Anda di halaman 1dari 43

Laporan kasus

GASTROENTERITIS AKUT
Zayadha Hazrini, S.Ked
100610036

Pendahuluan
Gastroenteritis adalah suatu kondisi yang di tandai
dengan muntah dan diare yang disebabkan oleh
infeksi, alergi atau keracunan makanan sehingga
menyebabkan dehidrasi dan gangguan elektrolit.
Diare masih merupakan salah satu penyebab
utama morbilitas dan mortalitas anak di negara
yang sedang berkembang.
Dalam berbagai hasil Survei kesehatan Rumah
Tangga diare menempati kisaran urutan ke-2 dan
ke-3 berbagai penyebab kematian bayi di
Indonesia.

Identitas Pasien
Nama : An. n
Jenis kelamin : laki-laki
TTL : Sy. Bayu , 07 mei
2014
Alamat : Sy. Bayu
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 09 oktober 2014
Tanggal Pemeriksaan : 09 oktober
2014
Tanggal Keluar RS : 13 oktober
2014

Anamnesa
Keluhan Utama
: Mencret
Keluhan Tambahan
: Mual dan Muntah
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mencret kurang lebih 4 kali/hari
selama 2 hari SMRS, tinja cair, sekali BAB kurang
lebih gelas aqua, warna tinja kekuningan, tidak
ada darah dan lendir, BAB tidak nyemprot, tidak
di jumpai bau amis, kesakitan saat akan BAB
disangkal, keluhan disertai muntah lebih dari
5x/hari sebanyak gelas aqua berisi makanan
dan minuman yang dimakan. Panas, batuk, pilek,
kejang tidak di jumpai.

Pasien tampak lemas, rewel dan


nafsu makan berkurang, penderita
tampak kehausan dan ingin minum
terus. Tetapi setiap kali makan atau
minum pasien muntah . Sebelum diare
pasien minum susu formula dan
makan- makanan seperti biasa. Buang
air kecil pasien selama ini lancar,
berwarna kuning jernih, sehari 4-5
kali/hari, masing masing kurang lebih
setengah gelas aqua, saat diare BAK
dalam sehari < 4x. BAK terakhir tidak

Riwayat Penyakit Dahulu:


1. Riwayat alergi di sangkal
2. Riwayat penyakit serupa di sangkal
3. Riwayat asma di sangkal
4. Riwayat cacingan di sangkal
5. Riwayat kejang di sangkal
. Riwayat Penyakit Keluarga:

Riwayat keluhan yang sama pada keluarga


disangkal.

Riwayat kehamilan dan persalinan :

- Pemeriksaan di bidan puskesmas


- Frekuensi : trimester I : 1 x / bulan
trimester II : 2 x / bulan
trimester III : 3 x / bulan
- Keluhan selama kehamilan : (-)
Penderita adalah anak pertama dan satusatunya. Lahir dengan berat badan lahir 3100
gram dan panjang badan 51 cm, lahir normal
spontan, menangis kuat, umur kehamilan 9
bulan, lahir di rumah ditolong oleh bidan. Ayah
dan ibu menikah satu kali.

Riwayat Imunisasi
Hepatitis B : 4 kali (usia 0 hari, 2
bulan, 3 bulan, 4 bulan)
DPT : 3 kali ( usia 2 bulan, 3
bulan, 4 bulan
Polio : 4 kali ( usia 1 bulan, 2
bulan, 3 bulan, 4 bulan )
BCG : 1 kali ( usia 1 bulan )
Campak : -

Riwayat perkembangan :

Motorik Kasar
Mengangkat kepala : 3 bulan
Tengkurap kepala tegak : 4 bulan
Bersuara aah/ooh : 2,5 bulan
Motorik halus
Memegang benda :3,5 bulan
Personal sosial
Tersenyum : 1 bulan

Riwayat makanan
Usia 0-4 bulan : ASI diberikan sejak lahir, sampai
pasien berumur 1 bulan. ASI diberikan tiap kali
menangis kurang lebih 8-10x sehari, lama
menyusui 10 menit, bergantian payudara kanan
dan kiri, sesudah disusui anak tertidur.
Penghentian ASI pada usia 1 bulan oleh karena
ibu pasien bekerja.
Susu formula diberikan sejak usia pasien 1 bulan
sampai sekarang.
Makanan padat dan bubur : bubur susu
diberikan pada usia 4 bulan, diberikan 3x sehari
sebanyak setengah bungkus sachet bubur susu.

Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
KU : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos mentis
(E4V5M6)
RR : 25 x/menit
Nadi : 160 x/menit
Suhu : 37,2oC
BB : 6,3 kg
TB : 65 cm

Status Gizi
BB sekarang

X 100 %
BB ideal
6,5 kg

7 kg

92 %
X 100 %
Gizi baik

Status General
Kulit
Warna
: Sawo matang
Turgor
: kembali lambat
Sianosis : (-)
Ikterus
: (-)
Edema
: (-)
Ptekie/purpura : (-)

Kepala
Rambut : Hitam, sukar dicabut
Mata : cekung (+) Konjungtiva pucat (-/-)
ikterik (-/-), reflek pupil(+/+)
Telinga : Aurikula normal, Sekret (-/-),
otorrhea (-/-)
Hidung : Normal, Sekret (-/-), rhinorhea (-/-)
Mulut : Mukosa kering, sianosis(-), lidah kotor
(-), bibir pucat (-)
Leher
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Pembesaran KGB (-), distensi vena
jugularis (-)

Pulmo
Inspeksi : pengembangan dada
kanan = kiri
Palpasi : fremitus raba sulit
dievaluasi
Perkusi : sonor di seluruh
lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler
(+/+), suara
tambahan (-/-)

Cor
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di SIC V LMCS, tidak kuat
angkat
Perkusi
Batas kiri atas : SIC II Linea parasternalis
Sinistra
Batas kiri bawah : SIC IV Linea Mid clavicularis
sinistra
Batas kanan atas : SIC II Linea parasternalis
Dextra
Batas kanan bawah : SIC IV Linea parasternalis
Dextra
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler,
bising (-)

Abdomen
Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar
dengan dinding dada
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : timpani
Palpasi : supel, hepar tidak
teraba, lien tidak teraba, turgor kembali lambat
Ekstremitas
Superior : Sianosis (-/-), edema (-/-), akral
hangat
Inferior : Sianosis (-/-), edema (-/-), akral hangat

Pemeriksaan Laboratorium tanggal


08 oktober 2014
Hasil

08/1014

Rujukan

Satuan

12,0-16,0

mg/dl

<20

mm/jam

4,5-6,5

Juta/ul

4-11

Ribu/ul

37-47

Vol%

76-96

Fl

27-32

Pg

30-37

g%

150-450

Ribu/ul

HEMATOLOGI
Hemoglobin
LED

10,7
-

Eritrosit

4,61

Leukosit

8,8

Hematokrit

37

MCV

72,9

MCH

23,2

MCHC

31,8

Trombosit

221

Urinalisa
Warna
Berat Jenis

Kuning muda
1,005

pH

Bilirubin

Urobilinogen

Leukosit

Blood dan Hb

Mic Eritrosit

Mic Lekosit

DIAGNOSA BANDING
Gastroenteritis akut ec virus dengan
dehidrasi sedang
Gastroenteritis akut ec bakteri
dengan dehidrasi sedang
DIAGNOSA KERJA
Gastroenteritis akut ec virus dengan
dehidrasi sedang

PENATALAKSANAAN
Rehidrasi oralit 75 cc/ kgBB/ 3 jam
peroral. Selalu dimuntahkan
Via NGT keluarga pasien menolak
IVFD RL 32 gtt/i mikro
Lacbon 1 tab + diazepam 0,5 ml
pulvis
Zinc 110 mg

PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam: dubia ad bonam

Tanggal

09/10/2014

Subjektif

Demam (-),
mual (+),
muntah (+) ,
badan lemas (+),
BAK (n),
BAB (> 4 x/hr),

Objektif

KU: lemah
Kesadaran: CM
HR: 86x/i
RR: 25x/i
Suhu: 37,6C

Analisis

GEA + dehidrasi
ringan sedang

Perencanaan

IVFD RL 20 tetes
mikro/menit
-

Cefotaxime 500 mg/12


jam

Ranitidin 1/2a /12 Jam

Zink kids 1x 1 cth

PCT 3x1 cth

Cek darah rutin, urin


rutin, feses rutin,

Tanggal

Subjektif

10/10/2014 Demam (-),


mual (+),
muntah (-) ,
Berkeringat (-),
badan lemas (+),
BAK (n),
BAB (> 3x/ hr),

Objektif

KU: lemah
Kes: CM
HR: 66x/i
RR: 24x/i
Suhu: 36,5C

Analisis

GEA + dehidrasi
ringan sedang

Perencanaan

IVFD RL 32 tetes
mikro / menit

Cefotaxim (aff)

Ranitidin a/12 Jam

Diazepam 0,6

Lacbon 1 tab

Pulvis 2 x 1

11/10/2014

Demam (-),
mual (-),
muntah (-) ,
Berkeringat (-),
badan lemas (+),
BAK (n),
BAB (> 3x / hr),

KU: Lemah
Kes: CM
HR: 84x/i
RR: 28x/i
Suhu: 36,7C

GEA + dehidrasi
ringan sedang

IVFD RL 32 tetes
mikro / menit

Ranitidin a/12 Jam

Diazepam 0,6

Lacbon 1 tab

Pulvis 2 x 1
-

Ferokid 1x 1

Tanggal Subjektif
12/10/2014 Demam (-),
mual (-),
muntah (-) ,
badan lemas (+),
nyeri sendi (-),
BAK (n),
BAB (< 2 x / hr),

Objektif
KU: Lemah
Kes: CM
HR: 98x/i
RR: 20x/i
Suhu: 36,5C

Analisis
GEA + dehidrasi
ringan sedang

Perencanaan
IVFD RL 32 tetes
mikro / menit

Ranitidin a/12 Jam

Diazepam 0,6

Lacbon 1 tab

Pulvis 2 x 1
13/10/2014 Demam (-),
mual (-),
muntah (-) ,
badan lemas (-),
BAK (n),
BAB (n),

KU: Baik
Kes: CM
HR: 90x/i
RR: 20x/i
Suhu: 38,5C

GEA + dehidrasi
ringan sedang

Ferokid 1x 1
PBJ

Definisi
Gastroenteritis adalah peradangan pada
saluran cerna yang ditandai oleh diare
dan muntah yang akan menyebabkan
dehidrasi.
Menurut WHO, dehidrasi adalah
Defekasi encer > 3 x sehari dengan atau
tanpa darah dan atau lendir dalam tinja
Diare akut terjadi secara mendadak dan
berlangsung < 14 hari pada bayi dan anak
yang sebelumnya sehat.

Etiologi Gastroenteritis
salmonella

shigella

elicobacter

RV
rotavirus
shigella
salmonella
elicobacter

Patofisiologi

viru
s

Masuk ke
enterosit

Villi atrofi & blm


bisa
mengabsorbsi
cairan

Merusak villi
usus halus
Tapi
fungsinya
belum
matang

DIARE

Entero
sit di
ganti
yg
baru

Menurut patofisiologinya diare di


bagi atas
Diare osmotik
Diare sekretorik
Gangguan motalitas usus

Diare osmotik
Makanan/zat yg tidak dapat di absorbsi
oleh usus
Akan di fermentasikan oleh
usus
Tekanan osmotik di lumen usus
meningkat
Terjadi pergeseran cairan dan elektrolit ke
lumen usus
Isi rongga usus
berlebih

Diare
osmotik

Diare
sekretiorik
toksin
merangsang

cAMP

cGMP

menstimulasi

Peningkatan sekresi air dan elektrolit ke


dalam rongga usus
Diare
sekretorik

Gangguan motalitas usus


Gangguan

Diagnosis dan manifestasi


klinis

Anamnesis
Keluhan Gastroenteritis akut infektif
bersifat khas yaitu:
nausea,
muntah,
nyeri abdomen,
demam, dan
feces yang sering, bisa air, malabsorptif,
atau berdarah tergantung dari bakteri
patogen yang spesifik

Pemeriksaan fisik
Gejala /
tanda

mata

KLASIFIKASI
Ringan
Sedang
(<3% BB
(3-9% BB
turun)
turun)
Compos
apatis
mentis
Kembali
Kembali
cepat
lambat
(<2)
normal
cekung

Air mata
Rasa haus

normal
Agak sedikit Tidak ada
Minum biasa haus
Tidak mau

Keadaan
umum
torgor

Berat
(> 9% BB
turun)
koma
Kembali
lambat
(>2)
Sangat
cekung

Pemeriksaan penunjang

darah tepi lengkap


kadar elektrolit serum
ureum dan kreatinin
pemeriksaan feces
pemeriksaanEnzym-linked
Immunoabsorbent Assay(ELISA) untuk
mendeteksi giardiasis
test serologi amebiasis
foto rontgen abdomen

tatalaksana
rehidrasi

Menurut WHO, 2008

Antibiotk

Rehidrasi
Tindakan

Klasifikasi dehdrasi
Tanpa

Ringan
Sedang

berat

rehidrasi

Tidak ada

Oralit
75ml/kgBB
dalam 4 jam

Rehidrasi
dengan RL
100 ml/kgBB
iv dalam 4-6
jam pertama
lalu lanjutkan
pemberian
oralit

Pergantian
cairan yang
telah ilang

< 10 kgBB:
60-120 mL
oralit tiap
diare dan
muntah

< 10 kgBB:
60-120 mL
oralit jika
diare dan
muntah

< 10 kgBB:
60-120 mL
oralit tiao
diare dan
muntah

Diet

Lanjutkan asi
atau makana

Lanjutkan asi
atau makan

Lanjutkan asi
atau makan

Zink
Pemberian zink selama 10-14 hari
dapat menurunkan durasi dan
derajat keparahan diare pada anak.
Dosis : <6 bulan 10 mg (1/2 tab) /
hari
> 6 bulan 20 mg (1 tab ) /
hari

Makanan
Pasien diare tidak dianjurkan puasa, kecuali bila
muntah-muntah hebat.
Makanan segera diberikan 4 jam setelah
pemberian oralit atau cairan intravena.
Pasien dianjurkan minum-minuman sari buah,
minuman tak bersoda, makanan mudah dicerna.
Susu sapi dihindarkan karena adanya defisiensi
lactase transien yang disebabkan oleh infeksi
virus dan bakteri.
Diet sesuai umur disamping cairan oralit
danmaintenance

Prebiotik
Probiotik merupakan bakteri hidup yang menguntungkan
dengan cara meningkatkan kolonisasi bakteri probiotik
didalam lumen saluran cerna sehingga seluruh epitel
mukosa usus telah diduduki oleh bakteri probiotik.
bakteri probiotik dapat dipakai untuk pencegahan dan
pengobatan diare baik yang disebabkan oleh Rotavirus
maupun mikroorganisme lain.
Hasil meta analisa Van Niel dkk 25 menyatakan
lactobacillus aman dan efektif dalam pengobatan diare
akut infeksi pada anak, menurunkan lamanya diare, dan
menurunkan frekuensi diare pada hari ke dua dengan
pemberian sebanyak 1 2 kali.

Antibiotik
Terapi antibiotik bukanlah indikasi
pada anak-anak.
Pemberian ini hanya dilakukan pada
anak dengan diare bercampur darah
(pada umumnya shigellosis),
tersangka kolera dengan dehidrasi
berat, dan pasien dengan
manifestasi klinis berat (misalnya
pneumonia).

Beberapa antibiotik yang sering dipakai antara lain

Kolera : Tetrasiklin 50mg/kg/hari dibagi 4 dosis (2 hari)


Furasolidon 5mg/kg/hari dibagi 4 dosis (3 hari)
Shigella : Trimetroprim 5-10mg/kg/hari
Sulfametoksasol 25mg/kg/hari Diabgi 2 dosis (5 hari)
Asam Nalidiksat : 55mg/kg/hari dibagi 4 (5 hari)
Amebiasis: Metronidasol 30mg/kg/hari dibari 4 dosis 9 5-10 hari)
Untuk kasus berat : Dehidro emetin hidrokhlorida 1-1,5 mg/kg
(maks 90mg)(im) s/d 5 hari tergantung reaksi (untuk semua umur)
Giardiasis : Metronidasol 15mg.kg/hari dibagi 4 dosis ( 5 hari ).

TERIMAKSIH.

Anda mungkin juga menyukai