www.idsurvey.id
LANDASAN HUKUM
1. Undang Undang No 3 Th 2014 Perindustrian
2. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2018, tentang pemberdayaan Industri
3. Peraturan Presiden No. 12 Thn. 2021, tentang Pengadaan Barang-Jasa Pemerintah (Perubahan atas PerPres No. 16 Thn.
2018)
4. Keppres No. 24 Thn. 2018, tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Negeri Dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, Dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
6. Peraturan Menteri Perindustrian No. 57 Thn. 2006, Penunjukan Surveyor sebagai Pelaksana Verifikasi Capaian TKDN
7. Peraturan Menteri Perindustrian No. 2 Thn. 2014, Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
8. Peraturan Menteri Perindustrian No. 3 Thn. 2014, Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri yang
menggunakan anggaran bukan APBN / APBD
9. Peraturan Menteri BUMN No. 08 th 2019, tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN
2
REGULASI TATA CARA PENGHITUNGAN TKDN
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN
NOMOR 16 TAHUN 2011 NOMOR 22 TAHUN 2020
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat
Komponen Dalam Negeri Komponen Dalam Negeri Produk Elektronika dan Telematika
3
TUJUAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
4
AMANAT UNDANG – UNDANG NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN
5
DEFINISI
SESUAI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 29 TAHUN 2018
6
PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2018
TENTANG PEMBERDAYAAN INDUSTRI
7
KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 29 TAHUN 2018
8
KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
PERPRES NO. 16 TAHUN 2018 & PERUBAHANNYA (PERPRES NO.12 TAHUN 2021)
9
MATRIX PERUBAHAN PASAL 66
PERPRES 16/2018 DAN PERPRES 12/2021
10
PEMBENTUKAN TIMNAS P3DN
KEPRES NO 24 TAHUN 2018
11
INPRES NO 2 TAHUN 2022
Memerintahkan Menteri BUMN Untuk :
1. Memerintahkan BUMN untuk menyusun roadmap penggunaan produk dalam negeri dan/atau produk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Koperasi
2. Mewajibkan BUMN untuk mengalokasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (Corporate Social
Responsibility) untuk peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Menyiapkan BUMN sebagai produsen barang/jasa subtitusi impor
4. Menugaskan BUMN untuk membantu pengembangan aplikasi dan infrastruktur Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE) dan system pendukung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan tata Kelola perusahaan
yang baik
5. Mempercepat pembentukan Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Tim P3DN) di seluruh BUMN
6. Berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk mendukung kesiapan pembiaayn bagi Pelaku Usaha sebagai modal
usaha dalam memproduksi permintaan produk dalam negeri belanja Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
12
PERATURAN MENTERI BUMN NO. 8 TAHUN 2019
Pasal 5
Pengadaan Barang dan Jasa wajib menerapkan kebijakan antara lain
Mengutamakan produk dalam negeri
Pasal 7
(1) Pengguna Barang dan Jasa wajib mengutamakan penggunaan
produksi dalam negeri, rancang bangun dan perekayasaan nasional serta
perluasan kesempatan bagi usaha kecil
13
Arahan Presiden RI - Afirmasi Bangga Buatan Indonesia
14
PENTINGANNYA DUKUNGAN KOLABURASI ANTARA PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM IMPLEMENTASI TKDN
15
TKDN UNTUK PEMBERDAYAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
2 Evaluasi Lelang
16
SELEKSI PESERTA LELANG
PERPRES 12/2021
Pasal 66
(2) Kewajiban penggunaan produk dalam negeri
dilakukan jika terdapat peserta yang menawarkan
barang/jasa dengan nilai Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) ditambah nilai Bobot Manfaat
Perusahaan (BMP) paling rendah 40% (empat puluh
persen)
17
SELEKSI PESERTA LELANG
PP 29 TAHUN 2018
18
SELEKSI PESERTA LELANG
PP 29 TAHUN 2018
CONTOH BARANG WAJIB
19
SELEKSI PESERTA LELANG
PP 29 TAHUN 2018
20
SELEKSI PESERTA LELANG
PASAL 6 PERMENPERIN 02/2014
21
EVALUASI LELANG
Preferensi Harga (PP 29/2018)
Pasal 64
1. Pengguna Produk Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 wajib memberikan
Preferensi Harga atas Produk Dalam Negeri yang memiliki nilai TKDN lebih besar atau sama
dengan 25% (dua puluh lima persen).
2. Preferensi Harga Produk Dalam Negeri untuk Barang diberikan paling tinggi 25% (dua puluh
lima persen).
3. Preferensi Harga Produk Dalam Negeri untuk Jasa konstruksi yang dikerjakan oleh
perusahaan dalam negeri diberikan paling tinggi 7,5% (tujuh koma lima persen) di atas harga
penawaran terendah dari perusahaan asing.
4. Ketentuan dan tata cara pemberian Preferensi Harga sesuai dengan yang diatur dalam
Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
22
EVALUASI LELANG
Preferensi Harga (PERPRES 12/2021)
1. Preferensi harga merupakan insentif bagi produk dalam negeri pada pemilihan penyedia berupa kelebihan harga yang dapat diterima
2. Preferensi harga diberlakukan untuk pengadaan barang/jasa dengan nilai HPS paling sedikit diatas Rp. 1.000.000.000 (satu milyar)
3. Prefrensi harga pada pengadaan barang dengan ketentuan sebagai berikut:
a) diberikan terhadap barang yang memiliki TKDN paling rendah 25%
b) diberikan paling tinggi 25%
c) diperhitungan dalam evaluasi harga penawaran yang telah memenuhi persayaratan administrasi dan teknis
d) penetapan pemenang berdasarkan urutan harga terendah Hasil Evaluasi Akhir (HEA).
e) HEA dihitung dengan rumus
HEA = (1 — KP) x HP dengan:
KP = TKDN x preferensi tertinggi
KP adalah Koefisien Preferensi
HP adalah Harga Penawaran setelah koreksi aritmatik
f) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA yang terendah yang sama, penawar dengan TKDN lebih besar
ditetapkan sebagai pemenang
4. Untuk Tender Konstruksi pada metode pemilihan Tender Internasional, preferensi harga diberikan paling tinggi 7,5% kepada badan usaha
nasional diatas harga penawaran terendah dari badan usaha asing
23
PREFERENSI
(OPSI PENGGUNAAN PREFERENSI)
1. Preferensi harga diperhitungkan dalam evaluasi harga penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi
dan teknis
2. Urutan peringkat penawaran pada pengadaan barang/jasa berdasarkan nilai terendah dari HEA
3. Peringkat pertama tidak langsung ditunjuk sebagai pemenang pengadaan, harus dilakukan negosiasi :
Dilakukan untuk menurunkan harga menjadi di bawah atau sama dengan HPS/OE, atau dalam hal terdapat
harga penawaran termurah yang telah di bawah HPS/OE, maka negosiasi dapat mengacu pada harga termurah.
Negosiasi pertama kali dilakukan kepada peringkat pertama.
Apabila tidak tercapai kesepakatan harga dengan peringkat pertama proses negosiasi dilaksanakan kepada
peringkat kedua, atau apabila tidak juga tercapai kesepakatan harga, negosiasi dilanjutkan secara bertahap
kepada peringkat selanjutnya.
Hasil negosiasi harga tidak boleh mengurangi komitmen persentase TKDN yang ditawarkan, mengubah Lingkup
Kerja, syarat dan ketentuan, serta spesifikasi penawaran teknis dan/atau hasil kesepakatan negosiasi teknis
24
EVALUASI LELANG
PERPRES 12 TAHUN 2021
25
Untuk mengetahui pemenuhan dan kepatuhan terhadap
APIP pelaksanaan peningkatan penggunaan produk dalam negeri
Pejabat Pengawas Internal termasuk konsistensi komitmen pengguna produk dalam
negeri dan /atau produsen barang dan/atau penyedia jasa
Pasal 76 Tim P3DN
PENGAWASAN Produsen Barang dan/atau penyedia Jasa dapat dikenakan sanksi apabila:
a. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar terkait dengan nilai TKDN; dan/atau
PP 29/2018 b. berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam pengadaan Barang/Jasa produksi dalam negeri.
Pasal 106
26
PENERAPAN SANKSI
SANKSI
Finansial
27
CONTOH TANDA SAH
CAPAIAN TKDN BARANG
28
BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN (BMP)
29
CONTOH TANDA SAH
BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN (BMP)
30
DIAGRAM ALUR PROSES SERTIFIKASI TKDN
E Catalog - LKPP
Self
Assessment Verifikasi Draft Sertifikat Sertifikat
dan dokumen lapangan TKDN TKDN
pendukung layer 1 dan 2
dan APDN – Ditjen Migas
pendaftaran
SIINAS
Pengadaan barang/jasa
–
Kementerian/lembaga/
Dinas
Persyaratan Sertifikasi
Produk - Kominfo
33
DEFINISI (1) – Peraturan Menteri Perindustrian No. 11 Tahun 2011
Industri
Industri adalah kegiatan ekonomi untuk menghasilkan
barang, melalui proses pengolahan bahan baku,
proses pembuatan / perakitan barang dari bahan
baku atau komponen penyusunnya, yang
menyebabkan terjadinya perubahan sifat, wujud dan
atau fungsi dari suatu barang sehingga memiliki
kegunaan dan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Produk Dalam Negeri
barang/jasa termasuk rancang bangun dan
perekayasaan yang diproduksi atau dikerjakan oleh
perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di
Indonesia, yang dalam proses produksi atau
pengerjaannya dimungkinkan penggunaan bahan
baku/komponen impor.
TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)
Besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa
dan gabungan barang dan jasa 34
DEFINISI (2)
Barang
setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun
tidak bergerak yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
Jasa Konsultansi
jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai
bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir.
Jasa Lainnya
Jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan
keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di
dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan
dan/atau penyediaan jasa selain jasa konsultansi, pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dan pengadaan barang.
35
Syarat Perusahaan atau Produknya bisa dihitung
TKDN
Berinvestasi di Indonesia
Barang/Jasa termasuk rancang
bangun dan perekayasaan yang
produksi atau dikerjakan oleh
Berlokasi di Indonesia
Perusahaan yang
Berproduksi di Indonesia
Produk Dalam Negeri
36
IDENTIFIKASI PRODUK
Dipakai/digunakan dalam
2 kurun waktu tertentu dan Alat Kerja TKDN
dikembalikan kepada (Jasa) Jasa
Pemilik Produk
37
KONSEP PENGHITUNGAN TKDN
Produk BARANG
JASA
KDN KLN
GAB BARANG &
JASA
1. Material KDN
2. Tenaga Kerja %TKDN = X 100%
BIAYA PRODUK 3. Alat Kerja KDN + KLN
38
KETENTUAN TKDN
Dibuat DN, 0% < TKDN ≤ 100% Dibuat LN, TKDN = 0%
1.Material
KLN KDN
Ketentuan
TKDN
3. Alat
Kerja
2.Tenaga
KLN KDN Kerja
KLN KDN
NEXT SLIDE……….
39
KETENTUAN TKDN – ALAT KERJA
Peraturan Menteri Perindustrian No. 16 Tahun 2011
100 75 75 0 (% saham
% Alat kerja TKDN ... % % % % DN)
75% + 25% (%
saham DN)
40
Contoh TKDN Alat Kerja
Contoh (1) : Perusahaan PT. Merdeka dgn kepemilikan saham WNI 100%, memiliki 3 Mesin Produksi, TKDN 3 mesin adalah sbb :
Contoh (2) : PT. Jaya berstatus PMA dgn kepemilikan saham WNI 25% dan WNA 75% memiliki 3 Mesin Produksi, TKDN 3 mesin sbb :
41
1 TKDN Barang
Bahan
Baku/Material
Biaya Tidak
Langsung
Pabrik
42
TKDN Barang
STRUKTUR HARGA BARANG
No. KOMPONEN BIAYA SIFAT
1 Biaya Material (Bahan Baku) Langsung Variable
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Variable
3 Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Variable +
Overhead) + Fix
4 BIAYA PRODUKSI (Cost to make)
5 Beban Pemasaran (Marketing Expenses)
6 Beban Umum & Adm. (G & A Expenses) +
7 HARGA POKOK PENJUALAN
8 Keuntungan & Pajak +
TKDN BARANG = (65.000/120.000) x 100%
9 HARGA JUAL = 54,17%
10 Biaya Transportasi & Gudang +
11 HARGA FOB
43
TKDN Barang
TKDN barang dihitung berdasarkan perbandingan biaya Komponen Dalam Negeri Pada Barang terhadap
keseluruhan biaya barang jadi
Biaya Komponen Dalam Negeri Pada Barang
% TKDN
= Biaya Barang Jadi X 100%
Barang
Biaya Material/Bahan Baku
DEFINISI
Komponen Dalam Negeri Pada Barang adalah penggunaan bahan baku, • Biaya Tenaga Kerja Langsung
rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, • Biaya Tidak Langsung Pabrik
pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaan yang berasal dari dan (Factory Overhead)
dilaksanakan di dalam negeri
• Biaya Tenaga Kerja Tidak
Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory overhead) adalah biaya-biaya dari Langsung
tenaga kerja tidak langsung, mesin/alat kerja/ fasilitas kerja dan semua biaya • Biaya Mesin/Alat Kerja
pabrikasi lainnya utk menghasilkan satu satuan produk yang biayanya tidak /Fasilitas Kerja
• Biaya Jasa Umum
dapat dibebankan langsung kepada produk tertentu.
44
Ketentuan TKDN Barang
Tingkatan Penyedia Barang (Layer)
JENIS BARANG Perhitungan TKDN barang ditelusuri sampai dengan barang tingkat
dua yang dihasilkan oleh produsen dalam negeri
Perhitungan TKDN
barang dilakukan Barang tingkat dua adalah barang yang merupakan bahan
terhadap setiap baku/material barang tingkat satu
jenis barang. Spiral ERW
TKDN barang tingkat dua dinyatakan 100% (seratus persen), apabila:
Jenis barang a. barang tingkat dua diproduksi di dalam negeri;
merupakan b. biaya barang tingkat dua di bawah 3% (tiga persen) dari biaya
barang yang produksi barang tingkat satu; dan
diproduksi ERW SS ERW CS c. akumulasi biaya seluruh barang tingkat dua sebagaimana
berdasarkan dimaksud pada huruf b maksimal 10% (sepuluh persen) dari
proses produksi total biaya barang tingkat satu.
dan bahan baku Apabila dalam penelusuran terhadap barang tingkat dua terdapat
(material) yang barang/ komponen yang berasal dari barang tingkat tiga yang dibuat
ERW SS 2” ERW SS 4”
sama. di dalam negeri, TKDN barang/komponen dari barang tingkat tiga
dimaksud dinyatakan 100% (seratus persen).
45
STRUKTUR TINGKAT TKDN BARANG
Penelusuran dilakukan sampai dengan Penyedia Barang / Jasa tingkat 2.
Contoh:
Tingkat 1 Pipa
Grafite Pigmen
46
Biaya DN/LN Biaya
DALAM LUAR Produksi
Tenaga Kerja NEGERI NEGERI
25 25 Tenaga Kerja
MENGHITUNG
TKDN BARANG
TKDN 33%
5 10 15
TKDN
100%
25 25
BahanBaku BahanBaku
TKDN
100% 20 20
25 25
TKDN 0%
48
PERHITUNGAN TKDN BARANG
Biaya-biaya yang
No. terkait
KOMPONEN BIAYA BIAYA TKDN KDN KLN
Contoh 1 Harga Material (Bahan 100.000 0% 0 100.000
Baku) Langsung
Pengadaan
Material/ 2 Bea Masuk & PDRI 15.000 100% 15.000 -
Bahan baku 3 Biaya Transportasi ke 5.000 100% 5.000 -
IMPOR Pabrik
BIAYA PENGADAAN
4 MATERIAL/ BAHAN 120.000 20.000 100.000
BAKU SAMPAI DI
PABRIK
49
PERHITUNGAN TKDN BARANG
Biaya-biaya yang
Contoh
No.
terkait
KOMPONEN BIAYA BIAYA TKDN KDN KLN
1 Harga Material (Bahan 100.000 40% 40.000 60.000
Baku) Langsung
Pengadaan 2 Ppn 10.000 100% 10.000 -
Material/ 3 Biaya Transportasi ke 10.000 100% 10.000 -
Bahan baku Pabrik
LOKAL
BIAYA PENGADAAN
4 MATERIAL/ BAHAN 120.000 60.000 60.000
BAKU SAMPAI DI
PABRIK
50
PERHITUNGAN TKDN BARANG
Biaya-biaya yang
No. terkait
KOMPONEN BIAYA BIAYA TKDN KDN KLN
1 Gaji Tenaga Kerja WNI 100.000 100% 100.000 -
Contoh Pph 10.000 100% 10.000 -
TENAGA BPJS 10.000 100% 10.000 -
KERJA 2 Gaji Tenaga Kerja Asing 150.000 0% - 150.000
Tunjangan Rumah 10.000 100% 10.000 -
Pph 10.000 100% 10.000 -
290.000 140.000 150.000
51
PERHITUNGAN TKDN BARANG
Biaya Jasa Umum dinilai berdasarkan biaya2 yang dikeluarkan untuk pengurusan pekerjaan jasa atau
yang berhubungan dgn kegiatan pekerjaan jasa, misalnya kalibrasi, sertifikasi, mob demob, biaya
listrik, biaya bahan bakar dan biaya2 lainnya yang tdk termasuk dalam biaya material, tenaga kerja
dan alat kerja.
52
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG (1)
53
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG (2)
54
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG (3)
55
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG (4)
56
CONTOH BIAYA BARANG
57
WEBSITE DATABASE P3DN KEMENPERIN
58
TATA CARA PERHITUNGAN
II TKDN GABUNGAN BARANG
TKDN
59
TKDN GABUNGAN BARANG
Penghitungan TKDN untuk gabungan lebih dari satu jenis barang jadi (TKDN gabungan beberapa
barang/multi product) dilakukan berdasarkan perbandingan antara akumulasi dari hasil perkalian
TKDN dengan harga pembelian masing-masing barang terhadap harga pembelian gabungan barang
[(TKDN 1 x Harga Barang 1) + (TKDN 2 x Harga Barang2) + . . . (TKDN n x Harga Barang n)]
% TKDN
Gab. Barang = HargaGabungan Barang X 100%
60
PENGADAAN PAKET GABUNGAN BARANG
61
CONTOH GABUNGAN BARANG (1)
Barang A
Biaya
TKDN Gabungan Pengadaan
Barang
Gab. Barang
62
CONTOH GABUNGAN BARANG (2)
Qty Harga TKDN KDN KLN
No. Jenis Barang
a b c d=axbxc e=axbx(1-c)
1 Barang A 5 1.000 40% 2.000 3.000
2 Barang B 10 500 30% 1.500 3.500
3 Barang C 20 500 50% 5.000 5.000
Jumlah 8.500 11.500
8.500
% TKDN Gabungan Barang = X 100%
FORM ISIAN 20.000
TKDN GAB.
BARANG = 42,5%
63
TATA CARA PERHITUNGAN
III TKDN JASA
TKDN
64
3 TKDN Jasa
TKDN jasa dihitung berdasarkan perbandingan antara biaya jasa Komponen
Dalam Negeri Pada Jasa terhadap keseluruhan biaya jasa
65
3 TKDN Jasa
Struktur Harga KONTRAK JASA
Material Terpakai
Biaya Komersial
Harga KONTRAK JASA
66
KETENTUAN TKDN JASA
Tenaga Kerja
Jasa Umum
67
3 PERHITUNGAN TKDN JASA
Alat
Kerja/Fasilitas
Kerja
Jasa Umum
Biaya Produksi
TKDN JASA Jasa
TIDAK
DIHITUNG DIHITUNG
68
3 PERHITUNGAN TKDN JASA
LAYER
69
KETENTUAN TKDN JASA (2)
Penelusuran dilakukan sampai dengan Penyedia Barang/Jasa tingkat 2.
Contoh : Sewa Alat Berat
Tingkat 3
Bahan
Jasa Asuransi
Bakar
TKDN = 100%
Jika dilaksanakan Penyedia Jasa Dalam
Negeri
70
KETENTUAN TKDN JASA (3)
71
Biaya Produksi Total
CONTOH TKDN JASA DN LN
Material TKDN 60%
12 8 20
Alat
Kerja
300 300 600
Dimiliki 50% WNI
TKDN
100%
Tenaga 100 100
Jasa Penyewaan Kerja
Kapal
Jasa TKDN 100% 5 5
Umum
Asuransi DN 417 308 725
TKDN Sewa Kapal = 417/725
TKDN = 57,51%
72
FORMULIR REKAPITULASI TKDN JASA (1)
B I A Y A ( Rupiah )
TKDN Jasa
Uraian Pekerjaan (%)
KDN KLN TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5)
Jasa
I. Manajemen Proyek dan
Perekayasaan - - - #DIV/0!
73
FORMULIR REKAPITULASI TKDN JASA (2)
B I A Y A ( Rupiah )
TKDN Manajemen Proyek &
Uraian Pekerjaan Jasa Perekayasaan:
KDN KLN TOTAL (%)
Biaya Tenaga kerja yang berasal
(1) (2) (3) (4) (5) dari fungsi-fungsi manajemen
Jasa yang mendukung langsung
I. Manajemen Proyek dan pekerjaan jasa yang sedang
Perekayasaan - - - #DIV/0! dilakukan
II. Alat Kerja/Fasilitas
Kerja - - - #DIV/0! Contoh : design engineer,
konsultan, manajer proyek, site
III. Konstruksi dan #DIV/0! manager, supervisor, dan
Fabrikasi - - - sebagainya.
IV. Jasa #DIV/0!
Umum - - -
Total Jasa #DIV/0!
- - -
74
FORMULIR REKAPITULASI TKDN JASA (3)
B I A Y A ( Rupiah )
TKDN Alat Kerja / Fasilitas Kerja :
Uraian Pekerjaan Jasa Biaya Alat Kerja/fasilitas kerja
KDN KLN TOTAL (%) yang digunakan dalam
(1) (2) (3) (4) (5) pelaksanaan pekerjaan jasa yang
bersangkutan dan pada akhir
Jasa
pekerjaan tetap menjadi milik
I. Manajemen Proyek dan #DIV/0! dari penyedia barang/jasa,
Perekayasaan - - -
II. Alat Kerja/Fasilitas #DIV/0! Contoh : Computer, Crane,
Kerja - - - Buldozer, dan sebagainya.
III. Konstruksi dan #DIV/0!
Fabrikasi - - -
IV. Jasa #DIV/0!
Umum - - -
Total Jasa - - - #DIV/0!
75
FORMULIR REKAPITULASI TKDN JASA (4)
B I A Y A ( Rupiah ) Konstruksi & Fabrikasi:
TKDN
Uraian Pekerjaan Jasa Tenaga kerja yang terlibat
KDN KLN TOTAL (%) langsung dalam proses
pekerjaan jasa, yang bukan
(1) (2) (3) (4) (5) fungsi manajemen proyek
Jasa
I. Manajemen Proyek dan Contoh : drafter, surveyor,
Perekayasaan - - - #DIV/0!
inspector, teknisi, operator,
II. Alat Kerja/Fasilitas welder dan sebagainya.
Kerja - - - #DIV/0!
III. Konstruksi dan #DIV/0!
Fabrikasi - - -
IV. Jasa #DIV/0!
Umum - - -
Total Jasa #DIV/0!
- - -
76
FORMULIR REKAPITULASI TKDN JASA (5)
B I A Y A ( Rupiah ) Jasa Umum:
TKDN Pekerjaan atau pengurusan
Uraian Pekerjaan Jasa untuk memperlancar kegiatan
KDN KLN TOTAL (%) yang berhubungan dengan
pekerjaan jasa yang sedang
(1) (2) (3) (4) (5) dilakukan dan tidak termasuk
Jasa sebagai komponen alat kerja
I. Manajemen Proyek dan #DIV/0! utama yang dipergunakan dalam
Perekayasaan - - - pekerjaan jasa dan biaya
II. Alat Kerja/Fasilitas pendukung yang berhubungan
#DIV/0! langsung dengan tenaga kerja.
Kerja - - -
III. Konstruksi dan #DIV/0! Contoh : mob-demob, biaya
Fabrikasi - - -
penginapan, biaya perjalanan
IV. Jasa #DIV/0! dinas, pemakaian listrik, premi
Umum - - - asuransi, jasa pengiriman/kurir,
dan sebagainya.
Total Jasa - - - #DIV/0!
77
TATA CARA PERHITUNGAN
IV TKDN GABUNGAN BARANG &
JASA
TKDN
78
4 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
Komponen Dalam Negeri Pada Gabungan Barang dan Jasa adalah penggunaan
bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur
manufaktur, pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaan serta
penggunaan jasa dengan memanfaatkan tenaga kerja, termasuk tenaga ahli, alat
kerja termasuk perangkat lunak dan sarana pendukung sampai dengan penyerahan
akhir yang berasal dari dan dilaksanakan di dalam negeri.
Keseluruhan gabungan biaya barang dan jasa merupakan biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan gabungan barang dan jasa yang dihitung sampai di lokasi
pengerjaan (on site).
TKDN gabungan barang dan jasa dihitung pada setiap kegiatan pekerjaan gabungan
barang dan jasa.
Biaya yang dikeluarkan meliputi biaya produksi pada perhitungan TKDN Barang dan
biaya jasa pada penghitungan TKDN jasa
TKDN gabungan barang dan jasa merupakan perbandingan keseluruhan biaya Komponen Dalam
Negeri Pada Gabungan Barang dan Jasa terhadap keseluruhan gabungan biaya barang dan jasa.
Biaya Komponen Dalam Negeri Pada
Jasa Gabungan Barang & Jasa
% TKDN
Gabungan = Keseluruhan gabungan biaya barang x 100%
Barang & Jasa dan jasa
79
4 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
Harga Kontrak/PO Gabungan B & J
80
4 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
B
A Bahan (Material) Terpakai
R
A
BATASAN N Peralatan Terpasang BIAYA
G DIHITUNG
BIAYA SAMPAI DI
LOKASI
Tenaga Kerja & Konsultan PENGERJAAN
J
A Alat Kerja/ Fasilitas Kerja
S
A Konstruksi/ Fabrikasi
Jasa Umum
81
KETENTUAN TKDN GABUNGAN BARANG DAN JASA
Barang A
Biaya Bahan baku /Material
Biaya Tenaga Kerja BIAYA :
Factory Overhead Cost Installation
Construction
Barang B Commisioning
Biaya Bahan baku/Material Supporting Services
Biaya Tenaga Kerja (handling, transportation,
Factory Overhead Cost
permit, insurances,
consumable material, etc)
Barang C (Import)
Barang D (Import)
TKDN BARANG TKDN JASA
TKDN GABUNGAN BARANG DAN JASA
82
TKDN GABUNGAN B & J
Penelusuran dilakukan untuk masing2 kelompok sub Total
biaya Barang & sub Total biaya Jasa,
Contoh : EPC PLTU
EPC PLTU
BARANG JASA
B Material Invoice Pembelian Material Mengetahui Supplier & Asal Negara (Country of
Sertifikat TKDN Origin) material
Mill Certificate Mengetahui Nilai TKDN Material
C Tenaga Kerja Struktur Organisasi Proyek Mengetahui Jumlah dan Kewarganegaraan Tenaga
Daftar Tenaga Kerja Kerja yang terlibat pekerjaan
Bukti Kewarganegaraan Tenaga Kerja
D Alat Kerja Bukti Kepemilikan Alat Kerja Mengetahui Pemilik Alat Kerja
Bukti Penyewaan Alat Kerja (jika sewa) Mengetahui sperusahaan dari pemilik alat kerja
Bukti Status Kepemilikan Saham
Perusahaan
E Jasa Umum Bukti pembayaran jasa (Mobilisasi, dll) Mengetahui Vendor/Subkontraktor pelaksana
Perhitungan TKDN pekerjaan
Vendor/Subkontraktor Mengetahui Nilai TKDN dari Vendor/Subkontraktor
84
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (1)
85
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (2)
Barang
(1)
(2) (3) (4)
(7)
(8)
BARANG
I. Material Langsung ( Bahan Baku) - - - #DIV/0! #DIV/0! Peralatan (Barang Jadi):
II. Peralatan ( Barang Jadi ) - - - #DIV/0! #DIV/0! Produk Jadi yang sudah
A. Sub Total Barang - - - #DIV/0! #DIV/0! mempunyai fungsi tertentu dan
akan diintegrasikan pada suatu
Jasa produk akhir atau paket pekerjaan
III. Manajemen Proyek dan dan di akhir pekerjaan produk
- - - #DIV/0! #DIV/0!
Perekayasaan tersebut menjadi milik pengguna
IV Alat Kerja / Fasilitas`Kerja - - - #DIV/0! #DIV/0! barang/jasa,
V. Konstruksi dan Fabrikasi - - - #DIV/0! #DIV/0!
VI. Jasa Umum - - - #DIV/0! #DIV/0! Contoh : Mesin Diesel pada
Generator Set, Overhead Crane
B. Sub Total Jasa - - - #DIV/0! #DIV/0!
pada bangunan Workshop, Pompa,
C. TOTAL Biaya ( A + B ) - - - - #DIV/0! Boiler, Compressor pada paket
pekerjaan pemipaan.
86
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (3)
Barang
(1)
(2) (3) (4) (7) (8)
JASA
I. Material Langsung ( Bahan Baku) - - - #DIV/0! #DIV/0! Tenaga Kerja & Konsultan :
II. Peralatan ( Barang Jadi ) - - - #DIV/0! #DIV/0!
Tenaga kerja yang berasal dari
A. Sub Total Barang - - - #DIV/0! #DIV/0! fungsi-fungsi manajemen atau
Jasa personil/konsultan Tenaga Ahli
III. Manajemen Proyek dan
- - - #DIV/0! #DIV/0! yang mendukung langsung
Perekayasaan
pekerjaan atau proyek yang
IV Alat Kerja / Fasilitas`Kerja - - - #DIV/0! #DIV/0!
sedang dilakukan,
V. Konstruksi dan Fabrikasi - - - #DIV/0! #DIV/0!
VI. Jasa Umum - - - #DIV/0! #DIV/0! Contoh : manajer proyek, site
B. Sub Total Jasa - - - #DIV/0! #DIV/0! manager, engineer, konsultan
C. TOTAL Biaya ( A + B ) - - - - #DIV/0! dan sebagainya.
87
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (4)
88
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (5)
JASA
Biaya Gabungan Barang dan Jasa*) (Rupiah) TKDN (%) Konstruksi/Fabrikasi:
Uraian Pekerjaan TOTAL Barang Gabungan
KDN KLN
(Rupiah) dan Jasa • Tenaga kerja yang terlibat
(1) (2) (3) (4) (7) (8) langsung pada proses pekerjaan
Barang
di lapangan/site ( pekerjaan
konstruksi) atau di workshop
I. Material Langsung ( Bahan Baku) - - - #DIV/0! #DIV/0! (pekerjaan fabrikasi);
II. Peralatan ( Barang Jadi ) - - - #DIV/0! #DIV/0! • Biaya untuk pekerjaan
A. Sub Total Barang - - - #DIV/0! #DIV/0! konstruksi yang diikat dalam
suatu kontrak kerja yang
Jasa merupakan fungsi langsung
III. Manajemen Proyek dan pada suatu pekerjaan.
- - - #DIV/0! #DIV/0!
Perekayasaan
IV Alat Kerja / Fasilitas`Kerja - - - #DIV/0! #DIV/0!
Contoh : teknisi instalasi, teknisi
V. Konstruksi dan Fabrikasi - - - #DIV/0! #DIV/0! perawatan, welder, operator,
VI. Jasa Umum - - - #DIV/0! #DIV/0! helper,
Jasa subkon konstruksi, Jasa
B. Sub Total Jasa - - - #DIV/0! #DIV/0!
subkon pembersihan lahan, Jasa
C. TOTAL Biaya ( A + B ) - - - - #DIV/0! subkon pemasangan pondasi dan
sebagainya.
89
FORMULIR REKAPITULASI TKDN BARANG DAN JASA (6)
90
TERIMA KASIH
91