PENGADAAN
PENUTUP
PBJ Berintegritas dan
Upaya Pencegahan
Korupsi
FENOMENA PBJ
KEGAGALAN PERENCANAAN
Persetujuan Pengesahan
KUA-PPAS Pembahasan RAPBD
APBD APBD
Evaluasi
TAPD &
RPJMD RKPD Pengesahan DPA
Penyusunan
RAPBD
Peng-
Pemilihan
umum
Penyedia
an RUP
Renja Penyusunan
Renstra SKPD
SKPD RKA SKPD
Penerbitan
SPPBJ/
Rencana
Identifikasi Penetapan Penanda-
Kebutuhan Penetapan Penyusunan
Kebutuhan Cara, Jadwal, tanganan
B/J Jangka B/J RUP Persiapan PBJ
Anggaran PBJ Kontrak
Menengah
Perencanaan PBJ Persiapan Pemilihan Penyedia
1 Identifikasi Kebutuhan
2 Penetapan Barang/Jasa
• Pemanfaatan BMN tidak • Ketidakcermatan
Penguatan
a Tidak mempertimbangkan inventory BMN optimal • Pengelolaan BMN Integrasi sistem
pengelolaan BMN
• Pemborosan SumberDaya belum baik
d Pemaketan :
1) Memecah paket untuk menghindari • Harga tdkkompetitif • Konsolidasi
tender • Inefisiensi • Konsolidasi • Probity audit & advice
• Tdk mendorong UMKM • Vestedinterest • Pengawasan • Pembinaan pelakuusaha
tumbuh berkembang • Salahpersepsi (probity audit) • Pembinaanintegritas
2) Pemaketan tidak optimal/ekonomis • Resiko kegagalantinggi • Pengawasan masyarakat
• Menyulitkan pengolahan
• SosialisasiKBKI
data, analisis belanja, • Kurangsosialisasi Pembayaran dikaitkan dgn
4) Paket tidak dilengkapi kode KBKI perencanaan dan strategi • Paksaan melalui
• Belumdiwajibkan kode KBKI
sistem
pengadaan
Permasalahan Perencanaan?
• Identifikasi kebutuhan
• Penetapan Barang/Jasa
• Cara Pengadaan
• Jadwal pengadaan
lanjutan
No Potensi Masalah Resiko/Dampak Penyebab Solusi Tindak Lanjut
3 Cara Pengadaan Barang/Jasa
Keliru memilih cara pengadaan Pelaksanaan terhambat Pemahaman terbatas Koreksi/perbaiki
4 Jadwal Pengadaan Barang/Jasa
Pelaksanaan
Pembebasan tanah, perencanaan, dan • Pekerjaan konstruksi konstruksi tidak dalam Pembebasan lahan
1 pelaksanaan konstruksi dalam tahun yang tidak terlaksana/tidak Kelemahan perencanaan satu tahun yang sama dan Perencanaan
sama selesai. dg perencanaan dan dilaksanakan T-1
pembebasan tanah
2 Pekerjaan yang membutuhkan waktu Persetujuan Kegiatan
Persetujuan kegiatan
penyelesaian lebih dari 12 bulan tidak • Berpotensi masalah Tahun Jamak masuk di
tahun jamak
menggunakan tahun jamak adm/ hukum Kelemahan perencanaan dalam kesepakatan
bersamaan dg
• Kegiatan terhambat APBD antara DPRD
pembahasan RAPBD
dan Kepda
3 Jadwal tidak realistik (tidak mem • Pekerjaan tidak selesai • Juklak/juknisterlambat Membangun • Advokasi (lobby,
pertimbangkan kompleksitas pekerjaan • Pengadaan gagal • Tekananpolitik kesepahaman dg sosialisasi, FGD,
dan/atau dipaksakan. dilaksanakan • Ambisius pejabat politik dsb)
4 Jadwal PBJ tidak memperhitungkan musim, • Tujuan tidaktercapai • Kurangkompeten Peningkatan kompe- • Pelatihan
dsb. • B/J tidakbermanfaat • Perubahan iklim tensi perencanaan • Koordinasi
5 Jadwal pelaksanaan tidak selaras/sinergis • Tujuan tidak tercapai • Koordinasi lemah • Meningkatkan • Membentuk Tim/
dengan kegiatan terkait. • Berpotensi rugi • Network planning lemah koordinasi Gugus Tugas/PMO
• Komitmen rendah/ ego
sektor
Perencanaan Pengadaan Halaman -
Perencanaan Pengadaan Halaman -
Perencanaan Pengadaan Halaman -
TANTANGAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
❑ Mewujudkan sinkronisasi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi, dan pengendalian proses
pembangunan secara efektif.
❑ Memperkuat kapasitas perencanaan tingkat nasional, propinsi, dan kabupaten/kota.
❑ Meningkatkan efektivitas perencanaan dan pembangunan melalui pemanfaatan kemajuan ICT.
❑ Memastikan pembiayaan pembangunan, khususnya bagi program-program prioritas nasional dan dana persiapan proyek,
baik yang melalui Rupiah murni maupun pinjaman luar negeri.
❑ Meningkatkan kerjasama bilateral dan multilateral yang efektif dan efisien untuk pembiayaan pembangunan.
❑ Mewujudkan skema Kerjasama Pemerintah Swasta untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.
❑ Memastikan kesiapan proyek-proyek infrastruktur sekurang-kurangnya satu tahun sebelum pelaksanaan, termasuk standar
teknis, biaya, dan lainnya untuk menjaga kualitas perencanaan pembangunan.
❑ Membangun kapasitas rancang bangun nasional, antara lain dengan pemberdayaan Zeni/ TNI/ BPPT dan mendorong
tumbuhnya konsultan dalam negeri yang kompetitif.
❑ Menjaga kesinambungan perencanaan dan pembangunan infrastruktur.
❑ Mengantisipasi perlambatan ekonomi dengan memprioritaskan anggaran 2016 untuk kegiatan yang mendukung penciptaan
lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
❑ Meningkatkan efektivitas sistem pengadaan barang/jasa pemerintah yang modern dan dapat menjawab kebutuhan
pengadaan barang dan jasa baik di pusat maupun daerah.
❑ Memastikan pelaksanaan pembangunan sesuai standar mutu yang tinggi.
❑ Mewujudkan regulasi yang efektif dan sinergis.
PENUTUP
Berbagai
permasalahan
akuntabilitas dan
transparansi selalu
mengiringi
pelaksanaan proses
pengadaan barang
dan jasa
MANAJEMEN PENGADAAN
PASAR TIDAK TERBUKA LEMAH
• Kolusi Vertikal (PA/KPA, PPK, Panitia • Sistem Pengorganisasian Pengadaan yang
Pengadaan-Penyedia); Lemah;
• Kolusi Horizontal (Arisan antar Penyedia); • Perencanaan Pengadaan Tidak Matang
• Monopoli & Premanisme; • Kurangnya Kompetensi SDM;
• Kurangnya Akses Publik ke Pasar Pengadaan • Kurangnya Penghargaan;
• Integritas yang Lemah;
• Tidak Fokus (Pekerjaan Sampingan)
PROBLEMATIKA
KORUPSI DALAM
PBJ
Meminta
dengan
Paksaan
Transaksional,
Ada Meeting of
Mind
Terima Kasih
Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (BAPPENAS)
Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310
Telp: (021) 3101-988
www.bappenas.go.id
Kementerian PPN/Bappenas
@bappenas
Bappenas RI