Anda di halaman 1dari 11

Ditjen Bina Keuangan Daerah

Kementerian Dalam Negeri

PENGELOLAAN DBH & DAU


PASCA UU 1 TAHUN 2022
Disampaikan Oleh:
Dr. Sumule Tumbo, SE, MM
Direktur Fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


Landasan Kebijakan
PP No. 12 Tahun 2019 Permendagri No. 86 Tahun 2017 (REVISI)
01 05 Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan
Pengelolaan Keuangan Daerah Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda Tentang RJPD Dan RPJMD, Serta
Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, Dan RKPD

PP No. 13 Tahun 2019 Permendagri No. 99 Tahun 2018


Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan
02 06
Pembinaan dan Pengendalian Penataan
Pemerintahan Daerah Perangkat Daerah

PP No. 12 Tahun 2017 07


Permendagri No. 70 Tahun 2019
03
Pembinaan dan Pengawasan Penyelanggaraan Sistem Informasi Pemerintah Daerah
Urusan Pemerintahan Konkuren UU 23 Tahun 2014
Pemerintahan Daerah
PP No. 18 Tahun 2016 jp PP 72 Tahun 2019 Permendagri No. 90 Tahun 2019
04 08 Klasifikasi, Kodefikasi & Nomenklatur
Perangkat Daerah Perencanaan Pembangunan & Keuangan Daerah

Permendagri 18 Tahun 2020


KEMENTERIAN DALAM NEGERI memiliki 09
Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan
Permendagri 17 Tahun 2021
kewenangan melakukan sinkronisasi kebijakan Pedoman Penyusunan Rencana Kerja
12
Pemerintahan Daerah
pemerintah daerah mulai dari penyelenggaraan
urusan, pelaksana urusan, pengelolaan keuangan
Permendagri No. 77 Tahun 2020
atas pelaksanaan urusan, pembinaan dan Permendagri 27 Tahun 2022
10
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
pengawasan hingga laporan dan evaluasi
11
Pedoman Penyusunan APBD TA 2022
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.
1. DANA BAGI HASIL (DBH)
PENGELOLAAN DANA BAGI HASIL SESUAI DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2022 TENTANG
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH
DANA BAGI HASIL (DBH)
UU 1/2022 tentang HKPD

DBH adalah bagian dari TKD yang dialokasikan berdasarkan persentase atas pendapatan tertentu dalam APBN dan kinerja
tertentu, yang dibagikan kepada Daerah penghasil dengan tujuan untuk mengurangi ketimpangan fiskal antara Pemerintah
dan Daerah, serta kepada Daerah lain nonpenghasil dalam rangka menanggulangi eksternalitas negatif dan/atau
meningkatkan pemerataan dalam satu wilayah.

Pengalokasian DBH
Tujuan Pengalokasian
by origin
Pagu DBH ditetapkan berdasarkan realisasi penerimaan 1
❑ Memberikan kepastian alokasi kepada
(satu) tahun sebelumnya.
pemda;
Dialokasikan kepada daerah penghasil, pengolah, dan ❑ Akuntabilitas pengelolaan DBH yang lebih
nonpenghasil yang berbatasan langsung dengan daerah baik karena prinsip pengalokasian yang
penghasil; berbasis performance/result based;
❑ Mendukung penguatan penerimaan
Pengalokasian memperhatikan kinerja daerah, sehingga negara;
alokasi DBH dilakukan 90% berdasarkan formula dan 10%
❑ Efektivitas penanganan eksternalitas
berdasarkan kinerjra.
negatif dari kegiatanekstraksi dan
pengolahan SDA;

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


DANA BAGI HASIL (DBH)
UU 1/2022 tentang HKPD

PERBANDINGAN PENGATURAN ❑ Integrasi DBH CHT


UU 33/2004 UU 1/2022 kedalam UU HKPD
(sebelumnya diatur
JENIS DBH JENIS DBH dalam UU Cukai)
DBH terdiri dari: DBH terdiri dari:
1. DBH Pajak; 1. DBH Pajak;
DBH PPh, DBH PBB dan DBH BPHTB DBH PPh, DBH PBB dan DBH CHT ❑ Penghapusan
2. DBH SDA; 2. DBH SDA; BPHTB, karena
Kehutanan, Pertambangan Umum, Perikanan, Kehutanan, Minerba, Minyak dan Gas, Panas BPHTB sudah
Migas dan Panas Bumi Bumi dan Perikanan) menjadi pajak
PENGALOKASIAN PENGALOKASIAN daerah sejak UU
28/2009 ttg PDRD;
1. By Origin (daerah penghasil mendapat lebih 1. Berdasarkan realisasi T-1 (menjaga kepastian
besar); alokasi bagi pemda);
2. Bagian Kab/Kota pemerataan dialokasikan oleh 2. Dialokasikan kepada daerah penghasil, daerah
Pemerintah Pusat; sekitar, daerah berbatasan langsung, dan
❑ Alokasi berdasarkan
3. Realisasi Penerimaan Negara Tahun Berjalan; daerah pengolah; realisasi penerimaan
4. Dibagi berdasarkan proporsi tertentu; 3. OPSI perubahan Porsi DBH dan DBH Jenis negara T-1 dengan
Lainnya (diatur lebih lanjut dengan PP setelah tujuan memberikan
berkonsultasi dengan DPR) kepastian alokasi;

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


DANA BAGI HASIL (DBH)
Jenis DBH yang ditentukan penggunaannya (earmarked). 2 DBH Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT)

Pengaturan Pengelolaan
1 DBH Dana Reboisasi (DBH-DR) ❑ PMK 215/2021 ttg Penggunaan, Pemantauan, dan
Evaluasi DBH CHT;
Pengaturan Pengelolaan ❑ Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri
❑ PMK 216/2021 ttg Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi DBH SDA Nomor 906/2114/SJ tentang Hasil Inventarisasi dan
Kehutanan DR; Pemetaan Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
❑ Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Nomor Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah Terkait
906/2114/SJ tentang Hasil Inventarisasi dan Pemetaan Klasifikasi, DAK TA 2022, DBH DR TA 2022, DBH CHT TA 2022, Usulan
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Kemendikbudristek dan Kemenkes;
Daerah Terkait DAK TA 2022, DBH DR TA 2022, DBH CHT TA 2022, Pengaturan Penggunaan
Usulan Kemendikbudristek dan Kemenkes;
Penerimaan DBH CHT, baik bagian provinsi maupun bagian
Pengaturan Penggunaan kabupaten/kota dialokasikan untuk mendanai program sebagaimana
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai cukai,
➢ Untuk merespon secara lebih baik atas kebutuhan bidang kehutanan dengan prioritas pada bidang kesehatan untuk mendukung program
sesuai dengan kewenangan, kebutuhan dan karakteristik daerah, jaminan kesehatan nasional terutama peningkatan kuantitas dan
kebijakan penggunaan alokasi DBH DR dan sisa DBH DR diperluas dalam kualitas layanan kesehatan dan pemulihan perekonomian di daerah
UU tentang APBN TA 2022;
➢ Perluasan program/kegiatan ini dituangkan dalam PMK
50% Bidang Kesejahteraan Masyarakat
216/PMK.07/2021 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi
DBH DR menggantikan PMK PMK No. 19/PMK.07/2021 10% Bidang Penegakan Hukum
40% Bidang Kesehatan
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
2. DANA ALOKASI UMUM (DAU)
PENGELOLAAN DANA ALOKASI UMUM SESUAI DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2022 TENTANG
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH
Ditjen Bina Keuangan Daerah
Kementerian Dalam Negeri

ARAH KEBIJAKAN DAU TA 2023


UU 1/2022 ttg HKPD
Pasal 1 ayat (71) Pasal 125
DAU adalah bagian dari TKD yang dialokasikan dengan (1) DAU untuk tiap-tiap Daerah dialokasikan berdasarkan celah
tujuan mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan fiskal untuk 1 (satu) tahun anggaran;
dan layanan publik antar-Daerah. (2) Celah fiskal dihitung sebagai selisih antara kebutuhan fiskal
Daerah dan potensi pendapatan Daerah;
Pasal 124 ayat (1) (3) Kebutuhan fiskal Daerah merupakan kebutuhan pendanaan
Daerah dalam rangka penyetenggaraan Urusan
Pagu nasional DAU ditetapkan dengan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
mempertimbangkan:
(4) Potensi pendapatan Daerah merupakan penjumlahan dari
a. Kebutuhan pelayanan publik sebagai bagian dari
potensi PAD, alokasi DBH, dan alokasi DAK nonfisik.
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah; Data untuk menghitung kebutuhan fiskal Daerah dan potensi
b. kemampuan Keuangan Negara; pendapatan Daerah diperoleh dari lembaga Pemerintah yang
c. pagu TKD secara keseluruhan; dan berwenang menerbitkan data sesuai dengan ketentuan
d. target pembangunan nasional.
peraturan perundang-undangan.
Pasal 191 ayat (2)
“Ketentuan mengenai alokasi atas DAU dan DBH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 dilaksanakan sepenuhnya
mulai Tahun Anggaran 2023”

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


Redesign DAU untuk pola belanja yang lebih fokus, pengurangan
ARAH KEBIJAKAN DAU ketimpangan fiskal antar-daerah, dan percepatan ekualisasi layanan
publik antar-daerah melalui pengutamaan penggunaan DAU sesuai
UU 1/2022 tentang HKPD kinerja daerah.

Eksisting (UU 33/2004) Desain UU 1/2022


Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang- Pagu mempertimbangkan kebutuhan pelayanan publik sebagai bagian
kurangnya 26% dari PDN Neto yang ditetapkan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
dalam APBN; Daerah, kemampuan Keuangan Negara, pagu TKD secara keseluruhan
dan target pembangunan; (pasal 124)
Pemerataan kemampuan keuangan membaik, Berbasis unit cost memperhatikan kebutuhan dasar pelayanan
namun masih terjadi ketimpangan kinerja pemerintahan, target layanan (a.l. jumlah penduduk), karakteristik wilayah
layanan publik; (a.l. daerah kepulauan dan daerah berbasis sektor tertentu seperti
pariwisata, pertanian, dan perikanan).
DAU justru mendorong dominasi belanja
Penghitungan alokasi berdasarkan klaster, yang ditetapkan dengan
birokrasi (rata2 belanja pegawai 32,4% vs belanja
memperhatikan letak geografis dan kondisi perekonomian
infrastruktur publik yang hanya 11,5%;
Sebagian DAU dapat diarahkan penggunaanya, untuk mendorong
pemerataan kinerja layanan publik Daerah.
Penggunaan DAU belum memperhitungkan
kinerja Pemda dalam memperbaiki layanan; Mendukung Pemda mengalokasikan pendanaan untuk pembangunan
sarana dan prasarana serta pemberdayaan masyarakat di kelurahan
Dokumen perencanaan (RKPD) 2 3 Isu-isu strategis

Regulasi terbaru 1 4 Tahapan dan Jadwal Penyusunan


APBD

6 5
Usulan Perencanaan dari Masyarakat Hasil pengendalian dan evaluasi dalam
(Pokir DPRD, Hibah dan Bansos) Penyusunan RKA

10
HAL HARUS DICERMATI DALAM
PENYUSUNAN APBD
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai