Pengalaman Kerja
1998 – 2003 : PT Hafele Indotama
2006 – 2009 : Widyaiswara Balai Diklat Industri Jakarta
2009 – 2016 : Widyaiswara Pusdiklat Industri –
Kemenperin
2016 – skrg : Dosen Politeknik APP - Kemenperin
Pengalaman di Bidang Pengadaan Barang Jasa
2006 – 2009 : Panitia Lelang BDI Jakarta
2009 – 2016 : Pejabat Pengadaan & Tim Teknis
berbagai Pengadaan Barang Jasa
Pusdiklat Industri Jakarta
2013 – 2016 : Panitia Lelang SED TVET (Kemenperin,
INDRANI Kemenaker & Kemendikbud)
DHARMAYANTI 2010 – skrg : Instruktur PBJ LKPP
Pokok Bahasan
01 Latar Belakang, Dasar Hukum
04 Perhitungan BMP
05 Perhitungan HEA
06 Perhitungan Sanksi
07 Sertifikasi TKDN
Latar Belakang
❑Program P3DN merupakan upaya Pemerintah untuk mendorong masyarakat agar lebih
menggunakan produk dalam negeri dibandingkan produk impor
❑ Penggunaan PDN dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah merupakan upaya untuk
: menggerakan pertumbuhan dan pemberdayaan industri yg ada di Indonesia,
meningkatkan nilai tambah, menyerap tenaga kerja, meningkatkan daya saing PDN,
mendukung dan meningkatkan inovasi dan teknologi PDN, serta meningkatkan
penggunaan PDN, melalui pemberian penghargaan bagi pengguna dan produsen
dalam negeri (pemberian preferensi harga)
Manfaat diterapkannya TKDN
• Penyerapan tenaga kerja lokal & terciptanya lapangan kerja baru.
• Sebagai supporting perusahaan atau industri dalam negeri, ada UKM, akan ikut
berkembang.
• Penambahan pemasukan pajak penghasilan (PPh) terhadap produk-produk
yang dibuat di Indonesia.
• Terciptanya supply-chain dengan ekosistem yang baik. Vendor komponen
terdorong membuka pabriknya di Indonesia untuk menyuplai ke pabrik perakitan
yang ada di Indonesia.
• Potensi Indonesia sebagai basis produksi dan negara ekspor untuk pasar Asia
Tenggara dan Asia Afrika. (tercapai bila ekosistem komponen&perakitan baik.
• Terciptanya kesetaraan antara pemain merek lokal dan merek luar dalam hal
produksi, karena adanya dorongan untuk transfer knowledge & teknologi.
Dasar Hukum
LANDASAN HUKUM KEBIJAKAN P3DN
Perpres 12/2021
HIERARKI KEBIJAKAN P3DN
• Produk Dalam Negeri (PDN): Barang & Jasa, termasuk rancang bangun &perekayasaan,
yang diproduksi/dikerjakan perusahaan yg berinvestasi dan berproduksi di Indonesia,
menggunakan seluruh /sebagian tenaga kerja WNI, dan prosesnya menggunakan Bahan
Baku /komponen yang seluruh /sebagian berasal dari DN.
PP 29 (2018) PDN ditentukan berdasar besaran komponen DN pd B/J yg ditunjukan dgn
nilai TKDN.
• Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) : indikator tingkat penggunaan komponen dalam
negeri pada barang, gabungan barang, jasa, gabungan jasa, serta gabungan barang dan
jasa.
• Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) : nilai penghargaan kepada perusahaan yang
berinvestasi di Indonesia karena memberdayakan usaha kecil/koperasi melalui kemitraan,
memelihara kesehatan, keselamatan kerja, dan Lingkungan (K3L), memiliki sertifikat sistem
manajemen mutu dan memberikan fasilitas pemeliharaan dan pelayanan purna jual
9
• Verifikasi : kegiatan yang dilakukan oleh Surveyor Independen untuk menghitung capaian
TKDN Barang/Jasa dan BMP dengan data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha
perusahaan industri atau penyedia barang/jasa
• Penandasahan TKDN : Pemberian Tanda Sah Capaian TKDN dari suatu produk oleh
Kemenperin, yg merupakan hasil verifikasi yg dilakukan oleh surveyor independen.
• Daftar Inventarisasi Barang/Jasa PDN : Daftar produk buatan dalam negeri, yang memuat
nama dan alamat produsen, jenis produk, spesifikasi, standard, kapasitas, capaian TKDN, dan
capaian BMP yang diterbitkan Menteri Perindustrian.
• Preferensi Harga: nilai penyesuaian atau normalisasi harga terhadap harga penawaran dalam
proses perhitungan harga evaluasi akhir (HEA) pada pengadaan barang/jasa. Dihitung saat
evaluasi harga penawaran
• Diberikan untuk barang dgn TKDN ≥ 25%. Diberlakukan untuk pengadaan ≥ 1 M.
• Preferensi untuk barang max 25% & untuk konstruksi yg dikerjakan BU Nasional mas 7,5%
diatas penawaran BU asing terendah
10
Penerapan TKDN Pada Tiap Tahapan PBJ
Pengawasan
1
Menggunakan Produk Dalam Negeri
2
Menggunakan Produk bersertifikat SNI Pemenuhan penggunaan
3 Sisi komersial
Note : Barang yang diwajibkan, dimaksimalkan dan yang diberdayakan DILARANG dimasukan
dalam satu paket; kecuali untuk kelompok barang yg merupakan satu kesatuan sistem yg
tidak dapat dipecah-pecah.
15
Pengecekan Daftar Inventaris Barang/Jasa
http://tkdn.kemenperin.go.id/
18
Perhitungan Estimasi Target TKDN
TKDN meliputi : TKDN pada barang; TKDN pada gabungan barang; TKDN pada
jasa; TKDN pada gabungan jasa; TKDN pada gabungan barang dan jasa.
• Capaian TKDN Barang : Cek Daftar Inventaris & lihat beberapa aturan terkait tentang
target capaian TKDN untuk bbrp bidang (ESDM, kelistrikan, telekomunikasi, dll) →
perhitungannya merujuk pada Daftar Inventaris Barang/Jasa
• TKDN Jasa : perhitungan estimasi (Management Proyek, Tenaga Kerja, Alat Kerja/Fas
Kerja, Konstruksi/Fabrikasi, Jasa Lainnya) → capaian TKDN Jasa didasarkan
Perhitungan capaian TKDN yang mengandung jasa. Perhitungannya merujuk hasil
perhitungan sendiri dan dihitung berdasar tahapan pekerjaan sesuai karakter
pekerjaan.
Capaian TKDN gabungan barang, gabungan jasa, gabungan barang dan jasa dihitung
setiap satu kegiatan tender oleh penyedia barang jasa
Bagaimana Perhitungan TKDN & BMP?
Harga Jual
100.000
Harga Pokok
Keuntungan Pajak
Penjualan
12.000 8.000 80.000
I. BARANG
1). Material Langsung 199.318.804 209.057.082 408.375.886 48,81% 48,81% 34,12%
(bahan baku)
II. JASA
3). Menejemen proyek 0 0 0 0.00% 0,00% 0.00%
dan perekayasaan
4). Alat kerja/ Fasilitas kerja 30.380.444 0 30.380.444 100,00% 17,28% 5,20%
5). Konstruksi dan fabrikasi 99.947.348 0 99.947.348 100,00% 56,85% 17,11%
6). Jasa umum 45.470.368 0 45.470.368 100,00% 25,87% 7,78%
Memberdayakan lingkungan
Max 30 % dari 15 %
(Community Development),
250 Juta (3%)
Biaya investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kepentingan penyediaan layanan purna jual,
Berdasarkan jumlah pengeluaran pada satu tahun fiskal sebelum
merupakan akumulasi sejak perusahaan perusahaan beridiri sampai dengan tahun fiskal terahir sebelum
diverifikasi
diverifikasi
15 %
Batas Bobot Nilai BMP
No Faktor Penentuan Bobot Perusahaan Kriteria Bobot
Maksimum (%)
- Min Rp. 500 juta 5%
Memberdayakan Usaha Mikro dan Kecil
I termasuk Koperasi Kecil melalui 30% 4,50%
Kemitraan - Tiap Kelipatan Rp.500jt 5%
42
Harga Evaluasi Akhir :
Penyesuaian atau normalisasi harga terhadap Harga penawaran dalam proses pengadaan
barang/jasa, dimana unsur Preferensi Harga telah diperhitungkan berdasarkan capaian
TKDN dan status perusahaan
Preferensi Harga :
adalah nilai penyesuaian atau normalisasi harga terhadap harga penawaran dalam proses
pengadaan barang/jasa.
Barang/jasa: max 25 %
TKDN Barang ≥ 25 % &
Komitmen TKDN Jasa ≥ 30
Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan oleh badan
% usaha nasional paling tinggi 7,5% (tujuh koma lima
persen) di atas harga penawaran terendah dari badan
usaha asing.
Kriteria Perolehan Preferensi
= - 0,125(1)– 0,125)
= (1 X 1.000.000.000
X Rp.1.000.000.000,-
= 875.000.000,-
= Rp. 875.000.000,-
Berikut ini adalah penawaran harga untuk pengadaan barang :
Persyaratan : TKDN min 20%
RUMUS : (1-KP)*HP → KP = (25% * TKDN)
Penawaran
Penyedia
Barang/Jasa Harga Penawaran Peringkat Peringkat
TKDN HEA (Rp)
(Rp) Penawaran Akhir
=(1- (25% * 60%))
A 1.050.000.000 4 60%
*1.050.000.000
=(1- (25% * 50%))
B 1.150.000.000 5 50%
*1.150.000.000
=(1- (25% * 25%))
C 1.025.000.000 3 25%
*1.025.000.000
D 1.010.000.000 2 20% 1.010.000.000
E 980.000.000 1 0% gugur
Penawaran
Penyedia
Barang/Jasa Harga Penawaran Peringkat Peringkat
TKDN HEA (Jutaan Rp)
(Rp) Penawaran Akhir
A 1.050.000.000 4 60% (1 - 0,15)*1.050 = 892,5 1
(1 – 0,125) * 1.150 =
B 1.150.000.000 5 50% 3
1.006,25
(1 – 0,0625)*1.025 =
C 1.025.000.000 3 25% 2
960,9375
D 1.010.000.000 2 20% 1.010 4
E 980.000.000 1 0% Tidak diperbolehkan ikut tender
Perlu Diingat !
Jika TKDN yg ditawarkan membuat suatu perusahaan
mendapat pekerjaan (kontrak), tetapi realisasinya TKDN
tdk tercapai, harusnya dia tidak menang...
Mungkin ada perusahaan lain yg lebih layak →
Sanksi harus diterapkan
PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2018
Pasal 76 : Pengawasan dan Sanksi (Sanksi Administratif & Finansial)
Pasal 106 – 110 : Implementasi Sanksi (Surveyor, Pejabat PBJ & produsen/Penyedia)
Lembaga
Pasal 106
Verifikasi
Pejabat
Pasal 107
Pengadaan
SANKSI
Produsen
Barang
Pasal 109
dan/atau
Penyedia B/J
IMPLEMENTASI SANKSI
DALAM PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2018
Pasal 106
SANKSI TERHADAP
LEMBAGA VERIFIKASI
SANKSI
ADMINISTRASI
SANKSI
ADMINISTRASI
Pasal 107
SANKSI TERHADAP
PEJABAT PENGADAAN PERINGATAN DENDA PEMBERHENTIAN PEJABAT
TERTULIS ADMINISTRATIF PENGADAAN BARANG/JASA
DISETOR KE
Pasal 108 DENDA
KAS NEGARA/DAERAH
Denda administratif sebesar 1% (satu persen) dari nilai kontrak pengadaan Barang/Jasa
dengan nilai paling tinggi Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah). PEMBERHENTIAN
PENCANTUMAN DALAM
DAFTAR HITAM
Pasal 109
SANKSI TERHADAP PENGURANGAN PEMBAYARAN SEBESAR
PRODUSEN BARANG SELISIH TKDN DENGAN NILAI TKDN
DAN/ATAU PENYEDIA PELAKSANAAN PALING TINGGI 15%
BARANG/JASA DENDA ADMINISTRATIF
PNBP/PENERIMAAN DAERAH
DISETOR KE
KAS NEGARA/DAERAH
30 HARI KERJA
Tahap Verifikasi
&
Pelaporan
Alur Proses Sertifikasi TKDN
(lanjutan)
Tahap
Persiapan
CONTOH TANDA SAH CAPAIAN TKDN BARANG
Catatan :
• Sertifikat TKDN
Barang ditanda
sahkan oleh Pusat
P3DN Kementerian
Perindustrian.
• Satu sertifikat TKDN
dapat mewakili lebih
dari satu jenis produk.
• Jenis produk yang
dapat ditanda sahkan
sesuai dengan
komoditi Izin Usaha
Perusahaan.
• Sertifikat TKDN
Barang berlaku
selama 3 Tahun.