Anda di halaman 1dari 53

TUJUAN

PEMBELAJARAN

Kompetensi Dasar
Menjelaskan PBJ secara elektronik, Sumber Daya Manusia, kompetensi,
kelembagaan, pengawasan intern, pengaduan oleh masyarakat, sanksi,
pelayanan hukum bagi pelaku PBJ, penyelesaian sengketa kontrak

Indikator Hasil Belajar


Mampu menjelaskan:
1. Sistem Informasi PBJ(SPSE dan Sistem Pendukung)
2. PBJ Secara Elektronik melalui E-marketplace berupa Katalog Elektronik,
Toko Dalam Jaringan (Toko Daring) dan Pemilihan Penyedia
3. Fungsi Layanan Pengadaan Secara Elektronik
4. Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Kedudukan,
Pembentukan dan Tugas UKPBJ.
5. Pengawasan Intern dan Ruang Lingkup Kerja Pengawasan PBJ,
mekanisme dan proses pengaduan, sanksi terhadap pelaku pengadaan,
dan pelayanan hukum
01 PBJ secara Elektronik

2. SDM dan Kelembagaan


3. Pengawasan, Pengaduan,
Sanksi, dan Pelayanan Hukum
PBJ SECARA ELEKTRONIK

Penyelenggaraan PBJ dilakukan secara elektronik


menggunakan sistem informasi yang terdiri atas Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) dan sistem
pendukung

PBJ secara elektronik dengan memanfaatkan E-


marketplace meliputi katalog elektronik, toko daring, dan
pemilihan penyedia

Pasal 69-70
PENGERTIAN SPSE

“SPSE merupakan aplikasi PBJ secara elektronik


yang dikembangkan oleh LKPP untuk diterapkan
pada K/L/Pemda di seluruh Indonesia”
K/L/PD

LKPP

Pasal 69
PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK MEMANFAATKAN
E-MARKETPLACE

K/L/Pemda Penyedia

PEMILIHAN

PENYEDIA
Pasal 70
PERAN LKPP DI DALAM E-MARKETPLACE
LKPP UKPBJ & Pelaku Usaha

Mengembangkan,
membina, mengelola
dan mengawasi
penyelenggaraan Mengembangkan
dan mengelola

E-marketplace PBJ Pasal 70


RUANG LINGKUP SPSE

1. Perencanaan Pengadaan
2. Persiapan Pengadaan
3. Pemilihan Penyedia
SPSE
4. Pelaksanaan Kontrak
5. Serah Terima Pekerjaan
6. Pengelolaan Penyedia
7. Katalog Elektronik

Pasal 71
SISTEM PENDUKUNG SPSE

Portal Pengadaan Pengelolaan peran serta


asional masyarakat

Pengelolaan sumber Pengelolaan sumber


daya manusia
daya pembelajaran
Pengadaan Barang/Jasa

Pengelolaan advokasi
dan penyelesaian Monitoring dan Evaluasi
permasalahan hukum

Pasal 71
KATALOG ELEKTRONIK
disusun dan dikelola

Katalog Elektronik
Nasional

Katalog Elektronik Kementerian/


Sektoral Lembaga

Katalog Elektronik Lokal Pemerintah Daerah

Pasal 72
KATALOG ELEKTRONIK

Katalog elektronik adalah sistem informasi


elektronik yang memuat informasi berupa:

 Daftar, jenis, spesifikasi teknis, TKDN, produk


dalam negeri, produk SNI, produk industri hijau,
negara asal, harga, Penyedia, dan informasi
lainnya terkait barang/jasa;

 LKPP dan K/L/Pemda memperluas peran serta


usaha kecil dengan mencantumkan barang/jasa
produksi usaha kecil dan memperbanyak
pencantuman produk dalam negeri.

Pasal 72
PELAKU KATALOG ELEKTRONIK

1. Kepala LKPP/Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah


2. Pejabat Pembuat Komitmen
3. Pejabat Pengadaan, dan
4. Penyedia Katalog

PerLem 9 tahun 2021


PENGELOLAAN KATALOG ELEKTRONIK

 Pencantuman Informasi Barang/Jasa;


 Pembaruan Data, dan
 Monitoring dan Evaluasi

PerLem 9 tahun 2021


TOKO DARING

Tempat terjadinya perdagangan barang/jasa


melalui sebuah sistem yang memungkinkan
penjual dan pembeli melakukan transaksi
secara online

Transaksi yang dilakukan dapat berupa


transaksi Business to Business, Business
to Customer

Pelaksanaan pembelian melalui Toko Daring


sesuai dengan ketentuan pelaksanaan
pengadaan dengan metode e-purchasing
PENYELENGGARA DALAM TOKO DARING

1. Kepala LKPP;
2. Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
(PPMSE);
3. Pedagang (Merchant) / Penyedia;
4. Pejabat Pembuat Komitmen; dan
5. Pejabat Pengadaan

PerLem 9 tahun 2021


INFOGRAFIS TOKO DARING DI INDONESIA

Sumber:
cnbc Indonesia dan
katadata.co.id
TANGGUNG JAWAB PPMSE

1. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan persyaratan


Pedagang, dalam hal PPMSE berupa marketplace;
2. Memastikan pemenuhan persyaratan barang/jasa;
3. Memastikan tindak lanjut pesanan atas
pembelian
melalui PPMSE;
4. Mengenakan sanksi kepada Pedagang sesuai syarat
dan ketentuan masing-masing PPMSE, dalam hal
PPMSE berupa marketplace;
5. kebutuhan
Mengembangkan sistem PPMSE sesuai dengan
Toko Daring;
6. Melakukan integrasi dan/atau pertukaran data
transaksi
PerLem 9 tahun 2021
PEDAGANG YANG BERDAGANG DI TOKO DARING

1. Menyediakan barang/jasa sesuai dengan yang


tercantum dalam situs web PPMSE;
2. Menjamin pemenuhan persyaratan barang/jasa yang
ditransaksikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
3. Menjamin keaslian barang/jasa yang ditransaksikan melalui
PPMSE dan diserahkan kepada pembeli; dan
4. Menindaklanjuti pesanan atas pembelian melalui PPMSE.

PerLem 9 tahun 2021


KRITERIA BARANG DI TOKO DARING

1. Barang/jasa standar atau dapat distandarkan,


2. Memiliki risiko rendah
3. Harga sudah terbentuk di pasar
4. Barang/Jasa tidak ditayangkan di dalam Katalog Elektronik, dengan ketentuan
sebagai berikut:
Toko Daring
 Spesifikasi yang sama
 Penyedia/Penjual sama
 Wilayah jual sama
 Syarat dan ketentuan yang sama

Perlem 9 tahun 2021


PEMILIHAN PENYEDIA

Pemilihan Penyedia

K/L/Pemda B/PK/JL Penyedia


a. Pengadaan JK
E- E-
Langsung
Purcashing a. Seleksi
Tendering
b. Penunjukan
Melalui b. Pengadaan
melalui
Langsung
E-Katalog Langsung
SPSE
c. Tender c. Penunjukan
Cepat; Langsung
d. Tender
e. E-
purchasing

Pasal 38
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (SPSE) (1/3)

FUNGSI LAYANAN SPSE

Pengelolaan Sistem Informasi PBJ &


1 Infrastrukturnya

Pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna


2 seluruh sistem informasi PBJ

Pengembangan sistem informasi yang


3 dibutuhkan oleh pemangku kepentingan

Pasal 73
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (SPSE) (2/3)

Menetapkan standar layanan,


kapasitas, dan keamanan informasi
SPSE dan sistem pendukung
WEWENANG LKPP
DALAM LPSE

Melakukan pembinaan dan


pengawasan layanan pengadaan
secara elektronik

Pasal 73
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (SPSE) (3/3)
Interface tampilan website LPSE:
01 PBJ secara Elektronik

2. SDM dan Kelembagaan


3. Pengawasan, Pengaduan,
Sanksi, dan Pelayanan Hukum
SDM PBJ (1/4)

Sumber Daya Pengembangan


Manusia Kompetensi SDM
PBJ PBJ

PerLem 7 tahun 2021


SDM PBJ (2/4)
Sumber Daya Pengelola Fungsi Pengelola Barang/Jasa

Pengelola PBJ*
di K/L/Pemda Personel lain
SDM Pengadaan di atas:
 memiliki kompetensi di bidang PBJ
 Berkedudukan di UKPBJ

* Pengelola PBJ adalah Pejabat Fungsional yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan PBJ
* Pengelola PBJ dengan Jenjang: Pertama, Muda, Madya

Personel lainnya adalah ASN, prajurit TNI, dan anggota Polri yang diberi tugas,
Pasal 74 &
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
PerLem 7 tahun 2021
untuk melaksanakan kegiatan PBJ
SDM PBJ (3/4)
Sumber Daya Perancang Kebijakan dan Sistem Pengadaan Barang/Jasa

Sumber daya Perancang Kebiajakan dan


Sistem Pengadaan Barang/Jasa merupakan
perancang
sumber daya kebijakan danmelaksanakan
manusia yang pengembangan sistem pengadaan
barang/jasa

Sumber daya tersebut wajib untuk mendapatkan pelatihan terkait


dengan bidang Pengadaan Barang/Jasa agar setiap kebijakan serta
sistem yang dirancang oleh Sumber Daya tersebut sesuai dengan
filosofi, dasar-dasar serta regulasi yang menjadi fundamental dari
Pengadaan barang/Jasa dan bahkan dapat membuat suatu rancangan
peraturan serta sistem yang dapat menyempurnakan regulasi terkait
dengan Pengadaan Barang/Jasa tersebut.

Pasal 74 & PerLem 7 tahun


2021
SDM PBJ (4/4)
Sumber Daya Pendukung Ekosistem Pengadaan Barang/Jasa
Sumber daya Pendukung Ekosistem Pengadaan Barang/Jasa merupakan sumber daya
manusia yang terdiri dari berbagai keahlian tertentu dalam mendukung pelaksanaan proses
Pengadaan Barang/Jasa, seperti:

1. Advokasi dan pendampingan pengadaan barang/jasa;


2. Probity Advisor;
3. Mediator, Konsoliator, dan Arbiter Layanan
pada Penyelesaian Sengketa Kontrak;
4. Pemberi Keterangan Ahli (PKA);
5. Anggota Dewan Sengketa Non Konstruksi;
6. Anggota Dewan Sengketa Konstruksi; dan
7. SDM dengan keahlian tertentu
lainnya yang terkait
dengan Proses Pengadaan Barang/Jasa.
Pasal 74 & PerLem 7 tahun
2021
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM PBJ (1/3)
Standar Kompetensi Kerja PBJ

Deskripsi tentang Deskripsi tentang sejauh mana Deskripsi tentang bagaimana


apa yang kinerja yang diharapkan dapat caranya mengetahui/
seharusnya ditampilkan oleh seorang mengukur bahwa dalam
dikerjakan oleh pelaku PBJ sesuai dengan melaksanakan pekerjaan,
seorang di tempat tugas pekerjaan serta kondisi seseorang telah atau belum
kerja dalam PBJ dan lingkungan kerja nya. mampu menampilkan kinerja
yang diharapkan

APA yg dikerjakan?? KINERJA yang diharapkan?? Pengukuran KINERJA??

PerLem 7 tahun 2021


PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM PBJ (2/3)

Standar Kompetensi PBJ

Dalam rangka mencapai standarisasi dalam hal kompetensi PBJ saat ini
sudah ada Standar Kompetensi Kerja di bidang PBJ. Kompetensi Sumber
Daya Manusia berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2020 tentang Standar
Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
meliputi:
1. Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa;
2. Memilih Penyedia Barang/Jasa;
3. Mengelola Kontrak PBJP;dan
4. PBJP melalui Swakelola

PerLem 7 tahun 2021


PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM PBJ (3/3)

Standar Kompetensi Bagi Personel Lainnya

Terkait dengan Standar Kompetensi bagi personel lainnya, standar kompetensi yang
mengatur personelnya meliputi:
 Standar Kompetensi PPK;
 Standar Kompetensi Pejabat Pengadaan;
 Standar Kompetensi Pokja Pemilihan;
 Standar Kompetensi Kepala UKPBJ; dan
 Standar Kompetensi Pengelola LPSE.

PerLem 7 tahun 2021


KETENTUAN PERALIHAN KEWAJIBAN KOMPETENSI

31 Des 2023
• PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan yang dijabat oleh ASN/TNI/Polri
wajib memiliki sertifikat kompetensi di bidang PBJ
• PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan yang dijabat oleh selain
Pengelola PBJP di K/L/Pemda, ASN/TNI/Polri wajib memiliki sertifikat
kompetensi di bidang PBJ
• PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan wajib memiliki Sertifikat
Keahlian Tingkat Dasar di bidang PBJ sepanjang belum memiliki sertifikat
kompetensi di bidang PBJ s.d 31 Desember 2023

Pasal 88
KELEMBAGAAN PBJ (1/4)

Tugas UKPBJ
UKPBJ
• Menyelenggarakan dukungan PBJ

Fungsi UKPBJ
• Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa
Menteri/Kepala • Pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik
Lembaga/Kepala Daerah • Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan
membentuk UKPBJ (Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa
• Pelaksanaan pendampingan, konsultasi, dan/atau
PBJ), berbentuk struktural
bimbingan teknis
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
menteri/kepala lembaga/kepala daerah

Pasal 75
KELEMBAGAAN PBJ (2/4)

Pelaksanaan Fungsi Pengelolaan PBJ meliputi:


Inventarisasi Paket PBJ

Pelaksanaan riset dan analisis pasar

barang/jasa Penyusunan strategi PBJ


Penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta dokumen pendukung
lainnya dan informasi yang dibutuhkan
Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa

Penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik lokal/sektoral

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PBJP; dan/atau

Penyusunan perencanaan dan pengelolaan kontrak PBJ


PerLem 10 Tahun 2021
KELEMBAGAAN PBJ (3/4)

Perangkat Organisasi UKPBJ meliputi:

UKPBJ (Kepala)

Bidang yang melaksanakan tugas


Bidang yang melaksanakan tugas
Bidang yang melaksanakan tugas Bidang yang melaksanakan tugas dan fungsi pelaksanaan
dan fungsi pengelolaan layanan
dan fungsi pengelolaan PBJ dan fungsi pembinaan SDM dan pendampingan, konsultasi
pengadaan secara elektronik
(Pejabat kelembagaan PBJ (pejabat dan/atau bimbingan teknis PBJ
(pejabat
administrasi/koordinator) administrasi/koordinator) (pejabat
administrasi/koordinator)
administrasi/koordinator)

Kelompok Jabatan Fungsional

Bidang pembinaan dan advokasi PBJ (pejabat


administrasi/koordinator)

PerLem 10 Tahun 2021


KELEMBAGAAN PBJ (4/4)
Tingkat Kematangan UKPBJ meliputi:

High

Level 5 - Unggul

Level 4 - Strategis

Level 3 - Proaktif

Level 2 - Esensi

Low Level 1 - Inisiasi PerLem 10 Tahun 2021


01 PBJ secara Elektronik

2. SDM dan Kelembagaan


3. Pengawasan, Pengaduan,
Sanksi, dan Pelayanan Hukum
RUANG LINGKUP PENGAWASAN INTERNAL (1/2)

Pengawasan PBJ meliputi :


1. Pemenuhan nilai manfaat yang 4. Penggunaan produk dalam negeri
sebesar-besarnya 5. Pencadangan dan peruntukan paket
2. Kepatuhan terhadap Peraturan untuk usaha kecil
3. Pencapaian TKDN 6. Pengadaan berkelanjutan

melalui

Audit, Reviu, Pemantauan, Evaluasi, dan/atau Whistleblowing


system

Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah wajib melakukan pengawasan


PBJ melalui aparat pengawasan internal yang bersangkutan
Pasal 76
RUANG LIGKUP PENGAWASAN INTERNAL (2/2)

Pengawasan PBJ dilakukan pada:

Pemilihan Serah Terima


Perencanaan Pekerjaan
Penyedia

Persiapan Pelaksanaan
Kontrak

Proses Pengadaan

Pasal 76
PENGADUAN OLEH MASYARAKAT

Pasal 77
SANKSI (1/7)

Sanksi dalam proses PBJ pemerintah dikenakan terhadap:

Pemenang
Peserta Pemilihan
Pemilihan/Penyedia

PA/KPA/ PPK/ Pejabat Pengadaan/


Pokja Pemilihan

Pasal 78 - 82
SANKSI (2/7)
Proses *)Ditetapkan
Pelanggaran Sanksi *)Diusulkan Oleh
Pengadaan Oleh
Pemilihan A Dokumen atau keterangan • Sanksi digugurkan dalam PP / PA/KPA
Penyedia palsu/tidak benar pemilihan, Pokja Pemilihan/
(Peserta • sanksi pencairan Agen Pengadaan
Pemilhan) B Indikasi Persekongkolan jaminan penawaran, dan
C Indikasi KKN • sanksi daftar hitam selama
2 (dua) tahun *)

D Mengundurkan diri, alasan yang tidak • sanksi pencairan PP / PA/KPA


bisa diterima jaminan penawaran , dan Pokja Pemilihan/
• sanksi daftar hitam Agen Pengadaan
selama 1
(satu) tahun *)
Pemilihan Pengunduran diri pemenang • sanksi pencairan PPK PA/KPA
Penyedia pemilihan sebelum penandatangan jaminan penawaran , dan
(Pemenang kontrak • sanksi daftar hitam selama
Pemilihan) 1 (satu) tahun *)

Pelaksanaan A Tidak melaksanakan kontrak, tidak • Sanksi pencairan jaminan PPK PA/KPA
Kontrak menyelesaikan pekerjaan, atau tidak pelaksanaan atau
(Penyedia) melaksanakan kewajiban dalam jaminan pemeliharaan,
masa pemeliharaan. dan
• sanksi daftar hitam selama
1 (satu) tahun *)

Pasal 78 Lanjutan …. >>


SANKSI (3/7)

Proses Pelanggaran Sanksi Ditetapkan


Pengadaan oleh
Pelaksanaa B Menyebabkan kegagalan bangunan
n Kontrak
(Penyedia) C Menyerahkan jaminan yang tidak dapat sanksi ganti kerugian
dicairkan
sebesar
D Melakukan kesalahan dalam perhitungan nilai kerugian yang ditimbulkan.
volume hasil pekerjaan berdasarkan
hasil audit
E Menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya
tidak sesuai dengan kontrak berdasarkan
hasil audit
F Terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai Sanksi denda keterlambatan 1 PPK dalam
dengan kontrak. permil dari nilai kontrak atau nilai kontrak
bagian kontrak untuk setiap hari
keterlambatan

Pasal 78
SANKSI (4/7)

Proses Pelanggaran Sanksi Diusulkan Ditetapkan


Pengadaan Oleh oleh
e-Katalog A Dokumen atau keterangan Sanksi digugurkan dalam Pokja K/L/PD
(Peserta palsu/tidak benar pemilihan, dan Pemilihan/
Pemilihan) sanksi daftar hitam selama 2 Pejabat
B Indikasi persekongkolan (dua) tahun Pengadaan/
C Indikasi KKN Agen
pengadaan
D Mengundurkan diri, alasan yang sanksi daftar hitam selama 1 dan/atau
tidak bisa diterima (satu) tahun. PPK.
E tidak menandatangani kontrak
katalog.

Pasal 80
SANKSI (5/7)

Proses Pelanggaran Sanksi Diusulkan Ditetapkan


Pengadaan Oleh oleh
e-Purchasing tidak memenuhi kewajiban • Pelanggaran surat pesanan dikenakan Pokja K/L/
(Penyedia) dalam kontrak katalog atau sanksi penghentian sementara dalam Pemilihan/Pe Perangkat
surat pesanan sistem transaksi e-Purchasing selama jabat Daerah
6 (enam) bulan; atau Pengadaan/
• Pelanggaran kontrak dikenakan sanksi Agen
penurunan pencantuman Penyedia pengadaan
dari katalog elektronik selama 1 (satu) dan/atau
tahun. PPK.

UKPBJ melaporkan secara pidana dalam hal terjadi pelanggaran:


• Menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar
• Indikasi persekongkolan
• Indikasi KKN
Pasal 80 & 81
SANKSI (6/7)
Sanksi Kepada:
PA/KPA/PPK/Pejabat Pengadaan/ Pokja Pemilihan
Proses
No Pelanggaran Sanksi Keterangan
Pengadaan
Seluruh 1 Lalai melakukan suatu sanksi administratif, dilaksanakan oleh Pejabat
Proses perbuatan yang seharusnya Pembina Kepegawaian/pejabat
Pengadaan menjadi kewajibannya yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang- undangan.

