Anda di halaman 1dari 17

17 Juli 2019

PENGUJIAN TIPE
KENDARAAN LISTRIK
PERSYARATAN TEKNIS
DAN LAIK JALAN KENDARAAN LISTRIK

PP No. 55 TAHUN 2012 Pasal 126


Kendaraan Bermotor yang menggunakan motor listrik selain harus memenuhi
ketentuan uji persyaratan teknis dan laik jalan yang ada unutk kendaraan bermotor
BBM, juga harus dilakukan:
1. Pengujian terhadap unjuk kerja akumulator listrik;
2. Perangkat elektronik pengendali kecepatan;
3. Dan alat pengisian ulang energi listrik.

Serta Uji Kebisingan (sesuai PM.33/2018.


Uji kebisingan ini dilakukan karena Kendaraan Bermotor
Listrik HAMPIR TIDAK MENGELUARKAN SUARA

Balai Pengujian Laik Jalan Dan Sertifikasi Kendaran


Bermotor (BPLJSKB), untuk Uji Kebisingan sudah siap test
track dan masih dalam proses persiapan peralatan, sedangkan
3 item yg lain BELUM memiliki fasilitas uji.
TINDAK LANJUT
Untuk melaksanakan dan mendukung program Percepatan Pemanfaatan Tenaga
Listrik untuk Transportasi Jalan sesuai tugas dari Kementerian Perhubungan.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat diperlukan tindak lanjut antara lain:

Penyusunan rancangan
Peraturan Menteri
Perhubungan tentang
pengujian kendaraan listrik

Mempelajari dan masih


diskusi mengenai referensi
spesifikasi Teknis Alat Uji
Listrik sesuai PP 55/2012

Studi kelayakan
pengoperasian kendaraan
listrik untuk angkutan umum
KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

1. Memberi masukan terhadap Rancangan Perpres tentang Program Percepatan Kendaran


Bermotor Listrik yang disusun Kementerian ESDM;
2. Kick off dengan Kementerian/Lembaga dan stakeholder untuk penyusunan regulasi
persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor lstrik;
3. Koordinasi intens dengan asosiasi kendaraan bermotor terkait spesifkasi teknis alat uji
kendaraan bermotor listrik dan metode uji
4. Pertemuan dan koordinasi dengan tim ahli dari Japan Automobile Standards International
Center (JASIC) dan Japan Automobile Research Institute (JARI) Jepang membahas
mengenai kendaraan listrik baik standar uji secara internasional maupun metode ujinya.
PM. 33 tahun 2018 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor diamanatkan bahwa
peralatan pengujian kendaraan listrik wajib menyesuaikan paling lama 2 (dua) tahun
sejak tanggal diundangkan (April 2020).
KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

1. Perlindungan terhadap sentuh listrik;


2. Persyaratan akumulator;
3. Keselamatan fungsional; dan
4. Emisi hydrogen.
KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Pengujian kemampuan perlindungan terhadap sentuh listrik dibagi menjadi 3 (tiga)


yaitu :
IPXXD (Wire model)
1. Perlindungan terhadap sentuh langsung;
2. Perlindungan terhadap sentuh tidak langsung; dan
3. Ketahanan isolasi.

IPXXB (Finger model)


KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PENGUJIAN AKUMULATOR
 
Kendaraan Bermotor yang menggunakan motor listrik yang akan dilakukan uji akumulator
listrik harus dilengkapi dengan sertifikat atau hasil uji unjuk kerja akumulator.
Sertifikat dapat berupa sertifikat SNI.
KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PENGUJIAN AKUMULATOR
 
Kendaraan Bermotor listrik yang akan dilakukan uji akumulator listrik harus dilengkapi dengan
sertifikat atau hasil uji unjuk kerja akumulator.
Sertifikat dapat berupa sertifikat SNI.

Pengujian terhadap unjuk kerja akumulator listrik dilakukan di luar Unit Pelaksana Uji Tipe
oleh :
1. lembaga pengujian (laboratorium uji) dalam negeri yang terakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN);
2. laboratorium uji luar negeri yang diakui oleh Asia Pacific Laboratory Accreditation
Cooperation (APLAC MRA)/International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC); atau
3. organisasi akreditasi laboratorium internasional lainnya.
KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

