Anda di halaman 1dari 204

P3DN

DALAM TAHAPAN PENGADAAN


BARANG/JASA PEMERINTAH
FASILITATOR
Nama : Dr. H. FAHRURRAZI, M.Si.
Lahir : Pontianak, 21 April 1980
Alamat : Puri Cibeureum Permai II, Jln. Flamboyan No. 7 Sukabumi
Pendidikan : S-3 Doktor Administrasi Pendidikan
Penugasan : 1. Instruktur / Trainer / Narasumber PBJ
2. Pemberi Keterangan Ahli / Saksi Ahli PBJ
3. Asesor Kompetensi Ahli PBJ
4. Advisor Ahli PBJ
5. Mentor COE Modernisasi Pengadaan
6. Mediator dan Arbiter Pengadaan
Tugas lainnya : 1. Dosen Institut Manajemen Wiyata Indonesia
2. Ketua Umum Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia
Email : erazeti@gmail.com
HP : 085624222715
Weblog : fahrurrazi.id
#PetuahPengadaan
#ProcureAsWorship
Review
Penggunaan Produk Dalam Negeri
Dalam Pengadaan Barang Jasa Pemerintah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018 Pasal 58


kewajiban penggunaan produk dalam negeri dilakukan pada tahap
perencanaan pengadaan dan persiapan pengadaan atau
pemilihan penyedia.

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021


Pasal 66 angka 3a
Kewajiban penggunaan produk dalam negeri dilakukan
pada tahap Perencanaan Pengadaan, Persiapan
Pengadaan, atau Pemilihan Penyedia. Ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) dicantumkan dalam
RUP, spesifikasi teknis/KAK, dan Dokurnen Pemitihan
Penerapan P3DN pada tiap Tahapan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Penerapan P3DN pada kegiatan pengadaan barang/jasa terdiri dari aktivitas:
1. Perencanaan Pengadaan
Menyusun perencanaan, Menetapkan
6. Serah Terima Hasil Pekerjaan
Estimasi target TKDN & besaran preferensi,
• Memeriksa & menerima pekerjaan Menentukan wajib/tidak PDN dan
(Evaluasi Capaian TKDN vs penawaran TKDN) menetapkan RUP
• Menetapkan Sanksi jika ada ketidaksesuaian/
pelanggaran 2. Persiapan Pengadaan
oleh PPK
Pelaksanaan dan
5.
Reviu Dok Perencanaan (memastikan tag PDN di
Pengendalian Kontrak RUP, target TKDN, preferensi); Menetapkan Spek /
Monitoring pelaksanaan pekerjaan KAK, Menetapkan HPS dan Draft Kontrak,
(mencatat setiap ketidaksesuaian Menyusun dok persiapan
pelaksanaan pekerjaan; mengumpulkan
bukti untuk menghitung Capaian TKDN) 3. Persiapan Pemilihan oleh
4. Pemilihan Penyedia oleh Pokja/Pejabat Pengadaan/PPK
Pokja/Pej. Pengadaan/PPK Reviu Dok Persiapan, Menyusun dokumen
• Evaluasi Dokumen Penawaran pemilihan (memasukan persyaratan P3DN
• Memeriksa data dukung TKDN, cek Daftar dalam dok. Pemilihan)
inventaris B/J, cek perhitungan TKDN Gabungan 55
B&J, hitung preferensi harga (HEA)
Penerapan P3DN Pada
Tahapan Perencanaan PBJP
Tugas dan Kewenangan PA/KPA dalam
Penerapan P3DN

Kewajiban Penggunaan Produk Dalam


Penerapan P3DN Negeri dilakukan pada tahap
perencanaan, persiapan dan
PERENCANAAN pemilihan pengadaan barang/jasa.
PBJ

PERSIAPAN PBJ TUGAS & WEWENANG PA/KPA DALAM TAHAP


PERENCANAAN PBJ

a. Menetapkan perencanaan pengadaan


b. Menetapkan dan mengumumkan RUP
PEMILIHAN
PBJ dan
c. Melaksanakan Konsolidasi Pengadaan
Barang/Jasa

7
Pertimbangan dalam
Penyusunan Perencanaan

Peran PA/KPA selaku penanggungjawab kegiatan, dalam melakukan penyusunan RKA yang
PA/KPA menetapkan didalamnya terdapat Pengadaan Barang/Jasa telah mempertimbangkan hal-hal sebagai
Pengadaan yang berikut:
telah disusun oleh
PPK

Identifikasi Penyusunan Ketersediaan Ketersediaan Penyusunan RAB


kebutuhan spesifikasi barang/jasa barang/jasa yang sesuai spesifikasi
barang/jasa teknis/KAK sesuai dan/atau dibutuhkan dalam teknis/KAK
sesuai dengan kebutuhan penyedia di bentuk sebagai dasar
Rencana Kerja; pasar; produk/jasa pengusulan
dalam negeri;dan anggaran

8
Identifikasi Kebutuhan Pengadaan barang/Jasa

Hal yang harus diperhatiakan dalam


mengidentifikasi kebutuhan :
❑ Prinsip efisien dan efektif dalam PBJP
❑ Penggunaan Produk dalam negeri
❑ Aspek pengadaan berkelanjuan
❑ Penilaian prioritas kebutuhan
❑ Barang/jasa pada katalog elektronik
❑ Konsolidasi Pengadaan barang/jasa
❑ Barang/Jasa yang telah
tersedia/dimiliki/dikuasai
Menyusun Identifikasi Kebutuhan

Identifikasi Kebutuhan Barang, perhatikan informasi Identifikasi Kebutuhan Pekerjaan Konstruksi

Kemudahan mendapatkan barang di pasaran Indonesia 1 Kesesuaian kebutuhan pekerjaan konstruksi


1 dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
Kompleksitas pekerjaan konstruksi
2
2 Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Keterlibatan usaha kecil

Jumlah produsen dan/atau jumlah


3 Waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi
3 Pelaku Usaha Penggunaan barang/material; perkiraan biaya,
4
persentase bagian/komponen dalam negeri,
4 Keterangan asal barang studi kelayakan pekerjaan konstruksi, desain
5 pekerjaan konstruksi, kontrak pekerjaan konstruksi
dan pembebasan lahan.

Identifikasi Kebutuhan Pekerjaan Terintegrasi


4 Penggunaan barang/material dari dalam negeri atau luar negeri
1 Jenis pengadaan yang akan dilaksanakan
5 Kontrak pekerjaan terintegrasi
2 Jenis, fungsi, target & sasaran yang akan
dicapai 6 Kesiapan dokumen pekerjaan terintegrasi
3 Waktu penyelesaian pekerjaan terintegrasi
7 Kebutuhan konsultan pendamping

10
Menyusun Perencanaan Pengadaan

PPK Menyusun Perencanaan berdasarkan hasil identifikasi


kebutuhan yang memuat informasi pengadaan barang/jasa
meliputi :
a. nama dan alamat PA/KPA,
b. nama paket pengadaan yang akan dilaksanakan,
c. kebutuhan penggunaan produk dalam negeri,
d. cara pengadaan,
e. uraian singkat paket pengadaan,
f. volume paket pengadaan,
g. nilai paket pengadaan,
h. lokasi paket pengadaan,
i. sumber dana dan
j. perkiraan waktu pemanfaatan barang/jasa

11
RUANG LINGKUP PERENCANAAN PENGADAAN

1 Identifikasi PBJ

2 Penetapan Jenis Barang/Jasa

3 Penetapan Cara Pengadaan


Hasil Perencanaan Pengadaan
diumumkan di dalam RUP
4 Pemaketan dan Konsolidasi

5 Waktu Pemanfaatan Barang/Jasa

6 Anggaran Pengadaan
Ketersediaan barang/jasa dan/atau
penyedia Dalam Negeri di pasar

❑ Didalam kegiatan pengadaan barang/jasa, terdapat kegiatan “Sourcing” yaitu


mencari informasi ketersediaan barang/jasa yang dibutuhkan di pasar, siapa saja
para pemasok yang dapat menyediakan dan kondisi di pasar (rantai pasoknya).
❑ Informasi ini akan digunakan dalam menentukan strategi pengadaan : metode
pemilihan, penentuan wajib/tidak PDN, pemaketan dan konsolidasi, dll
❑ Penentuan wajib penggunaan PDN : dalam hal terdapat produk yang memiliki
TKDN ditambah Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling rendah 40% (empat
puluh persen).
❑ Informasi Produk Dalam Negeri dapat dilihat melalui :
❑ Web P3DN : http://tkdn.kemenperin.go.id/
❑ E-catalog LKPP : local, Sektoral dan Nasional
❑ Pemeran; Katalog Produk; dan sumber lainnya
Sumber Informasi Produk Dalam Negeri (2/2)

Laman Kementerian Perindustrian/Pusat P3DN


Cara lainnya untuk mencari informasi produk dalam negeri yaitu dengan melihat Daftar Inventaris
Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri pada Web Kementerian Perindustrian atau langsung
mengunjungi Web P3DN pada link : http://tkdn.kemenperin.go.id/search.php

14 14
Katalog Elektronik

KATALOG ELEKTRONIK

Selain katalog elektronik yang dimiliki oleh


perusahaan (e-Katalog Swasta), dalam
mendukung efektifitas dan efisiensi
proses pengadaan barang dan jasa
pemerintah (PBJP), pemerintah juga
memfasilitasi Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah dan para penyedia di
seluruh Indonesia dengan
mengembangkan Katalog Elektronik (e-
katalog), yang merupakan bagian dari
aktivitas e-procurement. Katalog
elektronik tersebut dapat di akses pada
laman : https://e-katalog.lkpp.go.id/

E-Katalog yang tersedia pada laman LKPP memiliki informasi terkait produk
dalam negeri seperti persentase TKDN

15 15
Penyusunan spesifikasi teknis/KAK sesuai kebutuhan
Spesifikasi barang yang akan diadakan, meliputi :
❑ Macam/jenis barang yang akan diadakan; (untuk barang, cek di Daftar Inventaris
PDN, apakah ada barang yang mempunyai TKDN + BMP min 40%? Jika ada maka
barang yang akan diadakan tersebut wajib produk dalam negeri (PDN)
❑ Fungsi/kegunaan barang
❑ Bahan/material yang digunakan;→ Mengutamakan penggunaan bahan/materia yang
berasal dari dalam negeri
❑ Ukuran/volume/kapasitas barang;
Persyaratan lainnya, meliputi
❑ Cara pengangkutan, penimbunan/penyimpanan (jika diperlukan) → menggunakan
penyedia jasa dalam negeri
❑ Cara pemasangan/pengoperasian/penggunaan (jika diperlukan) → menggunakan penyedia
jasa dalam negeri
❑ Kebutuhan pelatihan (jika diperlukan)
Penyusunan spesifikasi teknis/KAK sesuai kebutuhan

Spesifikasi Pekerjaan Konstuksi yang akan diadakan, meliputi :


❑ Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan → untuk barang mohon di cek Daftar Inventaris
untuk menentukan komponen utama apa saja yang diwajibkan ber TKDN.
❑ Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan
❑ Ketentuan penggunaan tenaga kerja → diutamakan tenaga kerja WNI
❑ dll

KAK Pengadaan Konsultan yang akan diadakan, meliputi :


Tenaga ahli yang dibutuhkan meliputi :
• Tingkat pendidikan formal sesuai bidang; Pengalaman menangani pekerjaan; Jumlah tenaga
ahli; Waktu penugasan tenaga ahli
• “Tenaga Kerja berwarga negara Indonesia”, Jika Tenaga kerja dari Indonesia sudah
bisa mengerjakan, maka dapat disebutkan bahwa : Namun jika belum mampu
dikerjakan oleh WNI, maka dapat disebutkan bahwa : ”Jika tenaga kerja berasal dari
WNA, maka perlu dilakukan alih pengetahuan kepada tenaga ahli local dalam jangka
waktu ………”
• Bahan dan alat yang digunakan diutamakan produk dalam negeri
Penyusunan spesifikasi teknis/KAK sesuai kebutuhan

Kerangka Acuan Kerja Untuk Pengadaan Jasa Lainnya, meliputi :


Tenaga terampil yang dibutuhkan meliputi :
• Tingkat pendidikan formal sesuai bidang; Pengalaman menangani pekerjaan sejenis;
Jumlah tenaga terampil yg dibutuhkan; Waktu penugasan
• “Tenaga Kerja berwarga negara Indonesia”, Jika Tenaga kerja dari Indonesia
sudah bisa mengerjakan, maka dapat disebutkan bahwa : Namun jika belum
mampu dikerjakan oleh WNI, maka dapat disebutkan bahwa : ”Jika tenaga
kerja berasal dari WNA, maka perlu dilakukan alih pengetahuan kepada tenaga
local dalam jangka waktu ………”
• Bahan dan alat yang digunakan diutamakan produk dalam negeri
Spesifikasi teknis untuk bahan/material dan peralatan yang diperlukan, harus
memenuhi standar yang ditetapkan; → diutamakan bahan/material/peralatan berasal
dari dalam negeri
Formulir Perencanaan Pengadaan :

% TKDN
Pemaketan & Rencana Umum Pengadaan (RUP)

PP 29 pasal 59 & Perpres 12/2021 pasal 66 (4)


❑ Menentukan Wajib/Tidak PDN saat pencarian pasar pasokan, ditemukan
produk dgn TKDN + BMP ≥ 40% , TKDN ≥ 25% → Lihat Daftar Inventaris
Barang PDN (http://tkdn.kemenperin.go.id/search.php)
❑ Jika ditemukan minimal 1 produk yang mempunyai TKDN + BMP min 40%
(TKDN ≥ 25%) maka wajib produk dalam negeri, produk impor tdk boleh
masuk

Permenperin 2 Tahun 2014 Pasal 6 – 9 → TKDN + BMP < 40% → dimaksimalkan


(TKDN ≥ 15%) & diberdayakan (TKDN ≥ 10%)
Note dalam PEMAKETAN :
Barang yang diwajibkan, dimaksimalkan dan yang diberdayakan DILARANG dimasukan dalam
satu paket; kecuali untuk kelompok barang yg merupakan satu kesatuan sistem yg tidak dapat
dipecah-pecah.

20
PA/KPA Menetapkan
Perencanaan Pengadaan
dan mengumumkan RUP

PA/KPA menetapkan dan mengumumkan RUP melalui aplikasi Sistem Informasi RUP
(SiRUP).

Dalam menetapkan dan mengumumkan RUP, PA/KPA memastikan bahwa dalam rangka
peningkatan penggunaan produk dalam negeri, RUP yang dimaksud telah mencantumkan
kebutuhan penggunaan produk dalam negeri di Instansinya, dengan men-tag “Ya” pada
pilihan “Penggunaan Produk Dalam Negeri” apabila pengadaan Wajib PDN.

21
PA/KPA
menetapkan dan
mengumumkan
RUP melalui
aplikasi Sistem
Informasi RUP
(SiRUP)

Persiapan
Pengadaan
Perhitungan Estimasi Target TKDN
Sebagai Komitmen dan/atau Threshold
1. Dalam tahapan perencanaan (Program/Kegiatan, Anggaran, dan Pengadaan)
diamanatkan adanya penentuan target TKDN
2. TKDN menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan spesifikasi teknis/KAK.
Spesifikasi teknis menjadi bagian yang disusun sejak tahapan perencanaan
pengadaan
3. Adanya ketentuan pencatatan PDN dalam Pengadaan
PANDUAN PENCATATAN PDN DALAM PENGADAAN
CONTOH PENCATATAN
Panduan Pencatatan

Pencatatan
PDN TKDN PDN import
Surat Menko Marves B5041 Dibuktikan Apabila tidak Apabila
Panduan Ketika melakukan dengan memiliki sertifikat konstruksi
pencatatan atas belanja barang/jasa kepemilikan TKDN namun dikerjakan tidak
sertifikat TKDN konstruksi diwilayah NKRI
dan tercantum dikerjakan atau apabila tidak
dalam web didalam negeri termasuk
Pekerjaan Konstruksi tkdn.kemenperin. dengan nilai katergori produk
go.id proyek maks yang memiliki
15.000.000.000 TKDN dan PDN
Panduan Pencatatan

Pencatatan
PDN TKDN PDN import
Surat Menko Marves B5041 Dibuktikan
Panduan Ketika melakukan dengan Produk tercantum
pencatatan atas belanja barang/jasa kepemilikan dalam tercantum Apabila tidak
sertifikat TKDN dalam web termasuk
dan tercantum tkdn.kemenperin. katergori produk
dalam web go.id atau yang memiliki
Produk Industri tkdn.kemenperin. pernyataan TKDN dan PDN
go.id penyedia
Panduan Pencatatan
Konsep Dasar Penghitungan TKDN
DEFINISI
Barang dan Jasa, termasuk rancang bangun dan perekayasaan, yang diproduksi atau dikerjakan
oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia, menggunakan seluruh atau
Produk Dalam Negeri
sebagian tenaga kerja warga negara Indonesia, dan prosesnya menggunakan Bahan Baku atau
komponen yang seluruh atau sebagian berasal dari dalam negeri.

Tingkat Komponen Dalam Negeri yang selanjutnya disebut TKDN adalah besaran kandungan
Tingkat Komponen Dalam Negeri dalam negeri pada Barang, Jasa, serta gabungan Barang dan Jasa.

Nilai penghargaan yang diberikan kepada Perusahaan Industri yang berinvestasi dan berproduksi di
Bobot Manfaat Perusahaan Indonesia

Kegiatan menghitung nilai TKDN Barang/Jasa dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan berdasarkan
Verifikasi data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha produsen Barang, perusahaan Jasa, atau
penyedia gabungan Barang dan Jasa

Nilai penyesuaian harga terhadap harga penawaran dalam proses harga


Preferensi Harga evaluasi akhir dalam pengadaan Barang/Jasa.
Jenis TKDN

Barang

TKDN Jasa

Gabungan
• DEFINISI
• BARANG
Benda (material atau peralatan) yang didatangkan dalam bentuk utuh
maupun terurai yang mempunyai fungsi serta wujud yang khusus.

• JASA
Layanan profesional untuk mencapai sasaran tertentu yang hasil akhirnya
bukan dalam bentuk barang yang bisa digunakan langsung.

• GABUNGAN BARANG DAN JASA


Pekerjaan yang perencanaan teknis, penetapan spesifikasi dan
pengawasan pelaksanaannya dilakukan oleh Pengguna, sedangkan seluruh
proses serta pengerjaannya termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan
dan material yang diperlukan dilaksanakan oleh Penyedia.
• KARAKTERISTIK TKDN

BARANG
Capaian TKDN yang menunjuk pada satu jenis barang.
(Digunakan untuk pengadaan produk tunggal)

JASA
Capaian TKDN yang menunjuk pada satu kontrak pekerjaan jasa.
TKDN (Digunakan untuk pengadaan jasa)

GAB. BARANG & JASA


Capaian TKDN yang menunjuk pada satu kontrak pekerjaan jasa
pemborongan.
(Digunakan untuk pengadaan multi produk atau gab. Barang & Jasa)
Perhitungan Estimasi Target TKDN
TKDN meliputi : TKDN pada barang; TKDN pada gabungan barang; TKDN pada jasa;
TKDN pada gabungan jasa; TKDN pada gabungan barang dan jasa.
• TKDN Barang : Cek Daftar Inventaris & lihat beberapa aturan terkait tentang target
capaian TKDN untuk bbrp bidang (ESDM, kelistrikan, telekomunikasi, dll) →
perhitungannya merujuk pada Daftar Inventaris Barang/Jasa
• TKDN Jasa : perhitungan estimasi (Management Proyek, Tenaga Kerja, Alat Kerja/Fas
Kerja, Konstruksi/Fabrikasi, Jasa Lainnya) → capaian TKDN Jasa didasarkan Perhitungan
capaian TKDN yang mengandung jasa. Perhitungannya merujuk hasil perhitungan
sendiri dan dihitung berdasar tahapan pekerjaan sesuai karakter pekerjaan.
• Estimasi TKDN gabungan barang, gabungan jasa, gabungan barang dan jasa dihitung
setiap satu kegiatan tender
Tata Cara Penghitungan TKDN Barang
Skema Penghitungan TKDN Produk
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2020
“Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan “Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)” Komponen Dalam Negeri Produk Farmasi”
Cost Based Process Based
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 04 Tahun 2017 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 22 Tahun 2020
“Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan “Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan
Tingkat Komponen Dalam Negeri Untuk Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Elektronika dan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya”” Material Based Telematika” Cost & Process Based
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2017
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2022
“Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan
“Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan
Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk
Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik
Telepon Seluler, Komputer Genggam
Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle)”
dan Komputer Tablet”
Material + Process Based Cost + Process Based
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 31 Tahun 2022
“Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan
Tingkat Komponen Dalam Negeri Alat Kesehatan dan Alat
Kesehatan Diagnostik In Vitro)”
Cost + Process Based
Syarat Perusahaan & Produk

BERINVESTASI DI INDONESIA • Nilai Ekonomi BARANG/


PRODUK
Lebih Tinggi
BERLOKASI DI INDONESIA

BERPRODUKSI DI INDONESIA • Sifat


• Wujud PERUBAHAN

• Fungsi

• Dalam Negeri BAHAN BAKU


&
TENAGA KERJA
• Luar Negeri
Konsep Penilaian Manufaktur
ASAL BARANG

KEWARGANEGARAAN

BAHAN
TENAGA BAKU
KERJA

KEPEMILIKAN
FACTORY
OVERHEAD

Biaya Dalam Negeri


TKDN = x 100%
Total Biaya Produksi
Objek Penilaian TKDN

HARGA JUAL
7.500.000

KEUNTUNGAN PAJAK HARGA POKOK PENJUALAN


900.000 600.000 6.000.000

BIAYA KOMERSIL BIAYA MANUFAKTUR


5.000 5.640.000

BEBAN PEMASARAN ADMINISTRASI FACTORY


MATERIAL TENAGA KERJA
OVERHEAD
4.230.000 560.000 850.000
1. Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung
Form Penilaian TKDN Manufaktur Bahan Baku
2. Jasa Terkait Bahan Baku

3. Tenaga Kerja Langsung


Tenaga Kerja
4. Jasa Terkait Tenaga Kerja Langsung

5. Tenaga Kerja Tidak Langsung / Manajemen

6. Mesin Alat Kerja yang Dimiliki Sendiri


Factory
7. Mesin Alat Kerja yang Disewa Overhead

8. Jasa Terkait Biaya Tidak Langsung Pabrik

9. Rekapitulasi Penilaian TKDN


Bahan Baku
Bahan Baku Bahan Baku Bagaimana dengan PDRI (pajak dalam rangka impor) untuk
Dalam Negeri Luar Negeri bahan baku asal luar negeri (bahan baku impor)?
Mempunyai 100% Tidak Mempunyai
Nilai TKDN
PDRI (pajak dalam rangka impor) dikatakan sebagai
Nilai TKDN
kandungan lokal.

0% 0%

Jika nilai bahan baku < 3%


Kriteria penilaian dilakukan Penelusuran Bahan Baku
(akumulasi 10%), dan barang Nilai Bahan Baku dihitung
berdasarkan asal barang dilakukan sampai produsen
diproduksi di Dalam Negeri, dinilai setelah sampai di lokasi pabrik
(negara asal) layer ke-2 TKDN = 100%
Bahan Baku
Harga beli bahan langsung yang dipakai
(Misal: Kain, Benang, Kancing, dll)

Harga beli bahan pendukung


(Misal: Cat, Lem, dll)

Biaya Jasa terkait pengadaan bahan baku:


1. Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor
2. Biaya Pengiriman (Freight Cost)
3. Biaya Asuransi (Insurance Cost)
4. Biaya bongkar muat
5. Biaya handling dan transportasi ke pabrik
6. Biaya penerimaan & pemeriksaan (receiving&inspection cost)
7. dll
FORMULIR 1.1 : TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK BAHAN BAKU
(BAHAN BAKU LANGSUNG / TIDAK LANGSUNG)

Biaya bahan (material) langsung dinilai berdasarkan


biaya material yang digunakan untuk menghasilkan 1
(satu) satuan produk
FORMULIR 1.2. : TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK BAHAN BAKU
(JASA-JASA TERKAIT)
Penyedia Barang/Jasa : PT. SEPATU INDONESIA
Hasil Produksi : Barang Lainnya
Jenis Produk : Sepatu
Spesifikasi : PDL TYPE-3
Standar : -

Pemasok / Alokasi biaya Biaya (Rp)


TKDN
No Uraian Produsen Jumlah Biaya (Rp) terhadap
(%) KDN KLN Total
tingkat 2 produk (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(4) x (5) x (6) x (7) (4) x (100%-(5)) x (6) x (7) KDN + KLN

1 PDRI Dirjen Pajak 1 100% 12.537,85 100,00% 12.537,85 - 12.537,85


2 - - -
3 - - -
4 - - -
5 - - -
TOTAL 12.537,853 - 12.537,853

Biaya jasa terkait bahan (material) langsung dinilai berdasarkan biaya material yang digunakan
untuk menghasilkan 1 (satu) satuan produk, misalnya PPN dan PDRI (Pajak Dalam Rangka Impor)
dalam pembuatan sebuah Sepatu
Tenaga Kerja

WNI WNA Bisakah orang Indonesia yang bekerja untuk PMA atau
perusahaan asing dikatakan memiliki kandungan lokal?

100% 0% Ya, itu bisa dikatakan memiliki kandungan lokal.

Bagaimana dengan pajak penghasilan dan Visa untuk


para pekerja asing yang bekerja di Indonesia?
-
Pajak penghasilan dan Visa untuk para pekerja asing
KEWARGANEGARAAN dikatakan sebagai kandungan lokal.
Tenaga Kerja (Labour)
Upah tenaga kerja yang terkait langsung dengan pembuatan produk.
misal: - foreman,
- operator,
- helper,
- QC inspector

Biaya jasa terkait tenaga kerja langsung


1. Pajak Penghasilan
2. Lembur
3. Tunjangan makan, tunjangan transportasi
4. Asuransi Tenaga Kerja
5. Baju seragam dan perlengkapan keselamatan kerja
6. Penempatan / Mobilisasi / Demobilisasi
7. dll
FORMULIR 1.3. : TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK TENAGA KERJA
LANGSUNG

Penyedia Barang/Jasa : PT. SEPATU INDONESIA


Hasil Produksi : Barang Lainnya
Jenis Produk : Sepatu
Spesifikasi : PDL TYPE-3
Standar : -

Alokasi gaji Biaya (Rp)


TKDN Jumlah
No Uraian Kewarganegaraan Gaji per bulan (Rp) u/ produk yang dinilai
(%) (orang) KDN KLN Total
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(4) x (5) x (6) x (7) (100%-(4)) x (5) x (6) x (7) KDN + KLN

1 OPERATOR CUTTING Indonesia 100% 3 3.900.000,00 100,00% 11.700.000,00 - 11.700.000,00


2 OPERATOR SERI Indonesia 100% 5 3.900.000,00 100,00% 19.500.000,00 - 19.500.000,00
3 OPAERATOR SEWING 0UTLINE 1 Indonesia 100% 12 3.900.000,00 100,00% 46.800.000,00 - 46.800.000,00
4 OPERATOR SEWING 0UTLINE 2 Indonesia 100% 5 3.900.000,00 100,00% 19.500.000,00 - 19.500.000,00
5 OPERATOR SEWING Indonesia 100% 18 3.900.000,00 100,00% 70.200.000,00 - 70.200.000,00
6 OPERATOR ASSEMBLING Indonesia 100% 17 3.900.000,00 100,00% 66.300.000,00 - 66.300.000,00
TOTAL 234.000.000,00 - 234.000.000,00
(9) Kapasitas normal per bulan 6.945
(10) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk 33.693,30 - 33.693,30

- Biaya tenaga kerja langsung dinilai berdasarkan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk melakukan proses produksi 1 (satu) satuan produk
- Melakukan perhitungan kapasitas terpasang untuk menjaga konsistensi nilai TKDN (terutama pada TKDN barang)
FORMULIR 1.4 : TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK TENAGA KERJA
LANGSUNG (UNTUK BIAYA TERKAIT LAINNYA)

Penyedia Barang/Jasa : PT. SEPATU INDONESIA


Hasil Produksi : Barang Lainnya
Jenis Produk : Sepatu
Spesifikasi : PDL TYPE-3
Standar : -

Pemasok / Biaya pengurusan Alokasi Penggunaan Biaya (Rp)


TKDN
No Uraian Produsen Jumlah per bulan u/ produk yang dinilai yang dialokasikan untuk produk yang dinilai
(%)
tingkat 2 (Rp) (%) KDN KLN Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(4) x (5) x (6) x (7) (100%-(4)) x (5) x (6) x (7) KDN + KLN

1 BPJS Ketenagakerjaan BPJS 100% 1 15.420.600,00 100,00% 23.633.652,36 - 23.633.652,36


2 BPJS Kesehatan BPJS 100% 1 9.360.000,00 100,00% 14.345.160,76 - 14.345.160,76
3 - - -
4 - - -
5 - - -
TOTAL 37.978.813,12 - 37.978.813,12
Kapasitas normal per bulan 6.945
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk 5.468,51 - 5.468,51

Biaya jasa terkait tenaga kerja langsung dinilai berdasarkan biaya jasa terkait tenaga kerja yang digunakan untuk melakukan proses produksi 1 (satu) satuan produk, contoh Tunjangan,
Asuransi, Makan, Safety Equipment, dsb.
Factory Overhead

1. Material habis pakai (consumable)


7. Lisensi dan paten untuk produk
Misal : gas, solar, pelumas, dll
8. Telepon, Listrik dan Biaya lainya.
2. Upah tenaga kerja tidak langsung
9. Pajak Penghasilan untuk tenaga kerja tidak langsung dan
Misal: manajer produksi, supervisor produksi, manajer
Pajak Bumi & Bangunan (PBB)
QA/QC, tim engineering
10. Biaya pengujian produk
3. Biaya depresiasi atau biaya sewa pabrik
11. Biaya handling & transportasi untukconsumable
4. Biaya depresiasi atau biaya sewa mesin peralatan
12. Biaya untuk K3L atau HSE
5. Biaya Perawatan, Perbaikan dan Suku cadang
13. Biaya untuk program mutu
6. Asuransi (Tenaga kerja tidak langsung, gedung, mesin)
FORMULIR 1.5 : TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK BIAYA TIDAK
LANGSUNG PABRIK (TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG / MANAJEMEN)

Penyedia Barang/Jasa : PT. SEPATU INDONESIA


Hasil Produksi : Barang Lainnya
Jenis Produk : Sepatu
Spesifikasi : PDL TYPE-3
Standar : -

Alokasi penggunaan Biaya (Rp)


TKDN Jumlah
No Uraian Kewarganegaraan Gaji per bulan (Rp) u/ produk yang dinilai
(%) (orang) KDN KLN Total
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(4) x (5) x (6) x (7) (100%-(4)) x (5) x (6) x (7) KDN + KLN

1 Manager Indonesia 100% 1 8.500.000,00 50,00% 4.250.000,00 - 4.250.000,00


2 Supervisor Indonesia 100% 1 5.600.000,00 50,00% 2.800.000,00 - 2.800.000,00
3 Leader Indonesia 100% 1 4.450.000,00 50,00% 2.225.000,00 - 2.225.000,00
4 - - -
5 - - -
6 - - -
7 - - -
TOTAL 9.275.000,00 - 9.275.000,00
Kapasitas normal per bulan 6.945
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk 1.335,49 - 1.335,49

Biaya tenaga kerja tidak langsung dinilai berdasarkan biaya tenaga kerja tidak langsung yang digunakan untuk melakukan proses produksi 1 (satu) satuan produk.
Kriteria Penilaian Alat Kerja

Dibuat DN LN

Dimiliki DN LN DN+LN DN LN DN+LN

%TKDN 100% 75% 75% 0%

75% + (25% x % Saham DN) % Saham DN Maks. 75%


FORMULIR 1.6 : TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK BIAYA TIDAK
LANGSUNG PABRIK (UNTUK MESIN / ALAT KERJA YANG DIMILIKI SENDIRI)

Penyedia Barang/Jasa : PT. SEPATU INDONESIA


Hasil Produksi : Barang Lainnya
Jenis Produk : Sepatu
Spesifikasi : PDL TYPE-3
Standar : -

Alat kerja Alokasi penggunaan Biaya (Rp)


Jumlah Biaya depresiasi per
No Uraian Spesifikasi TKDN u/ produk yang dinilai
(unit) Dibuat Dimiliki bulan KDN KLN Total
(%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(4) x (5) x (6) x (7) (4) x (100%-(5)) x (6) x (7) KDN + KLN

1 MESIN CUTTING 3 LN DN 75,00% 2.347.777,00 100,00% 5.282.498,25 1.760.832,75 7.043.331,00


2 MESIN SKIVING M/C 1 LN DN 75,00% 2.163.666,00 100,00% 1.622.749,50 540.916,50 2.163.666,00
3 MESIN SEWING LINE 1 1 LN DN 75,00% 5.683.333,00 100,00% 4.262.499,75 1.420.833,25 5.683.333,00
4 MESIN SEWING LINE 2 1 LN DN 75,00% 5.683.333,00 100,00% 4.262.499,75 1.420.833,25 5.683.333,00
5 MESIN NPB 1 LN DN 75,00% 1.866.666,00 100,00% 1.399.999,50 466.666,50 1.866.666,00
6 CONVEYOR 1 LN DN 75,00% 899.999,00 100,00% 674.999,25 224.999,75 899.999,00
TOTAL 17.505.246,00 5.835.082,00 23.340.328,00
Kapasitas normal per bulan 6.945
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk 2.520,55 840,18 3.360,74

Biaya alat kerja milik sendiri dinilai berdasarkan biaya depresiasi untuk alat kerja yang digunakan untuk melakukan proses produksi 1 (satu) satuan produk.
FORMULIR 1. 7 : TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK BIAYA TIDAK
LANGSUNG PABRIK (UNTUK MESIN / ALAT KERJA / FASILITAS KERJA YANG DISEWA

Penyedia Barang/Jasa : PT. SEPATU INDONESIA


Hasil Produksi : Barang Lainnya
Jenis Produk : Sepatu
Spesifikasi : PDL TYPE-3
Standar : -

Pemasok / Kepemilikan Alat Kerja Biaya Alokasi penggunaan Biaya (Rp)


No Uraian Spesifikasi Produsen Jumlah (unit) TKDN sewa u/ produk yang dinilai
Dibuat Dimiliki KDN KLN Total
tingkat 2 (%) per bulan (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
(5) x (6) x (7) x(8) (5) x (100%-(6)) x (7) x (8) KDN + KLN

1 - - -
2 - - -
TOTAL - - -
Kapasitas normal per bulan 6.945
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk - - -

Biaya alat kerja milik sewa dinilai berdasarkan biaya sewa dari alat kerja sewa yang digunakan untuk melakukan proses produksi 1 (satu) satuan produk.
FORMULIR 1.8 : TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI UNTUK BIAYA TIDAK LANGSUNG
PABRIK (UNTUK JASA-JASA TERKAIT)

Penyedia Barang/Jasa : PT. SEPATU INDONESIA


Hasil Produksi : Barang Lainnya
Jenis Produk : Sepatu
Spesifikasi : PDL TYPE-3
Standar :-

Biaya pengurusan Alokasi Penggunaan Biaya (Rp)


TKDN
No Uraian Pemasok Jumlah per bulan u/ produk yang dinilai
(%) KDN KLN Total
(Rp) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(4) x (5) x (6) x (7) (4) x (100%-(5)) x (6) x (7) KDN + KLN

1 LISTRIK PLN 1 100% 109.423.044,00 100,00% 109.423.044,00 - 109.423.044,00


2 TELEFON TELKOM 1 100% 1.838.892,00 25,00% 459.723,00 - 459.723,00
3 ISO PT.OPTIMA CIPTA SOLUSINDO
1 100% 625.000,00 25,00% 156.250,00 - 156.250,00
4 - - -
5 - - -
TOTAL 110.039.017,00 - 110.039.017,00
Kapasitas normal per bulan 6.945
Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk 15.844,35 - 15.844,35

Biaya jasa umum dinilai berdasarkan biaya jasa yang digunakan untuk melakukan proses produksi 1 (satu) satuan produk.
FORMULIR 1.9 REKAPITULASI PENILAIAN TKDN (BARANG)
Dokumen Pendukung

Deskrpsi Dokumen pendukung Keterangan


Tenaga Kerja 1. KTP / Passport Tenaga kerja yang terlibat
2. Slip gaji / surat pernyataan gaji bermaterai yang ditandatangani dan stempel
pejabat yang berwenang
3. Untuk biaya-biaya jasa terkait personel harus disertai dokumen pendukung. PERHITUNGAN TKDN DILAKUKAN
BERDASARKAN DATA YANG DAPAT
Alat Kerja (Dimiliki Sendiri) 1. Akte perusahaan terakhir DIPERTANGGUNG JAWABKAN.
2. Invoice pembelian alat kerja DALAM HAL DATA YANG DIPERGUNAKAN
3. perhitungan depresiasi alat kerja (berdasarkan laporan keuangan tahun
DALAM PERHITUNGAN TKDN TIDAK
terakhir perusahaan yang di ttd pejabat berwenang dan bermaterai atau
DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN,
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik).
NILAI TKDN UNTUK KOMPONEN YANG
Alat Kerja (Disewa) 1. Invoice/PO/Penawaran sewa alat kerja BERSANGKUTAN DINILAI NIHIL.
2. Akte pendirian Perusahaan yang menyewakan alat tersebut (Berdasarkan Peraturan Menteri
Bahan baku/Material 1. Invoice/PO/Penawaran material Perindustrian No. 16/M-IND/PER/2/2011,
2. Sertifikat TKDN Mass Produk dari Kemenperin (jika belum ada, dapat Pasal 7 point 1 & 2)
membuat self assesment sesuai aturan yang berlaku berikut dokumen
pendukungnya).
Catatan Verifikasi

• Biaya Produksi dihitung sampai di lokasi pengerjaan (pabrik/workshop) untuk produk barang yang bersangkutan.
• Perhitungan TKDN barang ditelusuri sampai dengan barang tingkat dua (layer 2) yang dihasilkan produsen dalam negeri.
• Dalam hal data yang digunakan dalam perhitungan TKDN yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, nilai TKDN untuk
komponen tersebut dinilai NIHIL (0).
CHECK LIST DOKUMEN VERIFIKASI TKDN

BARANG
Nama Penyedia Barang :
Nama Kontrak :

Ada Keterangan
I. Data Umum dan Aspek Legal
a. Daftar Isian
b. Akta Pendirian dan Akta Perubahan Terakhir
c. Izin Usaha (IUI/IUT/OSS)
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Data Umum dan Aspek e.


f.
Struktur Organisasi (Perusahaan dan Pabrik)
Katalog produk (jika ada)
g. Fotokopi sertifikat (ISO, SNI, HSE, dsb)
Legal Perusahaan h.
i.
Flow proses produksi
Gambar teknik dari produk yang dinilai
j. Realisasi Produksi 1 Tahun Terakhir
k. Daftar Vendor Layer ke-2

II. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)


a Self Assessment TKDN Barang

Checklist Dokumen
1. Bahan Baku Langsung
a. Daftar Kebutuhan Bahan Baku untuk Satuan Produk
yang dinilai (Bill of Material)
b. Bukti pembelian bahan baku terhadap produk yang dinilai

Verifikasi TKDN Barang (PIB, Faktur Pajak, Invoice, Kwitansi, dll)


c. Jasa terkait pembelian bahan baku (Handling & Transportation,
Pengiriman, Bongkar Muat, Sewa Gudang di Pelabuhan
Asuransi Bahan Baku, Receiving & Inspection Cost, Royalti)

2. Tenaga Kerja Langsung (Foreman/Leader, Operator, Helper, QC Inspector)


a. List gaji
b. Biaya lembur
c. Biaya Tunjangan (Makan, Transportasi, Kesehatan)
d. Biaya asuransi
e. Biaya Pajak Penghasilan
f. Biaya Lain-lain (Seragam, Perlengkapan Kerja, dsb)
Data dan Dokumen TKDN 3 Overhead Pabrik
a. Lay Out Pabrik
b. Daftar Mesin dan Nilai Depresiasi/Sewa Mesin
c. List gaji Tenaga kerja tidak langsung (Manajer, Supervisor, dll)
d. Biaya Asuransi, Pajak dan Tunjangan Tenaga Kerja
Tidak Langsung
e. Bukti pembayaran PLN, Air, Telepon dalam 3 bulan terakhir
f. Bukti pembelian Consumable (Gas, Solar, Pelumas, Mata Bor, dll)
g. Biaya Depresiasi / sewa gedung Pabrik, Tanah
h. Asuransi gedung Pabrik dan Mesin Produksi
i. Biaya Lisensi dan Patent
j. Biaya Sertifikasi (ISO, SNI, HSE, dsb)
k. Biaya Perawatan, Perbaikan dan Suku Cadang
l. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
m. Biaya Pengujian Produk (Testing Produk)
n. Biaya Program Mutu (a.l. Pelatihan karyawan)

FOR/PII-TKDN/10 Rev.00 Hal. 01 dari 01 Hal


Catatan :
• Sertifikat TKDN Barang ditanda sahkan oleh Kepala
Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri,
Kementerian Perindustrian
• Satu sertifikat TKDN mewakili satu jenis produk
• Jenis produk yang dapat ditanda sahkan sesuai dengan
komoditi Izin Usaha Industri Perusahaan.
• Sertifikat TKDN Barang berlaku selama 3 Tahun.
ALUR PROSES VERIFIKASI TKDN

Pengajuan
Pengajuan Ke WEB Membuat Pemeriksaan
Verifikasi Verifikasi Input Data
Produk ke SIINAS tkdnsucofindo.id Self Assessment Kelengkapan
Manufaktur Pengembangan
Dokumen

Sertifikat TKDN Panel Review Pelaporan dan QC Input System Online Finalisasi Nilai TKDN Penulusuran Vendor
Siapakah yang Melakukan Perhitungan TKDN?

TKDN Barang
Lembaga Verifikasi oleh
Produsen Hasil self-
verifikator lembaga
lakukan self assessment
melakukan verifikator
assessment tersebut diajukan
survey lapang independen

Pencantuman
Laporan Hasil Pengesahan
dalam Daftar
verifikasi kepada Rapat Panel Sertifikat
Inventaris B/J
Pusat P3DN TKDN/BMP
PDN

PA/KPA/PPK mencari informasi di tahap perencanaan (dari Daftar Inventaris Barang/Jasa PDN) yaitu
• saat menentukan wajib tidaknya proses PBJP menggunakan PDN, dan
• saat melakukan perhitungan estimasi/target nilai TKDN yang dipersyaratkan pada pengadaan tersebut.

62
62
Perhitungan TKDN Barang – Cost Based

Perhitungan persentase TKDN


TKDN Barang dapat dilihat pada Daftar Inventaris Barang/Jasa 1 berdasarkan biaya membuat produk
(cost of goods).
DN
Bahan Baku
LN 2 Tidak termasuk keuntungan, biaya
overhead Perusahaan & Pajak

DN
Tenaga Kerja
3
Bahan dinilai berdasar negara
LN asal;

DN
Mesin
LN 4 Mesin dinilai berdasar asal &
kepemilikan

DN
5
Tenaga kerja berdasarkan
Overhead kewarganegaraan
pabrik LN

63
63
Rumus Perhitungan

Perhitungan TKDN Barang

Biaya Komponen DN
TKDN = --------------------------------------- x 100 %
Biaya Produksi Barang Jadi

64
64
PERHITUNGAN TKDN BARANG

Penyedia Barang/Jasa :
Jenis Produksi :
Nama Pekerjaan :
Pemilik Pekerjaan :
No. Dokumen :
Biaya
Uraian
KDN KLN Total TKDN (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Bahan baku untuk material langsung 20.000 10.000 30.000


2 Bahan baku untuk biaya terkait lain nya 5.000 2.000 7.000

1 Tenaga Kerja Langsung 15.000 5.000 20.000


2 Tenaga Kerja Langsung untuk Biaya Terkait Lainnya 5.000 - 5.000

1 Tenaga kerja tidak langsung 10.000 5.000 15.000


2 Mesin yang dimiliki 8.000 7.000 15.000
3 Mesin yang sewa 5.000 - 5.000
4 Biaya tidak langsung Terkait Lain nya 1.000 - 1.000
Biaya produksi 69.000 29.000 98.000 70,40%

Note : Biaya yang dihitung merupakan biaya untuk memproduksi satu satuan produk
65
Tata Cara Penghitungan TKDN Jasa
• Definisi TKDN Jasa

TKDN Jasa dihitung berdasarkan perbandingan antara harga jasa keseluruhan dikurangi harga jasa
luar negeri terhadap harga jasa keseluruhan. (ps.8 ayat 1).

Harga jasa keseluruhan sebagaimana dimaksud merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan jasa yang dihitung sampai di lokasi pengerjaan (on site). (ps.8 ayat 2)

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 −𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐽𝑎𝑠𝑎 𝐿𝑢𝑎𝑟 𝑁𝑒𝑔𝑒𝑟𝑖


%𝑇𝐾𝐷𝑁 𝐽𝑎𝑠𝑎 =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

(Sesuai PMP No. 16 Tahun 2011)


• Obyek Penilaian TKDN Jasa

Harga Penawaran

Biaya Operasional Kontrak Keuntungan Pajak

Biaya
Komersial Biaya Jasa

Manajemen
Alat Kerja / Konstruksi
Proyek dan Jasa Umum
Fasilitas Kerja dan Fabrikasi
Perekayasaan

68
• Komponen Perhitungan TKDN Jasa
MANAJEMEN PROYEK DAN
PEREKAYASAAN

ALAT KERJA / FASILITAS KERJA

JASA

KONSTRUKSI DAN
FABRIKASI

Contoh :
JASA UMUM
• Penyediaan Layanan Jasa
Telekomunikasi
• Pemeliharaan tangki
• Komponen Perhitungan TKDN Jasa

01 – MANAJEMEN PROYEK DAN PEREKAYASAAN

Merupakan komponen tenaga kerja yang berasal dari fungsi-fungsi manajemen dan
perekayasaan yang mendukung langsung kegiatan job order, lelang, atau kontrak, seperti
bagian manajerial proyek, site manager, engineer.

• Biaya Gaji Pokok


• Biaya Tunjangan
• Biaya Lembur
• Biaya Pajak Penghasilan
• Biaya terkait lainnya
• Form TKDN Jasa untuk Komponen Proyek dan Perekayasaan
• Komponen Perhitungan TKDN Jasa

02 – ALAT KERJA

Merupakan komponen alat kerja / fasilitas kerja yang digunakan dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan jasa, seperti laptop, hand tools, hand drill, connection tester, alat berat, dsb.

• Biaya Depresiasi untuk Alat Kerja / Fasilitas Kerja yang dimiliki sendiri
• Biaya Sewa untuk Alat Kerja / Fasilitas Kerja yang disewa
• Komponen Perhitungan TKDN Jasa – Penilaian Alat Kerja

Dibuat DN LN

Dimiliki DN LN DN+LN DN LN DN+LN

%TKDN 100% 75% 75% 0%

75% + (25% x % Saham DN) % Saham DN Maks. 75%


• Form TKDN Jasa untuk Alat Kerja / Fasilitas Kerja
• Komponen Perhitungan TKDN Jasa

03 – KONSTRUKSI / FABRIKASI

Merupakan komponen tenaga kerja yang berasal dari fungsi langsung pada suatu pekerjaan,
misalnya teknisi instalasi, teknisi perawatan

• Biaya Gaji Pokok


• Biaya Tunjangan
• Biaya Lembur
• Biaya Pajak Penghasilan
• Biaya terkait lainnya
• Form TKDN Jasa untuk Konstruksi / Fabrikasi
• Komponen Perhitungan TKDN Jasa Umum

03 – JASA UMUM

Merupakan komponen jasa-jasa yang dikeluarkan untuk pengurusan atau yang berhubungan
dengan pekerjaan jasa, misalnya biaya listrik, biaya asuransi, dan sebagainya.

• Biaya Utilities (listrik, air, telekomunikasi)


• Biaya Asuransi
• Biaya Lisensi dan Paten
• Biaya Bahan Habis Pakai
• Biaya Penjaminan Mutu (Quality Assurance)
• Biaya Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (HSE)
• Form TKDN Jasa untuk Jasa Umum
• Form Rekapitulasi Penilaian TKDN Jasa
TKDN Jasa :
Dihitung Berdasarkan Perhitungan Sendiri

Sedangkan untuk Penyedia Jasa dan/atau penyedia


gabungan Barang dan Jasa dapat melakukan
penghitungan sendiri nilai TKDN Jasa dan/atau nilai
TKDN gabungan Barang dan Jasa sesuai dengan
ketentuan dan tata cara perhitungan nilai TKDN dan
nilai Bobot Manfaat Perusahaan (Pasal 69) untuk satu
kegiatan pelaksanaan tender.

80
80
Pengantar : Tata Cara Perhitungan
TKDN Jasa – Cost Based
Manajemen
Proyek
DN
1 TKDN Jasa : dihitung
berdasarkan perhitungan sendiri
LN
Tidak termasuk : Keuntungan, Pajak,

Tenaga Kerja
DN
2 Biaya tidak langsung perusahaan
(Pemasaran, Biaya Administrasi, dll)
LN

Alat Kerja
DN 3 Bahan, mesin dinilai berdasarkan
negara asal
LN

DN 4 Tenaga kerja berdasarkan


kewarganegaraan
Fabrikasi
LN
5
Biaya Total Jasa = Harga Jasa =
seluruh biaya yg dikeluarkan untuk
DN menghasilkan Jasa (dihitung sampai
di lokasi pengerjaan)
Jasa Lainnya
LN
81
81
Rumus Perhitungan

Perhitungan TKDN Jasa

Biaya Jasa DN
TKDN = ------------------------- x 100 %
Biaya Total Jasa

82
82
PERHITUNGAN TKDN JASA

Penyedia Barang/Jasa :
Jenis Produksi :
Nama Pekerjaan :
Pemilik Pekerjaan :
No. Dokumen :
Biaya
Uraian
KDN KLN Total TKDN (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Manajemen Proyek 10.000 - 10.000


2 Fasilitas kerja /alat kerja 8.000 7.000 15.000
3 Konstruksi & Pabrikasi 15.000 - 15.000
4 Jasa Umum 10.000 3.000 13.000
Biaya produksi 43.000 10.000 53.000 81,13%

Note : Biaya yang dihitung merupakan biaya untuk memproduksi satu satuan produk

83
Tata Cara Penghitungan TKDN Barang dan Jasa
• Definisi TKDN Gabunga Barang dan Jasa

TKDN Gabungan Barang dan Jasa dihitung berdasarkan perbandingan antara keseluruhan harga
komponen dalam negeri barang ditambah keseluruhan harga komponen dalam negeri jasa
terhadap keseluruhan harga barang dan jasa.

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑁𝑒𝑔𝑒𝑟𝑖 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔+𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑁𝑒𝑔𝑒𝑟𝑖 𝐽𝑎𝑠𝑎


% 𝑇𝐾𝐷𝑁 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑠𝑎 =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑠𝑎

(Sesuai PMP No. 16 Tahun 2011)


• Obyek Penilaian TKDN Gabungan Barang dan Jasa

Harga Penawaran

Biaya Operasional Kontrak Keuntungan Pajak

Biaya Komersial Biaya Gabungan Barang dan Jasa

Material Manajemen
Peralatan Alat Kerja/ Konstruksi
Langsung Proyek Dan Jasa Umum
(Barang Jadi) Fasilitas Kerja dan Fabrikasi
(Bahan Baku) Perekayasaan
Gabungan
• Komponen Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa
Barang dan
Jasa
Manajemen Proyek
03
Dan Perekayasaan
Material Langsung
01
(Bahan Baku)
Alat Kerja/
04
BARANG Fasilitas Kerja
Peralatan JASA
02
(Barang Jadi)
Konstruksi
05
dan Fabrikasi

Contoh : 06 Jasa Umum


• Pembangunan dan
pemasangan instalasi listrik
• Pembangunan dan
Pemasangan Jembatan
• Komponen Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa

01 – MATERIAL LANGSUNG (BAHAN BAKU)

Merupakan komponen material/bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan suatu paket
pekerjaan.

• Harga Beli Bahan Langsung yang dipakai


• Biaya Pengiriman (Freight)
• Biaya Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor
• Biaya Asuransi Material
• Biaya Pemeriksaan Material

88
• Form TKDN Gabungan Barang dan Jasa untuk Material Langsung

89
• Komponen Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa

02 – PERALATAN TERPASANG

Merupakan komponen barang jadi atau produk akhir yang akan diintegrasikan pada paket
pekerjaan yang bersangkutan

• Harga Beli Peralatan yang dipakai


• Biaya Pengiriman (Freight)
• Biaya Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor
• Biaya Asuransi
• Biaya Pemeriksaan

90
• Komponen Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa

PERBEDAAN MATERIAL
LANGSUNG DAN PERALATAN
MATERIAL LANGSUNG
TERPASANG PERALATAN TERPASANG

Material atau bahan yang secara Produk jadi yang telah secara satuan
satuan belum memiliki fungsi tertentu telah memiliki fungsi tertentu dan
dan akan diintegrasikan dengan akan diintegrasikan serta menjadi
seluruh material atau peralatan jadi bagian dari suatu paket pekerjaan.
lainnya menjadi bagian dari suatu
paket pekerjaan. Contoh :
• Pompa
Contoh : • Mesin Diesel
• Pipa • Komputer
• Plat • Wellhead
• Kabel

91
• Form TKDN Gabungan Barang dan Jasa untuk Peralatan (Barang Jadi)

92
• Komponen Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa

03 – MANAJEMEN PROYEK DAN PEREKAYASAAN

Merupakan komponen tenaga kerja yang berasal dari fungsi-fungsi manajemen dan
perekayasaan yang mendukung langsung kegiatan job order, lelang, atau kontrak, seperti
bagian manajerial proyek, site manager, engineer.

• Biaya Gaji Pokok


• Biaya Tunjangan
• Biaya Lembur
• Biaya Pajak Penghasilan
• Biaya terkait lainnya

93
• Form TKDN Gabungan Barang dan Jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan

94
• Komponen Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa

04 – ALAT KERJA / FASILITAS KERJA

Merupakan komponen alat kerja / fasilitas kerja yang digunakan dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan jasa, seperti laptop, hand tools, hand drill, connection tester, alat berat, dsb.

• Biaya Depresiasi untuk Alat Kerja / Fasilitas Kerja yang dimiliki sendiri
• Biaya Sewa untuk Alat Kerja / Fasilitas Kerja yang disewa

95
• Komponen Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa - Penilaian Alat Kerja

Dibuat DN LN

Dimiliki DN LN DN+LN DN LN DN+LN

%TKDN 100% 75% 75% 0%

75% + (25% x % Saham DN) % Saham DN Maks. 75%


(Sesuai PMP No. 16 Tahun 2011)

96
• Komponen Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa

PERBEDAAN PERALATAN
TERPASANG DAN ALAT KERJA /
PERALATAN TERPASANG
FASILITAS KERJA ALAT KERJA / FASILITAS KERJA

Peralatan yang dibeli oleh penyedia Peralatan yang dibeli / dimiliki oleh
barang/jasa dan melekat kepada penyedia barang/jasa dan digunakan
paket pekerjaan, serta diakhir dalam rangka penyelesaian
pekerjaan akan menjadi milik dari pekerjaan, namun pada akhir
pengguna barang/jasa. pekerjaan tetap menjadi milik dari
penyedia barang/jasa.
Contoh : Contoh :
• Generator dalam pekerjaan • Excavator dalam pekerjaan jasa
pembangunan land clearing
• Komputer dalam pekerjaan • Mesin Las dalam pekerjaan jasa
pembangunan infrastruktur IT konstruksi

97
• Form TKDN Gabungan Barang dan Jasa untuk Alat Kerja / Fasilitas Kerja

98
• Komponen Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa

05 – KONSTRUKSI / FABRIKASI

Merupakan komponen tenaga kerja yang berasal dari fungsi langsung pada suatu pekerjaan,
misalnya teknisi instalasi, teknisi perawatan.

• Biaya Gaji Pokok


• Biaya Tunjangan
• Biaya Lembur
• Biaya Pajak Penghasilan
• Biaya terkait lainnya

99
• Form TKDN Gabungan Barang dan Jasa untuk Konstruksi / Fabrikasi

100
• Komponen Perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa

06 – JASA UMUM

Merupakan komponen jasa-jasa yang dikeluarkan untuk pengurusan atau yang berhubungan
dengan pekerjaan jasa, misalnya biaya listrik, biaya asuransi, dan sebagainya.

• Biaya Utilities (listrik, air, telekomunikasi)


• Biaya Asuransi
• Biaya Lisensi dan Paten
• Biayan Bahan Habis Pakai
• Biaya Penjaminan Mutu (Quality Assurance)
• Biaya Keselamatan, Keamanan , dan Kesehatan Kerja (HSE)

101
• Form TKDN Gabungan Barang dan Jasa untuk Jasa Umum

102
• Form Rekapitulasi Penilaian TKDN Gabungan Barang dan Jasa

103
• Format Pelaporan

Sistem Pelaporan Format Pelaporan

Pelaporan terdiri Format Pelaporan


dari 2 jenis : terdiri atas :
• Informasi Umum
• Pelaporan
Perusahaan (PTAF /
Individual Kontraktor / Vendor)
(setiap • Rekapitulasi Hasil
kontraktor / Verifikasi TKDN
vendor) (Barang / Jasa /
• Pelaporan Final Gabungan Barang
dan Jasa)
(Gabungan di
• Formulir TKDN
Main Contractor) (Barang / Jasa /
Gabungan Barang
dan Jasa)

104
CONTOH PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam Penyusunan Spesifikasi


Pekerjaan Konstruksi :
1. Konsultan Perancang sebaiknya dilakukan tahun berbeda
2. Konsultan Perancang
a) menghitung perkiraan nilai Produk Dalam Negeri Bangunan yang
akan dibangun;
b) Menyusun Tingkat Komponen Dalam Negeri berbentuk Formulir
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
PERSIAPAN PENGADAAN

❑ Penetapan Spesifikasi Teknis


Konsultan Perencana diminta menghitung perkiraan nilai Produk Dalam Negeri
Contoh
Bangunan yang akan dibangun ?

RAB
Contoh BOQ PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
AHSP
A.4.2.1.2. Pemasangan 1 kg rangka kuda-kuda baja IWF
HARGA SATUAN TOTAL No. Uraian Kode Satuan Kuantitas Harga Satuan Total
NO URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. VOLUME
Rp Rp HPS HPS
A TENAGA
Pekerja L.01.01 OH 0.060 100,000 6,000
V PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM 1
Tukang Las Konstruksi L.02.10 OH 0.060 130,000 7,800
V.1 STRUKTUR BAJA UTAMA 2 Kepala tukang L.03.01 OH 0.006 150,000 900
1 Kolom baja IWF 3 A.4.2.1.2. Kg 1,266.15 4 55,275 69,986,441 Mandor L.04.01 OH 0.003 150,000 450
2 Rangka kuda-kuda baja IWF A.4.2.1.2. Kg 3,655.32 39.55 144,568 JUMLAH TENAGA KERJA
B BAHAN
3 Kolom Selasar Depan A.4.2.1.2. Kg 447.30 39.55 17,691
Besi IWF Kg 1.150 17,500 20,125
4 Konsol Teritisan Gedung Utama & Teras A.4.2.1.2. Kg 839.90 39.55 33,218 JUMLAH HARGA BAHAN
5 Ringbalk A.4.2.1.2. Kg 2,044.80 39.55 80,872 C PERALATAN
6 Gording kanal CNP A.4.2.1.2. Kg 3,413.17 39.55 134,991 Mesin Las 1 1.000 20,000 20,000
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) -
E Overhead 0.120 5
PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 567,500 55,275

6
A.4.2.1.2. Pemasangan 1 kg rangka kuda-kuda baja IWF
No. Uraian Kode Satuan Kuantitas Harga Satuan Total Nilai TKDN Ket Jumllah Biaya KDN
AHSP
HPS HPS
Tenaga A TENAGA
Kerja Pekerja L.01.01 OH 0.060 100,000 6,000 100% WNI 6,000
Tukang Las Konstruksi L.02.10 OH 0.060 130,000 7,800 100% WNI 7,800
Kepala tukang L.03.01 OH 0.006 150,000 900 100% WNI 900
Bahan Mandor L.04.01 OH 0.003 150,000 450 100% WNI 450
JUMLAH TENAGA KERJA
7
B BAHAN
Peralatan Besi IWF Kg 1.150 17,500 20,125 45% Tkdn Kemenperin 9,056
JUMLAH HARGA BAHAN Konsultan Perancang
C PERALATAN menambahkan Kolom Nilai
8
Mesin Las 1 1.000 20,000 20,000 75% Alat Kerja 15,000
JUMLAH HARGA ALAT
TKDN, Ket dan Jumlah Biaya
D Jumlah (A+B+C) - KDN
E Overhead 0.120
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 567,500 55,275 70.93 39,206
https://simpk.pu.go.id/publikasi/read/buku-monev-tkdn-2021
DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN

Penetapan Spesifikasi
Teknis
TKDN ALAT KERJA

* Permenperin 16 Tahun 2011


Konsultan Perancang menambahkan Kolom
Nilai TKDN dan Jumlah Biaya KDN
BOQ
BILL OF QUANTITY
PASAR IKAN BERSIH KAB S
TAHUN ANGGARAN 2022
NO URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. VOLUME
HPS Total Harga TKDN Jumlah Biaya KDN

V PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM


V.1 STRUKTUR BAJA UTAMA 481,325.80 52.02% 250,398
1 Kolom baja IWF A.4.2.1.2. Kg 1,266.15 55.275 69,986.44 70.93% 49,641
2 Rangka kuda-kuda baja IWF A.4.2.1.2. Kg 3,655.32 39.55 144,567.91 70.77% 102,311
3 Kolom Selasar Depan A.4.2.1.2. Kg 447.30 39.55 17,690.72 60.50% 10,703
4 Konsol Teritisan Gedung Utama & Teras A.4.2.1.2. Kg 839.90 39.55 33,218.11 27.67% 9,191
5 Ringbalk A.4.2.1.2. Kg 2,044.80 39.55 80,871.84 45.77% 37,015
6 Gording kanal CNP A.4.2.1.2. Kg 3,413.17 39.55 134,990.79 30.77% 41,537
Nilai Perkiraan PDN pada bangunan Pasar 1.310.572.813, 52 atau
sebesar 68.65%
RAB
DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN

Penetapan Spesifikasi Teknis


DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN

Penetapan Spesifikasi
Teknis
DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN

Penetapan Spesifikasi
Teknis
Penetapan Spesifikasi
Teknis
DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN
Barang Wajib
❑ Menyusun RAB

RAB
Pembangunan Pasar Ikan

NO URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. Kuantitas Harga Satuan (RP) Harga Total (RP) TKDN (%)

I PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM


1 Struktur Baja Utama
a baja IWF Kg 2,266.15 530,000 44%
A.4.2.1.2. 1,201,059,500
b Rangka kuda-kuda baja IWF Kg 3,655.32 530,000 44%
A.4.2.1.2. 1,937,319,600
c Kolom Selasar Depan Kg 447.30 530,000 44%
A.4.2.1.2. 237,069,000
II PEKERJAAN BETON -
a Beton K-250 (fc=21,7 Mpa),
M3 87.00 530,000 46,110,000 84%
A.4.1.1.8.
b Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Utama)
Kg 20.00 530,000 10,600,000 30%
A.4.1.1.17
c Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Geser)
Kg 20.00 530,000 10,600,000 20%
A.4.1.1.17
d Bekisting Pondasi Foot Plat (2 x pakai)
M2 2,266.15 530,000 1,201,059,500 15%
A.4.1.1.20
Nilai Total Penawaran 4,643,817,600

Nilai TKDN Komponen Barang berdasarkan daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri yang diterbitkan oleh Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang perindustrian
PERSIAPAN PENGADAAN

Menyusun Tingkat Komponen Dalam Negeri berbentuk Formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN);
❑ Formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri BOQ
FORMULIR TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
PEMBANGUNAN PASAR IKAN

Harga Setelah
NO URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. Kuantitas Harga Satuan (RP) Harga Total (RP) TKDN (%)
diberikan Prefersni
I PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
1 Struktur Baja Utama (Komponen Barang)
a Kolom baja IWF Kg 2,266.15
A.4.2.1.2.
Komponen Barang
b Rangka kuda-kuda baja IWF Kg 3,655.32
A.4.2.1.2.
c Kolom Selasar Depan Kg 447.30
A.4.2.1.2.
Sub Total Pekerajaan Besi dan Aluminium
II PEKERJAAN BETON
a Beton K-250 (fc=21,7 Mpa), termasuk perawatan
M3 87.00
beton A.4.1.1.8.
b Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Utama)
Kg 20.00
A.4.1.1.17
c Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Geser)
Kg 20.00
A.4.1.1.17
d Bekisting Pondasi Foot Plat (2 x pakai)
M2 1,266.15
A.4.1.1.20
Sub Total Pekerajaan Beton

Nilai Total Penawaran

Nilai TKDN Komponen Barang berdasarkan daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri yang diterbitkan oleh Kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian
Sumber: MDP angka 15. Dokumen Penawaran
PERSIAPAN PENGADAAN

ALUR PERHITUNGAN TKDN

Alur Perhitungan TKDN oleh PPK Alur Perhitungan TKDN oleh Penyedia Jasa

a. Menentukan lingkup penggunaan komponen Pada saat pelaksaaan Tender dan Pelaksanaan
material, tenaga kerja dan alat kerja/fasilitas kerja Kontrak Penyedia Jasa melakukan Perhitungan
dan jasa umum TKDN Pekerjaan Konstruksi menggunakan
b. Mengumpulkan dokumen pendukung untuk a. AHSP
seluruh komponen b. RAB/BoQ
c. Mengelompokan KDN dan KLN untuk penilaian c. Dan Invoice pembayaran pada saat
komponen (Material, tenaga kerja, alat pelaksanaan pekerjaan
kerja/fasilitas kerja dan jasa umum
d. Mengisi form perhitungan TKDN
e. Pada saat perencanaan dan persiapan
pengadaan PPK melakukan Perhitungan TKDN
PK menggunakan
a. Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP),
dan
b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
Perhitungan Nilai TKDN
Tata Cara
Nilai TKDN

Tenaga Kuantitas Harga Jumlah % KDN KLN


Kerja Satuan Harga TKDN
TKDN
a b c (bxa)
Tenaga
Kerja WNA 1 100.000 100.000 0% 100.000
Menentukan
Tenaga Kerja
yang akan WNI 2 100.000 200.000 100% 200.000
digunakan
Menentukan nilai
TKDN TK mellaui dst
status
kewarganegaraan

Contents
Perhitungan Nilai TKDN
Tata Cara
Nilai TKDN

Tenaga Kuantitas Harga Jumlah % KDN KLN


Kerja Satuan Harga TKDN
TKDN
Material a b c (bxa)

Menentukan
Material yang
akan digunakan Tiang 1 100.000 100.000 75 % 75.000 25.000
Menentukan nilai Pancang
TKDN (sertifikat
TKDN)
Material alam atau Baja 1 200.000 200.000 80% 160.000 40.000
dari bumi
Biaya Material

Contents
dst
Perhitungan Nilai TKDN
Tenaga Kuantitas Harga Jumlah Harga % TKDN KDN KLN
Tata Cara Kerja Satuan

Nilai TKDN a b c (bxa)

Concrete 1 100.000 100.000 75 % 75.000 25.000


Mixer
Asphal 1 200.000 200.000 100% 200.000 0
TKDN Alat Paver
Menentukan alat
yang akan dst
digunakan
Menentukan nilai
TKDN (sertifikat
TKDN) TKDN Alat TKDN Alat TKDN Alat
Alat Kerja Diproduksi DN Diproduksi DL
Diproduksi DL dan
Kriteria % TKDN dan Saham DN dan Saham LN+
Saham LN TKDN 0%
Alat PDN/PLN TKDN 100% DN TKDN 75%+
(25%xsaham DN) Diproduksi LN dan
Diproduksi DN
dan Saham LN Diproduksi LN Saham DN + LN
Contents TKDN 75% dan Saham LN TKDN = proporsional
TKDN 0% saham DN
THRESHOLD (AMBANG BATAS)

Berdasarkan Surat Pemberitahuan No BK 0403-Kd/937 per 29 September 2022


Alur Perhitungan TKDN oleh PPK dan Penyedia Jasa

• PPK sebagai pengguna jasa menghitung nilai TKDN untuk menentukan threshold (ambang batas)
persentase TKDN paket pekerjaan yang akan dilaksanakan
Tata Cara Penghitungan TKDN BMP
Bobot Manfaat Perusahaan

Memberdayakan Usaha Mikro dan Kecil termasuk


Max 30 % dari 15 %
Koperasi melalui kemitraan 500 Juta
(5%)
Memelihara kesehatan, keselamatan kerja dan
Nilai penghargaan kepada Max 20 % dari 15 %
lingkungan (OHSAS 18000/45001; ISO 14000),
perusahaan karena
berinvestasi di Indonesia dan Memberdayakan lingkungan Max 30 % dari 15 %
memberikan manfaat terhadap (Community Development), 250 Juta
perekonomian nasional (3%)

Memberikan fasilitas pelayanan purna jual 1 Milyar Max 20 % dari 15 %


(5%)

Berdasarkan jumlah pengeluaran pada satu tahun


fiskal sebelum diverifikasi 15 %
Bobot Manfaat Perusahaan
Batas Bobot
No Faktor Penentuan Bobot Perusahaan Kriteria Bobot Nilai BMP (%)
Maksimum
- Minimal Rp. 500 juta 5%
Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil termasuk
I - Setiap Kelipatan 30% 4,50%
Koperasi Kecil melalui Kemitraan 5%
Rp. 500 juta
Kepemilikan Sertifikat : - Tidak Ada 0%
- Kesehatan, Keselamatan Kerja (SMK3/OHSAS
- Ada 6%
II 18000) (30%); dan 20% 3,00%
- Tidak Ada 0%
- Manajemen Lingkungan (ISO 14000) (70%)
- Ada 14%
- Minimal Rp. 250 juta 3%
Pemberdayaan Lingkungan (Community
III - Setiap Kelipatan 30% 4,50%
Development) 3%
Rp. 250 juta
- Investasi minimal
5%
Rp. 1 Milyar
IV Fasilitas Pelayanan Purna Jual 20% 3,00%
- Setiap Kelipatan
5%
Rp. 1 Milyar
100% 15,00%

Berlaku selama 3 tahun (Permenperin No. 02/M-IND/PER/1/2014)


Pasal 28 ayat (2)
Dokumen Pendukung BMP

1. Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil termasuk 3. Pemberdayaan Lingkungan (Community


Koperasi Kecil melalui Kemitraan Development)
a. Kontrak Kerjasama a. Bukti Pembayaran / Bantuan Biaya
b. Bukti pembelian b. Dokumentasi Kegiatan
c. Dokumen serah terima

4. Fasilitas Pelayanan Purna Jual


2. Kepemilikan Sertifikat
a. Bukti pembelian / pengadaan peralatan
a. Sertifikat ISO 14000 Series
purna jual
b. Sertifikat SMK3/OHSAS 18000/45001 Series
b. Dokumentasi foto Fasilitas Purna Jual
Sertifikat BMP

Nilai untuk Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui


kemitraan dan Pemberdayaan Lingkungan sekitar dihitung berdasarkan
kegiatan pada satu tahun fiskal pajak terakhir sebelum dilakukan verifikasi.
Sedangkan untuk Fasilitas Pelayanan Purna Jual merupakan akumulasi sampai
dengan tahun terakhir dari verifikasi.

Masa Berlaku Sertifikat


BMP
3 (Tiga) Tahun
Penerapan P3DN Pada
Tahapan Persiapan
Pengadaan Barang/Jasa
Tugas dan Kewenangan PPK

Peran PPK dalam peningkatan produk


dalam negeri dilakukan pada tahap
Penerapan P3DN
perencanaan dan tahap persiapan,
PERENCANAAN dimana selaras dengan tugas dan
PBJ kewenangannya antara lain:
a. menyusun perencanaan
PERSIAPAN pengadaan;
PBJ b. melaksanakan Konsolidasi
Pengadaan Barang/Jasa; dan
c. menetapkan spesifikasi
PEMILIHAN teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK).
PBJ d. Menetepkan HPS
e. Menyusun Draft Kontrak

130
PPK pada Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan pengadaan,


PPK melakukan kegiatan sebagai berikut:

Melakukan reviu spesifikasi Reviu terhadap dokumen


teknis/KAK yang telah perencanaan pengadaan
disusun pada tahap terkait kewajiban untuk
perencanaan Pengadaan menggunakan produk
Barang/Jasa, dengan usaha kecil serta koperasi
menggunakan dari hasil produk dalam
data/informasi pasar terkini negeri paling sedikit 40%
untuk mengetahui (empat puluh persen) dari
ketersediaan barang/jasa, nilai anggaran belanja
harga, pelaku usaha dan barang/jasa
alternatif barang/jasa Kementerian/Lembaga/
sejenis. Pemerintah Daerah.

131
PPK Pada Tahap Persiapan

Dalam melakukan
reviu ketersediaan Daftar inventarisasi Memenuhi
barang/jasa perlu Standar
barang/jasa Nasional
memperhatikan produksi dalam Indonesia
Tingkat Komponen negeri (SNI)
Dalam Negeri
(TKDN) yang
mengacu pada :

Produk ramah
Produk usaha mikro dan
lingkungan
kecil serta koperasi dari
hidup
hasil produksi dalam
negeri

132
PPK Melaksanakan Penyusunan
Spesifikasi & HPS Barang/Jasa
PPK dalam menyusun
spesifikasi teknis /KAK
barang/jasa menggunakan:
Spesifikasi Teknis Barang/Jasa

Pemenuhan
Produk dalam Produk usaha mikro dan kecil
penggunaan produk
negeri serta koperasi dari hasil
dilakukan produksi dalam negeri; dan
sepanjang tersedia.

Produk bersertifikat Produk ramah


SNI lingkungan hidup

Besaran HPS mengikuti Spesifikasi yang disusun dan didasarkan atas berbagai informasi
133
yang dapat dipertanggungjawabkan
SPESIFIKASI TEKNIS
adalah karakteristik total dari barang/jasa, yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna
barang/jasa yang dinyatakan secara tertulis.
Sumber Informasi Spesifikasi Teknis

1. Sebelum menuliskan deskripsi spesifikasi, pembuat


spesifikasi terlebih dahulu mengumpulkan informasi
terkait barang/jasa yang akan dideskripsikan
spesifikasinya yang bersumber informasi dari
a. Pengguna Akhir (end user),

b. Industri barang/jasa seperti brosur, katalog,

c. Standar dan Informasi Pengujian dari tenaga

ahli,
d. Komunitas profesional atau peneliti, Instansi
Pemerintah dan Komunitas Ahli

2. Dalam rangka meningkatkan penggunaan produk


dalam negeri, maka saat menyusun Spesifikasi teknis
& HPS perlu pencarian informasi PDN di e-katalog
ataupun di Web Pusat P3DN, yang kemudian menjadi
dasar untuk merinci spesifikasi sesuai kebutuhan dan
ketersediaan di pasar.

135
135
Tahapan Perumusan Kontrak

Mengidentifikasi dokumen perencanaan dan MDP,


Persiapan Perumusan menetapkan jenis pengadaan, memilih jenis dan bentuk
Kontrak kontrak sesuai ketentuan yang berlaku.

Merancang kontrak dengan berpedoman pada MDP,


Penyusunan ketentuan yang berlaku dan disesuaikan dengan
Rancangan Kontrak karakteristik pekerjaan.

Finalisasi Kontrak Menelaah, menetapkan dan menandatangani kontrak.


PPK Melakukan Penyusunan Draft Kontrak
Penyusunan kontrak merupakan salah satu lingkup Pengelolaan Kontrak
1. Kontrak atau Surat/Pokok Perjanjian (contract)
2. Dokumen Pendukung
a. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);
b. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);
c. Dokumen lain (Penawaran, Berita Acara, Dok Pemilihan)
Bagian dari Kontrak paling berperan dalam mengatur pelaksanaan kontrak adalah
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK).
SSUK dan SSKK sebagai pedoman pelaksanaan kontrak yang diharapkan dapat
menjamin keberhasilan pelaksanaan kontrak tersebut.

Besaran komitmen TKDN penyedia dapat dilihat pada “Penawaran” yang merupakan satu kesatuan kontrak
atau dapat juga ditegaskan pada Surat Perjanjian

Contoh dokumen kontrak, SSUK dan SSKK dapat dilihat pada Model Dokumen Pemilihan pada : Lampiran Perlem LKPP No. 12 Tahun 2021

137
PPK Melakukan Penyusunan Draft Kontrak
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)
❑ Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri dari rincian komponen
dalam negeri dan komponen impor.
❑ Asal barang merupakan tempat barang diperoleh, antara lain tempat barang ditambang,
tumbuh, atau diproduksi.
❑ Barang yang diadakan harus diutamakan barang manufaktur, pabrikasi, perakitan, dan
penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan di Indonesia (produksi dalam negeri).
❑ Jika dalam proses pembuatan Barang digunakan komponen berupa barang, jasa, atau
gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka penggunaan
komponen impor harus sesuai dengan besaran TKDN yang tercantum dalam Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa produksi Dalam Negeri (apabila diberikan preferensi harga)
yang merupakan bagian dari Penawaran Penyedia.
❑ Pengadaan barang impor harus mencantumkan persyaratan kelengkapan dokumen
barang: ( Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin); dan Sertifikat Produksi.
❑ Klausul terkait pengawasan kontrak
❑ Klausul terkait inspeksi pabrikasi
❑ Klausul terkait sanksi finansial

138
TKDN dalam SSUK MDK Barang

Terdapat klausul :
“Jika dalam proses pembuatan Barang
digunakan komponen berupa barang, jasa, atau
gabungan keduanya yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) maka penggunaan
komponen impor harus sesuai dengan besaran
TKDN yang tercantum dalam Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa produksi Dalam
Negeri (apabila diberikan preferensi harga) yang
merupakan bagian dari Penawaran Penyedia.”

139
PDN/TKDN dalam SSUK MDK
Pekerjaan Konstruksi
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku, tenaga Kerja
Konstruksi, dan perangkat lunak yang digunakan mengacu kepada
PDN dalam Pekerjaan
dokumen:
Konstruksi • Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam
Dalam pelaksanaan
Negeri (TKDN), untuk Penyedia yang mendapat preferensi
pekerjaan konstruksi, harga (pd tender internasional); dan
Penyedia berkewajiban • Daftar barang yang diimpor, untuk barang yang diimpor.
mengutamakan material/
bahan produksi dalam Apabila dalam pelaksanaan
negeri dan tenaga kerja pekerjaan ditemukan
Indonesia untuk pekerjaan ketidaksesuaian, maka akan
yang dilaksanakan di dikenakan sanksi sesuai peraturan
Indonesia sesuai dengan perundangan yang berlaku.
yang disampaikan pada
saat penawaran.

140
PPK Melakukan Penyusunan Draft Kontrak
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)
❑ Klausul terkait inspeksi pabrikasi : penetapan Waktu inspeksi
❑ Klausul terkait pemeriksaan : dilakukan oleh siapa, disaksikan oleh siapa,
dilaksanakan dimana; Pemeriksaan/pengujian yang dilaksanakan
meliputi: ________ (salah satunya capaian komitmen TKDN)
❑ Sanksi Finansial
❖Apabila terjadi ketidaksesuaian realisasi penggunaan Komponen Dalam
Negeri yang lebih rendah daripada komitmen pada penawaran penyedia,
besar denda adalah: (% TKDN penawaran - % TKDN realisasi) x Nilai
kontrak
❖Maksimal sanksi = 15 % Di MDP belum dicantumkan

141
Penerapan P3DN Pada
Tahapan Persiapan
Pemilihan Penyedia
Tugas dan Kewenangan Pokja Pemilihan

Peran Pokja Pemilihan dalam peningkatan


produk dalam negeri dilakukan mulai tahap
persiapan pemilihan, dimana selaras dengan
Penerapan P3DN tugas dan kewenangannya yaitu
a. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan
PERENCANAAN
PBJ pemilihan Penyedia kecuali E-purchasing
dan Pengadaan Langsung
b. Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia
PERSIAPAN untuk metode pemilihan:
PBJ 1) Tender/Penunjukan Langsung untuk paket
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/
Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran
paling banyak Rp100.000.000.000 (seratus
PEMILIHAN miliar rupiah); dan
PBJ 2) Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket
Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai
Pagu Anggaran paling banyak
Rp10.000.000.000 (sepuluh miiiar rupiah).

143
Persiapan Pemilihan Penyedia
Di Tahap Persiapan Pemilihan
POKJA / PP melakukan:
❑ Reviu P3DN pada dokumen persiapan pengadaan: Memastikan penentuan
Wajib/Tidaknya PDN apakah PPK menyusun dokumen persiapan sudah
mempertimbangkan penggunaan PDN, target TKDN yang dipersyaratkan,
Spesifikasi teknis sudah mempertimbangkan penggunaan PDN, nilai preferensi
yang akan diberikan sbg insentif kepada penyedia, apakah Draft kontrak sudah
memperhitungkan penggunaan PDN & mencantumkan komitmen TKDN
❑ Ketentuan dan syarat penggunaan hasil PDN setelah di reviu dimuat dalam
Dokumen Pemilihan dan dijelaskan kepada semua peserta;
❑ Pokja Pemilihan menuliskan persyaratan pada Pengumuman tender
Reviu Dokumen Persiapan Pengadaan
oleh Pokja Pemilihan / PP
1 2 3 4
Dalam tahap
persiapan Spesifikasi Harga Perkiraan Rancangan Dokumen
pemilihan Teknis/KAK dan Sendiri (HPS) Kontrak Anggaran Belanja
gambar (jika (DIPA/DPA atau
penyedia, Pokja RKA-KL/
diperlukan)
pemilihan / PP RKA-PD yang telah
melakukan reviu ditetapkan)
dokumen 5 6 7 8
persiapan
pengadaan yang
ID Paket Waktu Penugasan Analisa Pasar Uraian Pekerjaan,
meliputi : Identifikasi Bahaya
RUP Barang/Jasa
dan Penetapan
Risiko
Barang/Jasa
Lainnya (Jika
Diperlukan)
145
PERSIAPAN PEMILIHAN

Pokja Pemilihan / PP
melakukan reviu dokumen persiapan pengadaan yang meliputi:
UKPBJ

❑ Reviu Spesifikasi Teknis/KAK dan gambar (jika diperlukan)

Spesifikasi Teknis
√ Reviu spesifikasi teknis/KAK untuk memastikan bahwa spesifikasi
teknis/KAK telah menggunakan barang/jasa yang memiliki Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mengacu pada daftar
inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri dalam website
tkdn.kemenperin.go.id
√ memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI),
√ produk usaha mikro dan kecil serta koperasi dari hasil produksi dalam negeri, dan

√ produk ramah lingkungan hidup, sehingga peserta pemilihan dapat memahami


spesifikasi teknis/KAK dan merespon untuk menyusun penawaran dengan baik

❑ Reviu apakah wajib atau tidak, jika wajib maka Pokja/Pejabat Pengadaan
mencantumkan persyaratan TKDN dalam dokumen pemilihan
❑ Preferensi Harga yang akan ditetapkan oleh Pokja Pemilihan dan PPK
▪ Preferensi Harga diberikan pada tiap komponen barang yang memiliki tolai
total paling sedikit di atas Rp1.000.000.000;
PERSIAPAN PEMILIHAN

Pokja menyusun persyaratan dokumen pemilihan


Dalam penyrusunan dokumen pengadaan Barang/Jasa, pokja pemilihan/
pejabat pengadaan Barang/ Jasa wajib mencantumkan persyaratan Produk
Dalam Negeri.

❑ Persyaratan Teknis :
• Menyampaikan formulir TKDN untuk diberikan Preferensi Harga pada
Komponen Barang dengan Nilai TKDN sesuai dengan Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri. Nilai preferensi yang
diberikan paling tinggi 25%;

❑ Persyaratan Harga
• Pekerjaan ini diberikan preferensi harga.
• Preferensi harga diberikan terhadap komponen barang yang memiliki
TKDN paling rendah 25%.
• Preferensi Harga
HEA komponen barang = (1- KP) x Harga Penawaran terkoreksi
PERSIAPAN PEMILIHAN

Persyaratan Teknis

Sumber: MDP angka 15. Dokumen Penawaran


PERSIAPAN PEMILIHAN
Persyaratan Administrasi, Teknis dan Harga
PERSIAPAN PEMILIHAN

Persyaratan Administrasi,
Teknis dan Harga
Tindak Lajut Hasil Reviu Dokumen Persiapan
Pengadaan Barang/Jasa

“ Dalam hal terdapat hal-hal yang perlu untuk dilakukan


perubahan berdasarkan reviu yang telah dilakukan, maka

Pokja Pemilihan atau Pejabat Pengadaan mengusulkan
kepada PPK untuk dilakukan perubahan.
Struktur Dokumen Pemilihan

1. Dokumen Kualifikasi, dan


2. Dokumen Tender/Tender
Cepat/Seleksi/Penunjukan Langsung/
Pengadaan Langsung.
1. Ketentuan Umum
2. Undangan/Pengumuman
3. Instruksi Kepada Peserta
4. Lembar Data Pemilihan (LDP)
5. Rancangan Kontrak terdiri dari : surat
perjanjian, syarat-syarat umum kontrak,
dan syarat-syarat khusus kontrak.
6. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
7. Spesifikasi Teknis/KAK/Gambar
8. bentuk dokumen lainnya.

Catatan : Model Dokumen Pemilihan dapat dilihat pada : Perlem LKPP Nomor 12 Tahun 2021

152
Klausul-Klausul

Klausul TKDN dalam IKP


(instruksi Kpd Peserta Pemilihan)
Klausul TKDN dan Preferensi dalam IKP Klausul Preferensi dalam LDP
Dalam hal terdapat produk yang Penawaran yang menyampaikan Pendayagunaan Produksi
memiliki TKDN ditambah Bobot barang/jasa yang memiliki TKDN dalam Negeri
Manfaat Perusahaan (BMP) paling rendah 25% (dua puluh Atas penggunaan produk
paling rendah 40% (empat lima persen) diberikan preferensi
puluh persen) maka Peserta untuk Pengadaan Barang/Jasa
dalam negeri
yang menawarkan produk dari yang bernilai paling sedikit di diberikan preferensi harga
luar negeri (impor) digugurkan. atas Rp1.000.000.000,00 (satu dengan nilai:
Hal ini dapat dilakukan dalam miliar rupiah). ______________
hal hanya terdapat 1 (satu) jenis
barang dalam 1 (satu) paket. [diisi dengan besaran
Paling rendah Paling rendah preferensi, paling tinggi
25% (dua puluh lima
40% 25% persen)]
Paling sedikit

1 Miliar
153
Penerapan P3DN Pada
Tahapan Pemilihan Penyedia
PEMILIHAN

Penjelasan Dokumen Pemilihan


❑ Pokja Pemilihan dapat menjelaskan lebih spesifik terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penerapan
P3DN, baik dalam proses pemilihan, tata cara evaluasi, penerapan preferensi harga, pelaksanaan kontrak dan
serah terima hasil pekerjaan, terlebih ketika menjadi hal yang relatif baru diterapkan di lingkungan UKPBJ.
❑ Sebelum tahapan penjelasan dokumen pemilihan, Pokja Pemilihan dapat berkoordinasi dengan PPK untuk
pendalaman substansi P3DN, khusus nya terkait dengan spesifikasi teknis dan pelaksanaan kontrak.
PEMILIHAN

Penyedia
❑ Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang mengutamakan material/bahan produksi dalam
negeri

Apabila daftar barang/jasa hanya 1 Item, maka penyedia menginputkan presentase PDN dari seluruh total Penawaran
PEMILIHAN
Penyedia
Apabila daftar barang/jasa lebih dari 1 Item, maka penyedia memberikan tanda checklist pada barang/jasa yang termasuk PDN
PENAWARAN PENYEDIA
PENAWARAN PENYEDIA

FORMULIR TKDN
Harga Satuan
NO PT A URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. Kuantitas Harga Total (RP) TKDN (%)
(RP)
I PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
1 STRUKTUR BAJA UTAMA
.a Kolom baja IWF A.4.2.1.2. Kg 2,266.15 520,000 1,178,398,000.00 44%
b Rangka kuda-kuda baja IWF A.4.2.1.2. Kg 3,655.32 520,000 1,900,766,400.00 44%
c Kolom Selasar Depan A.4.2.1.2. Kg 447.30 520,000 232,596,000.00 44%
II PEKERJAAN BETON
a Beton K-250 (fc=21,7 Mpa), termasuk perawatan beton A.4.1.1.8. M3 87.00 520,000 45,242,496.00 84%
b Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Utama) A.4.1.1.17 Kg 20.00 520,000 10,400,000.00 30%
c Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Geser) A.4.1.1.17 Kg 20.00 520,000 10,400,000.00 20%
d Bekisting Pondasi Foot Plat (2 x pakai) A.4.1.1.20 M2 2,266.15 520,000 1,178,398,000.00 15%
Nilai Total Penawaran 4,556,200,896.00

Harga Satuan
NO PT B URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. Kuantitas Harga Total (RP) TKDN (%)
(RP)
I PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
1 STRUKTUR BAJA UTAMA
.a Kolom baja IWF A.4.2.1.2. Kg 2,266.15 500,000 1,133,075,000.00 40%
b Rangka kuda-kuda baja IWF A.4.2.1.2. Kg 3,655.32 500,000 1,827,660,000.00 25%
c Kolom Selasar Depan A.4.2.1.2. Kg 447.30 500,000 223,650,000.00 44%
II PEKERJAAN BETON
a Beton K-250 (fc=21,7 Mpa), termasuk perawatan beton A.4.1.1.8. M3 87.00 510,000 44,372,448.00 84%
b Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Utama) A.4.1.1.17 Kg 20.00 510,000 10,200,000.00 30%
c Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Geser) A.4.1.1.17 Kg 20.00 510,000 10,200,000.00 20%
d Bekisting Pondasi Foot Plat (2 x pakai) A.4.1.1.20 M2 2,266.15 510,000 1,155,736,500.00 28%
Nilai Total Penawaran 4,404,893,948.00

Harga Satuan
NO PT C URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. Kuantitas Harga Total (RP) TKDN (%)
(RP)
I Pembangunan Pasar
Nilai Total Penawaran 4,450,893,948.00 -
Declare Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Konstruksi Bangunan

TKDN Biaya Barang Material Langsung (Bahan Baku)

TKDN Biaya Barang Peralatan (Barang Jadi)

TKDN untuk Biaya Manajemen Proyek dan Perekayasaan


Declare Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Konstruksi Bangunan

TKDN untuk Biaya Alat Kerja/Fasilitas Kerja

TKDN untuk Biaya Konstruksi dan Pabrikasi

TKDN untuk Biaya Jasa Umum


Declare Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Konstruksi Bangunan

Rekapitulasi Penilaian TKDN Konstruksi Bangunan


Evaluasi Penawaran
Evaluasi penawaran dapat didefinisikan sebagai aktifitas menilai penawaran yang disampaikan peserta pemilihan
dalam dokumen penawaran dengan mengacu pada ketentuan pemilihan yang tercantum dalam dokumen pemilihan

Evaluasi Penawaran pada PBJP dilakukan pada 3 Aspek


Administrasi Teknis Harga
1. Keabsahan surat penawaran. 1. Spesifikasi Teknis → apakah 1. Harga penawaran terhadap harga
2. Keabsahan jaminan penawaran memenuhi persyaratan yg penawaran peserta lain.
(bila diperlukan). ditentukan (besar TKDN yg 2. Kesesuaian terhadap HPS atau
ditawarkan, lihat Form Isian TKDN, Pagu Anggaran.
cek dokumen yg dipersyaratkan 3. Kewajaran Harga Penawaran
misal scan sertifikat TKDN) (termasuk harga satuan
2. Jangka waktu pelaksanaan. penawaran).
3. Personil & Peralatan. 4. Hitung HEA (Jika Pengadaan ≥ 1
4. Metode Pelaksanaan. Milyar, dan TKDN Barang yg
5. Pengalaman (jasa konsultansi). ditawarkan ≥ 25%, maka hitung
6. Proposal Teknis (jasa konsultansi). preferensi harga)
7. Kualifikasi Tenaga Ahli (jasa
konsultansi).
Penyedia menyampaikan Penawaran
Evaluasi Teknis dan Harga

Produk yang memiliki TKDN+BMP paling rendah 40% (empat puluh persen) maka produk luar
negeri digugurkan. Hal ini dapat dilakukan dalam hal hanya terdapat 1 (satu) jenis barang dalam
1 (satu) paket.

Perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA) untuk pengadaan


barang dengan nilai paling sedikit di atas Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah) diperhitungkan preferensi untuk produk
yang memiliki TKDN paling sedikit 25% (dua puluh lima
persen).

HEA = (1 – KP) x HP

KP = koef preferensi = pref x TKDN


168
Review Perhitungan Harga Evaluasi Akhir

Harga Pewaran = Rp. 1.000.000.000,- (Barang)


Nilai TKDN = 50%
Preferensi = 25%

Koefisien Preferensi (KP) = % TKDN X Preferensi


= 50% X 25%
= 12,5%
HEA =
X –Harga
HEA = ( 1 – KP)( 1
X Harga Penawaran
KP ) Penawaran

(1 –) 0,125)
== (1 - 0,125 X 1.000.000.000
X Rp.1.000.000.000,-
= 875.000.000,-
= Rp. 875.000.000,-
Penawaran dan Perhitungan HEA
Tabel 9.1 Perusahaan
Penawaran A HEA Perusahaan A
dan Perhitungan
PT A Dengan memperhitungan
Penawaran
No Nama Barang Satuan Qty Harga
Harga Total
HEA-A TKDN perusahaan B menjadi
TKDN Satuan pemenang
1 Wheel Chair Unit 100 26% 5.700.000 570.000.000 532.950.000
2 Cooler Unit 200 27% 4.000.000 800.000.000 746.000.000
3 Biosafety Unit 20 25% 95.000.000 1.900.000.000 1.781.250.000 Jika dalam proses pengadaan
Cabiter menggunakan komponen berupa
4 Infrared Lamp Unit 5 20% 10.100.000 50.500.000 50.500.000
TOTAL 3.320.500.000 3.110.700.000 barang, jasa, atau gabungan keduanya
Catatan: Infrared lamp tidak mendapatkan preferensi yang tidak berasal dari dalam negeri,
maka masih dimungkinkan untuk
menggunakan komponen impor.
Penawaran dan Perhitungan HEA Perusahaan B Namun pemberian preferensi harga
tetap mengacu bahwa untuk Barang
yang diadakan harus sesuai dengan
besaran TKDN Barang yang tercantum
dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa
Produksi Dalam Negeri (diberikan
preferensi harga jika TKDN barang
tersebut ≥ 25 %).
170
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Pokja Pemilihan

❑ EVALUASI TEKNIS

Melakukan evaluasi dokumen penawaran pada persyaratan:


1. Syarat-syarat yang ditentukan;
2. Formulir penyampaian TKDN untuk diberikan preferensi harga 25%;
Apabila peserta tidak menyampaikan formulir Penyampaian TKDN
maka peserta dianggap tidak menginginkan diberlakukan preferensi
harga bagi penawarannya dan tidak menggugurkan.
3. Daftar barang yang diimpor (apabila ada).
PEMILIHAN

❑ EVALUASI HARGA
▪ Lakukan koreksi aritmatika, satuan timpang, evaluasi kewajaran harga dan evaluasi harga Pengadaan
Barang untuk ada persayaratan preferensi harga.
▪ Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) berbeda dibandingkan dengan
perkiraan Pokja Pemilihan (apabila mensyaratkan TKDN);
▪ Pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh Pokja
Pemilihan untuk keperluan perhitungan HEA komponen barang.
▪ Perhitungan HEA komponen barang dalam total penawaran digunakan untuk menetapkan peringkat
pemenang.
PEMILIHAN

❑ PREFERENSI HARGA
PEMILIHAN

❑ KETENTUAN PREFERENSI HARGA

Sumber:
Peraturan LKPP No 12 Tahun 2021
MDP V. 17, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 26
PEMILIHAN

❑ KETENTUAN PREFERENSI HARGA

Sumber:
Peraturan LKPP No 12 Tahun 2021
MDP V. 19 (Kontrak Harga Satuan)
PEMILIHAN

EVALUASI HARGA

Peringkat
Penyedia Harga Penawaran KET
Penawaran
PT A 4,556,200,896.00 3
PT B 4,404,893,948,00 1
PT C 4,450,893,948.00 2 Tidak Menyampaikan
Formulir TKDN
PEMILIHAN

EVALUASI HARGA
PEMILIHAN

EVALUASI HARGA
PEMILIHAN
Pokja Pemilihan
EVALUASI HARGA
Harga Satuan
NO PT A URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. Kuantitas Harga Total (RP) TKDN (%) Harga setelah Preferensi
(RP)
I PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
1 STRUKTUR BAJA UTAMA
.a Kolom baja IWF A.4.2.1.2. Kg 2,266.15 520,000 1,178,398,000.00 44%
b Rangka kuda-kuda baja IWF A.4.2.1.2. Kg 3,655.32 520,000 1,900,766,400.00 44%
c Kolom Selasar Depan A.4.2.1.2. Kg 447.30 520,000 232,596,000.00 44%
II PEKERJAAN BETON
a Beton K-250 (fc=21,7 Mpa), termasuk perawatan beton A.4.1.1.8. M3 87.00 520,000 45,242,496.00 84%
b Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Utama) A.4.1.1.17 Kg 20.00 520,000 10,400,000.00 30%
c Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Geser) A.4.1.1.17 Kg 20.00 520,000 10,400,000.00 20%
d Bekisting Pondasi Foot Plat (2 x pakai) A.4.1.1.20 M2 1,266.15 520,000 658,398,000.00 15%

Harga Satuan
NO PT B URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. Kuantitas Harga Total (RP) TKDN (%) Harga setelah Preferensi
(RP)
I PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
1 STRUKTUR BAJA UTAMA
.a Kolom baja IWF A.4.2.1.2. Kg 2,266.15 520,000 1,133,075,000.00 40%
b Rangka kuda-kuda baja IWF A.4.2.1.2. Kg 3,655.32 520,000 1,827,660,000.00 22%
c Kolom Selasar Depan A.4.2.1.2. Kg 447.30 520,000 223,650,000.00 44%
II PEKERJAAN BETON
a Beton K-250 (fc=21,7 Mpa), termasuk perawatan beton A.4.1.1.8. M3 87.00 520,000 44,372,448.00 15%
b Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Utama) A.4.1.1.17 Kg 20.00 520,000 10,200,000.00 30%
c Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Geser) A.4.1.1.17 Kg 20.00 520,000 10,200,000.00 20%
d Bekisting Pondasi Foot Plat (2 x pakai) A.4.1.1.20 M2 1,266.15 520,000 1,155,736,500.00 20%

Harga Satuan
NO PT C URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. Kuantitas Harga Total (RP) TKDN (%) Harga setelah Preferensi
(RP)
I Pembangunan Pasar Ikan
Nilai Total Penawaran 4,450,893,948.00

Tidak menyampaikan Formulir TKDN


PEMILIHAN
Pokja Pemilihan/ Pejabat Pengadaan
EVALUASI HARGA
HEA Kolom Baja IWF PT A

Harga Pewaran = Rp. 1.178.398.000-


Nilai TKDN = 44%
Preferensi = 25%

Koefisien Preferensi (KP) = % TKDN X Preferensi


= 44% X 25%
= 11%
HEA = ( 1 – KP) X Harga Penawaran terkoreksi
= (1 - 0,11 ) X 1.178.398.000
= 1.048.774.220

Peringkat
Uraian Pekerjaan Harga Penawaran TKDN ditawarkan HEA KET
Penawaran

Kolom baja 44% (1-(44%*25%))X1.178.398.000 =


1,178,398,000.00
IWF 1,048,774,220
PEMILIHAN
Pokja Pemilihan
EVALUASI HARGA

Harga Satuan Harga setelah


NO PT A URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. Kuantitas Harga Total (RP) TKDN (%)
(RP) Preferensi
I PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
1 STRUKTUR BAJA UTAMA
.a Kolom baja IWF A.4.2.1.2. Kg 2,266.15 520,000 1,178,398,000.00 44% 1.048.774.220,00
b Rangka kuda-kuda baja IWF A.4.2.1.2. Kg 3,655.32 520,000 1,900,766,400.00 44% 1.691.682.096,00
c Kolom Selasar Depan A.4.2.1.2. Kg 447.30 520,000 232,596,000.00 44% 207.010.440,00
II PEKERJAAN BETON
a Beton K-250 (fc=21,7 Mpa), termasuk perawatan beton A.4.1.1.8. M3 87.00 520,000 45,242,496.00 84% 35.741.571,84
b Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Utama) A.4.1.1.17 Kg 20.00 520,000 10,400,000.00 30% 9.620.000,00
c Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Geser) A.4.1.1.17 Kg 20.00 520,000 10,400,000.00 20% 10,400,000.00
d Bekisting Pondasi Foot Plat (2 x pakai) A.4.1.1.20 M2 2,266.15 520,000 1,178,398,000.00 15% 1,178,398,000.00
Nilai Total Penawaran 4,556,200,896.00 4.181.626.327,84

Harga Satuan Harga setelah


NO PT B URAIAN PEKERJAAN AHS SAT. Kuantitas Harga Total (RP) TKDN (%)
(RP) Preferensi
I PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
1 STRUKTUR BAJA UTAMA
.a Kolom baja IWF A.4.2.1.2. Kg 2,266.15 500,000 1,133,075,000.00 40% 1.019.767.500,00
b Rangka kuda-kuda baja IWF A.4.2.1.2. Kg 3,655.32 500,000 1,827,660,000.00 22% 1,827,660,000.00
c Kolom Selasar Depan A.4.2.1.2. Kg 447.30 500,000 223,650,000.00 44% 199.048.500,00
II PEKERJAAN BETON
a Beton K-250 (fc=21,7 Mpa), termasuk perawatan beton A.4.1.1.8. M3 87.00 510,000 44,372,448.00 15% 44,372,448.00
b Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Utama) A.4.1.1.17 Kg 20.00 510,000 10,200,000.00 30% 9.435.000,00
c Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Geser) A.4.1.1.17 Kg 20.00 510,000 10,200,000.00 20% 10,200,000.00
d Bekisting Pondasi Foot Plat (2 x pakai) A.4.1.1.20 M2 2,266.15 510,000 1,155,736,500.00 20% 1,155,736,500.00
Nilai Total Penawaran 4,404,893,948.00 4.266.219.948,00
PEMILIHAN

❑ PEMBUKTIAN KUALIFIKASI
Pokmil/ Pejabat pengadaan dapat meminta klarifikasi terhadap kebenaran nilai TKDN yang tercantum dalam daftar
inventarisasi Barang/Jasa produksi dalam negeri kepada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Perindustrian.
❑ PENETAPAN PEMENANG
▪ penetapan pemenang berdasarkan urutan harga terendah Hasil Evaluasi Akhir (HEA);
▪ Pada HEA yang sama, Pemilik TKDN terbesar menjadi Pemenang
▪ Pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh Pokja Pemilihan untuk keperluan
perhitungan HEA komponen barang.

Penyedia Harga Penawaran Peringkat Penawaran HEA KET

PT A 4,556,200,896.00 3 4.181.626.327,84 1

PT B 4,404,893,948.00 1 4.266.219.948,00 2
PT C 4,450,893,948.00 2 4,450,893,948.00 3
CONTOH PENENTUAN THRESHOLD
AHSP
TKDN PEKERJAAN KONSTRUKSI
HEA
REKAPITULASI HEA
PEMILIHAN
EVALUASI HARGA
menghitung Preferensi Harga
Pekerjaan Konstruksi Tender Internasional
1. Preferensi untuk kontraktor Nasional 7.5% diberikan sepanjang terdapat kontraktor asing sebagai peserta lelang
2. Apabila terdapat dua atau lebih penawaran dengan HEA sama, maka penawar dengan TKDN terbesar sebagai pemenang

HEA Preferensi Barang = (1- KP) x Harga Penawaran terkoreksi

HEA Preferensi Kontraktor Nasional = 7.5% x 4.100.000.000 (Harga Penawaran Perusahaanv asing Terendah)
= 307,500,000

Status
Penyedia Harga Penawaran Barang Jasa HEA Preferensi Barang HEA Preferensi Kontraktor Nasional Ket
Perusahaan

PT A Nasional 4,556,200,896.00 3,459,219,771.80 3,459,219,771.80-


307,500.000=
3,151,719,771.80
PT B Nasional 4,404,893,948.00 4,050,018,441.00 4.050.018.441-
307.500.000=
3,742,518,441
PT C Asing 4,100.000.000,00 4,100.000.000,00 4,100.000.000,00

Sumber: Permenperin 16 Tahun 2011


Penerapan P3DN Pada
Tahapan Pelaksanaan
Pekerjaan
Pengelolaan Kontrak
• Setelah proses pemilihan penyedia dan pokja menetapkan pemenang tender,
selanjutnya pokja mengusulkan kepada PPK
• Selanjutnya PPK Bersama Tim Pengelola Kontrak Melakukan Persiapan Kontrak dan

Tujuan Pengelolaan Kontrak Fungsi Tim Pengelola Kontrak


▪ Proses berjalan baik, tepat, dan sesuai ▪ Perumusan Kontrak
ketentuan ▪ Persiapan Kontrak
▪ Mengurangi resiko timbulnya ▪ Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan
▪ Mengelola Perubahan Kontrak PBJ
permasalahan
▪ Serah Terima Hasil Pekerjaan
▪ Menyelesaikan permasalahan sedini ▪ Menangani gugatan (claim) atas
mungkin ketidaksepahaman
▪ Mengelola perubahan dalam kontrak
KONTRAK

PPK
1. menginput nilia PDN dalam aplikasi e kontrak
2. Pelaksanaan kontrak, PPK melakukan monitor atas pelaksanaan dan capaian pengguan produk dalam
negeri dengan meminta bukti penggunaan produk dalam negeri
• Barang: menyerahkan copy sertifikat TKDN
• Jasa Bukti penggunaan penyedia jasa dalam negeri

Penyedia:
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan penawaran (TKDN barang dan Komitmen TKDN Jasa)

Nilai yang di declare kan oleh Penyedia


Alur Pengendalian Pelaksanaan Kontrak (1/2)
Sebelum penandatanganan kontrak dipastikan klausul-klausul terkait Penggunaan Produk Dalam Negeri sudah diisi
dan dipahami oleh kedua belah pihak dan akan menjadi pedoman saat pelaksanaan kontrak (Finalisasi kontrak)

1 Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia 6 SPMK / SPP


2 2 Penetapan SPPBJ 77 Pemberian Uang Muka

3 3 Rapat Persiapan Penandatangan Kontrak


(Finalisasi Kontrak)
8 8 Penyusunan Program Mutu
(Strategi Pencapaian TKDN)

4 Pelaksanaan Penandatangan Kontrak 9 Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

4
5 Penyerahan Lokasi Kerja dan Personel 10 Mobilisasi
Alur Pengendalian Pelaksanaan Kontrak (2/2)

11 Pemeriksaan Bersama 16 Penyesuaian Harga

2 12 Pengendalian Kontrak 7 17 Keadaan Kahar

13 Inspeksi Pabrikasi 18 Penghentian Kontrak atau Berakhirnya


3 (apabila diperlukan) 8 Kontrak

14 Pembayaran Prestasi Pekerjaan 19 Pemutusan Kontrak


4
15 Perubahan Kontrak 20 Pemberian Kesempatan

Denda dan Ganti Rugi


Dokumen Kontrak menjadi acuan
Pelaksanaan pekerjaan

1. Kontrak atau Surat/Pokok Perjanjian (contract)


2. Dokumen Pendukung
a. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);
b. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);
c. Surat Penunjukan Penyedia;
d. Penawaran dari Penyedia;
e. Kerangka Acuan Kerja atau Spesifikasi;
f. Daftar kuantitas (bill of quantity) dan Harga (unit price);
g. Jaminan Pelaksanaan (performance guarantee/bond);
h. Dokumen lainnya (apabila diperlukan).

194
Pedoman Pengelolaan Kontrak

Bagian dari Kontrak paling berperan dalam


mengatur pelaksanaan kontrak adalah ketentuan
yang telah ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK).

SSUK dan SSKK sebagai pedoman pelaksanaan


kontrak yang diharapkan dapat menjamin
keberhasilan pelaksanaan kontrak tersebut.

195
❖ Pada tahap pelaksanakan pekerjaan, PPK melakukan monitoring atas
pelaksanaan dan capaian penggunaan produk dalam negeri, dengan
meminta bukti penggunaan produk dalam negeri :
- Barang : menyerahkan copy sertifikat TKDN
- Jasa : bukti penggunaan penyedia jasa dalam negeri
❖ PPK dapat dibantu oleh Tim Pengelola Kontrak : Tim Teknis, Tim Ahli
dan Tim Pendukung
❖ Pada pekerjaan Konstruksi, Konsultan Pengawas juga melakukan
pengawasan terhadap penggunaan PDN yang dijanjikan penyedia.
Dan memberikan Laporan terkait dengan realisasi pelaksanaan
penggunaan PDN secara berkala
Pengawasan dan Monitoring

Pelaksana Kontrak (penyedia) harus melaporkan capaian


nilai TKDN secara berkala sesuai tahapan yang disepakati
dalam Kontrak dan/atau pada akhir masa Kontrak

Pengawasan penggunaan komponen dalam negeri


mengacu pada Strategi Pencapaian TKDN yang
telah disampaikan oleh Pelaksana Kontrak (Pada
Program Mutu).

Kontrak pengadaan barang/jasa


bernilai besar dapat dilakukan
pengawasan dengan cara
menempatkan pengawas di lokasi
produksi (on site witness)

197
Penerapan P3DN Pada Tahapan
Serah Terima Barang/Jasa dan
Evaluasi Capaian TKDN
SERAH TERIMA

PPK
❑ Penyedia menyerahkan pekerjaan sesuai dengan kontrak
❑ Penyedia menyerahkan data dukung besaran nilai TKDN dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan atas Produk Dalam Negeri sesuai
dengan besaran nilai yang dicantumkan pada daftar inventarisasi Barang/Jasa produksi dalam negeri.
❑ Produsen Barang dan/atau penyedia jasa wajib menjamin Produk Dalam Negeri yang diserahkan benar diproduksi di dalam
negeri.
❑ PPK Bersama tim ahli/teknis menghitung capaian TKDN dengan penawaran TKDN dengan memperhatikan bukti-bukti dukung
(sertifikat TKDN)
➢ Pada saat pelaksanaan verifikasi penilaian capaian TKDN diperlukan dokumen pendukung sbb :
▪ Untuk penilaian sendiri terhadap capaian TKDN untuk produk yang bersangkutan
▪ Penilaian sendiri yang tidak dilengkapi dokumen pendukung, maka obyek tersebut dinyatakan sebagai komponen luar
negeri (KLN)
▪ Fakta-fakta berupa invoice/penawaran untuk mendukung data data yang ada pada Penilaian Sendiri
Menetapkan sanksi jika ada ketidaksesuaian/pelanggaran:

❑ Penyedia Brang/jasa dengan sengaja menyediakan barang/jasa tidak sesuai antara TKDN pelaksanaan dan TKDN penawaran
dikenakan sanksi finansial
❑ Sanksi dihitung berdasarkan perbedaan antara TKDN Penawaran dan TKDN realisasi dikalikan harga penawaran.
❑ Dengan perbedaan nilai TKDN Maksimal 15%
Serah Terima Hasil Pekerjaan

Pada tahap Serah Terima :


- Membuktikan bahwa barang yang diserahkan benar-
benar diproduksi di dalam negeri sebagaimana
dinyatakan dalam Kontrak dan/atau menyerahkan
salinan dari sertifikat TKDN (barang) dan bukti lain yang
dapat dipertanggungjawabkan.

- Berdasarkan hasil pemeriksaan pekerjaan, PPK


menerima/tidak barang/jasa yang diserahkan oleh
penyedia dan menentukan tindak lanjut dari hasil
pemeriksaan & serah terima tersebut tersebut.
- PPK selanjutnya melakukan evaluasi capaian TKDN

200
Evaluasi capaian TKDN
dalam hasil pekerjaan
❑ Evaluasi capaian TKDN juga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengguna
barang/jasa untuk pencocokan capaian TKDN yang dinyatakan sendiri oleh penyedia
barang/jasa dengan data-data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha
penyedia barang/jasa
❑ Penilaian capaian TKDN juga dapat dilakukan pada kegiatan tender, monitoring dan
post audit
❑ PPK/Penanggung Jawab Kontrak bersama tim ahli/verifikator menghitung Capaian
TKDN. Penilaian dilakukan dengan membuktikan penggunaan PDN pada
pekerjaan yang dilaksanakan, dengan meminta bukti penggunaan produk dalam
negeri :
❑ Barang : menyerahkan copy sertifikat TKDN
❑ Jasa : bukti penggunaan penyedia jasa dalam negeri
❑ Dalam perhitungan tersebut dapat menunjuk lembaga verifikator independen yang
kompeten
Evaluasi capaian TKDN
& Perhitungan Sanksi

❑ Untuk Pekerjaan konstruksi, Capaian dihitung setelah pekerjaan (post audit). Project
Owner (PA/KPA/PPK) dapat melibatkan lembaga verifikator Independen
❑ Evaluasi capaian TKDN juga dapat melibatkan Pokja TKDN pada Tim P3DN yang ada di
instansinya
❑ Jika ada penyimpangan atau ketidaksesuaian maka dihitung Sanksi
❑ Indikator yang digunakan dalam mengevaluasi capaian TKDN : % ketercapaian
komitmen atau persyaratan TKDN; Jumlah barang yang diimpor (jika ada)

Sanksi Finansial = (%TKDN penawaran - % TKDN pelaksanaan) x Harga Penawaran


maksimal sanksi yang dikenakan adalah 15% dari harga penawaran
SANKSI

Rumus Sanksi
Sanksi = (TKDN penawaran- TKDN Realisasi)* Harga Penawaran
= (44%-34%) x1.178.398.000
= 10%
= 10% x 1.178.398.000 = 117.839.800

Harga Satuan TKDN %


NO URAIAN PEKERJAAN AHS SAT Kuantitas Harga Total (RP) TKDN (%) Sanksi
(RP) Realisasi
I PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
1 STRUKTUR BAJA UTAMA
a Kolom baja IWF A.4.2.1.2. Kg 520,000 1,178,398,000.00 44% 34% 117,839,800
2,266.15
b Rangka kuda-kuda baja IWF A.4.2.1.2. Kg 520,000 1,900,766,400.00 44% 34% 190,076,640
3,655.32
c Kolom Selasar Depan A.4.2.1.2. Kg 520,000 232,596,000.00 44%
447.30
II PEKERJAAN BETON
Beton K-250 (fc=21,7 Mpa), termasuk
a A.4.1.1.8. M3 520,000 45,242,496.00 84%
perawatan beton 87.00
b Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Utama) A.4.1.1.17 Kg 520,000 10,400,000.00 30%
20.00
c Besi Beton, BJTS-420 (Tulangan Geser) A.4.1.1.17 Kg 520,000 10,400,000.00 20%
20.00
d Bekisting Pondasi Foot Plat (2 x pakai) A.4.1.1.20 M2 520,000 1,178,398,000.00 15%
2,266.15
Nilai Total Penawaran 4,556,200,896.00 307,916,440

APIP
Melakukan audit pelaksanaan TKDN
Sekian
Terima kasih
FAHRURRAZI

085624222715 fahrurrazi.id erazeti@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai