Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS

GASTROENTERITIS AKUT DENGAN


DEHIDRASI RINGAN SEDANG

DISUSUN OLEH :

dr. Aisyah Isdawati Ismet

PEMBIMBING :

dr. Hj. Haniza Rangkuti

dr. Amelia Santi

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

RUMAH SAKIT UMUM PETALA BUMI

PEKANBARU

2019
LAPORAN KASUS - DIAGNOSIS GASTROENTERITIS AKUT DENGAN
DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
dr. Aisyah Isdawati Ismet
Subjective
Pasien perempuan, usia 3 tahun, dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan
mencret sejak 1 hari SMRS. Pasien mencret 6 kali sehari, jumlah +1/4 gelas
perkali, konsistensi cair lebih banyak dari ampas, tidak berlendir, tidak berdarah,
tidak berbau busuk dan tidak seperti air cucian beras. Pasien juga mual dan muntah,
frekuensi 2 kali sehari, isi apa yang dimakan dan diminum. Pasien kurang mau makan
dan minum, serta lebih rewel dari biasanya. Pasien demam sejak 2 hari ini, demam
bersifat naik turun dan tidak pernah mencapai suhu normal, tidak mengigau, dan tidak
menggigil. Riwayat kejang (-), perdarahan (-), batuk (-), pilek (-), sesak nafas (-).
BAK sedikit dalam 1 hari ini. Pasien belum pergi berobat.

Riwayat Penyakit dahulu : Asma (-), Kejang (-)

Riwayat Alergi : Alergi Obat (-), alergi makanan (-)

Objective
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
TTV : TD : - mmHg Frekuensi nafas : 24x/i
Suhu : 37,9 °C Frekuensi nadi : 116x/i
BB : 14 kg
Kepala : Mata : Konjungtiva anemis (-/-) Sklera kuning (-/-)
Refleks cahaya (+/+) Mata cekung (+/+)
Hidung : Nafas cuping hidung (-)
Mulut : Tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring hiperemis (+),
Bibir kering (+)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Jantung : bunyi jantung S1 dan S2 regular, murmur (-),
gallop (-)
Paru : simetris, suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen : Simetris, datar, soepel, BU normal, timpani, turgor kembali
Lambat (+), hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2”

Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin
Hb : 11,4 g/dL
Leukosit : 12.600/uL
Hematokrit : 31,5%
Trombosit : 314.000/uL
Eritrosit : 4,55 jt/uL

Elektrolit
Na : 136 mmol/L
K : 4,0 mmol/L
Cl : 100 mmol/L

Assessment
Diagnosis
Dari anamnesis, pasien perempuan usia 3 tahun datang dengan keluhan
mencret sejak 1 hari SMRS, frekuensi 6 kali sehari, jumlah +1/4 gelas perkali,
konsistensi cair. Pasien juga mual dan muntah, frekuensi 2 kali sehari, isi apa yang
dimakan dan diminum. Pasien kurang mau makan dan minum, lebih rewel dari
biasanya. Pasien demam sejak 2 hari ini, demam bersifat naik turun dan tidak pernah
normal.

Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari,
disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah
yang berlangsung kurang dari 1 minggu. Diare dapat disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, ataupun parasit, malabsorbsi karbohidrat, lemak, dan protein, keracunan
makanan, alergi terhadap makanan tertentu, imunodefisiensi, dan psikologis berupa
rasa takut dan cemas. Pada pasien ini, diare kemungkinan disebabkan oleh infeksi
bakteri, dimana pola demam yang naik turun dan tidak pernah normal, serta
meningkatnya leukosit.
Derajat dehidrasi menurut WHO:
1. Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 4-5% berat badan atau sekitar 40-50
ml/kg BB.
2. Dehidrasi sedang: kehilangan cairan 6-9% berat badan atau sekitar 60-90
ml/kg BB.
3. Dehidrasi berat: kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan atau sekitar
100-110 ml/kg BB.
Penilaian derajat dehidrasi ringan-sedang pada pasien ini ditetapkan
berdasarkan keadaan klinis pasien yaitu mata cekung, bibir kering, dan turgor
kembali lambat. Penilaian derajat dehidrasi menurut WHO:
Penilaian A B C
Lihatlah keadaan Baik/sadar Gelisah, rewel* Lesu/ lunglai/ tidak
umum sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Kering
Mulut/lidah Basah Kering Sangat kering
Haus Minum biasa Haus* Tidak mau minum*
Periksalah turgor Kembali cepat Kembali lambat* Kembali sangat
kulit lambat
Kesimpulan Tidak dehidrasi Dehidrasi
Dehidrasi berat (1
ringan/sedang (1
tanda * + atau lebih
tanda * + atau lebih
tanda lain)
tanda lain)
Terapi Rencana A Rencana B Rencana C
Lima pilar penatalaksaan diare:
1. Rehidrasi/pemberian cairan
Terapi rencana A adalah memberikan cairan rumah tangga dan ASI
semaunya, oralit diberikan sesuai usia setiap kali buang air besar atau muntah
dengan dosis 10cc/kgBB/BAB encer, atau jika BB tidak diketahui :
- kurang dari 1 tahun : 50-100 cc
- 1-5 tahun : 100-200 cc
- 5- 12 tahun : 200-300cc
- Dewasa : 300-400cc setiap BAB
Terapi rencana B diberikan apabila pasien jatuh pada keadaan dehidrasi
ringan-sedang, dengan pemberian oralit sebanyak 75 cc/kg BB dalam 3-4 jam
pertama dilanjutkan pemberian cairan yang sedang berlangsung sesuai umur
seperti diatas setiap kali buang air besar. Jika pasien kurang mau minum,
umur kurang dari 1 tahun 70cc/kgBB/5jam dan untuk umur lebih dari 1 tahun
70cc/kgBB/2,5 jam.
Terapi rencana C merupakan untuk pasien dengan dehidrasi berat dengan
cairan RL 100 cc/kgBB. Cara pemberiannya:
- Umur kurang dari 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 1 jam pertama kemudian
dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya.
- Umur lebih 1 tahun 30 cc/kgBB dalam 30 menit pertama kemudian
dilanjutkan 70 cc/kgBB dalam 2½ jam berikutnya.
Minum diberikan jika pasien sudah mau minum 5 cc/kgBB selama proses
rehidrasi.

2. Zink (selama 10-14 hari)


< 6 bulan : 10mg
> 6 bulan : 20mg
3. ASI Lanjut/ Pemberian makanan
ASI dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama
pada waktu anak sehat untuk mencegah kehilangan BB serta pengganti nutrisi
yang hilang. Adanya perbaikan nafsu makan menandakan fase kesembuhan.

4. Antibiotik sesuai penyebab


Antibiotika, pada umumnya tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut
kecuali penyebabnya jelas, seperti:
 Diare disentri Ciprofloxacin 15 mg/kgBB, 2 kali sehari
selama 3 hari.
 Kolera, diberikan tetrasiklin12,5 mg/kgBB/hari diberikan
dalam 4 dosis selama 3 hari
 Amoeba, Giardia, Kriptosporidium : Metronidazol 10
mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis selama 5 hari (10 hari untuk
kasus berat)
 Giardiasis diberikan metronidazole 5 mg/kgBB, 3 kali sehari
selama 5 hari

5. Komunikasi informasi edukasi

Planning
Diagnosis
Pasien ditegakkan diagnosis Gastroenteritis akut dengan dehidrasi ringan-sedang
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Terapi
Pasien mendapatkan terapi IVFD RL 130 tpm makro, Inj. cefotaxim 350mg/8jam,
paracetamol syr 3x1¼ cth, lacbon 2x1, zink syr 1x2 cth, dan oralit.
Edukasi
Keluarga pasien diedukasi mengenai diagnosis, rencana penanganan pasien dan
prognosis pasien.
Daftar Pustaka :
1. M. Juffrie, 2010. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid I. Jakarta:
Badan Penerbit IDAI, hal 87-118.
2. Sugianto S, 2002. Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan Penatalaksanaan. Edi.
Jakarta: Salemba Medika, hal: 73-91.
3. Markum AH. Penyakit Radang Usus. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Anak jilid 1. Ed 1. Jakrata: FKUI, 2002. 448-462.
4. Mansjoer dkk, 2002. Diare Akut. Dalam Kapita Selekta Kedokteran, jilid 2,
Ed 3. Jakarta: Media Aesculapius FKUI, hal 470-478.
5. Staf Pengajar Ilmu kesehatan Anak FKUI, 2002. Diare pada Bayi dan Anak.
Dalam Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, jilid 2. Jakarta: Percetakan
Infomedika. Jakarta, hal 283-294.
6. Sub Bag Ilmu kesehatan Anak FK UNPAD, 2005. Diare Akut Dalam Buku
Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 3. Bandung, hal
271-278

Anda mungkin juga menyukai