SIMBOL TEGANGAN TINGGI


 
Akumulator yang memiliki kemampuan tegangan tinggi, harus dilengkapi dengan simbol
tegangan tinggi yang ditempatkan pada akumulator atau dekat akumulator serta mudah
terlihat.
Tegangan tinggi dengan ketentuan tegangan listrik:
1. lebih besar 60 (enam puluh) volt dan lebih kecil sama dengan 1500 (seribu lima ratus) volt
DC; dan
2. lebih besar 30 (enam puluh) volt dan lebih kecil sama dengan 1000 (seribu lima ratus) volt
AC.
Simbol harus berwarna kuning, dilengkapi garis tepi yang berbentuk segitiga, dan simbol
tegangan tinggi harus berwarna hitam.
KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PENGUJIAN RESISTANSI ISOLASI


 
Pengujian resistansi isolasi dikecualikan untuk kendaraan bermotor listrik jenis sepeda motor,
untuk chasis yang terhubung dengan sirkuit atau rangkaian listrik di mana tegangan
maksimum antara setiap bagian aktif dan chasis listrik atau bagian konduktif yang terbuka
tidak melebihi 30 V AC (rms) atau 60 V DC.
KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERSYARATAN KESELAMATAN FUNGSIONAL


 
Persyaratan keselamatan fungsional meliputi:
 kendaraan harus memiliki sebuah indikator yang diketahui pengemudi saat kondisi
kendaraan siap dikendarai (mode driving active), kecuali untuk kendaran bermotor yang
memiliki motor bakar sebagai penggerak langsung atau tidak langsung;
KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERSYARATAN KESELAMATAN FUNGSIONAL


 
 saat meninggalkan kendaraan, pengemudi harus diberi tahu oleh suatu sinyal (misalnya
sinyal optik atau sinyal yang dapat didengar) jika kendaraan masih berada dalam mode
yang memungkinkan mengemudi aktif;

 jika pengemudi kendaraan melakukan pengisian akumulator on-board secara eksternal,


maka kendaraan tidak boleh ada gerakan yang disebabkan oleh sistem propulsi kendaraan
saat sumber daya listrik eksternal terhubung secara fisik ke inlet kendaraan; kecuali sepeda
motor yang menggunakan kabel pengisi daya yang terhubung secara permanen, namun
harus ada hal lain untuk mencegah kendaraan digunakan. (jok tidak bisa di tutup dsb)
KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERSYARATAN KESELAMATAN FUNGSIONAL


 
Selain persyaratan keselamatan fungsional diatas, kendaraan bermotor listrik jenis sepeda
motor harus dilengkapi persyaratan tambahan meliputi:
1. untuk pencegahan berkendara secara tiba-tiba, setidaknya ada dua tindakan yang harus
dilakukan oleh pengemudi saat start-up untuk memilih mode yang memungkinkan untuk
mengemudi aktif.
2. hanya ada satu tindakan untuk menonaktifkan mode berkendara.
3. kendaraan harus memiliki peralatan yang berfungsi menunjukan kepada
pengemudi/pengendara jika daya berkurang secara otomatis dalam level tertentu atau
karena SOC (kondisi batere) lemah
4. kendaran harus tidak dapat mengaktifkan mode mundur saat kendaaraan dalam gerakan
maju.
KESIAPAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERSYARATAN KESELAMATAN FUNGSIONAL


 
Kendaraan Bermotor listrik untuk memenuhi aspek keselamatan wajib dilengkapi dengan
suara dengan tingkat kebisingan dan jenis suara tertentu.

Suara yang ditimbulkan oleh Kendaraan Bermotor listrik disesuaikan dengan kategori jenis
kendaraan dan tidak menyerupai jenis suara:
a. hewan;
b. sirene;
c. klakson; dan
d. musik.
PROGRAM
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Implementasi 2025
• Secara bertahap pemanfaatan tenaga listrik untuk
transportasi
• Pengujian berkala kendaraan bermotor untuk
Kebijakan kendaraan listrik

• Studi kelayakan pengoperasian kendaraan listrik


untuk angkutan umum (meliputi kriteria AU dan
wilayah yang akan dijadikan menjadi pilot project)
Regulasi
• Peraturan Menteri Perhubungan PM. 33 Tahun 2018
tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor
• Mencari referensi Spesifikasi Teknis alat uji
kendaraan listrik sesuai PP 55 Tahun 2012
UJI TIPE KENDARAAN
MENGGUNAKAN MOTOR PENGGERAK LISTRIK

28
PENGUJIAN

18 10

Sejak tahun 2010 telah dilakukan 28 (dua puluh delapan) pengujian tipe terhadap kendaraan bermotor
listrik dengan metode uji sama dengan kendaraan bermotor penggerak motor bakar (BBM), kecuali uji
kebisingan, unjuk kerja akumulator listrik, perangkat elektronik pengendali kecepatan dan alat
pengisian ulang energi listrik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai