Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KERJA BULANAN

PERIODE SEPTEMBER 2022

Oleh:

MOKHAMMAD REZA ABDURAKHMAN

UNIT CASEMIX

RUMAH SAKIT MITRA HUSADA 2022

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa rumah

sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat. Definisi tersebut tentu tidak lepas dari unsur pengorganisasian

rumah sakit, diantaranya adalah unsur pelayanan medis, penunjang medis, dan

keperawatan.

Unit Casemix merupakan instalasi penunjang medis dalam penyelenggaraan

pelayanan rumah sakit. Rumah Sakit Mitra Husada Kuningan adalah sebagai Institusi

Pelayanan dalam bidang kesehatan, maka untuk mewujudkan visi menjadi pilihan utama.

Hal tersebut dapat terwujud dengan adanya peningkatan secara terus menerus dari sisi

kompetensi sumber daya manusia, peningkatan sarana dan prasarana maupun sistem

manajemen rumah sakit dan pelayanan terbaik kepada pasien.

Fungsi utama casemix adalah untuk memastikan kelancaran proses claim kepada

pihak ketiga. Kegunaan unit casemix meliputi beberapa aspek yaitu penendali biaya RS

dan keseuaian berkas claim berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.

2
Bidang Pelayanan Medis, Penunjang Medis, dan Keperawatan selalu berusaha

melakukan kegiatan pelayanan dengan terukur dan terarah sehingga diharapkan tidak

hanya segi kuratif, namun juga promotif, preventif, dan rehabilitatif dengan atau tanpa

bekerja sama dengan Bidang maupun Bagian lain sehingga dapat tercipta pelayanan

kesehatan yang paripurna.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pelaporan yang akurat, komprehensif, dan dapat

dipertanggungjawabkan sehingga dapat terlihat sisi yang perlu diperbaiki dan sisi yang

perlu dipertahankan sebagai role model bagi sisi lain yang masih perlu diperbaiki.

1.2 Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan

Perizinan Rumah Sakit

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340 tahun 2010 tentang Klasifikasi

Rumah Sakit

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 tahun 2017 tentang Akreditasi

Rumah Sakit.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien

Rumah Sakit

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

3
1.3 Tujuan

A. Tujuan Umum
Sebagai informasi, bahan kajian, serta evaluasi tentang pencapaian kegiatan yang

dilaksanakan unit case mix secara berkala dalam rangka meningkatkan Mutu Pelayanan

Kesehatan dan pengendalian biaya pengobatan pasien di RSU Mitra Husada.

B. Tujuan Khusus
1. Memberikan gambaran tentang pencapaian kegiatan unit casemx berdasarkan

aspek manajerial meliputi analisis pelaksanaan pelayanan pada september 2022

2. Memberikan gambaran tentang distribusi sumber daya manusia, ketersediaan

fasilitas, sarana, dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan di unit casemix

pada september 2022.

3. Melakukan evaluasi terhadap implementasi standar prosedur operasional di unit

casemix pad september 2022.

4. Meningkatkan kinerja di unit casemix dengan meningkatkan mutu dan kesesuaian

berkas yang bertujuan terciptanya kesesuaian terhada kendali mutu dan biaya

yang dikeluarkan oleh RS dengan biaya yang ditagihkan.

4
BAB II

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

2.1 Sumber Daya Manusia

2.1.1 Unit Casemx

Tenaga pada unit casemix, terdiri dari 3 (tiga) orang, dibagi ke dalam 2 shift

, untuk shift pertama terdiri dari 2 (dua) orang jam 08:00 s.d 15.00, untuk shift

kedua terdiri dari 1 (satu) orang dari jam 15:00 s.d jam 21:00.

Tabel 2.1 Ketenagaan unit casemix


Lama
Nama Pendidikan Sertifikat Pelatihan
Kerja
Mokhammad Reza abdurakhman S-1
- 10 Bulan

Riyan Rahadiansyah S-1 - 7 Tahun


Sisca Nofri S-1 - 10 Bulan

5
A. Analisis Beban Kerja Aktual

Tabel 2.2 Analisis Beban Kerja Aktual Unit Casemix


Kebutuhan Ketersediaan Kekurangan
Coding dan cek kesesuaian indikasi 2 2 -
Pemberkasan 1 1 -
Scan berkas 1 0 -

Jumlah Kebutuhan 4 3 -

Analisis beban kerja aktual berdasarkan kunjungan pasien yang sudah

meningkat 700% sejak januari 2022, maka diperlukan penambahan sumber

daya manusia.

B. Kedisiplinan

Tabel 2.3 Kedisiplinan Pegawai Unit Casemix


an Keterlambatan
No. Nama Tanpa (Menit)
Sakit Izin Ket. Cuti

1
Mokhammad Reza abdurakman 2 20
2 Riyan Rahadiansyah 2 9
3 Sisca Nofri - 2 1 24
Total - - 53

Analisis kedisiplinan sesuai data dari Bagian SDM RS Mitra Husada

Kuningan yang berdasarkan fingerscan dan adanya pemberlakuan absensi

manual diunit masing-masing bagi tim casemix pada bulan September 2022

keterlambatan sebanyak 53 menit, dan belum dikurangi toleransi

keterlambatan yaitu sebanyak 15 menit dalam 1 bulan.

C. Lembur Kerja

Tabel 2.4 Lembur Pegawai Rekam Medis


No. Nama Lembur Surat Lembur Keterangan
1 Mokhammad Reza abdurakhman 20 jam Percepatan claim
2 Ryan rahadiaansyah 20 jam Percepatan claim

Total 40 jam

Bulan September 2022 untuk percepatan verifikasi claim dilakukan lembur 40

jam oleh 2 tenaga dari tim casemix.

6
D. Kualitas Kerja

Tabel 2.5 Kualitas Kerja Pegawai Rekam Medis


No. Nama Huruf Mutu Keterangan Kualitas

1
Mokhammad Reza abdurakhman a
2 Riyan Rahadiansyah a
3 Sisca Nofri a

Analisis kualitas kerja sesuai penilaian atasan langsung melalui observasi atas

kriteria yang diberikan dari Bagian SDM RS Mitra Husada Kuningan

menyatakan bahwa staf casemix sudah baik dan mempuni, penilaian kinerja

secara individual dengan penilaian secara subjektif menunjukkan staf casemix

dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan uraian tugas akan tetapi jika

dilihat dari penilaian kinerja secara umum/secara objektif atau berkaitan

dengan etika, kedisiplinan, kepatuhan dll ada beberapa catatan yaitu perlunya

pengawasan dan pelatihan baik secara internal maupun eksternal agar dapat

menjadi lebih baik lagi terutama dalam hal berkomunikasi dengan pasien atau

keluarga pasien maupun sesama karyawan rumah sakit.

D. Permasalahan SDM

Seluruh staf casmix RS mitra husada sudah melakukan tugas dan tanggung

jawab sesuai ketentuan. Tidak ada rencana pengunduran diri, penambahan,

maupun pegawai yang sedang orientasi di tempat lain.

2.1.2 Pendidikan dan Pelatihan

A. Pendidikan dan Pelatihan Internal

Pelatihan dan pendidikan internal pada tahun 2022 dilakukan pada bulan maret 2022 kepada seluruh
unit yang ada di RS. Pelatihan dan pendidikan dilakukan berupa presentasi regulasi penjaminan dari
BPJS Kesehatan.

7
B. Pendidikan dan Pelatihan Eksternal

Pendidikan dan pelatihan external belum dilakukan pada tahun 2022, untuk meningkatkan pemahaman
dan jika ada regulasi terbaru bagi staff casemix, akan diajukan pelatihan external untuk minimal 1 staff
casemix pada 2023.

C. Kebutuhan Pelatihan

Tabel 2.9 Pendidikan dan Pelatihan Internal


No. Jenis Pelatihan Internal/Eksternal Institusi Penyelenggara Peserta Realisasi
Akreditasi Eksternal PORMIKI Perekam Medis Belum
1 SNARS Edisi 1
Coding E-Claim Eksternal PORMIKI Perekam Medis Belum
2 BPJS
Statistik Eksternal PORMIKI Perekam Medis Belum
3 Pelaporan
Coding ICD 9 CM Eksternal PORMIKI Perekam Medis Belum
4
dan ICD 10

Kebutuhan fasilitas pada Tabel 2.9 disusun berdasarkan Standar Nasional Akreditasi

Rumah Sakit, Standar Profesi, maupun Standar Rumah Sakit Mitra Husada.

2.2 Fasilitas

2.2.1 Fasilitas Sarana

Fasilitas Sarana unit casemix, secara detail terdapat pada lampiran.

Kerusakan dan kebutuhan sarana yang terjadi pada bulan Sepember 2022 maupun

bulan sebelumnya dirangkum dalam Tabel 2.10.

Tabel 2.10 Kerusakan dan Kebutuhan Sarana di Unit Casemix


No. Kerusakan/Kebutuhan Ruangan Work Order Tindak Lanjut
1 Ruangan kerja 1 Sedang proses

2.2.2 Fasilitas Prasarana

Fasilitas Prasarana unit casemix, secara detail terdapat pada lampiran.

Kebutuha prasarana pada bulan september 2022 maupun bulan sebelumnya

dirangkum dalam Tabel 2.11.

Tabel 2.11 Kerusakan dan Kebutuhan Prasarana di Instalasi Rekam Medis


No. Kerusakan/Kebutuhan Ruangan Jenis Work Order Tindak Lanjut
1 Kebutuhan 1 perangkat Ruangan Umum Belum diajukan
komputer casemix

8
2.2.3 Penggunaan ATK/RTK

Penggunaan ATK/RTK Instalasi Rekam Medis yang terlampir pada Tabel 2.13 telah

terencana dan dilakukan order maksimal tanggal 20 bulan berjalan, jika ada kebutuhan.

Tabel 2.13 Penggunaan ATK/RTK di unit casemix

No. Nama Barang Ruangan Qty Harga Jumlah Tindak


Lanjut
CaseMix
1 Isi Staples No.10 Etona Kecil 15 Pcs Rp. 1.800,- Rp. 27.000,- Rutin
CaseMix
2 Kertas A4 4 Rim Rp. 41.395,- Rp. 165.580,- Rutin
CaseMix
3 Kertas F4 4 Rim Rp. 47.500,- Rp. 190.000,- Rutin
CaseMix
4 Sticky Notes uk.51x39mm 8 Pcs Rp. 2.500,- Rp. 20.000,- Rutin
CaseMix
5 Tinta Refill Epson 65 ml Cyan 003 1 Pcs Rp. 94.583,- Rp. 94.583,- Rutin
Tinta Refill Epson 65 ml Magenta CaseMix
6 1 Pcs Rp. 94.375,- Rp. 94.375,- Rutin
003
Tinta Refill Epson 65 ml Yellow CaseMix
7 1 Pcs Rp. 94.629,- Rp. 94.629,- Rutin
003
CaseMix
8 Tinta Refill Epson Black 70 ml 2 Pcs Rp. 93.000,- Rp. 186.000,- Rutin
CaseMix
9 Trigonal Clips No.3 uk.25 mm 20 Pcs Rp. 2.600,- Rp. 52.000,- Rutin
CaseMix
10 Tipe x Kertas 1 Pcs Rp. 7.150,- Rp. 7.150,- Rutin
CaseMix
11 Tinta Stempel 1 Pcs Rp. 32.000,- Rp. 32.000,- Rutin
CaseMix
12 Tissu Wajah 600 sheet 4 Pak Rp. 15.000,- Rp. 60.000,- Rutin
CaseMix
13 Air Minum Amero Lite Galon 3 Galon Rp. 24.500,- Rp. 73.500,- Rutin
CaseMix
14 Pulpen biru/hitam 1 pack Rp. 25.000,- Rp. 25.000,- Rutin

Total Rp. 1.121.817,-

2.3 Mutu

2.3.1 Identifikasi Masalah

Tabel 2.14 Identifikasi Masalah Unit casemix


Rencana
Identifikasi Waktu
No. Alur Kebijakan Pedoman Panduan SPO Dampak Tindak
Masalah Realisasi
Lanjut
Resiko
Kesesuaian
biaya tidak
jumlah pasien Rapat
ter claim
1 yang masuk dan Ada - - - - Koordina Belum
jumlah pasien si ditentukan
yang di claim
Biaya tidak
dapat di
Kesesuaian claim
indikasi Rapat
2 berdasarkan Ada - ada ada - Koordina Belum
regulasi si ditentukan

9
BAB III

HASIL YANG DICAPAI

3.1 Keluhan

3.1.1 Pasien dan Keluarga

Keluhan yang berasal dari Pasien dan Keluarga mengenai Pelayanan maupun Fasilitas

di Unit Casemix untuk saat ini tidak ada.

3.1.2 Keluhan dari Karyawan

Keluhan yang berasal dari karyawan RS mitra husada saat ini tidak ada.

3.2 Penunjang Medis


3.2.1 Unit Casemix
Tidak dapat dihindari bahwa peranan sektor swasta akan
bertambah besar, yang disebabkan kare-na meningkatnya sosial
ekonomi penduduk, jumlah penduduk yang dilayani bertambah
dan adanya kesadaran akan kualitas pelayanan yang baik

Tumbuhnya rumah sakit terutama di kota-kota besar,


menyebabkan tingkat kompetisi antar rumah sakit terutama swasta
cukup tinggi. Dengan tingkat kompetisi yang tinggi, maka akan
diikuti dengan segala upaya setiap rumah sakit untuk mem-
pertahankan keberadaannya. Hanya rumah sakit yang dapat
menyediakan layanan yang bermutu dengan pembiayaan yang
relatif rendah dapat unggul dalam kompetisi ketat tersebut.

Dari sisi peyelenggara pelayanan kesehatan, biaya pelayanan


kesehatan mempunyai pengertian sejumlah dana yang harus
disediakan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Sedangkan dari sisi pengguna jasa, biaya pelayanan kesehatan
mempunyai arti sejumlah dana yang perlu disedia-kan oleh
pengguna jasa untuk mendapatkan pelaya-nan kesehatan.
10
Perlu diketahui beberapa faktor yang diasumsikan terkait erat
dengan biaya pelayanan rumah sakit. Secara spesifik, Feldstein
(1983) menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan
biaya rata-rata layanan di rumah sakit yaitu sebagai berikut :

 Jumlah tempat tidur yang ada di rumah sakit


 Jenis penderita menurut klasifikasi diagnosis
 Mutu layanan yang dapat diukur dengan tinda-kan atau
pemeriksaan penunjang yang dilaku-kan
 Derajat beratnya penyakit yang dapat diukur dengan jumlah
operasi yang dilakukan
 Penyesuaian rumah sakit berdasarkan upah yang diberikan kepada
tenaga RS
 Tingkat efisiensi layanan
 Program pendidikan yang dilakukan di RS
 Jumlah penderita rawat jalan, dan lain-lain

Inflasi Sektor Kesehatan

Sektor kesehatan (secara keseluruhan) mengalami inflasi di


seluruh dunia diperkirakan diatas inflasi ekonomi. Penyebab
inflasi tersebut antara lain :

1. Indemnity Health Insurance


2. Medical Technology
3. Demand, karena konsumer juga berpengaruh meminta pelayanan
yang berkualitas dan meng-gunakan alat-alat canggih
4. Komponen non-medis seperti pemenuhan kebu-tuhan convenience
dan amenities
5. Defensive medicine, sehingga dokter melakukan
pemeriksaan/prosedur diagnostik selengkap-lengkapnya untuk
menghindari gugatan mal-praktek

11
6. Meningkatnya proporsi penduduk usia lanjut yang menyebabkan
meningkatnya insiden penyakit kronis

3.2.2 Pengendalian Biaya Pelayanan Rumah Sakit

Untuk menanggulangi inflasi yang terjadi adalah dengan


melakukan cost containment yang meliputi setiap upaya untuk
mengendalikan biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Upaya cost containment yang dapat dilakukan di rumah sakit
antara lain :
a. Meningkatkan efisiensi Efisiensi yang dapat dilakukan adalah:
1. Economic Efficiency
Disebut juga dengan penggunaan input yang biayanya rendah
Contohnya:
–menggunakan obat generic karena obat-obat generic relative
lebih murah
–drug utilization review untuk menge-tahui penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi dalam kaitannya dengan tingkat
penggunaan obat secara kuan-titatif maupun kualitatif.
–menggunakan tenaga kesehatan yang lebih efisien
–menggunakan alat-alat yang lebih sesuai/tidak perlu canggih
disesuaikan dengan kebutuhan
2. Technical in efficiency
Menghilangkan pemborosan yang bersifat teknis akibat dari
kombinasi sumber daya yang tidak sesuai
Contohnya :
Terdapat alat canggih di rumah sakit tetapi pada kenyataannya
tidak memiliki operator sehingga harus mendatangkan dari pihak
luar yang membutuhkan cost tinggi
3.Scale Efficiency
Efisiensi yang berkaitan dengan besarnya investasi yang sangat
rawan untuk terjadi inflasi
b. Sistem Pembayaran

