Kpts-43/C00000/2015-S0
tentang
Sistem & Tata Kerja
Pengadaan Barang/Jasa
SK No.Kpts-43/C00000/2015-S0
tanggal 8 Oktober 2015 tentang
Sistem & Tata Kerja Pengadaan
Barang/Jasa
Page 2
SURAT KEPUTUSAN… (2)
Page 3
SURAT KEPUTUSAN… (3)
Page 4
PRINSIP STK PBJ
Meningkatkan
Enabler
Menurunkan
Aspek Kontrol
Page 6
Berlaku tmt. 9 November 2015
Page 7
BAB I
Umum
A. TUJUAN
1. Memperoleh Barang/Jasa yang
dibutuhkan dalam jumlah,
kualitas, harga, waktu dan
tempat yang tepat, secara
efektif dan efisien dengan
persyaratan dan kondisi kontrak
yang jelas serta dapat
dipertanggungjawabkan;
2. Menciptakan nilai tambah bagi Pertamina;
3. Menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan
keputusan;
4. Meningkatkan kemandirian, tanggung jawab dan
profesionalisme;
5. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri;
6. Melakukan pembinaan terhadap Penyedia Barang/Jasa.
Page 9
B. RUANG LINGKUP
Pedoman ini berlaku di lingkungan Pertamina (internal consumtion/ internal used
only) dan dapat juga dijadikan acuan bagi Anak Perusahaan Pertamina.
C. PENGERTIAN
[ Berisi pengertian dari istilah-istilah yang digunakan dalam Pedoman ini ]
D. REFERENSI
Page 10
BAB II
Prinsip, Etika dan
Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa
A. PRINSIP DASAR PENGADAAN BARANG/JASA
1. Adil 6. Integritas
2. Akuntabel 7. Kehati-hatian
3. Berwawasan
HSE 8. Kemandirian
4. Efektif 9. Kompetitif
Page 12
B. ETIKA PENGADAAN BARANG/JASA
Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa harus mematuhi
etika Pengadaan Barang/Jasa, antara lain :
Page 13
C. KEBIJAKAN UMUM …. (1)
Mengutamakan penggunaan metoda hybrid dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa dengan pertimbangan keekonomian
terbaik (mengutamakan pabrikan, skala keekonomian, Total Cost
of Ownership, dll), melalui sinkronisasi Fungsi Pengadaan seluruh
fungsi/unit operasi/direktorat;
Page 14
C. KEBIJAKAN UMUM… (2)
Mengutamakan Memastikan
sinergi implementasi
Pertamina Manajemen Kinerja
Incorporated Penyedia
dan/atau Barang/Jasa untuk
sinergi BUMN mendapatkan
sepanjang Penyedia
kualitas, harga, Barang/Jasa yang
dan tujuannya beritikad baik,
dapat mampu dan jujur
dipertanggung dalam melaksanakan
jawabkan; tugas dan kewajiban
yang menjadi
Synergy tanggung jawabnya,
sesuai dengan
peraturan
Perusahaan.
Page 15
BAB III
Kualifikasi, Tugas Pokok
dan Tanggung Jawab
A. KUALIFIKASI PELAKSANA PROSES PENGADAAN
Page 18
C. TUGAS POKOK DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSI PENGGUNA
1. Membuat Rencana Tahunan Pengadaan Barang/Jasa yang berisi informasi antara lain
nama paket, jadwal pelaksanaan/kebutuhan dan nilai pengadaan sebelum tahun
berjalan dan menyampaikannya kepada Fungsi Pengadaan;
2. Untuk setiap paket Pengadaan Barang/Jasa, membuat antara lain:
1) TOR/KAK
2) OE/HPS
3) Kriteria prakualifikasi.
4) Kriteria evaluasi teknis.
5) Kriteria evaluasi HSE plan (khusus untuk kategori risiko menengah dan tinggi
terhadap aspek HSE).
6) Purchase Requisition melalui sistem ERP dan me-releasenya untuk memastikan
ketersediaan anggaran.
3. Melakukan Risk Assessment sesuai dengan Pedoman Manajemen Risiko yang berlaku di
Pertamina dalam rangka menentukan tingkat risiko kegagalan pelaksanaan pekerjaan.
4. Membuat Request / Permintaan barang/jasa dan menyerahkan semua dokumen pada
butir 2 ke Fungsi Pengadaan.
5. Menandatangani Pakta Integritas untuk setiap Pengadaan Barang/Jasa.
Page 19
D. TUGAS POKOK DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSI PENGADAAN … (1)
1. Mengumpulkan data (barang/jasa, harga, industri, pasar, Penyedia Barang/ Jasa) dan melakukan
analisa terkait dengan proses Pengadaan Barang/Jasa;
2. Mengkonsolidasikan rencana kebutuhan setiap fungsi/unit operasi secara direktorat dan/atau
korporat sesuai cakupannya melalui sinkronisasi Fungsi Pengadaan seluruh fungsi/unit
operasi/direktorat.
3. Membuat Business Intelligent for Procurement dari data-data ERP yang terkumpul.
4. Membuat grand strategy pengadaan berdasarkan hasil butir 2 dan butir 3.
5. Membuat OE/HPS untuk material stock.
6. Memasukkan hasil kinerja Penyedia Barang/Jasa sehubungan dengan proses Pengadaan
Barang/Jasa ke sistem/aplikasi ERP.
7. Membuat kajian atas inisiatif sendiri atau permintaan dari Fungsi Pengguna untuk melakukan proses
improvement Pengadaan Barang/Jasa tertentu yang hasilnya dapat berupa perubahan scope
pekerjaan, waktu pelaksanaan, renegosiasi proyek berjalan, substitusi barang/jasa dll;
8. Membuat strategi Pengadaan Barang/Jasa bersama dengan Fungsi Pengguna berdasarkan
dokumen rencana pengadaan, termasuk metode Pengadaan Barang/Jasa yang terbaik, efektif dan
efisien;
9. Melaksanakan proses Pengadaan Barang/Jasa melalui metode Pelelangan, Pemilihan Langsung,
Penunjukan Langsung, Strategic Sourcing dan Pembelian Langsung (cash & carry);
10. Meminta Panitia Sertifikasi untuk melakukan sertifikasi bagi Penyedia Barang/ Jasa yang belum
memiliki SKT dan/atau surat keterangan lulus prakualifikasi CSMS dalam rangka mengikuti
Pelelangan, Pemilihan Langsung atau Penunjukan Langsung;
Page 20
D. TUGAS POKOK DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSI PENGADAAN … (2)
11. Membuat, menandatangani, dan mencabut surat keterangan lulus pra kualifikasi CSMS;
12. Menyusun draft Kontrak berkoordinasi dengan Fungsi Hukum dan Fungsi Terkait lainnya untuk
dilampirkan dalam Dokumen Pengadaan;
13. Menyusun Bidder List yang merupakan daftar Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat
kualifikasi dan klasifikasi (bidang dan sub bidang usaha) untuk diundang mengikuti pengadaan;
14. Menyiapkan Dokumen Pengadaan dan dokumen sertifikasi/prakualifikasi;
15. Dapat membuat analisa pasar, analisa industri, TCO (Total Cost of Owner ship), cleansheet atau
analisa-analisa lain yang diperlukan untuk mempermudah proses Pengadaan Barang/Jasa;
16. Menerima OE/HPS yang dikalkulasikan secara keahlian, menyusun jadwal dan cara pelaksanaan
serta lokasi pengadaan;
17. Bila diperlukan memberikan penjelasan mengenai Dokumen Pengadaan termasuk syarat-syarat
penawaran, cara penyampaian penawaran dan tata cara evaluasinya serta dimuat dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan;
18. Membuka dokumen penawaran dan membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran;
19. Mengevaluasi penawaran yang masuk, mengadakan klarifikasi atau workshop khusus, negosiasi dan
membuat berita acara, serta mengusulkan calon pemenang proses Pengadaan Barang/Jasa;
20. Mengumumkan pemenang yang telah ditetapkan oleh Pejabat berwenang;
21. Melakukan penunjukan pelaksana pekerjaan;
22. Membuat laporan proses dan hasil pengadaan;
23. Menerima hasil pengadaan dari Panitia Pengadaan;
24. Membuat draft Kontrak/perjanjian setara dan/atau melakukan permintaan pembuatan Purchase
Order (PO);
25. Melakukan proses penerimaan barang;
Page 21
D. TUGAS POKOK DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSI PENGADAAN … (3)
26. Menyimpan semua asli Dokumen Pengadaan, asli dokumen penawaran dan asli dokumen Kontrak;
27. Melakukan pembinaan kepada Penyedia Barang/Jasa dan menjembatani permasalahan yang
timbul antara Fungsi Pengguna dan Penyedia Barang/ Jasa terkait pelaksanaan pekerjaan (supplier
relationship management);
28. Dapat melakukan proses renegosiasi atas permintaan user atau inisiatif sendiri;
29. Membangun database proses Pengadaan Barang/Jasa yang pernah dilakukan;
30. Menjalin koordinasi dengan sesama Fungsi Pengadaan Barang/Jasa untuk membangun knowledge
management Pengadaan Barang/Jasa;
31. Memastikan HSE plan telah disyaratkan dalam TOR untuk pekerjaan yang berisiko menengah dan
tinggi terhadap aspek HSE;
32. Memasukkan persyaratan klasifikasi risiko HSE dalam pengumuman Pengadaan Barang/Jasa;
33. Menyampaikan copy dokumen HSE plan dari pemenang yang telah ditetapkan kepada fungsi HSE
dan Direksi Pekerjaan Pertamina.
34. Menandatangani Pakta Integritas.
Page 22
E. TUGAS POKOK DAN TANGGUNG JAWAB PANITIA PENGADAAN
Page 23
F. TUGAS POKOK DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSI TERKAIT
1. Fungsi Hukum
2. Fungsi Keuangan
3. Fungsi Manajemen Risiko
4. Fungsi HSE
5. Fungsi Human Resource (HR)
6. Tenaga Ahli
Page 24
G. PELAKSANA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
No. Fungsi Pengadaan / Panitia Pengadaan di … Untuk pengadaan barang/jasa di …
1. Direktorat Pengolahan Direktorat Pengolahan
2. Direktorat Pemasaran Direktorat Pemasaran
3. Direktorat SDM & Umum Direktorat-Direktorat selain Direktorat Pengolahan
dan Pemasaran, dan fungsi-fungsi yang melapor
langsung ke Direktur Utama
dan Pengadaan Barang/Jasa secara terpusat di
lingkup Korporat (lintas
Direktorat);
4. Unit Operasi/Unit Bisnis/Area/Region/Lokasi yang ada atau yang ditunjuk.
5. Fungsi Pengadaan atau Panitia Pengadaan yang diminta oleh Fungsi Pengguna
di lini bisnis yang berbeda dalam satu area kerja yang berdekatan (Khusus
untuk Fungsi Marine, IT, HR, IA, dan Keuangan);
6. Lembaga Profesional di bidang pengadaan yang memenuhi syarat;
7. Dalam hal Pengadaan Barang/Jasa dilakukan secara join procurement maka
proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dilaksanakan oleh gabungan
perwakilan seluruh fungsi pengadaan dan dipimpin oleh fungsi pengadaan
dengan permintaan kebutuhan paling besar.
Page 25
H. PERSYARATAN PENYEDIA BARANG/JASA
1. Orang/Perseorangan dan/atau Badan usaha dalam negeri maupun luar negeri.
2. Sudah memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT), surat keterangan lulus CSMS (untuk
pekerjaan jasa kategori risiko tinggi, menengah dan rendah) atau telah lulus
sertifikasi/prakualifikasi.
3. Menandatangani Pakta Integritas (letter of undertaking) untuk
setiap Pengadaan Barang/Jasa.
4. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
menjalankan usaha/kegiatan sebagai Penyedia Barang/Jasa.
5. Dst.
Page 26
H. PERSYARATAN PENYEDIA BARANG/JASA (2)
Persyaratan bagi penyedia barang/jasa dari luar negeri pada prinsipnya
sama dengan persyaratan penyedia barang/jasa dalam negeri. Pada proses
prakualifikasi, semua dokumen hukum yang diterbitkan oleh pemerintah di
negara tempat dokumen tersebut diterbitkan harus dilegalisasi oleh
kementerian kehakiman dan/atau kementerian luar negeri negara dimaksud
dan perwakilan Republik Indonesia di negara tersebut. Apabila dokumen
tersebut tidak dalam bahasa Inggris maka wajib dilengkapi dengan
terjemahan dari penerjemah tersumpah.
Dokumen tersebut antara lain:
a. Copy Akta Pendirian/Deed of Company Establishment;
b. Copy Surat Keterangan Domisili/Certificate of Domicile;
c. Copy NPWP/Tax Identification Number;
d. Copy SIUP/Company Business Licenses;
e. Copy TDP/Certificate of Company Registration;
f. Copy Kartu Tanda Pengenal atau Paspor untuk pengurus/Copy of ID Card
or Passport for authorized signatories.
Page 27
BAB IV
Sertifikasi, Prakualifikasi
dan Penggolongan
Penyedia Barang/Jasa
A. SERTIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA… (1)
1. Panitia Sertifikasi dibentuk berdasarkan Surat Perintah yang ditandatangani oleh
Pejabat minimal setingkat GM/VP dari lini Fungsi Pengadaan.
2. Tahapan sertifikasi :
Pendaftaran Pengumuman
calon Penyedia hasil sertifikasi
Barang/Jasa
Page 29
A. SERTIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA… (2)
4. Calon Penyedia Barang/Jasa harus memenuhi persyaratan-persyaratan sertifikasi.
5. SKT berlaku di seluruh Pertamina, tidak mempunyai masa berlaku dan menjadi tidak
berlaku bila ada dokumen yang sudah kadaluwarsa dan tidak diperbarui oleh
Penyedia Barang/Jasa. Apabila dalam jangka waktu 3 tahun Penyedia Barang/Jasa
tidak pernah menerima penunjukan pelaksanaan pekerjaan (mendapatkan PO), maka
sistem dimungkinkan melakukan blocking secara otomatis terhadap nomor vendor yang
telah diberikan.
SKT Dokumen
-dokumen
Pendukung
DI Page 30
B. PRAKUALIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA
Page 31
C. PRAKUALIFIKASI CSMS
1. Prakualifikasi CSMS (PQ CSMS) dilakukan berdasarkan Pedoman CSMS yang berlaku di Pertamina
(Pedoman CSMS No. A-001/K00100/2015-S9 Rev.03 dan/atau perubahannya).
2. Dapat dilakukan bersamaan dengan proses sertifikasi atau pada setiap proses Pengadaan
Barang/Jasa.
3. Dilakukan oleh gabungan perwakilan pekerja dari Fungsi Pengguna, Fungsi HSE dan Fungsi
Pengadaan yang dikoordinir oleh Fungsi Pengadaan.
4. Bagi Penyedia Barang/Jasa yang lulus PQ CSMS akan diberikan Surat Keterangan Lulus (SKL) CSMS
yang diterbitkan dan ditandatangani oleh Pimpinan Fungsi Pengadaan. SKL CSMS berlaku selama 2
(dua) tahun sejak tanggal PQ CSMS selesai dilakukan.
5. Pelaksanaan PQ CSMS dan input/update hasil PQ CSMS ke dalam sistem/aplikasi dilakukan oleh
Fungsi Pengadaan tempat Penyedia Barang/Jasa terdaftar pertama kali di Pertamina (Admin Reg-
loc).
6. Dalam rangka proses Pengadaan Barang/Jasa, apabila PQ CSMS bukan dilakukan oleh Admin Reg-
loc maka hasil PQ CSMS dari Fungsi Pengadaan lain harus disampaikan ke Admin Reg-loc untuk
dilakukan validasi/verifikasi dan diupdate ke sistem/aplikasi. Validasi/verifikasi dilakukan minimal
dengan melakukan pemeriksaan kelengkapan proses dan dokumen hasil verifikasi PQ CSMS.
7. Prakualifikasi CSMS ulang dalam rangka perpanjangan SKL CSMS dan/atau meningkatkan
kualifikasi CSMS dilakukan dengan menggunakan metode prakualifikasi CSMS yang sama seperti
dengan metode Prakualifikasi CSMS bagi Penyedia Barang/Jasa yang belum memiliki SKL CSMS.
Page 32
C. PRAKUALIFIKASI CSMS
8. Penyedia Barang/Jasa dapat mengajukan permintaan PQ CSMS ulang dalam rangka perpanjangan
SKL dan/atau meningkatkan kualifikasi CSMS minimal 6 bulan sejak tanggal berlakunya SKL CSMS
kecuali dalam rangka memenuhi persyaratan proses Pengadaan Barang/Jasa.
9. Bagi Penyedia Barang/Jasa yang lulus PQ CSMS ulang akan diberikan SKL CSMS baru yang berlaku 2
(dua) tahun sejak tanggal PQ CSMS ulang dilakukan Prakualifikasi CSMS ulang bagi Penyedia
Barang/Jasa yang melakukan klarifikasi atas insiden fatality terkait pelaksanaan pekerjaannya,
dengan syarat hasil verifikasi dokumen dan lapangan mendapatkan skor minimal 80, untuk melakukan
koreksi poin/status Penyedia Barang/Jasa.
10.Bagi Penyedia Barang/Jasa yang telah memiliki hasil PQ CSMS dari Grup Pertamina (Anak
Perusahaan atau Perusahaan Terafiliasi Pertamina) maka tidak perlu dilakukan PQ CSMS ulang
sepanjang pedoman/peraturan CSMS yang digunakan sama dengan Pedoman CSMS yang berlaku di
Pertamina. Dan hasil PQ CSMS tersebut juga dapat digunakan oleh anggota Grup Pertamina lainnya
yang menggunakan pedoman/aturan yang sama tersebut.
11.Pada prinsipnya PQ CSMS bagi Penyedia Barang/Jasa dari luar negeri sama dengan Penyedia
Barang/Jasa dalam negeri, namun untuk tahap verifikasi lapangan dapat dilakukan bila diperlukan.
Page 33
D. PENGGOLONGAN PENYEDIA BARANG/JASA...(1)
Page 34
D. PENGGOLONGAN PENYEDIA BARANG/JASA...(2)
Penggolongan (kualifikasi dan klasifikasi) CSMS Penyedia Barang/Jasa sebagai
berikut: :
DI Page 35
BAB V
Sistem Pengadaan
Barang/Jasa
DI
A. TAHAPAN PROSES PENGADAAN
Pemilihan
Perencanaan Persiapan Penyedia Barang/Jasa
1. Mengumumkan/
1.Dokumen pendukung Mengundang
permintaan pengadaan *) 2. Sertifikasi/
Membuat Rencana
2. Dokumen Prakualifikasi
RKAP Pengadaan
(Proses RKAP)
Pengadaan (RKS) 3. Evaluasi Penawaran SRM
3. Strategi & Metode & Negosiasi
Pemilihan 4. Menetapkan
Penyedia B/J Pemenang
5. Proses Kontrak
Page 37
B. METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA… (1)
Page 38
B. METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA… (2)
Pelelangan
Fungsi Pengadaan/
Pemilihan Panitia Pengadaan
Melalui Kriteria (tidak Langsung
ada batasan nilai) Penunjukan
Langsung
Strategic
Sourcing
Fungsi Pengadaan
s.d. Rp 50 juta Cash & carry
Note:
• Pada dasarnya seluruh metode pengadaan dilakukan oleh Fungsi Pengadaan, namun apabila
diperlukan dapat dibentuk Panitia Pengadaan (khusus untuk metode Pelelangan dan Pemilihan
Langsung), yang dibentuk dengan Surat Perintah yang ditandatangani oleh Pejabat minimal
setingkat GM/VP dari pejabat berwenang (dibuat untuk setiap proses/per pekerjaan) atau
dalam periode tertentu.
