Anda di halaman 1dari 130

Implementasi Kebijakan

P3DN dalam PBJP


Oleh :
DR Indrani Dharmayanti, SP. MSi.
Biodata
DR. Indrani Dharmayanti
Agenda
Topik Bahasan

 PDN, TKDN, BMP (Definisi, Tujuan & Manfaat)


 Tata Cara Menghitung BMP dan TKDN dalam Pengadaan
 Implementasikan P3DN dalam Pengadaan Barang/Jasa :
• Perencanaan PBJP
• Persiapan Pengadaan
• Persiapan Pemilihan
• Pemilihan Penyedia
• Pelaksanaan Pekerjaan
• Serah Terima
• Perhitungan Sanksi
Definisi
PRODUK DALAM NEGERI (PDN)* adalah Barang dan Jasa
termasuk rancang bangun dan perekayasaan, yang:

Prosesnya menggunakan
1 Diproduksi atau dikerjakan
oleh perusahaan yang 2 Menggunakan seluruh
atau sebagian tenaga kerja
3 Bahan Baku atau komponen
berinvestasi dan yang seluruh atau sebagian
warga negara Indonesia berasal dari dalam negeri
berproduksi di Indonesia

Kewajiban penggunaan PDN sesuai besaran komponen dalam negeri


pada setiap barang/jasa yang ditunjukkan dengan nilai tingkat
komponen dalam negeri (TKDN)
(pasal 87 Ayat 1 UU No 3 Tahun 2014).

Penggunaan PDN ditentukan berdasar besaran komponen dalam negeri


pd setiap barang/jasa yg ditunjukan dgn nilai TKDN (PP 29- 2018)
*) sesuai Pasal 1 Ayat 21 PP No 29 Tahun 2018
Beberapa istilah yang digunakan dalam Peningkatan
Penggunaan Produksi Dalam Negeri pada proses Pengadaan Barang/Jasa
• Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah besaran kandungan dalam negeri
pada Barang, Jasa, atau Gabungan Barang dan Jasa atau indikator tingkat penggunaan
komponen dalam negeri pada barang, gabungan barang, jasa, gabungan jasa, serta
gabungan barang dan jasa.
• Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) : nilai penghargaan kepada perusahaan yang
berinvestasi di Indonesia karena memberdayakan usaha kecil/koperasi melalui
kemitraan, memelihara kesehatan, keselamatan kerja, dan Lingkungan (K3L), memiliki
sertifikat sistem manajemen mutu dan memberikan fasilitas pemeliharaan dan
pelayanan purna jual
• Verifikasi : kegiatan yang dilakukan oleh Surveyor Independen/P untuk menghitung
capaian TKDN Barang/Jasa dan BMP dengan data yang diambil atau dikumpulkan dari
kegiatan usaha perusahaan industri atau penyedia barang/jasa
• Penandasahan TKDN : Pemberian Tanda Sah Capaian TKDN dari suatu produk oleh
Kemenperin, yg merupakan hasil verifikasi yg dilakukan oleh surveyor independen.
• Daftar Inventarisasi Barang/Jasa PDN : Daftar produk buatan dalam negeri, yang
memuat nama dan alamat produsen, jenis produk, spesifikasi, standard, kapasitas,
capaian TKDN, dan capaian BMP yang diterbitkan Menteri Perindustrian.
• Preferensi Harga: nilai penyesuaian atau normalisasi harga terhadap harga penawaran
dalam proses perhitungan harga evaluasi akhir (HEA) pada pengadaan barang/jasa.
Dihitung saat evaluasi harga penawaran
• Diberikan untuk barang dgn TKDN ≥ 25%. Diberlakukan untuk pengadaan ≥ 1 M.
• Preferensi untuk barang max 25% & untuk konstruksi yg dikerjakan BU Nasional mas
7,5% diatas penawaran BU asing terendah

6
Implementasi
P3DN dalam PBJP
Penggunaan Produksi dan Produk Dalam
Negeri Melalui PBJ
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun
2018 Pasal 58, kewajiban penggunaan produk dalam
negeri dilakukan pada tahap perencanaan
Tujuan Pengadaan Barang /Jasa pengadaan dan persiapan pengadaan atau
pemilihan penyedia.

Informasi Rencana Kebutuhan


Tahunan Barang/Jasa
Peningkatan Penggunaan
Produk dalam Negeri Spesifikasi Teknis, Jumlah, Harga,
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 Pasal 4 Pelaksanaan

Diumumkan melalui media elektronik,


cetak, dan/atau sistem informasi
Industri nasional  SIRUP

8
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021
Pasal 66

KEWAJIBAN
PENGGUNAAN
PRODUK TKDN + BMP => Min 40%
DALAM NEGERI

Penggunaan produk Nilai TKDN dan


dalam negeri pada BMP mengacu pada
PBJ diwajibkan Daftar
apabila terdapat Inventarisasi
produk dalam Barang/jasa
negeri dengan nilai produksi dalam
penjumlahan negeri yang
TKDPN dan BMP diterbitkan oleh
paling sedikit Kementerian
40% Perindustrian

9
Penerapan P3DN pada tiap Tahapan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Penerapan P3DN pada kegiatan pengadaan barang/jasa terdiri dari aktivitas:

1. Perencanaan Pengadaan
6. Serah Terima Hasil Pekerjaan Menyusun perencanaan, Menetapkan
Estimasi target TKDN & besaran
• Memeriksa & menerima pekerjaan 1 preferensi, Menentukan wajib/tidak PDN
(Evaluasi Capaian TKDN vs penawaran TKDN) 6 dan menetapkan RUP
• Menetapkan Sanksi jika ada ketidaksesuaian/
pelanggaran 2. Persiapan Pengadaan
oleh PPK
5. Pelaksanaan dan Reviu Dok Perencanaan (memastikan tag PDN di
Pengendalian Kontrak 2
RUP, target TKDN, preferensi); Menetapkan Spek /
Monitoring pelaksanaan pekerjaan 5 KAK, Menetapkan HPS dan Draft Kontrak,
(mencatat setiap ketidaksesuaian Menyusun dok persiapan
pelaksanaan pekerjaan; mengumpulkan
bukti untuk menghitung Capaian TKDN) 3. Persiapan Pemilihan oleh
3
4. Pemilihan Penyedia oleh Pokja/Pejabat Pengadaan/PPK
Pokja/Pej. Pengadaan/PPK 4
Reviu Dok Persiapan, Menyusun
• Evaluasi Dokumen Penawaran dokumen pemilihan (memasukan
• Memeriksa data dukung TKDN, cek Daftar inventaris persyaratan P3DN dalam dok. Pemilihan)
B/J, cek perhitungan TKDN Gabungan B&J, hitung 1010
preferensi harga (HEA)
Tujuan dan Manfaat Penetapan TKDN dan BMP

Pada tahap perencanaan PBJ, nilai Pada tahap pemilihan, TKDN Pada tahap serah terima, realisasi
TKDN memberikan gambaran target menjadi satu pertimbangan TKDN menjadi salah satu syarat
yang ditetapkan pemerintah tentang dalam penentuan pemenang diterimanya pekerjaan & dasar
besaran nilai penggunaan produksi tender (dengan pemberian penetapan sanksi jika terjadi
dalam negeri pada PBJP preferensi harga) ketidaksesuaian dengan komitmen

2 4 6

1 3 5 7
Nilai TKDN menjadi ukuran Pada tahap persiapan, Pada tahap pelaksanaan Penetapan BMP bertujuan untuk memberikan
penggunaan komponen nilai TKDN yang pekerjaan, TKDN akan penghargaan kepada produsen atas
dalam negeri pada suatu ditargetkan akan menjadi menjadi acuan penyedia perannya dalam memberikan manfaat bagi
barang/jasa yang diadakan. acuan dalam penetapan untuk bekerja & PPK pemberdayaan ekonomi, lingkungan sosial
syarat yang harus untuk melakukan sekitar, lingkungan alam, kesehatan dan
dipenuhi oleh para monitoring keselamatan kerja juga bagi pelayanan
penyedia. kepada konsumen 11
11
Siapakah yang Melakukan Perhitungan TKDN?

TKDN Barang
Lembaga Verifikasi oleh
Produsen Hasil self-
verifikator lembaga
lakukan self assessment
assessment tersebut diajukan melakukan verifikator
survey lapang independen

Pencantuman
Laporan Hasil Pengesahan
dalam Daftar
verifikasi kepada Rapat Panel Sertifikat
Inventaris B/J
Pusat P3DN TKDN/BMP
PDN

PA/KPA/PPK mencari informasi di tahap perencanaan (dari Daftar Inventaris Barang/Jasa PDN) yaitu
• saat menentukan wajib tidaknya proses PBJP menggunakan PDN, dan
• saat melakukan perhitungan estimasi/target nilai TKDN yang dipersyaratkan pada pengadaan tersebut.

12
12
Tata Cara Penghitungan
Tingkat Komponen Dalam Negeri dan
Bobot Manfaat Perusahaan
Dasar Perhitungan TKDN

Beberapa dasar perhitungan TKDN :


2. Berdasarkan produk
1. Berdasarkan (product based) contoh
biaya produksi PLTS
(cost based),
perhitungan
umum

3. Berdasarkan proses
4. Berdasarkan perpaduan produksi (Process based)
antara : process + cost contoh farmasi
based contoh elektronika,
telematika dan battery
electric vehicle; dan &
process + material based
contoh Ponsel, tablet
1414
Tata Cara Perhitungan TKDN

Secara umum perhitungan TKDN mengacu pada Permenperin Nomor 16 Tahun 2011,
namun pada beberapa jenis industri mempunyai tata cara perhitungan yang berbeda seperti :

Pembangkit Listrik Tenaga Surya


1 (Permenperin No. 4 Tahun 2017)
Telepon Seluler, Komputer Genggam dan
2 Komputer Tablet Pembangkit Listrik Tenaga
Surya
(Permenperin No. 29 Tahun 2017)
Produk Farmasi
3 (Permenperin No. 16 Tahun 2020)
Produk Elektronik dan Telematika Farmasi
4 (Permenperin No. 22 Tahun 2020)
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
5 (Permenperin No. 27 Tahun 2020)

1515
Komponen – Komponen Biaya
dalam TKDN Barang
Pengantar :
Tata Cara Perhitungan
TKDN Barang – Cost Based Perhitungan persentase TKDN
TKDN Barang dapat dilihat pada Daftar Inventaris Barang/Jasa 1 berdasarkan biaya membuat produk
(cost of goods).
DN
Bahan Baku Tidak termasuk keuntungan, biaya
LN 2 overhead Perusahaan & Pajak

DN
Tenaga Bahan dinilai berdasar negara
Kerja LN 3 asal;

DN
4
Mesin dinilai berdasar asal &
Mesin kepemilikan
LN

DN Tenaga kerja berdasarkan


Overhead 5 kewarganegaraan
pabrik LN
1717
Penilaian TKDN untuk Mesin / alat kerja (dasar penilaian : Pembuatan & kepemilikan)

18
Rumus Perhitungan
Cara
Menghitun
g
TKDN Bara
ng
Perhitungan TKDN Barang

Biaya Komponen DN
TKDN = --------------------------------------- x 100 %
Biaya Produksi Barang Jadi

1919
Komponen Material Langsung
No. Biaya Material Langsung
1. Harga beli bahan langsung yg dipakai (plat, palstik, dll),

2. Harga beli bahan pendukung (kawat las, perekat, timah, dsb)


3. Biaya pengiriman

4. Biaya asuransi
5. Bea masuk dan pajak dalam rangka impor
6. Biaya bongkar muat

7. Biaya sewa gudang di pelabuhan

8. Biaya handling dan transportasi ke pabrik

9 Biaya penerimaan & pemeriksaan (inspeksi, biaya retur barang rusak, dll)
10 Royalti untuk bahan langsung dan/atau bahan pendukung
11 dll
Komponen Biaya Tenaga Kerja Langsung
No. Biaya Tenaga Kerja Langsung
1. Upah untuk tenaga kerja yang terkait (touch) langsung dengan pembuatan (manufacturing)
produk yang dinilai,
2. Pajak penghasilan
3. Lembur

4. Tunjangan makan, tunjangan transportasi dan tunjangan kesehatan


Asuransi untuk tenaga kerja
5. Asuransi untuk tenaga kerja
6. Baju seragam dan perlengkapan keselamatan kerja

7, Penempatan / mobilisasi / demobilisasi


8. dll
Komponen Biaya Tidak Langsung Pabrik
No. Biaya Tidak Langsung Pabrik
1. Material Habis Pakai (Consumable Material), misalnya : gas, solar, pelumas, pendingin (coolant), cairan hidrolis
(hydraulic fluid), gemuk (grease), sand blasting, mata pahat (insert, cutting tool), batu gerinda
2. Upah untuk tenaga kerja yang tidak terkait langsung (pengawas/management) dengan pembuatan (manufacturing)
produk yang dinilai, misalnya manajer produksi, supervisor produksi, manajer QA/QC, tim engineering
3. Biaya depresiasi atau biaya sewa lahan pabrik dan gedungnpabrik/workshop yang terkait langsung dengan produk yang
dinilai
4. Biaya depresiasi atau biaya sewa mesin dan peralatan produksi yang terkait langsung dengan produk yang dinilai
5. Biaya Perawatan, Perbaikan dan Suku Cadang
6. Asuransi untuk tenaga kerja tidak langsung, asuransi untuk gedung pabrik dan asuransi untuk mesin/peralatan
produksi
7, Lisensi dan Paten (license and Patent) untuk produk jadi
8. Biaya utilitas (listrik, air, dan telekomunikasi
9. Pajak penghasilan untuk tenaga kerja tidak langsung serta Pajak Bumi dan Bangunan
10. Biaya Administrasi dan Umum Pabrik hanyauntuk lokasi produksi yang terkait langsung dengan produk yang dinilai,
misalnya : office boy dan cleaning service untuk lokasi produksi
11. Biaya Pengujian Produk (Testing Product)
12. Biaya handling & transportasi untuk material habis pakai
13. Biaya untuk Kesehatan, Keselamatan Kerjam dan Lingkungan (HSE)
14. Biaya untuk program mutu (quality program)
Penghitungan TKDN Barang
Dokumen Pendukung TKDN Barang (yg harus dilengkapi Produsen)

1. Profil perusahaan;
2. Struktur organisasi perusahaan;
3. Penilaian sendiri (self assessment) TKDN untuk produk yang dinilai;
4. Foto/Gambar produk disertai penjelasan fungsi produk;
5. Foto/Gambar alat kerja / fasilitas kerja;
6. Foto/Gambar bahan baku;
7. Diagram alir proses produksi;
8. Perhitungan kapasitas produksi atau data produksi selama dua tahun terakhir;
9. Faktur pembelian mesin, daftar asset perusahaan dan akte pendirian perusahaan sebagai dokumen pendukung untuk biaya
penyusutan mesin/alat kerja yang dimiliki sendiri
10. Faktur Purchase Order (PO) dan akte pendirian perusahaan oemilik mesin/alat kerja sebagai dokumen pendukung untuk biaya
sewa mesin/alat kerja
11. Salinan slip gaji/surat pernyataan gaji ditandatangani oleh pejabat berwenang dan Salinan KTP/Paspor sebagai dokumen
pendukung untuk tenaga kerja yang terlibat dalam prodses produksi
12. Data rincin kebutuhan/pemakaian material/Bill of Quantity
13. Faktur/PO/perjanjian pembelian dan Certificate of Origin/Mill Certificate sebagai dikumen pendukung untuk bahan (material)
langsung;
14. Pemberitahuan Impor Barang (PIB) atau Bukti Setor Pajak sebagain dokumen pendukung untuk Bea Masuk, Pajak Dalam
Rangka Impor, dan PPh pegawai;
15. Data-data pemakaian listrik, yaitu tagihan rekening listrik tiga bulan terakhir
16. Data-data pemakaian air, yaitu tagihan rekening PAM tiga bulan terakhir;
Formulir 1.1

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK BAHAN BAKU


(BAHAN BAKU LANGSUNG/TIDAK LANGSUNG)
 
Nama Penyedia Barang/Jasa :                    
Hasil Produksi :  
Jenis Produksi :  
Spesifikasi :  
Standar :  
   
Jumlah Biaya (Rp)  
Negara
Satuan Asal TOTAL
Pemakain
No Uraian Spesifikasi Bahan Pemasok TKDN(%) Harga Satuan
Baku KDN KLN
Untuk Satu Material  
Produk
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)    
                         
- -
1               - -
- -
2                 - -
- -
3                 - -
TOTAL   0,00 0,00 0,00 0,00

Petunjuk :

kolom (10) KDN = kolom (7) x kolom (8) x kolom (9)


Formulir 1.2
 
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK BAHAN BAKU
(UNTUK JASA-JASA TERKAIT)

Nama Penyedia Barang/Jasa :                  


Hasil Produks :  
Jenis Produksi :  
Spesifikasi :  
Standar :  
                       
Alokasi Biaya (Rp)
TKDN Biaya
Pemasok/Produsen
No Uraian Jumlah Biaya (Rp) terhadap
Tingkat 2 KDN KLN Total
(%) produk
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
       
 
1             (4) x (5) x (6) x (7) (4) x (100%-(5)) x (6) x (7) KDN + KLN
 
 
2                 -
 
 
3                 -
 
 
4                 -
 
TOTAL                 - - -
Formulir 1.3 TKDN UNTUK TENAGA KERJA LANGSUNG

Nama Penyedia Barang/Jasa :                  


Hasil Produksi :
Jenis Produksi :
Spesifikasi :
Standar :
             
  Alokasi Gaji untuk Biaya (Rp)
Jumlah Gaji/Per bulan
No Uraian Kewarganegaraan
TKDN(%) (orang) (Rp) Produk Yang KDN KLN Total
Dinilai/(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
                       
 
(100%-(4)) x(5) x (6) x
1           (4) x (5) x (6) x (7) KDN + KLN
(7)
 
 
2             - -
-
 
 
3             - -
-
 
 
4             - -
-
 
 
5             - -
-
 
  TOTAL         SUB TOTAL - -
-
 
           
Kapasitas Normla Per bulan
    Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk    
Formulir 1.4
 
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK TENAGA KERJA LANGSUNG
(UNTUK JASA-JASA TERKAIT)

Nama Penyedia Barang/Jasa :                  


Hasil Produks :  
Jenis Produksi :  
Spesifikasi :  
 Standar                      
Alokasi Biaya (Rp)
TKDN Biaya
Biaya
Pemasok/Produsen pengurusan
No Uraian Jumlah terhadap
Tingkat 2 per bulan KDN KLN Total
produk
(%) (Rp)
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
       
 
1             (4) x (5) x (6) x (7) (100%-(4)) x (5) x (6) x (7) KDN + KLN
 
 
2                 -
 
 
3                 -
 
TOTAL                      
Kapasitas Normla Per bulan      
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk   - -
Formulir 1. 5.

TKDN UNTUK TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG

Nama Penyedia Barang/Jasa :                  


Hasil Produksi :
Jenis Produksi :
Spesifikasi :
Standar :
             
  Biaya (Rp)
Alokasi Gaji
Kewarganegara Jumlah Gaji/Per
No Uraian untuk Produk
an TKDN(%) (orang) bulan (Rp) KDN KLN Total
Yang Dinilai/(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


                       
(100%-(4)) x(5) x
1               (4) x (5) x (6) x (7) KDN + KLN
(6) x (7)
2                
- - -
3                
- - -
4                
- - -
5                
- - -
  TOTAL         SUB TOTAL
- - -
       Kapasitas Normla Per bulan      
    Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk    
Formulir 1.6.

TKDN UNTUK BIAYA TIDAK LANGSUNG PABRIK


(UNTUK MESIN/ALAT KERJA YANG DIMILIKI SENDIRI)
 
Nama Penyedia Barang/Jasa :                  
Hasil Produksi :  
Jenis Produksi :  
Spesifikasi :  
Standar :  

Alat Kerja Biaya Alokasi Pengunaan


Biaya (Rp)
Jumlah
No Uraian Spesifikasi Depresiasi untuk Produk yang
Unit Dibuat Dimiliki TKDN(%) KDN KLN TOTAL
Per Bulan dinilai (%)

(1) (2) (3) (4)   (5)  (6) (7)   (8)  


                         

                - (4) x (5) x (6) x (7) (4) x (100%-(5)) x (6) x (7) KDN + KLN

1                     -

2                     -

3                     -

TOTAL                   -

Kapasitas Normal Perbulan      


Biaya Produksi per 1 (satu) satuan produk      
Formulir 1.7.

  TKDN UNTUK BIAYA TIDAK LANGSUNG PABRIK


  (UNTUK MESIN/ALAT KERJA YANG DISEWA)
   
 
Nama Penyedia Barang/Jasa :                  
 
Hasil Produksi :  
 
Jenis Produksi :  
 
Spesifikasi :  
 
Standar :  

Alat Kerja Alokasi Biaya (Rp)


Pemasok/ Biaya
Jumlah Pengunaan untuk
No Uraian Spesifikasi produsen Sewa Per
Unit Dibuat Dimiliki TKDN(%) Produk yang dinilai KDN KLN TOTAL
tingkat 2 Bulan
(%)

(1) (2) (3) (4) (5)   (6) (7) (8)  (9) 


                           
  (5) x (100%-6) x (7) x
                  (5) x (6) x (7) x (8) KDN + KLN
(8)
 
1                   - -
 
2                   - -
 
3                   - -
 
TOTAL                 - -

Kapasitas Normal Perbulan      


Biaya Produksi per 1 (satu) satuan produk      
Formulir 1.8.

TKDN UNTUK BIAYA TIDAK LANGSUNG PABRIK


(UNTUK JASA-JASA TERKAIT)
Nama Penyedia Barang/Jasa :                  

Hasil Produksi :  

Jenis Produksi :  

Spesifikasi :  

Standar :  
Biaya (Rp)  
Alokasi
  Biaya Pengunaan
No Uraian Pemasok Jumlah Pengurusan untuk Produk  
TKDN(%) Per Bulan yang dinilai KDN KLN TOTAL
(%)
 
(4) x (100%-(5)) x
(1) (2) (3) (4) (5)  (6) (7) (4) x (5) x (6) x (7) KDN + KLN  
(6) x (7)
1                 -  
2                 -  

3                 -  

 
TOTAL               -  
 
Kapasitas Normal Perbulan        
Biaya Produksi per 1 (satu) satuan produk        
Formulir 1.9. Formulir Perhitungan Rekapitulasi TKDN
Barang

REKAPITULASI PENILAIAN TKDN BARANG


 
Penyedia Barang/Jasa :        
Jenis Produksi :  
Nama Pekerjaan :  
Pemilik Pekerjaan :  
No. Dokumen :  
Biaya  
Uraian
KDN KLN Total TKDN (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
 
1 Bahan baku untuk material langsung - - - -
2 Bahan baku untuk biaya terkait lain nya - - - -
           
1 Tenaga Kerja Langsung - - - -
2 Tenaga Kerja Langsung untuk Biaya Terkait Lainnya - - - -
         
1 Tenaga kerja tidak langsung          
2 Mesin yang dimiliki          
3 Mesin yang sewa          
4 Biaya tidak langsung Terkait Lain nya        
  Biaya produksi          
TKDN Gabungan Barang (menghitung estimasi)
• TKDN Barang : dapat dilihat pada Daftar Inventaris Barang/Jasa
• Untuk pengadaan bbrp barang, saat menghitung estimasi target TKDN dapat mengikuti perhitungan berikut
: (misal Pengadaan Pipa dan Pompa)
Penghitungan TKDN Jasa
TKDN Jasa :
Dihitung Berdasarkan Perhitungan Sendiri

Untuk Penyedia Jasa  dan/atau  penyedia gabungan


Barang dan Jasa  dapat melakukan penghitungan
sendiri  nilai  TKDN Jasa dan/atau  nilai TKDN 
gabungan  Barang  dan Jasa sesuai dengan ketentuan
dan tata cara perhitungan nilai TKDN dan nilai  Bobot
Manfaat Perusahaan (Pasal 69) untuk satu kegiatan
pelaksanaan tender.

3636
Pengantar : Tata Cara Perhitungan
TKDN Jasa – Cost Based
DN
1
TKDN Jasa : dihitung
Manajeme berdasarkan perhitungan sendiri
n Proyek LN
Tidak termasuk : Keuntungan, Pajak,

Tenaga
DN
2 Biaya tidak langsung perusahaan
(Pemasaran, Biaya Administrasi, dll)
Kerja LN

Alat Kerja
DN 3 Bahan, mesin dinilai berdasarkan
negara asal

LN

4
Tenaga kerja berdasarkan
DN kewarganegaraan
Fabrikasi
LN Biaya Total Jasa = Harga Jasa =

DN
5 seluruh biaya yg dikeluarkan untuk
menghasilkan Jasa (dihitung sampai
di lokasi pengerjaan)
Jasa
LN
Lainnya 37
37
Rumus Perhitungan
Cara
Menghitun
g
TKDN Jasa
Perhitungan TKDN Jasa

Biaya Jasa DN
TKDN = ------------------------- x 100 %
Biaya Total Jasa

3838
Dokumen Pendukung untuk TKDN Jasa
1. Profil perusahaan;
2. penilaian sendiri TKDN untuk jasa yang dinilai;
3. Struktur Organisasi Perusahaan;
4. Foto/Gambar layanan jasa, alat kerja/fasilitas kerja;
5. untuk tenaga kerja yang terlibat dalam proses layanan jasa (level operator s/d manager), yaitu
Salinan slip gaji/surat pernyataan gaji dengan tandatangan pejabat berwenang dan Salinan
KTP/Paspor
6. Untuk mesin/alat kerja/fasilitas kerja, yaitu faktur pembelian mesin, daftar asset perusahaan
(beserta perhitungan penyusutannya) dan akte pendirian perusahaan pemilik alat
kerja/fasilitas kerja;
7. Untuk bahan habis pakai (consumables material), yaitu faktur/PO pembelian dan Mill
Certificate/Certificate of Origini
8. Untuk Jasa Umum, yaitu faktur/PO, kuitansi, faktur pembayaran, bukti setor pajak,
Pemberitahuan Impor Barang (PIB), akte pendirian perusahaan, dan lain-lain
Komponen Biaya dalam Perhitungan TKDN Jasa
I Manajemen Proyek (Project Management) dan Perekayasaan (Engineering)
1. Tenaga Kerja
2. Fasilitas Kerja
3. Bangunan-Tanah Fasilitas Kerja
II Konstruksi dan Fabrikasi`
1. Penempatan Mobilisasi/Demobilisasi
2. Tenaga Kerja
3. Biaya Tidak Langsung Proyek (Over Head)
III Alat Kerja/Fasilitas Kerja
1. Sewa/Depresiasi Alat Kerja (ex. Crane, forklift, dll)
2. Fasilitas kerja
3. Bangunan, tanah Fasilitas kerja
Penentuan Komponen Dalam Negeri untuk
alat kerja /fasilitas kerja

Dibuat Dimiliki KDN


DN DN 100%
DN LN 75%
DN DN + LN 75% + (25%*proporsi Saham DN)
LN DN 75%
LN LN 0%
LN DN + LN Proporsi Saham DN
Komponen Biaya dalam Perhitungan TKDN Jasa (lanjutan)
IV Jasa Umum
1. Asuransi
2. Lisensi dan Paten
3. Ulititas (Listriuk, air, telekomunikasi)
4. Perawatan, perbaikan, suku cadang
5. Penjaminan mutu
6. Keselamatan, keamanan dan kesehatan lingkungan (HSE)
7 Biaya tidak langsung fasilitas kerja
8 Biaya Habis Pakai (consumable) :
- Gas ; Solar ; Pelumas
- Air proses/pendingin
- Minyak hidrolik
- Gemuk (grease)
- Sand blasting/painting/coating material
Formulir 3.1. Formulir Perhitungan TKDN Jasa (Manajemen Proyek dan Perekayasaan)

 
TKDN UNTUK MANAJEMEN PROYEK DAN PEREKAYASAAN

 
Nama Penyedia Barang/Jasa :                  
Alamat :  
Nama Jasa :  
Pengguna Barng/Jasa :  
No Dokumen Jasa :  
   
Harga Satuan Biaya (Rp)
Kualifika
No Uraian Warga Negara TKDN(%) Jumlah Durasi Upah / bulan
si KDN KLN Total
(Rp)
(5) x (6) x (7) x (100%-5) x (6) x
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) KDN + KLN
(8) (8) (7) x (8)
 
1            
 
 
2                  
 
 
3                  
 
SUB TOTAL      
Formulir 3.2. Formulir Perhitungan TKDN Jasa untuk Alat Kerja / Fasilitas
Kerja

TKDN JASA UNTUK ALAT KERJA / FASILITAS KERJA


 
Nama Penyedia
:                    
Barang/Jasa
Alamat :  

Nama Jasa :  

Pengguna Barng/Jasa :  

No Dokumen Jasa :  

   

Spesifikasi/ Alat Kerja Satuan/ Biaya Depresiasi / Biaya (Rp)


No Uraian Jumlah
Pemasok Durasi Sewa Alat (Rp)
Dibuat Dimiliki TKDN(%) KDN KLN TOTAL

(4) x (5) x (6) x (100%-4) x (5)


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) KDN + KLN
(7) x (6) x (7)

                -

1                      

2                      

3                      

SUB TOTAL      
Formulir 3.3. Formulir Perhitungan TKDN Jasa untuk Konstruksi / Pabrikasi

 
 
TKDN JASA UNTUK KONSTRUKSI/FABRIKASI
 
Nama Penyedia Barang/Jasa :                  
Alamat :  
Nama Jasa :  
Pengguna Barng/Jasa :  
No Dokumen Jasa :  
   
Kualifika TKDN( Duras Upah / bulan Biaya (Rp)
No Uraian Warga Negara Jumlah
si %) i (Rp) KDN KLN Total
(8) (5) x (6) x (7) x (100%-5) x (6)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) KDN + KLN
(8) x (7) x (8)
 
1            
 
 
2                  
 
 
3                  
 
SUB TOTAL      
Formulir 3.4. Formulir Perhitungan TKDN Jasa untuk Jasa Umum

 
 
TKDN UNTUK JASA UMUM
 
Nama Penyedia Barang/Jasa :                  
Alamat :  
Nama Jasa :  
Pengguna Barng/Jasa :  
No Dokumen Jasa :  
   
Biaya (Rp)
Spesifikasi/ Satuan/ Harga Satuan
No Uraian Pemasok TKDN(%) Jumlah
Kualifikasi Durasi (Rp) KDN KLN Total

(100%-5) x (6)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (5) x (6) x (8) KDN + KLN
(8) x (8)
                   
 
1            
 
 
2                  
 
 
3                  
 
SUB TOTAL      
Formulir 3.5. Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN
Jasa

REKAPITULASI PENILAIAN TKDN JASA


 
Penyedia Barang/Jasa :        
Jenis Produksi :  
Nama Jasa :  
Pengguna Barang/Jasa :  
No. Dokumen Jasa :  
           
Biaya  
Uraian
KDN KLN Total TKDN (%)

(1) (2) (3) (4) (5)


 
  JASA        
1 Manajemen Proyek dan Perekayasaan        
2 Alat Kerja /Fasilitas Kerja        
3 Konstruksi dan Fabrikasi          
4 Jasa Umum        
  Tatal Biaya Jasa          
Penghitungan TKDN Barang dan Jasa
Dokumen Pendukung untuk TKDN Barang dan
Jasa
1. Profil perusahaan;
2. Penilaian sendiri (self assessment) TKDN untuk gabungan barang dan jasa yang dinilai;
3. Struktur organisasi perusaan
4. Diagram alir (Flow Process) proyek;
5. Foto/gambar yang ditawarkan, fasilitasn layanan jasa, serta alat kerja/fasilitas kerja;
6. Untuk tenaga kerja yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan layanan jasa (level operator s/d
manager), yaitu Salinan slip gaji/surat pernyataan gaji dengan tanda tangan pejabat berwenang dan
Salinan KTP/Paspor;
7. Untuk mesin/alat kerja/fasilitas kerja, yaitu faktur pembelian mesin, daftar asset perusaan (beserta
perhitungan penyusutannya), bukti pembayaran pajak, dan akte pendirian perusahaan pemilik
mesin/alat kerja;
8. Untuk bahan baku, barang jadi dan bahan habis pakai (Consumable Material) yaitu faktur/PO pembelian
dan Mill Certificate/Certificate of Origin;
9. Untuk Jasa Umum, faktur/PO, kuitansi, faktur pembayaran, bukti setor pajak, Pemberitahuan Impor
Barang (PIB), akte pendirian perusahaan, dan lain-lain
Komponen Biaya
I Bahan (Material) Langsung dan Peralatan
1. Harga bahan baku langsung atau barang jadi (Boiler, Genset, Pressure Vessel, Pump, dan mesin-
mesin lainnya) yang dipakai
2. Procurement Cost (LC Charges dan Bank Charges
3. Pengiriman (freight)
4. Bea masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)
5. Bongkar muat
6. Sewa gudang di pelabuhan
7. Handling dan Transportasi
8. Asuransi
9. Biaya Penerimaan dan Pemeriksaan (Receiving & Inspection Cost)
- Biaya Proses Inspeksi
- Biaya Barang Rusak (Rejected Material)
10. Royalti
II Manajemen Proyek (Project Management) dan Perekayasaan (Engineering)
1. Tenaga Kerja
2. Fasilitas Kerja
3. Biaya Habis Pakai (Consumable)
4. Biaya Tidak Langsung Proyek (Over Head)
III Alat Kerja/ Fasilitas Kerja
1 Sewa Peralatan (Crane, Forklift, dsb)
2. Peralatan Kerja
3. Bangunan-Tanah Fasilitas Kerja
IV Biaya Konstruksi dan Fabtikasi
1. Penempatan Mobilisasi/ Demobilisasi
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Bahan Habis Pakai (Consumable)
4. Peralatan Kerja (Portable)
V Jasa Umum

1. Asuransi
2. Lisensi dan Paten
3. Utilities (Listrik, Air, Telekomunikasi)
4. Perawatan, Perbaikan dan Suku Cadang (Maintenance, Repair & Spare Part)
5. Penjaminan Mutu (Quality Assurance)
6. Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Lingkungan (HSE)
7. Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead) misalnya: gas, solar, pelumas, pendingin
(Coolant), minyak hidrolik (Hydraulic Fluid), gemuk, (Grease), Sand
Blasting/Painting.Coating Metal
Formulir 4.1

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI GABUNGAN BARANG & JASA


UNTUK MATERIAL LANGSUNG (BAHAN BAKU )

 
Nama Penyedia
:                     
Barang/Jasa
Hasil Produksi :  
Jenis Produksi :  
Spesifikasi :  
Standar :  
   
Negara Biaya (Rp)
Asal Satuan Harga TKDN
No Uraian Spesifikasi Pemasok TKDN(%) Jumlah Bahan Satuan Barang
Baku Material KDN KLN TOTAL (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)      
                           
- -
1                
- -
- -
2                  
- -
- -
3                  
- -
TOTAL   0,00 0,00 0,00   0,00
Formulir 4.2

TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI GABUNGAN BARANG & JASA


UNTUK PERALATAN (BARANG JADI)

 
Nama Penyedia
:                     
Barang/Jasa
Hasil Produksi :  
Jenis Produksi :  
Spesifikasi :  
Standar :  
   
Negara Biaya (Rp)
Asal Satuan TKDN
Harga
No Uraian Spesifikasi Pemasok TKDN(%) Jumlah Bahan Barang
Satuan KDN KLN TOTAL
Baku (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)      
                           
- -
1                
- -
- -
2                  
- -
- -
3                  
- -
TOTAL   0,00 0,00 0,00   0,00
Formulir 4.3

TKDN GABUNGAN BARANG & JASA


UNTUK MANAJEMEN PROYEK DAN PEREKAYASAAN
 
Nama Penyedia
:                  
Barang/Jasa
Alamat :  
Nama Jasa :  
Pengguna Barng/Jasa :  
No Dokumen Jasa :  
   
Harga Biaya (Rp)
Satuan
No Uraian Kualifikasi Warga Negara TKDN(%) Jumlah Durasi
Upah / KDN KLN Total
bulan (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


                       
(100%-5) x (6) x (7) x
                (5) x (6) x (7) x (8) KDN + KLN
(8)
1                      
2                      
3                      
SUB TOTAL      
Formulir 4.4

TKDN GABUNGAN BARANG & JASA


UNTUK ALAT KERJA / FASILITAS KERJA
 
Nama Penyedia
:                    
Barang/Jasa
Alamat :  
Nama
:  
Jasa
Pengguna
:  
Barng/Jasa
No Dokumen Jasa :  
   
Alat Kerja Biaya Biaya (Rp)
Spesifikas
Satuan/ Depresias
No Uraian i/ Jumlah
Dibuat Dimiliki TKDN(%) Durasi i / Sewa KDN KLN TOTAL
Pemasok
Alat (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)   (8)  
                         
- (4) x (5) x (6) x (100%-4) x (5) x (6) x KDN +
               
(7) (7) KLN
1                      
2                      
3                      
SUB TOTAL      
Formulir 4.5

TKDN GABUNGAN BARANG & JASA


UNTUK KONSTRUKSI/FABRIKASI
                     
Nama Penyedia
:                  
Barang/Jasa
Alamat :  
Nama Jasa :  
Pengguna Barng/Jasa :  
No Dokumen Jasa :  
                       

Kualifikas Warga Harga satuan Biaya (Rp)


No Uraian TKDN(%) Jumlah Durasi
i Negara Upah (Rp) KDN KLN Total
(100%-5) x (6) x (7) x
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (5) x (6) x (7) x (8)
(8)
KDN + KLN

1                    
2                    
3                    
SUB TOTAL      
Formulir 4.6

TKDN GABUNGAN BARANG & JASA


UNTUK JASA UMUM
                     
Nama Penyedia
:                  
Barang/Jasa
Alamat :  

Nama Jasa :  

Pengguna Barng/Jasa :  

No Dokumen Jasa :  
Harga Biaya (Rp)
Spesifikasi/ Satuan/
No Uraian Pemasok TKDN(%) Jumlah Satuan
Kualifikasi Durasi KDN KLN Total
(Rp)
(100%-5) x KDN +
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (5) x (6) x (8)
(6) x (8) KLN
                   

1                    
 
2                  
 
3                  

SUB TOTAL      
Formulir 4.7

REKAPITULASI PERHITUNGAN TKDN


Gabungan Barang & Jasa
Penyedia Barang/Jasa : PT ABC        
Jenis Produksi : A
Nama Pekerjaan : B
Pemilik Pekerjaan : C
No. Dokumen : D
 
Nilai Gabungan Barang dan Jasa TKDN (%)
Uraian
KDN KLN Total Barang/Jasa GaBUNGAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BARANG

1 Bahan baku untuk material langsung - - -   -

2 Peralatan (Barang jadi) - - -   -


  Sub Total Barang          
JASA
1 Manajemen Proyek dan Perekayasaan - - -   -

2 Alat Kerja / Fasilitas Kerja - - -   -


3 Konstruksi/Fabrikasi          
4 Jasa Umum          
  Sub Total Barang          
  Biaya produksi          
Perhitungan Estimasi TKDN Gabungan Barang & Jasa
NILAI GABUNGAN BARANG/JASA TKDN
Dalam Luar Total    
Negeri Negeri (Rp.) %KDN Barang/Jasa Gabungan
(Rp.) (Rp.) (Rp.)   (%) (%)
URAIAN PEKERJAAN [ DN ] [ LN ]        
x a b c d e f
I. BARANG            
  1). Material Langsung 199.000,000 209.000,000 408.000.000 48,77% 48,77% 34,13%
    (bahan baku)            

  2). Peralatan Barang Jadi 0 0 -   0.00% 0.00%


    jumlah 199.000,000 209.000,000 408.000.000 48,77% 48,77% 34,13%
                 
II. JASA            
  3). Menejemen proyek 0 0 0 0.00% 0,00% 0.00%
    dan perekayasaan            
  4). Alat kerja/ Fasilitas kerja 31.000.000 0 31.000.000 100,00% 17,72% 5,32%
  5). Konstruksi dan fabrikasi 99.000.000 0 99.000.000 100,00% 56,57% 16,98%
  6). Jasa umum 45.000.000 0 45.000.000 100,00% 25,71% 7,72%

    Jumlah 175.000.000 - 175.000.000 100,00% 100% 30,09%


                 
  TOTAL BIAYA ( I + II ) 374.000.000 209.000.000 583.000.000 64,15%   64,15%
                 
Perhitungan BMP
Format Perhitungan BMP
Batas Bobot Nilai BMP
No Faktor Penentuan Bobot Perusahaan Kriteria Bobot
Maksimum (%)
- Min Rp. 500 juta 5%
Memberdayakan Usaha Mikro dan Kecil
I 30% 4,50%
termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan - Tiap Kelipatan Rp.500jt 5%

Kepemilikan Sertifikat : - Tidak Ada 0%


Kesehatan, Keselamatan Kerja
II (SMK3/OHSAS 18000) (30%); dan - Ada 6% 20% 3,00%
Manajemen Lingkungan (ISO 14000) - Tidak Ada 0%
(70%) - Ada 14%
- Min Rp. 250 juta 3%
Pemberdayaan Lingkungan
III 30% 4,50%
(Community Development) tiap Kelipatan Rp250 juta 3%

- Investasi min Rp. 1 Milyar 5%


IV Fasilitas Pelayanan Purna Jual 20% 3,00%
- Setiap Kelipatan Rp 1 M 5%

Berlaku selama 3 tahun (Permenperin No. 02/M-IND/PER/1/2014) Pasal 28 ayat (2) 100% 15,00%

62

62
Contoh Kasus
• Pengadaan Cleaning Service
• Komponen apa saja yang perlu diadakan pada paket
pengadaan CS
• Bgm perhitungan estimasi TKDN-nya
Penerapan P3DN Pada
Tahapan Perencanaan PBJP
Tugas dan Kewenangan PA/KPA dalam
Penerapan P3DN

Kewajiban Penggunaan Produk Dalam


Penerapan P3DN
Negeri dilakukan pada tahap
perencanaan, persiapan dan
PERENCANAAN pemilihan pengadaan barang/jasa.
PBJ

PERSIAPAN TUGAS & WEWENANG PA/KPA DALAM TAHAP


PBJ PERENCANAAN PBJ

a. Menetapkan perencanaan pengadaan


b. Menetapkan dan mengumumkan RUP
PEMILIHAN
PBJ dan
c. Melaksanakan Konsolidasi Pengadaan
Barang/Jasa

65
RUANG LINGKUP PERENCANAAN PENGADAAN

1 Identifikasi kebutuhan PBJ

2 Penetapan Jenis Barang/Jasa

3 Penetapan Cara Pengadaan


Hasil Perencanaan Pengadaan
diumumkan di dalam RUP
4 Pemaketan dan Konsolidasi

5 Waktu Pemanfaatan Barang/Jasa

6 Anggaran Pengadaan
Pertimbangan dalam
Penyusunan Perencanaan

Peran PA/KPA selaku penanggungjawab kegiatan, dalam melakukan penyusunan RKA yang
PA/KPA menetapkan didalamnya terdapat Pengadaan Barang/Jasa telah mempertimbangkan hal-hal sebagai
Pengadaan yang berikut:
telah disusun oleh
PPK

Identifikasi Penyusunan Ketersediaan Ketersediaan Penyusunan RAB


kebutuhan spesifikasi barang/jasa barang/jasa yang sesuai spesifikasi
barang/jasa teknis/KAK dan/atau dibutuhkan dalam teknis/KAK
sesuai dengan sesuai kebutuhan penyedia di bentuk sebagai dasar
Rencana Kerja; pasar; produk/jasa pengusulan
dalam negeri;dan anggaran

68
PPK Menyusun Perencanaan Pengadaan

PPK Menyusun Perencanaan berdasarkan hasil identifikasi


kebutuhan yang memuat informasi pengadaan barang/jasa
meliputi :
a. nama dan alamat PA/KPA,
b. nama paket pengadaan yang akan dilaksanakan,
c. kebutuhan penggunaan produk dalam negeri,
d. cara pengadaan,
e. uraian singkat paket pengadaan,
f. volume paket pengadaan,
g. nilai paket pengadaan,
h. lokasi paket pengadaan,
i. sumber dana dan
j. perkiraan waktu pemanfaatan barang/jasa

69
Identifikasi Kebutuhan Pengadaan barang/Jasa

Hal yang harus diperhatikan dalam


mengidentifikasi kebutuhan :
 Prinsip efisien dan efektif dalam
PBJP
 Penggunaan Produk dalam negeri
 Aspek pengadaan berkelanjuan
 Penilaian prioritas kebutuhan
 Barang/jasa pada katalog elektronik
 Konsolidasi Pengadaan barang/jasa
 Barang/Jasa yang telah
tersedia/dimiliki/dikuasai

Form Identifikasi Kebutuhan untuk Tiap Jenis Pengadaan : Link Google drive
PPK dalam Menyusun Identifikasi Kebutuhan

Identifikasi Kebutuhan Barang, perhatikan informasi Identifikasi Kebutuhan Pekerjaan Konstruksi

Kemudahan mendapatkan barang di pasaran Indonesia 1 Kesesuaian kebutuhan pekerjaan konstruksi


1 dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
Kompleksitas pekerjaan konstruksi
2
2 Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Keterlibatan usaha kecil

Jumlah produsen dan/atau jumlah


3 Waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi
3 Pelaku Usaha Penggunaan barang/material; perkiraan biaya,
4
persentase bagian/komponen dalam negeri,
4 Keterangan asal barang studi kelayakan pekerjaan konstruksi, desain
5 pekerjaan konstruksi, kontrak pekerjaan konstruksi
dan pembebasan lahan.

Identifikasi Kebutuhan Pekerjaan Terintegrasi


4 Penggunaan barang/material dari dalam negeri atau luar negeri
1 Jenis pengadaan yang akan dilaksanakan
5 Kontrak pekerjaan terintegrasi
2 Jenis, fungsi, target & sasaran yang akan
dicapai 6 Kesiapan dokumen pekerjaan terintegrasi
3 Waktu penyelesaian pekerjaan terintegrasi
7 Kebutuhan konsultan pendamping

71
Contoh Identifikasi Kebutuhan untuk Pengadaan Barang :
Pertimbangan dalam
Penyusunan Perencanaan

Peran PA/KPA selaku penanggungjawab kegiatan, dalam melakukan penyusunan RKA yang
PA/KPA menetapkan didalamnya terdapat Pengadaan Barang/Jasa telah mempertimbangkan hal-hal sebagai
Pengadaan yang berikut:
telah disusun oleh
PPK

Identifikasi Penyusunan Ketersediaan Ketersediaan Penyusunan RAB


kebutuhan spesifikasi barang/jasa barang/jasa yang sesuai spesifikasi
barang/jasa teknis/KAK dan/atau dibutuhkan dalam teknis/KAK
sesuai dengan sesuai kebutuhan penyedia di bentuk sebagai dasar
Rencana Kerja; pasar; produk/jasa pengusulan
dalam negeri;dan anggaran

72
Penyusunan spesifikasi teknis/KAK sesuai kebutuhan
Spesifikasi barang yang akan diadakan, meliputi :
 Macam/jenis barang yang akan diadakan; (untuk barang, cek di Daftar Inventaris
PDN, apakah ada barang yang mempunyai TKDN + BMP min 40%? Jika ada maka
barang yang akan diadakan tersebut wajib produk dalam negeri (PDN)
 Fungsi/kegunaan barang
 Bahan/material yang digunakan; Mengutamakan penggunaan bahan/materia yang
berasal dari dalam negeri
 Ukuran/volume/kapasitas barang;
Persyaratan lainnya, meliputi
 Cara pengangkutan, penimbunan/penyimpanan (jika diperlukan)  menggunakan
penyedia jasa dalam negeri
 Cara pemasangan/pengoperasian/penggunaan (jika diperlukan)  menggunakan
penyedia jasa dalam negeri
 Kebutuhan pelatihan (jika diperlukan)

Format Penyusunan Spesifikasi


Contoh Penyusunan Spesifikasi Barang
Penyusunan spesifikasi teknis/KAK sesuai kebutuhan

Spesifikasi Pekerjaan Konstuksi yang akan diadakan, meliputi :


 Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan  untuk barang mohon di cek Daftar Inventaris
untuk menentukan komponen utama apa saja yang diwajibkan ber TKDN.
 Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan
 Ketentuan penggunaan tenaga kerja  diutamakan tenaga kerja WNI
 dll

KAK Pengadaan Konsultan yang akan diadakan, meliputi :


Tenaga ahli yang dibutuhkan meliputi :
• Tingkat pendidikan formal sesuai bidang; Pengalaman menangani pekerjaan; Jumlah
tenaga ahli; Waktu penugasan tenaga ahli
 “Tenaga Kerja berwarga negara Indonesia”, Jika Tenaga kerja dari Indonesia sudah
bisa mengerjakan, maka dapat disebutkan seperti itu. Namun jika belum mampu
dikerjakan oleh WNI, maka dapat disebutkan bahwa : ”Jika tenaga kerja berasal dari
WNA, maka perlu dilakukan alih pengetahuan kepada tenaga ahli local dalam jangka
waktu ………”
• Bahan dan alat yang digunakan diutamakan produk dalam negeri
Penyusunan spesifikasi teknis/KAK sesuai kebutuhan

Kerangka Acuan Kerja Untuk Pengadaan Jasa Lainnya, meliputi :


Tenaga terampil yang dibutuhkan meliputi :
• Tingkat pendidikan formal sesuai bidang; Pengalaman menangani pekerjaan
sejenis; Jumlah tenaga terampil yg dibutuhkan; Waktu penugasan
 “Tenaga Kerja berwarga negara Indonesia”, Jika Tenaga kerja dari Indonesia
sudah bisa mengerjakan, maka dapat disebutkan seperti itu. Namun jika
belum mampu dikerjakan oleh WNI, maka dapat disebutkan bahwa : ”Jika
tenaga kerja berasal dari WNA, maka perlu dilakukan alih pengetahuan
kepada tenaga local dalam jangka waktu ………”
 Bahan dan alat yang digunakan diutamakan produk dalam negeri
Spesifikasi teknis untuk bahan/material dan peralatan yang diperlukan, harus
memenuhi standar yang ditetapkan;  diutamakan bahan/material/peralatan
berasal dari dalam negeri

Contoh spesifikasi pengadaan jasa lainnya :


Pertimbangan dalam
Penyusunan Perencanaan

Peran PA/KPA selaku penanggungjawab kegiatan, dalam melakukan penyusunan RKA yang
PA/KPA menetapkan didalamnya terdapat Pengadaan Barang/Jasa telah mempertimbangkan hal-hal sebagai
Pengadaan yang berikut:
telah disusun oleh
PPK

Identifikasi Penyusunan Ketersediaan Ketersediaan Penyusunan RAB


kebutuhan spesifikasi barang/jasa barang/jasa yang sesuai spesifikasi
barang/jasa teknis/KAK dan/atau dibutuhkan dalam teknis/KAK
sesuai dengan sesuai kebutuhan penyedia di bentuk sebagai dasar
Rencana Kerja; pasar; produk/jasa pengusulan
dalam negeri;dan anggaran

76
Ketersediaan barang/jasa dan/atau
penyedia Dalam Negeri di pasar

 Didalam kegiatan pengadaan barang/jasa, terdapat kegiatan “Sourcing” yaitu


mencari informasi ketersediaan barang/jasa yang dibutuhkan di pasar, siapa saja
para pemasok yang dapat menyediakan dan kondisi di pasar (rantai pasoknya).
 Informasi ini akan digunakan dalam menentukan strategi pengadaan : metode
pemilihan, penentuan wajib/tidak PDN, pemaketan dan konsolidasi, dll
 Penentuan wajib penggunaan PDN : dalam hal terdapat produk yang memiliki
TKDN ditambah Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling rendah 40% (empat
puluh persen).
 Informasi Produk Dalam Negeri dapat dilihat melalui :
 E-catalog LKPP : local, Sektoral dan Nasional
 Web P3DN : http://tkdn.kemenperin.go.id/
 Pemeran; Katalog Produk; dan sumber lainnya
Katalog Elektronik

KATALOG ELEKTRONIK

Selain katalog elektronik yang dimiliki oleh


perusahaan (e-Katalog Swasta), dalam
mendukung efektifitas dan efisiensi
proses pengadaan barang dan jasa
pemerintah (PBJP), pemerintah  juga
memfasilitasi Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah dan para penyedia di
seluruh Indonesia dengan
mengembangkan Katalog Elektronik (e-
katalog), yang merupakan bagian dari
aktivitas e-procurement. Katalog
elektronik tersebut dapat di akses pada
laman : https://e-katalog.lkpp.go.id/

E-Katalog yang tersedia pada laman LKPP memiliki informasi terkait produk
dalam negeri seperti persentase TKDN

78 78
Sumber Informasi Produk Dalam Negeri (2/2)

3. Laman Kementerian Perindustrian/Pusat P3DN


Cara lainnya untuk mencari informasi produk dalam negeri yaitu dengan melihat Daftar Inventaris
Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri pada Web Kementerian Perindustrian atau langsung
mengunjungi Web P3DN pada link : http://tkdn.kemenperin.go.id/search.php

79 79
Pemaketan &Rencana Umum Pengadaan (RUP)

PP 29 pasal 59 & Perpres 12/2021 pasal 66 (4)


 Menentukan Wajib/Tidak PDN saat pencarian pasar pasokan, ditemukan
produk dgn TKDN + BMP ≥ 40% , TKDN ≥ 25%  Lihat Daftar Inventaris
Barang PDN (http://tkdn.kemenperin.go.id/search.php)
 Jika ditemukan minimal 1 produk yang mempunyai TKDN + BMP min 40%
(TKDN ≥ 25%) maka wajib produk dalam negeri, produk impor tdk boleh
masuk

Permenperin 2 Tahun 2014 Pasal 6 – 9  TKDN + BMP < 40%  dimaksimalkan


(TKDN ≥ 15%) & diberdayakan (TKDN ≥ 10%)

Note dalam PEMAKETAN :


Barang yang diwajibkan, dimaksimalkan dan yang diberdayakan DILARANG dimasukan dalam
satu paket; kecuali untuk kelompok barang yg merupakan satu kesatuan sistem yg tidak dapat
dipecah-pecah.
80
Formulir Perencanaan Pengadaan :

Kertas kerja Perencanaan Contoh


: Format Kerangka Acuan Kerja Pengadaan Barang/Konstruksi/Konsultan/Jasa Lain

% TKDN

Jika paket bernilai minimal Rp 1 M, maka untuk pengadaan Barang & konstruksi pada tender internasional diberlakukan
pemberian preferensi sesuai ketentuan. Dapat ditambahkan pada informasi Perencanaan Pengadaan
PA/KPA Menetapkan
Perencanaan Pengadaan
dan mengumumkan RUP

PA/KPA menetapkan dan mengumumkan RUP melalui aplikasi Sistem Informasi RUP
(SiRUP).

Dalam menetapkan dan mengumumkan RUP, PA/KPA memastikan bahwa dalam rangka
peningkatan penggunaan produk dalam negeri, RUP yang dimaksud telah mencantumkan
kebutuhan penggunaan produk dalam negeri di Instansinya, dengan men-tag “Ya” pada
pilihan “Penggunaan Produk Dalam Negeri” apabila pengadaan Wajib PDN.

82
PA/KPA
menetapkan dan
mengumumkan
RUP melalui
aplikasi Sistem
Informasi RUP
(SiRUP)
Penerapan P3DN Pada
Tahapan Persiapan
Pengadaan Barang/Jasa
Tugas dan Kewenangan PPK

Peran PPK dalam peningkatan produk


dalam negeri dilakukan pada tahap
Penerapan P3DN
perencanaan dan tahap persiapan,
PERENCANAAN dimana selaras dengan tugas dan
PBJ kewenangannya antara lain:
a. menyusun perencanaan
PERSIAPAN pengadaan;
PBJ b. melaksanakan Konsolidasi
Pengadaan Barang/Jasa; dan
c. menetapkan spesifikasi
PEMILIHAN teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK).
PBJ d. Menetepkan HPS
e. Menyusun Draft Kontrak

86
PPK pada Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan pengadaan,


PPK melakukan kegiatan sebagai berikut:

Melakukan reviu spesifikasi Reviu terhadap dokumen


teknis/KAK yang telah perencanaan pengadaan
disusun pada tahap terkait kewajiban untuk
perencanaan Pengadaan menggunakan produk
Barang/Jasa, dengan usaha kecil serta koperasi
menggunakan dari hasil produk dalam
data/informasi pasar terkini negeri paling sedikit 40%
untuk mengetahui (empat puluh persen) dari
ketersediaan barang/jasa, nilai anggaran belanja
harga, pelaku usaha dan barang/jasa
alternatif barang/jasa Kementerian/Lembaga/
sejenis. Pemerintah Daerah.

87
REVIU DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN

Pastikan kewajiban penggunaan


Identifikasi kebutuhan PBJ

PDN, target TKDN & preferensi


2 Penetapan Jenis Barang/Jasa

3 Penetapan Cara Pengadaan

4 Pemaketan dan Konsolidasi

5 Waktu Pemanfaatan Barang/Jasa

6 Anggaran & RUP


PPK Pada Tahap Persiapan

Dalam melakukan
reviu ketersediaan Daftar inventarisasi Memenuhi
barang/jasa perlu Standar
barang/jasa Nasional
memperhatikan produksi dalam Indonesia
Tingkat Komponen negeri (SNI)
Dalam Negeri
(TKDN) yang
mengacu pada :

Produk ramah
Produk usaha mikro dan
lingkungan
kecil serta koperasi dari
hidup
hasil produksi dalam
negeri

89
PPK Melaksanakan Penyusunan
Spesifikasi & HPS Barang/Jasa
PPK dalam menyusun
spesifikasi teknis /KAK
barang/jasa menggunakan:
Spesifikasi Teknis
Barang/Jasa
Pemenuhan
Produk dalam Produk usaha mikro dan kecil
penggunaan produk
negeri serta koperasi dari hasil
dilakukan produksi dalam negeri; dan
sepanjang tersedia.

Produk bersertifikat Produk ramah


SNI lingkungan hidup

Besaran HPS mengikuti Spesifikasi yang disusun dan didasarkan atas berbagai informasi
90
yang dapat dipertanggungjawabkan
SPESIFIKASI TEKNIS
adalah karakteristik total dari barang/jasa, yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna
barang/jasa yang dinyatakan secara tertulis.
Sumber Informasi Spesifikasi Teknis

1. Sebelum menuliskan deskripsi spesifikasi, pembuat


spesifikasi terlebih dahulu mengumpulkan informasi
terkait barang/jasa yang akan dideskripsikan
spesifikasinya yang bersumber informasi dari
a. Pengguna Akhir (end user),
b. Industri barang/jasa seperti brosur, katalog,
c. Standar dan Informasi Pengujian dari tenaga
ahli,
d. Komunitas  profesional atau peneliti, Instansi
Pemerintah dan Komunitas Ahli

2. Dalam rangka meningkatkan penggunaan produk


dalam negeri, maka saat menyusun Spesifikasi teknis
& HPS perlu pencarian informasi PDN di e-katalog
ataupun di Web Pusat P3DN, yang kemudian
menjadi dasar untuk merinci spesifikasi sesuai
kebutuhan dan ketersediaan di pasar.

92
92
Materi 4. Penerapan Persyaratan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam PBJP
Tahapan Perumusan Kontrak

Mengidentifikasi dokumen perencanaan dan MDP,


Persiapan Perumusan menetapkan jenis pengadaan, memilih jenis dan bentuk
Kontrak kontrak sesuai ketentuan yang berlaku.

Merancang kontrak dengan berpedoman pada MDP,


Penyusunan ketentuan yang berlaku dan disesuaikan dengan
Rancangan Kontrak karakteristik pekerjaan.

Finalisasi Kontrak Menelaah, menetapkan dan menandatangani kontrak.


PPK Melakukan Penyusunan Draft Kontrak
Penyusunan kontrak merupakan salah satu lingkup Pengelolaan Kontrak
1.    Kontrak atau Surat/Pokok Perjanjian (contract)
2.    Dokumen Pendukung
a. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);
b. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);
c. Dokumen lain (Penawaran, Berita Acara, Dok Pemilihan)
Bagian dari Kontrak paling berperan dalam mengatur pelaksanaan kontrak adalah
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK).
SSUK dan SSKK sebagai pedoman pelaksanaan kontrak yang diharapkan dapat
menjamin keberhasilan pelaksanaan kontrak tersebut.

Besaran komitmen TKDN penyedia dapat dilihat pada “Penawaran” yang merupakan satu kesatuan kontrak
atau dapat juga ditegaskan pada Surat Perjanjian

Contoh dokumen kontrak, SSUK dan SSKK dapat dilihat pada Model Dokumen Pemilihan pada : Lampiran Perlem LKPP No. 12 Tahun
2021
SSUK & SSKK : Model dokumen Pemilihan 94
PPK Melakukan Penyusunan Draft Kontrak
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)
 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen impor.
 Asal barang merupakan tempat barang diperoleh, antara lain tempat barang
ditambang, tumbuh, atau diproduksi.
 Barang yang diadakan harus diutamakan barang manufaktur, pabrikasi, perakitan,
dan penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan di Indonesia (produksi dalam
negeri).
 Jika dalam proses pembuatan Barang digunakan komponen berupa barang, jasa,
atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka
penggunaan komponen impor harus sesuai dengan besaran TKDN yang tercantum
dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa produksi Dalam Negeri (apabila diberikan
preferensi harga) yang merupakan bagian dari Penawaran Penyedia.
 Pengadaan barang impor harus mencantumkan persyaratan kelengkapan dokumen
barang: ( Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin); dan Sertifikat Produksi.
 Klausul terkait pengawasan kontrak
 Klausul terkait inspeksi pabrikasi
 Klausul terkait sanksi finansial

95
TKDN dalam SSUK MDK Barang

Terdapat klausul :
“Jika dalam proses pembuatan Barang
digunakan komponen berupa barang, jasa, atau
gabungan keduanya yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) maka penggunaan
komponen impor harus sesuai dengan besaran
TKDN yang tercantum dalam Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa produksi Dalam
Negeri (apabila diberikan preferensi harga) yang
merupakan bagian dari Penawaran Penyedia.”

96
PDN/TKDN dalam SSUK MDK
Pekerjaan Konstruksi
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku, tenaga Kerja
Konstruksi, dan perangkat lunak yang digunakan mengacu kepada
dokumen:
PDN dalam Pekerjaan
• Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam
Konstruksi
Negeri (TKDN), untuk Penyedia yang mendapat preferensi
Dalam pelaksanaan harga (pd tender internasional);  dan
pekerjaan konstruksi,
• Daftar barang yang diimpor, untuk barang yang diimpor.
Penyedia berkewajiban
mengutamakan material/
bahan produksi dalam Apabila dalam pelaksanaan
negeri dan tenaga kerja pekerjaan ditemukan
Indonesia untuk pekerjaan ketidaksesuaian, maka akan
yang dilaksanakan di dikenakan sanksi sesuai peraturan
Indonesia sesuai dengan perundangan yang berlaku.
yang disampaikan pada
saat penawaran.

97
PPK Melakukan Penyusunan Draft Kontrak
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)
 Klausul terkait inspeksi pabrikasi : penetapan Waktu inspeksi
 Klausul terkait pemeriksaan : dilakukan oleh siapa, disaksikan oleh siapa,
dilaksanakan dimana; Pemeriksaan/pengujian yang dilaksanakan
meliputi: ________ (salah satunya capaian komitmen TKDN)
 Sanksi Finansial
 Apabila terjadi ketidaksesuaian realisasi penggunaan Komponen
Dalam Negeri yang lebih rendah daripada komitmen pada
penawaran penyedia, besar denda adalah: (% TKDN penawaran -
% TKDN realisasi) x Nilai kontrak
 Maksimal sanksi = 15 %   Di MDP belum dicantumkan

98
Penerapan P3DN Pada
Tahapan Persiapan
Pemilihan Penyedia
Tugas dan Kewenangan Pokja Pemilihan

Peran Pokja Pemilihan dalam peningkatan


produk dalam negeri dilakukan mulai tahap
persiapan pemilihan, dimana selaras dengan
Penerapan P3DN tugas dan kewenangannya yaitu
PERENCANAAN
a. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan
PBJ pemilihan Penyedia kecuali E-purchasing
dan Pengadaan Langsung
b.Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia
PERSIAPAN untuk metode pemilihan:
PBJ 1) Tender/Penunjukan Langsung untuk paket
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/
Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran
paling banyak Rp100.000.000.000 (seratus
PEMILIHAN miliar rupiah); dan
PBJ
2) Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket
Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai
Pagu Anggaran paling banyak
Rp10.000.000.000 (sepuluh miiiar rupiah).

100
Persiapan Pemilihan Penyedia
Di Tahap Persiapan Pemilihan
POKJA melakukan
Reviu P3DN pada dokumen persiapan pengadaan: Memastikan penentuan Wajib/Tidaknya
PDN apakah PPK menyusun dokumen persiapan sudah mempertimbangkan penggunaan
PDN, target TKDN yang dipersyaratkan, Spesifikasi teknis sudah mempertimbangkan
penggunaan PDN, nilai preferensi yang akan diberikan sbg insentif kepada penyedia, apakah
Draft kontrak sudah memperhitungkan penggunaan PDN & mencantumkan komitmen TKDN
Ketentuan dan syarat penggunaan hasil PDN setelah di reviu dimuat dalam Dokumen
Pemilihan dan dijelaskan kepada semua peserta;
Pokja Pemilihan menuliskan persyaratan pada Pengumuman tender
Contoh Pengumuman Tender yang menyebutkan Persyaratan TKDN :
https://eproc.esdm.go.id/eproc4/lelang/7150109/pengumumanlelang
Reviu Dokumen Persiapan Pengadaan
oleh Pokja Pemilihan

1 2 3 4
Dalam tahap
persiapan Spesifikasi Rancangan Dokumen
Harga Perkiraan
pemilihan Teknis/KAK dan Sendiri (HPS) Kontrak Anggaran Belanja
penyedia, Pokja gambar (jika (DIPA/DPA atau
diperlukan) RKA-KL/
pemilihan RKA-PD yang
melakukan reviu telah ditetapkan)
dokumen 5 6 7 8
persiapan
pengadaan yang
ID Paket Analisa Pasar Uraian Pekerjaan,
meliputi : Waktu Penugasan
Identifikasi
RUP Barang/Jasa
Bahaya dan
Penetapan Risiko
Barang/Jasa
Lainnya (Jika
Kertas Kerja Reviu Dokumen Persiapan Pengadaan Diperlukan)
102
Tindak Lajut Hasil Reviu Dokumen Persiapan
Pengadaan Barang/Jasa

“ Dalam hal terdapat hal-hal yang perlu untuk dilakukan



perubahan berdasarkan reviu yang telah dilakukan, maka
Pokja Pemilihan atau Pejabat Pengadaan mengusulkan
kepada PPK untuk dilakukan perubahan.
Struktur Dokumen Pemilihan

1. Dokumen Kualifikasi, dan


2. Dokumen Tender/Tender
Cepat/Seleksi/Penunjukan Langsung/
Pengadaan Langsung.
1. Ketentuan Umum
2. Undangan/Pengumuman
3. Instruksi Kepada Peserta
4. Lembar Data Pemilihan (LDP)
5. Rancangan Kontrak terdiri dari : surat
perjanjian, syarat-syarat umum kontrak,
dan syarat-syarat khusus kontrak.
6. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
7. Spesifikasi Teknis/KAK/Gambar
8. bentuk dokumen lainnya.

Catatan : Model Dokumen Pemilihan dapat dilihat pada : Perlem LKPP Nomor 12 Tahun 2021(Lampiran)
Contoh Model Dokumen Pemilihan Pengadaan barang
104
Klausul-Klausul

Klausul TKDN dalam IKP


(instruksi Kpd Peserta Pemilihan)
Klausul TKDN dan Preferensi dalam IKP Klausul Preferensi dalam LDP
Dalam hal terdapat produk yang Penawaran yang menyampaikan Pendayagunaan Produksi
memiliki TKDN ditambah Bobot barang/jasa yang memiliki TKDN dalam Negeri
Manfaat Perusahaan (BMP) paling rendah 25% (dua puluh Atas penggunaan produk
paling rendah 40% (empat lima persen) diberikan preferensi
puluh persen) maka Peserta untuk Pengadaan Barang/Jasa
dalam negeri diberikan 
yang menawarkan produk dari yang bernilai paling sedikit di preferensi harga dengan
luar negeri (impor) digugurkan. atas Rp1.000.000.000,00 (satu nilai: ______________
Hal ini dapat dilakukan dalam miliar rupiah).  
hal hanya terdapat 1 (satu) [diisi dengan besaran
jenis barang dalam 1 (satu) preferensi, paling tinggi
paket.
Paling rendah Paling rendah
25% (dua puluh lima
persen)]
40% 25%
Paling sedikit

1 Miliar
105
Penerapan P3DN Pada
Tahapan Pemilihan Penyedia
(Tender)
Evaluasi Penawaran
Evaluasi penawaran dapat didefinisikan sebagai aktifitas menilai penawaran yang disampaikan peserta pemilihan
dalam dokumen penawaran dengan mengacu pada ketentuan pemilihan yang tercantum dalam dokumen pemilihan

Evaluasi Penawaran pada PBJP dilakukan pada 3 Aspek


Administrasi Teknis Harga
1. Keabsahan surat penawaran. 1. Spesifikasi Teknis  apakah 1. Harga penawaran terhadap
2. Keabsahan jaminan penawaran memenuhi persyaratan yg harga penawaran peserta lain.
(bila diperlukan). ditentukan (besar TKDN yg 2. Kesesuaian terhadap HPS atau
ditawarkan, lihat Form Isian Pagu Anggaran.
TKDN, cek dokumen yg 3. Kewajaran Harga Penawaran
dipersyaratkan misal scan (termasuk harga satuan
sertifikat TKDN) penawaran).
2. Jangka waktu pelaksanaan. 4. Hitung HEA (Jika Pengadaan ≥ 1
3. Personil & Peralatan. Milyar, dan TKDN Barang yg
4. Metode Pelaksanaan. ditawarkan ≥ 25%, maka hitung
5. Pengalaman (jasa konsultansi). preferensi harga)
6. Proposal Teknis (jasa  
konsultansi).
7. Kualifikasi Tenaga Ahli (jasa
konsultansi).
Cara Penilaian setiap Aspek Evaluasi
Penawaran (Kertas Kerja Evaluasi Penawaran)
No Aspek Penilaian Metode Evaluasi
.
1. Administrasi Memberikan penilaian berupa penyataan ‘Memenuhi’ Seluruh metode evaluasi.
atau ‘Tidak Memenuhi’ pada setiap unsur
administrasi.
2. Teknis Memberikan penilaian ‘Memenuhi’ atau ‘Tidak Biaya Terendah Sistem Gugur
Memenuhi’ pada setiap unsur teknis
Memberikan penilaian dalam bentuk angka (score) ∙ Biaya Terendah dengan Ambang Batas
pada setiap unsur teknis. ∙ Sistem Nilai
∙ Kualitas
∙ Kualitas dan Biaya
∙ Pagu Anggaran
∙ Biaya Terendah
Memberikan penilaian dalam bentuk nilai uang pada ∙ Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
setiap unsur teknis.
3. Harga penawaran • Memberikan penilaian dalam bentuk nilai ∙ Biaya Terendah Sistem Gugur
terhadap harga uang pada harga penawaran. ∙ Biaya Terendah dengan Ambang Batas
penawaran • HEA hanya menentukan urutan pemenang, ∙ Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
peserta lain & tidak mempengaruhi besar penawaran ∙ Pagu Anggaran
∙ Biaya Terendah
Perhitungan HEA
Memberikan penilaian dalam bentuk angka (score) ∙ Sistem Nilai
pada harga penawaran. ∙ Kualitas
∙ Kualitas dan Biaya
110
Penyedia menyampaikan Penawaran

(kertas kerja evaluasi harga)


Evaluasi Teknis dan Harga

Produk yang memiliki TKDN+BMP paling rendah 40% (empat puluh persen) maka produk luar
negeri digugurkan.  Hal ini dapat dilakukan dalam hal hanya terdapat 1 (satu) jenis barang
dalam 1 (satu) paket.

Perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA) untuk pengadaan


barang dengan nilai paling sedikit di atas Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah) diperhitungkan preferensi untuk produk
yang memiliki TKDN paling sedikit 25% (dua puluh lima
persen).

HEA = (1 – KP) x HP

KP = koef preferensi = pref x TKDN


112
Review Perhitungan Harga Evaluasi Akhir

Harga Pewaran = Rp. 1.000.000.000,- (Barang)


Nilai TKDN = 50%
Preferensi = 25%

Koefisien Preferensi (KP) = % TKDN X Preferensi


= 50% X 25%
= 12,5%
HEA = ( 1 – KP ) X Harga Penawaran
HEA = ( 1 – KP) X Harga Penawaran
= (1 =
- 0,125 ) (1X– 1.000.000.000
0,125) X Rp.1.000.000.000,-
= 875.000.000,-
= Rp. 875.000.000,-
Penawaran dan Perhitungan HEA
Tabel 9.1 Perusahaan
Penawaran A HEA Perusahaan A
dan Perhitungan
PT A Dengan memperhitungan
Penawaran
No Nama Barang Satuan Qty Harga
Harga Total
HEA-A TKDN perusahaan B menjadi
TKDN Satuan pemenang
1 Wheel Chair Unit 100 26% 5.700.000 570.000.000 532.950.000
2 Cooler Unit 200 27% 4.000.000 800.000.000 746.000.000
3 Biosafety Unit 20 25% 95.000.000 1.900.000.000 1.781.250.000 Jika dalam proses pengadaan
Cabiter
menggunakan komponen berupa
4 Infrared Lamp Unit 5 20% 10.100.000 50.500.000 50.500.000
TOTAL 3.320.500.000 3.110.700.000 barang, jasa, atau gabungan keduanya
Catatan: Infrared lamp tidak mendapatkan preferensi yang tidak berasal dari dalam negeri,
maka masih dimungkinkan untuk
menggunakan komponen impor.
Penawaran dan Perhitungan HEA Perusahaan B Namun pemberian preferensi harga
tetap mengacu bahwa untuk Barang
yang diadakan harus sesuai dengan
besaran TKDN Barang yang tercantum
dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa
Produksi Dalam Negeri (diberikan
preferensi harga jika TKDN barang
tersebut ≥ 25 %).
114
Penetapan Pemenang

Metode evaluasi harga terendah, penetapan


peringkat calon pemenang disusun
berdasarkan Harga Penawaran
Terkoreksi/HEA terendah.
Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran
dengan HEA yang sama, penawar dengan
TKDN terbesar ditetapkan sebagai calon
pemenang.

Metode evaluasi sistem nilai, nilai


penawaran harga dihitung dengan
membandingkan harga penawaran dengan
harga penawaran harga terendah.
NPi = (Harga terendah/Harga i ) x 100%
Dimana :
NPi : nilai penawaran harga PTi
Harga i : HEA (jika memperhitungkan preferensi)
115
Sumber Informasi B/J PDN : Daftar Inventaris PDN : http://tkdn.kemenperin.go.id/search.php
dan Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK) dengan alamat simpk.pu.go.id 

Pekerjaan Konstruksi
Preferensi harga juga diberikan untuk Pekerjaan Konstruksi pada metode pemilihan Tender Internasional.
Hal ini diatur dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2021 Pasal 67 pada ayat (4) dimana preferensi harga diberikan paling tinggi 7,5% (tujuh
koma lima persen) kepada badan usaha nasional di atas harga penawaran terendah dari badan usaha asing.

HEA pada pekerjaan Konstruksi


Surat Edaran Nomor 18/SE/M/2021 Tentang
Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan
Persiapan Pemilihan Untuk Pengadaan Jasa
Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat. 

116
HEA Gabungan dan
HEA Tender International

HEA gabungan barang dan Jasa :


HEAgabungan = HEAbarang + HEAjasa

HEA Tender Internasional:


HEA pekerjaan konstruksi = HEA gabungan barang dan jasa – (preferensi x HP kontraktor asing terendah)

117
Review Perhitungan Harga Evaluasi Akhir
Tabel berikut menunjukan Penawaran dari tiga perusahaan:
Nama Status Penawaran (Juta Rp) TKDN (%)
Perusahaan Perusahaan Barang Jasa Total Barang Jasa
A Nasional 730.000 10.000 740.000 30 100
B Nasional 730.000 7.000 737.000 25 50
C Asing 718.000 8.000 726.000 10 20

Catatan :
1. Preferensi untuk barang diberikan 25% dikalikan besaran TKDN
2. Preferensi Jasa diberikan sebesar 0%
3. Preferensi diberikan untuk besaran penawaran TKDN barang minimal 25%
4. Preferensi untuk pekerjaan konstruksi yang dikerjakan kontraktor nasional
adalah 7.5% diatas harga penawaran terendah kontraktor asing

Perbandingan HEA dengan memperhitungkan preferensi :


Contoh perhitungan HEA barang perusahaan A :
HEA = (1 – KP) x HP
= (1 – (30% x 25%)) x 730.000
= 675.250 118
Contoh perhitungan HEA Barang Perusahaan A

Nama TKDN (%) Preferensi HEA (Juta Rp)


Perusahaan Barang Jasa Barang Jasa Barang Jasa Gabungan
A 30 100 25% 0% 675.250 10.000 685.250
B 25 50 25% 0% 684.375 7.000 691.375
C 10 20 25% 0% 718.000 8.000 726.000
HEA untuk pekerjaan konstruksi antara kontraktor nasional dan kontraktor
asing
Contoh perhitungan HEA Konstruksi untuk perusahaan A :
HEA konstruksi perusahaan A = 685.250 – (7,5% x 726.000)
= 685.250 – 54.450
= 630.800
Harga HEA HEA
Preferensi
Nama Status Penawaran Preferensi Preferensi
x Asing Peringkat
Perusahaan Perusahaan (Juta Rp) Barang Konstruksi
terendah
(Juta Rp) (Juta Rp)
A Nasional 740.000 54.450 685.250 685.550
630.800 I
B Nasional 737.000 54.450 691.375 636.925
682.550 II
C Asing 726.000 0 726.000 726.000 III
119
Penerapan P3DN Pada
Tahapan Pelaksanaan
Pekerjaan
Pengelolaan Kontrak
• Setelah proses pemilihan penyedia dan pokja menetapkan pemenang tender,
selanjutnya pokja mengusulkan kepada PPK
• Selanjutnya PPK Bersama Tim Pengelola Kontrak Melakukan Persiapan Kontrak dan

Tujuan Pengelolaan Kontrak Fungsi Tim Pengelola Kontrak


▪ Proses berjalan baik, tepat, dan sesuai ▪ Perumusan Kontrak
ketentuan ▪ Persiapan Kontrak
▪ Mengurangi resiko timbulnya ▪ Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan
▪ Mengelola Perubahan Kontrak PBJ
permasalahan
▪ Serah Terima Hasil Pekerjaan
▪ Menyelesaikan permasalahan sedini ▪ Menangani gugatan (claim) atas
mungkin ketidaksepahaman
▪ Mengelola perubahan dalam kontrak
Alur Pengendalian Pelaksanaan Kontrak (1/2)
Sebelum penandatanganan kontrak dipastikan klausul-klausul terkait Penggunaan Produk Dalam Negeri sudah
diisi dan dipahami oleh kedua belah pihak dan akan menjadi pedoman saat pelaksanaan kontrak (Finalisasi
kontrak)

1 Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia 6 SPMK / SPP


2 2 Penetapan SPPBJ 77 Pemberian Uang Muka

3 88
Rapat Persiapan Penandatangan Kontrak Penyusunan Program Mutu
3 (Finalisasi Kontrak) (Strategi Pencapaian TKDN)

4 Pelaksanaan Penandatangan Kontrak 9 Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

4
5 Penyerahan Lokasi Kerja dan Personel 10 Mobilisasi
Alur Pengendalian Pelaksanaan Kontrak (2/2)

11 Pemeriksaan Bersama 16 Penyesuaian Harga

2 12 Pengendalian Kontrak 7 17 Keadaan Kahar

13 Inspeksi Pabrikasi 18 Penghentian Kontrak atau Berakhirnya


3 (apabila diperlukan) 8 Kontrak

14 Pembayaran Prestasi Pekerjaan 19 Pemutusan Kontrak


4
15 Perubahan Kontrak 20 Pemberian Kesempatan

Denda dan Ganti Rugi


Dokumen Kontrak menjadi acuan
Pelaksanaan pekerjaan

1.    Kontrak atau Surat/Pokok Perjanjian (contract)


2.    Dokumen Pendukung
a. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);
b. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);
c. Surat Penunjukan Penyedia;
d. Penawaran dari Penyedia;
e. Kerangka Acuan Kerja atau Spesifikasi;
f. Daftar kuantitas (bill of quantity) dan Harga (unit price);
g. Jaminan Pelaksanaan (performance guarantee/bond);
h. Dokumen lainnya (apabila diperlukan).

124
 Pada tahap pelaksanakan pekerjaan, PPK melakukan monitoring atas
pelaksanaan dan capaian penggunaan produk dalam negeri, dengan
meminta bukti penggunaan produk dalam negeri :
-Barang : menyerahkan copy sertifikat TKDN
-Jasa : bukti penggunaan penyedia jasa dalam negeri
 PPK dapat dibantu oleh Tim Pengelola Kontrak : Tim Teknis, Tim Ahli
dan Tim Pendukung
 Pada pekerjaan Konstruksi, Konsultan Pengawas juga melakukan
pengawasan terhadap penggunaan PDN yang dijanjikan penyedia.
Dan memberikan Laporan terkait dengan realisasi pelaksanaan
penggunaan PDN secara berkala

Template Laporan Berkala


Penerapan P3DN Pada Tahapan
Serah Terima Barang/Jasa dan
Evaluasi Capaian TKDN
Serah Terima Hasil Pekerjaan

Pada tahap Serah Terima :


- Membuktikan bahwa barang yang diserahkan benar-
benar diproduksi di dalam negeri sebagaimana
dinyatakan dalam Kontrak dan/atau menyerahkan
salinan dari sertifikat TKDN (barang) dan bukti lain yang
dapat dipertanggungjawabkan.

Template BA Pemeriksaan Pekerjaan


- Berdasarkan hasil pemeriksaan pekerjaan, PPK
menerima/tidak barang/jasa yang diserahkan oleh
penyedia dan menentukan tindak lanjut dari hasil
pemeriksaan & serah terima tersebut tersebut.
- PPK selanjutnya melakukan evaluasi capaian TKDN

127
Evaluasi capaian TKDN
dalam hasil pekerjaan
 Evaluasi capaian TKDN juga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengguna
barang/jasa untuk pencocokan capaian TKDN yang dinyatakan sendiri oleh penyedia
barang/jasa dengan data-data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha
penyedia barang/jasa
 Penilaian capaian TKDN juga dapat dilakukan pada kegiatan tender, monitoring dan
post audit
 PPK/Penanggung Jawab Kontrak bersama tim ahli/verifikator menghitung Capaian
TKDN. Penilaian dilakukan dengan membuktikan penggunaan PDN pada
pekerjaan yang dilaksanakan, dengan meminta bukti penggunaan produk dalam
negeri :
 Barang : menyerahkan copy sertifikat TKDN
 Jasa : bukti penggunaan penyedia jasa dalam negeri
 Dalam perhitungan tersebut dapat menunjuk lembaga verifikator independen yang
kompeten
Evaluasi capaian TKDN
& Perhitungan Sanksi

 Untuk Pekerjaan konstruksi, Capaian dihitung setelah pekerjaan (post audit). Project
Owner (PA/KPA/PPK) dapat melibatkan lembaga verifikator Independen
 Evaluasi capaian TKDN juga dapat melibatkan Pokja TKDN pada Tim P3DN yang ada di
instansinya
 Jika ada penyimpangan atau ketidaksesuaian maka dihitung Sanksi
 Indikator yang digunakan dalam mengevaluasi capaian TKDN : % ketercapaian
komitmen atau persyaratan TKDN; Jumlah barang yang diimpor (jika ada)

Sanksi Finansial = (%TKDN penawaran - % TKDN pelaksanaan) x Harga Penawaran


maksimal sanksi yang dikenakan adalah 15% dari harga penawaran
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai