Segala Puji Bagi Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat-Nya modul ini
dapat diselesaikan dengan baik. Modul Jenis Kompetensi Melakukan
Peilihan Penyedia Barang/Jasa Pemerintah Level 4 Versi 2 bagian Pengadaan
Badan Usaha Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Menjelaskan proses
Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha.
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para peserta pelatihan
dalam memahami proses Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha
Kami ucapkan terimakasih kepada Sdr. Blessmiyanda yang telah
menyusun modul ini. Kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada Pimpinan LKPP dan semua pihak yang memberikan
sumbangsih dan masukan konstruktifnya untuk kesempurnaan penulisan modul
ini.
Demikian modul ini dibuat, semoga bermanfaat untuk peningkatan
kompetensi SDM Pengadaan Barang/Jasa.
Hardi Afriansyah
NIP. 196904212002121001
B. Latihan ................................................................................................. 61
C. Rangkuman .......................................................................................... 61
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 61
BAB III MELAKUKAN PEKERJAAN EVALUASI PADA KERJASAMA
PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA ................................................ 63
A. Uraian Materi ........................................................................................ 63
1. Evaluasi Penawaran pada Pengadaan Pekerjaan KPBU ............................. 63
2. Model Evaluasi Dokumen Penawaran .......................................................... 70
3. Pemenang Pengadaan................................................................................. 74
4. Pembatalan Pengadaan, Pengadaan Ulang ................................................. 78
B. Latihan............................................................................................... 149
C. Rangkuman ....................................................................................... 149
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................... 150
BAB IV PENUTUP .................................................................................... 151
A. Simpulan............................................................................................ 151
B. Implikasi ............................................................................................ 152
C. Tindak Lanjut ..................................................................................... 152
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 153
GLOSARI ................................................................................................. 154
A. URAIAN MATERI
1. Pengertian Pengadaan Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha
(KPBU)
Istilah "Kemitraan Pemerintah - Swasta" (KPBU) menggambarkan
berbagai kemungkinan hubungan antara entitas publik dan swasta dalam
konteks infrastruktur dan layanan lainnya. KPBU menyajikan kerangka
kerja yang sambil melibatkan sektor swasta mengakui dan menyusun
peran pemerintah dalam memastikan bahwa kewajiban sosial terpenuhi
dan reformasi sektor serta investasi publik yang berhasil tercapai. KPBU
yang kuat mengalokasikan tugas, kewajiban, dan risiko di antara mitra
publik dan swasta secara optimal. Mitra publik dalam KPBU adalah entitas
pemerintah, termasuk kementerian, departemen, kota, atau badan usaha
milik negara.
Mitra swasta dapat lokal atau internasional dan dapat mencakup
bisnis atau investor dengan keahlian teknis atau keuangan yang relevan
dengan proyek. KPBU juga dapat mencakup organisasi non - pemerintah
(LSM) dan/atau organisasi berbasis masyarakat (CBO) yang mewakili
pemangku kepentingan yang terkena dampak langsung proyek. KPBU
yang efektif mengakui bahwa sektor publik dan swasta masing- masing
memiliki keunggulan tertentu, relatif terhadap yang lain, dalam
melaksanakan tugas - tugas tertentu.
Kontribusi pemerintah dalam KPBU dapat berupa:
a. Modal untuk Investasi (tersedia melalui penerimaan pajak),
b. Pengalihan aset, atau komitmen lain atau kontribusi natura yang
mendukung kemitraan.
c. Pemerintah juga memberikan tanggung jawab sosial, kesadaran
di mana:
o Ri adalah pendapatan usaha pada tahun i.
o Ii adalah jumlah yang diinvestasikan pada tahun i.
o Ci adalah biaya operasi pada tahun i.
di mana:
o CBDSi adalah arus kas sebelum pembayaran utang pada tahun i
(sisa kas di perusahaan proyek setelah biaya operasi dan pajak
dibayar).
o DSi adalah sisa pembayaran utang pada tahun ke i (pokok dan
bunga).
