Anda di halaman 1dari 40

Borcelle

Penyegaran Teknis Bagi


Pengawas Lapangan
Dilingkungan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat

Pembuatan Harga Perkiraan Sendiri / Owner Estimate


Jumat, 08 Maret 2024

D I R E K TO R AT J E N D E R A L B I N A M A R G A
BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL PAPUA BARAT
Content
Index
01 02 03 04
Pengertian dan Komponen- Peraturan- Komponen
Fungsi HPS Komponen peraturan terkait Bahan
HPS HPS

05 06 07
Komponen Komponen Pengenalan
Peralatan Tenaga Kerja SiPASTI
Apa itu HPS…? (1)
Owner Estimation is cost assumptions for the
procurement of goods and services in accordance with
established provisions and sourced from reliable data.

function of owner estimate is to serves as a reference in


evaluating bid prices for goods and services with the aim of
obtaining a fair bid price in the process of procuring goods
and services
Apa itu HPS…? (1)
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) merupakan suatu asumsi
biaya atas pengadaan barang dan jasa yang sudah sesuai
dengan ketentuan yang sudah ditetapkan dalam sebuah
dokumen pemilihan penyedia barang dan juga jasa, serta
sudah diperhitungkan dengan suatu kemampuan dan
bersumber dari data yang dapat dipertanggung jawabkan.

Serah Terima
dari Penyedia
Penyusunan HPS di tahap ini kpd PPK

TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP


PERENCANA PERSIAPAN PERSIAPAN PEMILIHAN PELAKSANAAN TAHAP
PENGADAAN PENGADAAN PEMILIHAN PENYEDIA KONTRAK SERAH TERIMA

Serah
Terima dari PPK kpd
PA Setelah
PjPHP/PPHP
memeriksa adm B/J

PPK
UKPBJ/POKJA POKJA PEMILIHAN/
PA/KPA PA/KPA; PPK PEMILIHAN/PP/ AP
PA/KPA/PPK &
PP/AP
PJPHP/PPHP

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan


Pengadaan Pengadaan Pengadaan
Fungsi
&
Ketentuan HPS
Fungsi HPS
1. Menilai kewajaran harga Penawaran
dan kewajaran harga satuan
2. Menetapkan batas tertinggi
penawaran
3. Menetapkan besaran Jaminan
Pelaksanaan Share Listing:
Technology services:
Internet of Things,
Artificial Intelligence,
& Blockchain.

HPS bukan sebagai


dasar untuk
menentukan
besaran kerugian
negara
PENETAPAN HPS
Borcelle
• PPK menetapkan HPS dengan menandatangani pada lembar
persetujuan/penetapan.
• HPS yang sah adalah yang telah ditandatangani oleh PPK.
• Nilai Total HPS paling tinggi sama dengan nilai Pagu Anggaran.
• Penetapan HPS paling lama 28 hari kerja sebelum batas akhir:
a.penyampaian penawaran untuk pemilihan dengan
pascakualifikasi; atau
b. penyampaian dokumen kualifikasi untuk pemilihan dengan
prakualifikasi.

TATA CARA MENENTUKAN HPS


• Hasil perkiraan biaya/Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah
disusun pada tahap perencanaan pengadaan;
• Pagu Anggaran yang tercantum dalam DIPA atau untuk proses
pemilih Paguan yang dilakukan sebelum penetapan DIPA mengacu
kepada Anggaran yang tercantum dalam RKA K/L
• Hasil reviu perkiraan biaya/Rencana Anggaran Biaya (RAB)
termasuk komponen keuntungan, biaya tidak langsung (overhead
cost), dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Harga pasar setempat Informasi biaya resmi yg Informasi biaya/harga
yaitu harga barang/jasa di dikeluarkan oleh K/L/Pemda; satuan yg dipublikasikan
lokasi b/j diproduksi secara resmi oleh asosiasi;
/diserahkan /dilaksankan
menjelang pemilihan
DATA DAN INFORMASI penyedia;

PENYUSUNAN HPS
Daftar biaya/harga/tarif B/J Inflasi tahun sebelumnya, suku Perkiraan perhitungan
yang dikeluarkan oleh bunga pinjaman berjalan biaya/harga satuan yg
pabrikan /distributor dan/atau kurs tengah BI valuta dilakukan konsultan
/agen/pelaku usaha asing thd Rupiah; perencana (engineer’s
estimate)

A: Biaya Langsung B: Biaya Tidak Langsung


Ratio

7:2 Informasi lain yang dapat


dipertanggung-jawabkan

Bahan Alat Tenaga Kerja B1: Biaya Umum B2: Keuntungan


(Over Head) (Profit)

Metode Kerja, HSD


Bahan, Alat dan Analisis
Tenaga Kerja, Lokasi Produktifitas
dan Spesifikasi

KOMPONEN HARGA
SATUAN PEKERJAAN
Yearly Developing

Harga Satuan Pekerjaan = (A+B)


FLOW
CHART HPS

Service Points
Komponen-komponen HPS (1)
Harga Satuan Setiap Mata Pembayaran Harga Pekerjaan Setiap Mata Pembayaran
Harga pekerjaan setiap mata pembayaran akan tercantum dalam Daftar
Harga satuan setiap mata pembayaran adalah harga suatu
Kuantitas dan Harga (BOQ/Bill Of Quantities) yang merupakan hasil
jenis pekerjaan tertentu per satuan tertentu berdasarkan perkalian volume pekerjaan dengan harga satuan setiap mata
rincian metode pelaksanaan, yang memuat jenis, kuantitas pembayaran.
dan harga satuan dasar dari komponen tenaga kerja, bahan,
dan peralatan yang diperlukan dan di dalamnya sudah Harga Total Seluruh Mata Pembayaran
Harga total seluruh mata pembayaran merupakan jumlah dari seluruh
termasuk biaya umum dan keuntungan.
hasil perkalian volume pekerjaan dengan harga satuan masing-masing
mata pembayaran.
Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan untuk setiap mata pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
disesuaikan dengan kebutuhan per proyek yang dicantumkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) besarnya adalah 10 persen dari Harga
Total Seluruh Mata Pembayaran.
dalam Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ/Bill of Quantities).
Besarnya volume pekerjaan juga dapat mempengaruhi Perkiraan Biaya Proyek (hps)
besarnya harga satuan setiap pekerjaan itu sendiri. Perkiraan biaya proyek merupakan jumlah dari harga total seluruh mata
pembayaran ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Biaya Umum Dan Keuntungan
Setelah biaya langsung suatu jenis mata pembayaran didapatkan, yaitu merupakan
jumlah total harga tenaga, bahan, dan alat, perlu diperhitungkan adanya biaya umum dan
keuntungan yang berupa prosentase dari biaya langsung tersebut.

Biaya Umum dan Keuntungan dapat diambil sebagai rujukan sebesar 10%. Besarnya biaya
umum dan keuntungan juga dapat dipengaruhi oleh total besarnya nilai pekerjaan
Komponen-komponen HPS (2)
Biaya Umum (Overhead): biaya yang dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya pekerjaan (proyek)
yang bersangkutan, atau biaya yang diperhitungkan sebagai biaya operasional

Keuntungan (Profit)
Keuntungan ini sudah termasuk biaya resiko pekerjaan.

Estimasi biaya umum dan keuntungan


Ditentukan dengan mempertimbangkan antara lain tingkat suku bunga pinjaman bank yang berlaku, tingkat
inflasi, overhead kantor pusat dan lapangan, resiko investasi.
Ini merupakan domain kontraktor yang sampai dengan saat ini belum ada ketentuan resmi dari Pemerintah yang
mengatur nilai maksimum biaya umum dan keuntungan kontraktor.
Untuk kepentingan estimasi harga dapat ditentukan Biaya Umum dan Keuntungan secara default sebesar 10%,
suatu nilai optimum yang relatif dekat dengan tingkat suku bunga Bank Indonesia.
SURAT EDARAN
DIRJEN BINA
MARGA
03/SE/DB/2018

1% - 2,5%

10%
Peraturan-peraturan terkait
a. Peraturan Pemerintah Nomor 22/2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
2031 2031
b.Peraturan Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta Peraturan LKPP (Petunjuk
No 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia
c. SE DJBM Nomor 16.1/SE/Db/2020 tentang Spesifikasi Umum 2018 (Revisi 2)
d.Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi
e. Spesifikasi Khusus SKh-1.1.22 tentang Sistem Keselamatan Kontruksi (SMKK)
f. Peraturan Menteri PUPR Nomor 08 Tahun 2023 tentang Pedoman Penyusunan
Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
g. Surat Edaran Dirjen Bina Konstruksi Nomor 73/SE/DK/2023 tentang Tata Cara
Penhusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Komponen Bahan
1.BAHAN BAKU
bahan di suatu lokasi tertentu atau sumber bahan (quarry) dan merupakan bahan dasar yang
belum mengalami pengolahan (contoh: batu kali, pasir dan lain-lain), atau bahan diambil dari
pabrik atau gudang (semen, aspal, besi dsb). Untuk bahan baku, umumnya diberi keterangan
sumber bahan, misal: bahan diambil dari quarry (batu kali, pasir, dan lain-lain) atau bahan diambil
dari pabrik atau gudang grosir (semen, aspal, besi, dan sebagainya).
2.BAHAN OLAHAN
bahan yang merupakan produksi suatu pabrik tertentu atau plant atau membeli dari produsen
(contoh: agregat kasar, agregat halus dan lain-lain)
3.BAHAN JADI
bahan yang merupakan barang jadi (contoh: tiang pancang beton pracetak, kerb beton, dan lain-
lain) yang diperhitungkan diterima di Base Camp/Gudang atau di pabrik setelah memperhitungkan
ongkos bongkar-muat dan pengangkutannya serta biaya pemasangan (bila diperlukan)
Bahan Olahan (1) As at 31 December

1. Masukan (Input)
Masukan yang diperlukan untuk perhitungan HSD bahan olahan antara lain:
• Jarak quarry (bila bahan dasar diambil dari quarry)
Jarak yang diperhitungkan sebagai jarak angkut adalah jarak dari sumber bahan (quarry) ke lokasi di
mana alat berada (contoh : pemecah batu).
● Harga Satuan Bahan Baku atau Bahan Dasar
Yaitu harga satuan dasar (contoh batu kali), berupa data otentik yang tersedia.
●Harga Satuan Dasar Alat
● Merupakan biaya pemakaian peralatan per satu satuan waktu yang merupakan luaran
dari analisis Harga Satuan Dasar Alat.
●Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja
● Yaitu harga satuan dasar tenaga kerja berupa data otentik yang tersedia.
Bahan Olahan (2) As at 31 December

●Kapasitas Alat
●Merupakan kapasitas dari alat yang dipergunakan, misalnya alat pemecah batu (stone crusher) dalam ton per jam, dan Wheel
Loader dalam m3 heaped (kapasitas bucket).
●Faktor Efisiensi Alat
●Merupakan faktor efisiensi kerja dari alat yang dipergunakan, yang meliputi faktor kondisi operator, faktor kondisi peralatan,
faktor kondisi cuaca, faktor kondisi medan kerja (lapangan) dan faktor kondisi manajemen kerja.
●Faktor kehilangan material
●Yaitu faktor untuk memperhitungkan material yang tercecer pada saat diolah.
2. Proses
●Perhitungan bahan olahan meliputi:
●Biaya kerja alat dalam memproduksi bahan olahan yang bersangkutan, berdasarkan waktu yang
dibutuhkan alat tersebut dan biaya sewa alat.
●Biaya kebutuhan bahan dasar (batu kali dan pasir) yang diperlukan.
●Perhitungan tenaga kerja yang diperlukan.
●Biaya kerja alat dalam proses pencampuran (blending).
Bahan Olahan (3)
3. Keluaran (Output)
As at 31 December

●Proses perhitungan di atas akan


menghasilkan harga satuan dasar bahan,
misal :
●untuk agregat kasar dan agregat halus
sebagai keluaran.

●Harga satuan dasar bahan olahan ini


merupakan masukan dalam proses
perhitungan analisis harga satuan
pekerjaan.
Bahan Jadi
Untuk harga satuan dasar
bahan jadi, harus diberi
keterangan harga bahan
diterima sampai di lokasi
tertentu, misal lokasi pekerjaan,
base camp atau bahan diambil
di pabrik/gudang grosir. Data
satuan bahan baku sesuai
dengan kriteria tsb diatas
Komponen Peralatan (1)
a. Jenis Alat
As at 31 December
Adalah jenis peralatan yang dipergunakan misalnya Wheel Loader, Backhoe-Excavator, Asphalt
Mixing Plant (AMP).
b. Kapasitas Alat
Adalah kapasitas peralatan yang dipergunakan, misalnya AMP 50 ton/jam (kapasitas produksi per
jam), Wheel Loader 1,20 m3 (kapasitas bucket untuk tanah gembur, kondisi heaped). heap
c. Umur Ekonomis Alat
dapat dihitung berdasarkan kondisi penggunaan dan pemeliharaan yang normal, dengan
menggunakan standar dari pabrik pembuat.
d. Jam Kerja Alat Per Tahun
Adalah jumlah jam kerja peralatan dalam 1 (satu) tahun.
e. Harga Pokok Alat
Harga peralatan yang dipakai dalam perhitungan biaya alat pada analisis harga satuan pekerjaan.
f. Nilai Sisa Alat (salvage value)
●Nilai sisa alat ini banyak tergantung pada kondisi pemakaian dan pemeliharaan selama waktu pengoperasian.
●Nilai sisa = nilai/harga dari alat ybs setelah umur ekonomisnya berakhir
●Nilai sisa alat dapat diambil rata-rata10% dari harga pokok alat (initial cost), tergantung dari karakteristik (dari pabrik
pembuat) dan kemudahan pemeliharaan alatnya.
Komponen Peralatan (2)
g. Tingkat Suku Bunga As at 31 December

●Merupakan tingkat suku bunga bank pinjaman investasi


yang berlaku pada waktu pembelian peralatan yang
bersangkutan.
●Perencana teknis / Pengguna jasa menentukan nilai suku
bunga ini dengan mengambil nilai rata-rata dari beberapa
bank komersil terutama di wilayah tempat proyek berada.
h. Asuransi dan Pajak
Besarnya nilai asuransi dan pajak kepemilikan peralatan ini
umumnya diambil rata-rata per tahun :
●0,1% untuk asuransi,
●0,1% untuk pajak,
●dijumlahkan menjadi sebesar 0,2% dari harga pokok alat,
atau
●2% dari nilai sisa alat (apabila nilai sisa alat = 10% dari
harga pokok alat).
Komponen Peralatan (3)
i. Tenaga Mesin As at 31 December

Merupakan kapasitas tenaga mesin penggerak dalam horsepower (HP).


j. Upah Tenaga
Dalam perhitungan biaya operasi peralatan terdiri dari :
●Biaya upah operator/driver dan
●Biaya pembantu operator/driver dalam Rp./jam.
k. Harga Bahan Bakar dan Pelumas
Dalam perhitungan biaya operasi peralatan adalah harga setempat :
●bahan bakar
●minyak pelumas
●minyak hidrolik .
Komponen Peralatan (4)
Biaya Pasti As at 31 December

Biaya pasti (Owning Cost) adalah biaya pengembalian modal dan bunga setiap tahun, dihitung
sebagai berikut:
F = biaya ansuransi, pajak dan lain-lain per tahun
Biasanya diambil 2 permil dai initial cost atau 2 persen dari
sisa alat
= 0.002 x B atau
Dimana:
= 0.02 x C
G = Biaya pasti per jam
(biaya pemilikan) i = Tingkat suku bunga pinjaman investasi [% per tahun]
B = Harga alat setempat W = jumlah jam kerja alat dalam satu tahun
C = Nilai sisa ● untuk alat tugas berat (bekerja terus menerus sepanjang
D = Faktor angsuran/pengembalian modal tahun) dianggap bekerja 8 jam/hari dan 250 hari/tahun,
A = umur ekonomis peralatan maka W = 8 x 250 = 2000 jam/tahun
● untuk alat tugas sedang, dianggap bekerja 8 jam/hari dan 200
hari/tahun maka W = 8 x 200 = 1600 jam/tahun
● untuk alat tugas ringan, dianggap bekerja 8 jam/hari dan 150
hari/tahun maka W = 8 x 150 = 1200 jam/tahun
Komponen Peralatan (5)
Biaya tidak pasti atau biaya operasi As at 31 December

1) Perhitungan Biaya Operasi (Cara Teoritis)


a) Biaya Bahan Bakar (H)
Kebutuhan bahan bakar tiap jam dihitung berdasarkan data tenaga mesin penggerak
sesuai dalam manual + pemakaian bahan bakar yang digunakan untuk proses produksi
(misalnya untuk pengeringan/pemanasan agregat dan pemanasan aspal pada peralatan
AMP, serta pemanasan permukaan perkerasan pada Hot Recycler).
b)Biaya Minyak Pelumas (I)
meliputi minyak pelumas mesin, minyak hidrolik, pelumas transmisi, Tongue Converter,
power steering, gemuk (grease) dan minyak pelumas lainnya, kebutuhan per jam dihitung
berdasarkan kebutuhan jumlah minyak pelumas dibagi tiap berapa jam minyak pelumas
yang bersangkutan harus diganti sesuai manual pemeliharaan dari pabrik pembuat.
c) Biaya Pemeliharaan / Bengkel (J)
Pemeliharaan peralatan rutin seperti penggantian saringan udara, saringan bahan bakar,
saringan minyak pelumas serta perbaikan ringan lainnya.
Komponen Peralatan (6)
As at 31 December

d) Biaya Perbaikan / Bengkel (K)


meliputi :
● Biaya penggantian ban (untuk peralatan yang memakai roda ban)
● Biaya penggantian komponen-komponen yang aus (yang penggantiannya sudah dijadwalkan)
seperti swing & fixed jaw pada jaw crusher, cutting edge pada pisau Bulldozer, saringan (screen)
pada stone crusher dan AMP.
● Penggantian battery/ accu.
● Perbaikan undercarriage & attachment.
● Biaya bengkel

e) Upah Operator/Driver (M)


- Besarnya upah untuk operator/driver dan pembantu operator/driver diperhitungkan sesuai
dengan ”besar perhitungan upah kerja”
- Upah per jam diperhitungkan upah 1 (satu) jam kerja efektif.
Komponen Peralatan (7)
2) Perhitungan Biaya Operasi (Cara Pendekatan) As at 31 December

- Beragamnya jenis peralatan menyulitkan estimator maka, untuk mempermudah perhitungan digunakan
rumus-rumus pendekatan yang berlaku untuk semua peralatan.
- Rumus pendekatan ini tidak akurat untuk satu jenis peralatan tetapi masih dapat diterima secara rata-rata
untuk semua peralatan.
a) Biaya Bahan Bakar (H)
Banyaknya bahan bakar per jam yang digunakan oleh mesin penggerak dan tergantung pada besarnya kapasitas
tenaga mesin, biasanya diukur dengan satuan HP (Horse Power).
H = (12,00 s/d 15,00 10 s/d 12)% x HP
Keterangan:
H = banyaknya bahan bakar yang dipergunakan dalam 1 (satu) jam dengan satuan liter/jam
HP= Horse Power, kapasitas tenaga mesin penggerak
12% (12,5%) = untuk alat yang bertugas ringan
15% (17,5%) = untuk alat yang bertugas berat
Komponen Peralatan (8)
b) Biaya Minyak Pelumas (I) As at 31 December

Banyaknya minyak pelumas (termasuk pemakaian minyak yang lain serta grease) yang dipergunakan oleh peralatan ybs
dihitung dengan rumus dan berdasarkan kapasitas tenaga mesin.
I = (2,5 s/d 3,0 0,25 s/d 0,35)% x HP
Keterangan:
I = banyaknya minyak pelumas yang dipakai
dalam 1 (satu) jam dengan satuan liter/jam
HP = kapasitas tenaga mesin (Horse Power)
2,5% = untuk pemakaian ringan
3% = untuk pemakaian berat.
1% = peralatan sederhana (termasuk pelumas,grease)
c) 2% = peralatan
Biaya Bengkelcukup
(J) kompleks (termasuk pelumas, grease)
Besarnya biaya bengkel (workshop) tiap jam dihitung sebagai berikut:
J = (6,25% s/d 8,75%) x (B/W)
Keterangan:
B = Harga pokok alat setempat
W = Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun
6,25% = untuk pemakaian ringan
8,75% = untuk pemakaian berat
Komponen Peralatan
d) Biaya Perbaikan (K)
(8)
Untuk menghitung biaya perbaikan termasuk penggantian suku cadang yang aus, dipakai rumus:
As at 31 December

K = (12,5 s/d 17,5 6,4 s/d 9,0)% x (B/W)


Keterangan:
B = Harga pokok alat setempat
W = Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun
12,5% = untuk pemakaian ringan
17,5% = untuk pemakaian berat
di modul K = (Bx0,6)/W
Upah Operator / Driver (M)
Upah Operator dan Pembantu Operator atau Driver, dihitung sesuai dengan diatas)
3. Luaran (Output)
• Keluaran harga satuan dasar alat adalah Harga Satuan Dasar Alat yang meliputi biaya pasti,
biaya tidak pasti atau biaya operasi, biaya bengkel dan biaya upah, biaya perbaikan dan
biaya operator.
• Keluaran Harga Satuan Dasar Alat ini selanjutnya merupakan masukan (input) untuk proses
analisis harga satuan pekerjaan.
1. Umum Komponen Tenaga Kerja (1)
Biaya tenaga kerja standar dapat dibayar dalam sistim hari orang standar atau jam orang standar. Besarnya sangat
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan dan lokasi pekerjaan. Secara lebih rinci faktor tersebut dipengaruhi antara lain
oleh:
- keahlian tenaga kerja
- jumlah tenaga kerja
- faktor kesulitan pekerjaan
- ketersediaan peralatan
- pengaruh lamanya kerja.
- pengaruh tingkat persaingan tenaga kerja.
2.Hari Orang Standar (Standard Man Day)
• adalah pekerja terampil yang biasa mengerjakan satu macam pekerjaan seperti pekerja galian, pekerja
pengaspalan, pekerja pasangan batu, pekerja las dan lain sebagainya.
• Dalam sistem pengupahan digunakan satu satuan upah berupa orang hari standar (Standard Man Day) yang
disingkat dengan HO atau MD, yaitu sama dengan upah pekerjaan dalam 1 hari kerja (8 jam kerja termasuk 1
jam istirahat).
3. Jam Orang Standar (Standard Man Hour)
Di dalam standar hari orang yang dimaksud satu hari kerja adalah 7 jam terdiri atas 7 jam kerja (efektif) dan 1 jam
istirahat.Apabila perhitungan upah dinyatakan dengan jam orang, maka jam orang dihitung sebagai berikut :
Example Data Input(1)
Example Data Input
STRIP MAP JEMBATAN DAN QUARY PEMBANGUNAN JEMBATAN KAMP. MURI- KWATISORE I

Ke
Simpang
Kampung
Goro
Muri

Bace
Camp
KM
1 2 3 453+123 4 5 6 7 8 9 10

HRS
HRS - WC
KM 442+776
Jemb. Agung

KM 445+077
Jemb. Bomai

KM 448+014
Jemb. Russel

KM 454+077
Jemb. Log 54

KM 455+123
Jemb. Dores

KM 464+060
Jemb. Zul

KM 466+566
Jemb. Dakar

KM 473+100
Jemb. Arjun

KM 494+319
Jemb. Fianty

KM 496+819
Jemb. Yosami
Quarry Kali Yahore
Km. 453+823
Batu Kali
Pasir
Timbunan Pilihan

No Uraian Jarak Quarry- Jembatan


1 Jembatan Agung- Lokasi Quarry Km 453+823 - Km 442+776 =11,047 Km
2 Jembatan Bomai- Lokasi Quarry Km 453+823 - Km 445+077= 8,7 Km
3 Jembatan Russel- Lokasi Quarry Km 453+823 - Km 448+014 = 5,8 Km
4 Jembatan Log 54- Lokasi Quarry Km 454+077 - Km 453+823 = 0,25 Km
5 Jembatan Dores- Lokasi Quarry Km 455+123 - Km 453+823 = 1,3 Km
6 Jembatan Zul- Lokasi Quarry Km 464+060 - Km 453+823 = 10,23 Km
7 Jembatan Dakar- Lokasi Quarry Km 466+566 - Km 453+823 = 12,74 Km
8 Jembatan Arjun- Lokasi Quarry Km 473+100 - Km 453+823= 19,277 Km
9 Jembatan Fianty- Lokasi Quarry Km 494+319 - Km 453+823 = 40,49 Km
10 Jembatan Yosami- Lokasi Quarry Km 496+819 - Km 453+823= 42, 99 Km
Jarak Rata-rata Quarry-Jembatan = 15,29 Km
Example Data Input (2)
Example Data Input (3)
Rapat Pembahasan Usulan Harga Perkiraan Sendiri (1)

BA Hasil Pembahasan
Surat Edaran
Usulan Harga Perkiraan
No. 21/SE/M/2023
Sendiri

73%
Company Growth
68%
Stock Growth
78%
Financial Growth
Rapat Pembahasan Usulan Harga Perkiraan Sendiri (2)

Bagan Alir
Pembahasan Usulan
HPS

73%
Company Growth
68%
Stock Growth
78%
Financial Growth
Rapat Pembahasan Usulan Harga Perkiraan Sendiri (3)

Tahapan
Pembahasan

73%
Company Growth
68%
Stock Growth
78%
Financial Growth
Link Download Materi HPS

https://drive.google.com/drive/folders/1acaTnTSMBDVqR_6va2EfB-wvJ1kXsICP?usp=sharing
Sistem Informasi Harga Perkiraan Sendiri Terintegrasi (SiPASTI)
Sistem Informasi Harga Perkiraan Sendiri Terintegrasi (SiPASTI) adalah suatu aplikasi yang dbuat untuk mendukung proses
pengadaan Jasa Kontruksi dapat berjalan lebih efektif, efisien dan transparan. Sipasti begitu penting guna mempermudah,
mempercepat dan meningkatkan akuntabilitas dalam penyusuanan, Pembahasan , penetapan dan Review Harga Perkiraan Sendiri
(HPS)

Surat Edaran
Menteri PUPR
Nomor :
11/SE/M/2022

Company Value
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai