Anda di halaman 1dari 91

PELATIHAN DASAR

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

Disampaikan di BUMN Karya


30 November – 1 Desember 2022

www.idsurvey.id
LANDASAN HUKUM
1. Undang Undang No 3 Th 2014 Perindustrian
2. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2018, tentang pemberdayaan Industri
3. Peraturan Presiden No. 12 Thn. 2021, tentang Pengadaan Barang-Jasa Pemerintah (Perubahan atas PerPres No. 16 Thn.
2018)
4. Keppres No. 24 Thn. 2018, tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Negeri Dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, Dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
6. Peraturan Menteri Perindustrian No. 57 Thn. 2006, Penunjukan Surveyor sebagai Pelaksana Verifikasi Capaian TKDN
7. Peraturan Menteri Perindustrian No. 2 Thn. 2014, Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
8. Peraturan Menteri Perindustrian No. 3 Thn. 2014, Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri yang
menggunakan anggaran bukan APBN / APBD
9. Peraturan Menteri BUMN No. 08 th 2019, tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN

2
REGULASI TATA CARA PENGHITUNGAN TKDN
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN
NOMOR 16 TAHUN 2011 NOMOR 22 TAHUN 2020
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat
Komponen Dalam Negeri Komponen Dalam Negeri Produk Elektronika dan Telematika

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN


NOMOR 04 TAHUN 2017 NOMOR 27 TAHUN 2020
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat
Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis
Komponen Dalam Negeri Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Baterai (Battery Electric Vehicle)

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN


NOMOR 29 TAHUN 2017 NOMOR 31 TAHUN 2022
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat
Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Komponen Dalam Negeri Alat Kesehatan dan Alat Kesehatan
Genggam dan Komputer Tablet Diagnostik In Vitro

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN


NOMOR 16 TAHUN 2020
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat
Komponen Dalam Negeri Produk Farmasi

3
TUJUAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI

4
AMANAT UNDANG – UNDANG NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN

5
DEFINISI
SESUAI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 29 TAHUN 2018

6
PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2018
TENTANG PEMBERDAYAAN INDUSTRI

7
KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 29 TAHUN 2018

8
KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
PERPRES NO. 16 TAHUN 2018 & PERUBAHANNYA (PERPRES NO.12 TAHUN 2021)

9
MATRIX PERUBAHAN PASAL 66
PERPRES 16/2018 DAN PERPRES 12/2021

10
PEMBENTUKAN TIMNAS P3DN
KEPRES NO 24 TAHUN 2018

11
INPRES NO 2 TAHUN 2022
Memerintahkan Menteri BUMN Untuk :
1. Memerintahkan BUMN untuk menyusun roadmap penggunaan produk dalam negeri dan/atau produk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Koperasi
2. Mewajibkan BUMN untuk mengalokasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (Corporate Social
Responsibility) untuk peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Menyiapkan BUMN sebagai produsen barang/jasa subtitusi impor
4. Menugaskan BUMN untuk membantu pengembangan aplikasi dan infrastruktur Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE) dan system pendukung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan tata Kelola perusahaan
yang baik
5. Mempercepat pembentukan Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Tim P3DN) di seluruh BUMN
6. Berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk mendukung kesiapan pembiaayn bagi Pelaku Usaha sebagai modal
usaha dalam memproduksi permintaan produk dalam negeri belanja Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah

12
PERATURAN MENTERI BUMN NO. 8 TAHUN 2019
Pasal 5
Pengadaan Barang dan Jasa wajib menerapkan kebijakan antara lain 
Mengutamakan produk dalam negeri

Pasal 7
(1) Pengguna Barang dan Jasa wajib mengutamakan penggunaan
produksi dalam negeri, rancang bangun dan perekayasaan nasional serta
perluasan kesempatan bagi usaha kecil

(2) Pengguna Barang dan Jasa dapat memberikan preferensi penggunaan


produksi dalam negeri

13
Arahan Presiden RI - Afirmasi Bangga Buatan Indonesia

Direksi BUMN agar berkomitmen untuk memperkuat ekosistem


perekonomian Indonesia, salah satunya dengan cara membeli
produk asli buatan Indonesia.

40% dari anggaran Pengadaan


BUMN untuk belanja produk asli buatan
Indonesia.
“Batasi Pengadaan Barang Impor,
dalam Pelaksanaan APBN, APBD dan
Belanja BUMN”

14
PENTINGANNYA DUKUNGAN KOLABURASI ANTARA PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM IMPLEMENTASI TKDN

Produsen (Penyedia) Pemerintah (Government) Pengguna (user)


Market Place
Menyediakan barang dan atau Pemangku kebijakan yg Kementerian/lembaga/ BUMN
Menyediakan barang dan
jasa, Tugasnya adalah : melakukan harmonisasi yang melakukan pengadaan
atau jasa, yang telah
• Sertifikasi TKDN Barang peraturan agar user dan barang atau jasa, Tugasnya
memiliki sertifikat TKDN
• Menghitung TKDN Produk produsen dapat melakukan adalah
dan produk ber TKDN
Jasa dan Gabungan Barang pengadaan barang atau jasa • Membentuk Tim P3DN
dan Jasa • Membuat Regulasi/ SOP
mengenai pengadaan yg
kaitannya dengan Percepatan
Produk Dalam Negeri
• Melakukan Sosialisasi P3DN
• Membuat DashBoard TKDN

15
TKDN UNTUK PEMBERDAYAAN PRODUKSI DALAM NEGERI

1 Seleksi Peserta Lelang

2 Evaluasi Lelang

3 Penerapan Sanksi dalam Realisasi Kontrak

16
SELEKSI PESERTA LELANG

PERPRES 12/2021
Pasal 66
(2) Kewajiban penggunaan produk dalam negeri
dilakukan jika terdapat peserta yang menawarkan
barang/jasa dengan nilai Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) ditambah nilai Bobot Manfaat
Perusahaan (BMP) paling rendah 40% (empat puluh
persen)

(3a) Kewajiban penggunaan produk dalam negeri


dilakukan pada tahan perencanaan pengadaan,
persiapan pengadaan dan pemilihan penyedia.

17
SELEKSI PESERTA LELANG
PP 29 TAHUN 2018

CONTOH BARANG WAJIB

Centrifugal Bare Pump


Barang Wajib, karena
TKDN + BMP ≥ 40%
34,38 % + 7,38 % = 41,88 %

18
SELEKSI PESERTA LELANG
PP 29 TAHUN 2018
CONTOH BARANG WAJIB

19
SELEKSI PESERTA LELANG
PP 29 TAHUN 2018

CONTOH BUKAN BARANG WAJIB

20
SELEKSI PESERTA LELANG
PASAL 6 PERMENPERIN 02/2014

21
EVALUASI LELANG
Preferensi Harga (PP 29/2018)
Pasal 64
1. Pengguna Produk Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 wajib memberikan
Preferensi Harga atas Produk Dalam Negeri yang memiliki nilai TKDN lebih besar atau sama
dengan 25% (dua puluh lima persen).
2. Preferensi Harga Produk Dalam Negeri untuk Barang diberikan paling tinggi 25% (dua puluh
lima persen).
3. Preferensi Harga Produk Dalam Negeri untuk Jasa konstruksi yang dikerjakan oleh
perusahaan dalam negeri diberikan paling tinggi 7,5% (tujuh koma lima persen) di atas harga
penawaran terendah dari perusahaan asing.
4. Ketentuan dan tata cara pemberian Preferensi Harga sesuai dengan yang diatur dalam
Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

22
EVALUASI LELANG
Preferensi Harga (PERPRES 12/2021)
1. Preferensi harga merupakan insentif bagi produk dalam negeri pada pemilihan penyedia berupa kelebihan harga yang dapat diterima
2. Preferensi harga diberlakukan untuk pengadaan barang/jasa dengan nilai HPS paling sedikit diatas Rp. 1.000.000.000 (satu milyar)
3. Prefrensi harga pada pengadaan barang dengan ketentuan sebagai berikut:
a) diberikan terhadap barang yang memiliki TKDN paling rendah 25%
b) diberikan paling tinggi 25%
c) diperhitungan dalam evaluasi harga penawaran yang telah memenuhi persayaratan administrasi dan teknis
d) penetapan pemenang berdasarkan urutan harga terendah Hasil Evaluasi Akhir (HEA).
e) HEA dihitung dengan rumus
HEA = (1 — KP) x HP dengan:
KP = TKDN x preferensi tertinggi
KP adalah Koefisien Preferensi
HP adalah Harga Penawaran setelah koreksi aritmatik
f) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA yang terendah yang sama, penawar dengan TKDN lebih besar
ditetapkan sebagai pemenang
4. Untuk Tender Konstruksi pada metode pemilihan Tender Internasional, preferensi harga diberikan paling tinggi 7,5% kepada badan usaha
nasional diatas harga penawaran terendah dari badan usaha asing

23
PREFERENSI
(OPSI PENGGUNAAN PREFERENSI)

1. Preferensi harga diperhitungkan dalam evaluasi harga penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi
dan teknis
2. Urutan peringkat penawaran pada pengadaan barang/jasa berdasarkan nilai terendah dari HEA
3. Peringkat pertama tidak langsung ditunjuk sebagai pemenang pengadaan, harus dilakukan negosiasi :
 Dilakukan untuk menurunkan harga menjadi di bawah atau sama dengan HPS/OE, atau dalam hal terdapat
harga penawaran termurah yang telah di bawah HPS/OE, maka negosiasi dapat mengacu pada harga termurah.
 Negosiasi pertama kali dilakukan kepada peringkat pertama.
 Apabila tidak tercapai kesepakatan harga dengan peringkat pertama proses negosiasi dilaksanakan kepada
peringkat kedua, atau apabila tidak juga tercapai kesepakatan harga, negosiasi dilanjutkan secara bertahap
kepada peringkat selanjutnya.
 Hasil negosiasi harga tidak boleh mengurangi komitmen persentase TKDN yang ditawarkan, mengubah Lingkup
Kerja, syarat dan ketentuan, serta spesifikasi penawaran teknis dan/atau hasil kesepakatan negosiasi teknis

24
EVALUASI LELANG
PERPRES 12 TAHUN 2021

25
Untuk mengetahui pemenuhan dan kepatuhan terhadap
APIP pelaksanaan peningkatan penggunaan produk dalam negeri
Pejabat Pengawas Internal termasuk konsistensi komitmen pengguna produk dalam
negeri dan /atau produsen barang dan/atau penyedia jasa
Pasal 76 Tim P3DN

PENGAWASAN Produsen Barang dan/atau penyedia Jasa dapat dikenakan sanksi apabila:
a. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar terkait dengan nilai TKDN; dan/atau
PP 29/2018 b. berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam pengadaan Barang/Jasa produksi dalam negeri.

SANKSI Pasal 107-108


PP 29/2018
Pasal 109-110

Pasal 106

26
PENERAPAN SANKSI

SANKSI
Finansial

27
CONTOH TANDA SAH
CAPAIAN TKDN BARANG

28
BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN (BMP)

29
CONTOH TANDA SAH
BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN (BMP)

30
DIAGRAM ALUR PROSES SERTIFIKASI TKDN

Perusahaan PT. Surveyor Indonesia P3DN Kepmenprind website Optimalisasi TKDN

Opening Pembuatan Proses Panel Pasar Digital – BUMN


Meeting dengan P3dn.kepmenprin.go.id
Laporan
Kepmenprin

E Catalog - LKPP
Self
Assessment Verifikasi Draft Sertifikat Sertifikat
dan dokumen lapangan TKDN TKDN
pendukung layer 1 dan 2
dan APDN – Ditjen Migas
pendaftaran
SIINAS
Pengadaan barang/jasa

Kementerian/lembaga/
Dinas

Persyaratan Sertifikasi
Produk - Kominfo

Kementerian & Lembaga


31
KETENTUAN DAN TATA CARA
PENGHITUNGAN TKDN
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN
NO. 16 TAHUN 2011
KETENTUAN & TATA CARA PENGHITUNGAN TKDN

33
DEFINISI (1) – Peraturan Menteri Perindustrian No. 11 Tahun 2011
Industri
Industri adalah kegiatan ekonomi untuk menghasilkan
barang, melalui proses pengolahan bahan baku,
proses pembuatan / perakitan barang dari bahan
baku atau komponen penyusunnya, yang
menyebabkan terjadinya perubahan sifat, wujud dan
atau fungsi dari suatu barang sehingga memiliki
kegunaan dan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Produk Dalam Negeri
barang/jasa termasuk rancang bangun dan
perekayasaan yang diproduksi atau dikerjakan oleh
perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di
Indonesia, yang dalam proses produksi atau
pengerjaannya dimungkinkan penggunaan bahan
baku/komponen impor.
TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)
Besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa
dan gabungan barang dan jasa 34
DEFINISI (2)
Barang
setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun
tidak bergerak yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.

Jasa Konsultansi
jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai
bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir.

Jasa Lainnya
Jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan
keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di
dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan
dan/atau penyediaan jasa selain jasa konsultansi, pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dan pengadaan barang.

35
Syarat Perusahaan atau Produknya bisa dihitung
TKDN
Berinvestasi di Indonesia
Barang/Jasa termasuk rancang
bangun dan perekayasaan yang
produksi atau dikerjakan oleh
Berlokasi di Indonesia
Perusahaan yang

Berproduksi di Indonesia
Produk Dalam Negeri

36
IDENTIFIKASI PRODUK

1 Diserahkan dan menjadi Barang TKDN


milik Pengguna Produk Barang

Dipakai/digunakan dalam
2 kurun waktu tertentu dan Alat Kerja TKDN
dikembalikan kepada (Jasa) Jasa
Pemilik Produk

37
KONSEP PENGHITUNGAN TKDN

Produk BARANG

JASA
KDN KLN
GAB BARANG &
JASA

1. Material KDN
2. Tenaga Kerja %TKDN = X 100%
BIAYA PRODUK 3. Alat Kerja KDN + KLN

* KDN : Komponen Dalam Negeri


* KLN : Komponen Luar Negeri

38
KETENTUAN TKDN
Dibuat DN, 0% < TKDN ≤ 100% Dibuat LN, TKDN = 0%

1.Material
KLN KDN

Ketentuan
TKDN
3. Alat
Kerja
2.Tenaga
KLN KDN Kerja
KLN KDN

NEXT SLIDE……….

39
KETENTUAN TKDN – ALAT KERJA
Peraturan Menteri Perindustrian No. 16 Tahun 2011

Alat kerja dibuat di … DN LN

Alat kerja dimiliki ... DN LN DN+LN DN LN DN+LN


1 2 3 4 5 6

100 75 75 0 (% saham
% Alat kerja TKDN ... % % % % DN)
75% + 25% (%
saham DN)

Ket. DN = Dalam Negeri, LN = Luar Negeri

40
Contoh TKDN Alat Kerja
Contoh (1) : Perusahaan PT. Merdeka dgn kepemilikan saham WNI 100%, memiliki 3 Mesin Produksi, TKDN 3 mesin adalah sbb :

Mesin Buatan Nilai Depresiasi TKDN


Mesin A Indonesia 300.000 100%
Mesin B Jepang 500.000 75%
Mesin C Taiwan 400.000 75%

Contoh (2) : PT. Jaya berstatus PMA dgn kepemilikan saham WNI 25% dan WNA 75% memiliki 3 Mesin Produksi, TKDN 3 mesin sbb :

Mesin Buatan Nilai Depresiasi TKDN


Mesin A Indonesia 200.000 81%
Mesin B Korea 350.000 25%
Mesin C Thailand 250.000 25%

41
1 TKDN Barang
Bahan
Baku/Material

Tenaga Kerja Biaya dihitung sampai di lokasi pabrik/workshop

Biaya Tidak
Langsung
Pabrik

42
TKDN Barang
STRUKTUR HARGA BARANG
No. KOMPONEN BIAYA SIFAT
1 Biaya Material (Bahan Baku) Langsung Variable
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Variable
3 Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Variable +
Overhead) + Fix
4 BIAYA PRODUKSI (Cost to make)
5 Beban Pemasaran (Marketing Expenses)
6 Beban Umum & Adm. (G & A Expenses) +
7 HARGA POKOK PENJUALAN
8 Keuntungan & Pajak +
TKDN BARANG = (65.000/120.000) x 100%
9 HARGA JUAL = 54,17%
10 Biaya Transportasi & Gudang +
11 HARGA FOB

43
TKDN Barang
TKDN barang dihitung berdasarkan perbandingan biaya Komponen Dalam Negeri Pada Barang terhadap
keseluruhan biaya barang jadi
Biaya Komponen Dalam Negeri Pada Barang
% TKDN
= Biaya Barang Jadi X 100%
Barang
Biaya Material/Bahan Baku
DEFINISI
Komponen Dalam Negeri Pada Barang adalah penggunaan bahan baku, • Biaya Tenaga Kerja Langsung
rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, • Biaya Tidak Langsung Pabrik
pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaan yang berasal dari dan (Factory Overhead)
dilaksanakan di dalam negeri
• Biaya Tenaga Kerja Tidak
Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory overhead) adalah biaya-biaya dari Langsung
tenaga kerja tidak langsung, mesin/alat kerja/ fasilitas kerja dan semua biaya • Biaya Mesin/Alat Kerja
pabrikasi lainnya utk menghasilkan satu satuan produk yang biayanya tidak /Fasilitas Kerja
• Biaya Jasa Umum
dapat dibebankan langsung kepada produk tertentu.

44
Ketentuan TKDN Barang
Tingkatan Penyedia Barang (Layer)
JENIS BARANG  Perhitungan TKDN barang ditelusuri sampai dengan barang tingkat
dua yang dihasilkan oleh produsen dalam negeri
 Perhitungan TKDN
barang dilakukan  Barang tingkat dua adalah barang yang merupakan bahan
terhadap setiap baku/material barang tingkat satu
jenis barang. Spiral ERW
 TKDN barang tingkat dua dinyatakan 100% (seratus persen), apabila:
 Jenis barang a. barang tingkat dua diproduksi di dalam negeri;
merupakan b. biaya barang tingkat dua di bawah 3% (tiga persen) dari biaya
barang yang produksi barang tingkat satu; dan
diproduksi ERW SS ERW CS c. akumulasi biaya seluruh barang tingkat dua sebagaimana
berdasarkan dimaksud pada huruf b maksimal 10% (sepuluh persen) dari
proses produksi total biaya barang tingkat satu.
dan bahan baku  Apabila dalam penelusuran terhadap barang tingkat dua terdapat
(material) yang barang/ komponen yang berasal dari barang tingkat tiga yang dibuat
ERW SS 2” ERW SS 4”
sama. di dalam negeri, TKDN barang/komponen dari barang tingkat tiga
dimaksud dinyatakan 100% (seratus persen).

45
STRUKTUR TINGKAT TKDN BARANG
Penelusuran dilakukan sampai dengan Penyedia Barang / Jasa tingkat 2.
Contoh:
Tingkat 1 Pipa

Cat/ Thread Protector,


Tingkat 2 Plat Welding Rod
Coating Batu Gerinda, Insert

Tingkat 3 Slab Wire Rod Additive

Grafite Pigmen

Bentonite Oil / Water

46
Biaya DN/LN Biaya
DALAM LUAR Produksi
Tenaga Kerja NEGERI NEGERI

25 25 Tenaga Kerja
MENGHITUNG
TKDN BARANG
TKDN 33%

5 10 15
TKDN
100%
25 25
BahanBaku BahanBaku
TKDN
100% 20 20

25 25
TKDN 0%

Saham 50:50 Alat Kerja


5 5 10
Alat Kerja
TKDN Pulpen :
80 40 120 80/120 x 100%
= 66%
47
PERHITUNGAN TKDN BARANG
Biaya-biaya yang terkait
Biaya-biaya yang terkait :
 Pengadaan material/bahan baku
sampai di pabrik, spt: handling,
transportasi, asuransi, BM, PDRI, dsb.
 Tenaga kerja, spt : Asuransi dsb.

 Pengoperasian alat kerja/mesin,spt:


Biaya Maintenance, sparepart dsb.
termasuk dalam perhitungan TKDN.

48
PERHITUNGAN TKDN BARANG
Biaya-biaya yang
No. terkait
KOMPONEN BIAYA BIAYA TKDN KDN KLN
Contoh 1 Harga Material (Bahan 100.000 0% 0 100.000
Baku) Langsung
Pengadaan
Material/ 2 Bea Masuk & PDRI 15.000 100% 15.000 -
Bahan baku 3 Biaya Transportasi ke 5.000 100% 5.000 -
IMPOR Pabrik

BIAYA PENGADAAN
4 MATERIAL/ BAHAN 120.000 20.000 100.000
BAKU SAMPAI DI
PABRIK

49
PERHITUNGAN TKDN BARANG
Biaya-biaya yang
Contoh
No.
terkait
KOMPONEN BIAYA BIAYA TKDN KDN KLN
1 Harga Material (Bahan 100.000 40% 40.000 60.000
Baku) Langsung
Pengadaan 2 Ppn 10.000 100% 10.000 -
Material/ 3 Biaya Transportasi ke 10.000 100% 10.000 -
Bahan baku Pabrik
LOKAL
BIAYA PENGADAAN
4 MATERIAL/ BAHAN 120.000 60.000 60.000
BAKU SAMPAI DI
PABRIK

50
PERHITUNGAN TKDN BARANG

Biaya-biaya yang
No. terkait
KOMPONEN BIAYA BIAYA TKDN KDN KLN
1 Gaji Tenaga Kerja WNI 100.000 100% 100.000 -
Contoh Pph 10.000 100% 10.000 -
TENAGA BPJS 10.000 100% 10.000 -
KERJA 2 Gaji Tenaga Kerja Asing 150.000 0% - 150.000
Tunjangan Rumah 10.000 100% 10.000 -
Pph 10.000 100% 10.000 -
290.000 140.000 150.000

51
PERHITUNGAN TKDN BARANG

Biaya Jasa Umum dinilai berdasarkan biaya2 yang dikeluarkan untuk pengurusan pekerjaan jasa atau
yang berhubungan dgn kegiatan pekerjaan jasa, misalnya kalibrasi, sertifikasi, mob demob, biaya
listrik, biaya bahan bakar dan biaya2 lainnya yang tdk termasuk dalam biaya material, tenaga kerja
dan alat kerja.

JASA UMUM No. KOMPONEN BIAYA TKDN KDN KLN


BIAYA
1 Biaya Maintenance 50.000 10% 5.000 45.000
Premi Asuransi Pabrik 10.000 100% 10.000 -

Contoh Solar 1.000 50% 500 500


Listrik 10.000 100% 10.000 -
Biaya Jasa Umum 71.000 25.500 45.500

52
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG (1)

PENILAIAN OLEH PRODUSEN


Uraian Biaya per 1 (satu) satuan produk
Biaya KDN Biaya KLN Biaya Total Persen TKDN
I Bahan (material) Langsung  
-
1. Bahan Baku untuk Material Langsung - #DIV/0!
-
-
2. Bahan Baku untuk Biaya Terkait Lainnya - #DIV/0!
-
II Tenaga kerja Langsung  
-
1. Tenaga Kerja Langsung - #DIV/0!
-
Tenaga Kerja Langsung untuk Biaya Terkait -
2 - #DIV/0!
Lainnya -
Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory
III    
Overhead)
-
1. Tenaga Kerja Tidak Langsung - #DIV/0!
-
-
2. Mesin yang dimiliki - #DIV/0!
-
-
3. Mesin yang Sewa - #DIV/0!
-
-
4. Biaya Tidak LangsungTerkait Lainnya - #DIV/0!
-
-
Biaya Produksi - #DIV/0!
-

53
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG (2)

Biaya Bahan (Material)


Langsung:
Biaya bahan baku yang
digunakan untuk menghasilkan
1 (satu) satuan produk,

Contoh : PVC, Tembaga, pada


pembuatan Kabel.

54
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG (3)

Biaya Tenaga Kerja Langsung:


dinilai berdasarkan biaya
tenaga kerja yang digunakan
untuk mengubah bahan
langsung menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi
untuk menghasilkan 1 (satu)
satuan produk,

misalnya gaji operator, gaji


welder, dan sebagainya.

55
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG (4)

Biaya Tidak Langsung Pabrik:


dinilai berdasarkan biaya-
biaya dari tenaga kerja tidak
langsung, mesin/alat
kerja/fasilitas kerja dan
semua biaya pabrikasi
lainnya untuk menghasilkan 1
(satu) satuan produk yang
biayanya tidak dapat
dibebankan langsung ke
dalam produk tersebut.

misalnya : Manajer Produksi,


biaya alat kerja, biaya listrik
dan sebagainya.

56
CONTOH BIAYA BARANG

57
WEBSITE DATABASE P3DN KEMENPERIN

Note: Hanya TKDN Barang Pabrikan Dalam Negeri

58
TATA CARA PERHITUNGAN
II TKDN GABUNGAN BARANG
TKDN

59
TKDN GABUNGAN BARANG
Penghitungan TKDN untuk gabungan lebih dari satu jenis barang jadi (TKDN gabungan beberapa
barang/multi product) dilakukan berdasarkan perbandingan antara akumulasi dari hasil perkalian
TKDN dengan harga pembelian masing-masing barang terhadap harga pembelian gabungan barang

[(TKDN 1 x Harga Barang 1) + (TKDN 2 x Harga Barang2) + . . . (TKDN n x Harga Barang n)]
% TKDN
Gab. Barang = HargaGabungan Barang X 100%

Σ (TKDN n x Harga Barangn)


% TKDN = Σ Harga Barang x 100%
Gab.Barang

Biaya KDN Gabungan Barang


% TKDN = Biaya Total Gabungan Barang X 100%
Gab.Barang

60
PENGADAAN PAKET GABUNGAN BARANG

Pengadaan paket gabungan barang terdiri dari beberapa jenis produk.


Jenis produk yang diikutsertakan bisa berupa gabungan:
Produk Lokal (Dalam Negeri)
Produk Impor (Luar Negeri)
Produk Lokal dan Produk Impor

61
CONTOH GABUNGAN BARANG (1)
Barang A

No. Jenis Barang Qty Harga TKDN


1 Barang A 5 1.000 40% Barang B

2 Barang B 10 500 30%


3 Barang C 20 500 50%
Barang C

HITUNG %TKDN GABUNGAN BARANG !!

Biaya
TKDN Gabungan Pengadaan
Barang
Gab. Barang

62
CONTOH GABUNGAN BARANG (2)
Qty Harga TKDN KDN KLN
No. Jenis Barang
a b c d=axbxc e=axbx(1-c)
1 Barang A 5 1.000 40% 2.000 3.000
2 Barang B 10 500 30% 1.500 3.500
3 Barang C 20 500 50% 5.000 5.000
Jumlah 8.500 11.500

8.500
% TKDN Gabungan Barang = X 100%
FORM ISIAN 20.000
TKDN GAB.
BARANG = 42,5%

63
TATA CARA PERHITUNGAN
III TKDN JASA
TKDN

64
3 TKDN Jasa
TKDN jasa dihitung berdasarkan perbandingan antara biaya jasa Komponen
Dalam Negeri Pada Jasa terhadap keseluruhan biaya jasa

Biaya Komponen Dalam Negeri Pada Jasa


% TKDN Jasa = x 100%
Biaya Jasa keseluruhan

Komponen Dalam Negeri Pada Jasa adalah BIAYA JASA :


penggunaan jasa sampai dengan  Material terpakai
penyerahan akhir dengan memanfaatkan  Tenaga Kerja & Konsultan
tenaga kerja, termasuk tenaga ahli, alat  Alat Kerja/Fasilitas Kerja
kerja termasuk perangkat lunak dan sarana  Jasa Umum
pendukung yang berasal dari dan
dilaksanakan di dalam negeri.
Keseluruhan biaya jasa dihitung sampai di lokasi pengerjaan (on site).

65
3 TKDN Jasa
Struktur Harga KONTRAK JASA

Material Terpakai
Biaya Komersial
Harga KONTRAK JASA

Biaya Operasional Keseluruhan biaya


Tenaga
Kontrak Kontrak jasa dihitung
Kerja&Konsultan
JASA sampai di lokasi
Biaya Jasa
Alat Kerja/Fasilitas pengerjaan (on
Kerja site).
Keuntungan
Jasa Umum
Pajak

66
KETENTUAN TKDN JASA

Tenaga Kerja

Alat Kerja / Biaya dihitung sampai


Fasilitas Kerja di lokasi pengerjaan

Jasa Umum

67
3 PERHITUNGAN TKDN JASA

Transportasi, Handling, Overhead


Asuransi dan Biaya Material
Terpakai Perusahaan
lainnya dalam rangka
PELAKSANAAN
Keuntungan
KONTRAK JASA Tenaga Kerja &
Konsultan
PPn Jual

Alat
Kerja/Fasilitas
Kerja

Jasa Umum

Biaya Produksi
TKDN JASA Jasa
TIDAK
DIHITUNG DIHITUNG

68
3 PERHITUNGAN TKDN JASA
LAYER

 Apabila dalam penelusuran


 TKDN jasa dihitung pada
terhadap jasa tingkat 2
setiap kegiatan
(dua) terdapat komponen
penyediaan jasa.
yang berasal dari jasa
tingkat 3 (tiga) yang
 Perhitungan TKDN jasa
dilaksanakan oleh penyedia
ditelusuri sampai dengan
jasa dalam negeri, TKDN
jasa tingkat 2 (dua) yang
komponen dari jasa tingkat
dihasilkan oleh penyedia
tiga dimaksud dinyatakan
jasa dalam negeri
100% (seratus persen).

69
KETENTUAN TKDN JASA (2)
Penelusuran dilakukan sampai dengan Penyedia Barang/Jasa tingkat 2.
Contoh : Sewa Alat Berat

Jasa Penyewaan Alat Berat


Tingkat 1

Tingkat 2 Bahan Jasa


Jasa Perawatan & Inspeksi
Bakar Transportasi

Tingkat 3
Bahan
Jasa Asuransi
Bakar

TKDN = 100%
Jika dilaksanakan Penyedia Jasa Dalam
Negeri

70
KETENTUAN TKDN JASA (3)

71
Biaya Produksi Total
CONTOH TKDN JASA DN LN
Material TKDN 60%
12 8 20
Alat
Kerja
300 300 600
Dimiliki 50% WNI
TKDN
100%
Tenaga 100 100
Jasa Penyewaan Kerja
Kapal
Jasa TKDN 100% 5 5
Umum
Asuransi DN 417 308 725
TKDN Sewa Kapal = 417/725
TKDN = 57,51%

72
FORMULIR REKAPITULASI TKDN JASA (1)
B I A Y A ( Rupiah )
TKDN Jasa
Uraian Pekerjaan (%)
KDN KLN TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5)
Jasa              
I. Manajemen Proyek dan
Perekayasaan - - - #DIV/0!

II. Alat Kerja/Fasilitas Kerja #DIV/0!


  - - -
III. Konstruksi dan Fabrikasi - - - #DIV/0!
 
IV. Jasa Umum #DIV/0!
    - - -
Total Jasa #DIV/0!
- - -

73
FORMULIR REKAPITULASI TKDN JASA (2)
B I A Y A ( Rupiah )
TKDN Manajemen Proyek &
Uraian Pekerjaan Jasa Perekayasaan:
KDN KLN TOTAL (%)
Biaya Tenaga kerja yang berasal
(1) (2) (3) (4) (5) dari fungsi-fungsi manajemen
Jasa               yang mendukung langsung
I. Manajemen Proyek dan pekerjaan jasa yang sedang
Perekayasaan - - - #DIV/0! dilakukan
II. Alat Kerja/Fasilitas
Kerja - - - #DIV/0! Contoh : design engineer,
  konsultan, manajer proyek, site
III. Konstruksi dan #DIV/0! manager, supervisor, dan
Fabrikasi   - - - sebagainya.
IV. Jasa #DIV/0!
Umum     - - -
Total Jasa #DIV/0!
- - -

74
FORMULIR REKAPITULASI TKDN JASA (3)
B I A Y A ( Rupiah )
TKDN Alat Kerja / Fasilitas Kerja :
Uraian Pekerjaan Jasa Biaya Alat Kerja/fasilitas kerja
KDN KLN TOTAL (%) yang digunakan dalam
(1) (2) (3) (4) (5) pelaksanaan pekerjaan jasa yang
bersangkutan dan pada akhir
Jasa              
pekerjaan tetap menjadi milik
I. Manajemen Proyek dan #DIV/0! dari penyedia barang/jasa,
Perekayasaan - - -
II. Alat Kerja/Fasilitas #DIV/0! Contoh : Computer, Crane,
Kerja   - - - Buldozer, dan sebagainya.
III. Konstruksi dan #DIV/0!
Fabrikasi   - - -
IV. Jasa #DIV/0!
Umum     - - -
Total Jasa - - - #DIV/0!

75
FORMULIR REKAPITULASI TKDN JASA (4)
B I A Y A ( Rupiah ) Konstruksi & Fabrikasi:
TKDN
Uraian Pekerjaan Jasa Tenaga kerja yang terlibat
KDN KLN TOTAL (%) langsung dalam proses
pekerjaan jasa, yang bukan
(1) (2) (3) (4) (5) fungsi manajemen proyek
Jasa              
I. Manajemen Proyek dan Contoh : drafter, surveyor,
Perekayasaan - - - #DIV/0!
inspector, teknisi, operator,
II. Alat Kerja/Fasilitas welder dan sebagainya.
Kerja - - - #DIV/0!
 
III. Konstruksi dan #DIV/0!
Fabrikasi   - - -
IV. Jasa #DIV/0!
Umum     - - -
Total Jasa #DIV/0!
- - -

76
FORMULIR REKAPITULASI TKDN JASA (5)
B I A Y A ( Rupiah ) Jasa Umum:
TKDN Pekerjaan atau pengurusan
Uraian Pekerjaan Jasa untuk memperlancar kegiatan
KDN KLN TOTAL (%) yang berhubungan dengan
pekerjaan jasa yang sedang
(1) (2) (3) (4) (5) dilakukan dan tidak termasuk
Jasa               sebagai komponen alat kerja
I. Manajemen Proyek dan #DIV/0! utama yang dipergunakan dalam
Perekayasaan - - - pekerjaan jasa dan biaya
II. Alat Kerja/Fasilitas pendukung yang berhubungan
#DIV/0! langsung dengan tenaga kerja.
Kerja   - - -
III. Konstruksi dan #DIV/0! Contoh : mob-demob, biaya
Fabrikasi   - - -
penginapan, biaya perjalanan
IV. Jasa #DIV/0! dinas, pemakaian listrik, premi
Umum     - - - asuransi, jasa pengiriman/kurir,
dan sebagainya.
Total Jasa - - - #DIV/0!

77
TATA CARA PERHITUNGAN
IV TKDN GABUNGAN BARANG &
JASA
TKDN

78
4 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
 Komponen Dalam Negeri Pada Gabungan Barang dan Jasa adalah penggunaan
bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur
manufaktur, pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaan serta
penggunaan jasa dengan memanfaatkan tenaga kerja, termasuk tenaga ahli, alat
kerja termasuk perangkat lunak dan sarana pendukung sampai dengan penyerahan
akhir yang berasal dari dan dilaksanakan di dalam negeri.
 Keseluruhan gabungan biaya barang dan jasa merupakan biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan gabungan barang dan jasa yang dihitung sampai di lokasi
pengerjaan (on site).
 TKDN gabungan barang dan jasa dihitung pada setiap kegiatan pekerjaan gabungan
barang dan jasa.
 Biaya yang dikeluarkan meliputi biaya produksi pada perhitungan TKDN Barang dan
biaya jasa pada penghitungan TKDN jasa

TKDN gabungan barang dan jasa merupakan perbandingan keseluruhan biaya Komponen Dalam
Negeri Pada Gabungan Barang dan Jasa terhadap keseluruhan gabungan biaya barang dan jasa.
Biaya Komponen Dalam Negeri Pada
Jasa Gabungan Barang & Jasa
% TKDN
Gabungan = Keseluruhan gabungan biaya barang x 100%
Barang & Jasa dan jasa
79
4 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
Harga Kontrak/PO Gabungan B & J

Keuntungan Total Biaya Operasi Gab.


Pajak/PPN
Barang & Jasa

Biaya tidak langsung Biaya Gab.


Perusahaan (Overhead) Barang & Jasa

Biaya Barang Biaya Jasa


Struktur Harga KONTRAK Material Personil /
Gabungan Barang & Jasa Terpakai Konsultan

Peralatan Alat Kerja /


Terpasang Peralatan
DIHITUNG Konstruksi /
Fabrikasi
TIDAK DIHITUNG Jasa Umum, dll

80
4 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
B
A Bahan (Material) Terpakai
R
A
BATASAN N Peralatan Terpasang BIAYA
G DIHITUNG
BIAYA SAMPAI DI
LOKASI
Tenaga Kerja & Konsultan PENGERJAAN

J
A Alat Kerja/ Fasilitas Kerja
S
A Konstruksi/ Fabrikasi

Jasa Umum

81
KETENTUAN TKDN GABUNGAN BARANG DAN JASA
Barang A
 Biaya Bahan baku /Material
Biaya Tenaga Kerja BIAYA :
 Factory Overhead Cost Installation
Construction
Barang B Commisioning
Biaya Bahan baku/Material Supporting Services
Biaya Tenaga Kerja (handling, transportation,
 Factory Overhead Cost
permit, insurances,
consumable material, etc)
Barang C (Import)

Barang D (Import)
TKDN BARANG TKDN JASA
TKDN GABUNGAN BARANG DAN JASA

82
TKDN GABUNGAN B & J
Penelusuran dilakukan untuk masing2 kelompok sub Total
biaya Barang & sub Total biaya Jasa,
Contoh : EPC PLTU

EPC PLTU
BARANG JASA

Electrical Civil & Steel Inspection


Boiler BOP EPC
System Structure & Testing

Pressure Trafo Individual


Concrete Pile WTP Engineering
Part Test
Switchgear Reability Construction
Non Fire Fighting
Steel Structure Test Supervision
Pressure System
Part Others
Others Others
Others Others
Others
83
Contoh Dokumen Pendukung
No. Deskripsi Dokumen Pendukung Keterangan
A Kontrak  RAB, BOQ, AHSP *  Mengetahui ruang lingkup proyek
 Scope Of Work  Mengetahui profil proyek
 Profil Proyek  Mengetahui biaya proyek
 Daftar Vendor/Subkontraktor
 Foto Proyek

B Material  Invoice Pembelian Material  Mengetahui Supplier & Asal Negara (Country of
 Sertifikat TKDN Origin) material
 Mill Certificate  Mengetahui Nilai TKDN Material

C Tenaga Kerja  Struktur Organisasi Proyek  Mengetahui Jumlah dan Kewarganegaraan Tenaga
 Daftar Tenaga Kerja Kerja yang terlibat pekerjaan
 Bukti Kewarganegaraan Tenaga Kerja

D Alat Kerja  Bukti Kepemilikan Alat Kerja  Mengetahui Pemilik Alat Kerja
 Bukti Penyewaan Alat Kerja (jika sewa)  Mengetahui sperusahaan dari pemilik alat kerja
 Bukti Status Kepemilikan Saham
Perusahaan
E Jasa Umum  Bukti pembayaran jasa (Mobilisasi, dll)  Mengetahui Vendor/Subkontraktor pelaksana
 Perhitungan TKDN pekerjaan
Vendor/Subkontraktor  Mengetahui Nilai TKDN dari Vendor/Subkontraktor

84
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (1)

Biaya Gabungan Barang dan Jasa*) (Rupiah) TKDN (%)


Uraian Pekerjaan TOTAL Barang Gabungan
KDN KLN
(Rupiah) dan Jasa
(1) (2) (3) (4) (7) (8)
Barang            
I. Material Langsung ( Bahan Baku)   - - - #DIV/0! #DIV/0! BARANG
II. Peralatan ( Barang Jadi ) - - - #DIV/0! #DIV/0! Bahan (Material) Terpakai:
 
A. Sub Total Barang   - - - #DIV/0! #DIV/0! Bahan (Material) yang
Jasa   digunakan untuk menghasilkan
         
III. Manajemen Proyek dan satu paket pekerjaan dan
- - - #DIV/0! #DIV/0!
Perekayasaan   material tersebut masih akan
IV Alat Kerja / Fasilitas`Kerja   - - - #DIV/0! #DIV/0! mengalami proses pengerjaan
V. Konstruksi dan Fabrikasi   - - - #DIV/0! #DIV/0! sebelum terpasang di
VI. Jasa Umum - - - #DIV/0! #DIV/0! site/proyek,
 
B. Sub Total Jasa   - - - #DIV/0! #DIV/0!
Contoh : Pelat, Besi Profil, Besi
C. TOTAL Biaya ( A + B )   - - - - #DIV/0!
Siku, H-Beam, dan sebagainya.

85
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (2)

Biaya Gabungan Barang dan Jasa*) (Rupiah) TKDN (%)


Uraian Pekerjaan TOTAL Barang Gabungan
KDN KLN
(Rupiah) dan Jasa

Barang    
(1)
   
(2) (3) (4)
 
(7)
 
(8)
BARANG
I. Material Langsung ( Bahan Baku)   - - - #DIV/0! #DIV/0! Peralatan (Barang Jadi):
II. Peralatan ( Barang Jadi )   - - - #DIV/0! #DIV/0! Produk Jadi yang sudah
A. Sub Total Barang - - - #DIV/0! #DIV/0! mempunyai fungsi tertentu dan
 
akan diintegrasikan pada suatu
Jasa             produk akhir atau paket pekerjaan
III. Manajemen Proyek dan dan di akhir pekerjaan produk
- - - #DIV/0! #DIV/0!
Perekayasaan   tersebut menjadi milik pengguna
IV Alat Kerja / Fasilitas`Kerja   - - - #DIV/0! #DIV/0! barang/jasa,
V. Konstruksi dan Fabrikasi   - - - #DIV/0! #DIV/0!
VI. Jasa Umum - - - #DIV/0! #DIV/0! Contoh : Mesin Diesel pada
 
Generator Set, Overhead Crane
B. Sub Total Jasa   - - - #DIV/0! #DIV/0!
pada bangunan Workshop, Pompa,
C. TOTAL Biaya ( A + B )   - - - - #DIV/0! Boiler, Compressor pada paket
pekerjaan pemipaan.

86
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (3)

Biaya Gabungan Barang dan Jasa*) (Rupiah) TKDN (%)


Uraian Pekerjaan TOTAL Barang Gabungan
KDN KLN
(Rupiah) dan Jasa

Barang  
(1)
 
(2) (3) (4) (7) (8)
JASA
       
I. Material Langsung ( Bahan Baku)   - - - #DIV/0! #DIV/0! Tenaga Kerja & Konsultan :
II. Peralatan ( Barang Jadi )   - - - #DIV/0! #DIV/0!
Tenaga kerja yang berasal dari
A. Sub Total Barang   - - - #DIV/0! #DIV/0! fungsi-fungsi manajemen atau
Jasa             personil/konsultan Tenaga Ahli
III. Manajemen Proyek dan
- - - #DIV/0! #DIV/0! yang mendukung langsung
Perekayasaan  
pekerjaan atau proyek yang
IV Alat Kerja / Fasilitas`Kerja   - - - #DIV/0! #DIV/0!
sedang dilakukan,
V. Konstruksi dan Fabrikasi   - - - #DIV/0! #DIV/0!
VI. Jasa Umum   - - - #DIV/0! #DIV/0! Contoh : manajer proyek, site
B. Sub Total Jasa   - - - #DIV/0! #DIV/0! manager, engineer, konsultan
C. TOTAL Biaya ( A + B )   - - - - #DIV/0! dan sebagainya.

87
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (4)

Biaya Gabungan Barang dan Jasa*) (Rupiah) TKDN (%)


Uraian Pekerjaan TOTAL Barang Gabungan
KDN KLN
(Rupiah) dan Jasa
(1) (2) (3) (4) (7) (8)
Barang      
I. Material Langsung ( Bahan Baku)  
 
- -
 
- #DIV/0!
 
#DIV/0!
JASA
II. Peralatan ( Barang Jadi )   - - - #DIV/0! #DIV/0! Alat Kerja/Fasilitas Kerja:
A. Sub Total Barang - - - #DIV/0! #DIV/0!
  Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang
Jasa             digunakan dalam
III. Manajemen Proyek dan pelaksanaan satu paket
- - - #DIV/0! #DIV/0!
Perekayasaan  
pekerjaan dan pada akhir
IV Alat Kerja / Fasilitas`Kerja   - - - #DIV/0! #DIV/0!
pekerjaan tetap menjadi milik
V. Konstruksi dan Fabrikasi - - - #DIV/0! #DIV/0!
  dari penyedia barang/jasa.
VI. Jasa Umum   - - - #DIV/0! #DIV/0!
B. Sub Total Jasa   - - - #DIV/0! #DIV/0! Contoh : Crane, Buldozer,
C. TOTAL Biaya ( A + B )   - - - - #DIV/0! Mesin Las, dan sebagainya.

88
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (5)
JASA
Biaya Gabungan Barang dan Jasa*) (Rupiah) TKDN (%) Konstruksi/Fabrikasi:
Uraian Pekerjaan TOTAL Barang Gabungan
KDN KLN
(Rupiah) dan Jasa • Tenaga kerja yang terlibat
(1) (2) (3) (4) (7) (8) langsung pada proses pekerjaan
Barang    
di lapangan/site ( pekerjaan
        konstruksi) atau di workshop
I. Material Langsung ( Bahan Baku)   - - - #DIV/0! #DIV/0! (pekerjaan fabrikasi);
II. Peralatan ( Barang Jadi )   - - - #DIV/0! #DIV/0! • Biaya untuk pekerjaan
A. Sub Total Barang - - - #DIV/0! #DIV/0! konstruksi yang diikat dalam
 
suatu kontrak kerja yang
Jasa             merupakan fungsi langsung
III. Manajemen Proyek dan pada suatu pekerjaan.
- - - #DIV/0! #DIV/0!
Perekayasaan  
IV Alat Kerja / Fasilitas`Kerja   - - - #DIV/0! #DIV/0!
Contoh : teknisi instalasi, teknisi
V. Konstruksi dan Fabrikasi   - - - #DIV/0! #DIV/0! perawatan, welder, operator,
VI. Jasa Umum - - - #DIV/0! #DIV/0! helper,
 
Jasa subkon konstruksi, Jasa
B. Sub Total Jasa   - - - #DIV/0! #DIV/0!
subkon pembersihan lahan, Jasa
C. TOTAL Biaya ( A + B )   - - - - #DIV/0! subkon pemasangan pondasi dan
sebagainya.

89
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (6)

Biaya Gabungan Barang dan Jasa*) (Rupiah) TKDN (%)


Uraian Pekerjaan TOTAL Barang Gabungan
KDN KLN
(Rupiah) dan Jasa
(1) (2) (3) (4) (7) (8) JASA
Barang             Jasa Umum
I. Material Langsung ( Bahan Baku)   - - - #DIV/0! #DIV/0!
Pekerjaan atau pengurusan
II. Peralatan ( Barang Jadi )   - - - #DIV/0! #DIV/0! untuk memperlancar kegiatan
A. Sub Total Barang   - - - #DIV/0! #DIV/0! yang berhubungan dengan
Jasa   paket pekerjaan yang sedang
         
III. Manajemen Proyek dan
dilakukan
- - - #DIV/0! #DIV/0!
Perekayasaan  
IV Alat Kerja / Fasilitas`Kerja - - - #DIV/0! #DIV/0! Contoh : pemakaian bahan
 
bakar, bahan habis pakai
V. Konstruksi dan Fabrikasi   - - - #DIV/0! #DIV/0!
(consumable material), biaya
VI. Jasa Umum   - - - #DIV/0! #DIV/0! penginapan, biaya perjalanan
B. Sub Total Jasa   - - - #DIV/0! #DIV/0! dinas pemakaian listrik, premi
asuransi, jasa pengiriman/kurir,
C. TOTAL Biaya ( A + B )   - - - - #DIV/0!
dan sebagainya.

90
TERIMA KASIH

91

Anda mungkin juga menyukai