Anda di halaman 1dari 40

DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI SEDANG

Jumatul Rialdi, S. Ked Ibnuzaer Khalilullah, S. Ked

Preseptor Dr. H. Metrizal, Sp.A

Tinjauan Pustaka
1. PENDAHULUAN Diare masih merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak-anak di bebagai negara berkembang Menurut laporan Depkes RI, di Indonesia setiap anak mengalami diare 1,6-2 kali setahun. Sekitar 80 % kematian yang berhubungan dengan diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Penyebab kematian adalah karena dehidrasi sebagai akibat dari kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinja2

2. DEFINISI Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali sehari pada bayi dan anak, >4 kali sehari pada neonatus) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan/ tanpa darah dan/ atau lendir.
Akut Kronik

3. Epidemiologi Dari daftar urutan penyebab kunjungan Puskesmas/ Balai Pengobatan, hampir selalu temasuk dalam kelompok 3 penyebab utama ke Puskesmas. Angka kesakitannya sekitar 200-400 kejadian diantara 1000 penduduk setiap tahunnya. Dengan demikian di Indonesia diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya, sebagian besar (7080%) dari penderita ini adalah anak dibawah umur 5 tahun

4. Etiologi

5. Patogenesis Mikroorganisme masuk kemudian berkembang, - flora usus - Sekresi usus - Pertahanan lambung - Peristaltik - Sel kupfer - bahan-bahan antibakteri

6. PATOFISIOLOGI
Gangguan osmotik Gangguan sekresi Gangguan motilitas usus

Akibatnya
- Dehidrasi - Gangguan keseimbangan asam-basa (asidosis metabolik) - Hipoglikemi - Gangguan gizi - Gangguan sirkulasi

7. GAMBARAN KLINIS Gambaran klinis pada diare terjadi akibat dari dehidrasi : 1. Kehilangan cairan tubuh (volume deficit)
Kehilangan turgor kulit Denyut nadi lemah atau tidak ada Takikardia, Mata cekung,Ubun-ubun besar cekung Suara parau Kulit dingin, sianosis (jari) Selaput lendir kering Anuria/ oliguria

2. Kehilangan elektrolit tubuh (electrolyte deficit) a. Defisiensi bikarbonas/ asidosis


Muntah-muntah Pernafasan cepat dan dalam Defisiensi K+ intrasel

b. Defisiensi K+
Kelemahan otot-otot Ileus paralitik (distensi abdomen) Cardiac Arrhytmia/arrest

c. Hipoglikemia

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan tinja
Makroskopik dan mikroskopik Biakan kuman Tes resistensi terhadap antibiotika pH dan kadar gula

Pemeriksaan darah
Darah lengkap Pemeriksaan elektrolit, pH, dan cadangan alkali Kadar ureum

PENATALAKSANAAN
Prinsip pengobatan : MENCEGAH DEHIDRASI TERAPI DIETETIK OBAT-OBATAN

Cegah Dehidrasi

Obat-obatan
Pada penderita diare, pemberian antibiotika hanya boleh diberikan apabila : Ditemukan bakteri patogen pada pemeriksaan mikroskopik dan atau biakan Pada pemeriksaan makroskopik dan atau mikroskopik ditemukan darah pada tinja Secara klinik terdapat tanda-tanda yang menyokong adanya infeksi parenteral Didaerah endemik kolera (diberi tetrasiklin) Pada neonatus jika diduga terjadi infeksi nosokomial

Upaya Pencegahan
Tujuh intervensi pencegahan diare yang efektif : Pemberian ASI Memperbaiki makanan sapihan Menggunakan air bersih Mencuci tangan Menggunakan jamban keluarga Cara membuang tinja yang baik dan benar Pemberian imunisasi campak

KOMPLIKASI
Hipernatremia, Hiponatremia Demam Edema/ Overhidrasi Asidosis metabolik Hipokalemi Ileus Paralitik Kejang Muntah Gagal Ginjal Akut (GGA)

Prognosis
Bonam apabila segera ditolong

Laporan Kasus
Identitas pasien
Nama MR Umur Jenis kelamin Nama Ibu Suku bangsa Alamat : K.F : 31.74.97 : 9 bulan : Laki-laki : Ny.M : Minang : Birugo Bungo

Seorang anak laki-laki berumur 9 bulan dirawat di Bangsal Anak RSUD Dr. Achmad Mocthar sejak tanggal 25 Agustus 2012, dengan : Keluhan Utama : Berak encer sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang Berak encer sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, frekuensi BAB 4-5 kali/hari, jumlahnya 1/4 gelas per kali BAB, berlendir dan berdarah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah tidak ada Demam tidak Batuk pilek tidak ada, sesak nafas tidak ada. Anak mau minum, Saat ini anak mendapat Asi dan nasi tim 3x/hari jumlah 5-6 sendok makan/kali, tidak ada riwayat mengkonsumsi susu formula. Berat badan terakhir 7,5 kg BAK jumlah dan warna biasa Sebelum dibawa ke RSUD DR. ACHMAD MOCHTAR, anak sudah dibawa berobat ke bidan dan mendapat oralit serta obat sirup. Kerena tidak mengalami perubahan Anak dibawa ke RS.

Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.

Riwayat Kehamilan : Selama hamil Ibu tidak pernah menderita penyakit yang berat, DM, Hipertensi maupun infeksi. Pemeriksaan kehamilan teratur ke Bidan, Imunisasi TT ada 2 kali . Kuantitas dan kwalitas makanan selama hamil cukup. Tidak ada riwayat minum obat/ jamu, penyinaran, merokok atau minuman beralkohol Lama hamil cukup bulan.

Riwayat Kelahiran : Anak ke-2 dari 2 bersaudara, lahir spontan ditolong oleh bidan dirumah bidan, cukup bulan, saat lahir langsung menangis kuat, berat badan lahir 3200 gram, panjang badan 48 cm. Riwayat Makanan dan Minuman : Bayi
ASI : Ekslusif dari lahir sampai sekarang Susu Formula: tidak pernah Bubur susu : 6 bulan sekarng 2x/hari Nasi Tim : 9 bulan - sekarang

KESAN makanan dan minuman : kuantitas kurang, kualitas kurang.

Riwayat Imunisasi : BCG : 1 bulan (scar +) DPT : 2, 3,4 bulan Polio : 2,3, 4 bulan Hepatitis : 2, 3,4 bulan Campak : 9 bulan KESAN : Imunisasi Dasar sudah lengkap.

Riwayat Sosial Ekonomi :


Anak ke-2 dari 2 bersaudara Ayah : Pendidikan SMP, Dagang. Ibu : Pendidikan SD, Ibu rumah tangga. Penghasilan dalam keluarga Rp. 800.000 / bulan

Riwayat Perumahan dan Lingkungan : Tinggal di rumah Permanen, sumber air minum dari sumur galian, pekarangan ada cukup luas, buang air besar di dalam rumah, sampah bakar. KESAN : higiene dan sanitasi cukup.

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :


Gigi pertama : 6 bulan Isap jempol : tidak ada

Tertawa

: 3 bulan

Gigit kuku

: tidak ada

Miring

: 3 bulan

Ngompol

: ada

Tengkurap

: 3 bulan

Aktif sekali

: tidak ada

Duduk

: 7 bulan

Apati

: tidak ada

Merangkak

:-

Membangkang

: tidak ada

Berdiri

:-

Ketakutan

: tidak ada

Gigi pertama

: 6 bulan

Isap jempol

: tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Kesadaran Kulit tidak sianosis Tekanan Darah Frekuensi Nadi Frekuensi Nafas Suhu : tampak sakit ringan : sadar : tidak pucat, tidak ikterik, : 100/60 mmhg : 112 x/menit : 32 x/menit : 36,8oC

Berat Badan : 7,7 Kg Tinggi Badan : 72 cm Status Gizi :(Menurut P-50 standar NCHS) BB/U : 83,7 % TB/U : 100 % BB/TB : 83,7 % KESAN : Status gizi kurang

Kulit

teraba hangat, turgor kembali cepat

Kepala

bentuk bulat simetris, rambut hitam tak mudah dicabut, lingkaran kepala 44 cm (Normal menurut standar Nellhauss). UUB sedikit cekung

Mata

Tidak Cekung, konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, pupil isokor 2mm/2mm, Refleks cahaya positif/positif

Telinga

Tidak ada kelainan

Hidung

Tidak ada kelainan.

Mulut

Mukosa mulut dan bibir basah, palatum tidak terbelah

Tonsil

T1 T1 , tidak hiperemis

Faring

Tidak hiperemis

Leher

Kaku kuduk (-), KGB tak membesar, JVP sukar dinilai

Paru Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : iktus tidak terlihat : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V : batas jantung normal : bunyi jantung murni, irama teratur, bising tidak ada : normochest, simetris kiri = kanan : fremitus kiri = kanan : sonor : bronkovesikuler, ronki tidak ada, wheezing tidak ada

Abdomen : Inspeksi : tidak membuncit, distensi tidak ada Palpasi : Turgor kembali cepat, hepar dan lien tidak teraba Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus positif normal Punggung : tidak ada kelainan Alat kelamin : tidak ada kelainan Anus : colok dubur tidak dilakukan. Ekstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik, RF positif/positif, RP negatif/negative

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah - Hb : 10,1 gr % - Leukosit : 16.690 /mm3 - trombosit: 466.000/mm3 - LED : 15 mm/jam Kesan ; Leukositosis

DIAGNOSIS KERJA Diare akut dengan dehidrasi sedang (sudah teratasi) Gizi Kurang Diagnosa Banding :

TERAPI
IVFD RL 30 gtt/menit (Mikro) ASI OD Cotrimoksazole syr 2x1 Cth Oralit tiap BAB encer/ muntah Zinkid 1 x 20 mg, p.o

ANJURAN
Pemeriksaan Feses rutin Pemeriksaan Kultur feses

Follow up, 27 agustus 2012 (Hari rawatan Ke 3) : S / Berak encer ada,frek 1 kali, jumlah gelas, warna kemerahan, berlendir dan berdarah. Muntah tidak ada Demam tidak ada, Makan dan minum mau, BAK ada dalam jumlah cukup.

O / KU = ringan , Kes = sadar, TD = 100/60, Nadi = 112 x/mnt, Nafas = 28 x/mnt, Suhu = 37 oC, BB = 7,9 Kg. Mata : tidak cekung, conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik Mulut : mukosa mulut dan bibir basah Tonsil : T1-T1, tidak hiperemis Faring : tidak hiperemis Jantung / paru : dalam batas normal abdomen : turgor baik, BU positif Normal anus : tidak ada kelainan Ekstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik, RF+/+, RP-/KESAN : Diare akut dengan dehidrasi ringan Terapi : IVFD RL 30 gtt/menit (Mikro) ASI OD Cotrimoksazole syr 2x1 Cth Oralit tiap BAB encer/ muntah Zinkid 1 x 20 mg, p.o

Follow up, 28 agustus 2012 (Hari rawatan Ke 4) : S / Berak encer ada,frek 1 kali, jumlah gelas, warna kemerahan, berlendir dan berdarah. Muntah tidak ada Demam tidak ada, Makan dan minum mau, BAK ada dalam jumlah cukup. O / KU = ringan , Kes = sadar, TD = 100/60, Nadi = 116 x/mnt, Nafas = 25 x/mnt, Suhu = 36,8oC, BB = 7,9 Kg. Mata : tidak cekung, conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik Mulut : mukosa mulut dan bibir basah Tonsil : T1-T1, tidak hiperemis Faring : tidak hiperemis Jantung / paru : dalam batas normal abdomen : turgor baik, BU positif Normal anus : tidak ada kelainan Ekstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik, RF+/+, RP-/KESAN : Diare akut dengan dehidrasi ringan. Terapi : IVFD RL 30 gtt/menit (Mikro) ASI OD Cotrimoksazole syr 2x1 Cth Oralit tiap BAB encer/ muntah Zinkid 1 x 20 mg, p.o

DISKUSI
Telah dilaporkan sebuah kasus seorang pasien anak laki-laki berumur 9 bulan dengan diagnosis Diare akut dehidrasi sedang. Diagnosis tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesis adanya berak-berak encer sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit dan berdarah 2 hari sebelum masuk rumah sakit, frekuensi BAB sebanyak 4-5 kali/ hari, jumlahnya gelas/kali BAB, lendir ada, darah ada. Muntah tidak ada, demam tidak ada. Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya mata yang tidak cekung dan air mata biasa, mukosa mulut dan bibir basah dan turgor kulit kembali cepat.

Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan pemeriksaan darah : terdapat leukositosis, Pada pasien ini terdapat diare akut dengan dehidrasi sedang sehingga dirawat dengan rencana pengobatan diare akut dengan dehidrasi sedang, IVFD RL 30 gtt/menit (Mikro), ASI OD, Cotrimoksazole syr 2x1 Cth, Oralit tiap BAB encer/ muntah, Zinkid 1 x 20 mg, p.o Ibu dianjurkan tetap memberikan cairan tambahan oral pada anak (sedikit demi sedikit dan sering), serta makanan yang tidak merangsang saluran cerna. Setelah pulang orang tua disarankan untuk tetap meningkatkan dan menjaga kebersihan dan makanan yang bergizi.

DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. 4. 5. Suraatmaja, Sudaryat. Kapita Selekta Gastroenterologi. Jakarta, Sagung Seto, 2007 Depkes RI. Buku Ajar Diare Pegangan Bagi Mahasiswa. Dirjen PPM & PLP Depkes RI, Jakarta, 1999 Staf Pengajar IKA FK- Unand. Ilmu Kesehatan Anak : Pedoman Diagnosis dan Terapi.Padang, Bagian IKA FK- Unand / RSUP. Dr. M. Djamil,: 6 20 Depkes RI. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta, 2008 Markum AH. Saluran Cerna. Dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 1991 : 448 56

Anda mungkin juga menyukai