Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS I

GASTROENTERITIS AKUT DEHIDRASI RINGAN


SEDANG

Pembimbing :
dr. Yulia H, Sp.A
Disusun Oleh :
Adrine Fragita

IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. Zhildan
Jenis
: Laki laki
Usia
: 8 bulan
Alamat
: Jl. Suka mulia 1 no. 8 rt
1/1,
Jakarta Pusat
Tanggal masuk : 23 Juli 2013
Nama OT
: Sri Rejeki

Mencret
Keluhan
sejak 3 hari
utama
SMRS

Keluhan Demam
tambah
an

Riwayat Penyakit Sekarang


3 hari
SMRS

BAB cair, lebih dari 8x kali, berwarna kuning, sebanyak setengah gelas
aqua, ampas dan lendir ada, darah tidak ada.
Ibu os mengeluh, os terasa demam, naik turun, namun tidak disertai
menggigil
Ibu os membawa os ke klinik terdeka

2 hari
SMRS

BAB 10x pada hari ke dua,


Demam masih dirasakan oleh pasien
Batuk pilek

1 hari
SMRS

ibu os mengaku os BAB mulai cair kembali, BAB cair 5 kali dalam
sehari.

MRS

BAB cair 5 kali sebelum datang ke RS


Ibu os mengaku, os sangat rewel dan menangis terus, tetapi masih
mau meminum susu
BAK dirasakan jarang.

RPD

Ibu os mengaku, os belum pernah sakit seperti ini


sebelumnya

RPO
R.
Kehamilan
R.
Persalinan
Pola Makan

Di keluarga tidak ada yang sakit seperti ini

R. Imunisasi

Riwayat imunisasi lengkap, tinggal imunisasi terakhir


yaitu campak.

R. Tumbuh
kembang

Os mulai tengkurap pada usia 4 bulan, sekarang os


sudah mulai belajar duduk, dan sudah mulai mengoceh
pada usia 7 bulan.
Kesan : Riwayat tumbuh Kembang sesuai umur

R. Alergi
R.
Psikososial

Riwayat alergi disangkal

ANC rutin ke bidan

Lahir spontan dibantu bidan, lahir tunggal, langsung


menangis, cukup bulan 38 minggu, tidak ada cacat
kongenital, BBL 3500 gram PBL 50 cm.
Asi eksklusif selama 6 bulan, mulai bulan ke 7 sudah
mulai makan nasi tim

Ibu os mengaku os tidak mengkonsumsi dan jajan


apapun sebelum sakit, lingkungan rumah bersih.

KEADAAN UMUM
KESADARAN

: Pasien tampak sakit sedang


: Compos Mentis

TANDA TANDA VITAL :


- Suhu
: 36,5
- Nadi
: 100 x
- Nafas
: 16 x/menit
ANTOPOMETRI
- BB
: 7,2 kg
- TB
: 74 cm
- Lingkar Kepala : 43 cm
STATUS GIZI
BB/U = 7,2/8,9x 100% = 80,8% (gizi baik)
TB/U = 74/71 x 100% = 104% (tinggi normal)
BB/TB = 7,2/9,8x 100% = 73.6% (Gizi Kurang)
(Status Gizi kurang)

STATUS GENERALIS
Kepala
:
Normochepal, ubun ubun kecil sudah menutup. Ubun
ubun tidak cekung.
Mata
:
Pupil isokor refleks cahaya langsung dan tidak
langsung (+/+) , Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), mata cekung (-/-)
Hidung
:
Mukosa hidung merah muda, sekret (-/-), epistksis (-/-),
Septum deviasi (-/-), pernapasan cuping hidung (-/-)
Telinga
:
Normotia, serumen (-/-), Otorrhea (-/-), Membran
tympani intact
Mulut
:
Mukosa oral tidak sianosis, lidah kotor (-), bibir kering
(-), Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher
:
Pembesaran KGB (-), Pembesaran tyroid (-)
Turgor
:
Baik

Paru-paru :
I
: Bentuk dada normal,
pergerakan
dinding dada simetris,
retraksi
sela iga (-)
P :
Vocal premitus seluruh
lapangan
paru
P : Sonor pada kedua lapang
paru
A
:
Vasikuler pada seluruh
Abdoment
lapangan
I : Permukaan
abdomen datar,
caput paru, ronki (-), wheezing
(-) (-), venektasi (-)
medusa
P : Nyeri tekan epigastrium (-),
nyeri
tekan kuadran kanan atas
(-)
Hepar : Tidak Teraba
pembesaran
Lien
: Tidak teraba
pembesaran
P:
Hipertimpani pada 4
kuadran

Jantung :
I : Ictus kordis tidak telihat
P: P : Batas jantung kiri ICS 5 linea
mid
clavicula kiri, batas jantung
kanan di ICS 5 linea sternalis
kanan
A : Bunyi jantung I dan II
regular,
murmur (-), gallop (-)
Ekstremitas
Superior : Akral dingin, CRT <2
detik,
edema (-), sianosis
(-), ikterik
(-), anemis (-)
Inferior : Akral dingin, CRT <2
detik,
edema (-), sianosis
(-), ikterik
(-), anemis (-)

Dalam Batas
Normal
Anus dan Dalam Batas
rectum
Normal
Dalam Batas
Genitalia
Normal
Dalam Batas
Refleks
Normal
Kelenjar
inguinal

HASIL LAB tanggal 23 Juli


2013
PEMERIKSAAN

HASIL

Hematologi
1. Hemoglobin

10,8 g/dL

2. Leukosit

9,29 ribu/L

3. Trombosit

432 ribu/L

4. Hematokrit

L 32 %

Biokimia
1. MCV/VER

79 fl

2.

MCH/HER

26 pg

3.

MCHC/KHER

H 33 g/dL

4.

Na darah

137 mEq/L

5.

K darah

L 3,0 mEq/L

6.

Cl darah

99 mEq/L

RESUME
anak laki laki, umur 8 bulan, datang ke RSIJCP dengan keluhan BAB cair
sejak 5 hari SMRS, dalam sehari BAB lebih dari 5 kali, tanpa disertai darah,
muntah (+), BAK jarang, pasien tampak rewel tetapi masih mau menyusui.
Ubun ubun tidak cekung, mata tidak cekung, turgor baik. Status gizi : Gizi
Kurang. K darah : L 3,0 mEq/L

ASSESMENT :
1.
2.
3.
4.

Diare
Vomitus
Hipokalemia
Gizi Kurang

RENCANA TERAPI :
1.
2.
3.
4.

Infus RL 175cc/kgBB/hari.
175 x 7,2 = 1260 cc/24 jam. 52 tpm.
(evaluasi selama 4 jam) (mikro)
Zinc 20 mg/hari, 1 x 1 tab
Lacto B 1 gr/sachet, 2x1 sachet
Ondancentron 0,2ml

5.
6.

KCl 75 mEq/kgBB per oral


per hari di bagi 3 dosis
Perbaikan gizi dengan
pemberian makan yang
seimbang

DIAGNOSIS :
Gastroenteritis Akut Dehidrasi Ringan Sedang
Gizi Kurang

FOLLOW UP
1. 24 Juli 2013
S : BAB cair 3 kali dalam sehari, tetapi kadang sudah
berampas, lemas (+), BAK
lancar
O : Suhu : 36,8C, nadi : 84 x/m, RR : 21 x/m
A : Gastroenteritis akut.
P : Infus RL 720cc/24jam, tpm 30 (mikro) tpm
Zinc 20 mg/hari, 1 x 1 tab
Lacto B 1 gr/sachet, 2x1 sachet
Ondancentron 4 mg/ 2ml

2. 25 Juli 2013
S : BAB berampas 1 kali dalam sehari, keluhan lain
sudah tidak
dirasakan, BAK lancar
O : Suhu : 37C, nadi : 90 x/m, RR : 25 x/m
A : Gastroenteritis akut teratasi, pasien sudah boleh
pulang.
P : -

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Diare adalah buang air besar lebih tiga kali sehari
dengan konsistensi lembek atau cair
Diare dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan/atau
perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan
tanda seperti mual, muntah, demam, atau sakit perut yang
berlangsung selama 3-7 hari. (American Academy of Pediatrics
(AAP))
Diare akut sebagai kejadian akut dari diare yang biasanya
berlangsung selama 3-7 hari tetapi dapat pula berlangsung
sampai 14 hari.Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3
kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung dari
1 minggu. (WHO/UNICEF)
Diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan
25,2% pada anak usia 1-4 tahun (Riskesdas 2007)

- Di dunia terdapat 6
juta
anak meninggal tiap
tahunnya karena
diare
- Hasil Riskesdas 2007
:
diare masih
merupakan
penyebab kematian
bayi

- Inflammatory
Ex : bakteri,
virus, parasit
- Non
inflammatory
Ex : Kesulitan
makan, Defek
anatomis,
Malabsorpsi,
Endokrinopati,
Keracunan
makanan,
Neoplasma,
Alergi susu sapi,
Defisiensi imun,
Infeksi non

ETIOLOGI

EPIDEMIOLOGI

- satu penyebab
angka
morbiditas dan
mortalitas
yang tinggi pada
anak

CARA PENULARAN
Melalui Fecal Oral
Dengan 4 cara yaitu 4F :
1.Finger
2.Flies
3.Fluid
4.Field

Diare
sekretorik

Diare
akibat
gangguan
peristaltik

Malabsor
psi umum

Diare
osmotik

Diare
Inflamasi

PATOMEK
ANISME

Diare
terkait
imunologi

anamnesis
Lama diare,
frekuensi sehari,
warna dan
konsistensi tinja,
lendir dan/darah
dalam tinja.
Muntah : volume
dan frekuensi
Kencing : biasa,
berkurang, jarang,
atau jumlah tidak
kencing 6 8 jam
terakghir.
Makanan dan
minuman yang
diminum selama
diare
Adakah panas atau
penyakit lain.

Pemeriksaan
fisik
Keadaan umum,
kesadaran, dan
tanda vital
Tanda utama:
gelisah/cengeng
atau
lemah/letargi/koma
, rasa haus, turgor
kulit abdomen.
Tanda tambahan:
ubun-ubun besar,
kelopak mata, air
mata, mukosa
bibir, mulut, dan
lidah
napas cepat dan
dalam, kembung,
kejang.

Laboratorium
Umumnya tidak
diperlukan, hanya
pada keadaan
tertentu mungkin
diperlukan.
Darah : darah
lengkap, serum
elektrolit, analisa
gas darah, glukosa
darah, kultur dan
tes kepekaan
terhadap
antibiotika
Urin : urin
lengkap, kultur dan
tes kepekaan
terhadap
antibiotika.
Pemeriksaan
tinja tidak rutin
dilakukan pada

Penilaian

Keadaan umum

Baik, sadar

*Gelisah, rewel

*Lesu, tidak sadar

Mata

Normal

Cekung

Sangat cekung

Air mata

Ada

Tidak ada

Tidak ada

Mulut, lidah

Basah

Kering

Sangat kering

Rasa haus

Minum seperti biasa

*Haus, ingin minum

*Malas minum, tidak

banyak

bisa minum

Turgor kulit

Kembali cepat

*Kembali lambat

*Kembali sangat lambat

Dehidrasi ringan-sedang

Dehidrasi berat

Bila ada 1 tanda *

Bila ada 1 tanda *

Ditambah 1 atau lebih

Ditambah 1 atau lebih

tanda lain

tanda lain

Rencana Terapi B

Rencana Terapi C

Hasil pemeriksaan

Terapi

Tanpa dehidrasi

Rencana Terapi A

TATALAKSANA
5 pilar penatalaksanaan diare :
Rehidrasi dengan menggunakan oralit
baru
Zinc diberikan selama 10 hari berturutturut
ASI dan makanan tetap diteruskan
Antibiotic selektif
Nasihat kepada orang tua
(Dept. Kesehatan)

Komposisi oralit baru :

Oralit

Oralit baru osmolaritas rendah

Mmol/liter

Natrium

75

Klorida

65

Glucose, anhydrous

75

Kalium

20

Sitrat

10

Total Osmolaritas
245
Ketentuan pemberian oralit baru:
Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
Larutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 liter air matang,
untuk persediaan 24 jam.
Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar,
dengan ketentuan sebagai berikut:
Untuk anak berumur < 2 tahun : berikan 50-100 ml tiap kali
BAB
Untuk anak 2 tahun lebih : berikan 100-200 ml tiap BAB
Jika dalam 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa
larutan harus dibuang.

ZINC
Seng (Zink) elemental diberikan
selama 10-14 hari meskipun anak
telah tidak mengalami diare dengan
dosis:
Umur di bawah 6 bulan : 10 mg/hari
( tablet) per hari
Umur di atas 6 bulan : 20 mg/hari (1
tablet) per hari

NUTRISI
ASI dan makanan dengan menu yang
sama saat anak sehat sesuai umur
tetap diberikan
Anak tidak boleh dipuasakan,
makanan diberikan sedikit-sedikit
tapi sering (lebih kurang 6x sehari),
rendah serat, buah-buahan diberikan
terutama pisang.

MEDIKAMENTOSA
Antibiotic
Antibiotic diberikan bila ada indikasi,
misalnya disentri (diare berdarah)
atau kolera
Antiparasit
Metronidazol 50 mg/kgBB/hari dibagi
3 dosis, merupakan obat pilihan
untuk amuba vegetative

Nasihat pada ibu atau pengasuh


Langkah promotif/preventif:
ASI tetap diberikan
Kebersihan perorangan, cuci tangan sebelum
makan
Kebersihan lingkungan, buang air besar di
jamban
Imunisasi campak
Memberikan makanan penyapihan yang benar
Penyediaan air minum yang bersih
Selalu memasak makanan

Koreksi gangguan keseimbangan


asam basa dan elektrolit
Hipernatremia (Na >155 mEq/L)
Dilakukan secara bertahap dengan pemberian cairan dekstrosa 5% salin. Penurunan kadar
Na tidak boleh lebih dari 10 mEq per hari karena bisa menyebabkan edema otak
Hiponatremi (Na <130 mEq/L)
Kadar natrium diperiksa ulang setelah rehidrasi selesai
Apabila masih dijumpai hiponatremi dilakukan koreksi sebagai berikut:
Kadar Na koreksi (mEq/L) = 125 kadar Na serum x 0,6 x berat badan; diberikan
dalam 24 jam.
Hiperkalemia (K > 5 mEq/L)
Koreksi dilakukan dengan memberi kalsium glukonas 10% sebanyak 0,5-1 ml/kgBB iv secara
perlahan-lahan dalam 5-10 menit; sambil dimonitor irama jantung dengan EKG

Hipokalemia (K < 3,5 mEq/L)


Koreksi dilakukan menurut kadar kalium
Kadar K 2,5-3,5 mEq/L berikan KCl 75 mEq/kgBB per oral per hari di bagi 3 dosis
Kadar K < 2,5 mEq/L berikan KCl melalui drip intravena dengan dosis :
3,5 kadar K terukur x BB(kg) x 0,4 + 2 mEq/kgBB/24 jam dalam 4 jam pertama
3,5 kadar K terukur x BB(kg) x 0,4 + 1/6 x 2 mEq x BB dalam 20 jam berikutnya

KOMPLIKASI
Gangguan Elektrolit
Kegagalan upaya rehidrasi oral
Kejang

PENCEGAHAN
Mencegah penyebaran kuman patogen penyebab
diare
Memperbaiki daya tahan tubuh pejamu (host)
Probiotik
Prebiotik

Anda mungkin juga menyukai