Anda di halaman 1dari 54

BUKU SAKU

METODE PEMILIHAN
PENGADAAN BARANG/JASA

SEKRETARIAT DAERAH KAB. PANDEGLANG


UKPBJ KAB. PANDEGLANG
PENDAHULUAN
Peraturan Presiden (Perpres) PERPRES No. 12 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 mengatur tentang pengadaan Barang/Jasa yang
dilaksanakan dengan cara swakelola dan penyedia.

pengadaan melalui swakelola terdiri atas swakelola tipe 1,


swakelola tipe 2, swakelola tipe 3, dan swakelola tipe 4.
pengadaan melalui Penyedia terdiri dari beberapa metode
pemilihan seperti e- purchasing, pengadaan langsung,
penunjukan langsung, tender cepat, tender dan seleksi

Buku saku ini ditujukan bagi OPD dan Kecamatan di Kab.


Pandeglang. Tujuannya adalah untuk memudahkan pihak -
pihak tersebut memahami metode pemilihan barang/jasa.

1
TIM PENYUSUN

Ade Taufik Rahmansyah, ST


1 Penanggung Jawab

2 Agus Fitriyana, S.ST.Pi., MM


Pengarah

Rulia Syafita, ST
3 Narasumber

Yusuf, S.IP
4 Narasumber

5 M.Lanhitosa, S.Sos
Narasumber

Giany Nur Aprilia


6 Penulis

2
SEKRETARIAT DAERAH
UKPBJ KAB, PANDEGLANG

Pendahuluan 1
Tim Penyusun 2
Daftar Isi 3
Tujuan Buku Saku 4
Dasar Hukum 5
DAFTAR ISI

PENGANTAR
Pengertian Barang/Jasa 6
Ruang Lingkup PBJ 6
Tujuan PBJ 7
Kebijakan PBJ 8
Prinsip PBJ 10
Etika PBJ 12
Jenis PBJ 13

PEMBAHASAN
Pelaku Pengadaan PBJ 14
Cara Pengadaan 17
Tipe Swakelola 18
Ketentuan Swakelola 20
Metode Pemilihan Barang/Jasa 23

FAQ 33

3
Tujuan
Buku Saku
Menjadi acuan informasi bagi pegawai
1 instansi pemerintah Kab. Pandeglang terkait
pemilihan barang/jasa

Mempermudah pemahaman Pegawai di instansi


2 pemerintah Kab. Pandeglang terkait pemilihan
barang/jasa

mempermudah pegawai di instansi pemerintah

3 Kab. Pandeglang memperoleh jawaban dari


pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan.

4
Dasar Hukum disusunnya Buku
Saku ini mengacu pada aturan
berikut :

Peraturan Presiden (PERPRES)


Nomor 12 Tahun 2021 Perubahan
DASAR HUKUM atas Peraturan Presiden Nomor
METODE 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa
PEMILIHAN Pemerintah bagi para pihak
PENGADAAN dalam pengadaan Barang/Jasa
untuk melaksanakan proses
BARANG/JASA
pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah.

peraturan lainnya dapat dilihat


pada : https://jdih.lkpp.go.id/

5
GAMBARAN UMUM
PENGADAAN
BARANG/JASA
PEMERINTAH
Pengertian Pengadaan Barang/Jasa

Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh


Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
yang dibiayai, oleh APBN/APBD yang
prosesnya sejak identifikasi kebutuhan,
sampai dengan serah terima hasil
pekerjaan
Pasal 1 ayat 1

Ruang Lingkup Pengadaan


Barang/Jasa
Institusi Pengguna Barang/Jasa :
Kementrian
Lembaga
Perangkat Daerah

Anggaran belanja yang digunakan :


APBN/APBD
Pinjaman DN dan/atau hibah DN yang
diterima Pemerintah/Pemda
Pinjaman LN atau hibah LN
Pasal 2

6
Tujuan Pengadaan
Barang/Jasa
Menghasilkan Barang/Jasa yang tepat untuk setiap
uang yang dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas,
kuantitas, waktu, lokasi, biaya dan penyedia

Meningkatkan Penggunaan Produk dalam


Negeri

Mewujudkan pemerataan ekonomi dan


memberikan perluasan kesempatan berusaha

Meningkatkan peran serta UMK dan koperasi

Meningkatkan peran pelaku usaha nasional

Mendukung pelaksanaan penelitian dan


pemanfaatannya

Meningkatkan keikutsertaan industri Kreatif

Meningkatkan pengadaan berkelanjutan

Pasal 4

7
Kebijakan Pengadaaan
Barang/Jasa
Meningkatkan kualitas
01 perencanaan PBJ

Melaksanakan PBJ yang lebih


02 transparan, terbuka dan kompetitif

Memperkuat kapasitas
03 Kelembagaan & SDM PBJ

04 Mengembangkan E-marketplace
PBJ

Menggunakan teknologi informasi dan


05 komunikasi serta transaksi elektronik

Mendorong penggunaan
06 Barang/Jasa dalam negeri & SNI
Pasal 5

8
07 Memberikan kesempatan UMKM

Mendorong pelaksanaan penelitian


08 & industri kreatif

Melaksanakan Pengadaan
09 Berkelanjutan

9
PRINSIP PENGADAAN
BARANG/JASA

Efisien
1 Pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan
dengan menggunakan dana dan daya yang
minimum untuk mencapai kualitas dan
sasaran dalam waktu yang ditetapkan

Efektif
2 Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai
dengankebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya.

Transparan
3 semua ketentuan dan informasi mengenai
Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan
dapat diketahui secara luas

Terbuka
4 Pengadaan Barang/Jasa dapat diikuti oleh
semua Penyedia Barang/Jasa yang
memenuhi persyaratan/kriteria tertentu
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
jelas.

Pasal 6
10
Adil

5
memberikan perlakuan yang sama bagi
semua calon Penyedia Barang/Jasa dan
tidak mengarah untuk memberi
keuntungan kepada pihak tertentu

Akuntabel
6 sesuai dengan aturan dan ketentuan yang
terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa
sehingga dapat dipertanggungjawabkan

11
ETIKA
Pengadaan
Barang/Jasa
Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung
jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran, dan ketepatan
tujuan Pengadaan Barang/Jasa

Bekerja secara profesional, mandiri,dan menjaga kerahasiaan


informasi yang menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk
mencegah penyimpangan Pengadaan Barang/Jasa

Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak


langsung yang berakibat persaingan usaha tidak sehat

Menerima dan bertanggung jawab atas segala


keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan
tertulis pihak yang terkait

Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan


pihak yang terkait,baik secara langsung maupun tidak
langsung,yang berakibat persaingan usaha tidak sehat dalam
Pengadaan Barang/Jasa

Menghindari dan mencegah pemborosan dan


kebocoran keuangan negara

Menghindari dan mencegah penyalahgunaan


wewenang dan / atau kolusi

Tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak


menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah,
imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau kepada
siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan
dengan Pengadaan Barang/Jasa

Pasal 7

12
JENIS PENGADAAN BARANG/JASA

Barang
setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud,
bergerak maupun tidak bergerak yang dapat
diperdagangkan, dipakai dan dipergunakan atau
dimanfaarkan oleh pengguna barang

Pekerjaan Konstruksi
Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu
bagian

Jasa Konsultansi
Jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai keilmuan yang mengutamakan
adanya olah pikir

Jasa Lainnya
Jasa non konsultansi atau jasa yang membutuhkan
peralatan, metodologi khusus, atau keterampilan
dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas
di dunia usaha untuk menyelesaikan pekerjaan
Pasal 1 ayat 29, 30, 31 & 32

13
PEMBAHASAN
PELAKU
PENGADAAN
PENGGUNA ANGGARAN (PA)
1 pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran yang berada di kementerian,
lembaga, bagian dari satuan kerja perangkat

Menetapkan pemenang pemilihan untuk metode


pemilihan :
Tender/Penunjukan Langsung/ E-Purchasing untuk
paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya dengan nilai pagu anggaran paling sedikit di
atas Rp. 100.000.000.000
Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket
pengadaan jasa konsultansi dengan nilai pagu
anggaran paling sedikit di atas Rp. 10.000.000.000

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)


2 Kuasa Pengguna Anggaran yang disingkat (KPA)
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari
Pengguna Anggaran.

Pasal 9 & Pasal 10

14
3 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
Pejabat yang di beri kewenangan oleh PA/KPA untuk
mengambil keputusan atau melakukan tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja
negara/daerah

melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit


diatas Rp. 200.000.000

Pejabat Pengadaan (PP)


4 Pengelola PBJ yang ditetapkan oleh PA/KPA untuk
melaksanakan pengadaan langsung, penunjukan
langsung, dan E-Purchasing

melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling


banyak Rp. 200.000.000
melaksanakan pengadaan langsung/penunjukan
langsung untuk pengadaan barang/jasa
konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling
banyak Rp. 200.000.000
melaksanakan pengadaan langsung/penunjukan
langsung untuk jasa konsultansi yang bernilai
paling banyak Rp. 200.000.000

Pasal 11 & Pasal 12

15
Pokja Pemilihan
5 Kelompok kerja pemilihan yang selanjutnya
disebut pokja pemilihan adalah sumber daya
manusia yang ditetapkan oleh pimpinan
UKPBJ untuk mengelola pemilihan penyedia

tender/ penunjukan langsung untuk paket


pengadaan barang/jasa konstruksi/jasa
lainnya yang bernilai paling banyak Rp.
100.000.000.000
Seleksi/ penunjukan langsung untuk paket
pengadaan jasa konsultansi yang bernilai
paling banyak Rp. 10.000.000.000

Agen Pengadaan
6 UKPBJ atau pelaku usaha yang
melaksanakan sebagian atau seluruh
pekerjaan PBJ yang diberi kepercayaan
oleh K/L/Perangkat Daerah sebagai
pihak pemberi pekerjaan

Pasal 13 dan Pasal 1 4

16
CARA PENGADAAN
BARANG/JASA

01 SWAKELOLA
Cara memperoleh barang/jasa yang
dikerjakan sendiri oleh
kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah,
Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah
lain, organisasi kemasyarakatan atau
kelompok masyarakat

02 PENYEDIA
Cara memperoleh barang/jasa yang
disediakan oleh pelaku usaha

Pasal 1 ayat 23 & Pasal 1 ayat 26

17
Tipe
Swakelola

Tipe 1
Swakelola yang direncanakan,
dilaksanakan, dan diawasi oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
penanggung jawab anggaran

Tipe 2
Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan
oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
lain pelaksana Swakelola

Pasal 18 ayat 6

18
Tipe 3
Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan
oleh Ormas pelaksana Swakelola

Tipe 4
Swakelola yang direncanakan oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
penanggung jawab anggaran dan/atau
berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan
dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok
Masyarakat pelaksana Swakelola

19
KETENTUAN
SWAKELOLA

TENAGA AHLI HANYA DAPAT DIGUNAKAN


DALAM PELAKSANAAN SWAKELOLA TIPE 1 DAN
TIDAK BOLEH MELEBIHI 50% DARI JUMLAH
ANGGOTA TIM PELAKSANA, TIPE II DAN TIPE III
TIDAK BOLEH LEBIH DARI 10% DARI JUMLAH
TIM PELAKSANA

HASIL PERSIAPAN SWAKELOLA DITUANGKAN


DALAM KAK KEGIATAN/SUBKEGIATAN/ OUTPUT

RENCANA KEGIATAN YANG DIUSULKAN OLEH


POKMAS (TIPE IV) DIEVALUASI DAN
DITETAPKAN OLEH PPK

RENCANA KEGIATAN YANG DIUSULKAN OLEH


POKMAS (TIPE IV) DIEVALUASI DAN DITETAPKAN
OLEH PPK

PA DAPAT MENGUSULKAN STANDAR BIAYA


MASUKAN/KELUARAN SWAKELOLA KEPADA
MENTERI KEUANGAN ATAU KEPALA DAERAH

Pasal 23 & Pasal 24

20
CONTOH PENGADAAN
MELALUI SWAKELOLA

UKPBJ KAB. PANDEGLANG


Pengadaan Swakelola Tipe 1
Dinas PUPR melaksanakan pemeliharan
Jalan di Kab. Pandeglang

Pengadaan Swakelola Tipe 2


Melakukan Kerjasama penelitian
pembuatan Irigasi antara Dinas PUPR Kab.
Pandeglang dengan Lembaga Penelitian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Pengadaan Swakelola Tipe 3


Kegiatan Pemberian sosialisasi Upaya pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut kepada Masyarakat
Pandeglang oleh Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang
bersama dengan PDGI (Persatuan Dokter Gigi
Indonesia)

Pasal 18 ayat 6
21
Pengadaan Swakelola Tipe 4
Kegiatan bantuan stimulan perumahan
swadaya Desa Sukacai, Jiput oleh
kelompok Masyarakat Desa

Pasal 18 ayat 6

22
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
DIATUR SEBAGAI BERIKUT:

PENGADAAN
BARANG/PEKERJAAN
KONSTRUKSI/JASA LAINNYA

METODE
KETENTUAN
PEMILIHAN

Digunakan untuk barang/pekerjaan


konstruksi/jasa lainnya yang sudah
E – Purchasing tercantum dalam Katalog Elektronik
atau Toko Daring. tidak ada batasan
nominal untuk transaksi e-purchasing
ini.
jika nominal pengadaan < 200juta
maka yang melaksanakan adalah
pejabat pengadaan
jika nominal pengadaan > 200juta
maka yang melaksanakan adalah
PPK

Digunakan untuk nilai pengadaan


Pengadaan sampai dengan Rp. 200 juta.

Langsung yang melaksanakan pengadaan


adalah pejabat pengadaan

Penunjukan Digunakan untuk pengadaan yang


memenuhi kriteria keadaan
Langsung tertentu, yaitu:
penyelenggaraan penyiapan
kegiatan yang mendadak

Pasal 38

23
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
DIATUR SEBAGAI BERIKUT:

PENGADAAN
BARANG/PEKERJAAN
KONSTRUKSI/JASA LAINNYA

METODE
KETENTUAN
PEMILIHAN

barang/jasa yang bersifat


rahasia untuk kepentingan
Negara
Pekerjaan Konstruksi
bangunan yang merupakan
satu kesatuan sistem
konstruksi
pengadaan dan penyaluran
benih unggul yang meliputi
benih padi, jagung, dan
kedelai, serta pupuk yang
meliputi Urea, NPK, dan ZA
kepada petani
pekerjaan prasarana, sarana,
dan utilitas umum di
lingkungan perumahan bagi
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah yang dilaksanakan
oleh pengembang yang
bersangkutan
spesifik dan hanya dapat
dilaksanakan oleh pemegang
hak paten
setelah dilakukan Tender
ulang mengalami kegagalan
untuk melanjutkan
pekerjaan dalam hal terjadi
pemutusan Kontrak

24
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH DIATUR SEBAGAI BERIKUT:

PENGADAAN
BARANG/PEKERJAAN
KONSTRUKSI/JASA LAINNYA

METODE
KETENTUAN
PEMILIHAN

tidak ada batasan nominal


untuk metode penunjukan
langsung ini

jika nominal pengadaan


< 200juta maka yang
melaksanakan adalah
pejabat pengadaan
jika nominal pengadaan
> 200juta maka yang
melaksanakan adalah
pokja pemilihan

Digunakan untuk pengadaan dalam


hal Pelaku Usaha telah terkualifikasi
dalam Sistem Informasi Kinerja
Penyedia untuk pengadaan yang :

Tender Cepat spesifikasi dan volume


pekerjaannya sudah dapat
ditentukan secara rinci
dimungkinkan dapat
menyebutkan merek

25
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH DIATUR SEBAGAI BERIKUT:

PENGADAAN
BARANG/PEKERJAAN
KONSTRUKSI/JASA LAINNYA

METODE
KETENTUAN
PEMILIHAN

dilaksanakan untuk
pengadaan bernilai di atas
Rp. 200.000.000.

yang melaksanakan
pengadaan adalah pokja
pemilihan

Digunakan bilamana pemilihan


penyedia tidak dapat
menggunakan metode
pemilihan lainnya.
Tender
dilaksanakan untuk pengadaan
bernilai di atas Rp. 200.000.000

yang melaksanakan pengadaan


adalah pokja pemilihan

26
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH DIATUR SEBAGAI BERIKUT:

PENGADAAN JASA KONSULTANSI

METODE
KETENTUAN
PEMILIHAN

Digunakan untuk nilai


pengadaan sampai dengan
Pengadaan
Rp. 100.000.000
Langsung
yang melaksanakan
pengadaan adalah pejabat
pengadaan

Digunakan untuk
pengadaan yang memenuhi
Penunjukan kriteria keadaan tertentu,
yaitu:
Langsung
hanya dapat dilakukan
oleh 1(satu) Pelaku
Usaha yang mampu
hanya dapat dilakukan
oleh 1(satu) pemegang
hak cipta yang telah
terdaftar

Pasal 41

27
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH DIATUR SEBAGAI BERIKUT:

PENGADAAN JASA KONSULTANSI

METODE
KETENTUAN
PEMILIHAN

Jasa Konsultansi di
bidang hukum meliputi
konsultan
hukum/advokasi atau
pengadaan arbiter yang
tidak direncanakan
sebelumnya yang sifat
pelaksanaan pekerjaan
dan/atau pembelaannya
harus segera
Permintaan berulang
(repeat order) untuk
Penyedia Jasa
Konsultansi yang sama
setelah dilakukan Seleksi
ulang mengalami
kegagalan
untuk melanjutkan
pekerjaan dalam hal
terjadi pemutusan
Kontrak

28
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH DIATUR SEBAGAI BERIKUT:

PENGADAAN JASA KONSULTANSI

METODE
KETENTUAN
PEMILIHAN

Jasa Konsultansi yang


bersifat rahasia sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
Jasa ahli Dewan Sengketa
Konstruksi.

jika nominal pengadaan <


100juta maka yang
melaksanakan adalah
pejabat pengadaan
jika nominal pengadaan >
100juta maka yang
melaksanakan adalah
pokja pemilihan

Digunakan bilamana nilai


pengadaan jasa konsultansi
Seleksi lebih dari Rp. 100 juta

yang melaksanakan pengadaan


adalah pokja pemilihan

29
CONTOH PENGADAAN
BARANG/JASA MELALUI
PENYEDIA

UKPBJ KAB. PANDEGLANG


E-Purchasing
Pengadaan barang :
Dinas Perpustakaan dan Arsip membeli ATK
dengan nilai Rp. 170.000.000 maka metode
pemilihan yang bisa digunakan yaitu
menggunakan e-purchasing jika ATK yang
dibutuhkan tersedia di e-katalog dan yang
melaksanakan pengadaan adalah pejabat
pengadaan

Pasal 38 ayat 2

Penunjukan Langsung
sekretariat Daerah harus segera melakukan Jasa
Konsultansi di bidang hukum meliputi konsultan
hukum yang tidak pernah direncanakan
sebelumnya, untuk menghadapi tuntutan hukum
dari pihak tertentu senilai Rp. 80.000.000 maka
metode pemilihan yang digunakan adalah
penunjukan langsung dan dan yang
melaksanakan pengadaan adalah PP ( pejabat
pengadaan )

Pasal 41 ayat 5 & Pasal 12

30
Pengadaan Langsung
Kecamatan Cadasari melaksanakan Rehab
Kantor kelurahan dengan nominal Rp.
150.000.000 yang melaksanakan
pengadaan adalah Pejabat Pengadaan ( jasa
konstruksi )

Kecamatan Cadasari menggunakan Jasa


Perencanaan Rehab Kantor kelurahan
Cadasari dengan nominal Rp. 70.000.000
yang melaksanakan pengadaan adalah
Pejabat Pengadaan ( jasa konsultansi )

Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang


melakukan pengadaan cleaning Service
untuk tahun 2023 dengan nominal
100.000.000 yang melaksanakan
pengadaan adalah pejabat pengadaan
( Jasa Lainnya )

Pasal 38

31
Tender Cepat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan
Pemadam Kebakaran Kab. Pandeglang melakukan
Pengadaan Speedboat dengan nilai Rp.
230.000.000 untuk penanganan bencana Alam di
Carita, Labuan. Yang melaksanakan pengadaan ini
adalah pokja pemilihan ( pengadaan barang )
Pasal 12 & Pasal 38 ayat 6

Tender
Dinas PUPR melakukan Pembangunan ruang
laboratorium komputer beserta perabotnya SDN
Cinoyong 1, Kec. Carita dengan nilai Rp. 310.000.000
maka metode pemilihan yang bisa digunakan yaitu
tender dan yang melaksanakan pengadaan adalah
Pokja pemilihan ( jasa konstruksi)

Pasal 38 ayat 7

Seleksi
Pengadaan Jasa Pengawasan Rehab Kantor
Kelurahan Cadasari senilai Rp. 270.000.000 maka
metode pemilihan yang digunakan adalah seleksi dan
yang melaksanakan pengadaan adalah Pokja
Pemilihan

Pasal 41 ayat 2 & Pasal 13 ayat 1

32
FAQ

frequently Asked
Question

UKPBJ Kab,
Pandeglang
FAQ

Kapan OPD/Kecamatan
menetapkan metode
pemilihan?

Sebelum paket ditayangkan di SIRUP,


OPD/Kecamatan melakukan Asistensi
RUP di UKPBJ Kab. Pandeglang untuk
melakukan konsultasi.

33
FAQ

Apa metode pemilihan yang


paling sering di gunakan di
Kab. Pandeglang?

DPA digunakan untuk melihat metode


pemilihan yang paling sering
digunakan di OPD/Kecamatan
tersebut. Metode pemilihan yang
sering digunakan oleh OPD dan
Kecamatan di Kab. Pandeglang adalah
pengadaan langsung, tender dan e-
purchasing.

34
FAQ

Apakah perbedaan pengadaan


langsung dan penunjukan langsung?

Berdasarkan Pasal 1 ayat 40, Pengadaan Langsung


Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya bernilai
paling banyak Rp.200.000.000,00 sedangkan
Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi bernilai paling
banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah),

Berdasarkan Pasal 1 ayat 39, Penunjukan Langsung


merupakan metode pemilihan yang dilakukan
berdasarkan Keadaan Tertentu, bukan dari Nilai
Paket Pekerjaan tersebut

Penjelasan lanjutan mengenai keadaan tertentu


terdapat pada pasal 38 ayat 5 dan pasal 41 ayat 5

35
FAQ

Apakah perbedaan tender


cepat dan tender?

berdasarkan pasal 38 ayat 6 tender cepat hanya


dapat diikuti oleh pelaku usaha yang sudah
terkualifikasi di (SIKaP).

Berdasarkan pasal 38 ayat 7 ketika pemerintah


hendak mengadakan barang dan jasa, tetapi tidak
bisa melalui proses e-purchasing, pengadaan
langsung, penunjukkan langsung, dan tender cepat,
maka pemerintah dapat mengadakan proses tender.

36
FAQ

apa itu SIKAP?

menurut https://sikap.lkpp.go.id/
SIKAP merupakan aplikasi subsistem
dari SPSE yang digunakan untuk
mengelola data/informasi mengenai
riwayat kinerja dan/atau data
kualifikasi Penyedia Barang/Jasa yang
dimanfaatkan untuk mendapatkan
Informasi Kinerja Penyedia
Barang/Jasa dalam proses Tender
Cepat.

37
FAQ

Metode Pemilihan Pengadaan


Barang/Jasa berdasarkan nilai
HPS atau nilai Penawaran?

Berdasarkan peraturan LKPP Nomor


12 Tahun 2021 Metode Pemilihan
Penyedia untuk pengadaan
Barang/Jasa dilakukan oleh Pelaku
Pengadakan berpatokan pada Nilai
HPS barang/Jasa tersebut

38
FAQ

Bagaimana pengadaaan
melalui e-purchasing?

berdasarkan pasal 1 ayat 35 E-purchasing adalah tata


cara pembelian barang/jasa meialui sistem katalog
elektronik atau toko daring

berdasarkan pasal 9 ayat 1

Pejabat Pembuat Komitmen dalam Pengadaan


Barang/Jasa melaksanakan E-purchasing untuk
nilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah)

Pejabat Pengadaan dalam Pengadaan


Barang/Jasa melaksanakan E-purchasing yang
bernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah),

39
FAQ

Bagaimana prioritas memilih


barang/jasa pada Katalog Elektronik?

BerdasarkaPasal 66 ayat (1) dan ayat (2)

1. Apabila barang/jasa yang dibutuhkan pada Katalog


Elektronik terdapat produk dalam negeri yang
memiliki jumlah nilai TKDN dan nilai BMP minimal
40% (empat puluh persen) maka PPK/PP memilih
produk dalam negeri dengan nilai TKDN paling
sedikit 25% (dua puluh lima persen)
2. Dalam hal kondisi pada angka (1) di atas tidak
dapat dipenuhi maka PPK/PP dapat memilih
produk dalam negeri dengan nilai TKDN kurang
dari 25% (dua puluh lima persen)
3. Dalam hal kondisi pada angka (1) dan (2) di atas
tidak dapat dipenuhi maka PPK/PP dapat memilih
produk dengan label PDN namun belum
mempunyai nilai TKDN
4. Dalam hal kondisi pada angka (1), (2) dan (3) di atas
tidak dapat dipenuhi maka PPK/PP dapat memilih
produk impor
5. Dalam hal kondisi pada angka (1), (2), (3) dan (4) di
atas tidak dapat dipenuhi maka PPK/PP dapat
menggunakan metode lain selain E-Purchasing

40
FAQ

Bagaimana cara menentukan


pengadaan melaui swakelola
atau penyedia?

Berdasarkan Pasal 1 ayat 26 dan 23

Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia


adalah cara memperoleh barang/jasa yang
disediakan oleh Pelaku Usaha

Sedangkan Pengadaan Barang/Jasa melalui


Swakelola yang selanjutnya disebut
Swakelola adalah cara memperoleh
barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh
Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah
(K/L/PD), Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah (K/L/PD) lain, organisasi
kemasyarakatan (Ormas), atau kelompok
masyarakat (Pokmas)

41
FAQ
Bagaimana cara menentukan tipe - tipe
swakelola untuk pengadaan barang/jasa ?

berdasarkan pasal 18 ayat 6 , Tipe swakelola di bedakan


menjadi 4

Tipe 1 :
Swakelola yang direncanakan, dilaksanakan, dan
diawasi oleh K/L/PD penanggung jawab anggaran

Tipe 2 :
Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh K/L/PD
penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh
K/L/PD lain pelaksana Swakelola

Tipe 3:
Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh K/L/PD
penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh
Ormas pelaksana Swakelola

Tipe 4 :
Swakelola yang direncanakan oleh K/L/PD penanggung
jawab anggaran dan/atau berdasarkan usulan Kelompok
Masyarakat, dan dilaksanakan serta diawasi oleh
Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola.

42
FAQ

Apa yang di maksud dengan


Pengadaan Khusus ?

Berdasarkan Pasal 59, 60 & 61 Pengadaan


Khusus terdiri dari :

1. Pengadaan Barang/Jasa Dalam


Rangka Penanganan Keadaan Darurat
2. Pengadaan Barang/Jasa Di Luar
Negeri
3. Pengadaan Pengecualian

43
FAQ

Apa saja yang termasuk


Pengadaan Barang/Jasa Dalam
Rangka Penanganan Keadaan
Darurat?

Berdasarkan Pasal 59 ayat 2, Keadaan darurat


meliputi:
bencana alam, bencana non-alam,
dan/atau bencana
sosial
pelaksanaan operasi pencarian dan
pertolongan
kerusakan sarana/prasarana yang dapat
mengganggu kegiatan pelayanan publik
bencana alam, bencana non-alam,
bencana sosial, perkembangan situasi
politik dan keamanan di luar negeri,
pemberian bantuan kemanusiaan kepada
negara lain yang terkena bencana.

44
Media Sosial
UKPBJ Kab. Pandeglang

website :
1. http://lpse.pandeglangkab.go.id
2. https://www.youtube.com/@lpsepandeglang/
UNTUK MELIHAT KONSOLIDASI PERPRES PBJ
PERPRES NOMOR 12 TAHUN 2021
DAN
PERPRES NOMOR 16 TAHUN 2018

SCAN BARCODE BERIKUT


Untuk pengisian
Testimoni Buku Saku,
silahkan scan
barcode berikut
SEKRETARIAT DAERAH KAB. PANDEGLANG
UKPBJ KAB. PANDEGLANG
Jl. Bhayangkara No.05, Pandeglang, Kec. Pandeglang,
Kabupaten Pandeglang, Banten 42211

Anda mungkin juga menyukai