12
Sistim pembayaran prospektif kepada PPK akan mengendalikan
kecenderungan supply induced demand, yakni kecenderungan
mendorong ting-kat penggunaan utilisasi pelayanan kesehatan
apabila PPK masih dibayar tunai.
c. Standarisasi Pelayanan
Standarisasi pelayanan secara medis dan stan-darisasi pelayanan
administratif merupakan bagian yang penting dari pengendalian
biaya (cost containment, cost effectiveness, quality control).
Tanpa standar yang jelas, akan sulit memprediksi dan
mengendalikan biaya, artinya ketidak pastian akan semakin besar
karena sifat dari pelayanan kesehatan adalah kebutuhan yang tidak
dapat diprogramkan.
d. Pembinaan, promosi dan peyuluhan kesehatan
Adalah upaya sistematis dan terencana untuk mengarahkan
pelayanan kesehatan pada upaya promotif, preventif dan edukatif.
e. Mengembangkan kesadaran akan biaya
Bertujuan agar kita berperilaku hemat sehingga cost bisa ditekan
menjadi lebih murah. Kegiatan ini harus disosialisasikan sehingga
dapat meningkatkan motivasi pada seluruh karyawan
f. Intervensi teknis
Mencari peluang-peluang untuk menghemat pengeluaran, yaitu
dengan melakukan cost analysis. Hal yang tidak lepas dari
masalah analisis biaya adalah perhitungan unit cost yang
merupakan kebutuhan bagi rumah sakit yang berguna untuk:
• Penentuan tarif
• Analisis Efisiensi
• Perencanaan anggaran rumah sakit
• Analisis Break even
g. Hospital Investment Control
Menghindari investasi yang tidak optimal dengan melakukan studi
kelayakan terlebih dahulu antara lain dengan Cost Effectiveness
Analysis dan Cost Benefit Analysis.
13
Cara lain adalah dengan keharusan menda-patkan certificate- of-
need sebelum melakukan investasi untuk peralatan dan pelayanan
yang mahal.
h. Penggunaan Sistem Casemix
Sistem Casemix merupakan sistem pengklasifi-kasian penyakit
yang menggabungkan jenis penyakit yang dirawat di RS dengan
biaya kese-luruhan pelayanan yang terkait. Sistem Casemix
berhubungan dengan mutu, pemerataan, dan mekanisme
pembayaran untuk pasien berbasis kasus campuran. Secara umum
sistem casemix digunakan dalam hal Quality Assurance Program,
Komunikasi dokter – direktur RS dan staf medical record,
perbaikan proses pelaya-nan, anggaran, profilling, benchmarking,
qua-lity control, dan sistem pembayaran.
Pada sistem ini yang paling banyak digunakan adalah Diagnostik
Related Group (DRG)

14
Berikut merupakan laporan kinerja pelayanan di RS Mitra Husada Kuningan sampai

bulan september 2022 tertuang dalam Tabel 3.1 yang dapat dilihat : Tabel 3.1 Jumlah

Kunjungan pasien Bpjs


Periode Claim Ranap Rajal
Desember 2021 21 16
Januari 2022 161 133
Februari 2022 121 179
Maret 2022 170 246
April 2022 184 248
Mei 2022 227 284
Juni 2022 257 386
Juli 2022 264 366
Agustus 2022 339 420
September 2022 311 529
Jumlah 2055 2807 4862

Laporan kunjungan di Rumah Sakit Mitra Husada berdasarkan jenis kelamin dari bulan

desember 2021-September 2022 dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Laporan Kunjungan bhd Jenis Kelamin

RANAP RAJAL

Jumlah pasien laki laki 44.43% -913 pasien Jumlah pasien laki laki 35.50% -991 pasien Jumlah

pasien perempuan 55.57% -1.142 Pasien Jumlah pasien perempuan 64.70% -13816 Pasien

15
Laporan kunjungan pasien berdasarkan Cara pulang dan kelas rawat pada Tabel

3.3 sebagaiberikut :

Tabel 3.3 Laporan Kunjungan berdasarkan umur

RAJAL

Atas persetujuan dokter 2.746 pasien


Dirujuk 56 pasien

RANAP

Atas persetujuan dokter 1878 pasien


Dirujuk 51 pasien
APS 88 pasien
Meninggal 38 pasien

Kelas 1 – 188 pasien


Kelas 2 – 197 pasien
Kelas 3 – 1670 pasien

16
Laporan kunjungan perspesialis dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut:Tabel

3.4 Laporan Kunjungan Per Tindakan

RANAP

RAJAL

17
Laporan 20 besar penyakit dapat dilihat pada Tabel 3.5sebagai berikut : Tabel 3.5

Laporan 20 Besar Penyakit

RAJAL

18
RANAP

Tabel 3.6 Laporan perbandingan tarif RS dan InaCBG periode desember 2021 – september 2022

RANAP

RAJAL

19
BAB IV

KESIMPULAN

Koordinasi dan komunikasi antar bagian sangat diperlukan agar tercipta pelayanan

yang sinergis. Koordinasi lapangan dijalin setiap saat, sedangkan komunikasi koordinasi

dilakukan dalam rapat koordinasi.

Perlu ditingkatkan lagi mengenai pemahaman regulasi dan kesesuaian standar

operasional kepada setiap kepala unit.

Untuk mendukung terciptanya pemahaman regulasi dan kesesuaian standar

operasional, unit casemx menyusun perbaikan-perbaikan yang mungkin dapat dilakukan

dengan saling berkoordinasi dan berkomunikasi dengan unit-unit terkait agar sistem dan

pelayanan dapat menjadi lebih baik lagi dan meningkatkan kualitas maupun

kuantitasnya.

Sistem Case-mix adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang


berhubungan dengan mutu, pemerataan dan keterjangkauan, yang meru-
pakan unsur-unsur dalam mekanisme pembayaran biaya pelayanan
kesehatan untuk pasien yang berbasis kasus campuran Pengertian Case-
mix. Pada Case-mix membutuhkan 14 variabel yang diperoleh dari data
rekam medis antara lain:

1. Identitas pasien (misal, nomor RM,dll)


2. Tanggal masuk RS
3. Tanggal keluar RS
4. Lama hari rawat (LOS)
5. Tanggal lahir
6. Umur (th) ketika masuk RS
7. Umur (hr) ketika masuk RS
8. Umur (hr) ketika keluar RS
9. Jenis kelamin
20
10. Status keluar RS (Outcome)
11. Berat Badan Baru lahir (gram)
12. Diagnosis Utama
13. Diagnosis sekunder (komplikasi & Ko-morbiditi)
14. Prosedur/pembedahan utama

Dapat disimpulkan bahwa Pelayanan kesehatan dengan mutu yang baik

dan biaya terjangkau menjadi harapan bagi seluruh masyarakat. rumah sakit

merupakan pemberi pelayanan kesehatan yang utama yang harus

melakukan pengendalian biaya dan pengen-dalian mutu dalam menghadapi

persaingan yang semakin ketat. Pengembangan pelayanan rumah sakit

dengan pembiayaan atau pembayaran yang terstandar akan dapat

memberikan banyak keun-tungan baik bagi pasien, penyedia pelayanan

kese-hatan dan pihak penyandang dana lainnya. Selain itu juga bisa dapat

dilakukan evaluasi mutu pelayanan dengan mudah.

21
BAB V

PENUTUP

Demikian laporan kerja bulanan periode April 20September 2022 kami sampaikan.

Besar harapan kami untuk dapat diberikan masukan, motivasi, dukungan teknis yang

membangun dari berbagai pihak dalam melakukan penertiban administrasi, penegakan

peraturan internal, meningkatkan pendapatan rumah sakit, serta meningkatkan

kesejahteraan karyawan.

Kami menyadari sepenuhnya jika masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam

pembuatan laporan, sehingga akan dilakukan perbaikan penyusunan laporan pada bulan

berjalan dan bulan selanjutnya.

Dibuat oleh TIM CASEMIX

Anda mungkin juga menyukai