KEBIJAKAN TKDN UNTUK MENDUKUNG EKOSISTEM KBLBB

Jakarta, 24 November 2021

DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM ALAT TRANSPORTASI DAN ALAT PERTAHANAN

 OUTLINE

01 Pengembangan
Gambaran Umum
ekosistem
Industri
KBLBB Sepeda
di Indonesia
Motor

02 Peta Jalan
TataIndustri
Cara Penghitungan
Otomotif Nasional
TKDN

2
1. Pengembangan Ekosistem KBLBB di Indonesia
 PROYEKSI JUMLAH KBM R4 YANG BEROPERASI DI INDONESIA (BAU)

CO2 (juta ton)

UIO (juta unit)

Note:
1. Sales growth in 2021 by 50% (dampak stimulus PPnBM DTP), CAGR
in 2022-2030 at 5.5%
2. CO2 emissions dihitung dari tipe kendaraan (LCGC, Sedan, MPV,
SUV, Pick Up, Bus, and Truck) dan kapasitas mesin (cc)
3. Proyeksi diatas tanpa memperhitungan penetrasi KBLBB dan
teknologi kendaraan rendah emisi lainnya
4. G: Gasoline, D: Diesel, UIO: Unit in Operation

Inovasi teknologi KBM dalam mengurangi emisi CO2

Teknologi Penurunan Emisi CO2 Add. Price Tantangan

HEV 49% LOW -

PHEV 74% HIGH OTR Price and charging station

xEV
BEV 100% HIGH OTR Price and charging station

FCEV 100% HIGH OTR Price and hydrogen station

CNG Vehicle 20-30% LOW CNG specification, CNG station

Flexy Engine Vehicle (Biofuel) 100% (carbon neutral) LOW Biofuel specification
4
 PELUANG EKSPOR xEV

Global Passenger Vehicle Sales Outlook (Unit)

BEV PHEV FCEV HEV ICE
BEV Share
120.000.000
2015 0,3%
100.000.000 2016 0,5%
80.000.000 2017 0,8%
60.000.000 2018 1,5%
40.000.000 2019 1,9%
2020 2,9%
20.000.000
2021 4,3%
-
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2025 2030 2035 2040 2025 12,1%
2030 29,4%
Projection 2035 51,7%
2040 68,0%
Drivetrain 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2025 2030 2035 2040
BEV 242.805 435.440 703.466 1.329.779 1.585.606 2.120.224 3.326.595 10.682.752 28.153.779 51.456.143 65.995.946
PHEV 212.199 285.746 396.203 620.354 546.878 985.311 1.418.385 3.056.415 3.914.320 335.177 -
FCEV 500 2.249 3.405 3.950 7.752 8.339 11.372 25.185 54.249 511.811 2.212.281
HEV 1.766.070 2.094.659 2.466.863 2.693.207 3.097.533 3.062.947 4.222.751 11.422.734 19.654.043 18.472.620 13.055.797
ICE 77.672.849 81.922.250 83.426.741 82.024.523 78.374.173 66.649.181 68.042.195 63.095.735 44.047.672 28.727.990 15.769.582
Total 79.894.423 84.740.344 86.996.678 86.671.813 83.611.942 72.826.001 77.021.298 88.282.821 95.824.063 99.503.740 97.033.605
Source: Long-Term Electric Vehicle Outlook 2021 – Data Bloomberg NEF

Penjualan xEV (HEV, PHEV, dan BEV) dunia mengalami peningkatan setiap tahun termasuk dimasa pandemi Covid
19, dan penjualan xEV dunia pada tahun 2025 dipredikasi akan mencapai lebih dari 11,4 juta unit HEV, 3 juta unit
PHEV dan 10,6 juta unit BEV. 5
 GLOBAL EV INITIATIVES

THE GOAL: to reach 30% sales

share by 2030 across all signatory
countries

Members

Kebijakan otomotif di ASEAN mengalami perubahan dari pengembangan

Compact Car berbasis ICE menuju Kendaraan Listrik

Note:
30 companies and organizations • EEV: Energy Efficient Vehicle (Malaysia) • FE Label: Information on the fuel economy
also support the campaign, • EVAP: Electric Vehicle Association of the of vehicles that helps consumers compare
including Hewlett Foundation; Philippines vehicle choices
Natural Resources Defence • LCGC: Low Cost Green Car (Indonesia
• LCEV: Low Carbon Emission Vehicle
Council; REN21, SLoCaT. etc (Indonesia) 6
 INDONESIA’S BEV ROADMAP

• Peta Jalan Pengembangan KBL-BB berisikan panduan penguasaan komponen utama kendaraan bermotor yang berisikan mengenai baterai, motor listrik dan
konverter.
• Pengembangan Industri Beterai dibagi menjadi industri perakitan baterai, produksi baterai cell, pembuatan baterai manajemen sistem (BMS), penambangan
bahan baku baterai (baterry material) dan sampai dengan daur ulang baterai (end of life/ recycling), sehingga pada akhirnya Indonesia akan memiliki industri
baterai terintegrasi.
• Pendalaman struktur industri kendaraan listrik dipersyaratkan melalui peningkatan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) secara bertahap hingga 2030.
• Tahapan Produksi di mulai dari proses popularisasi melalui impor CBU secara terbatas, Importasi secara Completely Knock Down (CKD), dilanjutkan dengan
Incompletely Knock Down (IKD) dan Importasi secara Part by Part untuk mendapatkan nilai tambah yang maksimal di dalam negeri. 7
 POPULARISASI KBLBB: ROAD MAP PENGGUNAAN KBLBB DI INSTANSI PEMERINTAHAN

Note:
Kementerian Keuangan telah menerbitkan PMK 72/2020 Tentang Standar Biaya Masukkan, dimana pengadaan KBLBB dapat mengacu pada harga pasar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
*KBLBB: Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery-based EV / BEV)
8
 PROGRAM LOW CARBON EMISSION VEHICLE (LCEV)

Peraturan Pemerintah No 73 of 2019 Jo No 74/2021 tentang PPnBM Kendaraan Bermotor

PP 74/2021 Hybrid Electric Vehicle (HEV)
Kategori Kendaraan • Penggerak : ICE dan Motor Listrik
Skema 1 Skema 2 HEV
• Sumber Energi: BBM dan Listrik
BEV & FCEV 0% 0% • Penyimpanan : Tangki BBM, Baterai (small capacity)

PHEV 5% 8%
Full-Hybrid 6% 10% Plug-in Hybrid Electric Vehicle (HEV)
• Penggerak : ICE dan Motor Listrik
Full-Hybrid 7% 11% PHEV • Sumber Energi : BBM dan Listrik
• Penyimpanan : Tangki BBM, Baterai (medium capacity), dapat di
Full-Hybrid 8% 12% charge dari luar (SPKLU)
Mild-Hybrid 8% 12%
Mild-Hybrid 10% 13%
Battery Electric Vehicle (BEV)
Mild-Hybrid 12% 14% • Penggerak : Motor Listrik
BEV • Sumber Energi : listrik
LCGC/KBH2 3% • Penyimpanan : Baterai (medium/big capacity), dapat di charge
dari luar (SPKLU)
Flexy Engine Vehicle 8%

Low Cost Green Car (LCGC)
• Penggerak : ICE
LCGC • Sumber Energi : BBM
• Penyimpanan : Tangki BBM
Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)
• Penggerak : Motor Listrik
• Sumber Energi : Hidrogen (dikonversi menjadi tenaga listrik oleh
FCEV fuel cell)
• Penyimpanan : Tangki Hidrogen, Baterai

Flexy Engine Vehicle

FLEXY
• Penggerak : ICE
ENGINE
• Sumber Energi : BBN 100%
• Penyimpanan : Tangki BBN 9
 EKOSISTEM KBLBB
 3 perusahaan (Bis Listrik), kapasitas produksi: 1.680 unit/tahun, REGISTRASI KBLBB 2015 – Juli 2021
 1 perusahaan (mobil listrik), kapasitas produksi: 1.000 unit/tahun (UNITS)
TARGET KUATITATIF  22 perusahaan (sepeda motor listrik), kapasitas produksi: 1,04 juta
unit/tahun Roda 4 atau
SPKLU(unit) lebih (950)
31.859
Roda 2 (5538)
6.318
572
Roda 3 (29)
5 juta barel/ Manufaktur 2021 2025 2030
2025 400.000 1,4 juta ton CO2

2030 600.000
7,5 juta barel/
2,7 juta ton CO2

12,5 juta barel/

EKOSISTEM KBLBB Incentives
2035 1.000.000 Konsumen
4,6 juta ton CO2
 PPnBM 0%
 BBN & PKB mak 10% dari dasar pengenaan
Pilot Projects Industri Baterai pajak
 Down Payment Min 0%
R4  PT. International Chemical Industry  Suku bunga yang rendah
 Blue Bird Group dengan BYD dan Tesla Kapasitas Prod: 256 MWh/Year  Diskon tambah daya listrik
2,2 juta barel/  Grab Indonesia dengan Hyundai (IONIQ)  Indonesia Battery Corporation (IBC)  Pelat nomor khusus
2025 1,76 Mio 0,8 juta ton CO2  Transjakarta dengan Bakrie Auto parts (BYD) Kapasitas Prod: 33 GWh/Year Manufaktur
 EV Smart Mobility (Toyota dengan ITDC Bali)  Tax Holiday
3 juta barel/  Mini Tax Holiday
2030 2,45 Mio 1,1 juta ton CO2 R2  Tax Allowance
 Demostration project of electric vehicle and  Fasilitas Bea Masuk (Master List)
4 juta barel/ mobile battery sharing (2019 -2021)  BMDTP
2035 3,22 Mio
1,4 juta ton CO2  Grab Indonesia dengan Smart Motor Indonesia  Super Tax Deduction for RD&D activities
(Kymco)
 Gojek with WIKA (GESIT) dan Triangle
Motorindo (VIAR)
10
3. Tata Cara Penghitungan TKDN
TKDN BERDASARKAN PERMENPERIN 16/2011
 CONTOH HASIL PENGHITUNGAN TKDN KBM R4 (ICE)

• Jenis produk: kendaraan penumpang 4x2 (MPV)

• Kapasitas isi silinder: 1.500 cc
• Verifikator: PT. Surveyor Indonesia
Per 1 (satu) stauan produk % Terhadap % Terhadap
Uraian Jumlah Komp.
% TKDN Total Material HPP
I Bahan (material) Langsung 24,38% Komp. DN 920 81,49% 76,45%
II Tenaga kerja Langsung 1,54%
Komp. LN 450 18,50% 17,36%
Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory 2,08%
III Total 1370 100% 93,81%
Overhead)
Total 28,01%

% TKDN Barang = Biaya Komponen Dalam Negeri

Biaya Produksi

Permasalahan utama rendahnya nilai TKDN kendaraan bermotor R4 disebabkan

masih lemahnya dukungan industri bahan baku dalam negeri

13
 TKDN BEV (PERMENPERIN 27/2020)

KOMPONEN UTAMA KOMPONEN

Total Bobot : 55 % PENDUKUNG
Total Bobot : 15 %
• Rangka dan atau body : 7 % • Sistem setir (Kemudi) : 4 %
• Baterai : 35 % • Suspensi : 2 %
• Drive Train, PCU : 13 % • Sistem Pengereman (Braking
system) : 4 %
• Komponen Universal : 5 %
RND
Total Bobot : 20 %
• Rangka dan atau Body : 6 %
• Baterai : 5 %
• Drive Train, PCU : 2 %
Sumber : Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020
• Komponen Pendukung : 3 %
PERAKITAN
• Komersialisasi di dalam negeri : 3 %
Total Bobot : 10 %
• Komersialisasi di luar negeri : 1 %

Note:
1. Untuk aspek komponen utama dan pendukung, nilai TKDN dihitung berdasarkan cost based (material,tenaga kerja dan alat kerja)
2. Untuk RD&D komponen utama dan pendukung, nilai TKDN dihitung berdasarkan desain awal, rekayasa/engineering,
purwarupa/prototipe, pengujian, dan lisensi/HKI
 MATRIKS PERUBAHAN PERMENPERIN 27 TAHUN 2020 – ASPEK TATA CARA PENGHITUNGAN TKDN

Permenperin 27 Tahun 2020 Usulan Perubahan

No Kelompok Komponen KBL BB R4 dan R2 KBL BB R4 dan R2
Tidak ada pentahapan 2020-2023 2024-dst

I Komponen Utama 55 50 58
body/chassis/frame body 7 10 11
battery 35 30 35
drive train (motor), PCU 13 10 12
II Komponen Pendukung 15 10
sistem kemudi 4 2
suspensi 2 1
sistem pengereman 4 2
sistem roda 1
sistem elektronik dan pendingin 5
udara 4
III R&D&D 20 20
10 20 12
IV Perakitan
100 100 100

15
 POKOK – POKOK PERUBAHAN TATA CARA PENGHITUNGAN TKDN

BATERAI R&D TENAGA KERJA LANGSUNG ALAT KERJA

• Penghitungan kandungan dalam Penambahan aspek pengembangan Penghitungan KDN untuk tenaga Penghitungan KDN untuk tenaga
negeri untuk baterai dihitung sbb: kerja langsung yang kerja langsung yang
berdasarkan realisasi investasi  Penelitian pasar (market research) berkewarganegaraan asing untuk berkewarganegaraan asing untuk
sektor manufaktur baterai yang  Perencanaan produk (product periode 2020 – 2023 dapat periode 2020 – 2023 dapat
meliputi baterai terpasang planning) diperhitungkan sebesar 50% diperhitungkan sebesar 50%
(installed battery), Baterai pak  Perancangan teknis (design dengan ketentuan harus dengan ketentuan harus
(battery pack) dan baterai sel engineering) melakukan transfer teknologi melakukan transfer teknologi
(battery cell) serta pabrik KBLBB  Model kendaraan (prototyping) (transfer of technology) atau (transfer of technology) atau
untuk tahun 2020 -2027.  Pengujian kendaraan (testing); dan keahlian kepada tenaga kerja keahlian kepada tenaga kerja
• Pemberian nilai bobot maksimum  Sertifikasi kendaraan (licensing) Indonesia Indonesia
tersebut diberikan apabila
perusahaan industri telah
merealisasikan nilai investasi
minium sebesar Rp 5T dan wajib PERAKITAN
direalisasikan dalam waktu
maksimal 5 tahun sejak realisasi
investasi pertama dilaksanakan. a. Tahun 2020 – 2023
• Jika dalam waktu 5 tahun realisasi • Pemanfaatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a diperhitungkan sebesar
investasi di sektor manufaktur 10% (sepuluh persen) dari nilai TKDN;
baterai dan KBLBB tidak mencapai
• Penggunaan alat kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf b diperhitungkan sebesar 10%
angka total Rp 5 T maka presentase
(sepuluh persen) dari nilai TKDN
kandungan dalam negeri
manufaktur baterai akan b. Tahun 2024 – seterusnya
menggunakan penghitungan • Pemanfaatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a diperhitungkan sebesar 6%
presentase aspek manufaktur (enam persen) dari nilai TKDN; dan
sebagaimana diatur dalam pasal 12 • Penggunaan alat erja sebagimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf b diperhitungkan sebesar 6%
Permenperin 27/2020 (enam persen) dari nilai TKDN
16
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
Telp/Fax: (021) 5251901