Anda di halaman 1dari 25

Luqman Hakim, S.

STP
Keputusan
Menteri
Permendagri Permendagri Dalam Negeri
UU 25 2004 UU 23 2014 UU 1 2022 PP 12 2019
90 2019 77 2020 Nomor 050-
1317 Tahun
2023
Perencanaan
RPJMD RKP
Pelaksanaan
Ranc.
Timeline
Penatausahaan
Penatausahaan
Pertgjwban Pengawasan
Rancangan Akuntansi
Anggaran
DPA-SKPD
Kas SKPD
Pendapatan Keuangan Daerah
Renstra
SKPD Pembinaan:
Bendahara
Renja
LAP KEU PEMDA • Pemberian
SKPD DPA-SKPD Penerimaan
• Laporan Realisasi Pedoman
Permendagri
ttg Penyusu- Anggaran • Bimbingan
RKPD Anggaran Kas
nan APBD Penatausahaan • Laporan SAL • Supervisi
Daerah
Belanja • Laporan • Konsultasi
KUA PPAS • Pendidikan
SPD Operasional
(Surat Penyediaan • Neraca • Pelatihan
Bendahara
Dana)
• Laporan Perub • Penelitian dan
Nota Pengeluaran
Kesepakatan Ekuitas Pengembangan
Pelksnaan Angg.
Pendapatan • Laporan Arus Kas
Pedoman Penysnan
RKA-SKPD Intensifikasi Kekayaan dan • Catatan atas
Ekstensifikasi Kewajiban daerah Laporan Keuangan Pengawasan
RKA-SKPD Pelksnaan Angg. terhadap
• Kas Umum pelaksanaan Perda
Belanja • Piutang Laporan Keuangan
• Pengadaan barang & tentang APBD
Pmbhasan RAPBD Jasa, Rapat2, dll. • Investasi diperiksa oleh BPK
• Pembayaran Gaji • Barang
RPAPBD • . . . (dll) • Dana Cadangan
• Utang Pembahasan PP APBD Pengendalian
Pelksnaan Angg.
Intern
Evaluasi RAPBD Pembiayaan
& RPAPBD Evaluasi Raperda &
Rapergub PP APBD
Laporan Realisasi Pemeriksaan
APBD Semester Pertama Akuntansi Ekstern
Perda & Pergub ttg
Keuangan Daerah Pertanggungjawaban
Pnjbaran APBD Perubahan APBD Pelaksnan APBD
3
Pembahasan & Kesepakaan
KUA antara KDH dgn DPRD (Juni)
Pembahasan dan Kesepakatan
Penetapan RKPD 6 PPAS antara KDH dgn DPRD
(Mei) 5 7 (Juli)
Musrenbang Penyusunan RKA-SKPD &
Kab/Kota 4 8 RAPBD (Juli-September)
(Maret)

Forum SKPD Pembahasan dan


9 persetujuan Rancangan
Penyusunan Renja 3 APBD dgn DPRD
SKPD Kab/Kota (Oktober-November)
(Maret)
10
Musrenbang 2 Evaluasi Rancangan
Kecamatan Perda APBD
(Februari) (Desember)

Musrenbang Desa 1 11 Penetapan Perda APBD


(Januari) (Desember)
13 12 Penyusunan DPA SKPD
Pelaksanaan APBD
Januari thn berikutnya (Desember)
Perencanaan Penganggaran
KUA &
RPJMD RKPD APBD
PPAS
AZAS UMUM APBD
PP 12/2019 dan Permendagri 77/2020
❑ APBD disusun sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah yang
menjadi kewenangan Daerah dan kemampuan
Pendapatan Daerah.
❑ Fungsi APBD: otorisasi, perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
❑ Prinsip-prinsip penganggaran pendapatan, belanja
dan pembiayaan.
PLANNING
G O A L = Visi Misi

Output ➔ Outcome ➔ Impact

Indikator: SMART
Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time based

CASCADE
Bahasa latin Cascare (to fall) yaitu Proses
penurunan strategi sebagai bagian dari
implementasi balance scorecard.

7
Norma Pokok Pembangunan
✓ Bersifat Holistik Komprehensif memperhatikan
seluruh dimensi terkait;
✓ Pembangunan untuk manusia dan masyarakat
harus memberdayakan masyarakat dan
menjadikan mandiri tidak justru membuat
masyarakat lemah;
✓ Tidak menciptakan ketimpangan semakin
lebar;
✓ Tidak merusak dan menurunkan daya dukung
lingkungan dan ekosistem;
✓ Mendorong tumbuhnya swasta, bukan
mematikan usaha yang berjalan.

8
Prinsip-prinsip Penganggaran

❑ Semua penerimaan dianggarkan dalam APBD (on budget).

❑ APBD disusun dengan mempedomani KUA PPAS yang didasarkan pada


RKPD.

❑ Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan secara Bruto.

❑ Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dapat dicapai serta


berdasarkan ketentuan per-UU-an.

❑ Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian


tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus didukung dengan
dasar hukum yang melandasinya.
Prinsip Penyusunan APBD
Sesuai Dengan Kebutuhan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Berdasarkan Urusan dan
Kewenangannya

Tertib, taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,


bertangungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat

Tepat Waktu

Transparan

Partisipatif

Tidak Bertentangan dengan Kepentingan Umum, PeraturanYang Lebih Tinggi dan Peraturan Daerah
Lainnya
BUDGETING
✓Anggaran adalah rencana keuangan
pemerintah yang disusun berdasarkan
kaidah-kaidah yang berlaku untuk
mencapai tujuan bernegara.

✓Proses setelah Reformasi:


• Anggaran Terpadu (Unified Budget),
• Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
(Midterm Expenditure Framework),
• Penganggaran Berbasis Kinerja
(Performance Based Budgeting).

11
Unified Budgeting

a. Proses penyusunan anggaran yg dilakukan


dengan mengintegrasikan seluruh jenis belanja
guna melaksanakan kegiatan pemerintahan
yang didasarkan pada prinsip efisiensi;

b. Integrasi atau keterpaduan proses


penganggaran dimaksudkan agar tidak terjadi
duplikasi dalam penyediaan dana untuk SKPD
baik yang bersifat investasi maupun untuk
keperluan biaya operasional.

12
Tujuan implementasi:
a. Allocative efficiency;
b. Meningkatkan kualitas
perencanaan;
c. Fokus yang lebih baik terhadap
kebijakan prioritas;
d. Disiplin Fiskal;
e. Kesinambungan Fiskal.

Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah


(Mid Term Expenditure Framework)
Proses penyusunan anggaran yang dilakukan dengan memperhitungkan kebutuhan anggaran dengan perspektif
(waktu) lebih dari satu tahun dan mempertimbangkan implikasi biaya dari pelaksanaan kebijakan dimaksud pada
13
tahun-tahun berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju (forward estimate - durasi prakiran maju adalah
3 tahun).
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
➔ Proses penyusunan anggaran yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan/anggaran
dengan kinerja (berupa outcome dan output) yang diharapkan, serta memperhatikan efisiensi dalam pencapaian
kinerja tersebut

➔ dilakukan dengan perspektif waktu lebih dari setahun melalui konsep Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
(KPJM) atau Mid Term Expenditure Framework (MTEF).

➔ Penerapan PBK yang efektif membutuhkan pra-kondisi :


▪ Lingkungan yang mendukung dan berorientasi pada pencapaian kinerja;
▪ Sistem kontrol yang efektif dari Pimpinan Perangkat Daerah;
▪ Tersedia sistem dan metode akuntansi yang handal;
▪ Mekanisme pengalokasian sumber daya yg berorientasi pada output;
▪ Sistem audit keuangan yang efektif sebelum audit kinerja dilaksanakan.

14
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)

Konseptual Framework PBK Instrumen:


a. Output and outcome oriented 1. Indikator Kinerja
b. Lets the manager manage (ABC ➔ ABB) 2. Standar Biaya
c. Money follow program 3. Evaluasi Kinerja
15
Struktur Belanja
Permendagri 77/2020, Permendagri 90/2019 & Kepmen 050/2023
❑ Urusan Pemerintahan Daerah
❑ Bidang Urusan
❑ Organisasi
❑ Program
❑ Kegiatan
❑ Sub Kegiatan
❑ Belanja Operasi
❑ Belanja Pegawai
❑ Belanja Barang dan Jasa
❑ Belanja Bunga
❑ Belanja Subsidi
❑ Belanja Hibah
❑ Belanja Bantuan Sosial

❑ Belanja Modal
❑ Belanja Tidak Terduga
❑ Belanja Transfer
❑ Belanja Bagi Hasil; dan
❑ Belanja Bantuan Keuangan
Struktur Belanja
PP 58/2005 &
KEPMENDAGRI 29/2002
PERMENDAGRI 13/2006
PP 12/2019 & PERMENDAGRI 77/20
❑ Urusan Pemerintahan Daerah
❑ APARATUR & PELAYANAN PUBLIK ❑ Bidang Urusan
❑ Organisasi
❑ Program
❑ Kegiatan
❑ Sub Kegiatan
❑ Belanja Administrasi Umum ❑ Belanja Tidak Langsung ❑ Belanja Operasi
❑ Belanja Pegawai ❑ Belanja Pegawai ❑ Belanja Pegawai
❑ Belanja Barang & Jasa ❑ Belanja Bunga
❑ Belanja Barang dan Jasa
❑ Belanja Perjalanan Dinas ❑ Belanja Subsidi
❑ Belanja Bunga
❑ Belanja Pemeliharaan ❑ Belanja Hibah
❑ Belanja Subsidi
❑ Belanja Bansos
❑ Belanja Bagi Hasil & ❑ Belanja Hibah
Bantuan Keuangan ❑ Belanja Bantuan Sosial
❑ Bel. Tidak Terduga

❑ Belanja Operasi & Pemeliharaan ❑ Belanja Langsung ❑ Belanja Modal


❑ Belanja Pegawai ❑ Program … ❑ Belanja Tidak Terduga
❑ Belanja Barang/Jasa ❑ Kegiatan …
❑ Belanja Transfer
❑ Belanja Perjalanan Dinas ❑ Belanja Pegawai
❑ Belanja Bagi Hasil dan
❑ Belanja Pemeliharaan ❑ Belanja Barang & Jasa
Option ❑ Belanja Bantuan Keuangan
Add Text
❑ Belanja Modal ❑ Belanja Modal
❑ Belanja Modal

BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN


KEUANGAN
BELANJA TIDAK TERSANGKA
Pedoman Belanja VS Pedoman RKA-SKPD

Pedoman Belanja: Pedoman RKA-SKPD:


a. Standar Harga Satuan Regional, a. Indikator Kinerja (Input,
b. Analisis Standar Belanja, dan/atau Output, Hasil);
Standar Teknis sesuai dengan b. Tolok Ukur dan Sasaran
ketentuan per-UU-an. Pasal 51 Kinerja sesuai Analisis
Standar Belanja (ASB);
c. Standar Harga Satuan
Standar Harga Satuan Regional ditetapkan (SHS);
dengan Perpres. Digunakan sebagai d. RKBMD; dan
Pedoman dalam menyusun Standar Harga e. Standar Pelayanan
Satuan pada Pemda yang ditetapkan Minimal (SPM) Pasal 97
Keputusan Kepala Daerah. 97

Analisis Standar Belanja dan/atau Standar


Teknis ditetapkan dengan Perbup. 51
Standar Biaya
a. satuan biaya yang ditetapkan (di
pusat oleh Kemenkeu - baik berupa
Standar Biaya Masukan maupun
Standar Biaya Keluaran) sebagai
acuan perhitungan kebutuhan
anggaran dalam penyusunan RKA;
b. Dalam pelaksanaan anggaran,
standar biaya juga sebagai estimasi
sehingga dapat dilampaui dengan
memper timbangkan harga pasar
yang berlaku. Namun demikian
proses pengadaannya tetap sesuai
dgn peraturan per-UU-an yg berlaku,
ketersediaan alokasi anggaran, serta
memperhatikan prinsip ekonomis,
efisiensi, dan efektifitas.

19
STRUKTUR APBD
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN
Pendapatan Asli Daerah Belanja Operasi Penerimaan Pembiayaan
➢ Pajak Daerah ➢ SiLPA
➢ Belanja Pegawai
➢ Retribusi Daerah ➢ Pencairan Dana Cadangan
➢ Belanja Barang & Jasa
➢ Hasil Pengelolaan Kekayaan ➢ Penjualan Kekayaan Daerah yang
Daerah yang Dipisahkan ➢ Belanja Bunga Dipisahkan (Divestasi)
➢ Lain-lain PAD yang Sah ➢ Belanja Subsidi ➢ Penerimaan Pinjaman Daerah
Pendapatan Transfer ➢ Belanja Hibah ➢ Penerimaan Kembali Pemberian
➢ Transfer Pemerintah Pusat Pinjaman Daerah
➢ Belanja Bantuan Sosial
(Dana Perimbangan, DID, Otsus, ➢ Penerimaan Pembiayaan Lainnya
Keistimewaan & Dana Desa) Belanja Modal sesuai per-UU-an
➢ Transfer Antar Daerah
Belanja Tidak Terduga Pengeluaran Pembiayaan
(Pendapatan Bagi Hasil &
Bantuan Keuangan) ➢ Pembayaran Cicilan Pokok Utang
Belanja Transfer
Lain-lain Pendapatan yang Sah ➢ Penyertaan Modal Pemda
➢ Belanja Bagi Hasil (Investasi)
➢ Hibah
➢ Pembentukan Dana Cadangan
➢ Dana Darurat ➢ Belanja Bantuan Keuangan
➢ Pemberian Pinjaman Daerah
➢ Lain-Lain Pendapatan sesuai
per-UU-an ➢ Pengeluaran Pembiayaan Lainnya
sesuai per-UU-an
Kebijakan Penganggaran terkait Anatomi
Belanja dalam APBD

Belanja yang diarahkan (earmarked)

Belanja yang bersifat mengikat/wajib

Belanja yang ditentukan prosentasenya sesuai amanat per UU

Belanja Pemenuhan Urusan sesuai SPM


Belanja earmarked
• DAK
• DBH
• Dana Otsus
• BOS
• DID
• Dana Penyesuaian
• Bantuan Keuangan khusus

Belanja wajib
• Belanja Pegawai
• Belanja Bunga
• Kegiatan DPA-L
• Dukungan Program Prioritas Nasional
• Belanja Program Kegiatan bersifat Rutin
Belanja •

Pendidikan 20%
Kesehatan 10% (UU 36 2009)

prosesntase •

ADD 10% dari Dana Perimbangan
Bagi Hasil Kab/Kota kepada Desa Min
10%
ditentukan • DBH Pajak Kab/Kota
• Bantuan Parpol
UU • Insentif Pemungutan Pajak

• Pendidikan

Pemenuhan •

Kesehatan
PU dan Tata Ruang

Urusan • Perumahan rakyat & Kawasan


Pemukiman
• Trantib serta perlindungan masyarakat
Sesuai SPM • sosial
Ketidak sinkronan antara
Perencanaan dan
Penganggaran Pusat-
Daerah (waktu,
M
kewenangan, prioritas, dll) a
Ketergantungan daerah
terhadap pusat relative s
masih tinggi (porsi,
terlambat, dipotong, dll) a
Kepastian alokasi l
anggaran
Kebijakan daerah tidak
a
sama dalam prioritas
belanja h
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai