudah menutup. Ubun – ubun tidak
cekung.
Mata :
Pupil isokor refleks cahaya langsung dan tidak langsung (+/+) ,
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Hidung :
Mukosa hidung merah muda, sekret (-/-), epistksis (-/-), Septum
deviasi (-/-), pernapasan cuping hidung (-/-)
Telinga :
Normotia, serumen (-/-), Otorrhea (-/-), Membran tympani intact
Mulut :
Mukosa oral tidak sianosis, lidah kotor (-), bibir kering (-), Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher :
Pembesaran KGB (-), Pembesaran tyroid (-)
Turgor :
Baik
Paru-paru : Jantung :
I : Bentuk dada normal, pergerakan I : Ictus kordis tidak telihat
dinding dada simetris, retraksi P: -
sela iga (-) P : Batas jantung kiri ICS 5 linea mid
P : Vocal premitus seluruh lapangan clavicula kiri, batas jantung
paru kanan di ICS 5 linea sternalis
P : Sonor pada kedua lapang paru kanan
A : Vasikuler pada seluruh lapangan A : Bunyi jantung I dan II regular,
paru, ronki (-), wheezing (-) murmur (-), gallop (-)

Abdoment
Ekstremitas
I : Permukaan abdomen datar, caput
medusa (-), venektasi (-)
Superior : Akral dingin, CRT <2 detik,
P : Nyeri tekan epigastrium (-), nyeri
edema (-), sianosis (-), ikterik
tekan kuadran kanan atas (-)
(-), anemis (-)
Hepar : Tidak Teraba pembesaran
Lien : Tidak teraba pembesaran
Inferior : Akral dingin, CRT <2 detik,
P: Hipertimpani pada 4 kuadran
edema (-), sianosis (-), ikterik
abdomen
(-), anemis (-)
A : Bising usus menurun
Kelenjar
inguinal
•Dalam Batas Normal

Anus dan
rectum
•Dalam Batas Normal

Genitalia • Dalam Batas Normal

Refleks • Dalam Batas Normal


HASIL LAB tanggal 03 Februari 2019
PEMERIKSAAN HASIL
Hematologi
1. Hemoglobin 10,8 g/dL
2. Leukosit 9,29 ribu/µL
3. Trombosit 432 ribu/µL
4. Hematokrit L 32 %
Biokimia
1. MCV/VER 79 fl
2. MCH/HER 26 pg
3. MCHC/KHER H 33 g/dL
4. Na darah 137 mEq/L
5. K darah L 3,0 mEq/L
6. Cl darah 99 mEq/L
RESUME
anak laki – laki, umur 8 bulan, datang ke RSUP Sanglah dengan keluhan BAB cair sejak 5 hari
SMRS, dalam sehari BAB lebih dari 5 kali, tanpa disertai darah, muntah (+), BAK jarang, pasien
tampak rewel tetapi masih mau menyusui. Ubun – ubun tidak cekung, mata tidak cekung,
turgor baik. Status gizi : Gizi Kurang. K darah : L 3,0 mEq/L

ASSESMENT :
1. Diare
2. Vomitus
3. Hipokalemia
4. Gizi Kurang
RENCANA TERAPI : 5. KCl 75 mEq/kgBB per oral per hari di
1. Infus RL 175cc/kgBB/hari.
175 x 7,2 = 1260 cc/24 jam. 52 tpm. (evaluasi bagi 3 dosis
selama 4 jam) (mikro) 6. Perbaikan gizi dengan pemberian
1. Zinc 20 mg/hari, 1 x 1 tab makan yang seimbang
2. Lacto B 1 gr/sachet, 2x1 sachet
3. Ondancentron 0,2ml

DIAGNOSIS :

•Gastroenteritis Akut dengan Dehidrasi Ringan-Sedang


•Gizi Kurang
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Diare adalah buang air besar lebih tiga kali sehari dengan
konsistensi lembek atau cair

Diare dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan/atau perubahan


konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda seperti mual, muntah,
demam, atau sakit perut yang berlangsung selama 3-7 hari. (American
Academy of Pediatrics (AAP))

Diare akut sebagai kejadian akut dari diare yang biasanya berlangsung selama
3-7 hari tetapi dapat pula berlangsung sampai 14 hari.Diare akut adalah buang
air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan
berlangsung dari 1 minggu. (WHO/UNICEF)

Diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia
1-4 tahun (Riskesdas 2007)
- satu penyebab angka - Inflammatory
EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI
morbiditas dan mortalitas
Ex : bakteri, virus,
yang tinggi pada anak
parasit
- Di dunia terdapat 6 juta
- Non inflammatory
anak meninggal tiap
tahunnya karena diare Ex : Kesulitan makan,
Defek anatomis,
Malabsorpsi,
- Hasil Riskesdas 2007 :
Endokrinopati,
diare masih merupakan
Keracunan makanan,
penyebab kematian bayi
Neoplasma, Alergi
terbanyak untuk golongan susu sapi, Defisiensi
1-4 tahun yaitu 25,2% imun, Infeksi non
dibanding pneumonia gastrointestinal
15,5%.
CARA PENULARAN
• Melalui Fecal Oral
• Dengan 4 cara yaitu 4F :
1.Finger
2.Flies
3.Fluid
4.Field
Diare akibat
Diare
gangguan
sekretorik
peristaltik

Malabsorpsi Diare
umum Inflamasi

Diare Diare terkait


PATOMEKANISME
osmotik imunologi
anamnesis Pemeriksaan fisik Laboratorium
• Lama diare, frekuensi • Keadaan umum, • Umumnya tidak
sehari, warna dan kesadaran, dan tanda diperlukan, hanya pada
konsistensi tinja, lendir vital keadaan tertentu
dan/darah dalam tinja. • Tanda utama: mungkin diperlukan.
• Muntah : volume dan gelisah/cengeng atau • Darah : darah lengkap,
frekuensi lemah/letargi/koma, serum elektrolit, analisa
• Kencing : biasa, rasa haus, turgor kulit gas darah, glukosa
berkurang, jarang, atau abdomen. darah, kultur dan tes
jumlah tidak kencing 6 • Tanda tambahan: ubun- kepekaan terhadap
– 8 jam terakghir. ubun besar, kelopak antibiotika
• Makanan dan minuman mata, air mata, mukosa • Urin : urin lengkap,
yang diminum selama bibir, mulut, dan lidah kultur dan tes kepekaan
diare • napas cepat dan dalam, terhadap antibiotika.
• Adakah panas atau kembung, kejang. • Pemeriksaan tinja tidak
penyakit lain. rutin dilakukan pada
diare akut kecuali
apabila ada tanda
intoleransi laktosa dan
kecurigaan amibiasis
Penilaian A B C
Keadaan umum Baik, sadar *Gelisah, rewel *Lesu, tidak sadar

Mata Normal Cekung Sangat cekung

Air mata Ada Tidak ada Tidak ada

Mulut, lidah Basah Kering Sangat kering

*Haus, ingin minum *Malas minum, tidak


Rasa haus Minum seperti biasa
banyak bisa minum

Turgor kulit Kembali cepat *Kembali lambat *Kembali sangat lambat

Dehidrasi ringan-sedang Dehidrasi berat


Bila ada 1 tanda * Bila ada 1 tanda *
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi
Ditambah 1 atau lebih Ditambah 1 atau lebih
tanda lain tanda lain

Terapi Rencana Terapi A Rencana Terapi B Rencana Terapi C


TATALAKSANA

5 pilar penatalaksanaan diare :


• Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru
• Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
• ASI dan makanan tetap diteruskan
• Antibiotic selektif
• Nasihat kepada orang tua
(Dept. Kesehatan)
Komposisi oralit baru :
Oralit
Oralit baru osmolaritas rendah Mmol/liter
Natrium 75
Klorida 65
Glucose, anhydrous 75
Kalium 20
Sitrat 10
Total Osmolaritas 245
Ketentuan pemberian oralit baru:
•Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
•Larutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 liter air matang, untuk persediaan
24 jam.
•Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan
sebagai berikut:
Untuk anak berumur < 2 tahun : berikan 50-100 ml tiap kali BAB
Untuk anak 2 tahun lebih : berikan 100-200 ml tiap BAB
Jika dalam 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan harus
dibuang.
ZINC

• Seng (Zink) elemental diberikan selama 10-14


hari meskipun anak telah tidak mengalami
diare dengan dosis:
Umur di bawah 6 bulan : 10 mg/hari (½ tablet)
per hari
Umur di atas 6 bulan : 20 mg/hari (1 tablet)
per hari
NUTRISI
• ASI dan makanan dengan menu yang sama
saat anak sehat sesuai umur tetap diberikan
• Anak tidak boleh dipuasakan, makanan
diberikan sedikit-sedikit tapi sering (lebih
kurang 6x sehari), rendah serat, buah-buahan
diberikan terutama pisang.
MEDIKAMENTOSA
• Antibiotic
Antibiotic diberikan bila ada indikasi, misalnya
disentri (diare berdarah) atau kolera
• Antiparasit
Metronidazol 50 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis,
merupakan obat pilihan untuk amuba
vegetative
Nasihat pada ibu atau pengasuh
Langkah promotif/preventif:
• ASI tetap diberikan
• Kebersihan perorangan, cuci tangan sebelum
makan
• Kebersihan lingkungan, buang air besar di jamban
• Imunisasi campak
• Memberikan makanan penyapihan yang benar
• Penyediaan air minum yang bersih
• Selalu memasak makanan
Koreksi gangguan keseimbangan
asam basa dan elektrolit
Hipernatremia (Na >155 mEq/L)
• Dilakukan secara bertahap dengan pemberian cairan dekstrosa 5% ½ salin. Penurunan kadar Na
tidak boleh lebih dari 10 mEq per hari karena bisa menyebabkan edema otak

Hiponatremi (Na <130 mEq/L)


• Kadar natrium diperiksa ulang setelah rehidrasi selesai
• Apabila masih dijumpai hiponatremi dilakukan koreksi sebagai berikut:
Kadar Na koreksi (mEq/L) = 125 – kadar Na serum x 0,6 x berat badan; diberikan dalam 24 jam.

Hiperkalemia (K > 5 mEq/L)


• Koreksi dilakukan dengan memberi kalsium glukonas 10% sebanyak 0,5-1 ml/kgBB iv secara
perlahan-lahan dalam 5-10 menit; sambil dimonitor irama jantung dengan EKG

Hipokalemia (K < 3,5 mEq/L)


• Koreksi dilakukan menurut kadar kalium
• Kadar K 2,5-3,5 mEq/L berikan KCl 75 mEq/kgBB per oral per hari di bagi 3 dosis
• Kadar K < 2,5 mEq/L berikan KCl melalui drip intravena dengan dosis :
• 3,5 – kadar K terukur x BB(kg) x 0,4 + 2 mEq/kgBB/24 jam dalam 4 jam pertama
• 3,5 – kadar K terukur x BB(kg) x 0,4 + 1/6 x 2 mEq x BB dalam 20 jam berikutnya
KOMPLIKASI
• Gangguan Elektrolit
• Kegagalan upaya rehidrasi oral
• Kejang

PENCEGAHAN

• Mencegah penyebaran kuman patogen penyebab diare


• Memperbaiki daya tahan tubuh pejamu (host)
• Probiotik
• Prebiotik
TERIMA KASIH………..

Anda mungkin juga menyukai