• Kewenangan menentukan metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dan pembentukan Panitia
Pengadaan diberikan kepada Fungsi Pengadaan.
Page 39
B. METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA… (2)
Persyaratan/Kriteria metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa :
PELELANGAN PEMILIHAN LANGSUNG PENUNJUKAN LANGSUNG
1. Dilakukan untuk: 1. Dilakukan untuk: Dilakukan untuk:
a. Pengadaan jasa konstruksi yang a. Pengadaan jasa konstruksi kompleks (teknologi • Keadaan darurat;
bersifat kompleks, yaitu yang memiliki baru dan Penyedia Jasanya sangat terbatas);
• Business critical asset;
teknologi tinggi dan/atau risiko tinggi b. Pengadaan jasa konstruksi yang tidak bersifat
kompleks; • Spesifik atau sole sources;
terhadap kegagalan pekerjaan.
c. Pengadaan Jasa Konstruksi yang berskala kecil • Hak paten/OEM;
b. Pengadaan Jasa Konstruksi
Terintegrasi
dengan ketentuan untuk kepentingan pelayanan • Knowledge intensive;
umum, mempunyai resiko kecil, menggunakan • Pekerjaan
c. Pengadaan selain butir a dan b di teknologi sederhana, dan dilaksanakan oleh
atas, apabila berdasarkan lanjutan/tambahan;
Penyedia Jasa orang perseorangan dan/atau
professional judgment, Bidder List belum badan usaha kecil; • Gagal lelang/pilsung;
mencukupi persyaratan kompetisi serta d. Pengadaan jasa konsultan dan jasa lainnya; • Anak Perusahaan /
terdapat Penyedia Barang/Jasa yang d. Pengadaan barang; perusahaan terafiliasi
mampu melaksanakan pekerjaan e. Pengadaan barang/jasa terkait approved brand Pertamina
tersebut namun belum terdaftar di dalam rangka standarisasi. • BUMN, anak perusahaan
Perusahaan. 2. Dilakukan dengan cara:
BUMN atau perusahaan
2. Pengumuman dilakukan melalui website a. Mengundang sekurang-kurangnya 5 (lima) calon
Penyedia Barang/ Jasa yang terdaftar dalam terafiliasi BUMN
Perusahaan. Bila perlu dapat melalui
bidder list MySAP. • Repeat order;
media cetak nasional, serta facsimile
b. Bila menggunakan e-proc, mengundang semua • Join/Sharing kontrak
dan/atau e-mail. yang terdaftar & sesuai persayaratan.
3. Apabila diperlukan penyedia jasa • Home Industy
c. Bila calon peserta <5, proses tetap dilaksanakan. • Konsultan perseorangan s.d.
konstruksi dapat diminta untuk d. Khusus untuk sinergi Pertamina Incorporated
melampirkan surat keterangan Sisa dan/atau sinergi BUMN, proses Pemilihan Rp.200 juta.
Kemampuan Keuangan (SKK) dimana Langsung dapat diikuti oleh Anak Perusahaan • Penelitian & Pengembangan
nilai Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) dan/atau BUMN yang sesuai dengan bidangnya. • Pekerjaan konstruksi
minimal 30% dari total kekayaan bersih berskala kecil
Page 40
B. METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA… (3)
Persyaratan/Kriteria metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa :
STRATEGIC SOURCING CASH & CARRY
1. Dilakukan untuk semua 1. Cash & carry dapat dilaksanakan sampai dengan nilai Rp50.000.000 (lima
pengadaan barang/jasa, kecuali puluh juta rupiah) atau ekivalen per paket pengadaan, belum termasuk pajak
pengadaan yang didalamnya (PPN & PPh).
ada kegiatan jasa konstruksi dan 2. Cash & carry dilaksanakan oleh Fungsi Pengadaan melalui sistem panjar kerja
engineering. atau aplikasi online buying. Tempat pembelian dapat berupa toko, supermarket,
2. Dilakukan oleh Fungsi Pengadaan bengkel, online buying, website belanja di Internet, dll.
yang mempunyai kompetensi 3. Waktu penyelesaian pekerjaan tidak lebih dari waktu pertanggungjawaban
melakukan pengadaan secara cash & carry sesuai ketentuan, yaitu selama 10 (sepuluh) hari kerja.
Strategic Sourcing. 4. Diusahakan hanya dilakukan pada tempat pembelian yang merupakan
3. Terkait dengan Pengadaan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan Perusahaan berhak menerima Faktur Pajak
Barang/Jasa dengan metode Standar yang dikeluarkan oleh PKP tersebut.
Strategic Sourcing secara lengkap 5. Dalam hal pembelian cash & carry dilakukan bukan dengan PKP, maka PPN
dapat dilihat dalam pedoman sudah termasuk dalam harga barang.
No.A-001/F00240/2012-S0 6. Bukti pembelian yang sah antara lain invoice atau slip cash register atau kuitansi
revisi ke-0 tanggal 10 Desember yang dibubuhi meterai secukupnya harus dilampirkan sebagai bagian dari
2012 tentang Pengadaan pertanggungjawaban cash & carry.
Barang/Jasa dengan metode 7. Pelaksanaan cash & carry melalui aplikasi e-catalog online buying berlaku
Strategic Sourcing. ketentuan sesuai Pedoman.
8. Pengadaan Barang/Jasa sampai dengan Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
apabila diinginkan pengadaannya dapat juga dilakukan melalui Pemilihan
Langsung atau Penunjukan Langsung.
Page 41
C. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
Page 42
C. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
Page 43
D. SWAKELOLA...(1)
Swakelola adalah . . . .
Pelaksanaan pengadaan yang
direncanakan, dikerjakan dan diawasi
sendiri dengan menggunakan tenaga
sendiri, alat sendiri, atau upah borongan Swakelola tidak
tenaga. melibatkan Penyedia
Barang/Jasa secara Swakelola dilakukan untuk
langsung. memperlancar operasional
dengan tetap
mempertimbangkan harga
karena tidak memungkinkan
Pekerjaan yang atau dipandang lebih efektif
dilaksanakan secara dibandingkan jika diproses
swakelola harus tetap melalui Fungsi Pengadaan.
Swakelola dapat dilaksanakan memperhatikan aspek HSE
oleh: selama pelaksanaan
• Pengguna Barang/Jasa; pekerjaannya.
• Instansi pemerintah lain;
• Kelompok masyarakat/lembaga
swadaya masyarakat.
Page 44
D. SWAKELOLA ...(2)
Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi masyarakat setempat,
antara lain bantuan/sumbangan kepada pihak ketiga terkait kegiatan Corporate Social
Responsibility
Pekerjaan tersebut dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi dan pembiayaannya, tidak perlu
dilakukan dengan cara Pelelangan, Pemilihan Langsung dan Penunjukan Langsung dan/atau
tidak diminati oleh Penyedia Barang/Jasa, seperti:
Page 45
D. SWAKELOLA ...(3)
Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yang bersifat khusus
untuk pengembangan teknologi/metode kerja yang belum dapat
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa;
DI Page 46
D. SWAKELOLA ...(4)
DI Page 47
E. USER PURCHASE
User Purchase adalah proses pembelian langsung barang/jasa tertentu yang dilakukan oleh Fungsi Pengguna dan tetap
mengacu pada ketentuan terkait yang berlaku di Pertamina. User purchase dilakukan untuk memperlancar operasional
dengan tetap mempertimbangkan harga dan apabila lebih cepat dibanding melalui proses pengadaan normal.
Page 48
F. PENGADAAN UNTUK KONDISI KHUSUS
DI Page 49
G. DOKUMEN PENGADAAN DAN PENAWARAN
Isi Dokumen Pengadaan, mengenai pengaturan lingkup pekerjaan, spesifikasi barang/jasa,
delivery/jangka waktu pelaksanaan pekerjaan atau hal khusus lain tidak mengarah pada Penyedia
Barang/Jasa tertentu
Page 50
H. METODE PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN
Sampul Penutup
Sampul I
Administrasi Harga
Teknis & HSE Plan Administrasi
Teknis & HSE Plan
Administrasi Harga
Teknis & HSE Plan Harga
Tahap 1 Tahap 2
Page 51
I. METODE EVALUASI PENAWARAN
Metode
Evaluasi
Penawaran
Scoring/ Non-Scoring/
Passing Grade Gugur
Kombinasi Kualitas/Teknis,
Kualitas/Teknis
Kualitas/Teknis, HSE Plan Minimal
HSE Plan dan dan Harga
dan HSE Plam Administrasi
Harga Terbaik
Terendah
Harga
Page 52
J. PENETAPAN PEMENANG
DI Page 53
K. OWNER’S ESTIMATE (OE) / HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
Pekerjaan jasa
Fungsi Pengguna
Material direct charge
Material stock Fungsi Pengadaan
Cash & Carry
Pembelian langsung ke prinsipal/pabrikan sole source [Tidak memerlukan OE/HPS]
Pembelian langsung software ke prinsipal/agen tunggal pemegang merk
Page 54
L. NEGOSIASI
1. Tata cara negosiasi harus dicantumkan dalam dokumen pengadaan.
2. Tata cara negosiasi disesuaikan dengan metode pengadaan dan tata cara
evaluasi.
3. Negosiasi dengan tata cara Pelelangan dan Pemilihan Langsung :
Apabila …
4. Negosiasi dengan tata cara Strategic Sourcing dapat menggunakan Clean sheet,
Linear Performance Pricing, Total Cost of Ownership maupun Lowest Based Price
sebagai referensi dalam melakukan negosiasi.
Page 55
M. SANGGAHAN
Dilakukan untuk metode Pelelangan dan Pemilihan Langsung.
Apabila sanggahan ternyata tidak benar, maka jaminan sanggahan dicairkan dan
peserta tsb akan dikenakan sanksi sesuai peraturan Perusahaan yang berlaku.
Page 56
N. PENGADAAN DINYATAKAN GAGAL
Pejabat Berwenang dapat menyatakan proses Pengadaan Barang/Jasa gagal, apabila:
1. Tidak terdapat calon peserta yang mendaftar atau calon peserta yang mendaftar kurang dari 2,
termasuk setelah perpanjangan masa pendaftaran; atau
2. Penawaran yang masuk kurang dari 2 (dua) untuk metode Pelelangan atau Pemilihan Langsung;
atau
3. Penawaran yang masuk tidak ada satu pun yang sah; atau
4. Setelah dilakukan negosiasi, harga yang ditawarkan masih tetap melebihi OE/HPS atau OE/HPS
yang telah disesuaikan; atau
6. Calon pemenang yang diusulkan tidak ada yang bersedia ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan;
atau
7. Sanggahan dari peserta terhadap kesesuaian dengan prosedur pengadaan ternyata benar.
8. Ketentuan tersebut di atas harus dimasukkan dalam Dokumen Pengadaan, termasuk apabila
dipandang perlu untuk menetapkan ketentuan tambahan lainnya, selama bersifat lebih ketat.
Page 57
O. PROSES ULANG PENGADAAN
2. Proses ulang Pengadaan Barang/Jasa dapat diikuti oleh peserta lama maupun
yang baru;
Page 58
P. PENGADAAN DINYATAKAN BATAL
Page 59
Q. PENUNDAAN PROSES PENGADAAN
Page 60
BAB VI
Perjanjian/Kontrak
DI
A. PRINSIP KONTRAK
• Ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
• Kehati-hatian dalam
pengambilan keputusan
bisnis (business judgment
rule).
DI Page 62
B. SISTEM KONTRAK
Perikatan kerjasama antara Perusahaan dengan Penyedia Barang/Jasa yang telah ditetapkan
sebagai pemenang melalui proses pengadaan barang/jasa dapat berupa kontrak per mata
pekerjaan dengan jangka waktu pendek (setahun atau kurang) atau kontrak payung (outline
agreement) dengan mempunyai jangka waktu panjang (multi years), atau kombinasinya sesuai
kebutuhan.
Sistem kontrak dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu berdasarkan perikatan harga dan delivery,
sebagai berikut :
1. Sistem kontrak berdasarkan perikatan harga
a. Lump Sum Contract
b. Kontrak Harga Satuan (Unit Price Contract)
c. Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan
DI Page 63
C. BENTUK DAN DISTRIBUSI DOKUMEN KONTRAK
Page 64
D. PERSYARATAN KLAUSUL KONTRAK… (1)
• Pokok pekerjaan
• Harga
• Term of payment
• Persyaratan dan spesifikasi teknis
• Persyaratan aspek HSE
• Tempat dan jangka waktu penyelesaian/penyerahan pekerjaan
-2- •
•
Jaminan *)
Sanksi
Isi •
•
Hak dan kewajiban
Jadwal pelaksanaan pekerjaan dan kondisi serah terima
Kontrak •
•
Supplier Relationship Management
Ketentuan pemutusan kontrak dan terminasi dini
• Pengenaan pajak
• Pengawasan Pekerjaan
• Ketentuan mengenai keadaan kahar (force majeure)
• Asuransi
• Ketentuan khusus antara lain pemeriksaan dan pengujian, pelayanan purna jual
DI Page 65
D. PERSYARATAN KLAUSUL KONTRAK… (2)
-4- • Penutup adalah bagian kontrak yang memuat pernyataan bahwa para pihak
dalam kontrak telah menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada hari dan tanggal
Penutup penandatanganan tersebut. Tanda tangan para pihak dalam kontrak dibubuhkan
meterai yang cukup.
DI Page 66
E. PEKERJAAN TAMBAHAN/ADDENDUM KONTRAK
1. Setiap perubahan dalam Kontrak harus dituangkan dalam Addendum Kontrak dan
minimal ditandatangani oleh Pejabat penandatanganan Kontrak semula.
2. Pekerjaan tambah/kurang (perubahan nilai dan/atau perubahan lingkup kerja
dan/atau perubahan jangka waktu Kontrak) sedapat mungkin dihindari karena semua
rencana kerja harus dibuat secara profesional.
3. Fungsi Pengadaan dan fungsi terkait melakukan negosiasi lingkup pekerjaan dan biaya
atas usulan penambahan/pengurangan pekerjaan kepada Penyedia Barang/Jasa.
4. Pekerjaan tambah/kurang diatur sebagai berikut
DI Page 67
E. PEKERJAAN TAMBAHAN/ADDENDUM KONTRAK
5. Ijin prinsip disiapkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak semula dan disetujui oleh
Pejabat satu tingkat di atas Pejabat Penandatangan Kontrak semula,kecuali untuk
Kontrak yang ditandatangani oleh Direktur Utama.
6. Apabila terjadi pekerjaan tambah/kurang dengan nilai sampai dengan 10%, dari nilai
Kontrak semula dan/atau nilai Kontrak secara keseluruhan tidak melebihi otorisasi
pejabat yang menandatangani Kontrak semula, tetap diperlukan justifikasi dari pejabat
penandatangan Kontrak semula yang dapat dipertanggungjawabkan secara
profesional sebagai lampiran permintaan Addendum Kontrak dari Fungsi Pengguna
kepada Fungsi Pengadaan.
7. Apabila terjadi perubahan yang menyebabkan terjadinya perubahan potensi bahaya
terhadap pekerjaan tersebut, maka persyaratan tambahan aspek HSE harus
ditambahkan dalam HSE plan untuk memitigasi perubahan potensi bahaya yang dapat
terjadi.
8. Jika total nilai pekerjaan setelah penambahan/pengurangan sampai atau melebihi
batasan penggolongan nilai pekerjaan semula, maka akan tetap diberlakukan aturan
sesuai penggolongan nilai semula.
9. Setiap pekerjaan tambah/kurang harus dituangkan dalam Addendum Kontrak kecuali
telah dinyatakan tegas dalam Kontrak.
DI Page 68
BAB VII
JAMINAN
A. JAMINAN TEKNIS/JAMINAN KINERJA
B. JAMINAN PELAKSANAAN
Perlu tidaknya jaminan pelaksanaan diatur sebagai berikut :
Pekerjaan risiko rendah/risiko diserap
Pekerjaan dengan tingkat risiko kegagalan pelaksanaan rendah atau risiko diserap tidak memerlukan jaminan
pelaksaaan. Contoh :
1) Pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan sampai dengan masa pemeliharaan (mendahului Kontrak);
2) Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai dibawah Rp 500 juta;
3) Jasa konsultansi;
4) Jasa tenaga kerja;
5) Event Organizer;
6) Pekerjaan yang dilaksanakan oleh Sole Source (pabrikan, agen tunggal dan distributor tunggal yang
mendapatkan penunjukan langsung dari main manufacture)
7) Penunjukan langsung kepada Anak Perusahaan atau Perusahaan Terafiliasi Pertamina
Page 70
B. JAMINAN PELAKSANAAN (….2)
Pekerjaan risiko tinggi/risiko berubah Pekerjaan dengan tingkat risiko kegagalan
pelaksanaan tinggi atau risiko berubah pada periode Kontrak memerlukan
jaminan pelaksaaan. Contoh :
Page 71
B. JAMINAN PELAKSANAAN (….3)
Pekerjaan yang risikonya belum ditentukan Untuk pekerjaan yang risikonya belum ditentukan (diluar contoh
pekerjaan pada poin 1 dan poin 2), maka perlu dilakukan Risk Assessment untuk menentukan tingkat risiko
kegagalan pelaksanaan pekerjaan. Risk Assessment dilakukan oleh Fungsi Pengguna mengacu pada pedoman
manajemen risiko yang berlaku di Pertamina. Apabila diperlukan, Risk Assessment dapat dilakukan bersama
dengan Fungsi Manajemen Risiko. Berdasarkan hasil Risk Assessment, maka jaminan pelaksanaan dapat
diperlukan sesuai dengan tabel berikut :.
Page 72
C. JAMINAN UANG MUKA
Page 73
D. JAMINAN SANGGAHAN
Page 74
E. WARRANTY
F. PENCAIRAN JAMINAN
Page 75
BAB VIII
PELAKSANAAN PROSES
PENGADAAN
ALUR PROSES PENGADAAN
14. Penunjukan
15. Proses Kontrak 13. Masa Sanggah
Pemenang
Page 77
TATA WAKTU PROSES PENGADAAN
Page 78
BAB IX
PENILAIAN KINERJA
PENYEDIA
BARANG/JASA
DI
Pengelompokan sesuai Penghargaan / Sanksi
• HIJAU adalah kelompok Penyedia Barang/Jasa dengan akumulasi dari poin positif sampai dengan
poin -30 (minus tiga puluh). Kelompok ini menjadi prioritas dalam kegiatan pengadaan barang/jasa
di lingkungan Pertamina.
• KUNING adalah kelompok Penyedia Barang/Jasa dengan akumulasi dari poin -31 (minus tiga puluh
satu) sampai dengan poin -90 (minus sembilan puluh). Kelompok ini tetap diperbolehkan mengikuti
kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pertamina tetapi tidak menjadi prioritas dalam
kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pertamina.
• MERAH adalah kelompok Penyedia Barang/Jasa dengan akumulasi dari poin lebih kecil dari -90
(minus sembilan puluh). Kelompok Penyedia Barang/Jasa ini tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan
pengadaan barang/jasa selanjutnya selama 1 (satu) tahun sejak sanksi dimasukkan ke dalam sistem
(berlaku untuk perusahaan, pemilik dan/atau pengurusnya).
Page 80
Agenda 4
Tabel Penghargaan/Prestasi
YANG
POIN CARA
NO. JENIS PRESTASI MELAKUKAN
(+) PENGISIAN
PENGISIAN
1. Mendaftar dalam kegiatan pengadaan barang/jasa dan 1 Manual Fungsi
dinyatakan lulus prakualifikasi. /Otomatis Pengadaan/
e-Procurement
2. Mengajukan penawaran secara lengkap dan 1 Manual Fungsi
dinyatakan lulus evaluasi administrasi. /Otomatis Pengadaan/
e-Procurement
3. Mengajukan penawaran secara lengkap (termasuk 1 Manual Fungsi
HSE Plan untuk pekerjaan jasa konstruksi, jika /Otomatis Pengadaan/
disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan) dan e-Procurement
dinyatakan lulus evaluasi teknis.
4. Mengajukan penawaran secara lengkap dan 1 Manual Fungsi
dinyatakan lulus evaluasi harga. /Otomatis Pengadaan/
e-Procurement
5. Ditunjuk sebagai pemenang dalam kegiatan 5 Otomatis Sistem ERP
pengadaan barang/jasa dan menandatangani (PO/Kontrak)
Kontrak/Perjanjian.
6. Spesifikasi dan delivery time barang/jasa sesuai yang 5 Semi Fungsi
dipersyaratkan per Goods Receipt (GR) / ”finished” Otomatis Penerima/
Service Acceptance (SA). (SA/GR) Fungsi
Pengguna
Catatan : Untuk No.1,2,3 dan 4 tidak berlaku pada proses Penunjukan Langsung.
Page 81
Agenda 4
Tabel Penghargaan CSMS
POIN CARA YANG MELAKUKAN
NO. JENIS PRESTASI (+) PENGISIAN PENGISIAN
Implementasi Contractor Safety Management System
(CSMS) terdiri dari:
a. Kontraktor memasukkan program HSE dalam waktu
pelaksanaan dan mengimplementasikannya.
b. Membuat dan melaksanakan Job Safety Analysis
(JSA) sebelum memulai pekerjaan.
c. Kontraktor melaksanakan mitigasi / rekomendasi JSA
terhadap bahaya yang mungkin muncul saat
pelaksanaan pekerjaan.
d. Kontraktor menerapkan prosedur ijin kerja yang
aman, termasuk melaksanakan rekomendasinya.
e. Kontraktor melakukan audit / inspeksi HSE
(melibatkan pimpinan tertinggi kontraktor &
pengawas kontraktor) selama pekerjaan
dilaksanakan.
f. Kontraktor menindaklanjuti semua temuan aspek
HSE selama pekerjaan dilaksanakan.
g. Kontraktor membuat laporan insiden / accident,
melakukan investigasi dan menindaklanjuti Semi
7. rekomendasi investigasi. 10 Otomatis Fungsi Pengguna
h. Kontraktor mengkomunikasikan bahaya dan mitigasi (SA)
pekerjaan, mempromosikan aspek HSE terhadap
seluruh pekerja melalui : training / sosialisasi /
induction / safety briefing / safety sign / HSE meeting,
mengkomunikasikan MSDS (Material Safety Data
Sheet).
i. Menyediakan dan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) dan first aid (P3K) kepada seluruh pekerja
yang membutuhkan saat pelaksanaan pekerjaan.
j. Melakukan pembinaan aspek HSE terhadap
Subcontractor-nya (bila ada).
k. Melakukan pengelolaan material / peralatan /
perlengkapan kerja secara aman.
l. Pekerja kontraktor pernah mengikuti sosialisasi
emergency procedure Pertamina dan
melaksanakannya (bila terjadi kondisi darurat).
Berdasarkan hasil final evaluation CSMS , apabila
implementasi CSMS ≥ 90%
Page 82
Agenda 4
Tabel Sanksi dengan poin (-)
YANG
NO. JENIS PELANGGARAN / KEJADIAN POIN (-) CARA PENGISIAN MELAKUKAN
PENGISIAN
a) Manual : Untuk a) Fungsi
proses pengadaan Pengadaan
offline/ manual.
Mendaftar sebagai peserta dan/atau mengambil dokumen pengadaan tetapi tidak a) Otomatis : Untuk a) Aplikasi
1. mengajukan penawaran dengan memberikan keterangan tertulis (no quote), atau -5 proses pengadaan Pertamina
terlambat memasukkan dokumen penawaran. yang menggunakan e-
aplikasi Pertamina Procurement
e-Procurement
Mendaftar sebagai peserta dan/atau mengambil dokumen pengadaan tetapi tidak a) Otomatis : Untuk
2. -10 proses pengadaan
mengajukan penawaran tanpa memberikan keterangan tertulis (no response).
yang menggunakan a) Aplikasi
aplikasi Pertamina Pertamina
e-Procurement e-
Procurement
Tidak hadir / tidak memberikan tanggapan secara tertulis pada waktu klarifikasi
3. administrasi dan teknis tanpa penjelasan. -10 Manual Fungsi Pengadaan
Page 83
Agenda 4
YANG
POIN
NO. JENIS PELANGGARAN / KEJADIAN CARA PENGISIAN MELAKUKAN
(-)
PENGISIAN
Fungsi
Terlambat menyelesaikan pekerjaan / menyerahkan barang
Semi Otomatis Pengguna
6. sesuai dengan yang diperjanjikan, namun belum mencapai denda -15
(SA/GR) /Fungsi
maksimum.
Penerima
Fungsi
Terlambat menyelesaikan pekerjaan / menyerahkan barang
Semi Otomatis Pengguna
7. sesuai dengan yang diperjanjikan hingga mencapai denda -30
(SA/GR) /Fungsi
maksimum.
Penerima
Fungsi
Melaksanakan pengiriman barang/jasa yang performance-nya
Semi Otomatis Pengguna
8. tidak sesuai, namun masih bisa diterima dalam kondisi yang -30
(SA/GR) /Fungsi
ditolerir dalam Kontrak/Perjanjian.
Penerima
Fungsi
Tidak menyelesaikan pekerjaan/ memasok barang seluruhnya,
Pengguna/
9. sesuai dengan Surat Perjanjian/ Surat Pesanan. Tidak dibuat -60 Manual
Fungsi
SA/GR.
Pengadaan
Penyedia barang /jasa mengajukan sanggahan yang terbukti tidak
Fungsi
10. benar yang dinyatakan oleh pejabat berwenang sesuai proses -30 Manual
Pengadaan
pengadaan.
Page 84
Agenda 4
Tabel Sanksi dengan poin (-)
YANG
POIN
NO. JENIS PELANGGARAN / KEJADIAN CARA PENGISIAN MELAKUKAN
(-)
PENGISIAN
Fungsi
Tidak melaksanakan pelayanan purna jual (after sales service) Pengguna/
16 -10 Manual
selama masa pemeliharaan atau masa garansi. Fungsi
Pengadaan
Page 85
Agenda 4
Page 86
Agenda 4
Page 87
Agenda 5
Page 88
Agenda 5
Note: untuk poin 3 dan 6 formulasi perhitungannya diatur dalam STK terpisah
Page 89
Agenda 5
*) Catatan
1. Kapal adalah kapal dalam arti fisik beserta awak kapalnya (nakhoda, perwira, crew).
2. Kapal yang melakukan penyalahgunaan muatan dan/atau bunker dan/atau mengalami fatality dan/atau major accident bunker secara otomatis
diblack-list dalam pengadaan barang/jasa di Pertamina. Perubahan nama kapal tidak mengakibatkan sanksi dicabut.
Page 90
Yang mengisi untuk penghargaan dan pelanggaran
Page 91
Komite Sanksi
1. Penilaian kinerja Penyedia Barang/Jasa akan diputuskan oleh Komite Sanksi apabila
memenuhi salah satu kondisi berikut:
• Jenis pelanggaran tidak terdapat dalam pedoman ini
• Fungsi Pengguna tidak dapat menentukan sanksi yang tepat
• Pemberian sanksi Hitam untuk indikasi Fraud.
2. Pembentukan Komite Sanksi tidak diperlukan Surat Perintah, namun apabila dipandang perlu
dapat dibentuk melalui Surat Perintah dari pimpinan tertinggi (Direktur
Utama/Direktur/General Manager).
3. Komite Sanksi terdiri dari sekurang-kurangnya Fungsi Pengguna, Fungsi Pengadaan dan
Fungsi Hukum.
4. Hasil keputusan Komite Sanksi dapat berupa pemberian poin minus -60, atau sanksi
kelompok merah, atau sanksi kelompok hitam. Untuk hasil keputusan Komite Sanksi berupa
sanksi kelompok merah atau kelompok hitam agar diinformasikan ke Fungsi Procurement
Excellence Group.
Page 92
BAB X
Pengawasan
B. PENGAWASAN MELEKAT
Pengawasan melekat dilakukan oleh setiap atasan secara
struktural dan fungsional atas aspek teknis, HSE maupun
administrasi.
C. PENGAWASAN FUNGSIONAL
Pengawasan terhadap Pengadaan Barang/Jasa dilakukan oleh
lembaga pengawasan fungsional intern maupun ekstern.
Pelaksana Tahap Pengawasan Koordinator
- Pre audit (perencanaan);
- Current audit (penyelesaian);
Intern - Post audit (setelah penyelesaian);
dan Satuan Pengawas Intern Pusat
- Pemeriksaan khusus (bila perlu). dan/atau
Satuan Pengawas Intern Daerah
Pengawasan sesuai
Ekstern ketentuan/prosedur yang berlaku.
Page 94
D. TINDAK LANJUT PENGAWASAN
Page 95
BAB XI
Ketentuan Pengecualian
KETENTUAN PENGECUALIAN
Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa yang prosesnya bersifat khusus diatur oleh masing-masing
Direktorat atau Fungsi yang berada langsung di bawah Direktur Utama, sepanjang dapat
dipertanggungjawabkan (accountable & auditable) antara lain:
1. Pengadaan/Penjualan Minyak Mentah, Gas dan Produk Kilang.
2. Jasa keuangan dan asuransi, antara lain:
a.Kegiatan financing.
b.Pengelolaan keuangan/perbankan.
c.Asuransi yang meliput risiko atas aset dan kepentingan Pertamina, selain asuransi
kesehatan maupun asuransi lain yang meliput risiko pada pekerja Pertamina.
3. Resale commodities, antara lain produk pelumas;
4. Konsultan hukum;
5. Pengadaan Barang/Jasa yang berkaitan dengan kegiatan perkapalan (antara lain
pengadaan kapal, pengelolaan kapal dan dermaga, dan jasa perkapalan);
6. Pengadaan sewa ruangan, sewa bangunan dan/atau sewa tanah untuk kepentingan
Pertamina;
7. Pengadaan tanah untuk kepentingan Pertamina;
8. Pengadaan jasa transportir BBM Industri Marine;
9. Pengadaan sediaan farmasi untuk Rumah Sakit/Poliklinik Swadana.
Page 97
KETENTUAN PENGECUALIAN
Agar tidak menghambat proses pengadaan dengan global sourcing, maka pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa dengan sumber barang/jasa dari luar negeri sedapat mungkin
memerhatikan praktek-praktek umum (common business) yang berlaku dalam international
procurement practices serta tunduk kepada peraturan/ketentuan yang terkait dengan
pengadaan internasional baik yang diatur oleh pemerintah maupun perjanjian yang dibuat
secara bilateral maupun multi-lateral, seperti misalnya: World Trade Organization (WTO) ,
International Maritime Organization (IMO) dan lain-lainnya.
Page 98
KETENTUAN PENGECUALIAN
Dengan tetap memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam keadaan tertentu untuk
mencapai tujuan, kepentingan dan keuntungan Pertamina, maka Pengadaan Barang/Jasa yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pedoman ini sepanjang diyakini dapat memberikan nilai
tambah (added value) bagi Pertamina, dapat dilakukan berdasarkan ijin prinsip atas dasar justifikasi
dan analisis secara teknis dan ekonomis guna keperluan pelaksanaan.
Ijin prinsip diberikan oleh Pejabat 1 (satu) tingkat di atas Pejabat penandatangan Kontrak. Apabila
Pejabat penandatangan Kontrak adalah Direktur Utama, maka tidak diperlukan ijin prinsip.
Page 99
Milis Group Pengadaan Barang/Jasa
pbj@pertamina.com
Request to join? Email to...
arum.raharjanti@pertamina.com
Tim SK-51/2010
SK51@pertamina.com
Page 100