Proyek dapat dianggap layak bagi pemberi pinjaman
ketika ADSCR lebih besar dari satu untuk setiap tahun umur
proyek. Ini berarti bahwa jika pendapatan proyek di bawah apa
yang diperkirakan dalam model keuangan pada tahun i,
perusahaan proyek harus tetap dapat membayar utang.
Umumnya, ADSCR minimum harus lebih besar dari 1,1 atau 1,2.
➢ Loan Life Debt Service Cover Ratio (LLCR)
Rasio ini menunjukkan, untuk setiap satu tahun operasi,
kemampuan perusahaan proyek untuk mengakomodasi
kekurangan kas yang kadang- kadang terjadi, yang menyebabkan
ketidakmampuannya untuk membayar utang selama tahun-tahun
terakhir proyek.
Modul Jenis Kompetensi Melakukan Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa Pemerintah Level 4 Versi II | 9
Rasio ini dihitung sebagai:
dimana:
o NPV (CBDSi - end) adalah nilai sekarang bersih dari arus kas
sebelum pembayaran utang dari tahun i sampai dengan
berakhirnya jangka waktu pelunasan utang.
o DSi - akhir adalah jumlah sisa pembayaran utang pada tahun
ke-i (pokok dan bunga).
10 Jika Peserta dalam bentuk badan hukum asing, dokumen yang dikeluarkan oleh negara lain
yang akan digunakan di Indonesia harus dikonsularisasi oleh Kedutaan Besar Indonesia atau
Konsulat di negara asal.
1. Dalam hal ini, istilah “litigasi, arbitrase dan proses hukum lainnya yang
sedang berjalan” mengacu kepada setiap proses litigasi, arbitrase,
administrasi, atau proses hukum lainnya di hadapan pengadilan, badan
arbitrase, instansi, lembaga pemerintah, otoritas pajak, atau pihak lain
yang berwenang, yang, apabila ditetapkan suatu putusan terhadapnya,
dapat dianggap secara wajar mempengaruhi kegiatan usaha Peserta,
anggota Konsorsium, atau kemampuan Peserta untuk melaksanakan
Proyek ini, secara material;
2. Litigasi, arbitrase dan proses hukum lainnya yang sedang berjalan harus
diungkapkan jika dianggap bersifat material. Suatu litigasi, arbitrase, dan
proses hukum lainnya yang sedang berjalan akan dianggap material
apabila setiap perkara tersebut memiliki nilai gugatan sebesar lebih dari
50% dari nilai kekayaan bersih Peserta. Litigasi, arbitrase dan proses
hukum lainnya yang sedang berjalan, yang bersifat material, juga
mencakup litigasi, sengketa atau arbitrase yang masuk (atau akan masuk)
ke dalam catatan pada laporan keuangan yang diaudit. Gugatan yang
tidak material harus dikecualikan.
3. Peserta dapat disyaratkan untuk menyediakan informasi tambahan
mengenai proses litigasi, arbitrase dan proses hukum lainnya tersebut,
termasuk, sepanjang relevan, bukti yang menunjukkan bahwa mereka
telah memperbaiki/menyelesaikan dengan proses litigasi, arbitase, dan
proses hukum lainnya tersebut. Selain itu, jumlah nilai gugatan yang
diperkirakan/jumlah yang dipersengketakan dapat dimintakan untuk
disampaikan kepada Panitia Pangadaan, agar Panitia Pengadaan dapat
menilai dampak gugatan tersebut terhadap performa keuangan Peserta.
4. Panitia Pengadaan dapat (namun tidak diwajibkan untuk)
mengesampingkan pelanggaran atas kriteria ini apabila Peserta dapat
menunjukkan kemampuannya untuk memperbaiki/menyelesaikan proses
litigasi, arbitrase, dan proses hukum yang sedang berjalan tersebut.
[Petunjuk untuk PJPK: Sesuaikan kriteria ini dengan Proyek.]
11 Nilai aset bersih adalah selisih antara nilai harta (aset) dengan kewajiban.
1. Nilai kekayaan bersih dihitung dengan rumus berikut : Total aset – Total
liabilitas
2. Pengalaman Keuangan
Kriteria Persyaratan Dokumen
Peserta harus menunjukkan kemampuan Formulir Pengalaman
finansial untuk melakukan investasi dan memiliki Pembiayaan Proyek Penyediaan
pengalaman untuk membiayai dan/atau mencari Infrastruktur (Bagian 6.XIII)
sumber pembiayaan untuk Penyediaan
Infrastruktur.
A. Uraian Materi
1. Evaluasi Penawaran pada Pengadaan Pekerjaan KPBU
a. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I
Panitia Pengadaan melakukan evaluasi Dokumen Penawaran sampul
I sesuai dengan ketentuan dan tata cara yang telah diatur dalam Dokumen
Permintaan Proposal (Request for Proposal/RfP). Jika diperlukan, Panitia
Pengadaan dapat meminta klarifikasi tertulis kepada Peserta atas Dokumen
Penawaran sampul I. Peserta menyampaikan jawaban atas permintaan
klarifikasi tersebut secara tertulis kepada Panitia Pengadaan. Disamping itu,
Panitia Pengadaan memberikan kesempatan yang sama kepada masing -
masing Peserta untuk menyampaikan presentasi atas aspek teknis dalam
Dokumen Penawaran sampul I. Ketentuan sebagaimana dimaksud) di atas
dicantumkan dalam Dokumen Penawaran Proposal (Request for
Proposal/RfP).
Evaluasi Dokumen Penawaran sampul I meliputi:
1) Evaluasi administrasi:
a) evaluasi administrasi dilakukan dengan sistem gugur terhadap
pemenuhan persyaratan administrasi.
b) Panitia Pengadaan hanya menggugurkan hal yang bersifat
substantif.
2) Evaluasi teknis:
a) Evaluasi Teknis Dilakukan Terhadap Peserta Yang Memenuhi
Persyaratan Administrasi.
b) Evaluasi Teknis Dilakukan Dengan Mempertimbangkan Kesesuaian
Penawaran Teknis Dengan Merujuk Pada Persyaratan Yang
Ditetapkan Dalam Dokumen Permintaan Proposal (Request For
Proposal/Rfp).
untung.
No. Kriteria
1. Kriteria Output
2. Kriteria Desain
3. Kriteria Teknis
Konsularisasi:
Bila dokumen ini diterbitkan di luar
Indonesia
Kepada Yth:
Panitia Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem
Penyediaan Air Minum) [Alamat]
PERJANJIAN UNTUK MENJAGA SEGALA INFORMASI RAHASIA YANG
BERKAITAN DENGAN PROSES PENGADAAN DAN DOKUMEN
PERMINTAAN PROPOSAL
Tandatangan Saksi:
Konsularisasi:
Bila dokumen ini diterbitkan di
luar Indonesia
Tanggal: [dd/mm/yy]
Kepada Yth:
Panitia Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem
Penyediaan Air Minum) [Alamat]
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, [sebutkan nama lengkap dan gelar/jabatan
Perwakilan Peserta Pengadaan], bertindak sebagai Perwakilan Peserta
Pengadaan (“Perwakilan Peserta Pengadaan”) dari [sebutkan nama Peserta
Pengadaan/Konsorsium], dengan anggota sebagai berikut:
Kami setuju untuk mematuhi Dokumen Penawaran ini selama masa berlakunya
penawaran selama 100 (seratus) Hari Kalender sejak Tanggal Penyampaian
Dokumen Penawaran sesuai dengan persyaratan dari Dokumen Permintaan
Proposal.
Kami selanjutnya setuju untuk tetap terikat pada Dokumen Penawaran ini yang
mungkin dapat diterima oleh Panitia Pengadaan setiap saat sebelum berakhirnya
Masa Berlaku Penawaran, dan untuk masa yang dapat diperpanjang, sepanjang
dinilai wajar dan dapat disepakati oleh para pihak.
Kami telah menyampaikan dan melampirkan pada Dokumen Penawaran ini suatu
Jaminan Penawaran sebesar Rp …………… [ Rupiah], sesuai dengan
bentuk yang ditentukan di dalam Dokumen Permintaan Proposal.
Kami menyatakan bahwa:
i. informasi yang disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran ini
adalah lengkap dan akurat;
ii. Dokumen Penawaran telah disampaikan dalam nama dan atas nama
konsorsium yang para anggotanya akan membentuk Perusahaan Pelaksana
Proyek yang akan didirikan berdasarkan hukum Indonesia yang akan terikat
dengan Dokumen Penawaran ini, Perjanjian Kerjasama, dan pelaksanaan
Proyek;
iii. Tidak ada satu pun dari anggota konsorsium yang telah berpartisipasi dalam
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan melalui Peserta Pengadaan lainnya baik
secara langsung maupun tidak langsung;
SURAT KUASA
DENGAN SURAT KUASA INI yang dibuat pada hari yang ditetapkan dalam daftar
yang terlampir disini (“Daftar”), Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
No. KTP :
Alamat :
Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
No. KTP :
Alamat :
Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
No. KTP :
Alamat :
[Bagian identitas dibuat sesuai dengan jumlah Pemberi Kuasa]
Untuk selanjutnya disebut sebagai "Pemberi Kuasa", dengan ini memberi kuasa
dengan hak substitusi kepada:
Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
No. KTP :
Alamat :
Nama: Nama:
Jabatan: Jabatan:
[Materai Rp 6.000,-]
JAMINAN PENAWARAN
Nama : Jabatan :
Tujuan Utama
Nama Negara Asal Peran dalam Persentase
Perusahaan
Perusahaan Proyek Kepemilikan
atau Bidang
Usaha
JAMINAN PELAKSANAAN
Beneficiary
[ ............................... ]
Nama : Jabatan :
[Tanggal]
Kepada Yth:
Panitia Pengadaan Proyek Pengadaan Badan Usaha Kerjasama
Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum)
[Alamat]
Dengan hormat:
Dokumen Penawaran Komersial ini dikirimkan atas nama [nama peserta]
(“Peserta Pengadaan”) sesuai dengan Dokumen Permintaan Proposal tertanggal
[●] (“Dokumen Permintaan Proposal”) diterbitkan oleh PDAM sebagai
Penyelenggara Kerjasama SPAM (“PENYELENGGARA KERJASAMA (PK)”).
Dokumen ini merupakan penawaran yang ditujukan kepada Panitia Pengadaan
yang berisi penawaran Komersial dalam Proyek Pengadaan Badan Usaha
Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) (“Proyek”)
berdasarkan persyaratan sesuai dengan ketentuan hukum Indonesia, dan
berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang diatur dalam Dokumen Permintaan
Proposal.
Dokumen ini merupakan penawaran tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan,
yang berlaku, dan dapat diterima oleh Panitia Pengadaan dalam 100 (seratus)
hari kalender sejak Tanggal Penyampaian Dokumen Penawaran terlepas dari
peristiwa apapun yang mungkin terjadi dalam jangka waktu tersebut
sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Permintaan Proposal.
Kabupaten Kampar
Catatan:
Kami setuju bahwa penawaran tidak dapat ditarik kembali, apabila kami
ditetapkan sebagai Pemenang Pengadaan untuk melaksanakan investasi dan
operasi Proyek, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Dokumen
Permintaan Proposal, dan setelah menerima Surat Penetapan Pemenang
Pengadaan, membentuk Perusahaan Pelaksana Proyek dan kemudian
menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam bentuk salinan yang diparaf yang
disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran, dan akan menyelesaikan
pencapaian komitmen pembiayaan (financial closing) dalam jangka waktu 6
(enam) bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan dapat
diperpanjang.
Hormat kami,
[Materai Rp.6.000,-]
Catatan Penting
Aspek Lingkungan
Kerangka Komersial
Kerangka Hukum
Alokasi Risiko
TOTAL 100
1. Kriteria Output
[masukan kriteria output]
2. Kriteria Desain
[masukan kriteria desain]
3. Kriteria Teknis
b) Model Keuangan
No URAIAN Check list
1. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan
model keuangan;
2. Nilai biaya investasi dan biaya operasional yang
digunakan.
3. Perhitungan tarif harus disertai asumsi yang
digunakan dalam penyiapan model keuangan dan
laporan keuangan;
4. Proyeksi arus kas proyek;
5. Proyeksi neraca keuangan Perusahaan Pelaksana
Proyek;
6. Proyeksi laba rugi proyek;
7. Proyeksi jadwal pembayaran utang dan bunga;
8. Rasio keuangan termasuk DSCR (Debt Service
Coverage Ratio) dan perhitungan IRR Proyek
A. Uraian Materi
1. Evaluasi Dokumen Kualifikasi
Panitia Pengadaan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi Peserta sesuai
dengan kriteria prakualifikasi yang ditetapkan dan persyaratan lain dalam
Dokumen Prakualifikasi ini termasuk syarat kepesertaan, larangan KKN dan
benturan kepentingan, dengan menggunakan sistem Gugur. Jika Peserta
berbentuk konsorsium, kualifikasi Peserta dievaluasi berdasarkan ketentuan
sebagai berikut:
a. Setiap anggota konsorsium harus memenuhi kriteria kelengkapan
administrasi
b. Untuk pemenuhan kriteria finansial, Peserta harus memenuhi kriteria
dengan ketentuan bahwa pemenuhan kriteria tersebut dinilai secara
agregat;
c. Untuk memenuhi kriteria teknis, paling tidak salah satu anggota konsorsium
harus memenuhi kriteria
Panitia Pengadaan, atas kewenangannya, dapat meminta klarifikasi
kepada Peserta mengenai informasi atau data dalam Dokumen Kualifikasi,
termasuk memberikan kesempatan kepada Peserta untuk melengkapi
dokumen administrasi yang dinilai kurang lengkap oleh Panitia Pengadaan
hingga batas waktu yang ditentukan oleh Panitia Pengadaan secara adil atau
sama untuk seluruh Peserta. Setiap permintaan klarifikasi dan tanggapannya
dituangkan dalam berita acara klarifikasi.
Apabila Peserta tidak menyediakan klarifikasi sebagaimana dimintakan
sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan dalam permintaan klarifikasi
yang dibuat oleh Panitia Pengadaan tersebut, maka Panitia Pengadaan
berhak untuk mengevaluasi Dokumen Kualifikasi berdasarkan informasi dan
dokumen yang tersedia pada saat pelaksanaan evaluasi Dokumen Kualifikasi.
Kepada Yth.:
Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha [NAMA
WILAYAH]
Nama :
No. Identitas :
Alamat :
Jabatan :
Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Alamat surat elektronik :
Bertindak sebagai Perwakilan Resmi dari [sebutkan nama Peserta (Badan Usaha
Tunggal/Konsorsium)] (“Peserta”), dengan anggota sebagai berikut:
[…………] sebagai Pimpinan Konsorsium, dengan kepemilikan saham sebesar
[…….] %, dan para anggota konsorsium lainnya sebagai berikut:
[…………………………………….] dengan kepemilikan saham sebesar […….] %
[…………………………………….] dengan kepemilikan saham sebesar […….] %
[…………………………………….] dengan kepemilikan saham sebesar […….] %
(paragraf di atas dapat disesuaikan dalam hal pimpinan konsorsium terdiri dari 2
(dua) atau lebih Badan Usaha atau dalam hal Peserta berbentuk Badan Usaha
Tunggal)
dengan ini mengajukan Dokumen Kualifikasi untuk mengikuti proses
Prakualifikasi dalam rangka seleksi calon Badan Usaha Proyek dimaksud.
Sesuai dengan ketentuan Bagian G Dokumen Prakualifikasi, saya untuk dan
atas nama Peserta sebagaimana disebutkan di atas, menyatakan sebagai
berikut:
a. Surat Kuasa nomor [***] tanggal [***] adalah sah secara hukum dan
mengikat Peserta, sehingga oleh karenanya Perwakilan Resmi sebagaimana
disebutkan dalam Surat Kuasa mempunyai kewenangan bertindak untuk dan
atas nama [sebutkan nama Peserta];
Hormat saya,
Perwakilan Resmi [Nama Peserta]
Materai Rp 10.000,-
........................................................ [Nama Perwakilan Resmi Peserta]
Catatan: Dalam hal Peserta berbentuk konsorsium, Lampiran B.I ini harus
disampaikan oleh masing-masing anggota konsorsium
A. Keterangan Peserta
Nama :
Domisili Badan Hukum :
Alamat Surat Elektronik :
Nomor Telepon :
Nomor Faksimili :
Peserta harus melampirkan salinan dokumen sebagaimana dipersyaratkan
pada Lampiran B.I Kualifikasi Administrasi ini.
B. Pemenuhan Kriteria Administrasi
Peserta wajib melampirkan dokumen-dokumen berikut ini:
C. Dokumen Perusahaan
1. Akta Pendirian Perusahaan
Nomor Akta :
Tanggal Akta :
SK Pengesahan : (hanya berlaku untuk badan usaha Indonesia)
Nama Jabatan
7. Izin Usaha
Nama Izin :
Nama Penerbit :
Nomor :
Tanggal :
Masa berlaku :
Ditandatangani oleh:
[Nama Perusahaan]
Materai Rp 10.000,-
...............................................
Catatan: Dalam hal Peserta berbentuk konsorsium, Lampiran B.II ini harus
disampaikan oleh masing- masing anggota konsorsium
A. Keterangan Peserta
Nama :
Domisili Badan Hukum :
Alamat Surat Elektronik :
Nomor Telepon :
Nomor Faksimili :
B. Pemenuhan Kriteria Finansial
Materai Rp 10.000,-
...............................................
Catatan: Dalam hal Peserta berbentuk konsorsium, Lampiran B.III ini harus
disampaikan oleh masing-masing anggota konsorsium
A. Keterangan Peserta
Nama :
Materai Rp 10.000,-
...............................................
Materai Rp 10.000,-
...............................................
Surat Kuasa ini diatur dengan, dan diinterpretasikan sesuai dengan, hukum Republik
Indonesia. Surat Kuasa ini berlaku sejak tanggal ditandatangani dan sampai dicabut
oleh Pemberi Kuasa.
Pemberi Kuasa dengan ini menegaskan bahwa Pemberi Kuasa dengan ini
mengesahkan setiap dan semua tindakan yang diambil oleh Penerima Kuasa dalam
melaksanakan surat kuasa ini.
PEMBERI KUASA
Materai Rp.10.000,-
Nama :
Jabatan :
Nama :
Jabatan :
Nama :
Jabatan :
PENERIMA KUASA
Nama :
Catatan:
Format surat referensi ini dapat disesuaikan dengan format yang berlaku pada
masing-masing bank dengan ketentuan bahwa substansi dari Formulir Surat
Referensi Bank ini tetap termuat.
Dalam hal Peserta berbentuk konsorsium, Lampiran E ini harus disampaikan oleh
masing-masing anggota konsorsium.
Kepada Yth.:
Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah
dengan
Badan Usaha [NAMA
WILAYAH]
Sehubungan dengan Prakualifikasi Pengadaan Badan Usaha Proyek Kerjasama
Pemerintah Dengan Badan Usaha [NAMA WILAYAH], saya yang
bertandatangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Bank :
menyatakan bahwa [NAMA PERUSAHAAN] benar adalah nasabah [NAMA BANK
DAN CABANGNYA]. Kami mengetahui bahwa [NAMA PERUSAHAAN] sedang
mengikuti Tahap Prakualifikasi dalam rangka seleksi calon Badan Usaha Pelaksana
Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan [NAMA
WILAYAH].
Sepanjang pengalaman usaha kami dalam pemberian pembiayaan kepada [NAMA
PERUSAHAAN], [NAMA PERUSAHAAN] telah menunjukan performa keuangan
[NAMA PERUSAHAAN] yang baik.
[NAMA PERUSAHAAN] tidak termasuk dalam daftar Perusahaan yang tidak dapat
diberikan pembiayaan.
Hormat kami.
Materai Rp 10.000,-
Catatan: Dalam hal Peserta berbentuk konsorsium, Lampiran F ini disampaikan oleh
masing-masing anggota konsorsium (sebagaimana diperlukan).
No : Kota, Tanggal
Perihal : Surat Dukungan Pemegang Saham
Kepada Yth.:
Ditandatangani oleh:
[Kota], [Tanggal]
[Nama Perusahaan]
Materai Rp 6.000,-
...............................................
Catatan: Dalam hal Peserta berbentuk konsorsium, Lampiran G ini disampaikan oleh
masing- masing anggota konsorsium (sebagaimana diperlukan).
No: [.......]
Perihal: Surat Pernyataan Mengenai Kondisi Perusahaan
Kepada Yth.:
dengan ini menyatakan bahwa Perusahaan yang saya wakili yaitu [masukkan nama badan
usaha] dalam kondisi:
a. tidak sedang dalam pengampuan;
b. tidak sedang dipailitkan;
..............................................
[Nama Perwakilan Perusahaan (misalnya Direktur Perusahaan atau kuasanya)]
B. Latihan
Jelaskan secara ringkas mengenai penilaian kulaifikasi pada pada
Pengadaan Pekerjaan KPBU!
C. Rangkuman
Panitia Pengadaan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi Peserta sesuai
dengan kriteria prakualifikasi yang ditetapkan dan persyaratan lain dalam
Dokumen Prakualifikasi. Dalam hal hasil penilaian kualifikasi menghasilkan
lebih dari 1 (satu) Peserta lulus prakualifikasi maka tahapan pengadaan
Badan Usaha Pelaksana dilanjutkan dengan Pelelangan. Dalam hal hasil
penilaian kualifikasi menghasilkan hanya 1 (satu) Peserta lulus prakualifikasi
maka tahapan pengadaan Badan Usaha Pelaksana dilanjutkan dengan proses
Penunjukan Langsung.
Panitia Pengadaan berwenang menunda atau menggagalkan, proses
prakualifikasi sesuai persetujuan PJPK tanpa kewajiban untuk memberikan
A. Simpulan
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha yang selanjutnya disebut sebagai
KPBU adalah Kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu pada
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah
yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha
dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak. KPBU
menyajikan kerangka kerja yang sambil melibatkan sektor swasta mengakui
dan menyusun peran pemerintah dalam memastikan bahwa kewajiban sosial
terpenuhi dan reformasi sektor serta investasi publik yang berhasil tercapai.
KPBU yang kuat mengalokasikan tugas, kewajiban, dan risiko di antara mitra
publik dan swasta secara optimal. Mitra publik dalam KPBU adalah entitas
pemerintah, termasuk kementerian, departemen, kota, atau badan usaha milik
negara. KPBU juga dapat mencakup organisasi non - pemerintah (LSM)
dan/atau organisasi berbasis masyarakat (CBO) yang mewakili pemangku
kepentingan yang terkena dampak langsung proyek.
Kontribusi pemerintah dalam KPBU dapat berupa:
a. Modal untuk Investasi (tersedia melalui penerimaan pajak),
b. Pengalihan aset, atau komitmen lain atau kontribusi natura yang mendukung
kemitraan.
c. Pemerintah juga memberikan tanggung jawab sosial, kesadaran lingkungan,
pengetahuan lokal, dan kemampuan untuk memobilisasi dukungan politik.
Peran sektor swasta dalam kemitraan ini adalah untuk memanfaatkan
keahliannya dalam:
a. Perdagangan, manajemen, operasi dan Inovasi untuk menjalankan bisnis
secara efisien.
d. Mitra swasta juga dapat memberikan kontribusi modal investasi tergantung
pada bentuk kontrak.