Anda di halaman 1dari 28

MEWUJUDKAN TUJUAN PENGADAAN

MELALUI PROBITY ADVICE

DIREKTUR ADVOKASI DAN PENYELESAIAN SANGGAH WILAYAH 2


DASAR HUKUM
PERPRES 106 TAHUN 2007 TENTANG LKPP

PERPRES 16 TAHUN 2018 TENTANG PBJ

PERATURAN LKPP

PERATURAN TERKAIT
BIODATA
Nama Lengkap : Anwar Subianto
Tempat/Tgl Lahir : Cilacap, 19 – 04- 1973
Pendidikan : S2 Teknik PWK
Profesi :
1. PKA PBJ (2013-sekarang)
2. Advisor LKPP (2009-sekarang)
3. Mediator LPS LKPP (2018-sekarang)
HP: 08156690787 4. Arbiter LPS LKPP (2018-sekarang)
5. Tim Pendamping Kontrak LKPP (2019-…)
6. Founder PT. Procurindo Selaras Mandiri
7. Founder Pusat Studi Konstruksi dan Pengadaan (PSKP)
8. Direktur CV. AGP Konsultan
9. Dosen FT Sipil UNWIKU
Alamat email. : anwarcrf273@gmail.com@lkpp.go.id
DIREKTORAT ADVOKASI DAN SANGGAH 2
Direktorat
APS 2
Struktur Organisasi dan
Jangkauan Layanan Direktorat
Sub Dit Sub Dit
Pemda 1 Pemda 2 Advokasi dan Penyelesaian
Sanggah Wilayah 2
Seksi Jawa Seksi Jawa Seksi Seksi Maluku
Bagian Barat Bagian Timur Sul, Kl. NT dan Papua
16 Pemprov
Tusi Direktur Advokasi dan Penyelesian Sanggah Wilayah 2 51 Pemkot
225 Pemkab
1. Bimbingan teknis dan konsultasi
2. Penyelesaian sanggah dan penanganan pengaduan
3. Pemberian pendapat, rekomendasi, dan tindakan koreksi
4. Penyiapan konsep pengembangan sistem advokasi dan penyelesaian
sanggah
5. Pemantauan dan evaluasi atas hasil bimbingan teknis, konsultasi, dan
penyelesaian sanggah
4
No Materi Pengaduan Jumlah Persentse (%)
1 Penyimpangan terhadap prosedur 159 56.79%
2 Persaingan usaha tidak sehat 68 24.29%
3 Indikasi KKN 37 13.21%
4 Lain-lain 16 5.71%
Jumlah 280 100%
*sumber4/2/2017 https://pengaduan.lkpp.go .id/statistik
POLA PIKIR MASALAH
§ Belanja pemerintah
melalui pengadaan
meningkat IMPLEMENTASI PROBITY ADVICE
§ Kompleksitas
meningkat
§ Sarat Kepentingan § Tidak Menghasilkan Best Value For Money
§ Partisipasi Pelaku Usaha Rendah
§ Terjadi Permasalahan Hukum (Persaingan Usaha, Pidana,
dll)
§ Terdapat Pengaduan (Penyimpangan Prosedur, KKN,
Persaingan Usaha Tidak Sehat)

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAMPAK


TERANCAM Berkurangnya
Penyelenggaraan Pelayanan kepercayaan
Publik Yang Layak Sesuai masyarakat atas
Dengan Asas-asas Umum layanan publik dari
Pemerintahan Yang Baik pemerintah
ISTILAH
PROBITY ADALAH TINDAKAN/PERBUATAN YANG MENERAPKAN PRINSIP
KEJUJURAN, INTEGRITAS DAN KEBENARAN
Probity Advice adalah pemberian pendapat/advice pada tiap tahapan
pengadaan yang menerapkan prinsip probity sekaligus mitigasi risiko

Tim Advisor adalah Tim yang berjumlah gasal sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang untuk
melakukan pobity advice dalam pengadaan

Advisee adalah pihak yang diberikan layanan probity advice


(PA/KPA, PPK, UKPBJ/POKJA Pemilihan dan PPHP)
TUJUAN PROBITY ADVICE

• Mewujudkan pengadaan barang/jasa yang menghasilkan value for


1 money

• Meningkatkan akuntabilitas pengadaan barang/jasa


2

• Menjaga kepercayaan publik terhadap proses pengadaan


3 barang/jasa

• Mengurangi resiko sanggah, pengaduan atau permasalahan hukum


4

• Mewujudkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa bebas konflik


5 kepentingan dan adil
MITIGASI RISIKO
PENGELOLAAN RISIKO
Penggelembungkan anggaran, HPS dan harga penawaran

Penyuapan

Mengatur/merekayasa proses lelang

Memalsukan dokumen perusahaan

Membuat spesifikasi yang mengarah kepada pihak tertentu/ merk


tertentu

Membuat syarat-syarat lelang untuk membatasi peserta lelang

Kontrak tanpa tersedia anggarannya


PENGELOLAAN RISIKO
Tender/Seleksi Gagal
Salah merancang kontrak

Mensub-kontrakkan seluruh pekerjaan


Akses yang dilakukan oleh pihak yang tidak berhak
Penyalahgunaan hak akses ke aplikasi
Dokumen penawaran yang dievaluasi tidak sama dengan
dokumen yang diunggah oleh peserta lelang
Pembatasan akses ke aplikasi
Pengadaan fiktif
Probity Advice Dalam Pengadaan

PROBITY ADVICE PADA TIAP TAHAPAN PENGADAAN

PERSI Value for Money


APAN
Transparan,
PEREN PEMILI Terbuka, Adil, PENGADAAN
CANA
PENGADAAN B/J HAN Bersaing YANG
AN
Akuntabel KREDIBEL

Bebas Konflik
SERA PELAK Kepentingan
H SANA
TERIM AN
A
TITIK KRITIS PENGADAAN
PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

Identifikasi kebutuhan barang/jasa yang ditetapkan Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna


Anggaran (KPA) tidak mencerminkan kebutuhan riil.

Pengadaan barang/jasa yang akan dilaksanakan tidak tersedia di pasar, sehingga pengadaan
barang/jasa yang tidak dapat dilaksanakan atau tidak mendapatkan spesifikasi barang yang
dibutuhkan

Jadwal kegiatan PBJ tidak memberikan alokasi waktu yang cukup untuk penyelesaian pekerjaan

RUP sudah disusun, namun belum diumumkan melalui aplikasi SIRUP dan website K/L/PD, serta
portal nasional melalui LPSE secara lengkap

Penggelembungan nilai anggaran pengadaan barang/jasa (mark up anggaran)

Rencana kebutuhan pekerjaan konstruksi K/L/PD tidak berdasarkan hasil studi kelayakan serta
desain.
Kebijakan Umum tentang cara pengadaan swakelola tidak tepat
TITIK KRITIS PENGADAAN
PERSIAPAN PENGADAAN
Spesifikasi disusun tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak mengacu kepada RUP

Spesifikasi disusun mengarah kepada suatu merek/pihak tertentu

HPS disusun melebihi 28 hari kerja dari sebelum batas akhir pemasukan penawaran
untuk pascakualifikasi, atau untuk prakualifikasi ditambah waktu selama prakualifikasi

Penggelembungan (mark-up) dalam HPS;

Sumber/referensi harga penyusunan HPS tidak ada

Rancangan kontrak tidak lengkap


TITIK KRITIS PENGADAAN
PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA
Pemilihan metode evaluasi dengan sistem nilai (merit point)untuk evaluasi yang
seharusnya sistem gugur (untuk memenangkan produk/pihak tertentu

Persyaratan teknis atau kulaifikasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan pelaksanaan
pekerjaan

Jadwal kegiatan PBJ tidak memberikan alokasi waktu yang tidak logis

Kriteria kelulusan evaluasi tidak ada dan/atau tidak jelas

Tata cara evaluasi tidak jelas/lengkap


TITIK KRITIS PENGADAAN
PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA

Pemberian penjelasan yang dilakukan tidak jelas dan tidak tuntas, bahkan terdapat
pertanyaan yang belum dijawab sehingga menimbulkan kesalahpahaman bagi
penyedia barang/jasa.

Untuk pekerjaan fisik tidak dilaksanakan penjelasan lapangan dan hasil penjelasan
tidak dimasukkan dalam adendum dokumen pemilihan serta tidak di upload pada
SPSE

Pokja Pemilihan tidak melaksanakan evaluasi penawaran sesuai dengan dokumen


pemilihan/ tidak cermat /punya konflik kepentingan tertentu

Pokja tidak memberikan waktu yang cukup kepada peserta dalam


Masa berlaku penawaran habis
Penyedia segera menyerahkan jampel

Penyedia tidak mau ttd kontrak/mengundurkan diri

Anggaran tidak mencukupi

Jangka waktu pelaksanaan tidak mencukupi

Tidak bisa mengahdirkan TA sesuai penawaran

Terkena Sanksi Daftar Hitam


KONTRAK
TANDATANGAN PENYELESAIAN
PEKERJAAN
SERAH TERIMA RAPAT KOORDINASI:
LAPANGAN (jika ada) 1. MINGGUAN
SPMK/SP 2. KEADAAN
TERTENTU

SERAH TERIMA
PEKERJAAN (PHO)
PENYUSUNAN
PROGRAM MUTU
Informasi pekerjaan,
organisasi kerja, jadwal, PELAKSANAAN
prosedur dan instruksi KONTRAK
kerja dan pelaksana kerja

PEMELIHARAAN (jika
ada)
RAPAT PERSIAPAN MOBILISASI
reviu kontrak, dan
pembagian tugas dan
tanggung jawab para
pihak, dll UANG MUKA SERAH TERIMA
PEKERJAAN (FHO)
Tidak ada serah terima lapangan

Pemberian Uang Muka yang tidak sesuai

Perubahan kontrak tanpa data dukung

Pemutusan Kontrak yang tidak efektif

kahar atau kesalahan Penyedia

Konsultan Pengawas /MK tidak bekerja optimal

Ketrlambatan pekerjaan dan kontrak kritis

Pekerjaan tambah nilainya > 10% kontrak


• Periode I (rencana pelaksanaan phisik 0%-
70%) dari kontrak, keterlambatan progres
phisik lebih dari 15%;
• Periode II (rencana pelaksanaan phisik
70%-100%) dari kontrak, terjadi
keterlambatan progres phisik lebih dari
10%;
• Periode III (rencana pelaksanaan phisik
70%-100 %) apabila pekerjaan belum
selesai dan waktu pelaksanaan sudah
habis. KURVA S
RENCANA 50%

DEVIASI > 15%

KURVA S
REALISASI 30%
KONTRAK
KRITIS

PERINGATAN III
PERINGATAN I PROGRES TIDAK SCM III
TERCAPAI DALM UJI
COBA/TERJADI
SCM I
KONTRAK KRITIS

DIBERI KESEMPATAN
PERIODE TERTENTU
(UJI COBA) DIBERI KESEMPATAN
PERIODE TERTENTU
(UJI COBA) PUTUS
DIBERI KESEMPATAN KONTRAK
PERIODE TERTENTU
PROGRES TIDAK (UJI COBA)
TERCAPAI DALM UJI
COBA/TERJADI PROGRES TIDAK
KONTRAK KRITIS TERCAPAI DALM UJI
COBA/TERJADI
SCM II KONTRAK KRITIS
PERINGATAN II
MEKANISME PENGADUAN
PENGADAAN OLEH melaporkan
hasil tindak
MASYARAKAT lanjut
Pasal 77 Perpres 16/18
APIP

KEPALA
DAERAH
Masyarakat/ meneruskan
Pengadu kepada APIP
dalam hal diyakini
bukti yang adanya indikasi
KKN yang
faktual, kredibel, APH merugikan
dan autentik
keuangan negara

22
KRITERIA PAKET

berisiko tinggi dan bersifat kompleks


memiliki sejarah yang kontroversial atau terdapat
masalah hukum
sangat sensitif secara politis

berpotensi menimbulkan konflik kepentingan


berhubungan dengan kepentingan masyarakat
luas
untuk memenuhi pelayanan dasar masyarakat

bernilai relatif besar


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
ADVISOR
Advisor diberikan kewenangan untuk mendapatkan dokumen-dokumen
yang terkait dengan pengadaan yang akan di probity advice secara
penuh kepada Advisee.

Pelaksanaan probity advice tidak memindahkan tanggung pelaksana


pengadaan barang/jasa dari Advisee kepada Advisor.

Kebenaran data sepenuhnya menjadi tanggung jawab Advisee.

Advisor bertanggungjawab atas pendapat dan/atau saran yang


diberikan kepada Advisee sebagai pelaksana pengadaan
barang/jasa.
PELAKSANAAN PROBITY

Persiapan: merancang penugasan probity advice,


penyusunan tim, termasuk koordinasi dengan
stakeholder

Pelaksanaan: dilaksanakan berdasarkan probity plan


yang sudah dibuat dalam tahap persiapan

Pelaporan: sesuai dengan tahapan yang dilakukan


probity advising
PROBITY ADVICE DAN AUDIT

Probity Audit Probity Advice

• menekankan pada • menekankan pada


“apakah” sebuah proses “bagaimana” proses
pengadaan sesuai dengan pengadaan “sesuai atau
prinsip, standar ataupun dapat dibuat sesuai”
kriteria tersebut (audit- dengan prinsip, standar,
based service) atau kriteria tertentu
(advised-based service)
IMPLEMENTASI PROBITY

1. Pembangunan Gedung BPKAD Provinsi Jabar


2. Pembangunan Kantor DPRD Kabupaten Sumenep*
3. Pembangunan Pasar Kaliangkrik Magelang*
4. Pembangunan RSUD Waled Kab. Cirebon*
5. Pembangunan RSUD Kab. Magelang*
6. Arena Olah Raga PON XX Papua
7. Pembangunan RSUD Kabupaten Blitar
8. Pembangunan Pasar dan RSUD Kabupaten Banyumas
9. Pembangunan RSUD Kabupaten Bandung
10. Pembangunan RSUD Dr. Iskak Tulungagung
11. dll
Terima Kasih
Direktorat Advokasi dan Penyelesaian Sanggah Wilayah 2
Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah

Anda mungkin juga menyukai