Anda di halaman 1dari 190

Overview Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah
Oleh :
Harry S Kahartan Kusuma W
Analis Kebijakan Madya LKPP

14 November 2021
Tujuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

menghasilkan barang/jasa yang tepat dari


setiap uang yang dibelanjakan, diukur dari mendukung pelaksanaan penelitian dan
aspek kualitas, kuantitas, waktu, biaya, pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian;
lokasi, dan Penyedia;

meningkatkan penggunaan produk dalam Meningkatkan keikutsertaan industry


negeri; kreatif;

meningkatkan peran serta Usaha Mikro, mewujudkan pemerataan ekonomi dan


Usaha Kecil, dan Koperasi; memberikan perluasan kesempatan
berusaha; dan.

meningkatkan peran Pelaku Usaha nasional meningkatkan Pengadaan Berkelanjutan


Siklus APBN
Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Peraturan LKPP Nomor 11 Tahun 2021

Identifikasi Penetapan Jenis Cara Pengadaan


kebutuhan PBJ Barang/Jasa

RUP Anggaran Waktu Pemaketan dan


Pengadaan Pemanfaatan Konsolidasi
Barang/Jasa
Skema Cara Pengadaan
Pengadaan
B/J
Pemerintah

Swakelola Penyedia

Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 “Umum” Khusus

Perencana, Perencana dan Perencana dan Perencana, E-Purchasing, Tender DARURAT,


Pelaksana, dan Pengawas oleh Pengawas oleh Cepat, Pengadaan
Pelaksana dan Luar Negeri,
Pengawas oleh Penanggung Jawab Penanggung Jawab Langsung, Penunjukan
Penanggung Jawab Anggaran. Pelaksana Anggaran. Pelaksana Pengawas oleh Langsung, pengecualian,
Anggaran oleh Instansi lain oleh Ormas Pokmas Tender/Seleksi PHLN
Pedoman Swakelola
Pedoman Pelaksanaan PBJ Melalui Penyedia
Strategi Percepatan Penyerapan Anggaran

1 2 3 4 5
Tender Kontrak Payung Tender/Seleksi Katalog - Tender
Pra-DIPA Bersama Purchasing Itemized
Tender Pra-DIPA
Kenapa harus dilaksanakan?

1 2 3 4

Barang / jasa dibutuhkan di Pelaksanaan pekerjaan Mempercepat Proyek Prioritas


awal tahun (bulan Januari) membutuhkan waktu yang penyerapan atau Strategis
lama anggaran di awal tahun Nasional
Dasar Pelaksanaan Tender Pra-DIPA
Perpres 16 tahun 2018 beserta Peraturan Perubahannya Perpres 12
tahun 2021 - Pasal 50 :

Ayat 8 Ayat 9 Ayat 10


Pemilihan dapat segera dilaksanakan Untuk barang/jasa yang kontraknya harus Pelaksanaan pemilihan sebagaimana
setelah RUP diumumkan ditandatangani pada awal tahun dimaksud pada ayat (9) dilakukan setelah
pemilihan dapat dilaksanakan setelah: RUP diumumkan terlebih dahulu melalui
a. penetapan Pagu Anggaran KIL; atau aplikasi SIRUP
b. persetujuan RKA Perangkat Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan-
perundang
Berdasarkan Perpres 12 tahun 2021
Pasal 1 ayat 51

Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa adalah strategi Pengadaan Barang/Jasa yang


menggabungkan beberapa paket Pengadaan Barang/Jasa sejenis.

Siapa Pelaksana Konsolidasi?

Pengguna Kuasa Pengguna Pejabat Pembuat UKPBJ


Anggaran Anggaran Komitmen
Tender/Seleksi Bersama
Merupakan proses tender/seleksi antara beberapa PPK untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu tertentu, sesuai dengan
kebutuhan masing-masing PPK yang menandatangani
kontrak.

Penjelasan mengenai tanggung jawab dan pembagian beban


anggaran diatur dalam kontrak sesuai dengan karakteristik
pekerjaan
Katalog - Purchasing

Peraturan LKPP Nomor 09


tahun 2021
Katalog elektronik terdiri atas katalog
elektronik nasional, katalog elektronik
sektoral, dan katalog elektronik lokal.

Katalog elektronik memuat informasi


berupa daftar, jenis, spesifikasi teknis,
TKDN, produk dalam negeri, produk SNI,
produk industri hijau, negara asal, harga,
Penyedia, dan informasi lainnya terkait
barang/jasa

Pemilihan produk yang dicantumkan


dalam katalog elektronik dilaksanakan
oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah atau LKPP.
Pengadaan Melalui Swakelola
Program
Bela Pengadaan
Program Bela Pengadaan merupakan program untuk mendukung Program UMK Go Digital
melalui proses belanja K/L/PD yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) kepada UMK yang tergabung dalam Marketplace;

Tujuan BELA Pengadaan


1. Mendorong UMK Go Digital dengan bergabung dengan
marketplace
2. Menjadikan pengadaan lebih inklusif
3. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri
4. Memanfaatkan marketplace dalam PBJP
5. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas PBJP.
Fb Be Tw

Dasar Hukum BELA Pengadaan


Beberapa pengaturan terkait dengan Bela Pengadaan baik yang
bentuknya Keputusan Kepala maupun Surat Edaran yaitu sebagai
berikut:
jdih.lkpp.go.id

Surat Edaran Keputusan Kepala Keputusan Kepala Keputusan Kepala Surat Edaran Kepala Peraturan LKPP
Kepala LKPP LKPP Nomor 200 LKPP Nomor 183 LKPP Nomor 155 LKPP Nomor 21 Tahun Nomor 9 Tahun 2021
Nomor 31 Tahun 2020 Tahun 2020 Tahun 2020 2020
Tahun 2020 Tentang Program Bela Tentang Tim Bela Tentang Penetapan Tentang Pengadaan
Tentang Pelaksanaan
Tentang Toko Daring
Program Bela Pengadaan Pengadaan Pengadaan Standar Operasional … Langsung Untuk Pelaku
Usaha Mikro dan Kecil dan Katalog Elektronik
Melalui Aplikasi Bela
Pengadaan
Penyelenggaraan
Toko Daring

Pasal 5 ayat (1) huruf c dan ayat (2)


Peraturan LKPP Nomor 09 Tahun 2021
• Kepala LKPP berwenang menetapkan tata cara
penyelenggaraan Toko Daring.

• Kewenangan Kepala LKPP dapat dimandatkan


kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di LKPP
(SK Deputi 2 LKPP nomor 38 tahun 2021 )
tokodaring.lkpp.go.id

PPMSE, Produk barang/jasa, dan Pedagang yang telah dan sedang diproses dengan
Program Bela Pengadaan menjadi bagian dari penyelenggaraan Toko Daring.
(Pasal 20 huruf d PerLKPP 9/2021)
Barang/Jasa dalam Toko Daring

Standar/
dapat
distandarkan Harga terbentuk
di Pasar

Risiko Rendah

Tidak dapat ditayangkan dalam e-Katalog, jika:


spesifikasi sama, penjual/penyedia sama, wilayah jual sama, syarat dan ketentuan sama.
Pelaku dalam Toko Daring

Marketplace Pedagang

PPMSE
PPK LKPP
Pejabat Pengadaan

K/L/PD

Ritel Daring
Metode e-Purchasing Toko Daring

Pembelian Langsung
nilai transaksi ≤ Rp50.000.000,00*

Negosiasi Harga
nilai transaksi > Rp50.000.000,00 s/d ≤ Rp200.000.000,00*

Permintaan Penawaran
nilai transaksi > Rp200.000.000,00*
Metode Lainnya
sesuai proses bisnis PPMSE*

Think Different, Be Different 7


7
78
Think Different, Be Different

E-MARKETPLACE & KOMODITAS


YANG TERSEDIA DI BELA PENGADAAN

SOUVENIR ALAT TULIS KANTOR


MAKANAN Bhinneka, Blibli, BukaPengadaan, Kartara, BukaPengadaan, Bhinneka, Shopee,
Grabfood, Blibli, Shopee, Bhineka, BukaPengadaan,
Digitalimaji, Mbiz, Balimall, Digitalimaji, Kartara, Digitalimaji, Mbiz, Balimall,
Kartara, Kulina, Mbiz, Balimall, Gofood, KlikMRO
KlikMRO KlikMRO

FURNITUR KESEHATAN
ANGKUTAN KURIR
BukaPengadaan, Mbiz, Kartara, Digitalimasi, Balimall, Gojek, Grab, Kartara, Mbiz
Grab, Mbiz, Goride, Gocar
Digitalimasi Kartara, Mbizz
Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa
Melalui Penyedia
Poin – poin Permasalahan yang sering
terjadi dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
PERMASALAHAN DALAM PERENCANAAN
PENGADAN BARANG/JASA

No Potensi Masalah Resiko/Dampak Penyebab Solusi Tindak Lanjut


1 Identifikasi Kebutuhan
“Kelemahan/kesalahan” Peningkatan
a • Budaya feodal/ Meningkatkan
perencanaan dan tata kualitas
paradigma kekuasaan kapasitan perencanaan
Kelola. B/J tidak sesuai kebutuhan: perencanaan dan
• Rendahnya disiplin pembenahan ortala
Tidak didasarkan pada • Tdk bermanfaat perencanaan,
b • Penggunaan tdk optimal
perencanaan/kajian komitmen, konsistensi. • Menyusun rencana
• Biaya OP tinggi • Menjabarkan
• Kelemahan tata Kelola kebutuhan B/J
Renstra/ Renja ke
Ketidakjelasan kebutuhan • Rendahnya kompetensi Jangka Menengah
c dalam Rencana
vs keinginan • Melakukan FS, dsb.
Kebutuhan
• Konsultasi Publik
• Melakukankajian
Belum ada standarisasi • Kesadaran Standarisasi/
• Pemborosan/inefisiensi Menyusun dan menerapkan
d barang/jasa sesuai rendah, wawasan penyamaa
• Menyulitkan integrasi sistem standar barang
kebutuhan terbatas n/penyetaraan
• Ego (individu, sector) spesifikasi

Think Different, Be Different


No Potensi Masalah Resiko/Dampak Penyebab Solusi Tindak Lanjut
2 Penetapan Barang/Jasa
• Pemanfaatan BMN • Ketidakcermatan
Penguatan
a Tidak mempertimbangkan inventory BMN tidak optimal • Pengelolaan Integrasi sistem
pengelolaan
• Pemborosan Sumber Daya BMN belum baik
BMN
Kesulitan menetapkan kualifi • Revisi POK
Pengelompokan barang/jasa tidak • Ketidakcermatan
b kasi penyedia, rancangan • Konsultasi Konsultasi, Bimtek,
tepat (JK vs JL, B vs. PK) • Kompetensirendah
kon trak,dan pencairan , supervisi
anggaran
• Tujuan PBJ tidak tercapai
KAK/Spesifikasi teknis kurang jelas • Vestedinterest Survei pasar
• B/J tidak sesuai kebutuhan
atau sebaliknya terlalu rinci, mengarah • Kompetensirendah (supply side) Melaksanakan survei
c pada merek/penyedia tertentu, tidak • Kemahalan/monopoli
• Tidak dilakukan Survei pasar dan kebutuhan
• Permasalahanhukum
sesuai dengan kebutuhan pengguna, survei pengguna pengguna pengguna
• Ketidakpercayaan publik
dsb. (demand side)
d Pemaketan :
1) Memecah paket untuk • Harga tdk kompetitif • Konsolidasi
• Konsolidasi
menghindari tender • Inefisiensi • Probity audit & advice
• Vestedinterest • Pengawasan
• Tdk mendorong UMKM • Pembinaan pelaku usaha
• Salah persepsi (probity audit)
2) Pemaketan tidak optimal/ekonomis tumbuh berkembang • Pembinaanintegritas
• Resiko kegagalantinggi • Pengawasan masyarakat
3) Judul paket tidak sesuai dengan B/J • Perubahan
• Salah kode rekening(MAK)
yang dibutuhkan/dihasilkan • Ketidakcermatan judul paket
• Kesulitan dlm pelaporan dan • Revisi POK
• Kompetensirendah • Penguatan
pengelolaan BMN
evaluasi RKA
• Menyulitkan pengolahan
• Sosialisasi KBKI
data, analisis belanja, • Kurang sosialisasi Think Different, Be Different
Pembayaran dikaitkan dgn
4) Paket tidak dilengkapi kode KBKI • Paksaan
perencanaan dan • Belumdiwajibkan kode KBKI
melalui sistem
strategi pengadaan
No Potensi Masalah Resiko/Dampak Penyebab Solusi Tindak Lanjut
3 Cara Pengadaan Barang/Jasa
Keliru memilih cara pengadaan Pelaksanaan terhambat Pemahaman terbatas Koreksi/perbaiki
4 Jadwal Pengadaan Barang/Jasa
Pelaksanaan
Pembebasan tanah, perencanaan, dan • Pekerjaan konstruksi konstruksi tidak Pembebasan
1 pelaksanaan konstruksi dalam tahun tidak Kelemahan perencanaan dalam satu tahun lahan dan
yang sama terlaksana/tidak yang sama dg Perencanaan
selesai. perencanaan dan dilaksanakan T-1
pembebasan tanah
2 Pekerjaan yang membutuhkan waktu Persetujuan Kegiatan
Persetujuan
penyelesaian lebih dari 12 bulan • Berpotensi masalah Tahun Jamak masuk
kegiatan tahun
tidak menggunakan tahun jamak adm/ hukum Kelemahan perencanaan di dalam kesepakatan
jamak bersamaan
• Kegiatan terhambat APBD antara DPRD
dg pembahasan
dan Kepda
RAPBD
3 Jadwal tidak realistik (tidak mem • Pekerjaan tidak selesai • Juklak/juknisterlambat Membangun • Advokasi (lobby,
pertimbangkan kompleksitas • Pengadaan • Tekananpolitik kesepahaman sosialisasi,
pekerjaan dan/atau dipaksakan. gagal • Ambisius dg pejabat FGD, dsb)
dilaksanakan politik
4 Jadwal PBJ tidak memperhitungkan musim, • Tujuan tidaktercapai • Kurang kompeten Peningkatan kompe- • Pelatihan
dsb. • B/J tidakbermanfaat • Perubahan iklim tensi perencanaan • Koordinasi
5 Jadwal pelaksanaan tidak • Tujuan tidak tercapai • Koordinasi lemah • Meningkatka • Membentuk Tim/
selaras/sinergis dengan kegiatan terkait. • Berpotensi rugi • Network planning lemah n koordinasi Gugus
• Komitmen rendah/ Think Different, BeTugas/PMO
Different
ego sektor
No Potensi Masalah Resiko/Dampak Penyebab Solusi Tindak Lanjut
5 Anggaran
• Realokasianggaran
• Kegiatan terhambat • Ketidakcermatan
• Pengurangan
Anggaran penunjang tidak cukup • Resiko penguranganspek. • Kebijakan/
volume/lingkup
• Sasaran PBJ tdk tercapai regulas i
pekerjaan • Revisi POK/DIPA
Salah kode rekening (MAK) • Kesulitan dalam • Perubahananggaran
• Perubahan/
penganggaran
dan pencairannya • Ketidakcermatan revisi
Alokasi anggaran tidak tepat (tahun jamak) POK/DIPA
• Kegiatan terhambat
• Realokasianggaran
6 RUP
Pengumuman RUP terlambat • Pengadaan terlambat, • Ketidaksiapan
Pengawasan/
pertumbuhan perencanaan Evaluasi regular
pengen dalian
ekonomi terhambat • Ketidakdisiplinan
disertai sanksi
Jadwal pelaksanaan dibuat asal-asalan • Monev tidak akurat Kesengajaan Penajaman jadwal
(fleksibilitas)
RUP tidak dibuat dan tidak dimasukkan • Monev tidak akurat • Kesengajaa • Pengawasan lebih • Perkada
ke SIRUP • Data tidak n (mens ketat disertai sanksi • Integrasi sistem
lengkap/anali sis rea) • Tidak
belanja tidak akurat mencairkan
• Potensipenyimpangan paket yg tidak
diumumkan di
SIRUP
Think Different, Be Different
PERMASALAHAN DALAM PERSIAPAN PENGADAN
BARANG/JASA
No Potensi Masalah Resiko/Dampak Penyebab Solusi
1 Penetapan Spesifikasi Teknis/KAK
• Multi tafsir. Sulit dlm evaluasi
(kesesuaian dan harga)
• B/J tidak sesuai kebutuhan Kompetensi teknis • Menerapkanmetode
a Spesifikasi terlalu umum/longgar
• Sengketa terbatas evaluasi TCO
• Potensi kerugian negara
• Tdk ada penyedia
• Sedikit penyedia/barang Kompetensi teknis
b Spesifikasi terlalu rinci/rigid (monopoli/oligopoly) tinggi, namun tidak • Testpasar
• Hargamahal dilengkapi riset pasar
• Produksidiskontinyu
2 Penetapan HPS
• Kompetensikurang
• Mengurangi peluang belanja • Syarat kualifikasi
• Survei terbatas
a HPS terlalu tinggi/rendah • Menaikkan jaminan diperketat/dilonggarkan
• Informasi harga
• Gagal tender/seleksi • Mengembangkan SI Pasar
terbatas
3 Penetapan Rancangan Kontrak
a Ketidaksesuaian jenis kontrak • Peningkatankompetensi
pengelolaan kontrak
• Kompetensikurang • Menggunakan jasa ahli
Ketidakcermatan dalam Menyusun • Pelaksanaan terhambat
klausul kontrak (inkonsistensi, hal-hal • Sengketakontrak • kontrak (outsourcing)
b kritis tidak diatur rinci (mitigasi • Potensi kerugian negara Tidakmenerapkan • Minta pendapat hukum ke
resiko), ketentuan yang multitafsir manajemen resiko pihak yang kompeten (Bag.
• Tidakcermat/malas Think
Hukum)Different, Be Different
PERMASALAHAN DALAM PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA
No Potensi Masalah Resiko/Dampak Penyebab Solusi
1 Metode pemilihan Penyedia
Metode pemilihan tidak sesuai • Salah pilih penyedia Kurang kompeten
dengan karakteristik barang dan • Gagal tender
kondisi pasar • Pengaduan
2 Metode Kualifikasi
• Gagal tender
a Persyaratan kualifikasi berlebihan
• Pengaduan
• Tidakkompetitif
Persyaratan kualifikasi mengarah
b • Pengaduan • Persekongkolan • Audit dan sanksi
kepada penyedia tertentu
• Kepercayaan masyarakat turun
3 Metode Evaluasi Penawaran
Metode evaluasi tidak sesuai dengan • B/J yg dihasilkan tdk
Kurang kompeten
tujuan PBJ, spek, dan kondisi pasar sesuai kebutuhan
4 Metode penyampaian dokumen penawaran
5 Jadwal pemilihan
Jadwal pemilihan tidak memberi cukup • Kuranpengalaman
a
waktu utk menyiapkan penawaran terbaik • Kualitas penawaran rendah • Pemahamanaturan
Jadwal pemilihan kurang mempertimbangkan • Gagal tender/seleksi terbatas
b • Kurang bijaksana
kodisi/situasi lingkungan
6 Penyusunan dokumenpemilihan
• Kegamangan dalam
Dokumen pemilihan disusun kurang cermat pelaksanaan pemilihan
Think Different, Be Different
dan tidak konsisten • Gagal tender/seleksi
• Sengketa/gugatan/pengaduan
PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN
PEMILIHAN PENYEDIA
No Potensi Masalah Resiko/Dampak Penyebab Solusi Tindak Lanjut
• Pokja lebih proaktif
• Monev
Pemberian penjelasan tidak menjelaskan hal/isyu kritis
• Sanggah, pengaduan • Kelalaian/ • Pembinaan
dimanfaatkan secara maksimal yg biasanya menjadi
1 untuk klarifikasi dan • Gagal tender/seleksi kemalasan Pokja • Kajian
sumber masalah.
• Ketidakpercayaan publik • Peserta tidakprofesional • Peningkatan isyu/aspek kritis
menyamakan persepsi
dlm dok.
profesionalitas penyedia
pemilihan
• Meningkatkan kompe-
Perubahan atas dokumen Pembinaan
tensi dan kecermatan
pemilihan hasil kesepakatan tidak • Sanggah
2 ditindaklanjuti dengan perubahan • Kelalaian Pokja anggota Pokja
• Gagal tender/seleksi • Menambah fitur
dokumen pemilihan Pengembanga
notifikasi pada SPSE n SPSE
Pelaksanaan pemilihan tidak • Sanggah, pengaduan • Meningkatkan integritas,
3 sesuai/ konsisten dengan • Pembinaan
• Gagal tender/seleksi • Kelalaian Pokja kompetensi, dan
dokumen pemilihan. • Pengawasan
• Perkara • Kecurangan (fraud) kecermatan anggota Pokja
• Pelatihan
4 Post bidding Hukum • Sanksi
(TUN🡪Pidana)
• Sanggah, pengaduan Pokja tidak cermat Pokja rajin melihat daftar hitam Pembinaan
Penyedia yg sedang kena
5 • Gagal tender/seleksi
sanksi Daftar Hitam lolos Belum ada system Akun penyedia yg kena Integrasi SIKaP
• Perkarahukum
kualifikasi blokir akun daftar hitam Daftar Hitam dibekukan denga Daftar
Hitam
• Sengketa (sanggah, • Ketentuan kualifikasi
• Ketidakjelasan
Beda penafsiran dalam pengaduan, dalam Dok. Pemilihan • Monev.
6 persyaratan/dokumen Think Different, Be Different
Pembuktian kualifikasi gugatan) harus jelas • Pembinaan
kualifikasi
• Gagal tender/seleksi • Dibacakan/diklarifikasi pd

Anda mungkin juga menyukai