DIARE AKUT
Pembimbing :
Dr. Roito Elmina G.H , SpA
Di susun oleh :
M. Fajri
2008730021
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2014
IDENTITAS
No RM
: 748177
STATUS PASIEN
Nama Pasien
Umur
: 1 Tahun 2 bulan
RIWAYAT PENGOBATAN:
Selama sakit ini OS mengkonsumsi obat untuk diare dan muntah
Motorik Kasar: saat ini pasien sudah dapat mengangkat kepalanya sendiri dan
mencoba belajar berjalan. Pasien sudah bisa duduk sendiri.
Motorik Halus: pasien sudah dapat mengenali ibunya dengan tersenyum jika
ibunya ingin mendekatinya.
Jumlah
1x
2x
4x
3x
Usia
0 bln dengan skar 4 mm
2 bln/ 4 bln/
0bln/ 2 bln/ 4 bln/ 6 bln
0bln/ 1bln/ 6bln
Campak
Kesan: Imunisasi lengkap
1x
9bln
Pernapasan
: 24 x/menit
STATUS GIZI
Berat Badan: 9,4 kg
Panjang badan: 76 cm
BB/U : 9,4/9 X 100% 104 %
PB/U: 75/76 X 100%98 %
BB/PB: 9,4/9,2 X 100% 102 %
Kesan: gizi baik
Status Generalis
Kulit
Kepala
Mata:
Hidung:
Bentuk normal
Telinga:
Bentuk normal
Serumen -/-
Mulut :
Kebiruan (-)
Leher :
Abdomen:
Inspeksi: datar dan lembut, retraksi epigastric (+)
Aukulltasi: bising usus (+) N
Palpasi: hati dan limpa tidak teraba pembesaran
Perkusi: timpani
Ekstremitas
Tungkai
Tungkai kiri
Lengan kanan
Lengan kiri
kanan
Aktif
Kuat(skor 5)
Aktif
Kuat(skor
Aktif
Kuat(skor 5)
Aktif
Kuat(skor 5)
Trofi
Klonus
Refleks
_
_
+
5)
_
_
+
_
_
+
_
_
+
fisiologis
Refleks
Gerakan
Tonus
patologis
Meningeal sign
_
_
_
_
Sensibilitas
+
+
+
+
Meningeal Sign: Kaku kuduk (-), Brudzinki I (-), Brudzinki II (-), Kernig Sign (-),
Lasegue sign (-)
Genitalia
III.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
Langkah promotif/preventif:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
RESUME
Anak perempuan umur 1 tahun 2 bulan datang dengan keluhan BAB cair 5x sejak
sehari sebelum masuk rumah sakit. OS juga mengalami mual dan muntah (+).
Demam (-). Di dalam pemeriksaan fisik terlihat mata cekung (+) dan ubun ubun
cekung (+), Dan OS tidak mau makan. BAK OS normal. OS terlihat lemas dan
lesu
658ml/ 2 jam.
: ad bonam
Ad Fungsionam
: ad bonam
Ad Sanactionam
: ad bonam
CATATAN PERKEMBANGAN
No RM : 748177
PENYAKIT
12 Desember 2014
Subjective:
BAB cair 6x (+), mual (+), muntah (+), BAB cair 3x (+), mual (+), muntah (+),
nafsu makan (-), lemas (+)
Objective:
Objective:
Tanda vital :
Tanda vital :
T: 37,40 C,
T: 36,9 0C,
RR: 23 x/menit
RR: 20 x/menit
PF=> ubun-ubun cekung, mata cekung, PF=> ubun-ubun cekung, mata cekung,
turgor kulit kembali lambat(+).
Assesment:
Assesment:
RINGAN - SEDANG
Planning:
Planning:
Domperidon syr
Domperidon syr
Infus KaEN 3B :
Infus KaEN 3B :
14 Desember 2014
Subjective:
BAB cair(-), mual (-), muntah (-), nafsu
makan (+), pasien sudah mengkonsumsi
susu, lemas (-)
Objective:
Tanda vital :
T: 36,50 C,
HR: 110 x/menit
RR: 24 x/menit
PF=> ubun-ubun cekung, mata cekung,
turgor kulit kembali lambat(-).
Assesment:
DIARE TANPA DEHIDRASI
Planning:
ORALIT 100 200 ml setiap BAB
TINJAUAN PUSTAKA
Pendahuluan
I.
DEFINISI
Definisi diare adalah buang air besar lebih tiga kali sehari dengan
konsistensi lembek atau cair. Sedangkan American Academy of Pediatrics
(AAP) mendefinisikan diare dengan karakteristik peningkatan frekuensi
dan/atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda
seperti mual, muntah, demam, atau sakit perut yang berlangsung selama 3-7
hari. WHO/UNICEF mendefinisikan diare akut sebagai kejadian akut dari
diare yang biasanya berlangsung selama 3-7 hari tetapi dapat pula berlangsung
sampai 14 hari. Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24
jam dengan konsistensi cair dan berlangsung dari 1 minggu.Riskesdas 2007:
diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia
II.
III.
ETIOLOGI
Bakteri
Aeromonas
Bacillus cereus
Campylobacter jejuni
Clostridium perfringens
Clostridium defficille
Escherichia coli
Plesiomonas shigeloides
Salmonella
Shigella
Staphylococcus aureus
Vibrio cholera
Yersinia enterocolitica
*umumnya
berhubungan
imunocompromised
Virus
Astrovirus
Calcivirus
Enteric adenovirus
Coronavirus*
Rotavirus
Norwalk virus
Herpes simplex virus*
Cytomegalovirus
dengan
diare
hanya
Parasit
Balantidium coli
Blastocystis homonis
Cryptosporidium parvum
Entamoeba histolytica
Giarda lambia
Isospora belli
Strongyloides stercoralis
Trichuris trichiura
pada
penderita
V.
PATOFISIOLOGI
Diare merupakan kondisi terbalik dari fungsi normal penyerapan
(absorpsi) dan pembuangan (sekresi) dari elektrolit dan air. Perubahan ini
dapat disebabkan oleh gangguan tekanan osmotic pada lumen usus yang
menyebabkan air dari dalam sel keluar, dan masuk ke dalam usus. Proses ini
paling sering menyebabkan diare, yang terjadi akibat konsumsi bahan-bahan
yang tidak dapat diserap (laktulosa). Pada diare jenis ini kotoran akan
mengeluarkan bahan-bahan yang tidak dapat diserap, sifat diare biasanya tidak
hebat. Diare akan berkurang dengan tidak mengonsumsi bahan-bahan tersebut.
3
Pada diare sekresi, sel-sel usus merubah sistem transport menjadi aktif
sekresi. Penyebab yang paling sering adalah infeksi bakteri pada usus.
Beberapa kondisi yang memungkinkan adalah, setelah bakteri berkembang
dalam usus, bakteri akan menginvasi sel-sel epitel dan menghasilkan racun
(entero, cytotoxin). Bakteri juga dapat merangsang untuk dikeluarkannya zat-
MANIFESTASI KLINIS
Gejala khas diare akut oleh berbagai penyebab : 3
Gejala
klinik
Masa tunas
Panas
Mual
muntah
Shigella
Salmonella
ETEC
EIEC
Kolera
17-72 jam
+
24-48 jam
++
6-72 jam
++
6-72 jam
-
6-72 jam
++
48-72 jam
-
Sering
Jarang
Sering
Sering
Temesmus
Tenesmus
kolik
+
Nryeri perut
Tenesmus
Nyeri kepala
Lamanya
kramp
+
5-7 hari
>7 hari
Sedang
5-10x/hari
Cair
-
Sedikit
>10x/hari
Lembek
Sering
Langu
Kuning-
Merah-
Leukosit
hijau
-
hijau
+
Lain-lain
Anorexia
Kejang
sakit
Sifat tinja
Volume
Frekuensi
Konsistensi
Darah
Bau
Warna
VII.
Rotavirus
Temesmus
Kramp
kramp
-
3-7 hari
2-3 hari
Variasi
3 hari
Sedikit
Sering
Lembek
Kadang
Kadang
Banyak
Sering
Cair
-
Sedikit
Sering
Lembek
+
Banyak
Terusmenerus
Cair
-
tidak
Amis Khas
Tak
Merah-
Seperti air
berwarna
-
cucian beras
-
Sepsis
Meteorismus
hijau
Infeksi
busuk
Kehijauan
sistemik
DIAGNOSIS
1.
Anamnesis 1,3,4
Pada anamnesis perlu ditanyakan hal-hal sebagai berikut :
-
Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai seperti : batuk, pilek,
otitis media, campak.
2.
-
hipernatremia)
Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai dengan criteria berikut :
Penilaian
Keadaan umum
Baik, sadar
*Gelisah, rewel
Mata
Normal
Cekung
Sangat cekung
Air mata
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Mulut, lidah
Basah
Kering
Rasa haus
Sangat kering
*Malas minum, tidak bisa
Turgor kulit
Kembali cepat
*Kembali lambat
Dehidrasi ringan-sedang
Dehidrasi berat
lain
lain
Rencana Terapi B
Rencana Terapi C
Hasil
pemeriksaan
Terapi
3.
Tanpa dehidrasi
Rencana Terapi A
minum
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium 1,3
Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada umumnya tidak
diperlukan, hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan misalnya
penyebab dasarnya tidak diketahui atau ada sebab-sebab lain selain diare
akut atau pada penderita dengan dehidrasi berat. Contoh : pemeriksaan
darah lengkap, kultur urin dan tinja pada sepsis atau infeksi saluran kemih.
Pemeriksaan laboratorium yang kadang-kadang diperlukan pada diare akut
:
Darah : darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah,
kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika.
TATALAKSANA
Departemen Kesehatan menetapkan lima pilar penatalaksanaan diare bagi
semua kasus diare yang diderita anak balita baik yang dirawat maupun sedang
dirawat di Rumah Sakit, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Mmol/liter
75
65
75
20
10
Total Osmolaritas
245
Ketentuan pemberian oralit baru:
a. Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
b. Larutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 liter air matang, untuk
persediaan 24 jam.
c. Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Untuk anak berumur < 2 tahun : berikan 50-100 ml tiap kali
BAB
Untuk anak 2 tahun lebih : berikan 100-200 ml tiap BAB
d. Jika dalam 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa
larutan harus dibuang.
Nutrisi 1,3,4
ASI dan makanan dengan menu yang sama saat anak sehat sesuai
umur tetap diberikan untuk mencegah kehilangan berat badan dan sebagai
pengganti
nutrisi
yang
hilang. Adanya
perbaikan
nafsu makan
Medikamentosa 1,3,4
Antibiotik
Antibiotik jangan diberikan kecuali ada indikasi misalnya diare
berdarah atau kolera. Pemberian antibiotic yang tidak rasional justru
akan memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu
keseimbangan flora usus dan Clostridium difficile yang akan tumbuh
dan menyebabkan diare sulit disembuhkan. Selain itu, pemberian
Laktat atau Kaen 3B atau NaCl dengan jumlah cairan yang dihitung
berdasarkan berat badan. Status hidrasi dievaluasi secara berkala.
Berat badan 3-10 kg 200 ml/kgBB/hari
Berat badan 10-15 kg 175 ml/kgBB/hari
Berat badan > 15 kg 135 ml/kgBB/hari
Apabila oleh karena sesuatu hal pemberian oralit tidak bisa diberikan peroral, oralit dapat diberikan melalui nasogastrik dengan volume yang sama
dengan kecepatan 20ml/kg/jam. Setelah 3 jam keadaan pasien dievaluasi,
apakah membaik, tetap atau memburuk. Bila keadaan penderita membaik
dan dehidrasi teratasi pengobatan dapat dilanjutkan dirumah dengan
memberikan oralit dan makanan dengan cara seperti pada pengobatan
diare tanpa dehidrasi. Bila memburuk dan penderita jatuh dalam keadaan
dehidrasi berat, penderita tetap dirawat di sarana kesehatan dan
pengobatan terbaik adalah pemberian secara parenteral.
Dehidrasi Berat
Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan Ringer Laktat atau Ringer
<2 tahun :
Kategori
Ringan
Sedang
Berat
PWL
50 ml/kgBB
75ml/kgbb
125ml/kgbb
NWL
100 ml/kgBB
100ml/kgbb
100ml/kgbb
CWL
25 ml /KgBB
25ml/kgbb
25ml/kgbb
Total
175,ml/kgbb
200ml/kgbb
250ml/kgbb
2-5 tahun :
Kategori
Ringan
Sedang
Berat
PWL
30ml/kgbb
50ml/kgbb
80ml/kgbb
NWL
65ml/kgbb
80ml/kgbb
80ml/kgbb
CWL
25ml/kgbb
25ml/kgbb
25ml/kgbb
Total
135ml/kgbb
155ml/kgbb
185ml/kgbb
KOMPLIKASI
Beberapa masalah mungkin terjadi selama pengobatan rehidrasi. Beberapa
diantaranya membutuhkan pengobatan khusus.
a.
b.
c.
X.
PENCEGAHAN
Upaya pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara:
a.
b.
DAFTAR PUSTAKA
1. Antonius H. Pudjiadi, Badriul Hegar, Setyo Handryastuti, Nikmah
Salamia Idris, Ellen P. Gandaputra, Eva Devita Harmoniati,