Anda di halaman 1dari 11

About Contact Us Privacy Policy Disclaimer Sitemap

MENU Search...

Home Artikel PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) PEKERJAAN


JASA KONSULTANSI

PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN


SENDIRI (HPS) PEKERJAAN JASA
KONSULTANSI
Armida Share Selasa, Juli 25, 2017

Salah satu fungsi HPS adalah sebagai alat untuk menilai


kewajaran penawaran termasuk rinciannya.

Oleh karena itu, PPK harus menyusun HPS berdasarkan


sumber data yang valid sehingga menghasilkan nilai
yang dapat dipertanggungjawabkan sumbernya.

Seperti kita ketahui bahwa pengadaan barang/jasa


pada instansi pemerintah meliputi pengadaan barang,
pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsultansi.

Di dalam tulisan berikut, penulis ingin memaparkan khusus


tentang penyusunan HPS pada pengadaan jasa
konsultansi.

Yang dimaksud dengan jasa konsultansi adalah jasa


layanan profesional yang membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan
adanya olah pikir (brainware).

Di dalam penjelasan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun


2012 tentang Perubahan Peraturan presiden Nomor 54
tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, yang termasuk di dalam Pengadaan Jasa
Konsultansi meliputi, namun tidak terbatas pada:

1. Jasa rekayasa (engineering);


2. Jasa perencanaan (planning), perancangan
(design) dan pengawasan (supervisi) untuk
pekerjaan Konstruksi
3. Jasa perencanaan (planning), perancangan
(design), dan pengawasan (supervisi) untuk
pekerjaan selain Pekerjaan Konstruksi, seperti
transportasi, pendidikan, kesehatan, kehutanan,
perikanan, kelautan, lingkungan,
hidup,kedirgantaraan, pengembangan usaha,
perdagangan, pengembangan SDM, pariwisata, pos
dan telekomunikasi, pertanian, perindustrian,
pertambangan, dan energi;
4. Jasa keahlian profesi, seperti jasa penasehatan,
jasa penilaian, jasa pendampingan, bantuan teknis,
konsultan manajemen, dan konsultan hukum;
5. Pekerjaan Survey yang membutuhkan tenaga ahli

SUMBER DATA
PENYUSUNAN HPS
Dalam Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan

Peraturan presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerinta, data yang dipakai untuk menyusun HPS

meliputi:

Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa

dilokasi barang/jasa diproduksi/diserahkan/

dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya

Pengadaan Barang/Jasa;

Informasi biaya satuan yang dipublikasikan

secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS);

informasi biaya satuan yang dipublikasikan

secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber

data lain yangdapat dipertanggungjawabkan;

Daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang

dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal;

Biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang

berjalan dengan mempertimbangkan faktor



perubahan biaya;

Inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan

dan/atau kurs tengah Bank Indonesia;

Hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik

yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak

lain;

Perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan

oleh konsultan perencana (engineers estimate);

Norma indeks; dan/atau Informasi lain yang dapat

dipertanggung jawabkan.

KOMPONEN DAN KETENTUAN


PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN
SENDIRI (HPS) JASA
KONSULTANSI
Komponen yang diperlukan untuk menghitung HPS jasa
konsultansi terdiri atas:
1. Biaya Langsung Personil (Remuneration);
2. Biaya Langsung Non Personil (Direct
Reimbursable Cost);
3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Ketentuan mengenai biaya langsung personil yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
Biaya langsung personil untuk jasa konsultansi
dihitung dengan mempertimbangkan dan
berdasarkan harga pasar yang berlaku dan
wajar serta didukung dengan studi
perbandingan, penelitian yang komprehensif
serta dokumen-dokumen yang dapat
dipertanggungjawabkan
Biaya Langsung Personil didasarkan pada
harga pasar gaji dasar (basic salary)
yang terjadi untuksetiap kualikasi dan bidang
jasa konsultansi.
Biaya Langsung Personil telah
memperhitungkan biaya umum (overhead),
biaya sosial (social charge) keuntungan
(prot) maksimal 10% (sepuluh perseratus),
tunjangan penugasan, dan biaya-biaya
kompensasi lainnya.
Biaya Langsung Personil dapat dihitung
menurut jumlah satuan waktu tertentu (bulan,
minggu, hari, atau jam), dengan konversi
menurut satuan waktu sebagai berikut :
SBOM = SBOB/4,1

SBOH = (SBOB/22) x 1,1

SBOJ = (SBOH/8) x 1,3

Dimana :

SBOB = Satuan Biaya Orang Bulan

SBOM = Satuan Biaya Orang Minggu

SBOH = Satuan Biaya Orang Hari

SBOJ = Satuan Biaya Orang Jam

Sedangkan ketentuan yang harus diperhatikan mengenai


biaya langsung non personil adalah:

Biaya langsung nonpersonil adalah biaya


langsung yang diperlukan untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan proyek yang dibuat
dengan mempertimbangkan dan berdasarkan
harga pasar yang wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan
perkiraan kegiatan. Biaya langsung nonpersonil
ini terdiri atas 3 komponen meliputi:
Reimbursable adalah biaya yang
dapat diganti yang sebenarnya
dikeluarkan oleh konsultan untuk
pengeluaran-pengeluaran yang
sesungguhnya (at cost), misal tiket
pesawat
Fixed Unit Rate adalah biaya yang
sebenarnya dikeluarkan oleh
konsultan berdasarkan harga
satuan yang pasti dan tetap untuk
setiap item/unsur pekerjaan dengan
volume yang diperkirakan, misal
sewa kendaraan.
Lump sum adalah biaya suatu
atau beberapa item/unsur
pekerjaan dalam batas waktu
tertentu,dengan jumlah harga yang
pasti dan tetap dibayarkan, misal
biaya survey.

Biaya Langsung Non Personil yang dapat


diganti adalah biaya yang sebenarnya
dikeluarkan Penyedia untuk pengeluaran-
pengeluaran yang sesungguhnya (at cost),
yang meliputi antara lain biaya untuk
pembelian ATK, sewa peralatan, biaya
perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya
pengurusan surat ijin, biaya komunikasi,
biaya pencetakan laporan, biaya
penyelenggaraan seminar/workshop/loka
karya, dan lain-lain.
Biaya Langsung Non Personil pada prinsipnya
tidak melebihi 40% (empat puluh perseratus)
dari total biaya, kecuali untuk jenis
pekerjaan konsultansi yang bersifat
khusus,seperti : pekerjaan penilaian aset,
survei untuk memetakan cadangan minyak
bumi, pemetaan udara, survei lapangan,
pengukuran, penyelidikan tanah dan lain-lain.
Pada saat menyusun HPS, PPK tidak boleh
memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain, dan
pajak penghasilan (PPh) penyedia. HPS ditetapkan paling
lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas
akhir pemasukan penawaran ditambah dengan waktu
lamanya proses prakualikasi.

CONTOH PENYUSUNAN HPS


PENGADAAN JASA KONSULTANSI
Selanjutnya penulis akan memberikan contoh penyusunan
HPS untuk pengadaan jasa konsultansi dengan sumber
data berupa informasi biaya satuan yang
dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait
dan sumber data lain yang dapat
dipertanggungjawabkan. Pada contoh berikut, sumber
data yang akan penulis gunakan adalah informasi
pedoman biaya standar minimal 2011 biaya langsung
personil dan biaya langsung non personil untuk kegiatan
jasa konsultansi yang diterbitkan oleh Ikatan Nasional
Konsultan Indonesia (INKINDO).
Dalam tulisan ini, penulis akan mengambil contoh
pengadaan jasa konsultansi perencana pekerjaan
peningkatan kapasitas jaringan listrik. Kebutuhan
personil dan non personil untuk pekerjaan tersebut
dirinci sebagai berikut:
PERKIRAAN KEBUTUHAN PERSONIL
PEKERJAAN PENGADAAN JASA
KONSULTAN PERENCANA PEKERJAAN
PENINGKATAN KAPASITAS JARINGAN
LISTRIK PADA KANTOR X TAHUN 2012

Tabel 1

Penetapan kebutuhan personil dan estimasi waktu


penyelesaian pekerjaan sudah dibuat oleh PPK dengan
berdasarkan kerangka acuan kerja yang sudah
ditetapkan dalam rencana umum pengadaan. PPK
menyusun dengan mempertimbangkan berbagai hal dan
selanjutnya menetapkan kebutuhan personil untuk
pekerjaan ini. Selanjutnya, PPK bisa mengisi standar
biaya sesuai dengan sumber data digunakan yaitu
sumber data dari INKINDO.

Kita bisa melihat tabel rincian biaya langsung personil pada


tabel 2 untuk biaya langsung personil untuk tenaga ahli,
tabel 3 untuk biaya langsung personil tenaga sub
profesional, dan 4 untuk biaya langsung personil tenaga
pendukung.

TABEL BIAYA LANGSUNG PERSONIL


UNTUK TENAGA AHLI, TENAGA
SUBPROFESIONAL, DAN TENAGA
PENDUKUNG SESUAI TABEL INKINDO
2011

Selanjutnya kita masukkan biaya satuan sesuai dengan
satuan biaya minimal di atas, misalnya untukKetua tim
dibutuhkan Sarjana Strata 1 dengan pengalaman minimal
12 tahun, pada gambar 2 kita lihat bahwa tenaga ahli
dengan pendidikan sarjana strata 1 dan pengalaman 12
tahun masuk ke dalam kelompok ahli madya dengan
rupiah per bulan sebesar Rp26.850.000,00. Standar biaya
yang terdapat pada sumber data kita di atas adalah orang
per bulan. Sementara di dalam rincian kebutuhan biaya
langsung personil terdapat pekerjaan yang diasumsikan
membutuhkan hanya 1 jam setiap harinya yaitu pekerjaan
yang dilakukan pada masa pengawasan berkala. Untuk
pekerjaan ini kita harus mengkonversi terlebih dahulu
satuannya menjadi orang per jam dengan rumus yang
sudah dibahas sebelumnya.

Dalam kasus ini misalnya, kita akan mengkonversi


satuan biaya langsung personil untuk tenaga ahli
pendidikan sarjana strata 1, pengalaman 12 tahun,
standar biaya orang per bulan sebesar Rp
26.850.000,00 serta tenaga ahli pendidikan sarjana
strata 1, pengalaman 8 tahun, standar biaya orang per
bulan sebesar Rp 20.850.000,00. Perhitungan konversi
untuk menghasilkan standar biaya orang per jam adalah
sebagai berikut:

KONVERSI STANDAR BIAYA ORANG


PER BULAN MENJADI ORANG PER
JAM


Setelah perhitungan konversi ini kita lakukan, maka
selanjutnya akan kita hitung total kebutuhan
biayalangsung personil sesuai standarnya, baik orang per
bulan maupun orang per jam. Selanjutnya jika semua biaya
satuan sudah kita isi, maka rincian HPS untuk biaya
langsung personil akan tampak sebagai berikut:

RINCIAN HPS UNTUK BIAYA


LANGSUNG PERSONIL
PENGADAAN JASA KONSULTAN
PERENCANA PEKERJAAN
PENINGKATAN KAPASITAS
JARINGAN LISTRIK PADA KANTOR
X TAHUN ANGGARAN 2012

Standar biaya yang ditunjukkan pada gambar tabel di atas


adalah untuk kegiatan yang dilaksanakan diJakarta.

Sedangkan untuk kegiatan yang dilaksanakan di luar


Jakarta harus dikalikan dengan indeks untuk masing-
masing propinsi.

Kita ambil contoh saja biaya langsung personil tenaga ahli


pendidikan sarjana strata 1 dengan masa kerja 12 tahun di
atas tadi untuk DKI Jakarta adalah Rp26.850.000,00 per
bulan.

Jika pekerjaannya akan dilaksanakan di Surabaya, maka


biaya langsung personil untuk tenaga ahli yang sama
dengan lokasi di Surabaya adalah sebesar
Rp26.850.000,00 x 0,681 (Indeks Propinsi Jawa
Timur)sama dengan Rp18.284.850,00.

Setelah kita menyelesaikan penghitungan untuk biaya


langsung personil, sekarang kita akan beralih ke biaya
langsung non personil. Kita anggap saja bahwa kebutuhan
untuk nonpersonil adalah seperti yang ada di gambar 5 di
bawah ini.

PERKIRAAN KEBUTUHAN NON


PERSONIL PEKERJAAN
PENGADAAN JASA KONSULTAN
PERENCANA PEKERJAAN
PENINGKATAN KAPASITAS
JARINGAN LISTRIK PADA KANTOR
X TAHUN 2012

Selanjutnya kita akan melihat, besaran biaya satuan


nonpersonil untuk masing-masing kegiatan sesuai dengan
sumber data kita. Kita perhatikan rincian biaya langsung
nonpersonil pada gambar 6 berikut.

BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL


UNTUK SEWA PERALATAN
KANTOR, SEWA KENDARAAN,

BIAYA KOMUNIKASI, DAN BIAYA
PELAPORAN

Jumlah hari dan waktu sewa kita dasarkan pada perkiraan


selama pekerjaan dilaksanakan, misal sewa mobil. Untuk
sewa mobil, tidak perlu kita mengasumsikan selama satu
bulan penuh akan menyewa mobil, tapi bisa kita kira-kira
kemungkinan penggunaannya. Setelah kita rekap biaya
satuan dari masing-masing komponen biaya non personil,
kita akan mendapatkan total biaya langsung non personil
sebagai berikut:

RINCIAN HPS UNTUK BIAYA


LANGSUNG NONPERSONIL
PENGADAAN JASA KONSULTAN
PERENCANA PEKERJAAN
PENINGKATAN KAPASITAS
JARINGAN LISTRIK PADA KANTOR
X TAHUN ANGGARAN 2012

Selanjutnya biaya langsung personil dan nonpersonil ini


direkap sehingga kita mendapatkan prosentase dari
masing-masing biaya. Setelah direkap maka total biaya
yang diperoleh adalah sebagai berikut

REKAPITULASI BIAYA :

1. Biaya Langsung Personil 155.505.000,00 80,32%
2. Biaya langsung non personil 38.110.000,00 19,68%
Jumlah 193.615.000,00
PPN 10% 19.361.500,00
TOTAL 212.976.500,00

Total HPS yang kita peroleh dari penghitungan di atas


adalah sebesar Rp212.976.500,00, dimana total biaya
tersebut terdiri atas 80,32% biaya langsung personil
dan 19,68% biaya langsung nonpersonil. Karena
pekerjaan konsultansi yang akan dikerjakan merupakan
pekerjaan sederhana dan tidak bersifat khusus, maka
penghitungan total

HPS di atas sudah memenuhi syarat karena biaya


nonpersonilnya tidak melebihi 40% (empat puluh
perseratus) dari total biaya. Demikian paparan
penulis mengenai penyusunan HPS untuk pekerjaan
konsultansi, semoga bisa memberikan sedikit
tambahan pengetahuan bagi pihak yang ingin
mempelajari mengenai pengadaan barang jasa
pemerintah khususnya para Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) yang memang bertanggung jawab dalam
penyusunan dan penetapan HPS.

Share :

Facebook Google+ Twitter


Related Posts :

Beranda
Lihat versi web

Copyright 2016 Sharing + Networking = Opportunity . Publish by Creative Design Solutions Powered by Armida Share

Anda mungkin juga menyukai