Jumlah
Materi Indikator Prediksi Soal
Soal
Kompetensi
(IK)
Jenis 1. a. Alur perencanaan pengadaan yang menggunakan 9
Kompeten Identifikasi/R APBN/APBD
si: eviu Penyusunan Perencanaan Pengadaan yang dananya
Perencanaan Kebutuhan bersumber dari APBN dilakukan bersamaan pembahasan
dan Penetapan RUU APBN dan Nota Keuangan
Barang/Jasa
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
3
d. Identifikasi Kebutuhan Jasa Konsultansi Non
Konstruksi
1) Jenis Jasa Konsultansi Non Konstruksi yang
dibutuhkan;
2) Fungsi dan manfaat dari pengadaan Jasa
Konsultansi Non Konstruksi;
3) Pihak yang akan menggunakan Jasa Konsultansi
Non Konstruksi tersebut;
4) Waktu pelaksanaan pekerjaan;
5) Ketersediaan Pelaku Usaha yang sesuai.
g. Spend analysis
Spend analysis adalah salah satu cara dalam mengidentifikasi
kebutuhan untuk mendapatkan barang jasa yang berkualitas dan
harga bersaing.
Identifikasi kebutuhan barang/jasa dapat memanfaatkan data
historis pengadaan atau pembelian pada periode sebelumnya
maupun yang sedang berlangsung Penetapan barang/jasa
Manfaat Spend analysis sebagai efisiensi biaya pengadaan barang
jasa dan manajemen infentaris.
h. Penetapan barang/jasa
4
Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak
berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat
diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh
pengguna barang.
Pekerjaan Konstruksi Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.
Jasa Konsultansi Jasa layanan profesional yang membutuhkan
keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir (brainware).
Jasa Lainnya adalah jasa non konsultansi atau jasa yang
membutuhkan peralatan, metodologi khusus, dan/atau
keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal
luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
5
4) Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis umumnya meliputi diantaranya:
a) Karakteristik fisik (dimensi, kekuatan, dan sebagainya).
b) Detail desain.
c) Material yang digunakan.
d) Metode produksi/pelaksanaan.
e) Persyaratan pemeliharaan.
f) Persyaratan operasi.
5) Spesifikasi Komposisi
Spesifikasi komposisi merupakan bentuk spesifikasi yang
menyatakan susunan zat suatu barang dengan karakteristik
masing-masing unsur pembentuknya.
6) Spesifikasi Fungsi dan Kinerja
Spesifikasi fungsi dinyatakan dalam fungsi-fungsi yang
harus dipenuhi oleh barang/jasa yang dibeli. Spesifikasi
kinerja menyatakan tingkat kemampuan dari fungsi-fungsi
barang/jasa tersebut.
b. Spesifikasi Jumlah
Untuk menentukan spesifikasi Jumlah dalam Pengadaan
Barang/Jasa, harus dipertimbangkan jumlah penggunaan
barang/jasa di masa lalu dan memperkirakan kecenderungan
kebutuhan barang/jasa tersebut di masa yang akan datang.
c. Spesifikasi Waktu
Spesifikasi waktu mencakup diantaranya adalah spesifikasi
jadwal kedatangan barang/jasa, lokasi kedatangan barang,
metode transportasi dan pengepakan.
d. Spesifikasi Pelayanan
Tingkat layanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
kontrak dan berdampak biaya bagi penyedia barang/jasa,
sehingga akan mempengaruhi besarnya nilai penawaran.
e. Penggunaan spesifikasi
Spesifikasi sebuah jasa konsultansi terdiri dari Spesifikasi Teknis
Input, Proses dan Output.
1) Spesifikasi Input
a. Tenaga ahli, kualifikasi tenaga ahli dalam jasa konsultansi
yang ditentukan oleh: tingkat pendidikan formal,
sertifikasi keahlian, dan/atau pengalaman profesional.
b. Bahan/material/peralatan, bisa disusun dengan
menggunakan pendekatan spesifikasi kualitas.
c. Data dan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
2) Spesifikasi proses
Spesifikasi proses merupakan tahapan pelaksanaan yang harus
dilakukan oleh konsultan untuk mencapai Output yang
ditetapkan, termasuk kewajiban konsultan untuk membuat
laporan-laporan. Ketentuan tentang waktu pelaksanaan, lokasi
pekerjaan, dan layanan yang harus disediakan oleh penyedia
merupakan bagian dari spesifikasi teknis proses.
3) Spesifikasi Output
Spesifikasi Output adalah hasil pekerjaan jasa konsultansi.
Hasil ini dapat berupa Buku Laporan Pendahuluan, Laporan
Antara, Buku Laporan Akhir, Laporan Hasil Survei dan
6
Analisanya, Gambar Design, dll.
1
1
untuk menghitung perkiraan harga yang berbasis berbasis paket
pekerjaan sejenis ada tiga pendekatan yang cukup tepat untuk
digukanan, yaitu analogous estimating, parametric estimating,
Three point estimates. Kita bisa menggunakan salah satu dari
ketiga pendekatan tersebut yang paling sesuai dengan pengadaan
yang sedang kita lakukan.
a. Pendekatan Parametrik Pendekatan Parametrik ini
menggunakan data pembelian sebelumnya dengan tingkat
akurasi yang cukup tinggi dengan menggunakan analisis
statistic dalam proses estimasinya. a. Merupakan metode
perkiraan yang melihat hubungan matematis antar dua
variabel. b. Menghubungkan independent variable dengan
dependent variable. c. Independent variable merupakan
faktor-faktor yang secara spesifik memiliki hubungan kuat
dengan biaya total (dependent variable). d. Biasanya
berbentuk kurva atau rumusan matematis ➔ y = ax atau y
= ax + b
b. Pendekatan analogi digunakan dengan cara
membandingkan dengan pengadaan barang/jasa sejenis
yang dilakukan sebelumnya dengan menyesuaikan
beberapa perbedaan parameter ekonomi yang mungkin
ada, seperti inflasi, upah buruh, dll.
c. Three Point Estimating Three point estimating merupakan
salah satu pendekatan umum yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan perhitungan rata-rata. Perhitungan
menggunakan pendekatan ini, akurasinya diakui cukup
tinggi. Untuk informasi biaya yang sangat bervariasi,
pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan
memberikan timbangan tertentu untuk nilai optimis, paling
mungkin dan pesimis.
d. Penyesuaian Indeks Waktu Penyesuaian indeks waktu
mutlak diperlukan bila estimasi biaya dilakukan
berdasarkan informasi kontrak sejenis pada tahun-tahun
sebelumnya. Penyesuaian yang dilakukan seharusnya
mencerminkan inflasi atau deflasi atas harga sehubungan
dengan waktu karena faktor-faktor seperti tingkat tenaga
kerja, biaya material, suku bunga, dll.
e. Penyesuaian Indeks Lokasi Harga perkiraan yang di hitung
juga harus disesuaikan bila data atau informasi kontrak
sejenis diperoleh dari pekerjaan yang telah dilakukan di
wilayah yang berbeda. Penyesuaian semestinya
mencerminkan perbedaan biaya tenaga kerja, bahan
peralatan di kedua lokasi. Faktor penyesuian adalah
berdasarkan indeks berdasarkan wilayah yang dikeluarkan
oleh pihak yang berwenang.
f. Penyesuaian terhadap Ukuran dan Penyesuaian Kombinasi
Penyesuian atas ukuran kegiatan langsung dilakukan
dengan perbandingan secara proporsional sesuai volume
masing-masing. Asumsi yang melandasi adalah kesamaan
biaya secara rata-rata berdasarkan ukuran yang digunakan.
g. Penyesuaian terhadap Biaya Per Unit (Unit Cost)
1
2
Meskipun secara total, biaya akan semakin meningkat
dengan bertambahnya volume, biaya per unit mungkin
justru akan mengalami penurunan.
Total: 21
1
3
Jenis 1. Reviu terhadap a. Persiapan pemilihan pengadaan langsung 6
Kompetensi: Dokumen PPK menyampaikan dokumen persiapan pengadaan dan
Pemilihan Persiapan permintaan pemilihan Penyedia kepada Kepala UKPBJ,
Penyedia Pengadaan dengan melampirkan:
Barang/Jasa Barang/Jasa 1. Surat Keputusan Penetapan sebagai PPK;
Pemerintah 2. Dokumen Anggaran Belanja (RKA-KL/RKA-PD yang
untuk pekerjaan telah ditetapkan) atau Surat Persetujuan PA untuk
dengan proses persiapan pengadaan dan proses pemilihan mendahului
Pengadaan persetujuan RKA K/L oleh DPR atau RKA Perangkat
Barang/Jasa Daerah oleh DPRD;
yang sederhana 3. ID paket RUP; dan
4. rencana waktu penggunaan barang/jasa.
1
7
c. Tahapan pengadaan langsung melalui SPSE
1
9
2
0
2
1
Tahapan Tender Cepat
2
3
2
4
2
5
b. Pemberian penjelasan
2
6
c. Cara penetapan pemenang
Penetapan Pemenang
a. Pokja Pemilihan menetapkan Pemenang Tender/Seleksi dan
Pemenang cadangan 1 (satu) dan Pemenang cadangan 2 (dua)
Pemenang cadangan ditetapkan apabila ada
b. Sebelum penetapan Pemenang, apabila terjadi keterlambatan
dalam proses pemilihan dan akan mengakibatkan Surat
Penawaran dan/atau Jaminan Penawaran habis masa
berlakunya, maka Pokja Pemilihan melakukan konfirmasi
secara tertulis kepada calon Pemenang untuk memperpanjang
Surat Penawaran dan/atau Jaminan Penawaran sampai dengan
perkiraan jadwal penandatanganan Kontrak c. Pokja
Pemilihan membuat Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP)
4. Evaluasi a. Metode evaluasi harga terendah 3
Penawaran b. Koreksi aritmatik
dengan metode
evaluasi harga
terendah
2
7
2
8
5. Negosiasi dalam a. Acuan negosiasi 4
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
dengan
mengacu pada
Harga Perkiraan
Sendiri (HPS)
dan standar
harga/biaya
Contoh soal
Proses Interaksi antara para pihak sehingga terjadi kesepakatan
disebut dengan :
a. Penyampaian Penawaran
b. Klarifikasi
c. Negosiasi
d. Pembuktian Kualifikasi
2
9
b. Aspek-aspek yang dapat dinegosiasikan
3
0
c. Tahapan negosiasi
3
5
Jenis 1. Melakukan a. Kewenangan PPK dalam penyusunan rancangan SPK
Kompeten Perumusan 6
si: Kontrak
Pengelola Pengadaan
an Barang/Jasa
Kontrak Pemerintah
Pengadaa dalam
n bentuk
Barang/Ja Surat
sa Perintah Jenis Kontrak Jenis Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerinta Kerja Lainnya terdiri atas:
h (SPK) a. Lumsum;
b. Harga Satuan;
c. Gabungan Lumsum dan Harga Satuan;
d. Kontrak Payung; dan
e. Biaya Plus Imbalan.
b. Struktur SPK
3
6
c. Klausul SPK
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
d. Bahan, data, dan informasi penyusunan SPK
INPUT
Input penyusunan SPK:
Spektek
HPS
4
2
e. Tahapan perumusan SPK
Tahapan dalam mempersiapkan perumusan SPK adalah
sebagai berikut :
a) Menetapkan jenis pengadaan (Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa
Lainnya);
b) Mempersiapkan dokumen rancangan SPK yang terdiri
dari : Naskah SPK dan Syarat Umum SPK. Format
template dokumen rancangan SPK tercantum di dalam
Model Dokumen Pemilihan (MDP) berdasarkan jenis
pengadaanya yang terdiri dari :
● Pengadaan Barang, Jasa Lainnya dan Jasa Konsultansi
tercantum dalam SPSE LKPP dengan mengunduh pada
website : http://inaproc.id.
4
3
4
4
4
5
2. Melakukan a. Tahapan pelaksanaan/pengendalian kontrak
Pengendalian Tahapan Pelaksanaan kontrak untuk 10
Pelaksanaan pekerjaan sederhana terdiri dari :
Kontrak Pengadaan 1) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk
Barang/Jasa Pengadaan Jasa Konsultansi dan Jasa
Pemerintah Lainnya;
terhadap keluaran 2) Surat Perintah Pengiriman (SPP) untuk
(output) hasil Pengadaan Barang;
pekerjaan berupa 3) Perubahan Kontrak;
Barang/Jasa yang 4) Denda dan Ganti Rugi;
sederhana dan 5) Pembayaran Prestasi Pekerjaan;
banyak tersedia di 6) Keadaan Kahar;
pasar 7) Penghentian Kontrak atau Berakhirnya
Kontrak;
8) Pemutusan Kontrak;
9) Pemberian Kesempatan.
4
6
d. Kewajiban dan tanggungjawab penyedia dalam
pengendalian kontrak
b. Kurva S
Kurva S adalah grafik yang dikembangkan
atas dasar pengamatan terhadap sejumlah
besar kegiatan sejak awal hingga akhir
kegiatan.
4
7
Monitoring Pelaksanaan Pekerjaan Pada
prinsipnya, pengendalian pelaksanaan kontrak
mencakup tiga aspek penting yang menjadi
persyaratan atas pekerjaan pengadaan
barang/jasa.
a. Monitoring Jadwal
• Jadwal Rencana Pelaksanaan
• Jadwal Aktual Pelaksanaan
• Mengukur kemajuan pelaksanaan kontrak
berdasarkan jadwal aktual pelaksanaan
• Penyedia barang/jasa harus selalu
melakukan pemutakhiran terhadap jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
b. Monitoring Biaya
• Rencana Arus Kas
• Realisasi Arus Kas
c. Monitoring Kualitas
Monitoring kualitas terkait hasil pekerjaan
dapat dilakukan dengan cara memastikan
barang yang akan dipesan oleh penyedia
diproduksi dari
pabrikan/principal/distributor resmi.
4
8
d. Denda keterlambatan
Penyedia barang/jasa dikenakan sanksi
denda keterlambatan, apabila tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadwal kontrak. Pengenaan sanksi
denda keterlambatan sebagaimana
dimaksud dalam kontrak sebesar 10 /00
(satu permil) dari nilai kontrak untuk
setiap hari keterlambatan. Dalam hal ini
nilai kontrak tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).
Apabila Penyedia tidak mampu
mencapai target yang ditetapkan pada
dokumen kontrak, maka Pejabat
Penandatangan Kontrak mengeluarkan
Surat Peringatan (SP) kepada Penyedia.
Dalam hal telah dikeluarkan SP ketiga
dan Penyedia dinilai tidak mampu
mencapai target yang ditetapkan, maka
Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
melakukan pemutusan Kontrak secara
sepihak dan memberikan sanksi kepada
Penyedia sesuai ketentuan yang
berlaku.
3. Melakukan a. Prosedur serah terima
5
pekerjaan Serah prosedur serah terima pekerjaan pemerintah yang
Terima Hasil meliputi kegiatan:
Pengadaan 1) Melakukan persiapan penerimaan hasil
Barang/Jasa pengadaan barang/jasa sederhana Hal-hal
Pemerintah hasil yang harus diperhatikan dalam persiapan
pekerjaan atau penerimaan hasil pengadaan barang/jasa
keluaran (output) sederhana adalah sebagai berikut:
berupa Barang/Jasa - Mengidentifikasi ruang lingkup pekerjaan.
yang sederhana dan - Menyiapkan metode dan instruman
banyak tersedia di penerimaan hasil pengadaan barang/jasa
pasar sederhana
- Mengidentifikasi dokumen kontrak baik
isi/substansi maupun kesesuaian dengan
antara dokumen kontrak dan dokumen
pemilihan serta dokumen perencanaan
2) Melakukan pemeriksaan hasil pengadaan
barang/jasa sederhana Hal-hal yang harus
dilakukan selama melakukan pemeriksaan
hasil pengadaan barang/jasa sederhana adalah
sebagai berikut:
a) Memeriksa secara cermat dan lengkap
hasil pengadaan barang/jasa
4
9
b) Melakukan pemeriksaan terhadap hasil
pengadaan barang/jasa berdasarkan
spesifikasi dan lingkup pekerjaan yang
tercantum di dalam Bill of
Quantity/KAK
c) Menetapkan hasil pemeriksaan atas hasil
pengadaan barang/jasa terkait
kesesuaiannya dengan dokumen kontrak
3) Membuat Berita Acara Serah Terima Hasil
Pekerjaan Hal-hal yang harus dipersiapkan
dalam membuat Berita Acara Serah Terima
Hasil Pekerjaan adalah justifikasi teknis
terkait kesuaian/ketidaksesuaian hasil
pekerjaan dengan dokumen kontrak. Untuk
pengadaan barang/jasa sederhana cukup
menggunakan spesifikasi/lingkup pekerjaan
yang tercantum di dalam Bill of
Quantity/KAK sehingga tidak diperlukan
adanya uji fungsi.
5
0
Metode pembandingan dan penelusuran ini
dilaksanakan dengan cara uji petik khusus
untuk pengadaan barang sederhana dengan
kuantitas yang banyak.
3) Instrumen. Dalam melakukan pemeriksaan
hasil pengadaan barang/jasa sederhana, kita
dapat menggunakan instrumen pemeriksaan
berupa daftar simak. Daftar simak mendukung
pelaksanaan metode pembandingan dan
penelusuran agar lebih cermat dan teliti dalam
pelaksanaan pemeriksaan. Instrumen yang
harus dipersiapkan diantaranya adalah daftar
simak, hasil pembandingan, kertas kerja.
Lampiran pendukung
Isi dan struktur BAST. Struktur BAST mencakup
hal-hal sebagai berikut:
i. Tanggal dokumen BAST
ii. Nomor referensi kontrak dokumen
iii. Nama paket pengadaan barang/jasa
iv. Nama para pihak yang berkontrak beserta
alamat
v. Tanggal dan pelaksana pemeriksaan
vi. Pernyataan tentang penerimaan/penolakan
vii. Penandatanganan
5
1
Kesesuaian dengan klausula terkait dalam dokumen
kontrak. Di dalam BAST harus ditekankan bahwa
adanya kesesuaian/ketidaksesuaian antara
spesifikasi/lingkup barang/jasa yang ada di dalam
dokumen kontrak dengan realisasi pengadaan
barang/jasa yang diserahterimakan oleh penyedia.
Lampiran pendukung BAST. Lampiran pendukung
BAST untuk pengadaan barang/jasa sederhana
meliputi:
1. Daftar simak
2. Dokumen penyerahan barang/jasa
3. Fotokopi dokumen kontrak/addendum kontrak
terkait
4. Laporan kemajuan pekerjaan
5. Berita Acara lapangan bahwa pekerjaan telah
selesai 100%
6. Gambar pekerjaan yang menunjukan pekerjaan
telah selesai 100%
7. Penggantian jaminan pelaksanaan dengan
jaminan pemeliharaan
8. Garansi barang
9. Dokumen-dokumen administrasi pendukung
kelengkapan seperti surat jalan.
5
3
2. Metode Pembobotan
a. Pengadaan Barang
b. Pengadaan Jasa
5
4
Pengumpulan dan Pengukuran Data Sumber
pengumpulan data untuk penilaian kinerja penyedia
seharusnya dapat diperoleh dari dokumentasi
5
5
b. Daftar simak
Daftar Simak.
Daftar simak ini diperlukan dalam melakukan
pengecekan kesesuaian hasil pekerjaan dengan
dokumen kontrak. Daftar simak dapat disusun
untuk kebutuhan administrasi, teknis dan
keuangan. Adapun format daftar simak dapat
disusun sesuai dengan tahapan dan alur kegiatan
yang tercantum di dalam dokumen kontrak.
5
6
Total: 22
Jenis 1. Perencanaan pada a. Penetapan tipe swakelola
5
Kompetensi: Pengadaan
Mengelola Barang/Jasa
Pengadaan Pemerintah secara
Barang/Jasa Swakelola sesuai
Pemerintah pedoman/panduan
secara dan ketentuan
Swakelola
5
8
Dalam penyusunan RAB harus memperhitungkan
unsur pajak (PPN dan PPh) dan tidak boleh
memperhitungkan keuntungan untuk pelaksanaan
Swakelola.
c. Penetapan jadwal
Jadwal pelaksanaan kegiatan/sub
kegiatan/output dirinci dengan ketentuan:
a. Menetapkan waktu dimulainya hingga
berakhirnya pelaksanaan swakelola.
b. Menetapkan jadwal pelaksanaan
swakelola berdasarkan kebutuhan
dalam KAK, termasuk jadwal
pengadaan barang/jasa yang
diperlukan.
3. Pelaksanaan pada Proses pelaksanaan swakelola tipe I, tipe II, tipe III, dan
4
6
1
Pengadaan tipe IV
Barang/Jasa
Pemerintah secara
Swakelola sesuai
6
2
6
3
Jika dalam pelaksanaan swakelola masih terdapat sisa
anggaran maka harus dikembalikan ke kas negara/kas
daerah. Pada laporan pengawasan harus dipastikan
apakah uangnya sudah habis, dan jika bersisa harus
dikembalikan (disetorkan ke ke kas negara/daerah).
6
4
Laporan pengawasan Swakelola untuk
pekerjaan konstruksi terdiri dari laporan harian,
mingguan dan bulanan, sedangkan untuk
pekerjaan penelitian/kajian beradasarkan
kemajuan pekerjaan yaitu laporan pendahuluan,
laporan kemajuan dan laporan akhir.
Pengawasan pada masing-masing tipe
swakelola mempunyai tantangan yang berbeda-
beda, pada swakelola tipe I, Tim Penyelenggara
Swakelola (Tim Persiapan, Tim Pengawas, dan
Tim Pelaksana).
6
5
2. Menyusun Evaluasi dan Laporan Hasil
Pengawasan
a. Melakukan Monitoring dan Evaluasi
Pengawasan merupakan proses dalam
menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian
hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja
yang telah ditetapkan pada perencanaan.
Untuk mencapai pengawasan yang optimal,
Tim Pengawas melakukan pemantauan
(monitoring secara berkala).
Monitoring dilakukan untuk melihat
kesesuaian hasil dengan rencana, misalnya:
1) Kesesuaian jadwal pelaksanaan
pekerjaan terhadap jadwal rencana
pelaksanaan pekerjaan, penyerapan
keuangan, penyerahan pekerjaan
sampai dengan selesai 100% (sasaran
akhir pekerjaan telah tercapai) dan foto-
foto dokumentasi; dan
2) Penggunaan bahan, jasa lainnya,
peralatan/ suku cadang dan/ atau tenaga
ahli perseorangan. Dari hasil
monitoring dan evaluasi, kemudian
dinilai kinerja pelaksana Swakelola dari
berbagai aspek antara lain:
1) Kualitas dan kuantitas hasil
pekerjaan
2) Waktu pelaksanaan
3) Biaya kegiatan
4) Layanan (respon dan komunikasi)
6
6
Secara umum pelaksanaan pengawasan
Swakelola akan bermanfaat bagi PPK antara
lain:
1) Mencegah terjadinya penyimpangan
pencapaian tujuan yang telah
direncanakan.
2) Agar proses kerja sesuai dengan
prosedur yang telah digariskan atau
ditetapkan.
3) Mencegah dan menghilangkan
hambatan dan kesulitan yang akan,
sedang atau mungkin terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan.
4) Mencegah penyimpangan penggunaan
sumber daya.
5) Mencegah penyalahgunaan otoritas dan
kedudukan.
6
7
e. Sanksi swakelola
6
8