2 Terbukti melanggar pakta sanksi hukuman disiplin


integritas berdasarkan putusan ringan, sedang, atau
KPPU, Peradilan Umum, atau berat .
PTUN

Pasal 82
SANKSI (7/7)
Sanksi Kepada:
Penyelenggara Swakelola
N
Tipe Swakelola Sanksi Keterangan
o
1 Tipe I Pembatalan Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran
sebagai penyelenggaraan Swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK
penyelenggara terhadap Penyelenggara Swakelola. Penilaian PPK terhadap Penyelenggara
swakelola, Swakelola dapat berdasarkan atas penilaian PPK . Pengenaan sanksi sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
2 Tipe II Pembatalan Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran
sebagai penyelenggaraan Swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK
3 Tipe III Pelaksana terhadap Penyelenggara Swakelola. Penilaian PPK terhadap Penyelenggara
swakelola Swakelola dapat berdasarkan atas penilaian PPK mandiri, ataupun laporan tim
pengawas kepada PPK. Pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam kontrak.
4 Tipe IV Sanksi dapat dikenakan kepada Penyelenggara Swakelola atas adanya pelanggaran
penyelenggaraan Swakelola berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PPK
terhadap Penyelenggara Swakelola. Pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam kontrak

PerLem 3 tahun 2021


DAFTAR HITAM NASIONAL

1. PA/KPA menayangkan informasi perserta pemilihan/Penyedia yang


dikenakan
Sanksi Daftar Hitam dalam Daftar Hitam Nasional.
2. LKPP menyelenggarakan Daftar Hitam Nasional.

Pasal 83
SANKSI DAFTAR HITAM

Tata cara dari penetapan Sanksi Daftar Hitam adalah


sebagai berikut:
1. Pengusulan
DAFTAR HITAM 2. Pemberitahuan
3. Keberatan
4. Permintaan rekomendasi
5. Pemeriksaan usulan; dan
6. Penetapan

PerLem 4 Tahun 2021


PELAYANAN HUKUM BAGI PELAKU PBJ

1. Pelaku pengadaan (PA/KPA/PPK/PP/Pokja Pemilihan)


yang terkena permasalahan hukum terkait PBJ
wajib diberikan pelayanan hukum oleh K/L/Pemda
2. Pelayanan hukum diberikan sejak proses penyelidikan
hingga tahap putusan pengadilan
Pelayanan Hukum 3. Penyedia, ormas, pokmas penyelenggara swakelola, dan
pelaku usaha sebagai Agen Pengadaan tidak termasuk
dalam daftar pelaku pengadaan yang mendapatkan
pelayanan hukum dari K/L/Pemda

Pasal 84
PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK

• Penyelesaian sengketa kontrak antara PPK dan Penyedia


dalam pelaksanaan kontrak dapat dilakukan melalui:
 Layanan penyelesaian sengketa kontrak;
 Arbitrase;
 Dewan Sengketa Konstruksi; atau
 Penyelesaian melalui pengadilan

• LKPP menyelenggarakan layanan penyelesaian


• sengketa kontrak
Dewan Sengketa Konstruksi diatur melalui peraturan
Menteri yang membidangi pekerjaan umum dan
perumahan rakyat

Pasal 85
PEMBINAAN KEPADA PENYEDIA

Dengan adanya pembinaan pelaku usaha, diharapkan output yang


diberikan oleh Pelaku Usaha dapat memberikan manfaat yang
maksimal terhadap Pemerintah selaku user dari barang/jasa pelaku
usaha serta memberikan mekanisme sanksi yang lebih jelas bagi
Pelaku Usaha.

Ruang lingkup dari pembinaan kepada Penyedia meliputi:


1. Pemberian peningkatan kapasitas Pelaku Usaha
2. Pemberian dukungan
3. Penilian Kinerja Penyedia Barang/Jasa; serta
4. Pengenaan Sanksi Daftar Hitam

PerLem 4 Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai