Anda di halaman 1dari 42

SIRKUMSISI

dr. Afdal, Sp.U

Date
Definisi
Sirkumsisi atau khitan atau sunat, pada
dasarnya adalah pemotongan sebagian dari
preputium penis hingga keseluruhan glans
penis dan corona radiata terlihat jelas.

Date Your Footer Here 2


Indikasi Umum

• AGAMA
• SOSIAL- KULTURAL
• KESEHATAN

*PowerPoint SmartArt graphic

Date Your Footer Here 3


Indikasi Medis
Condyloma
Paraphymosis Accuminata Phymosis
Paraphymosis : gangguan dimana Condyloma Accuminata (veneral Phymosis : gangguan dimana
preputium tidak dapat ditarik wart) : tumor jinak jaringan epiel, preputium tidak dapat ditarik
kembali ke posisi normal. akibat infeksi human papiloma melewati glans penis, dikarenakan
virus (HPV) tipe tertentu congenital (bawaan) atau infeksi

Date Your Footer Here 4


Kontra Indikasi
Epispadia Lorem Ipsum
Epispadia : ostium urethra (lubang kencing) Hypospadia : ostium urethra terdapat di
terdapat pada bagian dorsal batang penis bagian ventral.
sehingga urin akan terpancar ke atas

Kelainan hemostasis : gangguan pembekuan Infeksi pada penis


darah, (hemofilia,trombositopenia, aplastik
anemia, defisiensi Vit. K.)

Date Your Footer Here 5


Komplikasi Operasi
1. Hematom adalah berkumpulnya darah di mukosa
akibat rupturnyapembuluh darah sehingga
menimbulkan tonjolan.
2. Edema adalah berkumpulnya cairan di ekstra
vaskular (di luar pembuluh darah):pemberian
anestesi yang berlebihan.

Date Your Footer Here 6


3. Glans penis terluka bisa karena tertusuk atau
tersayat. Manajemen : gunakan balut tekan, atau
dikompres andrenalin.

Date Your Footer Here 7


4.Syok anafilaktik/ neurogenik yaitu kurangnya perfusi (suplay)
darah ke organ-organ vital (otak, jantung) sehingga
mengakibatkan penurunan kondisi orang tersebut.
5.Pendarahan pasca operasi yaitu keluarnya darah setelah
operasi selesai, baik setelah beberapa menit atau beberapa
jam.

Date Your Footer Here 8


Komplikasi Lanjut
1. Infeksi; karena kontaminasi baik dari perlengkapan
yang kurang steril atau dari lingkungan yang kurang
2. Preputium tumbuh lagi; hal ini disebabkan
pemotongan kulit dan mukosanya terlalu pendek.
3. Sukar kencing; hal ini dapat diakibatkan oleh adanya
sumbatan pada muara saluran kencing luar oleh
bekuan darah.

Date Your Footer Here 9


4. Meatal stenosis yaitu adanya pengerutan
pada saluran kencing.

Date Your Footer Here 10


5. Peyronie dissease yaitu pembengkokan pada
batang penis karena terbentuknya jaringan
parut akibat komplikasi infeksi pada bagian
dalam batang penis.

Date Your Footer Here 11


ANATOMI PENIS

Date Your Footer Here 12


ANATOMI PENIS

Date Your Footer Here 13


BEBERAPA TEHNIK
SIRKUMSISI

Date Your Footer Here 14


TEHNIK DISEKSI PREPUTIUM /
TEHNIK SLEEVE
TEHNIK DISEKSI PREPUTIUM /
TEHNIK SLEEVE
TEHNIK GULOTIN
DORSUMSISI / DORSAL SLIT
TEKNIK KONVENSIONAL DORSUMSISI
( DORSAL SLIT OPERATION )

 Teknik Dorsumsisi adalah


teknik sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian
dorsal pada jam 12 sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal,
 kemudian dilakukan pemotongan sirkuler ke kiri dan ke kanan sejajar
sulcus coronarius.

19
KEUNTUNGAN :

1. Kelebihan kulit mukosa bisa diatur


2. Resiko menyayat/memotong penis lebih kecil
3. Mudah mengatur panjang pendek pemotongan mukosa
4. Tidak melukai glan dan frenulum
5. Pendarahan bisa cepat diatasi
6. Baik untuk penderita fimosis/paraphimosis.
7. Baik untuk pemula.(tehnik yang paling aman)

20
KERUGIAN
1. Pendarahan relative lebih banyak (relatif)
2. Teknik sulit dan lebih rumit (relatif)
3. Insisi sering tidak rata, tidak simetris (relatif)
4. Waktu lebih lama (relatif)

21
PERSIAPAN
 Setelah fisik dan mental dipersiapkan,
 Informed consent didapat dari penderita atau keluarganya
 Disiapkan alat-alat :

22
PERSIAPAN
1. Sarung tangan steril 2 pasang
2. Kasa steril
3. Disinfektan, seperti povidone iodine
4. Klem untuk disinfeksi
5. Doek lubang steril
6. Spuit 2.5 atau 5 cc steril
7. Lidokain untuk anestesi infiltrasi
8. 2 atau 3 klem lurus
9. atau klem arteri kecil
23
PERSIAPAN
11. Gunting jaringan
12. Gunting benang
13. Benang bedah yang cepat diserap, misalnya plain catgut 3/0
dengan jarum jahit a-traumatic cutting
14. Needle holder
15. Pinset

24
PERSIAPAN
PERSIAPAN
PERSIAPAN
Prosedur
1. Disinfeksi penis dan sekitarnya dengan cairan disinfeksi
2. Persempit lapangan tindakan dengan doek lubang steril
3. Lakukan anestesi blok atau infiltrasi subkutan dimulai dari
pangkal penis melingkar.
4. Tunggu 3 – 5 menit dan yakinkan anestesi lokal sudah bekerja
dengan mencubitkan pinset

28
Prosedur
3.Lakukan anestesi blok atau
infiltrasi subkutan dimulai dari
pangkal penis melingkar.
4.Tunggu 3 – 5 menit dan
yakinkan anestesi lokal sudah
bekerja dengan mencubitkan
pinset

29
Prosedur

30
Prosedur
5. lepaskan perlengketan preputium dengan glans.
6. Jepit kulit preputium sebelah kanan dan kiri garis median
bagian dorsal dengan 2 klem lurus(pada jam 11, 1 ). Klem
ketiga dipasang pada garis tengah ventral (jam 6).

31
Prosedur
7. Gunting preputium dorsal
tepat digaris tengah (diantara
dua klem) sampai kira-kira ½
sentimeter dari sulkus
koronarius (dorsumsisi).

32
Prosedur
8. Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong dari
frenulum ke arah jam 12

9. Cari perdarahan dan klem, ikat dengan benang plain catgut


yang disiapkan, atau di cauterisasi.

33
WOUND SUTURE

 Jahitan Frenulum
Frenulum biasanya dijahit dengan matras horizontal atau
boleh dengan matras 8 (cross) ataupun matras horizontal. 
sisakan benang untuk sebagai kendali.
 Jahitan Dorsal
Jahitan pada dorsal penis mengunakan jahitan simpul. Sisakan
benang untuk tali kendali

34
WOUND SUTURE

 Jahitan Frenulum
Frenulum biasanya dijahit dengan matras
horizontal atau boleh dengan matras 8
(cross) ataupun matras horizontal. 
sisakan benang untuk sebagai kendali.
 Jahitan Dorsal
Jahitan pada dorsal penis mengunakan
jahitan simpul. Sisakan benang untuk tali
kendali

35
WOUND SUTURE

 Jahitan bagian kulit mukosa yang


lain:
Dengan menggunakan kendali
untuk mengarahkan posisi penis
jahit sekeliling luka dengan jahitan
simpul .
  pada jam 3 dan 9 atau jam 2,4, 8
dan 10.

36
WOUND CARE

 Metode terbuka (Open Care )


Perawatan ini bisa dilakukan bila ada jaminan penderita
mampu menjaga kebersihan luka.
 Setelah diolesi betadine dan salep antibiotika biarkan secara
terbuka (dianjurkan urologi).

37
WOUND CARE

 Metode tertutup (Close Care)


Setelah diberi betadine dan salep antibiotika, berikan sufratule
secara melingkar.
Tutup denga kasa steril, ujung kain kasa dipilin sebagai
tempat fiksasi supra pubic dengan menggunakan plester.

38
POST OPERATION CARE

 Medikamentosa :
1. Analgetika :
▪ Antalgin 500mg 3dd1,
▪ Asam Mefenamat 500mg 3dd1
2.Antibiotika:
▪ Amoksisilin 500mg 3dd1,
▪ Eritromisin 500mg 3dd1

39
Edukasi
1. Luka dalam 3 hari jangan kena air, atau urine.
2. Hati hati dengan perdarahan post circumsisi, bila ada segera
kontrol.
3. Perbanyak istirahat
4. Bila selesai kencing hapus sisa air kencing dengan tisue atau
kasa
5. Perbanyak dengan makan dan minum yang bergizi

40
Edukasi
6. Setelah 3-5 hari post circumsisi buka perban di rumah.
7. Bila terkena urine, segera diganti atau dilepas.
8. Memakai celana longgar setelah hari ke 3

41
Designed with by

www.PresentationGO.com

The free PowerPoint template library

Anda mungkin juga menyukai