Anda di halaman 1dari 4

PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA

REVIEW MATERI 6 - 7 :

TKDN, PHLN, Pengantar E-Procurement

Nama : _______________________
Unit Kerja : _______________________

BENAR/SALAH

1. Paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya diatas Rp. 100


milyar, dapat diikuti oleh pengusaha asing.

2. Paket pengadaan jasa konsultansi di bawah Rp. 10 milyar dapat diikuti


oleh pengusaha asing.

3. Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa, K/L/D/I wajib memaksimalkan


penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional.

4. Perjanjian/kontrak tidak wajib mencantumkan persyaratan penggunaan


Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar lain yang berlaku.

5. Dalam proses evaluasi Pengadaan Barang/Jasa harus diteliti sebaik-


baiknya agar benar-benar merupakan hasil produksi dalam negeri dan
bukan barang/jasa impor yang dijual di dalam negeri.

6. Penggunaan produk dalam negeri tidak perlu memperhatikan besaran


komponen dalam negeri pada setiap barang/jasa yang ditunjukan dengan
nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri.

7. Preferensi Harga untuk barang/jasa dalam negeri diberlakukan pada


pengadaan barang/jasa yang dibiayai pinjaman luar negeri melalui
pelelangan nasional.

8. Preferensi harga untuk barang/jasa dalam negeri diberlakukan pada


pengadaan barang/jasa yang dibiayai rupiah murni untuk pengadaan
barang/jasa bernilai di atas Rp. 5 milyar.

9. Preferensi harga hanya diberikan kepada barang/jasa dalam negeri


dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25%.

10. Preferensi harga untuk Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan oleh


kontraktor nasional adalah maksimum 15 % diatas harga penawaran
terendah dari kontraktor asing.

11. PPK dalam melaksanakan pekerjaan yang dibiayai dari PHLN wajib
memahami Naskah Perjanjian Pinjaman Luar Negeri (NPPLN)/Naskah
Perjanjian Hibah Luar Negeri (NPHLN).

versi_9
PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA
REVIEW MATERI 6 - 7 :

TKDN, PHLN, Pengantar E-Procurement

12. Pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan melalui pelelangan/seleksi


internasional tidak perlu memberikan kesempatan kepada penyedia
barang/jasa nasional.

PILIHAN GANDA

13. Kebijakan untuk meningkatkan pengguna produksi dalam negeri dalam


Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (PBJP) diterapkan untuk:
a. Mengurangi investor asing yang akan menanam modal.
b. Meningkatkan daya saing barang/jasa produksi dalam negeri.
c. Menjaga agar produk luar negeri tidak masuk ke Indonesia.
d. Menurunkan harga meskipun barang yang didapat kualitasnya
kurang terjamin.

14. Pengadaan barang yang terdiri atas bagian atau komponen dalam negeri
dan bagian atau komponen yang masih harus diimpor, dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Tidak perlu melakukan pemilahan atau pembagian komponen
yang benar-benar mencerminkan bagian atau komponen yang
diproduksi di luar negeri.
b. Peserta pengadaan diwajibkan membuat daftar barang yang di
impor yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis, jumlah dan harga
yang dilampirkan pada dokumen penawaran.
c. Peserta pengadaan tidak perlu membuat daftar barang yang di
impor yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis, jumlah dan harga
yang dilampirkan pada dokumen penawaran.
d. Peserta pengadaan wajib menyampaikan pengalaman pekerjaan
yang menunjukan bahwa produk dalam negeri merugikan secara
kualitas.

15. Pengadaan barang impor tidak dimungkinkan dalam hal :


a. Barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri.
b. Spesifikasi teknis Barang yang diproduksi di dalam negeri belum
memenuhi persyaratan.
c. Produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan.
d. Jumlah penyedia barang masih terbatas di dalam negeri.

16. Produk dalam negeri wajib digunakan jika terdapat 3 produk dalam negeri
dimana salah satu produk mempunyai :
a. Nilai TKDN ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal
40%.
b. Nilai TKDN ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal
25%.
c. Nilai TKDN ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal
15%.
versi_9
PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA
REVIEW MATERI 6 - 7 :

TKDN, PHLN, Pengantar E-Procurement

d. Nilai TKDN ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal


10%.

17. Perluasan peluang usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi kecil
melalui pengadaan barang/jasa ditetapkan sebagai berikut :
a. Setiap awal Tahun Anggaran, PA/KPA tidak perlu membuat rencana
pengadaan barang/jasa dengan sebanyak mungkin menyediakan
paket-paket pekerjaan bagi usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi
kecil.
b. PA/KPA menyampaikan informasi paket pekerjaan kepada instansi yang
membidangi usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi kecil.
c. PA/KPA menyampaikan informasi paket pekerjaan kepada setiap
pengusaha penyedia barang/jasa usaha mikro dan usaha kecil serta
koperasi kecil.
d. Setiap awal Tahun Anggaran, PA/KPA membuat rencana pengadaan
barang/jasa dengan sebanyak mungkin menyediakan paket-paket
pekerjaan bagi usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi kecil
diumumkan di media elektronik.

18. Pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan kredit ekspor, kredit lainnya
dan/atau hibah tidak harus memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
a. Dilakukan melalui persaingan usaha yang sehat.
b. Dilaksanakan dengan persyaratan yang paling menguntungkan
negara, dari segi teknis dan harga.
c. Dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan komponen dalam
negeri dan penyedia barang/jasa nasional.
d. Dilakukan melalui persaingan usaha yang sehat dengan
sebanyak-banyaknya mengikut sertakan pengusaha pemberi
pinjaman/hibah.

19. Dalam dokumen pengadaan yang diikuti oleh penyedia barang/jasa asing
tidak memuat hal berikut:
a. Kerja sama antara penyedia barang/jasa asing dengan industri
dalam negeri.
b. Ketentuan yang jelas mengenai tata cara pelaksanaan pengalihan
kemampuan, pengetahuan, keahlian dan keterampilan.
c. Ketentuan bahwa seluruh proses pengadaan sedapat mungkin
dilaksanakan di wilayah Indonesia.
d. Ketentuan bahwa proses pengadaan sedapat mungkin
dilaksanakan dengan mengikut sertakan pengusaha setempat.

20. Perusahaan asing tidak dapat ikut serta untuk pengadaan :


a. Pekerjaan Konstruksi dengan nilai diatas Rp. 100 milyar.
b. Barang/Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp. 20 milyar.
c. Jasa Konsultansi dengan nilai diatas Rp. 10 miliar.
d. Jasa Konsultansi peorangan dengan nilai diatas Rp. 5 miliar.

versi_9
PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA
REVIEW MATERI 6 - 7 :

TKDN, PHLN, Pengantar E-Procurement

21. E-Purchasing tidak dapat dilaksanakan oleh :


a. Pejabat Pengadaan.
b. PPK.
c. Pejabat yang ditetapkan oleh Pimpinan Instansi/Institusi.
d. PPHP.

versi_9

Anda mungkin juga menyukai