Anda di halaman 1dari 57

PROGRAM DAN KEBIJAKAN

PENINGKATAN PENGGUNAAN
PRODUK DALAM NEGERI

HERDIANA
BIRO UMUM DAN PBJ - KEMENDIKBUDRISTEK
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PRODUK DALAM NEGERI

“Kita enggak usah muluk-muluk ya, dibelokkan 40% saja, 40% persen saja, itu
bisa men-trigger growth economy kita, pertumbuhan ekonomi kita yang
pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen, yang BUMN 0,4 persen.
[Pemerintah] 1,5 – 1,7 persen, yang BUMN-nya 0,4 persen.

Ini kan 2 persen lebih enggak usah cari kemana-mana, tidak usah cari investor.
Kita diam saja. Tapi kita konsisten membeli barang yang diproduksi oleh
pabrik-pabrik kita, industri-industri kita, UKM-UKM kita. Kok enggak kita
lakukan? Bodoh sekali kita kalau enggak melakukan ini, malah beli barang-
barang impor.”

Arahan Presiden RI Joko Widodo


Pada acara aksi afirmasi bangga buatan dalam negeri di Bali 25 Maret 2022

https://setkab.go.id/arahan-presiden-republik-indonesia-kepada-menteri-kepala-lembaga-kepala-daerah-dan-bumn-tentang-aksi-afirmasi-bangga-buatan-indonesia-di-
hotel-grand-hyatt-nusa-dua-provinsi-bali-25-maret-2/

2
TUJUAN P3DN

3
I. REGULASI
LANDASAN HUKUM KEBIJAKAN P3DN
UU 3/2014 Perpres 55/2019
Perpres 146/2015 Perpres 16/2018 Inpres 02/2022
Inpres 02/2009
Keppres 45/1983 Keppres 24/2018 Permenperin
PP 29/2018 6/2022
Keppres 29/1984, Perpres 54/2010 Permenperin
Pasal 14, 20, 21, 22 06/2018 Permenperin
Permenperin Permenperin
102/2009 16/2020
Keppres 18/2000, Perpres 70/2012 15/2016
Perka BKPM
BAB III 06/2018 Permenperin
Permenperin
Permenperin Permenperin 22/2020
49/2009
Keppres 80/2003, 54/2012 65/2016
Pasal 40 Ayat (1) Permenperin
27/2020

Permenperin Permenperin PermenBUMN


Permenperin
02/2014 04/2017 08/2019
11/2006 Permenperin
Pasal 2 ayat (1) 15/2011 Kepmenko
Permenperin Permenperin Permenkominfo Marves
03/2014 05/2017 04/2019 52/2022
Permenperin Permenperin
Permenperin 16/2011 68/2015 Permenperin
Permenperin Kepmenko Perpres 12/2021
57/2006 29/2017
69/2014 Kemaritiman
Permenkominfo 84/2019
Permenperin
27/2015
31/2017
= sudah tidak berlaku

5
6
-https://twitter.com/bpkpgoid/status/942604007448518656
-https://kemenperin.go.id/artikel/12611/Penggunaan-Komponen-Dalam-Negeri-Diaudit
-https://bisnis.tempo.co/read/682829/tak-pakai-produk-dalam-negeri-tender-proyek-batal

-https://twitter.com/bpkpgoid/status/942604007448518656
-https://kemenperin.go.id/artikel/12611/Penggunaan-Komponen-Dalam-Negeri-Diaudit
-https://bisnis.tempo.co/read/682829/tak-pakai-produk-dalam-negeri-tender-proyek-batal
DASAR HUKUM KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

Pasal 86 UU 3/2014:
UU Mewajibkan untuk menggunakan produk dalam
negeri dalam setiap pengadaan barang/jasanya
3/2014
(K/L/PD/BUMN/BUMD/BUSwasta/Mengusahakan
Pasal 61 PP 29/2018: tentang sumber daya yang dikuasai negara)
Kewajiban menggunakan produk dalam Perindustrian
negeri dengan nilai TKDN minimal 25%
apabila telah terdapat produk dalam
negeri dengan penjumlahan nilai TKDN PP
dan BMP paling sedikit 40% 29/2018
tentang
Pemberdayaan Industri Pasal 66 Perpres 12/2021:
Pengadaan barang/jasa
Bobot Manfaat Perusahaan pemerintah wajib menggunakan
(BMP) Perpres produk dalam negeri
Nilai penghargaan yang diberikan 16/2018 jo 12/2021
kepada Perusahaan Industri tentang
yang berinvestasi dan
berproduksi di Indonesia.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Pasal 1 PP 29/2018)
Kewajiban Penggunaan Produk Dalam Negeri lainnya terangkum dalam peraturan perundang-undangan terkait

8
AMANAT UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 2014
TENTANG PERINDUSTRIAN

9
DEFINISI

PRODUK DALAM NEGERI (PDN) sesuai Pasal 1 Ayat 21 PP No 29 Tahun 2018 adalah
Barang dan Jasa termasuk rancang bangun dan perekayasaan, yang:

Diproduksi atau dikerjakan Menggunakan seluruh Prosesnya menggunakan


1 oleh perusahaan yang 2 atau sebagian tenaga 3 bahan baku/komponen
berinvestasi dan kerja warga negara yang seluruh atau sebagian
berproduksi di Indonesia Indonesia berasal dari dalam negeri

Kewajiban penggunaan PDN sesuai besaran komponen dalam


negeri pada setiap barang/jasa yang ditunjukkan dengan nilai
tingkat komponen dalam negeri (TKDN)
(pasal 87 Ayat 1 UU No 3 Tahun 2014).

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah besaran


kandungan dalam negeri pada Barang, Jasa, atau Gabungan
Barang dan Jasa.
10
REGULASI TERKAIT P3DN

UU No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

setiap pengadaan yang sumber pembiayaannya berasal dari APBN, APBD, termasuk pinjaman atau hibah dari dalam
negeri atau luar negeri, serta pekerjaannya mengusahakan sumber daya yang dikuasai negara, maka WAJIB
menggunakan produk dalam negeri.

11 11
INPRES 2/2022

12
UU 3/2014 : PASAL 85-89
BAB VIII BAGIAN KEEMPAT: PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

13
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 29 TAHUN 2018
TENTANG PEMBERDAYAAN INDUSTRI

14
PP 29/2018 : PASAL 57
BAGIAN KEDUA: KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

15
PENJELASAN PASAL 57 PP 29 TAHUN 2018
AYAT (2) ANGKA 3

16
PP 29/2018 : PASAL 61
BAB V BAGIAN KEDUA: KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

17
KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
PERPRES 16/2018 DAN PERPRES 12/2021
PERPRES 16/2018 PERPRES 12/2021
(1) Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah wajib menggunakan produk (1) Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah wajib menggunakan produk
dalam negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional. dalam negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional.
(2) Kewajiban penggunaan produk dalam negeri sebagaimana dimaksud (2) Kewajiban penggunaan produk dalam negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan jika terdapat peserta yang menawarkan pada ayat (1) dilakukan apabila terdapat produk dalam negeri yang
barang/jasa dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) memiliki penjumlahan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling rendah 40% ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling sedikit 40%
(empat puluh persen). (empat puluh persen).
(3) Perhitungan TKDN dan BMP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) (3) Nilai TKDN dan BMP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengacu pada
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri yang diterbitkan
oleh menteri yang mengurusi urusan pemerintahan di bidang
perindustrian.
(3a) Kewajiban penggunaan produk dalam negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan pada tahap Perencanaan Pengadaan, Persiapan
Pengadaan, atau Pemilihan Penyedia.
(4) Ketentuan sebagaimana,dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) (4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) dicantumkan dalam
dicantumkan dalam RUP, spesifikasi teknis/KAK, dan Dokumen Pemilihan. RUP, spesifikasi teknis/KAK, dan Dokumen Pemilihan.
(5) Pengadaan barang impor dapat dilakukan, dalam hal: (5) Pengadaan barang impor dapat dilakukan, dalam hal:
a. barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri; atau a. barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri; atau
b. volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan. b. volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan.
(6) LKPP dan/atau Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (6) LKPP dan/atau Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
memperbanyak pencantuman produk dalam negeri dalam katalog memperbanyak pencantuman produk dalam negeri dalam katalog
elektronik. elektronik.
PENGAWASAN DAN SANKSI
SESUAI PP NO 29 TAHUN 2018 DAN PERPRES NO 16 TAHUN 2018

PENGAWASAN SANKSI
dilakukan oleh:
PP 29/2018 APIP, Pejabat Pengawas LEMBAGA VERIFIKASI PEJABAT PENGADAAN
Pasal 76 PP 29/2018 Pasal 106 PP 29/2018 Pasal 107-108
Internal, Tim P3DN Sanksi yang diberikan: Sanksi yang diberikan:
dilakukan oleh: Peringatan tertulis
Perpres 16/2018 Pimpinan instansi Peringatan tertulis
Pasal 76 Denda administratif
melalui APIP Pencabutan penunjukan
Sebesar 1% (satu persen) dari nilai
sebagai Lembaga verifikasi kontrak pengadaan Barang/Jasa
independen TKDN dengan nilai paling tinggi
Rp500.000.000
Pemberhentian dari
Pimpinan jabatan pengadaan
PRODUSEN BARANG/ Barang/Jasa
Instansi
PENYEDIA JASA
PP 29/2018 Pasal 109-110
Sanksi yang diberikan:

Pencabutan sertifikat Denda administratif


TKDN • Pengurangan pembayaran sebesar
selisih antara nilai TKDN
APIP Tim Pencantuman dalam penawaran dengan nilai TKDN
pelaksanaan paling tinggi 15% (lima
P3DN daftar hitam belas persen)
• 3 (tiga) kali nilai barang yang
diimpor

19
PENERAPAN TKDN DI SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

20
II. IMPLEMENTASI DALAM PBJ
PRODUK DALAM NEGERI

22
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PASAL 6 PERMENPERIN 02/2014

CONTOH BARANG DIWAJIBKAN


TKDN + BMP ≥ 40%

BMP TKDN+ BMP


Barang Penyedia TKDN (%)
(%) (%)
Produksi DN A 35 0 35

Produksi DN B 26 14 40

Produksi DN C 25 10 35

Produksi DN D 10 10 20
TIDAK BISA Impor E 0 0 0
ikut tender
Impor F 0 0 0

“barang diwajibkan yaitu barang produksi dalam negeri yang wajib dipergunakan untuk memenuhi persyaratan kebutuhan dan memiliki
penjumlahan capaian TKDN dan capaian BMP lebih dari atau sama dengan 40% (empat puluh perseratus) dan capaian TKDN barang lebih dari
atau sama dengan 25% (dua puluh lima perseratus)”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 6 huruf a, Permenperin 02/2014
23
SURAT MENTERI PUPR
PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI PADA PENGADAAN BARANG/JASA DI KEMENPUPR

24
SURAT MENTERI PERINDUSTRIAN
PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI PADA PENGADAAN BARANG/JASA DI KEMENPERIN

25
SURAT MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI PADA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

26
SURAT MENTERI PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI 18/22
PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI PADA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Tahun Anggaran 2022 telah berkomitmen untuk menggunakan PDN dengan nilai
paling sedikit 95% (sembilan puluh lima persen) dari total nilai anggaran pengadaan melalui penyedia dan membatasi penggunaan produk
impor dengan nilai paling banyak 5% (lima persen) dari total nilai anggaran pengadaan melalui penyedia.
2. Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa, apabila terdapat produk dalam negeri dengan jumlah nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal 40% (empat puluh persen), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) wajib menggunakan produk dalam negeri yang memiliki nilai TKDN paling sedikit 25% (dua puluh lima persen).
3. Dalam hal tidak terdapat produk dengan ketentuan sebagaimana disebutkan pada angka 2, KPA dan PPK dapat menggunakan produk
dengan tingkat prioritas sebagai berikut:
a. produk dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) paling sedikit 25%;
b. produk dengan nilai TKDN kurang dari 25% (dua puluh lima persen); atau
c. produk dalam negeri yang memenuhi definisi sebagaimana disebutkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang
Pemberdayaan Industri.
4. Dalam hal kebutuhan barang/jasa tidak dapat dipenuhi sebagaimana ketentuan pada angka 2 dan 3, KPA dan PPK dapat menggunakan produk
impor dengan pengendalian dari Pimpinan Unit Utama.
5. Dalam upaya pengendalian penggunaan produk impor di satuan kerja dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan nilai tertinggi 5% (lima persen) dari
anggaran pengadaan melalui penyedia sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 4, unit utama melakukan kegiatan paling sedikit:
a. monitoring terhadap pemetaan anggaran pengadaan melalui penyedia secara berkala untuk memperoleh data yang akurat
dan menentukan nilai maksimal penggunaan produk impor;
b. inventarisasi penggunaan produk impor yang telah terlaksana, berkontrak, dan dalam proses pemilihan penyedia di
satuan kerja dan UPT;
c. inventarisasi produk-produk impor yang akan diadakan oleh satuan kerja dan UPT untuk dicarikan PDN yang dapat
mensubstitusi kebutuhan produk impor tersebut; dan
d. penerbitan izin tertulis penggunaan produk impor oleh Pimpinan Unit Utama, bagi produk-produk impor yang belum dapat
disubstitusi oleh PDN.
6. Setiap pelaksanaan kegiatan pengendalian dan inventarisasi data penggunaan produk impor dilaporkan secara berkala kepada
Sekretaris Jenderal selaku Ketua Tim Pengarah Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kemendikbudristek.

27
PDN TKDN - WAJIB
• Terdapat 1 PDN ber TKDN+BMP≥40%
• Setiap PDN sejenis yang ber TKDN≥25%

PDN TDKN - PREFERENSI → HEA


• PDN Ber TKDN≥25% -> preferensi harga ≥25% u paket/item ≥1M
• PDN Ber TDKN <25% :
• 15%≤TKDN <25% -> dimaksimalkan (Permenperin 02/14)
• 10%≤TKDN <15% -> diberdayakan (Permenperin 02/14)
• 01%≤TKDN <10% -> …

PDN NON TKDN


• (1) Berinvestasi dan berproduksi/menyelenggarakan usaha di Indonesia
• (2) Menggunakan sebagian/seluruh SDM Indonesia
• (3) Menggunakan sebagian/seluruh komponen dari Indonesia

NON PDN - IZIN IMPOR


• Izin ke pimpinan K/L/PD (mekanisme diatur oleh masing2)
• Maksimal Impor yang diiizinkan 5% dari total alokasi PBJ
KETENTUAN PREFERENSI HARGA

PP 29/2018 : Pasal 64 Perpres 12/2021 : Pasal 67

29
PREFERENSI HARGA
SESUAI PP NO 29 TAHUN 2018 DAN PERPRES NO 12 TAHUN 2021

30
PENGHITUNGAN HARGA EVALUASI AKHIR (HEA)

HEA dihitung dengan rumus HEA = (1 − KP) × HP dengan:


KP = Koefisien Preferensi = TKDN × preferensi tertinggi
HP = Harga Penawaran setelah koreksi aritmatik

CONTOH PENGHITUNGAN HEA


Harga
Barang Penyedia Nilai TKDN Harga Evaluasi Akhir
Penawaran
Produksi DN A 60% Rp1.600.000.000 (1 – (60% x 25%)) x 1.600.000.000 Rp1.360.000.000
Impor B 0% Rp1.350.000.000
Produksi DN C 80% Rp1.700.000.000 (1 – (80% x 25%)) x 1.700.000.000 Rp1.360.000.000
Impor D 0% Rp1.300.000.000
Produksi DN E 24% Rp1.380.000.000

“dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA terendah yang sama, penawar dengan TKDN lebih besar ditetapkan sebagai pemenang.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Perpres 12 Tahun 2021 Pasal 67 ayat (3) huruf f

31
III. SERTIFIKASI TKDN
AMANAT PENGATURAN PENGHITUNGAN TKDN

34
KETENTUAN DAN TATA CARA PENGHTIUNGAN TKDN

35
PERMENPERIN 16/2011

36
LEMBAGA VERIFIKASI INDEPENDEN TKDN
PERMENPERIN 57/2006

37
PROSES SERTIFIKASI TKDN DAN BMP

38
CONTOH TANDA SAH CAPAIAN TKDN BARANG

39
TANDA SAH BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN

40
IV. DAFTAR INVENTARISASI BARANG
PP 29/2018 : PASAL 61
BAB V BAGIAN KEDUA: KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

42
DAFTAR INVENTARISASI B/J PRODUKSI DALAM NEGERI

MENGUNDUH
DATA TKDN
DI SINI
Mencari data
TKDN di sini

unduh rekapitulasi:
http://tkdn.kemenperin.go.id
/export_excel.php

43
SERTIFIKAT

Pada kategori pencarian dapat dipilih berdasarkan


“produk”, “perusahaan” atau “nomor sertifikat”

44
CONTOH PENCARIAN “NOTEBOOK”

Tanggal
terbit

45
REKAPITULASI

Rekapitulasi dapat dilihat berdasarkan:


1. Kelompok barang
2. Tahun penerbitan
DATA TKDN PADA DIB 3. Lokasi perusahaan

BERSIFAT REAL-TIME,
SEHINGGA SANGAT
DINAMIS.
..
. dst

..
. dst

Untuk memudahkan pencarian


data dapat diunduh dalam
bentuk excel ..
. dst

46
REKAP CAPAIAN NILAI TKDN MASIH BERLAKU
Jumlah Sertifikat Nilai Capaian TKDN
No Kelompok Barang
Berlaku Seluruhnya <25% 25-40% > 40%
1. Bahan Penunjang Pertanian 709 890 20 75 943
2. Mesin dan Peralatan Pertanian 295 512 21 149 208
3. Mesin dan Peralatan Pertambangan 16 46 8 14 15
4. Mesin dan Peralatan Migas 800 1.681 325 627 497
5. Alat Berat, Konstruksi dan Material Handling 38 87 2 26 13
6. Mesin dan Peralatan Pabrik 79 169 5 48 37 Sudah terdapat
7.
8.
Bahan Bangunan/Konstruksi
Logam dan Barang Logam
1.528
1.421
2.217
2.431
63
145
174
375
2.034
1.506
26.881
9. Bahan Kimia dan Barang Kimia 1.584 3.090 386 723 1.085 Produk Dalam Negeri
10. Peralatan Elektronika 589 821 175 444 340 ber-TKDN
11. Peralatan Kelistrikan 1.831 4.146 367 689 2.517
12. Peralatan Telekomunikasi 689 1.452 42 730 53
13.
14.
Alat Transport
Bahan dan Peralatan Kesehatan
105
2.167
233
2.552
6
229
61
2.651
38
1.384
14.494
15. Peralatan Laboratrorium 4 8 0 3 1 Produk Dalam Negeri dengan
16. Komputer dan Peralatan Kantor 95 257 24 76 259 nilai TKDN di atas 40%
17. Pakaian dan Perlengkapan Kerja 193 390 10 73 142 (Barang Wajib)
18. Peralatan Olahraga dan Pendidikan 160 269 4 78 128
19. Sarana Pertahanan 48 142 5 5 134 Data tanggal:
20. Barang Lainnya 3.167 4.133 87 743 3.160
23 Mei 2022, 09:09 WIB
Total 15.518 25.526 1.924 7.764 14.494
sumber data: tkdn.kemenperin.go.id ---- unduh file Excel: http://tkdn.kemenperin.go.id/export_excel.php
catatan: 1 (satu) sertifikat TKDN dapat berisi lebih dari 1 (satu) jenis produk

47
DAFTAR PERTANYAAN

Untuk memudahkan pencarian


pertanyaan, disediakan daftar pertanyaan
yang sering disampaikan oleh pengguna
data TKDN

Namun jika pertanyaan yang


dimaksud tidak tersedia, pengguna
data TKDN dapat menanyakan melalui
layanan konsultasi Pusat P3DN

48
REGULASI

Koleksi regulasi terkait


P3DN dan TKDN
dapat diunduh
pada halaman ini

49
DOKUMENTASI/PROMOSI

Beberapa
dokumentasi dan
promosi terkait
kegiatan terkait
P3DN

50
INFORMASI LAINNYA

Tautan untuk
Kontak yang dapat dihubungi terkait melaporkan
pelanggaran P3DN
sertifikasi TKDN dan program P3DN dan TKDN

51
ETALASE TKDN PADA E-KATALOG LKPP
KATALOG ELEKTRONIK SEKTORAL ETALASE TKDN

Sebanyak 26.881 produk ber-TKDN diberikan jalur khusus


(karpet merah) tayang di e-katalog LKPP etalase TKDN dalam
upaya mendukung penambahan produk dalam negeri.

53
PENDAFTARAN KATALOG ELEKTRONIK SEKTORAL ETALASE TKDN

penyedia mengirimkan email ke LPSE Kemenperin


(lpse126@gmail.com) dengan subyek verifikasi pendaftaran
penyedia (isi email: Nama dan Perusahaan disertai dengan KTP
Direktur dan NPWP Perusahaan)

Memasukkan
CALON Proses produk ke e-
Pendaftaran Aktivasi akun
PENYEDIA verifikasi katalog
etalase TKDN

penyedia mendaftar melalui website Penyedia yang telah disetujui dan diverifikasi
LPSE Kemenperin proses pendaftarannya, melakukan aktivasi
https://lpse.kemenperin.go.id/eproc4/ akun dan Agregasi Data Penyedia (ADP)
melalui website LPSE Kemenperin

Informasi lebih detail dapat menghubungi LPSE Kementerian Perindustrian, Telp. 021-5255509 Ext. 2148, WA 081383091089
54
DAN

56
Herdiana, ST,. SH., MBA.
Koord. PKB PBJ – UKPBJ Kemendikbud
herdiana@kemdikbud.go.id - 08157146943
57

Anda mungkin juga menyukai